Abstrak
Pendahuluan
Kekhalifahan Umayyah merupakan salah satu periode penting dalam
sejarah Islam. Pada masa ini, peradaban umat Islam mengalami
Kekhalifahan Umayyah merupakan salah satu periode
banyak kemajuan namun juga terdapat ketegangan politik dan
perubahan sosial yang berpengaruh signifikan pada perkembangan penting dalam sejarah Islam. Banyak kemajuan dalam berbagai
selanjutnya. Penelitian ini menjadi penting karena dapat
bidang yang berpengaruh pada peradaban umat Islam bahakan dunia
memberikan wawasan tentang dinamika politik dan sosial dalam
sejarah Islam. Penelitian ini juga melihat adanya potensial pada masa kekhalifaan ini. Namun, pada masa ini juga, terjadi
ketidakpuasan dan konflik di masa depan. Metode penelitian yang
ketegangan politik dan perubahan sosial yang signifikan yang
dilakukan dalam penulisan ini yaitu menggunakan metode penelitian
kualitatif yang bersifat kepustakaan. Ketidakpuasan pihak Ali yang mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam peradaban Islam.
terus berlanjut, sistem pemerintahan yang bersifat keturunan,
Ketegangan ini, sebenarnya sudah ada dari zaman kekhalifahan
kesenjangan sosial antara masyarakat dengan petinggi kekhalifahan
serta adanya kelompok-kelompok tertentu seperti munculnya Khulafaurrasyidin, yaitu pada kepemimpinan Ali bin Abi Thalib.
golongan Abbasiyah, menjadi faktor yang berpengaruh pada kondisi
Saat itu, Ali dibaiat menjadi pengganti Utsman oleh mayoritas umat
politik kekhalifahan Umayyah. Dimasa ini juga kondisi sosial umat
islam mulai berubah, mulai dari ekonomi yang bertumbuh pesat, Muslim. Namun sekelompok orang menuntut Khalifah Ali agar
perubahan budaya yang masuk dari efek meluasnya kekuasaan
mengusut tuntas pembunuhan Utsman (Syarifah, 2021). Hal ini
islam, munculnya kelas sosial, serta perkembangan pendidikan yang
memunculkan ilmu serta cendekiawan Islam yang hebat. Kondisi berlanjut sampai kedua belah pihak terlibat dalam perang yang
politik yang tidak stabil, serta ketidakpuasan masyarakat terhadap
bernama perang Shiffin. Berakhirnya perang Shiffin ditandai dengan
para petinggi kekhalifahan, membuat kekhalifahan ini goyang. Pada
adanya tahkim/arbitrase. Singkatnya, dari tahkim ini memunculkan pemerintah Umayyah menangani masalah tersebut. Selain itu,
dualisme kepemimpinan umat Islam, yaitu Muawiyah bin Abi penelitian ini juga akan mengeksplorasi dampak perubahan sosial
Sufyan berkuasa di wilayah Syiria dan Mesir secara otonom. pada aspek tertentu di masa kekhalifahan Umayyah.
Sementara itu, Ali bin Abi Thalib tetap memegang semua kendali
kekuasaan dan berpusat di Basrah. Akan tetapi, sejak saat itu friksi
politik di kalangan umat Islam semakin tampak di permukaan. Ada Metode Penelitian
kelompok yang aspirasi politiknya memihak Ali dan ada pula Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat
kelompok yang afiliasi politiknya mendukung Muawiyah (Wahab, kepustakaan (library research). Metode yang digunakan adalah
1970). Setelah Ali terbunuh, pihak Umayyah memegang kekuasaan deskriptif analitis yaitu dengan menghimpun data-data yang relevan
Islam di mana pada fase ini, ketegangan politik masih berlanjut di dengan pembahasan terlebih dahulu, untuk kemudian dianalisis.
antara umat Islam. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik
Penelitian mengenai masa ketegangan politik dan perubahan dokumentasi. Teknik ini merupakan sebuah teknik pengumpulan
sosial dalam Kekhalifahan Umayyah menjadi penting karena data yang bersumber dari dokumen, seperti buku, jurnal, surat kabar,
melihat adanya ketidakpuasan dan konflik yang terjadi di masa lalu, majalah, maupun laporan penelitian yang kemudian dijadikan
dan potensial untuk terjadi di masa depan. Penelitian ini juga dapat sebagai data penelitian (Moehnilabib, dkk, 1997). Data-data yang
memberikan wawasan tentang dinamika politik dan sosial dalam relevan dengan penilitian ini akan dikumpulan, dianalisis dan
sejarah Islam, serta pemahaman yang lebih dalam tentang konflik dipahami, sehingga dapat menyajikan jawaban dari masalah yang
dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat Muslim. dikemukakan dalam tulisan ini.
1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah kepemimpinan dinasti Umayyah.
sesuatu yang baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan 3. Sikap hidup mewah di lingkungan petinggi istana. Dalam
aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidakjelasan konteks ini, masyarakat mulai merasa ketidakpuasan
sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya terhadap pemerintah Umayyah, terutama terkait dengan
persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga konsentrasi kekuasaan dan kekayaan yang terpusat pada
2. Sisa-sisa konflik dari zaman Ali tidak bisa hilang. Syi’ah gerakan oposisi dan pemberontakan yang memicu
(para pengikut Ali) dan Khawarij terus menjadi gerakan ketegangan politik pada masa kekhalifahan Umayyah.
oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir 4. Munculnya kekuatan baru yang dieplopori oleh keturunan al-
maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan Abbas ibn Abd al-Muthalib yang mendapat dukungan penuh
kekuasaan Bani Umayyah. Contohnya saja, setelah dari Bani Hasim, dan juga masyarakat non-Arab.
Bani Abbas adalah keturunan dari al-Abbas paman Muslim menghambat usaha Abu Salamah tersebut, Abu Muslim
Rasulullah Saw. Al-Abbas sangat meyakini hak Ali atas khilafah yang telah resmi sebagai panglima pemberontak mengirim orangnya
yang kemudian diikuti oleh anaknya Abdullah. Ketika ia dikaruniai ke Kufah untuk segera membaiat Abu al-Abbas. Dengan terpaksa
Abu Salamah turut membaiat. Setelah dibaiat Abu al-Abbas segera
memusatkan usahanya untuk menghancurkan Marwan Ibn Selain itu, perubahan sosial juga membawa dampak besar
Muhammad Khalifah Umayyah terakhir, terjadilah Perang al-Zab pada kehidupan masyarakat pada masa itu. Salah satu dampak yang
(Haris, 2018). Perangpun tidak dapat dihindari yang dalam sejarah paling terlihat adalah perubahan dalam struktur sosial. Sebelumnya,
juga disebut, sebagai salah satu perang yang sangat hebat. kehidupan sosial masyarakat umumnya didasarkan pada perbedaan
Singkatnya pihak Umayyah yang dipimpin langsung oleh Khalifah kasta dan suku. Namun, pada masa kekhalifahan Umayyah,
Marwan bin Muhammad mengalami kekalahan dan memilih mundur perbedaan tersebut mulai terkikis dan terjadi perubahan dalam
ke Damaskus. Namun tentara Abbasiyah terus mengejar dan mulai struktur sosial. Selain itu, perubahan sosial juga terjadi dalam bidang
menguasai satu per satu daerah. Dan imbas dari perang ini adalah ekonomi. Pada masa Umayyah, terjadi perluasan wilayah
akhir dari runtuhnya kekhalifahan Umayyah dan digantikan oleh kekhalifahan dan penaklukan terhadap wilayah-wilayah baru. Hal
kekhalifahan Abbasiyah. ini membawa dampak besar pada sektor ekonomi, seperti
meningkatnya perdagangan dan pertukaran budaya antara berbagai
wilayah. Selain itu, terjadi juga peningkatan produksi dan
Dampak Ketegangan Politik dan Perubahan Sosial pada Masa
perdagangan di sektor pertanian dan peternakan. Namun, dampak
Umayyah
negatif dari perubahan sosial ini adalah terjadinya kesenjangan
Ketegangan politik yang terjadi pada masa itu membawa sosial antara kelompok-kelompok yang lebih berkuasa dengan yang
dampak buruk terhadap stabilitas politik kekhalifahan. Konflik kurang berkuasa. Terjadi juga peningkatan pengaruh kekuatan-
politik antara berbagai kelompok dan suku di dalam kekhalifahan kekuatan asing di dalam kekhalifahan, yang dapat mempengaruhi
menimbulkan kerusuhan dan perpecahan. Hal ini memperlemah dinamika politik dan sosial di dalamnya.
posisi kekhalifahan dan melemahkan kekuasaan umayyah secara
Ketegangan politik dan perubahan sosial pada masa
keseluruhan.
kekhalifahan Umayyah memiliki dampak yang besar pada
kehidupan masyarakat pada masa itu. Namun, kekhalifahan
Umayyah juga berhasil menciptakan masa keemasan dalam bidang baru. Namun demikian, masa kekhalifahan Umayyah juga dikenal
seni dan arsitektur Islam yang masih dihargai dan diapresiasi hingga sebagai masa keemasan seni dan arsitektur Islam. Selain itu, pada
saat ini. masa Umayyah juga terjadi perkembangan ilmu pengetahuan dan
filosofi Islam yang menghasilkan karya-karya