Anda di halaman 1dari 9

SMK BINA NUSANTARA UNGARAN

Srt. Ijin / SPSS Nomor: 425.1 / 1187


Jl. Ki Sarino Mangun PranotoNo. 5 Ungaran
Telp. 024-6924644 Fax. 024-6924644

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Pembuatan Hiasan Busana


Kelas / Semester : XI / Ganjil
KD / Materi Pokok : 3.7 / Menerapkan sulaman aplikasi dalam suatu produk
4.7 / Membuat sulaman aplikasi dalam suatu produk
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( 1 x pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui diskusi, tanya jawab dan kaji pustaka peserta didik dapat menjelaskan cara membuat dan memindahkan
motif sulaman aplikasi, menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan sulaman aplikasi, membuat
sulaman aplikasi sesuai dengan prosedur, kualitas produk dan keselamatan kerja secara kritis dan bertanggung
jawab serta penuh rasa ingin tahu dengan menggunakan berbagai sumber; menunjukkan sikap selalu bersyukur,
disiplin, santun, kerjasama serta toleransi.

B. KEGIATAN / LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


Aktivitas Pembelajaran
I. Kegiatan Pendahuluan ± 15 menit
 Salam dilanjutkan do’a dan pengondisian kelas
 Peserta didik memperoleh informasi tentang: kompetensi, materi, tujuan, manfaat dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan

II. Kegiatan Inti ± 60 menit


 Peserta didik mengamati jenis-jenis sulaman, gambar sulaman aplikasi
 Dengan tanya jawab dan bimbingan peserta didik dapat menjelaskan cara membuat motif untuk
sulaman aplikasi dan cara pemindahan motif sulaman aplikasi
 Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan sulaman aplikasi
 Peserta didik melakukan pemilihan tusuk hias yang sesuai dengan motif sulaman aplikasi
 Peserta didik membuat sulaman aplikasi sesuai prosedur, kualitas produk dan keselamatan kerja
 Peserta didik mempresentasikan hasil kerja individu dalam memahami sulaman aplikasi
 Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang masih ragu dan melaksanakan evaluasi
 Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan mengenai sulaman aplikasi
III. Kegiatan Penutup ± 15 menit
 Refleksi kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilakukan
 Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya
 Salam

C. PENILAIAN
1. Sikap : Observasi/pengamatan
2. Pengetahuan : Tes tertulis
3. Keterampilan : Project
Kab. Semarang, ..... Juni 2020
Waka Kurikulum Guru Mapel

Agus Sintiya W, S.Kom Ruth Riefdayantika, S.Pd

Mengetahui
Kepala SMK Bina Nusantara
Ungaran

Drs. Sugiyono, M.M


Lampiran 1: Penilaian Sikap

Indikator perkembangan sikap jujur, tanggung jawab, disiplin, bekerja sama, dan santun
1. Jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas.
2. Jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan
belum konsisten.
3. Jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai
konsisten.
4. Jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan
konsisten.
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Tanggung
Jujur Disiplin Bekerja sama Santun
jawab
No Nama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Lampiran 2: Penilaian Pengetahuan


A. KISI – KISI SOAL
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Pembelajaran Indikator Soal Jenis
Dasar Kompetensi Soal
3.6 3.6.1 Memahami jenis  Pemilihan bahan sesuai 1. Peserta didik dapat Esay
Menganalisis busana menurut jenis desain menyebutkan alat yang
bahan sesuai kelamin, usia dan
desain warna kulit, desain digunakan dalam
busana berdasarkan
pembuatan proporsi tubuh
bentuk tubuh dan
kesempatan 2. Peserta didik dapat
3.6.2 Menerangkan
menjelaskan ukuran
jenis busana menurut
jenis kelamin, usia proporsi tubuh wanita
dan warna kulit,
3. Peserta didik dapat
desain busana
berdasarkan bentuk menjelaskan ukuran
tubuh dan kesempatan
proporsi tubuh pria
3.6.3 Menganalisis
bahan sesuai desain

