Anda di halaman 1dari 20

LKTI SISWA

CHEMISTRY AND ENGLISH COMPETITION (CEC) 2016

DAUN DANDANG GENDIS (CLINACANTHUS NUTANS) SEBAGAI


OBAT ALTERNATIF PENYAKIT DIABETES MELITUS

KESEHATAN

Disusun Oleh:

( Fatmawati / 15216 / 2014 )

SMK N 2 Depok Sleman

Yogyakarta

2016
2
3
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr.wb.

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
Maha Esa karena tanpa rahmat dan karunianya tak mungkin saya dapat
menyelesaikan proposal karya ilmiah ini. Proposal karya ilmiah ini berjudul
“DAUN DANDANG GENDIS (CLINACANTHUS NUTANS) SEBAGAI
OBAT ALTERNATIF PENYAKIT DIABETES MELITUS” dibuat dengan
tujuan mengikuti lomba “CHEMISTRY AND ENGLISH COMPETITION (CEC)
2016” yang diselenggarakan oleh himpunan mahasiswa kimia fakultas
matematika dan ilmu pengeahuan alam Universitas Negeri Yogyakarta.
Dengan ini juga saya mengucapkan terimakasih kepada :

1. Drs. Aragani Mizan Zakaria selaku Kepala SMK Negeri 2 Depok


Sleman
2. Siti Ulfiyatul Hoiriyah,S.Pd selaku Pembina BPPK SMK Negeri 2
Depok Sleman
3. Muhammad Nur Huda selaku Pembina karya ilmiah remaja SMK
Negeri 2 Depok Sleman
4. Serta semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini.

Selanjutnya saya selaku penyusun proposal in apabila terdapat kesalahan


dalam penulisan atau terdapat suatu hal yang kurang berkenan dalam penulisan
proposal karya ilmiah ini saya minta maaf yang sebesar besarnya. Dan semoga
dengan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masayrakat luas.

Wassalamu’alaikum wr. wb.


.

4
Daftar Isi

Halaman pengesahan...............................................................................................2
Lembar pernyataan orisinalitas karya......................................................................3
Kata pengantar.........................................................................................................4
Daftar isi...................................................................................................................5
Daftar gambar...........................................................................................................6
Abstrack...................................................................................................................7
Bab I.........................................................................................................................8
A. Latar belakang.....................................................................................8-9
B. Perumusan masalah................................................................................9
C. Tujuan....................................................................................................9
D. Manfaat..................................................................................................9
Bab II......................................................................................................................10
A. Landasan teori......................................................................................10
a. Dandang gendis ..................................................................10-11
b. Diabetes melitus..................................................................11-12
c. Flavlonoid...........................................................................12-13
Bab III....................................................................................................................14
A. Waktu dan tempat penelitian................................................................14
B. Kerangka berfikir.................................................................................14
C. Metode pengumpulan data...................................................................15
D. Pembuatan ......................................................................................15-17
E. Pengujian........................................................................................17-18
Daftar pustaka........................................................................................................18
Riwayat hidup........................................................................................................19

5
Daftar gambar

Gambar daun dandang gendis................................................................................10


Gambar kerangka flavanoid...................................................................................13

6
ABSTRACK

DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus nutans) SEBAGAI


OBAT ALTERNATIF PENYAKIT DIABETES MELITUS
Kesehatan
Fatmawati , 085729078510, wfatma263@gmail.com
Muhammad Nur Huda, 08567508746, hudajogja1992@gmail.com

