Anda di halaman 1dari 10

Ketegangan Politik dan Perubahan Sosial pada puncaknya, golongan Abbasiyah yang memihak pada Ali,

Kekhalifahan Umayyah melakukan pemberontakan yang mengakibatkan tergulingnya


Kekhalifahan Umayyah. Ketegangan politik dan perubahan sosial
pada masa kekhalifahan Umayyah memiliki dampak yang besar
pada kehidupan masyarakat pada masa itu. Namun, kekhalifahan
Farhan Dzaffa Arfianto (220605110099) Umayyah juga berhasil menciptakan masa keemasan bagi umat
Islam dalam berbagai bidang.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia
Kata Kunci: Islam, Khalifah, Politik Sosial, Umayyah, Abbasiyah.
Email: farhandzaffa48@gmail.com

Abstrak
Pendahuluan
Kekhalifahan Umayyah merupakan salah satu periode penting dalam
sejarah Islam. Pada masa ini, peradaban umat Islam mengalami
Kekhalifahan Umayyah merupakan salah satu periode
banyak kemajuan namun juga terdapat ketegangan politik dan
perubahan sosial yang berpengaruh signifikan pada perkembangan penting dalam sejarah Islam. Banyak kemajuan dalam berbagai
selanjutnya. Penelitian ini menjadi penting karena dapat
bidang yang berpengaruh pada peradaban umat Islam bahakan dunia
memberikan wawasan tentang dinamika politik dan sosial dalam
sejarah Islam. Penelitian ini juga melihat adanya potensial pada masa kekhalifaan ini. Namun, pada masa ini juga, terjadi
ketidakpuasan dan konflik di masa depan. Metode penelitian yang
ketegangan politik dan perubahan sosial yang signifikan yang
dilakukan dalam penulisan ini yaitu menggunakan metode penelitian
kualitatif yang bersifat kepustakaan. Ketidakpuasan pihak Ali yang mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam peradaban Islam.
terus berlanjut, sistem pemerintahan yang bersifat keturunan,
Ketegangan ini, sebenarnya sudah ada dari zaman kekhalifahan
kesenjangan sosial antara masyarakat dengan petinggi kekhalifahan
serta adanya kelompok-kelompok tertentu seperti munculnya Khulafaurrasyidin, yaitu pada kepemimpinan Ali bin Abi Thalib.
golongan Abbasiyah, menjadi faktor yang berpengaruh pada kondisi
Saat itu, Ali dibaiat menjadi pengganti Utsman oleh mayoritas umat
politik kekhalifahan Umayyah. Dimasa ini juga kondisi sosial umat
islam mulai berubah, mulai dari ekonomi yang bertumbuh pesat, Muslim. Namun sekelompok orang menuntut Khalifah Ali agar
perubahan budaya yang masuk dari efek meluasnya kekuasaan
mengusut tuntas pembunuhan Utsman (Syarifah, 2021). Hal ini
islam, munculnya kelas sosial, serta perkembangan pendidikan yang
memunculkan ilmu serta cendekiawan Islam yang hebat. Kondisi berlanjut sampai kedua belah pihak terlibat dalam perang yang
politik yang tidak stabil, serta ketidakpuasan masyarakat terhadap
bernama perang Shiffin. Berakhirnya perang Shiffin ditandai dengan
para petinggi kekhalifahan, membuat kekhalifahan ini goyang. Pada
adanya tahkim/arbitrase. Singkatnya, dari tahkim ini memunculkan pemerintah Umayyah menangani masalah tersebut. Selain itu,
dualisme kepemimpinan umat Islam, yaitu Muawiyah bin Abi penelitian ini juga akan mengeksplorasi dampak perubahan sosial
Sufyan berkuasa di wilayah Syiria dan Mesir secara otonom. pada aspek tertentu di masa kekhalifahan Umayyah.
Sementara itu, Ali bin Abi Thalib tetap memegang semua kendali
kekuasaan dan berpusat di Basrah. Akan tetapi, sejak saat itu friksi
politik di kalangan umat Islam semakin tampak di permukaan. Ada Metode Penelitian

kelompok yang aspirasi politiknya memihak Ali dan ada pula Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat
kelompok yang afiliasi politiknya mendukung Muawiyah (Wahab, kepustakaan (library research). Metode yang digunakan adalah
1970). Setelah Ali terbunuh, pihak Umayyah memegang kekuasaan deskriptif analitis yaitu dengan menghimpun data-data yang relevan
Islam di mana pada fase ini, ketegangan politik masih berlanjut di dengan pembahasan terlebih dahulu, untuk kemudian dianalisis.
antara umat Islam. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik

Penelitian mengenai masa ketegangan politik dan perubahan dokumentasi. Teknik ini merupakan sebuah teknik pengumpulan

sosial dalam Kekhalifahan Umayyah menjadi penting karena data yang bersumber dari dokumen, seperti buku, jurnal, surat kabar,

melihat adanya ketidakpuasan dan konflik yang terjadi di masa lalu, majalah, maupun laporan penelitian yang kemudian dijadikan

dan potensial untuk terjadi di masa depan. Penelitian ini juga dapat sebagai data penelitian (Moehnilabib, dkk, 1997). Data-data yang

memberikan wawasan tentang dinamika politik dan sosial dalam relevan dengan penilitian ini akan dikumpulan, dianalisis dan

sejarah Islam, serta pemahaman yang lebih dalam tentang konflik dipahami, sehingga dapat menyajikan jawaban dari masalah yang

dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat Muslim. dikemukakan dalam tulisan ini.

Namun, masih banyak masalah penelitian yang perlu


dijawab dalam kajian ini, seperti faktor-faktor apa saja yang memicu Hasil dan Pembahasan
ketegangan politik dalam Kekhalifahan Umayyah dan bagaimana
Latar Belakang Politik pada Masa Kekhalifahan Umayyah yang kemudian akhirnya dapat mempersatukan Islam kembali dalam
satu kepemimpinan politik, kepemimpinan Mu’awiyah bin Abi
Setelah terbunuhnya khalifah Ali bin Abi Thalib, maka
Sufyan. Di sisi lain, perjanjian itu juga menyebabkan Mu’awiyah
kedudukan kekuasaan umat Islam digantikan oleh anakanya Hasan. .
menjadi penguasa yang absolut dalam sejarah pemerintahan Islam.
Ia memegang kekhalifahan setelah kematian ayahnya, Ali bin Abi
Di mana tahun 41 H/661 M atau tahun persatuan dikenal dalam
Thalib dengan pembaiatan yang dilakukan oleh orang-arang yang
sejarah sebagai tahun bersatunya umat Islam (‘am jama’ah) (Hasan,
ada di Kufah (suatu kota yang ada di Irak, bagian Barat dari sungai
1989). Fase inilah yang juga menandai akhir dari era
Eufrat) dan tinggal di sana selama kurang lebih enam bulan. Pada
Khulafaurrasyidin dan awal era pemerintahan Kerajaan.
suatu hari datanglah Mu’awiyah bin Abi Sufyan kepada Hasan
dengan melakukan perundingan. Dia berupaya agar Hasan Sebagaimana dikemukakan bahwa Mu’awiyah adalah awal
menyerahkan kekuasaan khalifah kepadanya dengan syarat tidak kekuasaan Bani Umayyah, yang menerapkan monarchi heridetis
seorang pun menuntut kepadanya dari kalangan orang-orang (kerajaan turun-temurun) sebagai ganti dari pemerintahan
Madinah, Hijaz, dan Irak (Haris, 2018). Permasalahan yang terjadi kekhalifahan yang demokratis. Berdasarkan data sejarah yang ada di
pada masa Ali, membuat Hasan menyanggupi keinginan Mu’awiyah atas dapat disimpulkan bahwa kekhalifahan Mu’awiyah diperoleh
dengan menyerahkan kekhalifahan dengan sebuah perjanjian. dengan dan melalui diplomasi, kekerasan, tipu daya, dan tidak
Perjanjian Hasan dengan Muawiyah memberikan hak kekhalifahan melalui pemilihan dengan suara terbanyak (Munawir Haris, 2018).
kepada Muawiyah selama hidupnya, dengan syarat bahwa Namun dia tetap menghormati kekuatan kelompok-kelompok
kekhalifahan tidak diwariskan dalam keluarga Umayyah setelah disekitarnya dengan tetap mebatasi dirinya pada penyeimbangan
Muawiyah wafat. Perjanjian ini juga menjamin keselamatan hidup yang bijaksana. Dia juga sangat berhati-hati untuk memperlakukan
dan harta Hasan dan pengikutnya, serta memberikan hak kepada kekuatan berbagai kelompok suku yang ada. Sebagai contoh,
keluarga Ali untuk mengambil kembali kekhalifahan jika Muawiyah mereka yang mendukung ‘Ali diperlakukannya dengan
tidak memenuhi syarat-syarat dalam perjanjian. Perjanjian inilah “penghormatan” dan kebesaran yang tak terduga dan tanpa rasa
malu, dan sebaliknya justru dia menerima dukungan mereka yang dilakukan dalam sejarah Islam, dan secara langsung pihak
diperlukannya (Shaban, 1993). Mu’awiyah mengingkari perjanjian yang dibuatnya dengan
Husain.  Husain bin Ali diajak oleh pendukung keluarganya
Faktor-Faktor Pemicu Ketegangan Politik pada Masa Umayyah
di Kufah untuk melengserkan Dinasti Umayyah, tetapi ia
Ada beberapa faktor yang menyebabkan ketegangan politik di masa terbunuh dalam perjalanan ke Kufah dalam Pertempuran
dinasti Bani Umayyah dan membawanya kepada kehancuran. Karbala pada Oktober 680. Dari peristiwa ini, muncul lagi
Faktor-faktor itu antara lain adalah: kelompok-kelompok yang mencoba untuk menggulingkan

1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah kepemimpinan dinasti Umayyah.

sesuatu yang baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan 3. Sikap hidup mewah di lingkungan petinggi istana. Dalam

aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidakjelasan konteks ini, masyarakat mulai merasa ketidakpuasan

sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya terhadap pemerintah Umayyah, terutama terkait dengan

persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga konsentrasi kekuasaan dan kekayaan yang terpusat pada

istana. keluarga kerajaan. Hal ini menyebabkan munculnya gerakan-

2. Sisa-sisa konflik dari zaman Ali tidak bisa hilang. Syi’ah gerakan oposisi dan pemberontakan yang memicu

(para pengikut Ali) dan Khawarij terus menjadi gerakan ketegangan politik pada masa kekhalifahan Umayyah.

oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir 4. Munculnya kekuatan baru yang dieplopori oleh keturunan al-

maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan Abbas ibn Abd al-Muthalib yang mendapat dukungan penuh

kekuasaan Bani Umayyah. Contohnya saja, setelah dari Bani Hasim, dan juga masyarakat non-Arab.

Mu’awiyah meninggal, kepemimpinan di pegang oleh


anaknya Yazid.  Tindakan ini banyak ditentang karena
Perubahan Sosial dalam Berbagai Aspek pada Masa Umayyah
penunjukan penerus melalui garis keturunan belum pernah
Tidak dipungkiri, pada Masa Umayyah juga peradaban Islam munculnya kelas pedagang yang berpengaruh dalam
maju dengan cukup pesat walaupun banyak konflik politik yang masyarakat.
terjadi, yang mengiringi peradaban umat Islam pada masa ini. 2. Budaya
Selama masa kekhalifahan Dinasti Umayyah, kondisi sosial dalam Muawiyah sebagai khalifah pertama Dinasti Umayyah
keadaan cukup damai, meskipun sistem pemerintahan berjalan tidak dipandang berhasil menciptakan budaya baru dalam sistem
demokratis. Kendatipun bangsa Arab-Islam berkuasa di seluruh pemerintahan negara dan kehidupan beragama (Manshur,
imperium, kehidupan muslim non-Arab tidak mengalami kesulitan. 2003).
Mereka hidup damai dan bersahabat dengan baik. Mereka Dalam bidang budaya, perubahan terjadi dalam bentuk
menikmati kewajiban dan hak yang sama dalam kehidupan negara. pengaruh yang masuk ke dalam kebudayaan Islam dari
Para khalifah melindungi gereja, katedral, candi, sinagog, dan budaya-budaya sebelumnya. Kekhalifahan Umayyah
tempat-tempat suci lainnya, bahkan semua tempat peribadatan yang memberikan ruang yang cukup besar bagi perkembangan
rusak dibangun kembali dengan dana yang dikeluarkan dari kas seni dan sastra Islam, seperti seni arsitektur, puisi, dan