KOMPETENSI SUB IPK INDIKATOR SOAL


DASAR MATERI
3.6 Menggeneralisasi - Barisan 3.6.1 Mengidentifikasi pola Diberikan barisan bilangan,
pola bilangan dan aritmetika bilangan pada barisan siswa dapat membedakan
jumlah pada barisan aritmetika barisan arit metika atau geometri
Aritmetika dan - Barisan
Geometri 3.6.2 Menggeneralisasi pola
Geometri Diberikan barisan aritmetika dan
bilangan pada barisan
aritmetika
geometri, siswa dapat
- Bunga menentukan rumus suku ke n
Majemuk dan jumlah n suku pertama
KOMPETENSI SUB IPK INDIKATOR SOAL
DASAR MATERI
- Anuitas 3.6.3 Menentukan suku ke n Diketahui suku ketiga, jumlah
pada barisan aritmetika suku ke lima dan suku ke tujuh
suatu barisan aritmetika, siswa
3.6.4 Menentukan jumlah n dapat menentukan jumlah dua
suku pertama pada barisan
belas suku barisan bilangan
aritmetika
tersebut
3.6.5 Mengidentifikasi pola
bilangan pada barisan Diketahui suku ke dua dan ke
geometri lima suatu deret geometri, siswa
dapat menentukan jumlah lima
3.6.6 Menggeneralisasi pola suku pertama deret tersebut
bilangan pada barisan
geometri Diberikan masalah kontekstual
tentang seseorang yang
3.6.7 Menentukan suku ke n menabung dengan jumlah
pada barisan geometri
tabungan bertambah secara tetap
3.6.8 Menentukan jumlah n setelah periode tertentu, siswa
suku pertama pada barisan dapat menentukan periode
geometri waktu dengan jumlah tabungan
tertentu
4.6.1 Menggunakan pola
4.6 Menggunakan pola barisan aritmetika untuk Diberikan permasalahan
barisan aritmetika atau menyajikan dan peluruhan tentang harga jual
geometri untuk menyelesaikan masalah sebuah barang yang terus
menyajikan dan kontekstual menurun, siswa dapat
menyelesaikan masalah
menentukan harga barang
kontekstual (termasuk 4.6.2 Menggunakan pola
partumbuhan, barisan geometri untuk
tersebut setelah periode waku
peluruhan, bunga menyajikan dan menyele- tertentu
majemuk, dan anuitas) saikan masalah kontekstual
(termasuk partumbuhan, Diberikan permasalahan
peluruhan, bunga majemuk, pertumbuhan penduduk, siswa
dan anuitas) dapat menentukan penduduk
setelah periode waku tertentu

Diberikan masalah kontekstual


tentang seseorang yang
menabung dengan sistem bunga
majemuk, siswa dapat jumlah
tabungan setelah periode waktu
tertentu

Diberikan permasalahan
seseorang yang membeli barang
dengan kredit yang menerapkan
sistem anuitas, siswa dapat
menentukan besar anuitas yang
harus dibayarkan

B. SOAL

1. Diantara barisan bilangan berikut manakah yang merupakan barisan aritmetika


a. 1, 4 , 9, 16, …
b. 2, 4 , 6 , 8, …
c. 1, 3, 5, 6, …

2. Diantara barisan bilangan berikut manakah yang merupakan barisan geometri


a. 1, 3 , 9, 27, …
b. 2, 4 , 6 , 8, …
c. 2, 4, 8, 16, …
3.Tentukan suku ke n dan jumlah n suku pertama dari barisan bilangan berikut:
a. −¿2, 1, 4, 7,….
b. −¿ 64, −¿32, −¿16,…
4. Suku ketiga dari suatu barisan aritmetika adalah 36. Jumlah suku ke – 5 dan suku ke – 7 adalah 144.
Tentukan jumlah 12 sukupertama barisan aritmetika tersebut

5. Diketahui suku kedua dan suku keenam deret geometri berturut-turut adalah 6 dan 96. Hitung jumlah lima
suku pertama deret tersebut!

6.Ibu Rani menabung di bank setiap awal bulan. Pada bulan pertama ibu Rani menabung Rp 150.000, bulan
kedua Rp 200.000 dan pada bulan ketiga Rp 250.000. Pada awal bulan keberapa ibu Rani menabung
Rp 1.200.000, jika kenaikan jumlah uang yang ditabung selalu tetap?

7. Sebuah mobil dibeli dengan harga 80 juta rupiah. Nilai jualnya setiap tahun menjadi tiga perempat dari
Harga sebelumnya. Tentukan nilai jual setelah dipakai 3 tahun

8.Di sebuah kota pada tahun 2011 jumlah penduduknya sebesar 2.000.000 jiwa. Jika tingkat pertumbuhan
penduduk sebesar 2 % pertahun , tentukan jumlah penduduk kota tersebut tahun 2014!

9. Bu Rulli mendepositokan uangnya sebesar Rp600.000.000 dengan sistem bunga majemuk sebesar 21 %
per tahun. Hitung besar uang bu Rulli setelah 6 bulan!

10. Pak Harun membeli sepeda motor dari dealer yang menggunakan sistem anuitas pada pembayaran
Kreditnya harga motor tersebut Rp10.000.000,00 dengan suku bunga 4 % per tahun. Pak Harun berencana
melunasi motornya dengan 6 kali anuitas. Hitung besar anuitas yang di bayarkan pak Harun

C. KUNCI JAWABAN DAN SKOR

1. Yang merupakan barisan aritmetika adalah b. 2, 4 , 6 , 8, … (skor : 1)

2. Yang merupakan barisan geometri adalah a. 1, 3 , 9, 27, … dan c. 2, 4, 8, 16, … (skor : 2)

3. a. −¿2, 1, 4, 7,….
U 1=a=−2
b = 3
U n =a+ ( n−1 ) b
= −¿ 2 + (n – 1 ) 3
= −¿ 2 + 3n – 3
= 3n – 5
(skor : 5)

b. −¿ 64, −¿32, −¿16,…


U 1=a=−64
1
r =
2
U n =¿ a r n−1

()
n−1
1
= −¿ 64.
2

= −¿ 64 (2)1−n

−128
= n (skor : 7)
2

4. U 3=¿36..
a + 2b = 36 .... (1)
2a + 10 b = 144
a + 5b = 72 ....(2)

pers (2 ) – ( 1 ) : 3b = 36
b = 12
a = −12
n
Sn= ¿
2
12
S12 = (2.−12+ ( 12−1 ) 12)
2
= 6 ( −¿ 24 + 11. 12)
= 648
(skor : 10)

5. Diket: U 2=3
U 6 =96
ditanya: S5

U 6 96
Jawab : =
U2 3
6
ar
1 = 32
ar

5
r = 32

r =2
substitusi r = 2 ke a.r = 3

a.2 = 3

3
a=
2
a ( r−1 )
Sn =
( r−1 )

3
(2−1)
= 2
2−1

3
(2−1)
S5 = 2
2−1

93
=
1

= 93
(skor : 15)

6. Diketahui : tabungan bu nani : 150.000, 200.000, 250.000, …


U n=¿ ¿ 1.200.000
Ditanya : n
Jawab: U n=¿ a+( n−1 ) b ¿
1.200.000 = 150.000 +(n – 1)50.000
1.350.000 = (n - 1)50.000

1350000
n–1 =
50000
n – 1 = 27
n = 28
jadi jumlah tabungan menjadi 1350000 setelah 28 bulan
(skor : 10) .

7. Diket: harga mula-mula 80 juta


Penurunan harga ¾
Dit : harga setelah 3 tahun
Jawab :
Membentuk barisan geometri
60, 45, 33,7, ….
Jadi setelah 3 tahun harga menjadi 33,7 juta …(.skor : 5)
(skor : 5)

8. U 1 = 2.000.000
b = 2%
n = 4
r = 1,02
U 4 = .... ?

n−1
U n =a r
U 4 =2.000 .000 ¿
= 2.122.416
Jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah 2.122.416 jiwa
(skor : 5)

9. M 0 = 600.000.000
P = 21 %
t = 6
M 6 = .... ?

t
M t =M 0 (1+ p)
M 6=600.000 .000 ( 1+0,21 )6
6
M 6=600.000 .000(1,21)
= 665.821.412.50
Jadi uang bu Rulli setelah 6 bulan adalah Rp. 665.821.412.50
(skor : 10)

10. Diket : M = Rp10.000.000,00


i = 4 % = 0,04
n =6
i
A= M ( −n )
1−(1 – i )

0,04
= 10.000.000 x ( −6 )
1−(1 – 0,04)
0,04
= 10.000.000 x ( )
0,209685474
= 10.000.000 x (0,190761903)
= 1.907.619

Jadi anuitas yang dibayarkan adalah Rp 1.907.619,00


Lampiran : Materi Pembelajaran

- Pengertian Pola Barisan Bilangan


Pola barisan bilangan adalah susunan bilangan yang diurutkan menurut aturan/pola tertentu
Secara umum barisan bilangan dituliskan: U 1 , U 2 ,U 3 , … … . U n

- Barisan Aritmetika
Suatu barisan bilangan U ,U , U ,….. U disebut barisan aritmetika jika dua suku yang berurutan
mempunyai selisih yang konstan (tetap). Selisih tersebut dinamakan beda.

