Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DELA WARDAH GOZALI

NIM : 2002010092

KELAS :6C

MATA KULIAH : HUKUM WARIS ISLAM

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER

1. A )- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata mahar adalah pemberian
wajib berupa uang atau barang dari mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan ketika
dilangsungkan akad nikah.
- Dalam Kompilasi Hukum Islam (“KHI”) yang ditetapkan melalui Instruksi Presiden No.1
Tahun 1991, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan mahar adalah pemberian dari calon
mempelai pria kepada calon mempelai wanita, baik berbentuk barang, uang atau jasa yang
tidak bertentangan dengan hukum Islam (Pasal 1 huruf d KHI)
- Mahar atau maskawin yang dalam kitab-kitab fiqh klasik disebut juga dengan shadaq,
nihlah, faridlah, ‘aliqah, ‘iqar atau ajr adalah harta yang diberikan oleh pihak mempelai laki-
laki (atau keluarganya) kepada mempelai perempuan (atau keluarganya) pada saat akad
pernikahan.
- dalam tafsir kontemporer sangat jelas bahwa mahar adalah harta yang wajib diserahkan
seorang suami kepada istri pada saat akad nikah

B )- Menurut Madzhab Syafi‟i, mahar adalah sesuatu yang diwajibkan pemberiannya oleh
seorang lakilaki kepada perempuan untuk dapat menguasai seluruh anggota badannya sebab
pernikahan.
- oleh Prof. Dr. Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Prof. Dr. Abdul Wahhab Sayyed
Hawwas menjelaskan tentang pengertian mahar menurut syara‟ yakni suatu pemberian yang
wajib setelah menikah atau bercampur

C )- Menurut Imam Syafii, Ahmad, Ishaq, Abu Tsur, dan Fuqaha` Madinah dari kalangan
Tabi’in, berpendapat bahwa tidak ada batasan minimal jumlah mahar. Menurut mereka,
segala sesuatu yang boleh dijual-belikan atau bernilai maka bisa dijadikan mahar. Pandangan
ini juga dianut oleh Ibnu Wahab, salah seoarang ulama dari kalangan Madzhab Maliki.
-Mazhab Hanafi berpendapat bahwa batas minimal mahar adalah 10 (sepuluh) dirham,
sementara mazhab Syafi’i berpendapat mahar itu tidak ada batas minimalnya, bahkan
ditegaskan bahwa apapun yang berharga atau dapat dijadikan harga bagi sesuatu atau upah
boleh dijadikan mahar, yang penting dalam mahar itu adalah kerelaan istri.
mahar yang umum diberikan calon suami kepada calon istri adalah perhiasan, sejumlah uang,
dan seperangkat alat shalat

D )Syarat, karna ada dalilnya tentang mahar juga ada dalam Alquran, yaitu pada surat An
Nisa ayat

E )Maka dari itu jika terjadi kesalahan dalam penyebutan mahar ketika akad nikah, mungkin
karena grogi, lupa atau sebab lainnya tidak menyebabkan akad tersebut tidak sah selama
syarat dan rukun nikah telah terpenuhi. Sehingga kedua belah pihak tidak harus mengulangi
akad yang telah dilakukan.

F ) Mahar Mitsil adalah Mahar yang tidak disebutkan besar kadarnya pada saat sebelum
maupun ketika terjadi pernikahan, dan disesuaikan menurut jumlah dan bentuk yang biasa
diterima keluarga pihak istri karena tidak ditentukan sebelumnya dalam akad nikah.

2. A )Wali dan saksi dalam pernikahan adalah hal yang sangat menentukan sah atau tidaknya
pernikahan. Ulama berselisih pendapat apakah wali menjadi syarat syahnya pernikahan atau
tidak.
Wali dan dua saksi membutuhkan enam persyaratan: islam, baligh, berakal, merdeka, lelaki,
dan adil

B ) Hubungan status wali nikah ada lima: Bapak dan silsilah keluarga diatasnya, mencakup
ayah, kakek dari bapak dan seterusnya ke atas. Anak dan seterusnya ke bawah

C )Maka batal pernikahannya, karna beda orang yang dimaksud

3. Di samping melanggar hukum pernikahan di Indonesia, menikah secara siri juga mempunyai
banyak dampak negatif, khususnya bagi kaum perempuan.
Ada beberapa dampak negatif menikah siri, antara lain:
1. Pihak perempuan tidak bisa menuntut hak-hak-nya sebagai istri yang telah dilanggar oleh
suami karena tidak adanya kekuatan hukum yang tetap terhadap legalitas perkawinan
tersebut.
2. Kepentingan terkait pembuatan KTP, KK, paspor serta akta kelahiran anak tidak dapat
dilayani karena tidak adanya bukti pernikahan berupa akta nikah/ buku nikah.
3. Nikah siri cenderung membuat salah satu pasangan, khususnya suami lebih leluasa untuk
meninggalkan kewajibannya.
4. Banyak perlakuan kekerasan terhadap istri
5. Dapat mempengaruhi psikologis istri dan anak.
6. Pelecehan seksual terhadap perempuan karena dianggap sebagai pelampiasan nafsu sesaat
bagi kaum laki-laki.
7. Akan ada banyak kasus poligami yang terjadi
8. Tidak adanya kejelasan status perempuan sebagai istri dan kejelasan status anak di mata
hukum atau masyarakat.

dampak positif meskipun dampak negatif akan lebih banyak, antara lain:
1. terhindar dari perbuatan zina karena mereka sudah sah sebagai pasangan suami
istri secara hukum Islam. 
2. Mengurangi beban atau tanggung jawab seorang perempuan yang menjadi tulang
punggung keluarga.
3. Meminimalisasi adanya seks bebas serta berkembangnya penyakit AIDS maupun penyakit
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai