Anda di halaman 1dari 14

TAFSIR SURAH AL-MUMTAHANAH

  ‫الر ِحي ِم‬


َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِه الرَّمْح َ ِن‬

‫َّخ ُذوا َع ُد ِّوي َو َع ُد َّو ُك ْم َْأولِيَاءَ ُت ْل ُقو َن ِإلَْي ِه ْم بِالْ َم َو َّد ِة َوقَ ْد َك َف ُروا مِب َا َجاءَ ُك ْم ِم َن احْلَ ِّق خُيْ ِر ُجو َن‬ِ ‫يا َأيُّها الَّ ِذين آمنُوا ال َتت‬
َ َ َ َ
‫ضايِت تُ ِسُّرو َن ِإلَْي ِه ْم بِالْ َم َو َّد ِة َوَأنَا َْأعلَ ُم‬ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ول َوِإيَّا ُك ْم َأ ْن ُتْؤ منُوا بِاللَّه َربِّ ُك ْم ِإ ْن ُكْنتُ ْم َخَر ْجتُ ْم ج َه ًادا يِف َسبِيلي َوابْتغَاءَ َم ْر‬ َ ‫الر ُس‬
َّ
)١( ‫السبِ ِيل‬ َّ َ‫ض َّل َس َواء‬ ِ ‫مِب‬
َ ‫َأخ َفْيتُ ْم َو َما َْأعلَْنتُ ْم َو َم ْن َي ْف َع ْلهُ مْن ُك ْم َف َق ْد‬
ْ ‫َا‬
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan
musuhmu sebagai teman-teman setia sehingga kamu sampaikan kepada mereka
(berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang, padahal mereka telah ingkar
kepada kebenaran yang disampaikan kepadamu. Mereka mengusir Rasul dan kamu
sendiri karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar
keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (maka janganlah
kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita
Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang, dan Aku lebih mengetahui
apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barang siapa di
antara kamu yang melakukannya, maka sungguh, dia telah tersesat dari jalan yang
lurus.
Maksud dari ayat diatas adalah, Allah berfirman kepada kaum mukmin dari
) ِ ‫ين َآمنُ))وا ال َتت‬ ِ َّ
kalangan sahabat Rasulullah Saw, ‫َّخ ُذوا َع) ُ)د ِّوي‬ َ ‫‘ يَ))ا َأيُّ َه))ا الذ‬Hai orang-orang yang
beriman janganlah kamu mengambil Musuhku’ yakni, dari kalangan kaum musyrik
ِ
َ‫‘ َو َع) ) ُ)د َّو ُك ْم َْأوليَ ) ))اء‬Dan musuhmu menjadi teman-teman setia’ maksudnya adalah sebagai
penolong.

Firmannya ‫‘ ُتْل ُق))و َن ِإلَْي ِه ْم بِ))الْ َم َو َّد ِة‬yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita
Muhammad). Karena rasa kasih sayang’ maksudnya ialah, kalian memberikan rasa cinta
kepada mereka.

Maksudnya huruf Ba’ dalam kata ‫ بِالْ َم َو َّد ِة‬atau tidak dimasukkan, artinya sama saja,
ini sama dengan perkataan orang “aku ingin kamu pergi” dengan tulisan memakai huruf
Ba’ artinya sama saja dengan mengatakan tanpa memakai huruf Ba’.

Firmannya ‫ج)اءَ ُك ْم ِم َن احْلَ) ِّ)ق‬


)َ ‫‘ َوقَ) ْد َك َف) ُ)روا مِب َ))ا‬Padahal sesungguhnya mereka telah ingkar
kepada kebenaran yang datang kepadamu’ maksudnya ialah, orang-orang musyrik yang
aku larang kalian berteman kepada mereka, telah mengingkari apa yang di turunkan oleh-
Ku berupa kebenaran. Mereka kafir kepadaku dan Rasulku, serta tidak mempercayai Al-
Kitab yang di turunkan kepada sang Rasulullah Saw.

Lalu firmannya ‫ك ْم‬ُ ِّ‫ول َوِإيَّا ُك ْم َأ ْن ُتْؤ ِمنُ))وا بِاللَّ ِه َرب‬ َّ ‫‘ خُيْ ِر ُ)ج)و َن‬Mereka mengusir Rasul dan
َ ) ‫الر ُس‬
(mengusir) kamu, karena kamu beriman kepada Allah’ Maksudnya adalah , mereka
mengeluarkan Rasul. Artinya mereka juga mengusir kalian dari rumah dan kampung
halaman kalian sendiri. Itu adalah pengusiran yang dilakukan musyrikin Quraisy terhadap
Rasulullah Saw dan para sahabat beliau dari Mekkah.

ُ ِّ‫‘ َأ ْن ُتْؤ ِمنُ ) ))وا بِاللَّ ِه َرب‬Karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu’
Firmannya ‫ك ْم‬
Maksudnya ialah, alesan mereka mengusir kalian adalah keadaan kalian yang beriman
kepada Allah.
ِ ِ ِ
ً ‫‘ ِإ ْن ُكْنتُ ْم َخ َ)ر ْجتُ ْم ج َه‬Jika kamu benar-benar keluar
َ ‫)ادا يِف َس)بِيلي َوابْتغَ)اءَ َم ْر‬
Firman-nya ‫ض)ايِت‬
untuk berjihad di jalanku dan mencari keridhoan-ku (janganlah kamu berbuat
demikian).’ Kalimat yang di akhirkan, padahal maknanya di dahulukan. Artinya adalah,
wahai orang-orang beriman, janganlah kalian menjadikan musuh-ku dan musuh kalian itu
sebagai teman setia atau penolong dengan memberikan rasa cinta kalian kepada mereka,
padahal mereka telah kafir dari kebenaran yang di turunkan kepada kalian. Jika kalian
keluar berjihad di jalan Allah dan mencari keridhaan-Nya. Mereka telah mengusir Rasul
dan kalian hanya karena beriman kepada tuhan kalian.

Kemudian dalam firman-Nya ‫‘ تُ ِس) ) )ُّرو َن ِإلَْي ِه ْم بِ ) ))الْ َم َو َّد ِة‬kamu memberitahukan secara
rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang’
Maksudnya adalah, Wahai orang-orang beriman, kalian merahasiakan kasih sayang
kalian kepada mereka, dan Allah Maha Tau apa yang kalian sembunyikan.
‫مِب‬
ْ ‫‘ َوَأنَ)ا َْأعلَ ُم َ)ا‬Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan’
Firman-Nya ‫َأخ َفْيتُ ْم‬
Maksudnya ialah, yang kalian sembunyikan antar kalian kalian. ‫َأعلَْنتُ ْم‬
ْ ‫‘ َو َم))ا‬Dan apa yang
kamu nyatakan’ juga di ketahui oleh Allah, karena Dia Maha Tau.

Firman-Nya ‫يل‬ ِ ِ‫ض ) َّل َس ) َواءَ ال َّس )ب‬ ِ


َ ‫‘ َو َم ْن َي ْف َعلْهُ مْن ُك ْم َف َق) ْد‬Barang siapa di antara kamu yang
melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus’ Maksudnya
ialah, siapa saja diantara kalian, menyembunyikan rasa cintanya kepada kaum musyrik
diantara kalian, wahai kaum mukmin, berarti telah tersesat, tidak menempuh jalan yang
ditentukan oleh Allah menuju surga.
Disebutkan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Hathib bin Abu Balta’ah. Dia
menulis surat kepada kafir Quraisy yang ada di Makkah, memberitahu mereka bahwa
Rasulullah Saw akan melakukan sesuatu yang masih beliau rahasiakan, ini di terangkan
daam beberapa atsar dan riwayat dari sejumlah sahabt Nabi Saw. antara lain salah
satunya:
Ubaid bin Ismail Al-Hubari dan Al-Fadhl bin Shabbah menceritakan kepadaku,
keduanya berkata: Sufyan bin Uyainah menceritakan kepada kami dari Amr bin Dinar,
dari Hasan bin Mhammad bin Ali. Ubaidullah bin Abu Rafi mengabarkan kepadaku, Dia
berkata: Rasulullah Saw mengutusku bernama Zubair bin Awwam dan Miqdad Al-Fadhl
berkata: Sufyan berkata: bersama beberapa orang dari kalangan muhajirin. Beliau
bersabda, “Berangkatlah hingga kalian sampai taman Khakh. Disana ada Za’imah
(sekedup) yang bersamanya ada sebuah surat. Ambil surat itu darinya.” Kami pun
berangkat dengan memacu kami hingga sampai di taman tersebut. Kami dapati ternyata
dalam Za’imah itu ada seorang wanita. Kami berkata padanya, ‘Keluarkan surat itu!” lalu
dia menjawab “Aku tidak membawa surat. Kami katakan, “Kamu berikan surat itu, ata
kami menggeledah pakaianmu” akhirnya dia mengeluarkan surat itu dari kantongnya,
kami lalu mengambil surat itu, kemudian membawanya kepada Rasulullah Saw.
Dalam surat itu tertulis dari Hathib bin Abu Balta’ah kepada penduduk Mekkah.
Dia memberitahukan mereka beberapa hal yang akan di lakukan Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw lalu berkata kepada Hathib, Wahai Hathib, apa-apaan ini
(menghukumku). Aku ini orang yang di angkat oleh Quraisy, sedangkan aku sendiri tidak
punya hubungan kekeberatan dengan mereka. Beberapa orang muhajirin tersebut, yang
masih ada di Mekkah. Aku ingin meski tidak ada Nasab kepadaku, tapi aku ingin
menjadikan mereka menjaga keluargaku. Aku melakukan ini bukan karena kafir atau
murtad dari agamaku dan bukan pula karena ridha terhadap kekafiran setelah aku masuk
islam.
Rasulullah Saw bersabda: “Dia telah jujur kepada kalian” Umar berkata, Wahai
Rasulullah, biarkan aku menebas batang leher si munafik ini. “beliau bersabda: Dia telah
ikut perang badar, bukankah kau tau bahwa Allah telah memeriksa para peserta perang
badar dan mengatakan kepada mereka, “Berbuatlah sesuatu kalian, aku sudah
mengampuni kalian”.
Al-Fadhl menambahkan dalam hadisnya: Sufyan berkata peristiwa itulah turun
ayat Al-Mumtahanah ayat ini َ‫َّخ ُذوا َع ُد ِّوي َو َع ُد َّو ُك ْم َْأولِيَاء‬
ِ ‫يا َأيُّها الَّ ِذين آمنُوا ال َتت‬
َ َ َ َ
****

Ayat 2-3
ِ ‫الس‬
ُّ ِ‫َأع َداءً َو َيْب ُسطُوا ِإلَْي ُك ْم َأيْ ِد َي ُه ْم َوَألْ ِسنََت ُه ْم ب‬
‫) لَ ْن َتْن َف َع ُك ْم‬٢( ‫وء َو َو ُّدوا لَ ْو تَ ْك ُف ُرو َن‬ ْ ‫ِإ ْن َي ْث َق ُفو ُك ْم يَ ُكونُوا لَ ُك ْم‬
)٣( ٌ‫صري‬ ِ ‫صل بينَ ُكم واللَّه مِب َا َتعملُو َن ب‬ ِ ِ ِ
َ َ ْ ُ َ ْ َْ ُ ‫َْأر َح ُام ُك ْم َوال َْأوال ُد ُك ْم َي ْو َم الْقيَ َامة َي ْف‬
2. Jika mereka menangkapmu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu lalu
melepaskan tangan dan lidahnya kepadamu untuk menyakiti dan mereka ingin agar
kamu (kembali) kafir.
3. Kaum kerabatmu dan anak-anakmu tidak akan bermanfaat bagimu pada hari
Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.
Maksud dari ayat 2-3 diatas adalah, kalau mereka (yang kalian sayangi secara
rahasia itu) bisa menangkap kalian, niscaya mereka akan memperlakukan kalian sebagai
ِ ‫“ ويبس)طُوا ِإلَي ُكم َأي‬Dan melepaskan tangan kepadamu” untuk berperang ‫وَألْ ِس)نتهم‬
musuh. ‫ْد َي ُه ْم‬ ْ ْ ُ َْ َ ْ ُ ََ َ
ِ ‫الس‬
‫وء‬ ُّ ِ‫“ ب‬Dan lidah mereka kepadamu dengan menyakitimu”.

Firman-Nya ‫“ َو َو ُّدوا لَ) ) ْ)و تَ ْك ُف) ) ُ)رو َن‬Dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir”
Maksudnya adalah, mereka ingin kembali ke kafir kepada tuhan kalian, dan menjadi
sama kembali dengan mereka.

Kemudian firmannya di ayat 3 ‫ام ِة‬ ِ


َ َ‫“ لَ ْن َتْن َف َع ُك ْم َْأر َح ُام ُك ْم َوال َْأوال ُد ُك ْم َي ْو َم الْقي‬Karib kerabat
dan anak-anakmu sekali kali tiada bermanfaat bagimu pada hari kiamat”. Maksudnya
adalah, Allah berkata, ‘jangan sampai karib kerabat, sanak famili, serta anak-anak kalian,
mengajak kalian pada kekufuran kepada Allah dan menyebabkan kalian menjadikan
musuh-musuh Allah sebagai teman setia yang kalian sayangi. Sungguh, keluarga dan
anak-anak kalian tidak akan memberi manfaat kepada kalian dan tidak bisa menolak azab
Allah jika kalian men-durhakai-Nya di dunia dengan kafir terhadap-Nya

Firman-Nya ‫ك ْم‬ ِ ‫ي ْف‬


ُ َ‫ص ُل َبْين‬ “Dia akan memisahkan antara kamu” Maksudnya
َ
ialah, Tuhan kalian akan memisahkan kalian, Wahai orang-orang beriman. Pada hari
kiamat kalian akan di pisahkan dari orang-orang kafir dan di masukkan ke surga,
sedangkan mereka di masukkan kedalam neraka.
Ada perbedaan bacaan dalam ayat ini.
Semua ahli qiro’at Madinah, Makkah, dan Bashrah membacanya dengan men-
dhummah-kan huruf Ya’ dan men-Takhfif huruf Shod, serta men-fathah-kannya. Ini
berarti Fa’il kata kerjanya tidak disebutkan.
Para ahli qiro’at Kuffah kecuali Ashim membacanya dengan men-dhummah-kan
huruf Ya’ dan men-Tasydid huruf Shod dengan Kasroh yang artinya, Allah yang akan
memisahkan kalian.
Adapun Ashim membacanya dengan mem-Fathah-kan huruf ya’ dengan men-
Takhfif huruf Shod, serta meng-Kasroh-kannya.
Semua qiro’at tersebut maknanya hampir sama, dan semuanya benar dari segi
peng-i’roban, maka manapun yang di baca dianggap benar.
ِ ‫ واللَّه مِب َ ))ا َتعملُ ))و َن ب‬Maksudnya adalah, Allah maha melihat apa yang
Firman-Nya ٌ‫ص )ري‬ َ َْ ُ َ
kamu kerjakan. Wahai orang-orang beriman, tak ada hal sekecil apapun yang terlewat
dari perhatian-Nya Allah maha meliputi segala hal. dia akan membalas perbuatan kalian,
yang baik diganjar dengan kebaikan dan yang buruk di ganjar dengan keburukan pula.
Oleh karena itu, bertaqwalah kepada Allah dalam diri kalian.
****

ِ ‫ت لَ ُكم ُأسوةٌ حسنَةٌ يِف ِإبر ِاهيم والَّ ِذين معه ِإ ْذ قَالُوا لَِقوِم ِهم ِإنَّا برآء ِمْن ُكم ومِم َّا َتعب ُدو َن ِمن د‬
ُ ِ‫ون اللَّ ِه َك َف ْرنَا ب‬
  ‫ك ْم‬ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ َُ ْ ْ ُ َ َ َ َ َ َْ َ َ َ ْ ْ ْ َ‫قَ ْد َكان‬
‫ك ِم َن‬ ِ ِ ِ ِ ‫ِإ‬ ِ َّ ِ ِ
َ َ‫ك ل‬
ُ ‫ك َو َما َْأمل‬ ْ ‫يم ألبِيه‬
َ َ‫ألسَت ْغفَر َّن ل‬ ‫ِإ‬
َ ‫ضاءُ َأبَ ًدا َحىَّت ُتْؤ منُوا بالله َو ْح َدهُ ال َق ْو َل ْبَراه‬
َ ‫َوبَ َدا َبْيَننَا َو َبْينَ ُك ُم الْ َع َد َاوةُ َوالَْب ْغ‬
ٍ
)٤( ُ‫صري‬ ِ ‫ك الْم‬ ‫ِإ‬ َ ‫اللَّ ِه ِم ْن َش ْيء َربَّنَا َعلَْي‬ 
َ ‫ك َت َو َّك ْلنَا َوِإلَْي‬
َ َ ‫ك َأَنْبنَا َو لَْي‬
Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang
yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, "Sesungguhnya
kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami
mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan
dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja,”
kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya, "Sungguh, aku akan memohonkan
ampunan bagimu, namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allah
terhadapmu.” (Ibrahim berkata), "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami
bertawakkal dan hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah
kami kembali."
Maksud ayat di atas ialah, Wahai orang-orang beriman, sudah ada suri tauladan
buat kalian pada diri Ibrahim kekasih Ar-Rohman. Kehidupan Ibrahim bisa kalian jadikan
contoh. Begitu pula orang-orang beriman yang ada bersamanya dari kalangan Nabi Allah.
Yunus menceritakan kepadaku, dia berkata ibnu Wahb mengabarkan kepada
ِ ‫يِف ِإ‬
َ ‫ت لَ ُك ْم ُأ ْس) َوةٌ َح َس)نَةٌ ب َْراه‬
kami, dia berkata, Ibnu Zaid berkata tentang firman Allah ‫يم‬ ْ َ‫قَ) ْد َ)ك)ان‬
ِ َّ
ُ‫ين َم َعه‬
َ ‫َوالذ‬
ِ ‫ ِإ ْذ قَ))الُوا لَِق))وِم ِهم ِإنَّا ب))رآء ِمْن ُكم ومِم َّا َتعب) ُ)دو َن ِمن د‬Maksudnya adalah, ketika
Firman-Nya ‫ون اللَّ ِه‬ ُ ْ ُْ َ ْ ُ َُ ْ ْ
Ibrahim berkata kepada kaumnya yang kafir terhadap Allah dan menyembah Thagut,
“Wahai orang-orang, kami berlepas diri dari kalian dan dari sesembahan yang kalian puja
selain Allah.
Firman-Nya ُ‫حىَّت ُتْؤ ِمنُوا بِاللَّ ِه َو ْح َده‬ َ ‫ َك َف ْرنَا بِ ُك ْم َوبَ َدا َبْيَننَا َو َبْينَ ُك ُم الْ َع َد َاوةُ َوالَْب ْغ‬Maksud dari
َ ‫ضاءُ َأبَ ًدا‬
penggalan ayat di atas adalah, Allah Swt mengabarkan perkataan Nabi-Nya kepada kaum
mereka yang masih kafir, kami ingkari apa yang kalian sembah selain Allah. Semua yang
kalian sembah tidak ada yang benar. Antara kami dengan kalian telah nyata permusuhan
selama-lamanya, selama kalian masih menyembah selain Allah, maka tak ada perdamaian
antara kita, dan tidak ada pula rasa kasih sayang.

Firman-Nya ‫)ك ِم َن اللَّ ِه ِم ْن َش) ) )ي ٍء‬


َ ) ) )َ‫)ك ل‬
ِ
ُ ) ) ) ‫)ك َو َم) ) ))ا َْأمل‬
ِ
َ ) ) )َ‫يم ألبِي) ) ) ِ)ه أل ْس) ) ) )َت ْغفَر َّن ل‬
ِ ‫ “ ِإال َق) ) ))و َل ِإ‬keuali
َ ‫بْراه‬
َ ْ
ْ
perkataan Ibrahim kepada bapaknya, sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan
bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah.” Ia
berkata: Maksudnya ialah, telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada diri Ibrahim
dan para Nabi yang bersamanya dalam hal yang telah kami sebutkan pada kalian, berupa
pemisahan diri dari orang-orang kafir, dan memusuhi mereka, kecuali pada perkataan
ِ
َ )َ‫ أل ْس )َت ْغفَر َّن ل‬karena dalam perkataan ini bukanlah contoh yang
Ibrahim kepada ayahnya, ‫)ك‬
baik bagi kalian untuk mengikutinya. Ibrahim mengatakan itu karena dia telah berjanji
kepada ayahnya untuk memintakan ampun bagi ayahnya sebelum jelas baginya bahwa
ayahnya termasuk musuh Allah. Ketika jelas bahwa ayahnya adalah musuh Allah, diapun
berlepas diri darinya.
Dalam hal ini Allah mengatakan bahwa itu pula yang harus kalian lakukan, Wahai
orang-orang beriman kepada Allah, kalian harus berlepas diri dari musuh-musuhmu dari
kalangan musyrikin. Jangan sampai kalian jadikan mereka sebagai wali (teman setia atau
pemimpin) kecuali mereka mau beriman kepda Allah dan meninggalkan sesembahan
selain dirinya, serta menyatakan permusuhan kepada sesembahan itu.

Maksud dari penggalan Firmannya ‫)ك ِم َن اللَّ ِه ِم ْن َش )ي ٍء‬


َ )َ‫)ك ل‬
ِ
ُ )‫ َو َم))ا َْأمل‬ialah, aku tidak bisa
ْ
menhan siksa Allah untukmu. Allah akan menyiksamu karena kau telah kafir kepadanya.

ِ ‫يْك الْم‬ ‫ِإ‬ َ َ‫يْك َت َو َّك ْلنَ) ) ) ))ا َوِإل‬


Penggalan firman-Nya yang terakhir ُ‫ص) ) ) )ري‬ َ َ َ‫يْك َأنَْبنَ) ) ) ))ا َو ل‬ َ َ‫َربَّنَ) ) ) ))ا َعل‬
Maksudnya ialah, hanya kepadamu-lah kami bertaubat dari segala hal yang engkau benci
ِ ‫يْك الْم‬
menuju hal-hal yang engkau ridhoi ُ‫ص ) )ري‬ ‫ِإ‬
َ َ َ‫“ َو ل‬Dan hanya kepada engkaulah kami
kembali” maksudnya, kami akan kembali hanya kepadamu pada saat kami di bangkitkan
dari kubur, lalu kami akan di giring menuju tempat pengumpulan pada hari kiamat.
****

‫ُأس َوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكا َن‬ ِ


ْ ‫) لََق ْد َكا َن لَ ُك ْم في ِه ْم‬٥( ‫يم‬
ِ ِ َ ْ‫َّك َأن‬
ُ ‫ت الْ َعز ُيز احْلَك‬
ِ
َ ‫ين َك َف ُروا َوا ْغف ْر لَنَا َربَّنَا ِإن‬
ِِ ِ
َ ‫َربَّنَا ال جَتْ َع ْلنَا فْتنَةً للَّذ‬
)٦( ‫يد‬ ِ ‫يرجو اللَّه والْيوم‬
ُ ‫اآلخَر َو َم ْن َيَت َو َّل فَِإ َّن اللَّهَ ُه َو الْغَيِن ُّ احْلَ ِم‬ َ ْ َ َ َ ُ َْ
5. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-
orang kafir. Dan ampunilah kami, Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau Yang
Mahaperkasa lagi Maha bijaksana.”

6. Sungguh, pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) terdapat suri teladan yang baik
bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada)
hari kemudian, dan barang siapa berpaling, maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang
Mahakaya lagi Maha Terpuji.
Maksud ayat di atas ialah, Allah memberitahukan tentang perkataan Ibrahim dan
orang-orang yang bersama-Nya. “Wahai tuhan kami, jangan engkau jadikan kami sebagai
fitnah bagi orang-orang yang kafir kepadamu sehingga mereka mengingkari keesaan-Mu
daan menyembah tuhan selain engkau, yaitu dengan menjadikan mereka menaklukkan
kami, sebab hal itu bisa membuat mereka mengira bahwa mereka berada di atas
kebenaran dan kami berada di jalan yang salah”. Itulah fitnah bagi mereka.
Senada dengan yang kami kemukakan disini adalah pendapat para ahli tafsir,
antara lain:
Ali menceritakan kepadaku, dia berkata, Abu Shalih menceritakan kepada kami,
dia berkata: Mu’awiyah menceritakan kepadaku dari Ali, dari Ibnu Abbas, tentang firman
ِِ ِ
َ ‫“ ال جَتْ َع ْلنَا فْتنَةً للَّذ‬Janganlah engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-
Allah, ‫ين َك َف ُروا‬
orang kafir” Maksudnya ialah, jangan jadikan mereka menaklukkan kami sehingga
mereka terfitnah dengan itu.

Firman-Nya ‫ َوا ْغ ِف) ْ)ر لَنَ ))ا َربَّنَا‬Dan ampunilah kami ya tuhan kami. Maksudnya ialah,
tutuplah dosa kami dengan ampunan dari-Mu untuk kami wahai tuhan kami. Lalu firman-
Nya ‫يم‬ ِ َ ‫ ِإن‬maksudnya ialah, maha keras balasannya, tapi juga Maha
ِ َ ْ‫َّك َأن‬
ُ ‫ت الْ َعزي) ) ) ُ)ز احْلَك‬
Bijaksana dalam mengurus makhluknya serta memalingkan mereka menuju hal-hal yang
bermaslahat untuk mereka sendiri.

ِِ
َ ‫ لََق) ) ْد َك))ا َن لَ ُك ْم فيه ْم ُأ ْس ) َوةٌ َح‬maksud dari penggalan ayat ini
Firman-Nya di ayat 6 ٌ‫س )نَة‬
ialah, bahwasannya pada diri mereka ada suri tauladan yang baik bagi kalian, ahai orang-
orang beriman, yaitu pada diri Ibrahim dan para Nabi yang bersamanya. Lalu ‫جو‬ ِ
ُ ‫ل َم ْن َكا َن َيْر‬
ِ ‫ اللَّه والْيوم‬yang mengharapkan pahala dari Allah dan keselamatan pada hari akhir.
‫اآلخَر‬ َ َْ َ َ
Firman-Nya ‫ َو َم ْن َيَت ) َ)و َّل فَ) )ِإ َّن اللَّهَ ُه) َ)و الْغَيِن ُّ احْلَ ِمي ) ُ)د‬Dan barang siapa saja yang berpaling,
tidak mau melaksanakan apaa yang di perintahkan Allah melalui kalian dan orang lain.
Dia tidak patuh hanya karena kesombongan, di tambah dia rela menjadikan musuh Allah
sebagai wali, memberikan kasih sayang kepada mereka. Oleh karena itu, ketahuilah
bahwa Allah maha kaya dan tidak memerlukan keimanan serta ketaatannya, Allah maha
terpuji di mata orang-orang yang sangat paham dengan kekuasaan-Nya.

****

)٧( ‫يم‬ ِ ‫عسى اللَّه َأ ْن جَي عل بينَ ُكم وب الَّ ِذين عاديتُم ِمْنهم مو َّد ًة واللَّه قَ ِدير واللَّه َغ ُف‬ 
ٌ ‫ور َرح‬
ٌ ُ َ ٌ ُ َ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ ‫َ َ ُ ْ َ َ َْ ْ َ َنْي‬
Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang di antara kamu dengan orang-
orang yang pernah kamu musuhi di antara mereka. Allah Mahakuasa. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Maksudnya adalah, wahai orang beriman, Allah bisa jadi menumbuhkan rasa
cinta antara kalian dengan orang yang kalian musuhi dari kalangan kafir Quraisy.
Allah melakukan hal itu kepada mereka, sehingga banyak di antara mereka yang
masuk Islam dan menjadi penolong agama Allah.
Apa yang kami kemukakan disini senada dengan pendapat para ahli tafsir, antara
lain:
Bisyr menceritakan kepada kami, dia berkata: Yazid menceritakan kepada kami,
dia berkata: Sa’id menceritakan kepada kami dari Qatadah tentang firman Allah. ُ‫س)ى اللَّه‬
َ ‫َع‬
‫)اد ْيتُ ْم ِمْن ُه ْم َم) َ)و َّدةً َواللَّهُ قَ) ِ)د ٌير‬ ِ َّ
َ ‫“ َأ ْن جَيْ َع َل َبْينَ ُك ْم َو َبنْي َ الذ‬Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasing
َ ‫ين َع‬
sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka dan Allah
ٌ ‫َواللَّهُ َغ ُف‬
adalah Maha Kuasa”, ia berkata, “Maksudnya adalah untuk melakukan hal itu”. ‫ور‬
‫يم‬ ِ
ٌ ‫“ َرح‬Dan Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang”, Ia berkata, “maksudnya
adalah mengampuni dosa yang banyak Maha Penyayang terhadap para hamba-Nya”.
****

ُّ ِ‫وه ْم َوتُ ْق ِسطُوا ِإلَْي ِه ْم ِإ َّن اللَّهَ حُي‬ ِ ِ ِ ِ َّ


‫ب‬ ُ ‫ين مَلْ يُ َقاتلُو ُك ْم يِف الدِّي ِن َومَلْ خُيْ ِر ُجو ُك ْم م ْن ديَا ِر ُك ْم َأ ْن َتَبُّر‬
َ ‫ال َيْن َها ُك ُم اللَّهُ َع ِن الذ‬
)٨( ‫ني‬ )َ ‫الْ ُم ْق ِس ِط‬

Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari
kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku
adil.
Maksud ayat di atas adalah, wahai orang beriman, Allah tidak melarang kalian
mencintai atau berkasih sayang kepada orang-orang yang tidak memerangi kalian atas
dasar agama dari kalangan penduduk Makkah, dan tidak pula mengusir kalian dari rumah
kalian. Kalian boleh berbuat baik kepada mereka dan melakukan tindakan yang adil,
yaitu dengan tetap berbuat baik kepada mereka.
Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang siapa yang di maksud oleh ayat ini
Sebagian mengatakan bahwa yang dimaksud adalah meraka yang beriman tapi
tetap tinggal di Makkah (tidak ikut hijrah). Allah mengizinkan kaum mukmin berbuat
baik kepada mereka.
Mereka yang berpendapat demikian adalah:
Ibrahim bin Al Hajjaj mencerikatan kepada kami, dia berkata: Abdullah bin Al
Mubarak menceritakan kepada kami, dia berkata: Mush’ab bin Tsabit menceritakan
kepada kami dari Amir bin Abdullah bin Az-Zubair, dari ayahnya, dia berkata: Qatilah
binti Abdul Uzza bin Sa’d dari bani Malik bin Hasl datang menemui anaknya, Asma binti
Abu Bakar Ash Shiddiq... (lalu dia menyebutkan riwayat yang mirip dengan tadi).
Pendapat paling utama tentang maksud ayat ini adalah, orang-orang musyrik dari
berbagai kalangan yang tidak ikut memerangi kaum muslim dalam hal agama. Boleh
berbuat baik dan hendaknya berlaku adil terhadap mereka, karena Allah dalam ayat, ‫ين‬ ِ َّ
َ ‫الذ‬
‫“ مَلْ يُ َق))اتِلُو ُك ْم يِف ال))دِّي ِن َومَلْ خُيْ ِر ُج))و ُك ْم ِم ْن ِديَ))ا ِر ُك ْم‬Terhadap orang-orang yang tiada memerangimu
karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu”. mengumunkan
(menggeneralisasikan) semua kaum musyrik yang tidak memerangi kaum Muslim. Dia
tidak mengkhususkan satu kelompok tanpa kelompok lain.
Pendapat yang menyatakan ayat ini mansukh tidaklah tepat, karena pada dasarnya
orang mukmin tidak dilarang melakukan kebaikan kepada orang kafir, sekalipun orang
kafir itu memeranginya sekalipun, baik yang punya hubungan kerabat maupun tidak,
apalagi yang tidak memerangi mereka. Apa yang kami sebutkan ini sudah nyata
kebenarannya berdasarkan kisah dari Ibnu Az-Zubair tentang Asma binti Abu Bakar tadi.

Firman-Nya, ‫ني‬ ِِ ُّ ِ‫“ ِإ َّن اللَّهَ حُي‬Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
َ ‫ب الْ ُم ْقسط‬
berlaku adil”, Maksudnya adalah, Allah menyukai orang-orang yang memperlakukan
manusia secara proporsional dan memberikan hak kepada mereka secara adil, yaitu
dengan berbuat baik kepada yang berbuat baik kepada mereka, dan membalas darma
bakti orang lain dengan darma bakti pula.
****

‫اه ُروا َعلَى ِإ ْخَر ِاج ُك ْم َأ ْن َت َولَّْو ُه ْم َو َم ْن َيَت َوهَّلُ ْم‬ ِ ِ


َ َ‫َأخَر ُجو ُك ْم م ْن ديَا ِر ُك ْم َوظ‬
ْ ‫ين قَاَتلُو ُك ْم يِف الدِّي ِن َو‬
ِ َّ
َ ‫مَّنَا َيْن َها ُك ُم اللَّهُ َع ِن الذ‬
‫ِإ‬
)٩( ‫ك ُه ُم الظَّالِ ُمو َ)ن‬ َ ‫فَُأولَِئ‬
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu
orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari
kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barang siapa
menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang yang zalim.
Maksud dari ayat diatas adalah, Wahai orang-orang beriman kalian hanya dilarang
ِ ِ ِ َّ
َ ) َ‫َأخَر ُج))و ُك ْم م ْن ديَ ))ا ِر ُك ْم َوظ‬
oleh Allah untuk berbuat baik kepada ‫)اه ُروا َعلَى‬ ْ ‫ين قَ ))اَتلُو ُك ْم يِف ال ))دِّي ِن َو‬
َ ‫الذ‬
‫“ ِإ ْخَر ِاج ُك ْم َأ ْن َت َولَّْو ُه ْم‬Menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena
agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk
mengusirmu”. Maksudnya adalah, yaitu kalangan kafir Quraisy. Kalian tidak boleh saling
bantu dengan mereka dan menjadikan mereka pembela.

Firman-Nya ‫“ َو َم ْن َيَت ) ) َ)وهَّلُ ْم‬Dan barangsiapa yang menjadikan mereka sebagai


kawan”, Maksudnya adalah, mereka yang menjadikan pembela selain diperbolehkan
Allah, atau menempatkan pertemanan itu bukan pada tempat seharusnya, berarti telah
menyelisih perintah Allah.
****

ٍ َ‫ات فَامتَ ِحنُوه َّن اللَّه َأعلَم بِِإميَاهِنِ َّن فَِإ ْن علِمتُموه َّن م ِمن‬ ٍ ‫اجر‬ ِ ِ ِ َّ
  ‫ات فَال‬ ‫َ ْ ُ ُ ُْؤ‬ ُْ ُ ُ ْ َ ‫ات ُم َه‬ ُ َ‫ين َآمنُوا ِإذَا َجاءَ ُك ُم الْ ُمْؤ من‬َ ‫يَا َأيُّ َها الذ‬
‫وه َّن ِإ َذا‬ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫اح َعلَْي ُك ْم َأ ْن َتْنك ُح‬
َ َ‫وه ْم َما َأْن َف ُقوا َوال ُجن‬ ُ ُ‫وه َّن ِإىَل الْ ُكفَّا ِر ال ُه َّن حلٌّ هَلُ ْم َوال ُه ْم حَي لُّو َ)ن هَلُ َّن َوآت‬
ُ ُ‫َت ْرجع‬
‫ْم اللَّ ِه حَيْ ُك ُم َبْينَ ُك ْم‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ور ُه َّن َوال مُتْس ُكوا بِع‬
ْ ‫ص ِم الْ َك َواف ِر َو‬
ُ ‫اسَألُوا َما َأْن َف ْقتُ ْم َولْيَ ْسَألُوا َما َأْن َف ُقوا ذَل ُك ْم ُحك‬ َ ‫ُأج‬
ُ ‫وه َّن‬ ُ ‫آَتْيتُ ُم‬
ِ ِ
)١٠( ‫يم‬ ٌ ‫يم َحك‬ ٌ ‫َواللَّهُ َعل‬
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila perempuan-perempuan mukmin datang
berhijrah kepadamu, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih
mengetahui tentang keimanan mereka; jika kamu telah mengetahui bahwa mereka
(benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada orang-
orang kafir (suami-suami mereka). Mereka tidak halal bagi orang-orang kafir itu
dan orang-orang kafir itu tidak halal bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami)
mereka mahar yang telah mereka berikan. Dan tidak ada dosa bagimu menikahi
mereka apabila kamu bayarkan kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu
tetap berpegang pada tali (pernikahan) dengan perempuan-perempuan kafir, dan
hendaklah kamu minta kembali mahar yang telah kamu berikan, dan (jika suaminya
tetap kafir) biarkan mereka meminta kembali mahar yang telah mereka bayarkan
(kepada mantan istrinya yang telah beriman). Demikianlah hukum Allah yang
ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Maksud ayat di atas adalah, Allah berfirman kepada orang-orang beriman dari
kalangan sahabat Rasulullah Saw, “hai orang-orang beriman bila datang wanita mukmin
kepadamu berhijrah dari negeri kafir menuju negeri Islam, maka ujilah mereka.
Rasulullah Saw biasa menguji mereka terlebih dahulu bila mereka datang dalam keadaan
hijrah.
Abu Kuraib menceritakan kepada kami, dia berkata: Yunus bin Bukair
menceritakan kepada kami dari Qais bin Ar-Rabi, dari Al-Agharr bin Shabbah, dari
Khalifah bin Hushain, dari Abu Nashr Al-Asadi, dia berkata: Ibnu Abbas ditanya,
“Bagaimana cara Rasulullah SAW menguji para wanita?” Dia menjawab, “Beliau
meminta kepastian bahwa demi Allah mereka keluar bukan lantaran benci kepada suami
mereka. Mereka keluar (hijrah) bukan karena ingin pindah dari satu negeri ke negeri lain.
Demi Allah, mereka keluar hanya karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Firman-Nya ‫َأعلَ ُم بِِإميَ ))اهِنِ َّن‬


ْ ُ‫“ اللَّه‬Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka,”
Maksudnya adalah, Allah Maha Tahu bagaimana keimanan para wanita yang datang
berhijrah kepada kalian.

ُ ْ‫)وه َّن ِإىَل ال‬ ِ ٍ ِ ِ


Firmannya ‫كفَّا ِر‬ ُ ) ) ) )‫“ فَ) ) ) ) )ِإ ْن َعل ْمتُ ُم‬Maka jika kamu telah
ُ ) ) ) ُ‫)وه َّن ُمْؤ منَ ) ) ) ))ات فَال َتْرجع‬
mengetaui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan
mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir”. Maksudnya adalah, bila
dalam ujian itu mereka bisa dianggap masuk ke dalam Islam. Maka janganlah mereka
dikembalikan kepada orang-orang kafir.
Hal itu di sampaikan kepada kaum mukmin karena ada perjanjian antara
Rasulullah Saw dengan musyrik Quraisy saat perjainjian Hudaibiyah. Salah satu isi
perjanjian itu adalah kaum muslimin harus mengembalikan orang Quraisy yang masuk
islam dn hijrah ke Madinah. Akan tetapi syarat tersebut dianggap tidak berlaku untuk
para wanita yang berhijrah dem iman. Bila ada wanita yang hijrah ke Madinah, dan kaum
muslim mendapatinya beriman setelah diuji, maka di larang menggembalikannya kepada
kaum musyrik.

Firman-Nya ‫ح لٌّ هَلُ ْم َوال ُه ْم حَيِ لُّو َن هَلُ َّن‬


)ِ ‫)وه َّن ِإىَل الْ ُكفَّا ِر ال ُه َّن‬ ِ ٍ ِ ِ
ُ ‫“ فَ)ِإ ْن َعل ْمتُ ُ)م‬Jika
ُ )ُ‫)وه َّن ُمْؤ منَ))ات فَال َتْرجع‬
kamu telah mengetahui bahwa meraka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu
kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal
bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka”
Maksudnya adalah, wanita mukmin tidak halal untuk laki-laki kafir, dan laki-laki kafir
tidak halal bagi wanita mukmin.
Apa yang kami kemukakan di sini senada dengan pendapat para ahli tafsir, antara
lain:
Muhammad bin Amr menceritakan kepadaku, dia berkata: Abu Ashim
menceritakan kepada kami, dia berkata: Isa menceritakan kepada kami, Al-Harits
menceritakan kepadaku, dia berkata: Waraqa menceritakan kepada kami, Semuanya dari
Ibnu Abi Nujaih, dari Mujahid, tentang,

Firman-nya ‫وه ْم َما َأْن َف ُقوا‬


ُ ُ‫“ َوآت‬Dan berikanlah kepada (suami-suami) mereka, mahar
yang telah mereka bayar” ia berkata, “Berikan kepada suami-suami mereka mahar
mereka.”
****

‫اج ُه ْم ِمثْ َل َما َأْن َف ُقوا َو َّات ُقوا اللَّهَ الَّ ِذي‬
ُ ‫ت َْأز َو‬
ْ َ‫ين َذ َهب‬
ِ َّ ِ ‫ِ ِإ‬ ِ ‫ِإ‬
َ ‫َو ْن فَاتَ ُك ْم َش ْيءٌ م ْن َْأز َواج ُك ْم ىَل الْ ُكفَّار َف َعا َقْبتُ ْم فَآتُوا الذ‬
)١١( ‫َأْنتُ ْم بِِه ُمْؤ ِمنُو َن‬
Dan jika ada sesuatu (pengembalian mahar) yang belum kamu selesaikan dari istri-
istrimu yang lari kepada orang-orang kafir, lalu kamu dapat mengalahkan mereka
maka berikanlah (dari harta rampasan) kepada orang-orang yang istrinya lari itu
mahar sebanyak mahar yang telah mereka berikan. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah yang kepada-Nya kamu beriman.

ُ َ‫“ َوِإ ْن فَ ))ات‬Dan jika seseorang istri-istrimu lari” wahai orang-orang


Firman-Nya ‫ك ْم‬
ُ ْ‫“ َش) )يءٌ ِم ْن َْأز َو ِاج ُك ْم ِإىَل ال‬Seseorang dari istri-istrimu lari kepada orang-orang
beriman ‫كفَّا ِر‬
ْ
kafir” Lalu bergabung dengan mereka.
Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang orang yang di maksud orang-orang kafir
dalam ayat ini.
Sebagian mengatakan bahwa mereka adalah kaum kafir yang tidak punya
perjanjian dengan Rasulullah Saw. Mereka mengatakan bahwa makna ayat ini adalah,
jika kalian tidak bisa mengambil sesuatu dari istri kalian yang bergabung dengan kaum
kafir yang tidak punya perjanjian dengan kalian.
****

