Salsabila Salwa Yusriandi - 2015041070 - Tugas Mekanika Fluida Makalah
Salsabila Salwa Yusriandi - 2015041070 - Tugas Mekanika Fluida Makalah
MEKANIKA FLUIDA
“TEKANAN DAN PENGUKURAN TEKANAN”
Disusun Oleh :
SALSABILA SALWA YUSRIANDI
2015041070
UNIVESITAS LAMPUNG
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat, karunia serta kasih
sayangnya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “TEKANAN DAN PENGUKURAN
TEKANAN” ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW.
tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Azhar,M. T selaku dosen mata kuliah
Mekanika Fluida.
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengetikan,
walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis usahakan.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan
sebagaimana mestinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah dan Tujuan Penulis ....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................3
2.1 Definisi Tekanan ..........................................................................................................................3
2.2 Jenis Alat Ukur Tekanan ............................................................................................................4
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................31
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................32
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang banyak sekali alat-alat yang digunakan untuk mengukur baik suhu,
tekanan, maupun lainnya. Disini, kami ingin menjelaskan bagaimana pengukuran tekanan
secara efek mekanik, baik dari pengertian, maupun dari prinsip kerja, dan aplikasi dari alat-
alatnya. Pengukuran tekanan cairan dan gas merupakan salah satu hal yang paling umu m
diproses industri. Perbedaan kondisi dan daerah pengukuran akan mengakibatkan hasil
pengukuran yang berbeda sehingga diperlukan rancangan tipe instrumen ukur atau transduser
tekanan yang berbeda. Pengukuran tekanan baik fluida cair maupun gas dilakukan di dalam
saluran atau ruangan tertutup. Alat pengukuran adalah suatu alat yang dapat mendeteksi
keberadaan suatu fenomena alam dan mengukurnya dalam suatu kuantitas fisik dan
mengubahnya menjadi suatu sinyal yang dapat dibaca oleh pengamat atau alat tertentu. Begitu
banyaknya besaran fisik yang dapat diamati dari sekian banyak fenomena alam yang ada di
dunia ini, maka dengan begitu banyak sensor yang diciptakan dan ditemukan oleh manusia,
masing-masing spesifik untuk jenis besaran dan objek yang diukurnya. Karenanya, teknologi
sensor terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Sensor-sensor vertikal dikaji dan
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan rasa ingin tahu manusia, dan menciptakan
suatu standar pengukuran yang universal. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai macam-
macam dan perkembangan teknologi sensor, yang dikhususkan pada sensor pressure (tekanan),
force (gaya), density (massa jenis) dan level 1.
a) Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, maka penulis megemukakan rumusan masalah yang ada
sebagai berikut :
1
5. Bagaimana cara Pengendalian Tekanan?
b) Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tekanan mutlak (absolute pressure) adalah nilai mutlak tekanan yang bekerja pada wadah
tersebut atau Gaya yang bekerja pada satuan luas, tekanan ini dinyatakan dan diukur terhadap
tekanan nol atau suatu tekanan yang ada diatas nol absolute atau jumlah dari tekanan atmosfir
dengan tekanan relatif. Apabila tekanan relatif adalah negatif, maka tekanan absolut adalah
tekanan atmosfir dikurangi tekanan relatif.
Tekanan relatif atau tekanan terukur adalah tekanan yang diukur berdasarkan tekanan
atmosfer (di atas atau bawah tekanan atmosfir). Jadi tekanan relatif adalah selisih antara tekanan
absolute dengan tekanan atmosfer (1 atmosfer = 760 mmHg = 14.7 psia). Tekanan ini bisa lebih
besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfir. Tekanan relatif dari zat cair yang berhubungan dengan
udara luar (atmosfir) bertekanan “nol” sehingga tekanan relatif adalah positif bila lebih besar dari
tekanan atmosfir dan negatif apabila lebih kecil. Tekanan relatif biasa disebut “relative
pressure/gage pressure.
- Vacum pressure (tekanan hampa) adalah tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer.
- Differential pressure (tekanan differential) adalah tekanan yang diukur terhadap tekanan
yang lain.