- Rumus suku ke-n barisan aritmetika:


U n = a + (n – 1)b

Dengan a : suku pertama


b : beda

- Rumus beda pada barisan aritmetika:


b = U n −U n−1

dengan U n : suku ke n
U n−1 : suku ke (n – 1)

- Deret Aritmetika
Deret aritmetika adalah penjumlahan berurut suku-suku suatu barisan aritmetika,dapat dituliskan:
Sn : U 1 + U 2+ U 3 + ………+ Un atau
Sn : a + (a + b) + (a + 2b) +…. + (a + (n – 1) b

Rumus jumlaha n suku pertama dari deret aritmetika:


n n
Sn = ¿ atau Sn = ¿ )
2 2

- Barisan Geometri
Suatu barisan bilangan U 1 , U 2 , , U 3 , , U ndisebut barisan geometri jika dua suku yang berurutan
mempunyai perbandingan yang konstan (tetap). Perbandingan tersebut dinamakan rasio (r)

- Rumus suku ke-n barisan aritmetika:


U n = a r n −1

Dengan : a : suku pertama


r : rasio
n : banyaknya suku

- Rumus rasio pada barisan geometri:


Un
r =
U n−1

dengan U n : suku ke n
U n−1 : suku ke (n – 1)

- Deret Geometri
Deret geometri adalah penjumlahan berurut suku-suku suatu barisa geometri,dapat dituliskan:
Sn : U 1 + U 2+ U 3 + ………+ Un atau
Sn : a + ar 1 +a r 2 +… .+ a r n−1

- Rumus jumlah n suku pertama deret geometri:


a ( 1−r )
n
Sn = untuk r ¿ 1 atau
( 1−r )
a ( r −1 )
n
Sn = untuk r ¿ 1
( r −1 )

Dengan r : rasio
n : banyaknya suku
a : suku pertama

- Deret Geometri Tak Hingga


Jika banyak suku-suku penjumlahan deret geometri bertambah terus mendekatitak hingga, maka
deret tersebut dinamakan deret geometri tak hingga.
Deret geometri tak hingga ditulis:
U 1 +U 2 +U 3 +… ..=a+ar 1 +ar 2+ ar 3+ … … ..+ ar n−1

Jumlah deret geometri tak hingga dilambanghkan dengan S∞ dan S∞ = lim Sn , untuk n → ∞
Deret geometri tak hingga dikatakan :
a
1. mempunyai limit jumlah atau konvergen jika l rl ¿ 1 yang ditentukan oleh S∞ =
1−r
2. tidak mempunyai limit jumlah atau divergen jika l r l ¿ 1

- Model Matematika Masalah Deret


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapka n pada masalah nyata yang model matema-
kanya dapat diterjemahkan dalam bentuk barisan atau deret (aritmatika, geometri, geometri tak
hingga).Pertama kita harus mampu mengidentifikasi bahwa karakteristik masalah mempunyai model
matematika barisan atau deret. Pemecahan masalah selanjutnya di kerjakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Nyatakan besaran yang ada dalam masalah sebagai variable
2. Rumuskan deret yang merupakan model matematika dari masalah
3. Tentukan penyelesaian model matematika yang diperoleh dari langkah 2
4. Tafsirkan hasil yang diperoleh terhadap masalah semula

- Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga yang dihitung dari pokoknya saja untuk seluruh masa transaksi.
Besar bunga dan modal dengan suku bunga dan periode waktu tertentu dirumuskan:

B = M 0x p x t M t = M 0 (1 + p t)

Dengan B = besar bunga setelah t periode waktu


M t = besar modal setelah t periode waktu
M 0 = besar modal awal
P = suku bunga
t = periode waktu

- Bunga Majemuk
Bunga majemuk adalah bunga yang dihitung dari modal sebelumnya dari seluruh masa transaksi
Besar modal dengan suku bunga dan periode waktu tertentu dirumuskan:
t
M t =M 0 (1+ p)

Dengan M t = besar modal setelah t periode waktu


M 0 = besar modal awal
P = suku bunga
t = periode waktu

- Anuitas
Anuitas sering diterapkan dalam kehidupan ekonomi, misal pembayaran sewa rumah, angsuran kredit atau
tabungan di bank.
Dua macam anuitas :
1. Anuitas pasti
Yaitu anuitas yang tanggal pembayarannya mulai dan terakhirnya pasti. Contoh : KPR, perkreditan
2. Anuitas tidak pasti
Yaitu anuitas yang jangka pembayarannya tidak pasti. Contoh pembayaran santunan asuransi kecelakaan

Misalkan modal sebesar M dipinjamkan tunai dengan suku bunga i per periode waktu dan harus dilunasi
Dalam n anuitas setiap periode waktu , dengan anuitas tetap, maka anuitas ke n dirumuskan
1−( 1+i)
−n
1
M n= A ⟺ A= M −n
i 1−(1 – i )

Dengan A = besarnya anuitas


M = modal/total pinjaman
i = tingkat suku bunga
n = banyaknya anuitas

Anda mungkin juga menyukai