Indonesia merupakan suatu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati


tertinggi ke 2 setelah Brazili. Banyak dari keaneragaman hayati tersebut yang
bernanfaat untuk kesehatan. Salah satunya adalah tanaman dandang gendis
(Clinacanthus nutans). Tanaman tersebut terbukti mengandung suatu senyawa
flavanoid yang dimana senyawa ini dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
Sehingga tumbuhan ini dapat diolah menjadi suatu obat penyakit diabetes melitus.
Memang pada saat ini telah banyak beredar obat diabetes melitus ,namun
kebanyakan dari obat tersebut merupakan obat dengan bahan baku kimia sintetik
sehingga mempunyai dampak yang panjang bagi kesehatan. Hal tersebut tentu
merupakan suatu hal yang berbahaya bagi pengguna. Oleh sebab itu penelitian ini
bertujuan untuk membuat suatu obat alternatif untuk penyakit diabetes melitus
yang berbahan dasar daun dandang gendis yang dimana obat ini tidak
menggunakan bahan kimia sintetik yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia SMK N 2 Depok. Jenis
penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen meliputi
pembuatan produk kapsul herbal anti diabetes dari ekstrak daun dandang gendis
(Clinacanthus nutans), pengujian efektifitas produk sebagai obat alternatif bagi
penyembuhan diabetes melitus melalui uji kadar gula dalam darah, selanjutnnya
uji kualitas obat yaitu melalui warna, bau dan rasa setelah beberapa hari. Objek
pengujian untuk obat tersebut adalah menggunakan tikus putih.
Dengan obat alternatif yang berbahan dasar dari ekstrak daun dandang
gendis (Clinacanthus nutans) yang mengandung senyawa aktif flavanoid
diharapkan dapat menyembuhkan penyakit diabetes melitus dan dapat
menurunkan kadar gula dalam darah sebesar ±10 %.

Kata kunci: obat, diabetes, dandang gendis

7
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu hal yang penting yang sangat penting bagi setiap
individu manusia. Tanpa adanya kesehatan tak mungkin setiap individu dapat
beraktivitas seperti biasannya karena apabila tubuh kita tidak sehat maka energi
kita akan turun yang pada akhirnya kita akan sulit beraktifitas. Maka dari itu
kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk kita jaga tanpa adanya
kesehatan kita tak bisah melakukan sesuatu.
Berbicara mengenai jenis penyakit terdapat dua jenis penyakit yaitu jenis
penyakit yang dapat menular dan jenis penyakit yang tidak dapat menular.
Penyakit yang tidak menular sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik
secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu penyakit tidak menular
yang menyita banyak perhatian adalah diabetes melitus.
Penyakit diabetes mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
kenaikan kadar gula darah terus menahun yang disebabkan oleh kekurangan
hormon insulin, baik secara relatif maupun absolut didalam tubuh. Kadar insulin
tersebut memang benar-benar berkurang atau jumlahnya cukup tetapi fungsinya
menurun  karena adanya zat-zat anti insulin . Insulin diproduksi oleh sel sel Betha
pulau-pulau Langerhans organ pankreas.
Global status report on NCD World Health Organization (WHO) tahun 2010
melaporkan bahwa 60% penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena
Penyakit tidak menular. Diabetes melitus menduduki peringkat ke-6 sebagai
penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes dan 4 persen
meninggal sebelum usia 70 tahun. Pada Tahun 2030 diperkirakan Diabetes
melitus menempati urutan ke-7 penyebab kematian dunia. Sedangkan untuk di
Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan memiliki penyandang Diabetes
melitus (diabetisi) sebanyak 21,3 juta jiwa.

Pengobatan untuk penyakit diabetes melitus sendiri terdiri dari dua cara yaitu
secara kimiawi dan secara alami. Pengobatan secara kimiawi sendiri memiliki
dampak atau efek yang kurang baik bagi tubuh. Sehingga bila ditinjau dari segi

8
tersebut pengobatan alami lebih baik daripada pengobatan kimiawi. Dalam
pengobatan alami media yang digunakan adalah obat tradisional. Untuk megobati
penyakit diabetes secara alami melalui media obat tradisional menggunakan
tumbuhan yang mengadung senyawa flavanoid. Hal tersebut disebabkan flavonoid
mempunyai berbagai macam aktivitas terhadap macam-macam organisme
(Robinson, 1995). Flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau dan
salah satu senyawa aktif yang menjadi penelitian peneliti dalam mengembangkan
obat tradisional Indonesia. (Markham, 1988). Salah satu tanaman yang
mengandung flavanoid adalah daun dandang gendis. Tanaman tersebut merupakan
tanaman yang mudah tumbuh diarea tropis dan tidak bermusim. Umumnya
tanman tersebut dimanfaatkan untuk pakan ternak padahal tanman tersebut
berguna untuk menjadi obat.
Melalui fenomena tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai pemanfaatan
dan pembuatan obat diabetes melitus pada tanaman dandang gendis .

