Anda di halaman 1dari 16

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata kuliah : Landasan Teknologi Pendidikan


Beban SKS : 2 SKS
Program Studi/Smt : Magister Teknologi Pendidikan/I
Waktu : s.d. tgl 26 November 2023
Dosen : Prof. Dr. Bambang Sahono, M.Pd.

SOAL:
1. Jelaskan bagaimana perkembangan ilmu teknologi pendidikan (TP), dan
uraikan juga bagaimana esensi di setiap perkembangan ilmu TP tersebut?

Teknologi pendidikan adalah proses multifaset dan terpadu yang


melibatkan orang, prosedur, ide, perangkat, dan organisasi, di mana
teknologi dari berbagai bidang ilmu dipinjam sesuai kebutuhan dan
persyaratan pendidikan untuk melaksanakan, mengevaluasi, dan
mengelola solusi untuk masalah-masalah yang terlibat dalam semua aspek
belajar manusia. Namun di satu sisi teknologi pendidikan juga didefinisikan
sebagai alat yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran, terutama alat-alat terbaru hasil inovasi atau invensi.

Lima Tahap Sejarah Perkembangan Teknologi Pendidikan

Sejarah perkembangan teknologi pendidikan secara umum setidaknya telah


melewati lima tahap, yaitu:

 Tahap pertama teknologi pendidikan digabungkan dengan penggunaan alat


bantu seperti grafik, peta, simbol, model, spesimen dan bahan beton. Teknologi
pendidikan adalah istilah yang digunakan sebagai sinonim untuk alat bantu
visual. Teknologi ini adalah teknologi pendidikan yang tertua, namun sayangnya
tidak ada bukti tertulis awal mula teknologi ini digunakan. Sangat dimungkinkan
sudah mulai digunakan sejak awal mula manusia ada di bumi ini.
 Tahap kedua dari teknologi pendidikan dikaitkan dengan “revolusi elektronik”
dengan pengenalan dan pembentukan hardware canggih disertai perangkat
lunak (software) pendukung. Penggunaan berbagai alat bantu audio visual
seperti proyektor, tape-recorder, radio dan televisi membawa perubahan
revolusioner dalam skenario pendidikan. Dengan demikian, konsep teknologi
pendidikan yang diambil dalam hal ini adalah instrumen canggih dan peralatan
untuk presentasi yang efektif dari bahan ajar.
 Tahap ketiga dari teknologi pendidikan terkait dengan perkembangan media
massa yang pada gilirannya menyebabkan “revolusi komunikasi” untuk tujuan
instruksional. Computer-Assisted Instruction (CAI) yang digunakan untuk
pendidikan sejak tahun 1950-an juga menjadi populer pada era itu.
 Tahap keempat dari teknologi pendidikan adalah ketika teknologi pendidikan
dipandang sebagai proses instruksi (pembelajaran). Penemuan pembelajaran
diprogram dan instruksi diprogram memberikan dimensi baru pada teknologi
pendidikan. Sistem belajar mandiri yang dibangun berdasarkan bahan diri
instruksional dan mesin mengajar mulai muncul.
 Tahap kelima dari teknologi pendidikan dipengaruhi oleh konsep rekayasa
sistem atau pendekatan sistem yang berfokus pada laboratorium bahasa,
mengajar mesin, instruksi yang diprogram, teknologi multimedia, dan
penggunaan komputer dalam instruksi. Pada tahap ini teknologi pendidikan
adalah cara sistematis merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses total
belajar mengajar dalam hal tujuan spesifik berdasarkan penelitian.

ESENSI inti dari

Harapan besar untuk produk seperti Logo dan program seperti BYOD dan
MOOCs telah mengajarkan pada kita bahwa bahkan sumber daya teknologi
terkini yang mumpuni tidak menawarkan solusi yang cepat, mudah, atau
universal. Materi dan strategi berbasis komputer biasanya merupakan alat dalam
sistem yang lebih besar dan harus diintegrasikan secara hati-hati dengan sumber
daya lain dan dengan kegiatan guru.

Perencanaan harus selalu dimulai dengan pertanyaan penting, Kebutuhan khusus


apa yang guru dan siswanya perlukan dari sumber daya apa pun yang dapat
penuhi? Sumber daya ini termasuk teknologi pendidikan.