- Tekanan atmosfer standar adalah tekanan dititik dimanapun diatmosfer bumi, tekanan ini
disebabkan oleh berat udara
- Tekanan atmosfer lokal adalah tekanan yg diukur pada tempat tertentu, tertgantung tinggi
dan keadaan tempat.
3
Gambar 1.1. Satuan dan skala pengukuran tekanan
Oleh karena itu satuan yang dipakai untuk tekanan merupakan hasil bagi antara satuan
gaya dan satuan luas, misalnya kg/cm2, lb/inch2 yang biasanya disingkat psi (pound/square inch)
dan lain – lain.
1 Pa (paskal) = 1 (N/m2)
1 Torr = 1 mmHg
1 Bar = 105 Pa
4
Beberapa jenis pengukuran tekanan untuk udara tertutup yang sering digunakan di dalam
industri proses dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Pemilihan alat ukur dalam pengukuran pressure, penekanan lebih sedikit pada karakteristik
fluida, dan lebih banyak pada pertimbangan akurasi, range pengukuran dan pemilihan material.
a. Manometer
Manometer adalah suatu alat pengukur tekanan yang menggunakan kolom cairan untuk
mengukur perbedaan tekanan antara suatu titik tertentu dengan tekanan atmosfer (tekananterukur)
atau perbedaan tekanan antara dua titik.
1. Manometer satu sisi kolom yang mempunyai tempat cairan besar dari tabung U dan
mempunyai skala disisi kolom sempit. Kolom ini dapat menjelaskan perpindahan cairan
lebih jelas. Kolom cairan manometer dapat digunakan untuk mengukur perbedaan yang
kecil diantara tekanan tinggi.
2. Jenis membran fleksibel: jenis ini menggunakan defleksi (tolakan) membran fleksibel
yang menutup volum dengan tekanan tertentu. Besarnya defleksi dari membran sesuai
dengan tekanan spesifik. Ada tabel keterangan untuk menentukan tekanan perbedaan
defleksi.
3. Jenis Pipa koil: Sepertiga bagian dari manometer ini menggunakan pipa koil yang akan
mengembang dengan kenaikan tekanan. Hal ini disebabkan perputaran dari sisi lengan
yang disambung ke pipa
Ada tiga jenis manometer, yang paling sederhana adalah piezometer, kemudian manometer
pipa U, dan yang lebih rumit adalah manometer deferensial.
5
1. Piezometer adalah tabung vertical yang dipasang pada tempat yang mau diukur,
piezometer merupakan manometer paling sederhana. Piezometer tidak bisa digunakan
untuk mengukur tekanan dibawah tekanan atmosfer.
0 + h γ = Pa
Pa = h γ
Pa = tekanan ( Pa )
h = ketinggian ( m )
2. Manometer pipa U adalah adalah tabung vertical yang dipasang pada tempat yang mau
diukur, manometer pipa U bisa digunakan untuk mengukur tekanan dibawah tekanan
atmosfer.
a b
6
Persamaan manometer pipa U
Pa = tekanan ( Pa )
h = ketinggian ( m )
3. Manometer deferensial adalah menentuka perbedaan tekanan antara dua titik X dan Y
bila tekanan yang sebenarnya dititik yang manapun dalam system tidak ditentukan,
digunakan untuk mengukur beda tekanan
Px + hx γx + a γa – hy γy = Py
Py – Px = hy γy - hx γx - a γa
P = tekanan ( Pa )
h = ketinggian ( m )
7
• Prinsip kerja manometer adalah sebagai berikut:
A. Gambar 9a. Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang diisi cairan
setengahnya, dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan sama tinggi.
B. Gambar 9b. Bila tekanan positif diterapan pada salah satu sisi kaki tabung, cairan ditekan
kebawah pada kaki tabung tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya. Perbedaan pada
ketinggian , “h”, merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol
yang menunjukan adanya tekanan.
C. Gambar 9c. Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan
meningkat pada sisi tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan ketinggian
“h” merupakan hasil penjumlahan pembacaan diatas dan dibawah nol yang menunjukan
jumlah tekanan vakum.
