Abstrak
Penelitian kuantitatif hanya mampu menjelaskan hal-hal yang nampak dan dapat diamati atau diukur.
Penelitian seperti ini lebih bersifat superfacial, artinya peneliti lebih melihat hal yang nampak dan dapat
diukur perubahannya dan tidak melihat lebih jauh fenomena mendasar tentang akar permasalahan
penelitian. Ini akhirnya menjadi titik lemah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif hanya mampu
menjelaskan hal-hal yang nampak dan dapat diamati atau diukur. Penelitian kualitatif telah berhasil
“mendalami” persoalan sekaligus mampu menawarkan solusi atas kasus tertentu. Penelitian dalam bidang
Teknologi Pendidikan juga memperlihatkan saling pisah. Artinya, penelitian-penelitian yang dilakukan oleh
para teknolog pendidikan tidak saling berhubungan satu sama lain. Sebagai gambaran, selama ini masih
belum ada data berapa banyak penelitian sejenis yang dilakukan oleh para mahasiswa pascasarjana
Teknologi Pendidikan yang ada di Indonesia. Hasil penelitian yang dikompilasi masih sulit dijadikan pijakan
untuk memperkuat dukungan teori tertentu karena antara penelitian yang satu dengan yang lain tidak
saling berkaitan. Selama ini penekanan-penekanan bidang penelitian banyak dilakukan pada domain
desain, pengembangan atau implementasi
Kata Kunci : Penelitian Teknologi Pendidikan, Isu-isu Pengembangan Penelitian Teknologi Pendidikan Di
Masa Depan.
penelitian dasar dan terapan (basic and applied diletakkan dalam matriks tersebut tergantung
research). Kedua, kualitas hasil penelitian dalam apakah peneliti berupaya mencari pemahaman
bidang Teknologi Pendidikan yang ada pada mendasar (fundamental) atau tidak, dan juga
umumnya masih belum begitu banyak. Ketiga, sebaliknya, apakah peneliti memiliki perhatian
sintesis hasil-hasil penelitian dalam bidang pada penggunaan praktis hasil-hasil penelitian
Teknologi Pendidikan, misalnya kajian literatur penelitian atau tidak. Matriks penelitian
dan meta-analisis masih belum memberikan disajikan sebagaimana tertera pada gambar 2 di
informasi yang kurang memadai kepada para bawah ini.
praktisi.
inovatif. Pada kuadran 4, yaitu kuadran kosong, permasalahan penelitian. Ini akhirnya menjadi
menurut Stokes penelitian diarahkan pada titik lemah penelitian kuantitatif. Penelitian
apakah untuk keperluan memperdalam kuantitatif hanya mampu menjelaskan hal-hal
pengetahuan atau tidak mempertimbangkan yang nampak dan dapat diamati atau diukur.
kegunaannya, maka kuadran ini dapat diisi Penelitian kualitatif telah berhasil “mendalami”
penelitian yang dilakukan oleh para teknolog persoalan sekaligus mampu menawarkan solusi
pendidikan atau penelitian pendidikan lainnya. atas kasus tertentu.
tipe metode penelitian, yang disebut taksonomi, menghitung frekuensi dan meta-
menjadi enam kategori. Keenam kategori analisis.
tersebut seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Metode Pendekatan-pendekatan penelitian
Tabel. Kategori Metode Penelitian gabungan yang menggabungkan metode-
Yang Dipakai Oleh Teknolog metode yang biasanya kuantitatif
KATEGORI DESKRIPSI dan kualitatif. Untuk melakukan
triangulasi temuan-temuan.
Kuantitatif Eksperimen, kuasi eksperimen,
Misalnya, rancangan prates, pasca
korelasional, dan metode-metode
tes diintegrasikan dengan hasil
lain yang mencakup pengumpulan
observasi.
data kuantitatif dan cara
analisisnya menggunakan statistik:
analisis varian, uji t, regresi, dan
sebagainya. Misal, uji t untuk 6. Penelitian Pengembangan Sebagai
menguji apakah hasil belajar siswa “Use Inspired Basic Research” Dalam
yang dibelajarkan melalui Teknologi Pendidikan
multimedia berbeda dengan yang Selama ini penekanan-penekanan
belajar melalui buku teks. bidang penelitian banyak dilakukan pada
domain desain, pengembangan atau
Kualitatif Observasi, studi kasus, wawancara,
implementasi. Dalam domain desain, judul
dan metode-metode lain yang
penelitian berlabel seperti “Pengaruh
melibatkan pengumpulan data
Metode/Strategi X terhadap Y …”, dalam domain
secara kualitatif dan cara
pengembangan, penelitian berlabel
analisisnya menggunakan
“Pengembangan Model …“, atau
eksplanasi data. Misalnya, untuk
“Pengembangan Media/Teknologi ...” dalam
mengetahui secara mendalam
domain implementasi penelitian berjudul
apakah siswa yang belajar melalui
seperti “Penerapan ...”, dan sebagainya.
web benar-benar memperoleh
Berkenaan dengan penelitian pengembangan,
manfaat yang besar.
apabila dikaitkan dengan penelitian dasar dan
Teori Dekonstruksi atau uraian dengan
terapan, pertanyaannya terletak dimana
Kritik teks atau teknologi dan system
penelitian bidang Teknologi Pendidikan ini? Sisi-
yang menyajikannya melalui
sisi lain, memang penelitian yang telah
penelusuran oposisi
dilakukan lebih pada bidang terapan karena
berpasangan, agenda tersembunyi.
berkaitan dengan kepentingan pemecahan
Misalnya, analisis kritis tentang …..
praktis. Khusus penelitian pengembangan agak
Historis Rekonstruksi objektif dan akurat berbeda. Untuk penelitian pengembangan,
masa lalu, sering berkaitan dengan Stokes (1997) menyebutnya sebagai, “use
dipertahankannya suatu hipotesis. inspired basic research”, bukannya sebagai
Misalnya, bahwa pengalaman “pure basic”, atau “applied research”. Istilah
belajar masa lalu memberikan “use inspired basic research“ bagi Teknologi
kontribusi bagi pembentukan Pendidikan adalah nama atau label lain dari
kepribadian anak. “development research (van den Akker, 1999)”,
Kajian Berbagai bentuk atau format atau disebut juga sebagai “design experiment
Literatur sintesis penelitian yang mencakup (Brown, 1992; Collins, 1990; Reeves, 2000)”, dan
analisis dan integrasi bentuk “formative research (Newman, 1990)”.
penelitian lain, misalnya Penelitian tindakan, atau penelitian tindakan
JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 78 Tahun XX Desember 2014 16
PENERAPAN IPTEKS
penelitian yang mengindikasikan, bahwa: (1) dengan upaya-upaya atau disertai teknologi
metode berbasis teknologi memiliki keuntungan untuk memberikan pemecahan atau solusi
potensial secara khusus dan sangat cocok untuk yang rasional terhadap permasalahan
menjawab jenis permasalahan-permasalahan kompleks; dan
pendidikan tertentu, (2) adanya cara-cara untuk Melakukan penemuan-penemuan secara
mengimplementasikan metode berbasis cermat dan reflektif untuk menguji dan
teknologi yang siap digunakan secara luas, yang memperbaiki lingkungan belajar yang lebih
mengarah pada peningkatan yang berdampak inovatif maupun untuk merumuskan
pada prestasi, retensi, dan tingkat kepuasan prinsip-prinsip rancangan baru.
subjek didik, (3) adanya tindakan yang diperbuat
demi kemajuan dalam mencapai tujuan utama Penelitian berbasis rancangan sebagai
pendidikan melalui teknologi, dan (4) bagaimana suatu paradigma yang baru muncul dimaksud
kita membentuk dan mengarahkan sumber- untuk melakukan kajian terhadap belajar sesuai
sumber teknologi untuk mencapai tujuan yang dengan konteks nyata melalui sebuah rancangan
diharapkan lebih baik. sistematis dan kajian tentang strategi dan
Penelitian ke depan perlu diarahkan sarana pembelajaran. Ada empat bidang terkait
pada perbaikan (rekonstruksi) sosial, sehingga dengan penelitian berbasis rancangan, yang
pihak yang berkepentingan memiliki kewajiban memberikan harapan baru bagi teknologi dan
untuk membangkitkan semangat para ilmuwan pembelajaran. Keempat hal tersebut
mahasiswa untuk mendedikasikan dirinya sebagai berikut ini, yaitu: (1) melakukan
terhadap penelitian, sehingga mereka mampu eksplorasi berbagai kemungkinan untuk
menunjukkan perbedaan-perbedaan. menciptakan lingkungan belajar dan
Penelitian yang bercirikan “socially responsible pembelajaran baru (eksplorasi), (2)
research”, hanya dapat dicapai melalui mengembangkan teori-teori belajar dan
penelitian yang berorientasi tujuan pembelajaran kontekstual (pengembangan), (3)
pengembangan. Penelitian yang berorientasi mempercepat dan mengkonsolidasikan
tujuan pengembangan, menurut Reeves (2000) pengetahuan rancangan (verifikasi), dan (4)
memiliki dua tujuan ganda, yaitu (1) meningkatkan kapasitas untuk melakukan
mengembangkan pendekatan-pendekatan inovasi pendidikan (capacity building).
