Anda di halaman 1dari 5

Setelah Anda mempelajari 5 Kompetensi Sosial-Emosional (KSE), sekarang saatnya Anda

berkolaborasi untuk menyusun teknik-teknik pembelajaran pembelajaran sosial dan


emosional tersebut.

Pertanyaan pemantik untuk diskusi:

1. Jelaskan dengan singkat, padat, dan jelas masalah apa yang dialami oleh Butet!
2. Berdasarkan pemaparan sebelumnya terkait pembelajaran sosial dan emosional yang
sudah dipelajari sebelumnya, hal apa yang akan Anda sarankan untuk Butet?

Selamat datang kembali dalam pembelajaran kita! Mahasiswa akan mendapatkan


kesempatan untuk mendiskusikan penerapan lima kompetensi sosial dan emosional yang
dibutuhkan dalam sebuah kasus bersama para mahasiswa lain. Tujuan dalam diskusi adalah
pengembangan gagasan dan pencapaian pemahaman bersama, sehingga dapat
memperkuat pemahaman konsep yang lebih baik. Sebelum Anda melakukan diskusi pada
waktu yang telah ditentukan, mohon untuk membaca aturan untuk forum diskusi berikut ini:

Aturan forum diskusi daring:

Sebelum kita melanjutkan sesi diskusi, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar diskusi
dapat berjalan dengan efektif dan produktif:

1. Bentuklah kelompok minimal beranggotakan 2 (dua) orang, maksimal 3 (tiga) orang.


2. Diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman bersama penerapan
kompetensi sosial emosional da;am suatu situasi.
3. Setiap kelompok harus memberikan tanggapan setelah melihat tayangan video/film
sesuai pertanyaan yang diberikan.
4. Sikap terbuka menjadi nilai dasar dari proses diskusi ini.
5. Membangun pendapat dengan mempertimbangkan tanggapannya terhadap
respon/jawaban Mahasiswa lain.

Para Mahasiswa, mari kita baca kasus yang ada di bawah ini. Buatlah refleksi pada kasus.

Selamat membaca dan berefleksi!

Latar Belakang

(konteks guru baru yang humanis, role model, dan belum berpengalaman)

Butet adalah seorang lulusan Sarjana Pendidikan yang sangat mencintai belajar dan berbagi
ilmu dengan orang lain. Visi yang dimilikinya adalah seluruh anak-anak di Indonesia, dapat
memperoleh pendidikan yang memadai supaya dapat menjadi generasi penerus bangsa
yang baik. Penerus bangsa yang menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan toleransi dalam
setiap perbedaan individu.

Walau dirinya termasuk seorang pribadi yang sulit bersosialisasi dan bergaul, Butet selalu
bersemangat ketika dirinya menyiapkan materi dan metode untuk pembelajaran. Selain itu
Butet selalu memiliki kesulitan untuk mencairkan suasana sebelum memulai pembelajaran.
Butet seringkali merasa khawatir akan respon yang akan diperolehnya saat dirinya berusaha
mencairkan suasana kelas. Ia seringkali merasa dirinya sukar mengatur prioritas karena
baginya semua hal penting dan mendesaknya untuk segera menyelesaikan secepat
mungkin.
Berikut adalah beberapa kasus yang terjadi pada Butet.

Kasus 1
Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat bersemangat namun
juga merasa khawatir. Saat orientasi guru baru, Butet diberi pengarahan bahwa Butet akan
menjadi wali kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas
tersebut adalah anak-anak yang sangat aktif dan seringkali tidak mau mengikuti aturan
yang diberikan dari guru-guru sebelumnya. Mendengar hal itu, Butet pun sudah
mempersiapkan beberapa rencana dalam memperkenalkan dirinya di depan kelas nantinya.
Ketika mendekati masuk ke kelas, Butet merasa khawatir namun cukup percaya diri bahwa
dirinya akan mampu menghadapi mereka. Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB tepat,
Butet memasuki ruangan kelas dan tiba-tiba se-ember air jatuh di atas kepala Butet. Seluruh
kelas pun tertawa terbahak-bahak. Seketika itu juga Butet terbelalak hingga wajahnya
memerah. Butet rasanya ingin berteriak namun tidak mampu. Butet hanya berjalan menuju
meja guru dan langsung duduk sembari mengeringkan dirinya yang basah kuyup.
Pertanyaan diskusi:

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana
penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

Jawaban:

1. Masalah yang dihadapi butet adalah sebuah kelas yang yang sangat sulit dikelola.
Sebagian besar anak-anak di kelas tersebut adalah anak-anak yang sangat aktif dan
seringkali tidak mau mengikuti aturan yang diberikan dari guru-guru sebelumnya. Dan
juga butet harus merubah sikap lingkungan yang ada disana agar pembelajaran
berjalan dengan baik dan memiliki tujuan keberhasilan yang jelas.
2. Penerapan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada kasus ini berupa Self-
management (manajemen diri) yaitu kemampuan diri dalam mengatur emosi, pikiran
serta perilaku secara efektif pada situasi yang berbeda. dapat terlihat bahwa butet
kurang memanajemen dirinya sehingga dalam mengajar ia merasa lelah dan
kehilangan semangat. Selain manajemen diri, butet juga perlu meningkatkan Social
Awareness (kesadaran sosial). Peserta didik dikelas tentu memiliki latar belakang serta
karakteristik yang berbeda-beda. dengan adanya peserta didik yang kurang akrab
dengan butet, bukan berarti butet harus kehilangan semangat dan murung dalam
mengajar. mungkin butet dapat melakukan pendekatan dengan mengajak peserta
didik ngobrol atau bermain bersama. selanjutnya butet dapat menciptakan
relationship skills (keterampilan sosial) setelah pendekatan yang dilakukan butet
sudah berjalan dengan lancar. butet dapat menjalin hubungan yang baik dengan
semua peserta didik di kelas.

Kasus 2

Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet mulai terbiasa
dengan ritme pekerjaan yang dimilikinya. Meskipun demikian, Butet merasa lelah dan
kehilangan semangat memasuki bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal
penilaian masa percobaan Butet sebagai guru baru. Butet merasa kesulitan mendekatkan
diri dengan siswa siswi di kelasnya. Ada lima siswa yang selalu tidak mengumpulkan tugas
mandiri dan seringkali mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet saat proses
belajar mengajar berlangsung. Butet kemudian menjadi khawatir hasil evaluasi tiga bulanan
ini akan terpengaruh karena hal itu, sehingga Butet mencoba untuk mendekati kelima siswa
tersebut. Kelima siswa tersebut sama sekali tidak mengindahkan panggilan dari Butet. Butet
bingung dan merasa tidak berdaya.

Pertanyaan diskusi:

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana
penerapan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

Jawaban :

1. Dalam kasus ini masalah yang akan dihadapi butet adalah jadwal penilaian
triwulan/tiga bulanan yang diadakan oleh sekolah akan tetapi butet memiliki lima
siswa yang tidak sama sekali mengumpulkan tugas mandiri yang diberikan olehnya.
Kemudian Butet mencoba mendekati kelima murid tersebut akan tetapi sama sekali
tidak mengindahkan panggilan dari Butet.
2. Penerapan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) di dalam kasus ini Butet bisa
menggunakan adalah Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab) Membuat pilihan yang tepat dan konstruktif pada situasi tertentu,
dikarenakan Butet memiliki jadwal penilaian yang sudah menjadi tanggung jawabnya
kepada instansi/sekolah yang ia ampu disini Butet sebagai Guru/ Wali kelas harus
memiliki sikap yang tegas dan bijaksana mungkin dengan itu juga bisa merubah sikap
yang ada di dalam kelima murid tersebut.

Kasus 3

Satu semester akhirnya berhasil dilalui oleh Butet dengan segala tantangan dan peristiwa
yang beragam. Butet merasa senang walaupun masih sering khawatir dirinya belum mampu
menjadi contoh yang baik untuk anak-anak. Beberapa kali di kelas, Butet sering berteriak
saat ingin diperhatikan. Butet merasa bersalah karena harus berteriak-teriak seperti itu,
namun Butet pun bingung harus bagaimana mencari perhatian siswa-siswanya itu. Akhirnya
Butet pun memutuskan untuk memberikan tugas di beberapa mata pelajaran. Hal ini
dilakukan Butet dengan harapan ada siswa yang bingung dan bertanya kepada Butet terkait
tugas tersebut. Setelah tugas diberikan, Butet menanti siswa-siswinya akan bertanya, namun
kenyataannya tidak ada yang bertanya. Butet kemudian merasa diabaikan dan merasa
dirinya semakin tidak berdaya.

Pertanyaan diskusi:

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana
penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

Jawaban :

1. Di dalam kasus ini masalah yang timbul dan dialami oleh butet adalah masalah
tentang relationship atau menjalin hubungan dengan murid. Butet masih merasa
diabaikan dan merasa dirinya semakin tidak berdaya menghadapi muridnya.
2. Penerapan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) di dalam kasus ini Butet bisa
menggunakan adalah Relationship skills (keterampilan sosial) Kemampuan menjalin
dan mempertahankan hubungan/relasi yang sehat dan efektif dengan individu dari
latar belakang yang berbeda. Dengan menerapkan dan mempelajari lebih dalam
kemampuan ini Butet akan memiliki solusi tentang kebingungan yang dia rasakan
selama mengajar di kelas tersebut.
Berdasarkan studi kasus yang Anda diskusikan, tuliskan refleksi yang Anda peroleh dan
diskusikan dengan mahasiswa lain!

Anda mungkin juga menyukai