8
Tidak mudah untuk menjelaskan pengoperasian manometer dengansatu cara, sebab
terdapatbanyak macam manometer yang membutuhkan cara penanganan yang berbeda.Tetapi,
beberapa tahapan operasinya sama. Selama audit energi, kecepatan aliran udara disaluran dapat
diukur dengan menggunakan tabung pitot dan aliran dihitung dengan menggunakan manometer.
Sebuah lubang pengambil contoh dibuat disaluran (tabung pembawa gas buang) dantabung pitot
dimasukkan kedalam saluran. Kedua ujung tabung pitot terbuka disambungkan kedua manometer
yang terbuk a. Perbedaan tingkat pada manometer menghasilkan total kecepatantekanan. Sebagai
contoh, dalam kasus manometer digital pembacaan ditampilkan dalam mm dari kolom air.
9
- Kekurangan
A. Dynamic response rate : rendah
B. Tidak bisa digunakan di dalam lingkungan tanpa bobot.
C. Tidak ada proteksi over range.
D. Cairan dalam tabung U harus tidak saling bercampur dengan cairan yang diukur (gas
atau cairan).
E. Dapat terjadi kontaminasi antara air raksa dengan uap air, terutama pada pengukuran
tekanan rendah.
b. Bourdon Tube
Bourdon Tube adalah alat ukur tekanan nonliquid. Alat ukur ini secara luas digunakan
didalam industri proses untuk mengukur tekanan statis pada beberapa aplikasi. Bentuk dari
bourdon tube terdiri dari element (C-type, helical dan spiral) dan dihubungkan secara mekanikal
dengan jarum indicator.
Tekanan dipandu ke dalam tabung, perbedaan tekanan di dalam dan di luar tabung bourdon
akan menyebabkan perubahan bentuk penampangnya. Perubahan bentuk penampang akan diikuti
perubahan bentuk arah panjang tabung, dimana perubahan panjang tabung akan dikonversikan
menjadi gerakan jarum penunjuk pada skala. Analisa teoritis tentang perubahan bentuk tabung
10
bourdon sebagai fungsi perbedaan tekanan di luar dan di dalam tabung bourdon jarang dilakukan.
Perubahan bentuk tabung bourdon diperoleh dari data eksperimental.
Tipe tabung bourdon yaitu : C-type, Spiral dan Helical. Perbedaan masing-masing tipe
terletak pada harga tekanan yang ingin diukur.
Digunakan untuk range 15 ~ 100.000 psi dengan range akurasi (± 0.1 ~ ± 5) % span.
11
B. Spiral Bourdon Tube
Digunakan secara umum pada range tekanan menengah (medium pressure), tetapi untuk
tugas berat juga tersedia dalam range hingga 100.000 psig. Range akurasinya sekitar ± 0.5 % dari
span.
Digunakan pada range dari 100 ~ 80.000 psig dengan akurasi sekitar ± ½ ~ ± 1 % dari span.
12
• Bahan Pembuatan Tabung Bordon
A. Perunggu (bronze)
Untuk tekanan sampai 600 psi bahan tabung terbuat dari perunggu (bronze)
B. Berilyum-tembaga
Untuk tekanan sampai dengan 10.000 psi terbuat dari paduan berilyum-tembaga
Untuk tekanan 10.000 psi atau lebih digunakan baja tak berkarat (stainlesssteel) maupun
paduannya.
Diaphragm pressure gage adalah alat ukur tekanan untuk mengukur perbedaan suatu tekanan
yang tidak diketahui dengan suatu tekanan acuan. Diafragma pada dasarnya adalah lembaran datar
dan tipis yang terbuat dari logam.
Diafragma datar (flat diaphragm) mendefleksi sesuai dengan hukum – hukum pada
umumnya yang dapat diaplikasikan ke lembaran datar untuk kondisi – kondisi muatan simetris.
Bentuk dasar dari diafragma datar adalah sebuah jaringan datar yang dijepit pada bagian
pinggirnya.
13
daripada diafragma, dengan demikian memberikan defleksi yang lebih besar daripada diafragma
datar. Bentuk yang bergelombang menyebabkan sensitivitas yang lebih besar daripada diafragma
datar.
