Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan bagian dari aparatur negara harus

memiliki komitmen dalam melayani masyarakat. Ditegaskan dalam Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, guna untuk mewujudkan tujuan

nasional dibutuhkan pegawai ASN yang dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas

pemerintah, dan tugas pembangunan tertentu. Pegawai ASN harus memiliki kualifikasi

kompetensi, dan kinerja yang dibutuhkan sesuai dengan jabatannya masing-masing.

Merujuk Pasal 63 ayat (3) dan (4) Calon PNS (CPNS) wajib menjalani masa

percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan (diklat)

terintegritas untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi

nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,

dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Pendidikan dan Pelatihan merupakan pembekalan komprehensif agar CPNS agar

mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas

sebagai ASN. Sebagai salah satu jenis pelatihan yang strategis dalam rangka

pembentukan karakter PNS serta nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan,

Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) dan nilai-nilai

pada kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terujudnya Smart Governance sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yaitu Manajemen ASN dan Smart ASN.

1
Keberadaan ASN dalam pembangunan Nasional sangatlah penting, sehingga

pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur harus segera

dan wajib dilaksanakan untuk menjawab penilaian negatif dari masyarakat terhadap

kualitas kinerja instansi publik, dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good

governance), sehingga dunia usaha (coorporate governance) dan masyarakat (civil

society) dapat terlayani dengan maksimal dan mampu meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan sosial yang pada akhirnya akan meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan

Indonesia.

Pelaksanan habituasi adalah langkah lanjutan yang akan dijalani oleh para CPNS

setelah menjalani diklat dan pembekalan nilai-nilai pada agenda kedudukan dan peran

PNS untuk mendukung terujudnya Smart Governance. Dalam masa habituasi CPNS akan

melakukan proses aktualisasi yang melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang

telah diperoleh melalui berbagai mata pelatihan dasar.

CPNS diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan

dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan mesyarakat

yang meliputi kemampuan Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,

Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

CPNS juga diharapakan dapat mengetahui kedudukan dan peran PNS untuk

mendukung terujudnya Smart Governance untuk menjalankan fungsi ASN sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa sehingga

mampu mengelola tantangan dan masalah dalam mendukung pelaksanaan tugas

jabatannya.

2
Kearsipan memegang peran penting bagi kelancaran jalannya perkantoran, misalnya

pada saat kantor membutuhkan suatu informasi, kearsipan dan menjadi sumber dan pusat

rekaman informasi bagi kantor. Kegiatan utama dari kearsipan yaitu melakukan

penyimpanan informasi secara sistematis agar dapat terpelihara dengan baik dan mudah

ditemukan ketika dibutuhkan. Pengelolaan arsip dapat dikatakan baik apabila dalam

penemuan kembali arsip dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Selain itu, pencatatan

dalam pengarsipan juga sangat dibutuhkan untuk melihat daftar surat yang telah di arsip.

Kantor Kecamatan Sungai Menang terletak di Jalan Raya Sungai Menang,

Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan wilayah kerja yang jauh dari Kabupaten Ogan

Komering Ilir, Kecamatan dipimpin oleh seorang camat yang berstatus sebagai Pegawai

Negeri Sipil. Dalam pengarsipan di Kantor Kecamatan Sungai Menang masih

menggunakan cara manual, yaitu masih melakukan pencatatan menggunakan buku dan

menyimpan arsip di suatu tempat tanpa adanya pencatatan secara terkomputerisasi

sehingga suatu saat saat ini mencari kembali data memerlukan waktu yang cukup lama,

dampak lainnya yaitu kehilangan data arsip dan kerusakan arsip apabila tidak disimpan

dengan benar.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil gagasan rancangan aktualisasi

“OPTIMALISASI PENGARSIPAN BERKAS KEUANGAN SECARA DIGITAL DI

KECAMATAN SUNGAI MENANG”.

3
B. TUJUAN DAN MANFAAT AKTUALISASI

1. Tujuan

a. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif

(BerAKHLAK) serta nilai kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terujudnya

Smart Governance (yaitu Manajemen ASN dan Smart ASN) di Kecamatan Sungai

Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir, tanggung jawab dan integritas terhadap

apa yang dikerjakan.

b. Mampu menganalisis dan mengatasi isu yang terjadi di unit kerja Kecamatan

Sungai Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir.

2. Manfaat

a. Bagi Peserta

1) Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

ASN yaitu (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,

Adaptif, Kolaboratif yang disebut dengan BerAKHLAK) dan nilai kedudukan dan

peran PNS untuk mendukung terujudnya Smart Governance (yaitu Manajemen

ASN dan Smart ASN).

2) Menjadi tenaga ahli dalam menangani permasalahan pemetaan, pelayan publik

dan perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional di

lingkungan Kecamatan Sungai Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir.

b. Bagi Organisasi
1) Mendukung visi dan misi Kabupaten Ogan Komering Ilir
2) Meningkatkan integritas Kecamatan Sungai Menang dalam permasalahan
keuangan di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

4
C. RUANG LINGKUP AKTUALISASI

Pelaksanaan kegiatan Habituasi dan Aktualisasi dilakukan ditempat tugas peserta

Latsar Kecamatan Sungai menang Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam permasalahan

pengarsipan surat pertangungjawaban (spj) di Kecamatan Sungai Menang Kabupaten

Ogan Komering Ilir dengan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dan kedudukan dan peran

PNS untuk mendukung terujudnya Smart Governance (Manajemen ASN dan Smart ASN).

Pada rancangan aktualisasi ini penulis membatasai ruang lingkup yaitu pengarsipan

Surat PertanggungJawaban (SPJ) di bagian keuangan kantor camat sungai menang.

Isu yang diangkat adalah Belum Optimalnya Pengarsipan Surat Pertanggung

Jawaban (SPJ) Secara Digital di Kecamatan Sungai Menang Kabupaten Ogan Komeriing

Ilir, isu ini menjadi penting untuk diangkat agar data arsip dapat terhindar dari kehilangan

serta kerusakan. Selain itu juga dapat meminimalisir penumpukan berkas di ruang

penyimpanan arsip surat.

5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ORGANISASI

1. Profil organisasi

Gambar 2.1
Kantor Camat Sungai Menang

Kantor Camat Sungai Menang terletak di Jalan Raya Sungai Menang Nomor
001 Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kecamatan Sungai Menang merupakan salah
satu Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering dengan jarak ke Ibu
Kota Kabupaten ±175 km. Kecamatan ini terletak di sebelah tenggara Ibu
Kota Kabupaten Ogan Komering Ilir (Kayuagung). Kecamatan ini terletak pada
ketinggian ±8 meter dari permukaan laut, dengan
luas wilayah 2.255,6 Km², yang secara administratif berbatasan dengan :

6
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cengal

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Lampung

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Mesuji

- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa

Gambar 2.2
Peta Wilayah Kecamatan Sungai Menang

Sebagian wilayah Kecamatan Sungai Menang merupakan Wilayah perairan

dan berbatasan dengan laut lepas. Kecamatan Sungai Menang terdiri atas 18 desa

definitif dengan ibukota kecamatannya adalah Desa Sungai Menang.

7
2. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.3
Struktur Organisasi

8
3. Visi, Misi Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Motto Organisasi

a. Visi

Mewujudkan masyarakat sungai menang ramah, sopan, berwawasan dan

berakhlak mulia

b. Misi

1. Meningkat kesejahteraan masyarakat dan keamanan serta ketertiban di

bumi uwong kite

2. Meningkatkan pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal

3. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup

4. Menyelenggarakan tata pengelolaan pemerintahan yang baik dalam

rangka mendukung terwujudnya masyarakat yang mandiri, sejahtera

dengan berdasarkan iman dan taqwa di bumi Ogan Komering Ilir

5. Menciptakan pelayanan prima kepada masyarakat bumi wong kite

c. Motto

S : Sportif

E : Energik

N : Nasionalis

A : Amanah

N : Nyaman

G : Gairah

4. Tugas Pokok dan Fungsi Pengelola Keuangan

Berdasarkan Peraturan Bupati Ogan Komering Ilir Nomor 115 Tahun 2016
Tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan

9
Kabupaten Ogan Komering Pengelola Keuangan mempunyai tugas dan fungsi
yaitu:

1. Membantu menyiapkan bahan untuk keperluan anggaran belanja rutin dan


kegiatan kantor;
2. Membuat dan Menyusun Surat Pertanggung Jawaban;
3. Menyusun laporan pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran;
4. Menyusun Dokumen Pengguna Anggaran;
5. Membuat Laporan Realisasi Anggaran sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan.

B. Nilai-Nilai BerAKHLAK

Untuk menjadi seorang pelayan publik yang profesional diperlukan


pembekalan kepada PNS dengan nilai – nilai dasar profesi PNS yang dikenal
dengan berAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif).

1. Berorientasi Pelayanan

Berorientasi pada pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat


dalam Core Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Panduan perilaku/ kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman
bagi para ASN dalam pelaksaan tugas sehari-hari yaitu:

a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

ASN berkedudukan sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik


hendaknya dapat membuat kebijakan yang dapat bermanfaat untuk
kebutuhan masyarakat secara luas.

b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan

Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik

10
hendaknya dapat membuat kebijakan yang solutif sehingga dapat
bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat secara luas.

c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti

Agar dapat menghasilkan kebijakan yang solutif dan bermanfaat untuk


kebutuhan masyarakatsecara luas, ASN harus selalu melakukan evalusi
untuk setiap kebijakan yang dibuat.
Kata Kunci dari Berorientasi Pelayanan adalah
 Responsif
 Kualitas
 Kepuasan

2. Akuntabel

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau


institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu
menjamin terwujudnya nilai – nilai publik. Panduan perilaku/ kode etik dari nilai
akuntabel sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksaan tugas sehari-hari
yaitu:

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan


berintegritas tinggi.

Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik


hendaknya dapat bekerja secara jujur, bertanggung jawab, cermat disiplin
dan berintegritas tinggi demi tercapainya smart governance.

b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung


jawab, efektif, dan efisien.

Seorang PNS akan mendapatkan beberapa fasilitas dari kantor, dengan


adanya fasilitas yang dimiliki hendaknya PNS menggunakan kekayaan dan
barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.

11
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan

Menjadi seorang PNS akan mendapatkan privilege dalam kehidupan


pekerjaan dan keseharian, menggunakan privilege dengan bijak dan
bertanggung jawab.
Kata kunci akuntabel adalah:
 Integritas
 Konsisten
 Dapat dipercaya
 Transparan

3. Kompeten

Kata “kompetensi” memiliki pengertian menyoroti aspek dan penekanan


yang relative berbeda. Kompetensi memiliki pengertianyang sama dengan
capability (kemampuan). Seseorang yang kompeten adalah yang memiliki
kemampuan, pengetahuan dan keahlian untuk melakukan sesuatu secara
efisien dan efektif.

Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah diamanatkan


dalam ketentuan Peraturan Pemerintah tentangManajemen PNS, bahwa setiap
aparatur diberikan hak 20 jam pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata
agar setiap ASN dapatmelaksankan tugas dengan kualitas terbaik.

Kompeten adalah terus belajar mengembangkan kapabilitas. Panduan


perilaku/ kode etik dari nilai kompeten sebagai pedoman bagi para ASN dalam
pelaksaan tugas sehari-hari yaitu:

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu


berubah

Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu


berubah, Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam
basis online network.

12
b. Membantu orang lain belajar

Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor


termasuk morning tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer
pengetahuan.

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik sangat penting dilakuukan


untuk tetap menjaga semangat ASN untuk selalu unggul.

Kata Kunci dari kompeten adalah :

 Sukses

 Keberhasilan

 learning agility

 ahli dibidangnya
4. Harmonis

Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Panduan


perilaku/ kode etik dari nilai harmonis sebagai pedoman bagi para ASN dalam
pelaksaan tugas sehari-hari yaitu:

a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya

Dalam menjalankan tugas sebagai ASN tidak membedakan pelayanan


terhadap siapapun dan apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain

Seorang ASN harus memiliki jiwa pelayanan tanap membeda-bedakan.

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

Dalam menjalankan tugas sebagai ASN yang baik harus selalumenjaga


hubungan baik sesama ASN.

13
Kata Kunci dari harmonis adalah :
 Peduli
 Perbedaan
 Selaras

5. Loyal

Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan


negara. Panduan perilaku/ kode etik dari nilai loyal sebagai pedoman bagi para
ASN dalam pelaksaan tugas sehari-hari yaitu:

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang – Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945, setia pada NKRI serta pemerintah yang sah
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah,
dengan tetap memegang teguh ideologi Pancasila, setia dan mempertahankan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah, mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara. Menjaga
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
Sedangkan beberapa Kwewajiban ASN yang dapat diwujudkan dengan
Panduan Prilaku loyal yang kedua ini diantaranya
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain.

Kata Kunci dari loyal adalah :

 Komitmen

 Dedikasi

 Kontribusi

 Nasionalisme

14
6. Adaptif

Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta


menghadapi perubahan. Panduan perilaku/ kode etik dari nilai adaptif sebagai
pedoman bagi para ASN dalam pelaksaan tugas sehari-hari yaitu:

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal iniorganisasi maupun
individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan
yang konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk
mentalitas kolektif maupun individual.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas

Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah kreativitas.

Tanpa daya kreativitas, inovasi akan sulit hadir dan diciptakan

c. Bertindak positif

Memiliki sikap inisiatif yang cenderung proaktif dalam melaksanakan tugas,


agar terjadi terjadi percepatan dalam setiap kebijakan dan kegiatan yang
dilakukan.

Kata Kunci dari adaptif adalah :


 Inovasi
 Antusias terhadap perubahan
 Proaktif
7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah membangun kerjasama yang sinergis. Panduan perilaku/
kode etik dari nilai kolaboratif sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksaan
tugas sehari-hari yaitu:

a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi Dalam

15
menjalankan tupoksi sebagai ASN akan selalu ada kondisi terbenturnya
pikiran dalam menghadapi suatu masalah, disinilah pentingnya nilai memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam penyelesaian
masalah.

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah


Bekerjasama secara transparan agar tingkat kepercayaan dalamtim
selalu terjada demi mencapai tujuan bersama.
c. Menggerakkan pemanfaatn berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama
Memanfaatkan fasilitas dan sumber daya yang tersedia untuktujuan
bersama.

Kata Kunci dari kolaboratif adalah :


 Kesediaan bekerjasama
 Sinergi untuk hasil yang lebih baik

C. Kedudukan dan Peran PNS menuju Terwujudnya Smart Governance Sesuai


dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan

Ada dua materi pada agenda kedudukan dan peran ASN untuk mendukung
terwujudnya SMART Governance yaitu :

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang
unggul selaras dengan perkembangan jaman. Untuk menjalankan kedudukannya
tersebut, maka ASN berfungsi sebagai :

a. Pelaksana kebijakan publik


b. Pelayan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa

Selanjutnya peran dari ASN yaitu sebagai perencana, pelaksana, dan


pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional,

16
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2. Smart ASN
Smart ASN adalah pegawai ASN yang memiliki komptenesi, kinerja, serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampuberadaptasi dan semakin responsive
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. Literasi digital menekankan
maysarakat pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses
mediasi media digital yang dilakukan secara produktif. Kompetensi literasi digital
tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital (digital skills) saja,
namun juga budaya menggunakan digital (digital culture), etis menggunakan media
digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital (digital safety). Kriteria
smart ASN adalah mempunyai integritas, jiwa nasionalisme, professional,
keramahtamahan, berwawasan global, bahasa asing, IT, serta jejaring kerja.

