DISUSUN OLEH:
AURELLIA CITRA MELATI
048638019
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENGARUH E-LEARNING TERHADAP
PERKEMBANGAN KARAKTER ANAK USIA DINI” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang e-learning program bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ardi Wina Saputra, M.Pd., selaku dosen
Matakuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
● A. Kesimpulan …………………………………………………… 8
● B. Saran ………………………………………………………..…… 8
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai perkembangan karakte pada anak usia
dini, perlu dikaji terlebih dahulu pengertian atau definisi secara menyeluruh. Menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) “anak usia dini merupakan individu
penduduk yang berusia antara 0-6 tahun”. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20/2003 ayat 1, menyebutkan bahwa “ yang termasuk anak usia dini
adalah anak yang masuk dalam rentang usia 0-6 tahun. Sedangkan Hurlock (1999)
dalam Aziz, Syarifudin (2017:2), mengemukakan bahwa “ kategori anak usia dini
atau taman kanak-kanak awal adalah prasekolah yang tercangkup pada kelompok usia
antara 2 hingga 6 tahun. Karakter sendiri secara umum diartikan sebagai kualitas
mental dan moral (watak, sifat, kepribadian) yang khas di dalam diri seorang individu
yang membedakannya dengan individu lainnya. Sehingga bila diartikan secara garis
besar, Perkembangan karakter anak usia dini merupakan proses berkembangnya
nilai-nilai moral yang membentuk kualitas kepribadian anak-anak usia prasekolah,
dalam hal ini anak-anak paud dan taman kanak-kanak. Pada fase usia inilah anak-anak
6
akan dengan sangat mudah menangkap pendidikan karakter yang diberikan oleh
orang-tua, pendidik, dan orang-orang disekitarnya, yang kemudian diaplikasikan pada
bagaimana ia bertindak, berperilaku, berpikir, dan bertutur kata.
Sejalan dengan perkembangan anak usia dini, maka pembelajaran di sekolah
paud dan taman kanak-kanak – tempat pertama kali anak-anak mempersiapkan diri
sebelum memasuki sekolah berjenjang – menjadi sangat signifikan. Sekolah
menekankan pada penanaman nilai-nilai moral, perilaku baik sebagai individu,
sebagai anggota masyarakat, maupun sebagai seorang yang beriman sesuasi dengan
nilai-nilai keagamaan. Pendidik juga memperhatikan metode serta strategi dalam
melaksanakan pengajaran di sekolah. Tentang cara yang yang paling efektif agar
murid belajar bagaimana belajar, belajar bagaimana berpikir, belajar bagaimana
melakukan, dan belajar bagaimana bekerja sama dan hidup bersama. Hal tersebut
menjadi faktor yang kritis dalam perkembangan anak yang bersangkutan. Kegiatan
bermain sambil belajar di sekolah pun mengambil peran penting bagi anak-anak usia
dini untuk mulai belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman-teman
sebayanya dengan pengawasan dan perhatian penuh dari para pendidik.
Seperti yang dijelaskan oleh Maharani dan Mustika (2016:25) melalui jurnal
bimbingan dan konseling, faktor yang mempengaruhi pendidikan karater dapat
berasal dari diri sendiri atau dari luar diri sendiri. Bisa dari lingkungan sekolah,
keluarga, dan lingkungan pergaulan seseorang di masyarakat.
7
4. Pengaruh Positif E-learning terhadap Perkembangan Karakter Anak
Usia Dini.
Dengan adanya e-learning didunia pendidikan anak usia dini, ada beberapa hal
positif yang berpengaruh pada perkembangan karakter anak usia dini. Dimana
anak-anak bersentuhan langsung dengan teknologi dan menempatkannya sebagai
media bermain serta belajar. Dalam hal ini, anak-anak usia dini mulai dikenalkan dan
mengenal gadget. Menurut (Sundus, 2017) penggunaan gadget pada anak-anak
memberikan dampak positif terhadap motorik dan kognitif anak selain itu juga bisa
digunakan sebagai sarana hiburan dan melatih jiwa kompetisi pada anak-anak.
Manfaat atau dampak positif dari gadget dapat dirasakan jika penggunaannya
dilakukan dengan disertai kontrol, tidak berlebihan, pemilihan konten yang ditonton
merupakan konten yang bersifat positif seperti berisikan informasi-informasi yang
dapat memberikan pengetahuan baru, untuk anak-anak konten yang di lihatnya bisa
berupa pembelajaran menarik mengenai cara berhitung, membaca, atau berisikan
cerita dan lainya.