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat obat alternatif anti diabetes melitus dari
ekstrak daun dandang gedis (Clinacanthus nutans) ?

C. Tujuan
1. Mengetahhui cara pembuatan obat alternatif anti diabetes melitus dari
ekstrak daun dandang gedis (Clinacanthus nutans).

D. Manfaat
Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis yaitu sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya
mengenai tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan alam kususnya biologi dan kimia.
2. Bagi masyarakat yaitu sebagai pedoman atau solusi dalam mengatasi
diabetes melitus dengan obat alternatif dari daun dandang gendis
(Clinacanthus nutans).

9
Bab II
Tinjauan Pustaka

A. Landasan Teori
a. Dandang gendis
Salah satu tumbuhan yang berkhasiat obat yang sedang dikembangkan akhir–
akhir ini adalah daun dandang gendis (Clinacanthus nutans (Burm.f.) Lindau),
famili Acanthaceae, yang dikenal dengan nama ki tajam (Sunda), gendis/dandang
gendis (Jawa). Diluar negeri daun ini dikenal dengan istilah pha ya yor
(Thailand), bi phaya yow (Cina) (Nainggolan, 2004). Daun dandang gendis
mengandung senyawa alkaloid, triterpenoid/steroid, glikosida, tanin, saponin dan
flavonoid (Linda, 2007).

gambar 1.a dandang gendis


sumber : greenhouse-pd.blogspot.com
Tumbuhan dandang gendis (Clinacanthus nutans (Burm f.) Lindau) termasuk
perdu dengan tinggi lebih kurang 2,5 m. pada umumnya tumbuh di dataran
rendah. Batang berkayu, tegak, beruas dan berwarna hijau. Daun tunggal
berhadapan, bentuk lanset, panjang 8-15 cm, lebar 4-6 cm, bertulang menyirip,
berwarna hijau. Bunga majemuk bentuk malai, di ketiak daun dan diujung batang,
mahkota bunga berbentuk tabung, panjang 2-3 cm, berwarna merah muda. Buah
kotak, bulat memanjang berwarna coklat (Yuniarti, 2008).
Daun dandang gendis (Clinacanthus nutans (Burm f.) Lindau) mengandung
senyawa alkaloid, triterpenoid/steroid, glikosida, tanin, saponin dan flavonoid
(Linda, 2007; Wirasty, 2004).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan terhadap khasiat dari daun dandang
gendis, antara lain antiinflamasi (Linda, 2007), antikanker (Sofyan, 2008),
antibakteri (Eska, 2010), antioksidan (Akbar, 2010), antidiabetes yang
Universitas Sumatera Utara

10
diinduksi aloksan (Perangin-angin, 2011) dan diuretik (Meliala, 2011).
Karakterisasi dari simplisia dan ekstrak etanol daun dandang gendis berturut-turut
adalah untuk kadar air 7,16% dan 8,78%, kadar sari larut dalam air 10,49% dan
10,91%, kadar sari larut dalam etanol 10,70% dan 18,65%, kadar abu total 6,10%
dan 4,60%, kadar abu tidak larut asam 0,64% dan 0,54% (Ginting, 2010).

b. Diabetes melitus
Diabetes Melitus adalah penyakit kelainan metabolik yang dikarakteristikkan
Dengan hiperglikemia kronis serta kelainan metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin maupun keduanya.
Hiperglikemia kronis pada diabetes melitus akan disertai dengan kerusakan,
gangguan fungsi beberapa organ tubuh khususnya mata, ginjal, saraf, jantung, dan
pembuluh darah.Walaupun pada diabetes melitus ditemukan gangguan
metabolisme semua sumber makanan tubuh kita, kelainan metabolisme yang
paling utama ialah kelainan metabolisme karbohidarat. Oleh karena itu diagnosis
diabetes melitus selalu berdasarkan tingginya kadar glukosa dalam plasma darah.
Prevalensi DM sulit ditentukan karena standar penetapan diagnosisnya
berbeda beda. Berdasarkan kriteria American Diabetes Association tahun
2012(ADA 2012),sekitar 10,2 juta orang di Amerika Serikat menderita DM.
Sementara itu, di Indonesia prevalensi DM sebesar 1,5-2,3% penduduk usia >15
tahun,bahkan di daerah Manado prevalensi DM sebesar 6,1%
DM adalah kelainan endokrin yang ditandai dengan tingginya kadar
glukosa darah. Secara etiologi DM dapat dibagi menjadi DM tipe 1, DM tipe 2,
DM dalam kehamilan, dan diabetes tipe lain. DM tipe 1 atau yang dulu dikenal
dengan nama Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), terjadi karena
kerusakan sel β pankreas (reaksi autoimun). Sel β pankreas merupakan satu-
satunya sel tubuh yang menghasilkan insulin yang berfungsi untuk mengatur
kadar glukosa dalam tubuh. Bila kerusakan sel β pankreas telah mencapai 80-90%
maka gejala DM mulai muncul. Perusakan sel ini lebih cepat terjadi pada anak-
anak daripada dewasa.
DM tipe 2 merupakan 90% dari kasus DM yang dulu dikenal sebagai non
insulin dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Bentuk DM ini bervariasi mulai

11
yang dominan resistensi insulin, defisiensi insulin relatif sampai defek sekresi
insulin. Pada diabetes ini terjadi penurunan kemampuan insulin bekerja dijaringan
perifer (insulin resistance) dan disfungsi sel β. Akibatnya, pankreas tidak mampu
memproduksi insulin yang cukup untuk mengkompensasi insulin resistance.
Kedua hal ini menyebabkan terjadinya defisiensi insulin relatif.Kegemukan sering
berhubungan dengan kondisi ini. DM tipe 2 umumnya terjadi pada usia > 40
tahun. Pada DM tipe 2 terjadi gangguan pengikatan glukosa oleh reseptornya
tetapi produksi insulin masih dalam batas normal sehingga penderita tidak
tergantung pada pemberian insulin. Walaupun demikian pada kelompok diabetes
melitus tipe-2 sering ditemukan komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler.
DM dalam kehamilan (Gestational Diabetes Mellitus - GDM) adalah
kehamilan yang disertai dengan peningkatan insulin resistance (ibu hamil gagal
mempertahankan euglycemia). Pada umumnya mulai ditemukan pada kehamilan
trimester kedua atau ketiga. Faktor risiko GDM yakni riwayat keluarga DM,
kegemukan dan glikosuria.

c. Flavanoid
Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolit sekunder yang
paling banyak ditemukan di dalam jaringan tanaman (Rajalakshmi dan S.
Narasimhan, 1985). Flavonoid termasuk dalam golongan senyawa phenolik
dengan struktur kimia C6-C3-C6 (White dan Y. Xing, 1951; Madhavi et al., 1985;
Maslarova, 2001). Kerangka flavonoid terdiri atas satu cincin aromatik A, satu
cincin aromatik B, dan cincin tengah berupa heterosiklik yang mengandung
oksigen dan bentuk teroksidasi cincin ini dijadikan dasar pembagian flavonoid ke
dalam sub-sub kelompoknya (Hess, tt). Sistem penomoran digunakan untuk
membedakan posisi karbon di sekitar molekulnya (Cook dan S. Samman, 1996).

Tumbuhan yang mengandung flavonoid banyak dipakai dalam pengobatan


tradisional. Hal tersebut disebabkan flavonoid mempunyai berbagai macam
aktivitas terhadap macam-macam organisme (Robinson, 1995). Penelitian
farmakologi terhadap senyawa flavonoid menunjukkan bahwa beberapa senyawa
golongan flavonoid memperlihatkan aktivitas seperti antifungi, diuretik,

12
antihistamin,antihipertensi, insektisida, bakterisida, antivirus dan menghambat
kerja enzim (Geissman, 1962).
Berbagai jenis senyawa, kandungan dan aktivitas antioksidatif flavonoid
sebagai salah satu kelompok antioksidan alami yang terdapat pada sereal, sayur-
sayuran dan buah, telah banyak dipublikasikan. Flavonoid berperan sebagai
antioksidan dengan cara mendonasikan atom hidrogennya atau melalui
kemampuannya mengkelat logam, berada dalam bentuk glukosida (mengandung
rantai samping glukosa) atau dalam bentuk bebas yang disebut aglikon (Cuppett et
al.,1954).

Segi penting dari penyebaran flavonoid dalam tumbuhan ialah adanya


kecenderungan kuat bahwa tetumbuhan yang secara taksonomi berkaitan akan
menghasilkan flavonoid yang jenisnya serupa. Jadi, informasi yang berguna
tentang jenis flavonoid yang mungkin ditemukan pada tumbuhan yang sedang
ditelaah sering kali dapat diperoleh dengan melihat pustaka mengenai telaah
flavonoid terdahulu dalam tumbuhan yang berkaitan, misalnya dari marga atau
suku yang sama (Markham, 1988).
Penggolongan jenis flavonoid dalam jaringan tumbuhan mula-mula
didasarkan kepada telaah sifat kelarutan dan reaksi warna. Kemudian diikuti
dengan pemeriksaan ekstrak tumbuhan yang telah dihidrolisis, secara
kromatografi satu arah, dan pemeriksaan ekstrak etanol secara dua arah. Akhirnya,
flavonoid dapat dipisahkan dengan cara kromatografi. Komponen masing-masing
diidentifikasi dengan membandingkan kromatografi dan spektrum, dengan
memakai senyawa.

gambar 1.b Kerangka Flavonoid


sumber : www.akspublication.com

13
Bab III
Metode Penulisan dan Metode Penelitian
A. Tempat Penelitian
Penelitian dan pembuatan obat anti diabetes dari ekstrak daun dandang
gendis dapat dilakukan di laboratorium kimia SMK N 2 Depok dan
laboratorium laboratoium pada umumnya yang memiliki alat yang memadai
untuk pembuatan obat anti diabetes dari daun dandang gedis (Clinacanthus
nutans).

B. Kerangka berfikir

Disembuhkn dengan Memiliki efek


pengobatan kimiawi samping
Penyakit diabetes

Disembuhkn dengan Tidak memiliki


pengobatan alami efek samping

obat tradisonal

Ekstrak Daun dandang Muncul suatu


gendis solusi

Dibuat kapsul

C. Teknik Pengumpulan Data


1. Study pustaka, yaitu berupa pencarian sumber literatur melalui buku,
internet dan sebagainya.
2. Metode eksperimen, yaitu berupa tahap tahap dalam pembuatan obat
diabetes dari daun dandang gendis (Clinacanthus nutans).

14
D. Pembuatan
1. Alat :

o Pisau
o Telenan
o Panci
o Kompor
o Serbet
o Kertas saring
o Botol plastik
o Beaker glass 500 mL
o Gelas ukur 250 mL
o Corong
o Gelas arloji
o Pengaduk gelas
o Cawan porselin
o Spatula
o Ayakan
o Oven
o Neraca analitik
o Alat keselamatan kerja

2. Bahan:

o Daun dandang gendis


o Akuades
o Cangkang kapsul

3. Pembuatan obat anti diabetes :

a. Mengenakan alat – alat keselamatan kerja.

15
b. Menyiapakan alat- alat yang dibutuhkan.
c. Membersihkan dan menyeterilkan alat yang digunakan.
d. Membersihkan daun dandang gendis dengan air mengalir sampai bersih.
e. Memotong kecil daun dandang gendis.
f. Menimbang daun dandang gendis dengan neraca analitik.
g. Mengoven daun dadang gendis pada suhu 60 oC selama 12 jam hingga
kering rata.
h. Menempatka daun dandang gendis yang sudah di oven pada suatu wadah
untuk ditumbuk.
i. Menumbuk daun dadang gendis sampai halus merata.
j. Mengayak dengan ayakan berukuran 200 mess hingga didapatkan serbuk
daun dandang gendis yang halus.
k. Mengemas serbuk daun dadang gendis dengan cangkang kapsul.

E. Pengujian
Untuk mengetahui kualitas obat yang dibuat melalui beberapa cara yang
digunaka:
1. Uji pH. Untuk mengetahui derajat keasaman pada ekstrak daun dandang
gendis.
2. Uji organoleptik. Yaitu uji melalui warna dan aroma setelah beberapa hari
di linkungan dan suhu ruangan.
3. Uji kadar gula menggunakan alat.

F. Uji ph
Uji ini untuk mengetahui daya tahan obat pH yang terdapat pada obat yang
dikandumg. Cara atau tahap penelitian:
1. Ekstrak daun dandang gendis dituangkan kedalam suatu wadah.
2. Memasukkan indikator pH stick kedalamnya lalu mengambilnya.
3. Membaca pH melalui pH stick yang sudah dimasukkan tadi.
4. Mencatat hasil pengukuran pH.

G. Uji organoleptik

16
Uji ini untuk mengetahui ketahanan obat setelah beberapa hari:
1. Ekatrak daun dandang gendis dituagkan lalu diletakkan pada suatu wadah.
2. Mengidentifikasi warna ,aroma setelah beberapa hari.
3. Mencatat hasil penelitian.

H. Uji kadar gula


Uji kadar gula digunkan untuk mengetahui efektivitas obat dandang gendis
dalam menurunkan kadar gula dalam darah. Dalam uji ini darah dari objek
penelitian diambil, lalu diuji menggunakan suatu alat untuk kadar gula dalam
darah.

17
Daftar Pustaka

Ida Bagus Wayan Kardika, Sianny Herawati, I Wayan Putu Sutirta Yasa dkk,
Preanalitik Dan Interpretasi Glukosa Darah Untuk Diagnosis Diabetes Melitus,
laporan.
Yuana Nurulita, dkk, 2007, Penapisan Aktivitas dan Senyawa Antidiabetes
Ekstrak Air Daun Dandang Gendis (Clinacanthus nutans), Jurusan Kimia,
FMIPA, Universitas Riau, Pekanbaru 28293, Lab. Kimia Medisinal, Sekolah
Farmasi ITB, Bandung 40132, Lab. Farmakologi, Sekolah Farmasi ITB, Bandung
40132
Universitas Sumatera Utara
Abdi Redha, Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif Dan Peranannya Dalam
Sistem Biologis , Pontianak, Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri
Pontianak
https://www.google.co.id/m?&q=artikel+dandang+gendis+pdf
https://www.google.co.id/url?q=http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/39395/5/Chapter
%2520I.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwjmlNnlzq_KAhWJcI4KHe9VAiAQFggNMAE&usg
=AFQjCNFUeyTk0Ci7va_llqFhLab_hjbBCA
http://mobile.repository.polnep.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/144/13-
Abdi.pdf?sequence=1

http://eprints.ums.ac.id/16838/2/BAB_I.pdf

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=82599&val=970

18
Daftar Riwayat Hidup

Nama : Fatmawati
Tempat, Tgl. Lahir : Sleman, 10 Oktober 1998

Alamat : Kesongo Wuirsari Cangkrigan Sleman

Pengalaman organisasi :-
Karya ilmiah yang pernah dibuat :-
Penghargaan yang pernah diraih :-

19
20

Anda mungkin juga menyukai