0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi negara menurut beberapa pandangan, yaitu klasifikasi tripartite menurut para ahli klasik yang membedakan monarki, aristokrasi, dan demokrasi; klasifikasi menurut Polybius yang melihat perubahan bentuk negara sebagai siklus; klasifikasi menurut Jellinek yang membedakan monarki dan republik berdasarkan pembentukan kemauan negara; serta konsep negara hukum rechtstaat dan
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi negara menurut beberapa pandangan, yaitu klasifikasi tripartite menurut para ahli klasik yang membedakan monarki, aristokrasi, dan demokrasi; klasifikasi menurut Polybius yang melihat perubahan bentuk negara sebagai siklus; klasifikasi menurut Jellinek yang membedakan monarki dan republik berdasarkan pembentukan kemauan negara; serta konsep negara hukum rechtstaat dan
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi negara menurut beberapa pandangan, yaitu klasifikasi tripartite menurut para ahli klasik yang membedakan monarki, aristokrasi, dan demokrasi; klasifikasi menurut Polybius yang melihat perubahan bentuk negara sebagai siklus; klasifikasi menurut Jellinek yang membedakan monarki dan republik berdasarkan pembentukan kemauan negara; serta konsep negara hukum rechtstaat dan
NIM : 043451679 Jurusan : Ilmu Hukum Mata Kuliah : Ilmu Negara
1. Apakah bentuk Negara menurut tripartite berdasarkan ajaran negara klasihk
tradisional dan bagaimana bentuk negara menurut Polybius, apakah bentuk negara yang satu mempengaruhi bentuk negara yang lainnya.
Dalam mengklasifikasikan segala sesuatu haruslah dipakai suatu kriteria. Demikian
juga mengklasifikasikan bentuk-bentuk negara, para sarjana mempergunakan kriteria, dasar atau ukuran yang berbeda-beda. Tanpa adanya suatu kriteria tidak mungkin dilakukan klasifikasikan. Ini tentu berbeda dengan hal yang disebut pembagian. Klasifikasikan tidaklah sama dengan pembagian. Dalam sebuah klasifikasi dibutuhkan suatu kriteria atau ukuran sementara dalam pembagian tidak dibutuhkan kriteria. Pada ajaran negara klasik tradisional para ahli umumnya mengklasifikasikan negara kedalam tiga bentuk yaitu monarki, aristokrasi, dan demokrasi. Bentuk-bentuk negara semacam ini lazim disebut dengan istilah klasifikasi tripartite. Yang dimaksud dengan klasifikasi tripartite adalah penggolongan bentuk negara atas dasar tiga bentuk sebagai sandaran seperti pengklasifikasikan bentuk negara atas monarki, aristokrasi, dan demokrasi. (Atmadja, 2012:124). Kriteria yang dipakai oleh para sarjana dalam menghasilkan klasifikasi tripartite adalah mengenai susunan daripada pemerintahnya dan sifat dari pemerintahnya. Susunan pemerintahan mengenai jumlah orang yang memegang kekuasaan, sedangkan sifat daripada pemerintah mengenai karakter dari penyelenggara pemerintahannya itu, apakah untuk kepentingan umum atau tidak. Ajaran polybios mengklasifikasikan negara kedalam beberapa bentuk. Ajaran polybios tentang bentuk-bentuk negara dikenal dengan cycles theory. Polybios tentang bentuk-bentuk negara dikenal dengan nama cycles theory. Polybios menguraikan proses pertumbuhan dan musnahnya/lenyapnya bentuk negara secara psikologis. Teorinya tentang perkembangan bentuk negara didasarkan atas asas sebab dan akibat. Menurutnya bentuk negara yang satu merupakan akibat dari bentuk negara yang lain yang telah mendahuluinya. Bentuk negara terakhir kemudian akan menjadi sebab dari bentuk negara yang berikutnya. Disini terdapat hubungan kausal ( sebab- akibat) antara bentuk yang satu dengan bentuk yang lainnya. Perubahan bentuk- bentuk negara ini menjelma menjadi suatu cycles ( lingkaran) sesudah melalui fase tertentu perubahan akan kembali lagi kepada bentuk yang semula.
2. Ada banyak sarjana yang membuat klasifikasi negara. Jelaskan klasifikasi negara menurut Jellinek? Bagaimana pula klasifikasi negara hukum.
Klasifikasi negara dimaksudkan penggolongan bentuk negara berdasarkan kriteria
tertentu. Secara umum klasifikasi negara dapat dikelompokkan ke dalam klasifikasi tradisional dan klasifikasi yang lain. Dalam klasifikasi tradisional dikenal dua paham, yaitu paham klasifikasi tri-bagian (tri-partite clasification) dan klasifikasi dwi-bagian (bi-partite clasification). Klasifikasi tri-bagian terutama diajukan oleh Arsitoteles dengan kriteria kuantitatif (jumlah penguasa) dan kualitatif (tujuan berkuasa untuk kesejahteraan rakyat atau pribadi/ kelompoknya). Dari kriteria ini dihasilkan tiga bentuk ideal dan pemerosotannya, yaitu Monarchie bentuk merosotnya tirani, aristokrasi bentuk merosotnya Oligarkhi dan politea bentuk merosotnya demokrasi. Sedangkan klasifikasi dwi-bagian yang pertama-tama mengemukakan adalah Nicollo Machiavelli yang menyatakan bentuk negara jika tidak Republik maka lainnya Monarchie. Machiavelli tidak menjelaskan kriteria yang digunakan. George Jellinek dan Leon Duguit kemudian melengkapi kriterianya Kriteria yang diajukan Jellinek adalah “pembentukan kemauan negara”. Jika pembentukan kemauan negara ditentukan oleh seorang saja maka terjadilah Monarchie, sebaliknya jika ditentukan oleh dewan (lebih dari seorang) maka terjadilah republi Menurut Jellinek hanya ada dua jenis bentuk-bentuk negara yakni negara Kerajaan dan Republik.. Aristokrasi dan Demokrasi bukanlah bentuk-bentuk negara yang terpisah dan berdiri sendiri, tetapi adalah bentukan khusus dari bentukan utama republik. Apabila kekuasaan itu ditetapkan berdasarkan kemauan seorang, maka bentuk negara itu adalah kerajaan. Dan apabila kekuasaan negara dibentuk berdasarkan suatu peristiwa Juridis yang ditimbulkan oleh kemauan-kemauan sejumlah orang atau dewan, maka bentuk negara itu adalah republik. Dalam perkembangan negara hukum terdapat dua konsep besar mengenai negara hukum yaitu rechtstaat dan rule of the law. Konsep rechtstaat bertumpu bertumpu atas system hukum civil law. Negara hukum rechtstaat memiliki ciri-ciri yaitu : a. Pemerintah yang berdasarkan aturan atau Undang-undang b. Adanya pembagian kekuasaan negara c. Diakui dan dilindungi hak-hak kebebasan rakyat d. Adanya Peradilan Tata Usaha Negara Sementara itu, Rule Of Law, bertumpu kepada system hukum Common Law. Negara hukum dalam pengertian rule of law setidaknya memiliki 3 ciri yaitu : a. Supremacy of Law b. Equality Before the Law c. Due Process of Law . Selain dua konsep besar tadi, terdapat konsep negara hukum lainnya yakni socialist legality. Konsep socialist legality ini hanya berkembang dan dianut di negara-negara komunis. Negara hukum dibagi kedalam beberapa tipe yaitu : a. Negara Hukum Polizei b. Negara Hukum Liberal c. Negara Hukum Formal d. Negara Hukum Materiil e. Negara Hukum Kemakmuran