kreatif untuk memecahkan masalah Di samping penelitian berbasis
pembelajaran dan belajar manusia, dan rancangan (desain), masih ada kecenderungan
masalah-masalah yang berkenaan dengan unjuk penelitian dalam teknologi pembelajaran, yaitu
kerja yang pada saat yang sama dapat apa yang disebut dengan “grounded design”.
membangun khasanah prinsip-prinsip rancangan Penelitian “grounded design” atau disebut juga,
yang dapat mengarahkan pada upaya-upaya “grounded learning design”, dalam teknologi
pengembangan di masa mendatang. Tujuan- pembelajaran ini adalah suatu penerapan atau
tujuan tersebut di atas, dapat dicapai melalui implementasi proses-proses dan prosedur-
penggunaan penelitian yang berbasis rancangan prosedur secara sistematis yang berakar pada
(desain) atau eksperimen desain. Penelitian teori dan penelitian yang telah pasti
berbasis rancangan ini memiliki ciri-ciri atau (established) dalam belajar manusia (Hannafin,
karakteristik sebagai berikut. Land & Oliver, 1997). Agar dapat
Menyajikan masalah-masalah dalam dipertimbangkan sebagai sesuatu yang sudah
konteks nyata dan berkolaborasi dengan pasti atau terbukti, sebuah desain harus
para praktisi di lapang; memenuhi empat kondisi. Keempat syarat
Mengintegrasikan pengetahuan dan tersebut sebagai berikut. Pertama, desain harus
prinsip-prinsip rancangan secara hipotetis didasarkan pada kerangka teoritis yang dapat
Clark, R. E. (1983). Reconsidering research on Reeves, T.C. (2000). Enhancing the worth of
learning with media. Review of instructional technology research
Educational Research, 53(4), 445-459. through “design experiments” and other
development research strategies. Paper
Collins, A. (1992). Towards a design science of presented at the annual meeting of the
education. In E. Scanlon & T. O’Shea American Educational Research
(Eds.), New directions in educational Association, New Orleans, LA.
technology (pp. 15-22). Berlin: Springer.
Roblyer, M.D. & Knezek, G.A. (2003). New
Hannafin, M.J., Hannafin, K.M., Land, S.M. & millennium research for educational
Oliver, K. (1997). Grounded practice and technology: A call for a national research
the design of constructivist learning agenda. Journal of Research on
environments. Educational Technology Technology in Education, 36(1), 60-71.
Research and Development, 45(3), 101-
117. Seels, B.B. & Richey, R.C. (1994). Instructional
technology: The definition and domains
Hannafin, M.J. & Kim, M.C. (2003). In search of a of the field. Washington, DC: Association
future: A critical analysis of research on for Educational Communications and
web-based teaching and learning. Technology.
Instructional Science, 31(4-5), 347-351.
Stokes, D. E. (1997). Pasteur’s quadrant: Basic
Hannafin, M.J., Kim, M.C. & Kim, H. (2004). science and technological innovation.
Reconciling research, theory, and Washington, DC: Brookings Institution
practice In web-based teaching and Press.
learning: The case for grounded design.
Journal of Computing in Higher Van den Akker, J. (1999). Principles and methods
Education, 15(2), 3-20. of development research. In J. van den
Akker, N. Nieveen, R. M. Branch, K. L.
Newman, D. (1990). Opportunities for research Gustafson, & T. Plomp, (Eds.), Design
on the organizational impact of school methodology and developmental
computers. Educational Researcher, research in education and training (pp. 1-
19(3), 8-13. 14). The Netherlands: Kluwer Academic
Publishers