Negara (Manshur, 2003). Berikut adalah beberapa aspek perubahan musik.
sosial pada masa kekhalifahan Umayyah: 3. Sosial
Munculnya kelas sosial baru yang seperti dari pedagang dan
1. Ekonomi
kaum penguasa di dalam masyarakat Umayyah membawa
Kekhalifahan Umayyah berhasil memperluas wilayah
perubahan dalam stratifikasi sosial. Kelas sosial yang lebih
kekuasaannya hingga ke Afrika Utara, Spanyol, dan Persia.
tinggi mendapatkan hak dan kemudahan dalam masyarakat,
Hal ini memungkinkan Umayyah untuk menguasai jalur
sedangkan kelas sosial yang lebih rendah mengalami
perdagangan internasional yang penting dan menjadikan
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Damaskus sebagai pusat perdagangan terbesar pada masa itu.
4. Pendidikan
Perdagangan yang semakin berkembang ini memungkinkan
Kekhalifahan Umayyah mendukung perkembangan ilmu anak laki-laki ia memberinya nama Ali sebagai bukti
pengetahuan dan membangun lembaga-lembaga pendidikan penghargaannya kepada Ali. Ali ini kemudian memperjuangkan
yang mendorong para ulama dan cendekiawan untuk keyakinan keluarganya mengenai hak Ali dan keturunannya atas
berkembang. Lebih dari itu, ilmu pengetahuan dan budaya khilafah (Haris,2018). Untuk mengantisipasi tuntutan dari keturunan
Arab pada masa Dinasti Umayyah juga mengalami Ali, pihak Mu’awiyah melakukan propaganda dalam rangka
perkembangan yang pesat dalam lapangan ilmu-ilmu kepentingan control dan pengawasan terhadap mereka. Kegiatan
“umum”. Bahkan ilmu pengobatan mencapai puncak propaganda secara terang-terangan pada masa khalifah terakhir
kesempurnaannya di Arabia pada masa dinasti ini. Khalid Umayyah, Marwan Ibn Muhammad, dipusatkan di Khurasan dan
Ibn Yazid memperoleh kesarjanaan dalam ilmu kimia dan dengan cepat dapat menguasai ibu kota Maruw. Hal tersebut
kedokteran dan menulis beberapa buku tentang bidang itu. membuat wali Umawiy di sana meminta bantuan ke pusat. Pusat
Dia adalah orang pertama di dalam Islam yang tidak tahu sama sekali kepada siapa tuntutan khilafah tersebut
menerjemahkan ilmu pengetahuan Yunani ke dalam bahasa ditujukan hingga tibanya kitab rencana dan kegiatan propaganda
Arab. Umar II menyokong pengajaran dan orang-orang Ibrahim al-Abbasiy kepada Marwan ibn Muhammad. Segera
terpelajar, dan menurut suatu kabar, ia telah memindahkan khalifah memerintahkan penangkapan atas Ibrahim, namun
sekolah kedokteran dari Alexandria ke Antiokia (Ali, 1995). sebelumnya Ibrahim mewasiatkan saudaranya Abu al-Abbas untuk
menjadi al-Imam dan menginstruksikannya ke Kufah. Sebelum
didahului oleh Abu Salamah al-Khilal yang berniat untuk
Konflik Umayyah dan Abbasiyah mengambil alih posisi al-imam, Abu al-Abbas dengan dibantu Abu

Bani Abbas adalah keturunan dari al-Abbas paman Muslim menghambat usaha Abu Salamah tersebut, Abu Muslim

Rasulullah Saw. Al-Abbas sangat meyakini hak Ali atas khilafah yang telah resmi sebagai panglima pemberontak mengirim orangnya

yang kemudian diikuti oleh anaknya Abdullah. Ketika ia dikaruniai ke Kufah untuk segera membaiat Abu al-Abbas. Dengan terpaksa
Abu Salamah turut membaiat. Setelah dibaiat Abu al-Abbas segera
memusatkan usahanya untuk menghancurkan Marwan Ibn Selain itu, perubahan sosial juga membawa dampak besar
Muhammad Khalifah Umayyah terakhir, terjadilah Perang al-Zab pada kehidupan masyarakat pada masa itu. Salah satu dampak yang
(Haris, 2018). Perangpun tidak dapat dihindari yang dalam sejarah paling terlihat adalah perubahan dalam struktur sosial. Sebelumnya,
juga disebut, sebagai salah satu perang yang sangat hebat. kehidupan sosial masyarakat umumnya didasarkan pada perbedaan
Singkatnya pihak Umayyah yang dipimpin langsung oleh Khalifah kasta dan suku. Namun, pada masa kekhalifahan Umayyah,
Marwan bin Muhammad mengalami kekalahan dan memilih mundur perbedaan tersebut mulai terkikis dan terjadi perubahan dalam
ke Damaskus. Namun tentara Abbasiyah terus mengejar dan mulai struktur sosial. Selain itu, perubahan sosial juga terjadi dalam bidang
menguasai satu per satu daerah. Dan imbas dari perang ini adalah ekonomi. Pada masa Umayyah, terjadi perluasan wilayah
akhir dari runtuhnya kekhalifahan Umayyah dan digantikan oleh kekhalifahan dan penaklukan terhadap wilayah-wilayah baru. Hal
kekhalifahan Abbasiyah. ini membawa dampak besar pada sektor ekonomi, seperti
meningkatnya perdagangan dan pertukaran budaya antara berbagai
wilayah. Selain itu, terjadi juga peningkatan produksi dan
Dampak Ketegangan Politik dan Perubahan Sosial pada Masa
perdagangan di sektor pertanian dan peternakan. Namun, dampak
Umayyah
negatif dari perubahan sosial ini adalah terjadinya kesenjangan
Ketegangan politik yang terjadi pada masa itu membawa sosial antara kelompok-kelompok yang lebih berkuasa dengan yang
dampak buruk terhadap stabilitas politik kekhalifahan. Konflik kurang berkuasa. Terjadi juga peningkatan pengaruh kekuatan-
politik antara berbagai kelompok dan suku di dalam kekhalifahan kekuatan asing di dalam kekhalifahan, yang dapat mempengaruhi
menimbulkan kerusuhan dan perpecahan. Hal ini memperlemah dinamika politik dan sosial di dalamnya.
posisi kekhalifahan dan melemahkan kekuasaan umayyah secara
Ketegangan politik dan perubahan sosial pada masa
keseluruhan.
kekhalifahan Umayyah memiliki dampak yang besar pada
kehidupan masyarakat pada masa itu. Namun, kekhalifahan
Umayyah juga berhasil menciptakan masa keemasan dalam bidang baru. Namun demikian, masa kekhalifahan Umayyah juga dikenal
seni dan arsitektur Islam yang masih dihargai dan diapresiasi hingga sebagai masa keemasan seni dan arsitektur Islam. Selain itu, pada
saat ini. masa Umayyah juga terjadi perkembangan ilmu pengetahuan dan
filosofi Islam yang menghasilkan karya-karya