Selain kedua macam diafragma diatas ada juga diafragma tunggal (Single diapraghm),
terdapat juga diafragma ganda (double diapraghm) yang biasa disebut kapsul. Sensitivitas kapsul
lebih besar dibandingkan dengan diafragma tunggal. Bahan – bahan yang biasa dipakai untuk
untuk diafragma adalah alloy metal elastis
Diaphragm Pressure Gage menggunakan prinsip perubahan bentuk yang elastis (elastic
deformation) dari suatu diaphragm (membrane).
Bentuk dari diaphragm pressure gage terdiri dari kapsul (capsule) yang dibagi oleh suatu
sekat rongga (diapraghm), seperti ditunjukkan pada gambar di bawah. Satu sisi diaphragm terbuka
bagi tekanan target (eksternal) PExt, dan sisi yang lain dihubungkan dengan tekanan diketahui
(reference pressure), PRef. Beda tekanan, PExt - PRef, secara mekanik membelokkan diaphragm.
Dalam gambar 1.12 diperlihatkan diafragma rata diberi perbedaan tekanan Ρ1 - Ρ2.
Diafragma ini akan mengalami defleksi sesuai dengan perbedaan tekanan tersebut. Pada diafragma
dipasang pengukur regangan tahanan untuk mengetahui deformasi, seperti terlihat pada gambar
1.20 Keluaran dari pengukur ini merupakan fungsi tegangan setempat, yang tentunya sangat
berhubungan dengan defleksi diafragma dan beda tekanan tersebut. Defleksi pada umumnya linier
dengan ΔP jika defleksi tersebut kurang dari 1/3 tebal diafragma.
14
Gambar 1.13. Skema Diafragma
Untuk memudahkan respon linier dalam jangkauan defleksi yang lebih luas dan mengatasi
kendala sepertiga tebal diafragma dapat dibuat dengan bentuk bergelombang seperti gambar 1.15.
15
• Spesifikasi Umum
Range normal untuk diaphragm elemen mulai dari vacuum hingga 200 psig, dengan
akurasi (±½ ~ ±1¼) % full span. Gambar berikut memperlihatkan berbagai bentuk disain dari
diaphragm yaitu single capsul dan multiple capsul.
Bahan – bahan yang biasa dipakai untuk untuk diafragma adalah alloy metal elastis seperti
kuningan, perunggu, phospohor, tembaga berrylium, stainless steel. Selain diafragma logam
terdapat juga bukan logam yang biasa terbuat dari kulit sutra, teflon dan neoprene.
Gambar 1.16. Bentuk disain diaphragm (single capsul dan multiple capsul)
16
Gambar 1.18. Pressure Gauge With Vertical diaphragm
17
• Kelebihan dan Kekurangan
- Kelebihan
C. Linearitas : baik
D. Akurasi : baik
E. Dapat digunakan untuk pengukuran tekanan asolut, tekanan relative (gage) maupun
tekanan differential.
- Kekurangan
d. Belows
Element bellows merupakan elemen elastis yang fleksibel pada arah aksial. Sebagian besar
bellows element digunakan untuk pengukuran tekanan rendah (absolute atau relative) dan tekanan
diferensial, beroperasi untuk tekanan vacuum sampai tekanan 0 – 400 psig. Kebanyakan aplikasi
dalam range inch 𝐻2 𝑂 hingga 30 atau 40 psig, namun unit tersedia dalam range 0 – 2.000 psig.
Penggunaan yang terbesar untuk unit bellows adalah sebagai elemen penerima untuk
pneumatic recorders, indicators dan controllers. Bellows juga secara luas digunakan sebagai unit
diferensial pressure untuk pengukuran aliran (flow) serta recorder dan controller pneumatic yang
dipasang di lapangan. Ketelitian bellows element adalah sekitar ± ½ %.
18
Gambar 1.20. Pressure Differential indicator (Bellows Element)
Pengukuran tekanan dengan bellows sangat popular digunakan di dalam industri proses, oleh
karena mudah ditangani. Element bellows merupakan elemen elastis yang fleksibel pada arah
aksial. Dengan element ini dapat diperoleh hubungan yang linear antara tekanan dan simpangan
(perubahan volume).
Gambar di bawah ini menunjukkan prinsip pemakaian bellows untuk pengukuran tekanan
absolute, tekanan relative (gage) dan tekanan diferensial.
19
Gambar 1.22. Prinsip pengukuran tekanan (Bellows Elements) Relative Pressure (Gauge)
D. Dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut, tekanan relative (gauge) dan tekanan
diferensial.
20
- Kekurangan
e. McLeod Gages
McLeod gage adalah alat ukur tekanan rendah (vakum) dimana tekanan dibawah 10−4 torr
(10−4 mmHg, 1.33×10-2 Pa, 1.93×10−6 psi) yang bekerja berdasarkan tinggi kolom cairan. Disini
dipakai metoda kompresi gas. Alat ukur ini sering digunakan sebagai kalibrator alat ukur tekanan
vakum lainnya.
21
Gambar 1.24. Prinsip Kerja McLeod Gages
Hukum boyle, yang diusulkan oleh Robert Boyle pada tahun 1662, menyatakan bahwa pada
sistem isothermal yang tertutup (temperatur yangtetap), maka produk dari pressure (P) dan volume
(V) adalah tetap.
P. V = konstan
Atau setara dengan :
P1.V1 = P2.V2
Umpamakan bahwa tekanan awal dan volume di dalam McLeod Gage diberi oleh,
P1 = Pi
V1 = V + A·h0
dimana V adalah volume reservoir dan A adalah luas penampang dari tabung yang disegel
(tertutup). Misalkan volume dan tekanan yang akhir pemampatan diberi oleh persamaan,
P2 = Pgage
V2 = A·h
Menurut Hukum Boyle, maka :
Pi . (V + A.h0) = Pgage . A. h
22
Untuk bentuk manometer, Pgage = P - Pref = ρ.g.h – Pi, maka tekanan yang tidak diketahui Pi
dapat turunkan menjadi suatu fungsi dari perbedaan tingginya h.
𝛾 ℎ2
𝑃𝑖 = 𝑉+𝐴 ( ℎ
0 −ℎ )
Selanjutnya, volume dari reservoir pada umumnya lebih besar dari tabung,
V » A·(h0-h)
Sehingga persamaan dapat disederhanakan menjadi :
𝛾 ℎ2
𝑃𝑖 = 𝑉
f. Barometer
Barometer alat pengukur tekanan khusus dipakai untuk mengukur tekanan atmosfir. Suatu
tabung gelas berisi cairan dan dicelupkan kedalam bak yang berisi cairan yang sama. Ujung atas
tabung divakumkan dan kemudian ditutup. Cairan yang biasa dipakai adalah air raksa. Air raksa
didalam tabung akan turun, tetapi tidak terus sampai habis karena adanya tekanan atmosfir yang
mengimbangi tekanan air raksa dalam tabung seperti terlihat pada gambar 2.23. Dengan mengukur
tinggi air raksa h didalam tabung, tekanan atmosfir dapat ditentukan :
Pa ≈ h (cm Hg)
23
• 1.3. Spesifikasi Alat Ukur Tekanan
- Aschroft Duragauge 1279.
- Range
Tekanan operasi normal proses berada
pada 25% s/d 75% dari skala.
Jika skala terlalu kecil:
Umur elemen elastis lebih pendek
Rentan terhadap adanya tekanan lebih (overpressure)
Jika skala terlalu besar:
Pembacaan dengan resolusi tinggi sukar dilakukan.
- Material
Elemen ukur harus tahan korosi dengan media proses.
24
Tabel Kompatibilitas media vs. material (Sumber: Ashcroft®)
- Akurasi
Perbedaan antara harga acuan dengan hasil pengukuran.
Termasuk hysteresis dan repeatability errors pada kondisilingkungan tertentu
(ASME B40.1).
Tingkatan akurasi (% dari span) (sumber: ASME B40.1):
Grade 4A : 0,1%.
Grade 3A : 0,25%.
Grade 2A : 0,5%.
25
Grade 1A : 1%.
Grade A : 2-1-2%.
Grade B : 3-2-3%.
Grade C : 4-3-4%.
Grade D : 5%.
Tingkat akurasi ditentukan oleh kebutuhan
- Window
Kaca (glass).
Rating:-50 – 350 F.
Dapat tergores.
Silau.
Tahan bahan kimia.
Non-glare glass.
Rating: -50 – 350 F.
Tidak mudah tergores.
Anti silau.
Tahan bahan kimia.
Laminated Safety Glass.
Rating: -50 – 200 F.
Menahan serpihan pecahan kaca.
Acrylic (Plexiglass).
Rating: -50 – 180 F.
Cukup tahan bahan kimia.
- Koneksi
Lokasi: belakang, bawah dari gauge
Ukuran: umumnya 1/4” dan 1/2” NPT male.
26
- Mounting
Stem Flush/panel Surface/wall
Jika temperatur media sangat tinggi/rendah, gunakan pipa kapiler (> 5 ft) → remote
mounting.
27
Pulsation Dampener
Plunger berosilasi bebas di dalam lubang silinder.
- Diaphragm Seal
Melindungi gauge dari:
Temperatur tinggi proses.
Temperature dingin lingkungan ← media membeku & menyumbat koneksi gauge
ke proses (clogging).
Media korosif.
Ruang antara gauge dan diaphragm seal diisi cairan (misal: glycerin, silicone,halocarbon)
→akurasi berkurang.
28
- Liquid-filled Gauge
Untuk meredam pulsa tekanan dan vibrasi. Gauge diisi cairan:
Glycerin (20 – 250°F).
Silicone (-40 – 250°F
Halocarbon (-50 – 250°F)
Karena di-seal → kontaminan tidak dapat masuk ke
dalam gauge.
- Diferensial Gauge
Keterangan:
Diferensial ukur yang digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan dalam kondisi yang
sama. Hal ini terutama digunakan di petrokimia, pipa dan daerah lainnya.
Spesifikasi teknis dari diferensial gauge:
Desain standar: ASME B40.100/EN 837-1
Ukuran standar: 4 "
Akurasi: 1,6%
Mengukur jangkauan: 0 ~ 10MPa
Cuaca bukti: IP45
Suhu:-40℃ ~ + 60℃
Bekerja suhu:-20℃ ~ + 60℃
Proses koneksi: M20×1.5, 1/2NPT, 1/4NPT, 1/8NPT
29
Kasus bahan: SST304
Proses koneksi: SST316, SST304, gang tembaga
Bourdon tabung bahan: SST316
Gerakan: stainless steel
Welding: Tig welding
Seal bahan: minyak-perlawanan karet
Jendela: polikarbonat, kaca pengaman
Dial: aluminium dengan skala hitam putih
Pointer: hitam aluminium
Mount: bawah
2. Untuk melindungi seal agar kontaminan tidak dapat masuk ke dalam gauge
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dan dapat diukur dalam unit seperti
psi (pound per inci persegi), inci air, milimeter merkuri, pascal (Pa, atau N/m²) atau bar.
2. Tekanan differensial adalah tekanan yang diukur terhadap tekanan yang lain.
3. Bellows element adalah alat untuk mengukur tekanan rendah (absolute atau
relative), tekanan diferensial, tekanan vacuum sampai tekanan 0– 400 psig.
4. Pengendali proporsional (P) berfungsi mengatur elemen pangendali yang merupakan
batas-batas hidup dan mati dari suatu daya secara kontinyu dan akan memberikan
tanggapan/keluaran yang besarnya sebanding dengan perbedaan harga antara variabel yang
diukur dengan titik pengesetan yang dinyatakan sebagai “error” (e).
5. Proporsional band didefinisikan sebagai presentase perubahan masukan yang dikehendaki
untuk mengubah keluaran dari 0% - 100% atau sebagai perbandingan masukan terhadap
keluaran.
31
DAFTAR PUSTAKA
Aris Munandar, (2012). Les Elektronika : Liquid Crystal Display 16 x 2, “Padepokan Pendekar
Solder”.
Burch, John dan Grudnitski, Gary. 1986. Information Systems Theory and Practice. New York:
John Wiley & Sons.
32