Jadi, tidak ada satu pun teknologi yang mampu menjadi jawaban kebutuhan
semua guru dan siswa. Secanggih apa pun teknologi tetaplah buatan manusia
yang tidak akan pernah sempurna. Apalagi tidak semua guru dan siswa mampu
menguasai semua teknologi itu.

Teknologi Berubah Lebih Cepat Dari Yang Bisa Diikuti Guru

Teknologi Lama Masih Bisa Bermanfaat

Guru Selalu Lebih Penting Daripada Teknologi


2. Setiap ilmu pengetahuan memiliki objek kajian, bagaimana cara mendapatkan
ilmu pengetahuan, dan manfaat dari ilmu pengetahuan tersebut. Mengapa
objek kajian formal TP adalah “belajar”, cara mendapatkan ilmu TP dengan
“isomeristik”, dan manfaat TP adalah “peningkatan mutu pendidikan melalui
pembelajaran yang menarik, efektif dan efisien”!

Cara memperoleh pengetahuan Ada beberapa hal untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:
Cara coba Cara coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan
masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, coba kemungkinan yang lain.
Apabila kemungkinan yang kedua ini, sampai gagal pula, maka di coba dengan
kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal, dicoba kemungkinan keempat
dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini
disebut metode trial (coba) dan error (gagal atau salah) atau metode coba-salah coba-coba.
Cara kekuasaan atau otoritas Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali
kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan- kebiasaan ini biasanya
diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas
pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-ahli ilmu pengetahuan.

Pendekatan isomeristik, yaitu yang menggabungkan berbagai kajian / bidang keilmuan


(psikologi, komunikasi, ekonomi, manajemen, rekayasa teknik, dan lain-lain) ke dalam
suatu kebulatan tersendiri.

3. Coba anda identifikasi persamaan dan perbedaan antara belajar menurut


teori psikologi behaviorisme Asosiasi (Koneksionisme) Thorndike,
Conditioning Pavlov, dan Operant Conditoning Skinner?

Teori belajar yang dibuat oleh Thordike menggunakan konsepsi


asosiasi antara rangsangan dan tanggapan. Proses antara
rangsangan dan tanggapan menjadi pembentuk asosiasi. Dalam
konsepsi asosiasi, pelaksanaan asosiasi ditetapkan sebagai
hakikat dalam perkembangan. Komponen dianggap lebih penting
daripada keseluruhan.

Dikutip dari Simply Psychology, Teori Pavlov atau classical conditioning merupakan teori
yang dipaparkan oleh seorang ahli psikologi Rusia, Ivan Pavlov. Teori Pavlov adalah
pengkondisian klasik yang menggambarkan proses pembelajaran melalui asosiasi stimulus
dari lingkungan dan bersifat alamiah. Dapat diartikan juga bahwa classical conditioning
sebagai pembentuk tingkah laku melalui proses persyaratan. Pavlov beranggapan bahwa
tingkah laku organisme dapat dibentuk melalui peraturan dan manipulasi lingkungan.
Pemberian Penguatan Dalam Pembelajaran seperti yang telah
dibicarakan sebelumnya bahwa yang menjadi fokus utama teori
Operant Conditioning dalam belajar oleh BF Skinner ini adalah
memberikan penguatan (penguatan) terhadap organisme (subjek)
sesaat setelah memberikan respon tehadap stimulus.
Berdasrkan dengan kedua tingkah laku di atas, skinner
membagi dua macam conditioning dalam belajar yaitu: Disebut
juga dengan conditioning tipe-S karena menitik beratkan pada
stimulus untuk mendapatkan atau memunculkan respon yang
diinginkan . Pengkondisian tipe S ini sama dengan
pengkondisian klasik dari Pavlov.