D. Identifikasi Isu
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Isu adalah masalah yang di
kedepankan untuk di tanggapi, kabar yang tidak jelas asal- usul nya dan tidak terjadi
kebenarannya. Setelah melakukan konsultasi bersama mentor didapatkan 3 isu
pada tugas dan instansi yang berkaitan dengan nilai Manajemen ASN, Smart ASN,
dan Whole Of Government. Berikut adalah 3 isu yang terdapat di instansi :
1. Pengarsip berkas keuangan yang secara manual
Berkas keuangan yang disimpan secara manual mengakibatkan tidak efektifnya
dalam penyimpanan berkas dan sering terjadinya kehilangan berkas dan
membuat berkas-berkas berceceran, agar berkas-berkas keuangan dapat
tersusun dengan rapi maka diinovasikan dengan pengarsipan secara digital.
2. Tidak terealisasi pengadaan barang secara online
Susah sinyal merupakan salah satu penyebab tidak terealisasinya pengadaan
barang secara online dan juga mitra-mitra yang bekerja sama dalam pengadaan
online tidak terdapat di kecamatan sungai menang, dan jauh dari cakupan Kabupaten
OKI. Hal ini membuat kecamatan sungai menang tertinggal dengan kecamatan lain
yang sudah merealisasikan pengadaan barang secara online.

17
3. Kurangnya Penyusunan RKA-OPD dan DPA-OPD
Kurangnya pemahaman terhadap aplikasi SIPD mengakibatkan sering
terjadinya kekeliruan pada klasifikasi anggaran, dan juga sering terjadi kesalahan
dalam penginputan.

Tabel 2.1
Deskripsi Isu
No Identifikasi Isu Kondisi yang Keterkaitan dengan Identifikasi penyebab
Diharapkan Materi isu
1 Belum optimalnya Arsip berkas Smart ASN Penyimpanan berkas
dalam penyimpanan keuangan dapat keuangan secara
berkas keuangan disimpan secara manual
digital mengakibatkan
berkas-berkas
keuangan berantakan
dan berceceran
2 Belum terealisasi Adanya mitra yang Manajemen ASN Tidak ada mitra yang
pengadaan dan bisa masuk sampai ke
pembayaran secara online sungai menang

3 Belum optimalnya Paham terhadap Smart ASN Sering terjadi


penyusunn RKA-OPD dan Aplikasi Sistem kesalahan dalam
DPA-OPD Informasi klasifikasi data di
Pembangunan Daerah aplikasi SIPD

E. Isu Yang Terpilih


Kecamatan Sungai menang terdapat 3 isu yang teridentifikasi, dan selanjutnya
akan di lakukan tapisan atau pemilihan isu prioritas menggunakan APKL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan) untuk menentukan isu.
 Metode APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Layak)
Analisis isu ini dilakukan untuk menghasilkan penetapan isu yang berkualitas tinggi
dan akan dilakukan dalam proses habituasi peserta di tempat kerja. Penetapan isu
tersebut didukung berdasarkan data dan fakta yang relevan. Pada tahapan ini,

18
penulis menggunakan metode/alat bantu APKL dalam proses penetapan kriteria
kualitas isu. Penjabaran dalam isu ini, tidak semua dapat dikategorikan sebagai isu
aktual. Isu yang memenuhi kriteria berdasarkan metode APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Layak) yang akan dibahas. Adapun kriteria isu tersebut sebagai
berikut:
a. Aktual (Terjadi/akan Terjadi)

Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal
terjadi dalam waktu dekat. Bukan isu yang sudah lepas dari perhatian
masyarakat atau isu yang sudah basi.
b. Problematik
Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
c. Kekhalayakan
Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak banyak,
masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja.
d. Layak
Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab.

