Pertanyaan;
Jawaban;
Proses perkembangan dari manajemen ilmiah dimulai pada awal abad ke-20 dengan
kontribusi penting dari Frederick Winslow Taylor, yang dikenal sebagai "bapak
manajemen ilmiah." Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam perkembangan
manajemen ilmiah:
➢ Pengamatan dan Pengukuran: Pada tahap ini, manajer melakukan pengamatan terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, mencatat waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas, dan mengumpulkan data terkait produktivitas. Pengukuran yang akurat dilakukan untuk
memahami proses kerja secara rinci.
➢ Analisis dan Penguraian Tugas: Selanjutnya, tugas-tugas yang kompleks diuraikan menjadi
langkah-langkah yang lebih kecil dan terdefinisi dengan jelas. Setiap langkah dianalisis untuk
mencari cara yang paling efisien dalam melaksanakannya.
➢ Pengembangan Metode Kerja: Dalam tahap ini, metode kerja yang optimal dikembangkan
berdasarkan analisis langkah-langkah tugas. Metode ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi
dan produktivitas, mengurangi waktu dan usaha yang tidak perlu, serta memaksimalkan hasil
yang diinginkan.
➢ Seleksi dan Pelatihan Karyawan: Proses manajemen ilmiah juga melibatkan pemilihan
karyawan yang tepat untuk setiap tugas dan pelatihan mereka dalam metode kerja yang baru.
Pelatihan yang sesuai diberikan agar karyawan dapat menguasai metode kerja yang diterapkan
dengan baik.
➢ Penerapan dan Pengawasan: Langkah terakhir adalah penerapan metode kerja yang baru dan
pengawasan yang cermat terhadap pelaksanaannya. Manajer memantau kinerja karyawan,
memberikan umpan balik, dan membuat perbaikan jika diperlukan.
Perkembangan manajemen ilmiah terus berlanjut seiring waktu. Kontribusi-kontribusi dari tokoh
seperti Henry Gantt, Frank and Lillian Gilbreth, dan Elton Mayo memperluas konsep dan prinsip-
prinsip manajemen ilmiah. Selain itu, perkembangan teknologi dan perubahan dalam lingkungan
bisnis telah mempengaruhi cara manajemen ilmiah diterapkan, termasuk penerapan teknologi
informasi dan sistem manajemen yang lebih kompleks.
Penting untuk dicatat bahwa manajemen ilmiah juga telah mendapatkan kritik, terutama terkait
dengan aspek kemanusiaan dan motivasi karyawan. Beberapa pendekatan manajemen lainnya,
seperti manajemen partisipatif dan manajemen berbasis nilai, telah muncul sebagai alternatif yang
mengakui pentingnya keterlibatan dan motivasi karyawan dalam mencapai kesuksesan organisasi.
1. Dalam pandangan penerimaan (acceptance view), wewenang manajerial tidak hanya dilihat
sebagai kekuasaan untuk memerintah karyawan, tetapi lebih sebagai hak yang diterima oleh
karyawan karena adanya kesepakatan dan pemahaman bersama antara manajer dan karyawan.
Sudut pandang ini menekankan pentingnya hubungan yang saling menguntungkan antara manajer
dan karyawan serta pentingnya penerimaan dan persetujuan karyawan terhadap wewenang yang
dimiliki oleh manajer.
Pandangan penerimaan ini menekankan pentingnya transparansi, komunikasi yang efektif, dan
hubungan saling menguntungkan antara manajer dan karyawan. Dengan memahami dan
menerima wewenang manajerial, karyawan dapat bekerja dalam kerangka yang jelas dan saling
mendukung untuk mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama