Anda di halaman 1dari 13

TINJAUAN ETIS KRISTEN

MENGENAI KEGIATAN
KAMPANYE DAN PEMILU
KELOMPOK 8 KELAS 10
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Disusun oleh
Gabriel Ginting (221402046)
Haryanti Sibuea(221101080)
Jeremia Sebayang(220502196)
Yusuf Setyo Anggoro(22101131)
Rio Steven Sibarani(2221201159)
Lidya Elisabeth (220502071)

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang Masalah
2.Rumusan Masalah
3.Tinjauan Pustaka
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kampanye Politik
2.2.Contoh-contoh tindakan kampanye politik yang tidak sesuai
dengan etika kristen
2.3 Cara kita sebagai umat Kristen berpartisipasi dalam Kampanye
Politik yang sesuai dengan sikap etis Kristen adalah:
2.4.Cara kita sebagai umat kristen seharusnya menjadi tokoh
pemimpin yang tidak akan memihak salah satu golongan tertentu
2.5 Bagaimana Seharusnya sikap Gereja mengenai Kampanye
Politik dan Pemilu
2.6 Bagaimana Pandangan Alkitab mengenai kegiatan kampanye
dan Pemilu?
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
2.Saran
DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada TUHAN kita Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Tinjauan Etis Kristen
tentang Kampanye Politik dalam Pemilu”
Semoga dengan adanya makalah ini ,kami dapat bersumbangsih dalam menambah
pengetahuan bagi para pembaca terkait topik yang kami sajikan dalam makalah ini.Kami
harap para pembaca juga dapat merenungkan dan dapat mempraktikkannya dalam kehidupan
pembaca setiap harinya.
Sebagaimana manusia yang memiliki banyak kekurangan,kami juga menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan akibat keterbatasan
pengetahuan serta pengalaman yang kami miliki,sehingga kami sangat menghargai setiap
kritik dan saran yang datang dari pembaca untuk membuat penulisan makalah ini semakin
baik lagi.

BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang Masalah
Memasuki 1 tahun terakhir dari masa jabatan kepala daerah dan kepala negara di
Indonesia,sudah mulai terlihat upaya-upaya para tokoh masyarakat, yang berasal dari
berbagai kalangan mulai menggalang dukungan untuk meraih suara dalam ajang pemilu
untuk memenangkan kursi jabatan di pemerintahan, mulai dari menyebarkan poster,
melakukan iklan kreatif di sosial media ataupun melakukan orasi di depan umum untuk
menggalang suara. Kegiatan-kegiatan yang di atas tadi merupakan contoh-contoh dari
kampanye politik.
Sesuai Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
pengertian pemilihan umum diuraikan secara detail. Pemilu adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
dalam Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945. D
Menurut Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2018,Kampanye adalah kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang dirujuk oleh Peserta
Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan menawarkan visi, misi, program, dan/atau citra
diri peserta Pemilu.
Namun, dalam melaksanakan kegiatan kampanye politik, terdapat berbagai aspek yang perlu
diperhatikan, termasuk dalam aspek etika. Dalam konteks agama Kristen, etika merupakan
suatu kaidah moral yang berhubungan dengan ajaran agama Kristen. Etika Kristen
memandang bahwa kegiatan politik harus dilaksanakan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
moral yang terkandung dalam Alkitab, seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan
tanggung jawab sosial.
Sebagai umat Kristen, kita harus mempertimbangkan implikasi etis dari kegiatan kampanye
politik yang kita dukung atau lakukan. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk
mengevaluasi apakah kampanye politik yang dilakukan atau didukung bertentangan dengan
prinsip-prinsip etika Kristen atau tidak. Misalnya, apakah kampanye tersebut didasari oleh
niat yang buruk seperti mempromosikan pembohongan, pencemaran nama baik, atau
pelanggaran hak asasi manusia? Ataukah kampanye tersebut mendorong persaingan yang
tidak sehat dan mengabaikan kepentingan bersama?
Agama Kristen juga menekankan pentingnya partisipasi aktif umat Kristen dalam proses
pemilihan umum. Namun, partisipasi ini harus dilakukan dengan cara-cara yang sesuai
dengan prinsip-prinsip etika Kristen. Sebagai contoh, umat Kristen tidak dianjurkan untuk
menggunakan uang atau kekuasaan untuk mempengaruhi keputusan pemilih atau
memenangkan kandidat tertentu seperti yang ditegaskan oleh Keluaran 23:8 yang berbunyi :
“Janganlah kamu mengambil suap,karena suap dapat membuat orang yang berhikmat buta
dan menggulingkan keputusan orang -orang yang benar”. Sebaliknya, umat Kristen harus
terlibat dalam kegiatan kampanye politik dengan cara yang jujur, seperti yang disampaikan
pada nats alkitab Keluaran 20 : 16 yang berbunyi : "Janganlah kamu memberikan kesaksian
dusta terhadap sesamamu." Adil seperti yang disampaikan dalam Imamat 19:15 yang
berbunyi “Kamu tidak boleh membiarkan suatu kelompok berkuasa dan mendiskriminasi
kelompok lainnya. Kamu harus bersikap adil dalam segala hal.”, dan menghormati hak asasi
manusia seperti yang disampaikan pemazmur dalam Mazmur 82:3 “Hendaklah kamu
memperjuangkan keadilan bagi orang miskin dan orang yang tertindas, supaya mereka tidak
dilanggar haknya.".
Oleh karena itu, penulisan makalah tinjauan etis Kristen terhadap kegiatan kampanye dalam
pemilu menjadi sangat penting. Dengan menelaah aspek etis dari kegiatan kampanye politik
dan pemilihan umum, kita dapat memahami implikasi moral dari setiap tindakan yang
dilakukan atau didukung dalam kegiatan kampanye politik. Hal ini dapat membantu umat
Kristen untuk melakukan partisipasi politik yang bertanggung jawab dan memperjuangkan
kepentingan bersama sesuai dengan prinsip-prinsip etika Kristen.

2.Rumusan Masalah
● Apa itu Kampanye Politik
● Apa saja Contoh-contoh tindakan kampanye politik yang tidak sesuai dengan etika
kristen
● Bagaimana kita sebagai umat Kristen berpartisipasi dalam Kampanye Politik dan
pemilihan umum yang memenuhi prinsip-prinsip etika Kristen?
● Bagaimana kita sebagai umat kristen seharusnya menjadi tokoh pimpinan yang akan
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dengan tidak berpihak dengan salah satu kubu
masyarakat, seperti misalnya terlalu berpihak kepada salah satu golongan masyarakat
kalangan atas
● Bagaimana pandangan alkitab mengenai kampanye dan pemilu
● Bagaimana seharusnya gereja bersikap mengenai Kampanye Politik?

3.Tinjauan Pustaka
Kampanye politik merupakan media penyampaian visi misi serta pengenalan dari setiap
peserta/organisasi politik kepada masyarakat umum yang biasanya berlangsung beberapa
bulan/pekan sebelum kegiatan pemilu dilaksanakan. Sebagaimana sebuah kontestasi politik
yang sangat ramai oleh kompetitor,Tentu kegiatan kampanye politik sangat mudah sekali
terpengaruh kegiatan-kegiatan yang tidak mencerminkan nilai-nilai kristiani seperti misalnya
terjadi politik uang,menggunakan isu-isu SARA atau isu-isu palsu selama berkampanye
untuk meraih kemenangan di kontestasi Politik. Sehingga kami berpendapat bahwa secara
etis perlu ada pendidikan dari gereja mengenai edukasi terkait politik untuk meminimalkan
kegiatan-kegiatan kampanye yang merusak seperti politik uang,penyebaran berita
hoax ,menggunakan politik identitas dan politisasi agama yang dapat merusak nilai-nilai
gereja itu sendiri.
Adapun beberapa penelitian yang mendukung pendapat kami antara lain :
Sebuah Studi Kasus di Desa Sinduaji, Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara,dari
data-data yang dikumpulkan secara angket dan wawancara, ditemukan bahwa banyak pemilih
usia muda mengakses informasi-informasi yang belum valid kebenarannya terkait Capres dan
Cawapres di Media sosial yang kemudian mempengaruhi opini mereka mengenai Capres dan
Cawapres tersebut sehingga mereka menjadi kebingungan dan bahkan beberapa penduduk
dari desa tersebut tidak menggunakan hak suara mereka (golput).Sehingga akan merugikan
penduduk desa itu sendiri karena tidak memilih pemimpin yang cocok dengan keinginan
penduduk tersebut.
Sebuah studi kasus terkait persepsi jemaat gereja terhadap para pendeta yang mengikuti dunia
politik praktis di Gereja GMIM(Gereja Masehi Injil di Minahasa) di kota Manado
menjelaskan beberapa yang terjadi jika kita pendeta mengikuti politik praktis ,yaitu tugas
pelayanan para pendeta akan terganggu akibat keterbatasan waktu dan juga menunjukkan
bahwa mereka tidak sungguh-sungguh dalam sumpah penahbisan mereka.Hal ini
menimbulkan relasi antar pendeta dengan beberapa jemaat menjadi terganggu,karena pendeta
tersebut pastilah menjadi anggota partai politik/organisasi tertentu sehingga akan
menimbulkan konflik dengan warga yang memiliki afiliasi dengan partai politik yang
berbeda.