ِ ِ ِ
‫الد ُه َّن َوال‬ َ ‫ك َعلَى َأ ْن ال يُ ْش ِر ْك َن بِاللَّه َشْيًئا َوال يَ ْس ِرقْ َن َوال َيْزن‬
َ ‫ني َوال َي ْقُت ْل َن َْأو‬ َ َ‫ات يُبَايِ ْعن‬
ُ َ‫يَا َأيُّ َها النَّيِب ُّ ِإذَا َجاءَ َك الْ ُمْؤ من‬
)١٢( ‫يم‬ ِ ‫وف َفبايِعه َّن واسَت ْغ ِفر هَل َّن اللَّه ِإ َّن اللَّه َغ ُف‬ ٍ ‫صينَك يِف معر‬ ِ ِِ ِِ ِ ٍ ِ َ ِ‫يَْأت‬
ٌ ‫ور َرح‬ ٌ َ َ ُ ْ ْ َ ُْ َ ُ ْ َ َ ‫ني بُب ْهتَان َي ْفرَت ينَهُ َبنْي َ َأيْديه َّن َو َْأر ُجله َّن َوال َي ْع‬
Wahai Nabi! Apabila perempuan-perempuan mukmin datang kepadamu untuk
mengadakan bai’at (janji setia), bahwa mereka tidak akan mempersekutukan
sesuatu apa pun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan
membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dosa yang mereka ada-adakan antara
tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik,
maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada
Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
ِ
ُ ) َ‫“يَ ))ا َأيُّ َه))ا النَّيِب ُّ ِإذَا َج))اءَ َك الْ ُمْؤ من‬Hai,
Allah berfirman kepada Nabi Muhammad Saw ‫)ات‬

َ َ‫يُبَايِ ْعن‬
apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, kepada Allah ‫ك َعلَى‬
‫َأيْدي ِه َّن َو َْأر ُجلِ ِه َّن‬
ِ ٍ
َ ‫ني بُِب ْهتَ) ))ان َي ْفرَتِ ينَ ) ))هُ َبنْي‬
ِ
َ ‫الد ُه َّن َوال يَ ) )ْأت‬
ِ ِ
َ ‫َأ ْن ال يُ ْش) ) ) ِر ْك َن بِاللَّه َش) ) )ْيًئا َوال يَ ْس ) ) ) ِرقْ َن َوال َي) ) ) ْ)زن‬
َ ‫ني َوال َي ْقُت ْل َن َْأو‬
“Untuk mengadakan janji setia, , bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak
akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan
berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka” Maksudnya
adalah, tidak datang dengan kebohongan mengenai anak yang lahir dari bawah kaki dan
tangan mereka. Arti dari potongan kalimat ini yaitu, mereka tidak memalsukan nasab
anak, sehingga mengatakan anak ini bapaknya adalah si ini secara dusta.

Firman-Nya ‫وف‬ٍ ‫ص) ) )ينَك يِف معْر‬


ِ ‫“ وال يع‬Dan tidak akan mendurhakakan-Mu dalam
ُ َ َ َْ َ
urusan yang baik” Maksudnya adalah, mereka tidak mendurhakaimu, hai Muhammmad,
dalam kebaikan yang di perintahkan Allah kepada mereka. Ada yang mengatakan bahwa
kebaikan yang diisyaratkan kepada mereka adalah, taat kepada Rasulullah Saw dalam
urusan niyahah (meratapi orang mati). Berikut beberapa riwayat mengenai hal itu:
Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Jarir menceritakan kepada
kami dari Manshur, dari Salim, serupa dengan riwayat berikutnya.
****

ِ ‫َأصح‬
)١٣( ‫اب الْ ُقبُو ِر‬ ِ ‫اآلخر ِة َكما يِئس الْ ُكف‬
ِ ِ ‫ِئ‬ ِ َّ ‫ض‬ ِ َّ ِ َّ
َ ْ ‫َّار م ْن‬
ُ َ َ َ َ ‫ب اللهُ َعلَْيه ْم قَ ْد يَ ُسوا م َن‬ َ ‫يَا َأيُّ َها الذ‬
َ ‫ين َآمنُوا ال َتَت َول ْوا َق ْو ًما َغ‬
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan orang-orang yang
dimurkai Allah sebagai penolongmu, sungguh, mereka telah putus asa terhadap
akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur juga
berputus asa.
Maksudnya adalah, Allah berfirman kepada orang-orang beriman dari kalangan
sahabat Rasulullah Saw, ُ‫ب اللَّه‬ ِ َّ ِ َّ
َ ‫“ يَ))ا َأيُّ َه))ا الذ‬hai orang-orang beriman,
َ ) ‫ين َآمنُ))وا ال َتَت َول ْوا َق ْو ًم))ا َغض‬
janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang di murkai Allah” yaitu dari kalangan
ِ ‫ص )ح‬
yahudi ‫اب الْ ُقبُ))و ِر‬ ِ ‫اآلخ ر ِة َكم))ا يِئس الْ ُكف‬
ِ ِ ‫ِئ‬
َ ْ ‫َّار م ْن َأ‬
ُ َ َ َ َ ) ‫“ قَ ) ْد يَ ُس )وا م َن‬Sesungguhnya mereka telah putus
asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam
kubur berputus asa”.

Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai tafsir firman Allah ‫َك َما‬ ِ ‫قَ ْد يِئسوا ِمن‬
‫اآلخَر ِة‬ َ َُ
ِ ‫ص) )ح‬
‫اب الْ ُقبُ) ))و ِر‬ ِ ‫ يِئس الْ ُكف‬Dari penggalan ayat ini sebagian berpendapat
َ ْ ‫َّار م ْن َأ‬
ُ َ َ bahwa artinya
adalah, orang-orang yahudi yang di murkai Allah berputus asa dari pahala Allah di
akhirat bila mereka di bangkitkan. Ini sama dengan putus asanya orang-orang kafir yang
masih hidup akan kembalinya orang yang sudah mati diantara mereka.
Mereka yang berpendapat demikian, antara lain:
Bisyr menceritakan kepada kami, dia berkata: Yazid menceritakan kepada kami,
dia berkata; Sa’id menceritakan kepada kami dari Qatadah, tentang firman Allah, ‫يَ))ا َأيُّ َ)ه)ا‬
)ِ ‫ب اللَّهُ َعلَْي ِه ْم قَ) ْد يَِئ ُس)وا ِم َن‬
‫اآلخ َر ِة‬ ِ َّ
َ )‫ين َآمنُوا ال َتَت َول ْوا َق ْو ًم)ا َغض‬
ِ َّ
َ ‫“ الذ‬Hai orang-orang beriman, janganlah
kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah, sesungguhnya mereka telah putu
asa terhadap negeri akhirat ......” Ia berkata, “orang kafir tidak mengharapkan pertemuan
dengan orang mati dan pahalanya”.
****

Anda mungkin juga menyukai