Dalam hal ini, perubahan sosial dan ketegangan politik pada


Kesimpulan
masa kekhalifahan Umayyah dapat dikatakan memiliki dampak
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat yang kompleks dan bervariasi, baik secara positif maupun negatif.
disimpulkan bahwa masa kekhalifahan Umayyah merupakan Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
periode yang penuh dengan ketegangan politik dan perubahan sosial memahami dengan lebih mendalam dinamika dan kompleksitas
yang signifikan. Ketegangan politik ini disebabkan oleh beberapa masa tersebut.
faktor, di antaranya persaingan kekuasaan antara kelompok elit,
terutama antara keluarga Umayyah dan Abbasid. Faktor lainnya
adalah perubahan sosial yang terjadi pada masa itu, seperti adopsi Ucapan Terima Kasih
gaya hidup dan budaya Arab oleh masyarakat non-Arab, serta
Penulisan ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan
masuknya Islam ke dalam masyarakat yang berbeda-beda.
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
Perubahan sosial pada masa Umayyah juga terjadi pada mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
aspek ekonomi, di mana terjadi peningkatan perdagangan, ekspansi
1. Dosen pembimbing, yang telah memberikan banyak
wilayah, dan pembangunan infrastruktur yang mempengaruhi pola
panduan, bimbingan, dan masukan yang berharga dalam
kehidupan masyarakat. Dampak dari ketegangan politik dan
penulisan artikel ini.
perubahan sosial ini adalah terjadinya krisis yang memicu jatuhnya
2. Keluarga dan teman-teman, yang memberikan dukungan
kekhalifahan Umayyah dan munculnya dinasti Abbasiyah yang
moral dan motivasi selama proses penulisan artikel.
3. Para narasumber, yang telah memberikan pengetahuan untuk Manshur. F. M. (2003). Pertumbuhan dan Perkembangan Budaya
dijadikan sumber informasi dalam penelitian ini. Arab pada Masa Dinasti Umayyah. HUMANIORA Volume 15
No. 2. Dikutip dari
Semoga hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat dan
https://media.neliti.com/media/publications/11889-ID-
menjadi kontribusi yang berguna bagi perkembangan ilmu
pertumbuhan-dan-perkembangan-budaya-arab-pada-masa-
pengetahuan dan sejarah Islam. Sekali lagi, penulis mengucapkan
dinasti-umayyah.pdf. Diakses pada 25, April 2023
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan artikel ini. Moehnilabib, dkk. (1997). Dasar-dasar Metodologi Penelitian.
Malang: Lembaga Penelitian IKIP Malang.

Shaban. M.A. (1993). Sejarah Islam (600-750): Penafsiran Baru,


Daftar Rujukan
terj. Machnun Husein, Cet. I (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1993),
Ali, K. (1995). Studi Sejarah Islam. Diterjemahkan oleh Adang 115.
Affandi dari judul A Study of Islamic History. Jakarta:
Syarifah, N. (2021). Kepentingan Politik Pemerintahan Mu’awiyah
Binacipta.
bin Abu Sufyan: Perpindahan Kekuasaan Dari Kufah ke
Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Damaskus. AL-IMARAH: Jurnal Pemerintahan dan Politik
Tsanawiyah Kelas VII. Jakarta : Kementerian Agama 2014. Islam 77 Vol. 6, No. 1, 2021. Dikutip dari

Haris. M. (2018). Situasi Politik Pemerintahan Dinasti Umayyah dan https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/alimarah/article/vi


Abbasiyah. TASAMUH: JURNAL STUDI ISLAM Volume 10, ew/4121. Diakses pada 26 April, 2023.
Nomor 2, September 2018, 391-406. Dikutip dari https://e- Wahab, A. J. (1993). Konflik Keagamaan: Analisis Latar Belakang
jurnal.iainsorong.ac.id/index.php/Tasamuh/article/download/ Konflik Keagamaan Aktual, h. 65.
79/74/. Diakses pada 26 April, 2023.

Anda mungkin juga menyukai