Dalam Artikel yang berjudul “Tinjauan Etis Kristen terkait politisasi agama di Indonesia ”
oleh Kurnia Sondang Lumban Gaol,dijelaskan bahwa terdapat beberapa bentuk politisasi
agama di Indonesia seperti : menjadi alat kampanye politik, menjadikan agama sebagai alat
legitimasi kekuatan Politik Penguasa,menjadi topeng kekuasaan ekonomi Penguasa, sebagai
alat legitimasi kejahatan teroris, menggunakan aksi massa untuk tujuan politis dan
menjadikan Agama sebagai alamat negara yang memiliki dampak negatif seperti :
1. Tidak memberikan Solusi bagi Masalah Bangsa
Karena kegiatan politisasi agama hanya akan mengalihkan perhatian kita dari
masalah-masalah kita yang sebenarnya.Selain itu politisasi agama ini juga sering
menjadi alat pemicu kekerasan di beberapa daerah.
2. Mencederai Demokrasi
Karena Politisasi agama merupakan salah satu bentuk pembodohan publik dimana
mencederai semangat untuk memberikan ide-ide baru untuk kemajuan masyarakat
secara rasional dengan sentimen identitas terhadap suatu golongan tertentu
3. Merugikan Banyak Pihak
Penggunaaan Politisasi agama juga tidak pernah menguntungkan organisasi politik
secara signifikan dalam sebuah kontestasi pemilu.
4. Kriminalisasi Agama
Tindakan politisasi agama juga akan membelenggu agama tersebut dan juga akan
melahirkan tindakan -tindakan dengan tujuan agar agama tersebut menguasai negara
sehingga akan melahirkan gerakan-gerakan separatis dan radikal untuk menebar teror
di berbagai tempat.Keberpihakan pada kelompok agama mayoritas akan menyulut
terjadinya konflik secara horizontal.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kampanye Politik
Menurut Rice dan Paisley ,Kampanye Politik adalah keinginan untuk memengaruhi
kepercayaan dan tingkah laku orang lain dengan daya tarik yang komunikatif dengan tujuan
memperoleh dukungan politik dari masyarakat
Menurut surat keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) no 35 tahun 2004 terdapat 9 jenis
kampanye antara lain :
● Debat publik/debat terbuka antar calon peserta pemilu
● Tatap Muka dan dialog
● Pemasangan alat peraga di tempat umum
● Penyebaran bahan kampanye kepada masyarakat umum
● Penyebaran bahan kampanye via media cetak dan media elektronik
● Penyebaran via radio atau televisi
● Rapat Umum
● Tatap muka dan Dialog

2.2.Contoh-contoh tindakan kampanye politik yang tidak sesuai dengan etika kristen
● Melakukan Kampanye hitam,yaitu upaya untuk merusak reputasi pihak lawan dengan
menggunakan propaganda negatif yang diterapkan secara perorangan atau kelompok
(Jay C,2002)
Seperti pada contoh Gambar Dibawah ini
Foto diatas merupakan salah satu bentuk kampanye hitam dengan menggunakan isu
bahwa salah satu capres merupakan keturunan masyarakat dengan afiliasi kelompok
Partai Komunis Indonesia (PKI).

● Melakukan Politik Uang,yaitu upaya memengaruhi suara pemilih dengan


menggunakan uang atau imbalan materi sebagai ganjaran
seperti pada artikel dibawah ini :
.

2.3 Cara kita sebagai umat Kristen berpartisipasi dalam Kampanye


Politik yang sesuai dengan sikap etis Kristen adalah:
1. Bersikap jujur dan transparan dalam memberikan informasi kepada khalayak. Tidak
melakukan propaganda dan informasi yang tidak benar
2. Berkampanye dengan cara yang damai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
3. Tidak melakukan kampanye hitam atau mencari kelemahan dari kandidat pesaing,
melainkan lebih memfokuskan pada visi dan program kerja yang ditawarkan.
4. Menghargai hak-hak orang lain dan tidak melakukan tindakan yang merugikan lawan
kampanye atau masyarakat.
5. Memiliki niat yang murni dan mengedepankan tujuan yang baik untuk masyarakat,
bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
2.4.Cara kita sebagai umat kristen seharusnya menjadi tokoh pemimpin yang
tidak akan memihak salah satu golongan tertentu
1. Tetap netral dan objektif
Sebagai pemimpin, kita harus bisa tetap netral dan objektif dalam mengambil keputusan.
Jangan memihak golongan tertentu atau mempertimbangkan kepentingan pribadi dalam
mengambil keputusan.

2.Dengarkan semua pihak


Sebelum mengambil keputusan, penting untuk mendengarkan semua pihak terlebih dahulu.
Dengan cara ini, kita akan memperoleh perspektif yang lebih luas dan dapat membuat
keputusan yang lebih adil dan objektif.

3.Beri kesempatan yang sama


Berikan kesempatan yang sama bagi semua pihak untuk berpartisipasi dan berkontribusi.
Jangan memihak atau memberikan kelebihan pada golongan tertentu saja.

4.Fokus pada tujuan bersama


Ingatlah untuk selalu fokus pada tujuan bersama. Hal ini akan membantu kita untuk
menghindari memihak golongan tertentu dan fokus pada keberhasilan secara keseluruhan.

5.Jangan berdasarkan afiliasi politik


Jangan memihak golongan tertentu berdasarkan afiliasi politik atau kepentingan bisnis.
Sebagai pemimpin, kita harus mengutamakan kepentingan publik dan keberhasilan organisasi
secara keseluruhan.

6.Evaluasi keputusan
Selalu evaluasi keputusan yang sudah diambil. Jangan takut mengakui kesalahan atau revisi
keputusan jika dianggap tidak adil bagi salah satu golongan.

2.5 Bagaimana Seharusnya sikap Gereja mengenai Kampanye Politik dan Pemilu
Sebagai mazhab dari Umat Kristiani dan juga merupakan sumber suara kenabian dari
Tuhan,Gereja sebaiknya tidak dijadikan untuk menjadi media kampanye politik seorang
peserta politik ataupun organisasi politik,karena akan menimbulkan perpecahan antar umat
didalam satu gereja tersebut.
Namun itu bukan berarti gereja melepaskan diri dari kegiatan politik, Sebagai perwujudan
dari perkumpulan Warga Negara Indonesia,tentu saja Gereja harus berpartisipasi baik secara
pasif seperti mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan secara aktif
berpartisipasi dalam mengawasi kegiatan pemilu untuk memastikan kegiatan pemilu
berlangsung sesuai dengan prinsip-prinsip etika kristen
2.6 Bagaimana Pandangan Alkitab mengenai kegiatan kampanye dan Pemilu?
Didalam Roma 13:13 yang berbunyi : “Marilah kita hidup dengan sopan,seperti pada siang
hari,jangan dalam pesta pora dan kemabukan,jangan dalam percabulan dan hawa
nafsu,jangan dalam perselisihan dan iri hati” sudah dijelaskan bahwa sebagai umat kristiani
kita harus menaati peraturan yang berlaku dalam konteks kita sebagai warga negara terhadap
pemerintahan di negara dimana kita dilahirkan.Alkitab juga mengajarkan kita untuk tidak
golput karena pelaksanan pemilu merupakan cara Allah dalam mengatur kehidupan sebab
tidak ada pemerintahan yang tidak berasal dari Allah seperti yang disampaikan dalam Roma
13:1.
Dalam penerapan kampanye dan pemilu,kita juga harus memperhatikan apakah nilai nilai
kejujuran dan keadilan ditegakkan oleh peserta pemilu tersebut,atau malah diacuhkan hanya
untuk demi kemenangan di dunia yang fana semata ?,sebab seperti yang tertulis dalam
Zakharia 8:16 yang berbunyi “Berbicaralah dengan kebenaran satu sama lain,lakukanlah
pengadilan yang jujur dalam gerakanmu,janganlah merencanakan kejahatan satu sama lain
dalam hatimu”,Kegiatan kampanye memanglah bertujuan memenangkan peserta pemilu
tersebut,namun janganlah sampai membutakan hati dan pikiran peserta dengan menggunakan
cara-cara kotor seperti melakukan kampanye hitam dengan menggunakan isu-isu SARA yang
merusak pemikiran-pemikiran akan solusi dan ide-ide baru yang bertujuan untuk mereformasi
masyarakat.
Yang kedua,kita harus juga mempertanyakan,apakah kegiatan kampanye yang dilakukan
bertujuan menguntungkan masyarakat golongan tertentu saja ?,Apakah karena dukungan
finansial yang besar dari suatu golongan masyarakat yang lebih dominan sebagai modal dari
kegiatan kampanye yang dilakukan dapat membuat mereka bersikap semena-mena atas
golongan masyarakat yang lebih kecil?,tentu saja tidak bukan karena Alkitab sendiri
menyampaikannya dalam Yeremia 22:3 dimana kita tidak boleh memihak salah satu
golongan masyarakat dan justru memperjuangkan hak-hak masyarakat yang tertindas.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan
Kegiatan Kampanye merupakan media untuk peserta pemilu memperkenalkan diri dan
menyampaikan visi misi mereka dalam meraih suara masyarakat.Kampanye politik selama
masa pemilu dapat dilakukan dengan berbagai media seperti menggunakan media
massa,melakukan debat antar calon kandidat peserta pemilu dlsbg.
Kampanye politik dapat bersifat positif dengan menyampaikan ide-ide baru yang dapat
memperbaharui masyarakat,namun juga dapat menghancurkan dengan adanya tindakan-
tindakan yang merusak dan menimbulkan perpecahan diantara masyarakat.Gereja sebagai
institusi haruslah mengajarkan nilai-nilai alkitab mengenai kejujuran,keadilan,serta
menghormati Hak asasi manusia

