Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT DIARE TERHADAP

PEREKONOMIAN MASYARAT

Oleh
Nama: Tara Syifa Hisanah
NPM: 20.09.020134

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perekonomian

masyarakat secara signifikan. Dampak penyakit pada perekonomian bisa sangat

besar, terutama jika penyakit tersebut menyebar dengan cepat atau menyerang sektor

kunci dari perekonomian. Penyakit seringkali memerlukan pengobatan dan perawatan

yang mahal, terutama jika dibiarkan terus-menerus tanpa pengobatan yang tepat.

Biaya kesehatan yang tinggi dapat memengaruhi kemampuan masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan dan tempat tinggal. Selain itu,

biaya kesehatan yang tinggi dapat mengurangi keinginan masyarakat untuk mencari

pengobatan atau perawatan medis yang diperlukan, karena mereka mungkin tidak

mampu membayar biaya yang diperlukan.

Penyakit juga dapat memengaruhi produktivitas masyarakat secara

keseluruhan. Orang yang sakit mungkin tidak dapat bekerja dengan efektif atau

bahkan absen dari pekerjaan, yang dapat mengakibatkan penurunan pendapatan.

Selain itu, orang yang sakit seringkali memerlukan waktu istirahat yang lebih lama

dan perawatan yang membutuhkan waktu, yang dapat mengurangi waktu yang
tersedia untuk melakukan pekerjaan lainnya. Salah satu penyakit yang mengganggu

aktivitas adalah diare.

Diare adalah salah satu penyakit yang paling umum terjadi di seluruh dunia, terutama

di negara-negara berkembang. Penyakit ini menyebabkan diare akut, yang ditandai

dengan diare cair yang berkepanjangan dan sering disertai dengan mual, muntah, dan

sakit perut. Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri,

virus, atau parasit. Meskipun diare biasanya tidak berbahaya, penyakit ini dapat

menyebabkan dehidrasi yang parah dan kematian jika tidak diobati dengan tepat.

Penyakit diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus,

atau parasit yang menyerang saluran pencernaan. Penyakit ini biasanya disebabkan

oleh makanan atau air yang terkontaminasi. Diare merupakan salah satu masalah

kesehatan yang paling umum terjadi di seluruh dunia, terutama di negara-negara

berkembang. Penyakit ini dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan

juga pada perekonomian.

B. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang di atas, bisa dirumuskan permasalahan pada

makalah ini sebagai berikut:


“ Faktor-faktor apakah dari penyakit diare yang berhubungan dengan perekonomian

masyarakat”

C. Tujuan

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dari penyakit diare

terhadap perekonomian masyarakat.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyakit Diare

1. Pengertian

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau

cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari

biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011). Diare

adalah buang air besar pada balita lebih dari 3 kali sehari disertai

perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan

darah yang berlangsung kurang dari satu minggu (Juffrie dan

Soenarto, 2012). Diare adalah perubahan konsistensi tinja yang terjadi

tiba-tiba akibat kandungan air di dalam tinja melebihi normal

(10ml/kg/hari) dengan peningkatan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali

dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari (Tanto dan Liwang,

2014). Berdasarkan ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

diare adalah buang air besar dengan bertambahnya frekuensi yang

lebih dari biasanya 3 kali sehari atau lebih dengan konsistensi cair.
2. Etiologi

Etiologi menurut Ngastiyah (2014) antara lain

a. Faktor Infeksi

1. Infeksi enternal: infeksi saluran pencernaan makanan yang

merupakan penyebab utama diare pada anak.Meliputi infeksi

eksternal sebagai berikut :

a) Infeksi bakteri: Vibrio’ E coli, Salmonella, Shigella,

Campylobacter, Yersinia, aeromonas, dan sebagainya.

b) Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsacki,

Poliomyelitis) Adeno-virus, Rotavirus, astrovirus, dan lain-lain.

c) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxcyuris,

Strongyloides) protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia,

Trichomonas hominis), jamur (Candida albicans)

2. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan

seperti: otitits media akut (OMA), tonsillitis/tonsilofaringitis,

bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya. Keadaan ini

terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.

b. Faktor malabsorbsi

1) Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi laktosa, maltose

dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa,dan


galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering

(intoleransi laktosa).

2) Malabsorbsi lemak

3) Malabsornsi protein

c. Faktor makanan, makanan basi,beracun, alergi, terhadap makanan.

d. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi

pada anak yang lebih besar).

B. Dampak Penyakit Diare Terhadap Perekonimian Masyarakat

1. Biaya Kesehatan

Salah satu dampak utama penyakit diare adalah biaya kesehatan. Pasien

yang menderita diare perlu mencari perawatan medis yang memadai untuk

mengatasi gejala dan mencegah dehidrasi. Biaya kesehatan dapat menjadi sangat

mahal terutama jika pasien harus dirawat di rumah sakit. Biaya ini bisa menjadi

beban besar bagi masyarakat yang kurang mampu dan dapat mempengaruhi

kesejahteraan ekonomi mereka.

2. Kehilangan waktu kerja

Orang yang menderita diare cenderung tidak dapat bekerja karena mereka

harus tinggal di rumah dan merawat diri mereka sendiri. Kehilangan waktu kerja
dapat berdampak buruk pada produktivitas dan pendapatan masyarakat. Hal ini

terutama berdampak pada pekerja yang mengandalkan upah harian, di mana setiap

hari kerja sangat penting untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

3. Pengeluaran tambahan

Pasien yang menderita diare perlu mengeluarkan uang tambahan untuk

membeli obat-obatan, makanan khusus, dan minuman yang aman untuk

dikonsumsi. Pengeluaran tambahan ini dapat mempengaruhi pengeluaran lain dan

bahkan memperburuk situasi keuangan masyarakat.

4. Dampak jangka panjang

Penyakit diare yang berulang-ulang dapat mengakibatkan dampak jangka

panjang pada kesehatan dan perekonomian masyarakat. Pasien yang menderita

diare kronis cenderung lebih rentan terhadap kekurangan gizi, anemia, dan

penyakit lain yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ini dapat

mengakibatkan biaya kesehatan yang lebih tinggi dan kehilangan produktivitas

jangka panjang.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit diare dapat berdampak negatif pada perekonomian masyarakat,

terutama di negara-negara berkembang. Biaya kesehatan, kehilangan waktu kerja,

pengeluaran tambahan, dan dampak jangka panjang dapat mempengaruhi

kesejahteraan ekonomi masyarakat.

B. Saran

Untuk menangani penyakit dieara diperlukan upaya pencegahan dan

penanganan yang tepat untuk mengurangi dampak penyakit diare pada perekonomian

masyarakat. Upaya ini dapat dilakukan melalui kampanye kesadaran masyarakat

tentang praktik sanitasi yang baik, peningkatan akses ke air bersih dan sanitasi yang

aman, serta pemberian vaksin.


DAFTAR PUSTAKA

Aaronson, Philip I., & Ward,Jeremy P.T. (2007). Sistem Kardiovaskuler, Edisi Ketiga. Jakarta :

Penerbit Erlangga.

Aditama, Tjandra Yoga, (2011), Buku Saku Lintas Diare, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Departemen Kesehatan R.I. (2005). Rencana Strategi Departemen Kesehatan. Jakarta :

Depkes RI.

Horne, Mima M & Swearingen, Pamela L (2001). Keseimbangan Cairan Elektrolit & Asam

Basa Edisi 2. Jakarta : EGC.

IDAI . Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta : IDAI;( 2012).

Manoppo, Christie.,(2010). Dampak Pemberian Seng dan Prebiotik terhadap Lama Diare

Akut di Rumah Sakit Prof. DR. RD. Kondou Manado. Sari Pediatri Vol. 12, No.I, Juni

2010 pp : 17-32.

Rahmaniah (2007).Diare. Jakarta : BIP.

Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta WA (2014). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 4.

Jakarta : Media Aesculapius.

World Health Organization ( WHO). (2012). The ten leading causes of death in the world

(2000) and (2012). (online). (http://www.who.int, diakses tanggal 12 juni (2017).

Anda mungkin juga menyukai