4. Mengapa ilmu komunikasi dijadikan sebagai salah satu landasan Teknologi


Pendidikan?
5. Jelaskan 5 faktor mudah dan cepat diseminasi suatu inovasi menurut Rogers?
Anggota sistem sosial dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok adopter
(penerima inovasi) sesuai dengan tingkat keinovatifannya (kecepatan dalam
menerima inovasi). Salah satu pengelompokan yang bisa dijadikan rujuakan
adalah pengelompokan berdasarkan kurva adopsi, yang telah duji oleh Rogers
(1961). Gambaran tentang pengelompokan adopter dapat dilihat sebagai berikut:
1) Innovators: Sekitar 2,5% individu yang pertama kali mengadopsi
inovasi. Cirinya: petualang, berani mengambil resiko, mobile, cerdas,
kemampuan ekonomi tinggi
2) Early Adopters (Perintis/Pelopor): 13,5% yang menjadi para perintis
dalam penerimaan inovasi. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang
yang dihormati, akses di dalam tinggi
3) Early Majority (Pengikut Dini): 34% yang menjadi pera pengikut awal.
Cirinya: penuh pertimbangan, interaksi internal tinggi.
4) Late Majority (Pengikut Akhir): 34% yang menjadi pengikut akhir
dalam penerimaan inovasi. Cirinya: skeptis, menerima karena pertimbangan
ekonomi atau tekanan social, terlalu hati-hati.
5) Laggards (Kelompok Kolot/Tradisional): 16% terakhir adalah
kaum kolot/tradisional. Cirinya: tradisional, terisolasi, wawasan terbatas, bukan
opinion leaders,sumberdaya terbatas

6. Berilah penjelasan dan contoh fungsi Teknologi Informasi sebagai alat bantu
pembelajaran?
Teknologi informasi dan komunikasi atau disingkat dengan TIK, sebagai alat
bantu ajar yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam proses belajar-
mengajar, terbagi menjadi 3, yaitu:
TIK sebagai alat bantu pengajar yang meliputi: animasi peristiwa, alat uji
warga belajar, sumber referensi ajar, evaluasi kinerja warga belajar, simulasi
kasus, alat peraga visual, dan media komunikasi antar pendidik ataupun warga
belajar.
TIK sebagai Alat bantu interaksi antara pendidik / tutor dengan warga
belajar yang meliputi: komunikasi pendidik dan warga gelajar, kolaborasi
kelompok studi.
TIK sebagai alat bantu warga belajar meliputi: buku interaktif, belajar
mandiri, latihan, media illustrasi, simulasi pelajaran, dan media komunikasi
antar warga belajar.
Keberhasilan pemanfaatan TIK sebagai alat bantu pembelajaran, sangat
tergantung pada kemampuan, keterampilan, dan kreatifitas dari si pendidik
dan warga belajar mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran.

7. Berilah penjelasan bagaimana hubungan antara pendidikan dan kemajuan


ekonomi suatu Negara?
Pendidikan tidak dapat terlepas dari masalah ekonomi, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Berbagai kajian akademis dan penelitian empiris telah membuktikan keabsahannya.
Alhumami (2004), menyatakan pendidikan bukan hanya melahirkan sumber daya manusia yang
berkualitas, memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta menguasai teknologi, melainkan juga
dapat menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Hal
tersebut mendorong setiap warga negara untuk mandiri berwirausaha secara adil dan sehat.
Kata lainnya, turut serta memberikan kontribusi aktif dalam pembangunan, melalui
produktivitasnya dapat meningkatkan pendapatan serta akhirnya mendongkrak pertumbuhan
ekonomi.
8. Mengapa profesi Pengembang Teknologi Pendidikan memerlukan landasan
etika dan estetika?
Pendidikan dan Etika Pendidikan

Antara ilmu (pendidikan) dan etika memiliki hubungan erat. Masalah moral tidak
bisa dilepaskan dengan tekad manusia untuk menemukan kebenaran, sebab
untuk menemukan kebenaran dan terlebih untuk mempertahankan kebenaran,
diperlukan keberanian moral. Sangat sulit membayangkan perkembangan iptek
tanpa adanya kendali dari nilai-nilai etika.

Untuk itulah kemudian ada rumusan pendekatan konseptual yang dapat


dipergunakan sebagai jalan pemecahannya, yakni dengan menggunakan
pendekatan etik-moral, di mana setiap persoalan pendidikan coba dilihat dari
perspektif yang mengikut sertakan kepentingan masing-masing pihak, baik itu
siswa, guru, pemerintah, pendidik serta masyarakat luas. Ini berarti pendidikan
diorientasikan pada upaya menciptakan suatu kepribadian yang mantap dan
dinamis, mandiri dan kreatif.

Tidak hanya pada siswa melainkan pada seluruh komponen yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan. Terwujudnya kondisi mental-moral dan spiritual
religius menjadi target arah pengembangan sistem pendidikan. Oleh sebab itu
berdasarkan pada pendekatan etik moral, pendidikan harus berbentuk proses
pengarahan perkembangan kehidupan dan keberagamaan pada peserta didik ke
arah idealitas kehidupan yang beragama dan memiliki moral, dengan tetap
memperhatikan dan memperlakukan peserta didik sesuai dengan potensi dasar
yang dimiliki serta latar belakang sosio budaya masing-masing.

Pendidikan dan Estetika Pendidikan

Adapun yang mendasari hubungan antara pendidikan dan estetika pendidikan


adalah lebih menitik beratkan kepada “predikat” keindahan yang diberikan pada
hasil seni. Dalam dunia pendidikan sebagaimana diungkapkan oleh Randall dan
Buchler mengemukakan ada tiga interpretasi tentang hakikat seni :

1. Seni sebagai penembusan terhadap realitas, selain pengalaman.


1. Seni sebagai alat kesenangan.
2. Seni sebagai ekspresi yang sebenarnya tentang pengalaman.

Namun, lebih jauh dari itu, maka dalam dunia pendidikan hendaklah nilai estetika
menjadi patokan penting dalam proses pengembangan pendidikan yakni dengan
menggunakan pendekatan estetis-moral, di mana setiap persoalan pendidikan
coba dilihat dari perspektif yang mengikut sertakan kepentingan masing-masing
pihak, baik itu siswa, guru, pemerintah, pendidik serta masyarakat luas. Ini
berarti pendidikan diorientasikan pada upaya menciptakan suatu kepribadian
yang kreatif dan berseni.

9. Ada tiga konsep utama dalam TP, uraikan secara singkat dan jelas masing-
masing konsep tersebut!
Pada masa pertumbuhan dan perkembangan konsep teknologi pendidikan yang pertama
yaitu pembelajaran visual atau alat bantu visual, pada pembelajaran ini digunakan gambar,
model, benda atau alat yang dapat dipahami dengan mudah oleh anak. Yang kedua,
pembelajaran audio visual, alat ini digunakan untuk menyampaikan ilmu kepada anak
melalui mata dan telinga sehingga anak lebih mudah menangkap apa yang telah
disampaikan oleh guru. Yang ketiga yaitu pembelajaran sebagai teori komunikasi dimana
pembelajaran ini dianggap paling berguna unuk penyampaian pesan secara mudah kepada
peserta didik. Namun, kelemahan dari konsep ini adalah masih ada anggapan bahwa hanya
berjalan satu arah saja. Padahal dalam proses komunikasi terjadi secara dua arah yaitu
adanya umpan balik dari penerima ke penyampai pesan.

10. Jelaskan bagaimana hubungan antar kawasan dalam teknologi pendidikan, baik
itu kawasan desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan maupun
penilaian?

11. Dunia pendidikan dan


pembelajaran berkembang
sejalan dengan kemajuan
teknologi
12. secara dinamis. Dalam
mengatasi berbagai
permasalahan yang semakin
kompleks dalam dunia
13. pendidikan dan
pembelajaran,tentunya
perluinovasi baru dalam
memberikansolusi yangtepat,
14. salah kecuali
mengembangkan pola
pendidikan dan pembelajaran
sesuai dengan landasan
15. teknologi. Tujuan dari artikel
ini adalah memberikan bahan
kajian tentang landasan
teknologi
16. pendidikandan pembelajaran.
Metode yangdigunakan dalam
penelitiankualitatifini
adalahbelajar
17. perpustakaan, dimana
Pertemuan informasi dilakukan
dengan dokumentasi melalui
buku, jurnal,
18. artikel,dan landasanyuridis
yang relevanmobil
van.Landasan
teknologimerupakan dasaryang
digunakan
19. sebagaicetakanteori dan
praktekberetikayangmelibatkan
orang secara sistematis
mendukungdan

11. Bila Saudara diangkat menjadi Kepala Pusat Sumber Belajar (PSB) di
suatu sekolah, langkah-langkah apa yang Saudara lakukan untuk
pengembangan PSB tersebut agar dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran?