2.Saran
Sebaiknya Gereja semakin gencar untuk mengedukasi pendidikan politik kepada masyarakat
agar tidak mudah terpapar isu-isu negatif yang sering terjadi saat kampanye berlangsung

DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, S. (Juni 2018). Kampanye sebagai Komunikasi Politik: Esensi dan Strategi

dalam Pemilu. Resolusi, 1(1).


Lumban Gaol, K. S. (2016, April). TINJAUAN ETIS KRISTEN TERHADAP

POLITISASI AGAMA DI INDONESIA. Missio Ecclesiae, 5((1)), 35-51.

Pamungkas, A. D., & Arifin, R. (2019, Juli). DEMOKRASI DAN KAMPANYE

HITAM DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM DI INDONESIA

(ANALISIS ATAS BLACK CAMPAIGN DAN NEGATIVE CAMPAIGN).

Diktum : Jurnal Syariah dan Hukum, 17, 16-30.

Peran Gereja dalam Perpolitikan di Indonesia. (n.d.). OSF. Retrieved May 14, 2023,

from https://osf.io/yzm6t/download

Polisi Amankan Uang Rp60 Juta Diduga dari Caleg Gerindra Nias. (2019, April 16).

CNN Indonesia. Retrieved May 14, 2023, from

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190416170457-32-386896/polisi-

amankan-uang-rp60-juta-diduga-dari-caleg-gerindra-nias

[SALAH] Ayah Jokowi Bernama Widjiatno Merupakan Anggota PKI: “Jokowi Asli

PKI Tulen!” – TurnBackHoax.ID. (2022, June 2). TurnBackHoax.ID. Retrieved May

14, 2023, from https://turnbackhoax.id/2022/06/02/salah-ayah-jokowi-bernama-

widjiatno-merupakan-anggota-pki-jokowi-asli-pki-tulen/

Satria, B. (2019). ANALISIS BERITA HOAX DI MEDIA SOSIAL DALAM

KEPUTUSAN MEMILIH CALON PRESIDEN BAGI PEMILIH PEMULA. (Study

Kasus Di Desa Sinduaji Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara).

Studi Kasus : Persepsi Jemaat GMIM Terhadap Pendeta Yang Terjun Dalam Dunia

Politik Praktis (Vol. 1). (2014). Universitas Kristen Satya Wacana.

Anda mungkin juga menyukai