Bertatapan langsung dengan media pembelajaran berupa video gambar, musik,
dan konten pembelajaran, dapat meningkatkan daya imajinasi dan kreatifitas anak,
terutama di dunia yang berbasis digital saat ini. Sehingga pengenalan akan dunia
digital pun dirasa perlu, khususnya dalam kegiatan belajar dan mengajar. Banyaknya
aplikasi atau video yang dapat memberikan edukasi dan tantangan bagi anak dapat
membantu anak untuk semangat belajar, gadget lebih menarik bagi anak sehingga
gadget dapat membangkitkan gairah belajar anak. Sebagai sarana hiburan bagi
anak-anak. Selain itu, e-learning juga dapat melatih keberanian dan jiwa berkompetisi
anak. Kemampuan berkompetisi anak terlatih melalui game-game pembelajaran di
dalam gadget. Ketika mereka bermain game yang sifatnya kompetisi dan melibatkan
lebih dari satu orang maka dia akan merasakan seperti apa itu kompetisi dan
membiasakan dirinya untuk menyukai tantangan.
8
5. Pengaruh Negatif E-learning terhadap Perkembangan Karakter
Anak Usia Dini.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem e-learning yang diterapkan bagi anak usia dini memiliki dampak secara
positif dan negatif dalam perkembangan karakter anak. Dengan e-learning anak dapat
mengenal teknologi, terutama dijaman digitalisasi ini dimana semua berbasis teknologi.
Sehingga dalam perkembangannya nanti, anak akan tumbuh rasa percaya diri dalam
menghadapi kemajuan dunia yang semakin pesat. Selain itu e-learning juga dapat
menumbuhkan kreatifitas dan imajinasi anak melalui fitur-fitur pembelajaran yang beragam
dan menarik, melalui video gambar, animasi, musik, dan semua yang memiliki unsur kreasi
digital. Belajar sambil bermain game pun akan melatih anak untuk berani berkompetisi dan
mengambil tantangan baru. Namun demikian, sistem e-learning ini juga tak lepas dari
banyaknya dampak negatif yang berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak.
Terutama jika tidak diimbangi dengan bimbingan dan pengawasan orang tua. Hal yang paling
signifikan adalah ketika anak-anak sudah kecanduan gadget, maka motivasi awal yang adalah
untuk belajar, lama-kelamaan akan beralih ke hiburan-hiburan lain yang jika berlebihan tidak
akan baik dampaknya. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mendampingi anak-anak usia
dini dalam berjalannya e-learning sangat diperlukan. Agar anak-anak dapat beradaptasi
dengan kemanjuan jaman tanpa menurunkan kualitas karakter pada diri masing-masing.
3.2 Saran
Saya berharap, makalah ini dapat berguna bagi para pembaca, terutama dalam
menjaga bibit generasi, anak-anak usia dini dari pengaruh negatif sistem e-learning karena
kurangnya pengawasan orang yang lebih dewasa. Demi kesempurnaan makalah ini, saya
mohon kritik, saran, dan masukan dari para pembaca yang sifatnya membangun, agar
makalah ini semakin baik kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Alia, T., & Irwansyah. (2018). Pendampingan Orang Tua pada Anak Usia Dini
dalam Penggunaan Teknologi Digital. A Journal of Language, Literature, Culture, and
Education POLYGLOT, 14(1), 65–78.
https://doi.org/10.19166/pji.v14i1.639.
Aubrey, C., & Dahl, S. (2014). The confidence and competence in information and
communication technologies of practitioners, parents and young children in the Early
Years Foundation Stage. Early Years, 34(1), 94-108.
https://doi.org/10.1080/09575146.2013.792789
Informasi, S. D. S. K. dan T. (2018). Statistik Telekomunikasi Indonesia.
http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2 554/19755.pdf
Asmuni. (2020). Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi
Pemecahannya. Jurnal Paedagogy: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan,
7(4), 281–288
Chusna, P. A. (2017b). Pengaruh Media Gadget pada Perkembangan Karakter Anak.
Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan, 17(2), 317.
https://doi.org/10.21274/dinamika.2017.17.2.315-330.
Ayu, P., Lestari, S., & Gunawan, D. (2020). The Impact of Covid-19 Pandemic on Learning
Implementation of Primary and Secondary School Levels. In Indonesian Journal of
Elementary and Childhood Education (Vol. 1, Issue 2).
https://journal.publication-center.com/index.php/ijece/article/view/141
Damayanti, E., Ahmad, A., & Bara, A. (2020). Dampak Negatif Penggunaan Gadget
Berdasarkan Aspek Perkembangan Anak di Sorowako. Martabat J. Peremp. Dan
Anak, 4(1), 1–22.
http://ejournal.iaintulungagung.ac.id/index.php/martabat/article/view/2948.
Daniel, S. J. (2020). Education and the COVID-19 pandemic. Prospects, 49(12), 9196.
https://doi.org/10.1007/s11125-020-09464-3
Dharma, K., dkk. (2011). Pendidikan Karakter : Kajian Teori dan Praktik disekolah. Bandung
: Rosda Karya
11