Selain pemenuhan kriteria, penggalian isu juga dapat diperoleh dengan


berbagai aspek antara lain: Aspek Manajeman ASN, Pelayanan Publik, dan Whole
of Government (WoG) meskipun tidak semua isunya berhubungan dengan ketiga
aspek tersebut. Oleh karena itu, isu penggalian isu tersebut perlu disesuaikan
dengan organisasi atau unit kerja. Penentuan kualitas kriteria isu dengan metode
APKL dilakukan dengan nilai 1 sampai dengan 5 untuk setiap kriteria. Adapun
keterangan dari setiap nilai tersebut, yaitu pada tabel 2.2.

19
Tabel 2.2
Pembobotan dan Analisis APKL

Bobot Keterangan

5 Sangat kuat pengaruhnya

4 Kuat pengaruhnya

3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat kurang pengaruhnya

Penetapan kriteria isu dilakukan dengan perhitungan penilaian kriteria dari


core issue yang ada dengan menggunakan metode APKL, yang kemudian akan
diranking untuk mendapatkan core issue tertinggi. Isu yang ada di unit kerja
kemudian dianalisis dengan menggunakan metode APKL (Aktual,, Problematik,
Kekhalayakan dan Layak). Maka analisis dari isu yang ada di Kecamatan Sungai
Menang dapat dilihat pada tabel 2.3 :
Tabel 2.3
Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisis APKL

No. IdentifikasiIsu Kriteria Total Rank


A P K L
1. Belum optimalnya dalam penyimpanan berkas 5 4 4 4 17 1
keuangan
2. Belum terealisasi pengadaan dan pembayaran 5 4 3 3 15 2
secara online

3. Belum optimalnya penyusunan RKA-OPD dan 5 3 3 3 14 3


DPA-OPD

Dari analisis isu menggunakan APKL, maka didapatkan prioritas yaitu “Belum
Optimalnya dalam Pengarsipan Berkas Keuangan di Kecamatan Sungai Menang”.

20
F. Pendalaman Core Isu Terpilih
Setelah dilakukan analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPL dan kemudian
di temukan core issue terpilih yaitu “Belum optimalnya pengarsipan berkas keuangan di
Kecamatan Sungai Menang”. Rancangan ini diharapkan dapat memberikan penguatan
pada nilai – nilai organisasi demi tercapainya tujuan bersama di Kantor Kecamatan
Sungai Menang.

G. Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit kerja : Kantor Camat Sungai Menang


Tupoksi : Pengelola Keuangan

Identifikasi isu:
1. Pengarsipan berkas keuangan yang secara manual
2. Tidak terealisasi pengadaan barang secara online
3. Kurangnya Penyusunan RKA-OPD dan DPA-OPD

Isu yang diangkat : Pengarsip berkas keuangan yang secara manual di


Kecamatan Sungai Menang
Gagasan pemecahan isu:
Dalam mewujudkan gagasan kreatif, maka ada kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan selama masa habituasi, sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi kepada Pimpinan dan Mentor mengenai kegiatan
yang akan dilakukan;
2. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan
kegiatan;
3. Mengumpulkan dokumen keuangan yang berkaitan dengan kelengkapan
administrasi pertanggungjawaban penatausahaan keuangan.
4. Membuat media penyimpanan online tempat menyimpan berkas keuangan
secara digital;
5. Menyimpan arsip yang telah disortir menjadi bentuk dokumen digital;
6. Menginput Dokumen pdf ke dalam Google Drive;
7. Melakukan evaluasi kegiatan.

21

Anda mungkin juga menyukai