12. Uraikan apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?, dan kriteria
apa yang Saudara pilih untuk menentukan strategi pembelajaran agar
pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan efektif?

13. Bagaimana menurut Anda prospek profesi dan keahlian Teknologi


Pendidikan dalam bidang persekolahan, pemerintahan dan kesehatan!
Lebih jauh lagi, banyak hal menarik yang dapat dilakukan oleh sarjana
teknologi pendidikan. Diantaranya adalah untuk memediasi sekolah dan guru
untuk mengkombinasikan konten multimedia yang ada melalui website,
mendesain kurikulum online yang dikembangkan, dan juga apa saja metode
yang baik yang semestinya dikembangkan.

Kenapa bisa sedemikian ahli? Karena jurusan teknologi pendidikan adalah jurusan
yang di dalamnya para pembelajarnya belajar secara mendalam mengenai
bagaimana sih metode pendidikan yang pas yang semestinya digunakan, dengan
dukungan proses yang tepat, dan juga dengan dukungan peralatan serta teknologi
yang canggih.

Selanjutnya, alumnus jurusan ini akan mengembangkan, menguji ulang dan


juga menerapkan apa saja kiranya alat pembelajaran yang cocok untuk
digunakan di sekolah tersebut.

Bagi para guru, profesi ini akan melatih guru agar lebih mahir dalam
pemakaian peralatan teknologi yang digunakan. Tidak hanya itu, peralatan
teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menggabungkan rencana
pembelajaran yang kita sampaikan setiap harinya kepada para siswa sesuai
dengan kurikulum skolastik yang sudah di buat.

2. Berprofesi sebagai coordinator instruksional


Salah satu profesi menarik yang mungkin Anda tempati jika memilih jurusan
teknologi pendidikan adalah coordinator instruksional. Profesi ini tugasnya
biasanya adalah untuk mengawasi kurikulum yang ada dan digunakan di berbagai
lokasi baik itu level sekolah maupun di level perguruan tinggi.

Bagi mereka yang menjalankan profesi ini, mereka akan bekerja sama dengan
baik dengan guru dan juga dengan pihak administrasi yang tujuannya tidak lain
adalah untuk membuat kurikulum yang sesuai dan siap di kembangkan di
lembaga masing-masing.

Tidak hanya itu, profesi coordinator instruksional ini akan melakukan evaluasi
data serta hasil penerapan kurikulumnya. Selanjutnya, guru akan di dukung
dan difasilitasi untuk pemakaian teknologi yang canggih yang ada di ruang
kelas. Nantinya pembelajaran akan semakin maksimal apalagi di saat seperti
sekarang ini.
Pelatih Perusahaan
Gelar teknologi pendidikan akan membawa Anda untuk menjadi pelatih
perusahaan yang profesional. Ya, cakupannya tidak hanya cakupan akademik
saja, namun Anda berkesempatan untuk menjadi pelatih perusahaan
profesional yang biasanya bertugas menilai kebutuhan masing-masing stafa
yang dilakukan dengan cara survey.

Lebih dari itu, tugas pelatih perusahaan adalah merancang bagaimana metode
yang akan kita gunakan untuk pelatihan, apa saja bahan pelatihannya, apakah
akan menggunakan peralatan manual atau lebih kepada modul online yang
praktis selama latihan.

Setelah itu, akan diadakan penilaian efektivitas pelatihan, merancang berapa


saja anggaran yang dibutuhkan, kapan jadwal pelatihannya, bagaimana sistem
dan peralatannya, serta bagaimana cara pendaftarannya.

Singkat kata, dengan bekal wawasan dalam bidang teknologi pendidikan,


wawasan yang dimiliki dipadukan dengan pemakaian peralatan teknologi yang
canggih sebagai media pendukung.

Nantinya proses pengajaran, penilaian, dan juga pengumpulan data sekaligus


informasi ini akan digunakan untuk pengembangan dan perbaikan lembaga.
Bagaimana? Prospek kerja teknologi pendidikan cukup menjanjikan, bukan?

14. Mengapa Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) perlu


mengatur kode etik? dan berikan contoh bagaimana penerapan kode etik
IPTPI?
SELAMAT BEKERJA SEMOGA SUKSES!

Anda mungkin juga menyukai