Sistem Pengukuran Akuntansi
Sistem Pengukuran Akuntansi
HISTORICAL COST
Dasar pemikiran untuk biaya historis berasal dari beberapa sumber dengan buku yang paling
berpengaruh oleh Paton dan Littleton. An introduction to corporate accounting standards.
kita bergantung pada buku mereka untuk banyak argumen atas dukungan teoritis sejarah
akuntansi hari ini.
A. Tujuan Akuntansi
Dengan pertumbuhan perusahaan selama setengah abad terakhir, informasi akuntansi
membawa makna yang lebih besar sebagai sumber informasi tentang perusahaan. satu alasan
untuk ini adalah bahwa bentuk perusahaan untuk sebuah bisnis besar menyebabkan
pemisahan kepemilikan usaha dan kontrol, akuntabilitas, oleh karena itu dipandang menjadi
tujuan paling penting dari fungsi pelaporan.
Tujuan kepengurusan biaya historis menekankan pada sebuah hubungan kontrak konservatif
antara perusahaan dan mereka yang menyediakan sumber daya untuk itu dengan membuat
manajemen bertanggung jawab atas input dari aset operasional dan output berikutnya pada
nilai bersih dari ekuitas operasi. Dengan demikian, laporan laba rugi adalah mekanisme
komunikasi kunci.
Kritikus berpendapat bahwa historical cost hanya melaporan penghasilan/pendapatan saja
(yang cocok dengan input/masukan pada konsep biaya historis) tanpa pengakuan atas
perubahan nilai aktiva dan kewajiban adalah menyesatkan dan menghasilkan kebijakan
dividen yang tidak benar.
D. Konservatisme
komponen lain yang penting adalah penerapan prosedur pencocokan konservatif. Beban
harus dialokasikan sesegera mungkin, sedangkan pendapatan tidak harus diakui sampai ada
kemungkinan besar bahwa mereka akan diterima. yaitu, terdapat kecurangan/kecondongan
bias terhadap pengakuan beban vis a vis pengakuan pendapatan. landasan konsep
konservatisme lainnya adalah bahwa peningkatan nilai aset tidak harus diakui, namun
penurunan nilai harus menjadi—lebih rendah dari cost atau aturan pasar. penerapan prosedur
tersebut berarti keuntungan yang dihitung secara konservatif dan berarti bahwa setiap aliran
pendapatan potensial mengalir ke laporan laba rugi perlahan seiring waktu. misalnya, jika
nilai aset meningkat karena peningkatan aliran potensi masa depan ekonomi kas; maka hanya
diakui secara perlahan dalam pendapatan sebagai potensi peningkatan arus pendapatan
mereka direalisasikan. dengan demikian, konsep coservatism memperkuat pendekatan
transaksi dengan akuntansi (transaksi harus dibuktikan oleh baik kredit atau uang tunai) dan
non-recognition event yang tidak dihasilkan dalam transaksi (seperti kenaikan harga). Contoh
: utang garansi, kegiatan yang meyakinkan bahwa produknya tersebut bagus, memungkinkan
utang tersebut tidak tertagih.
Sesuai/sepadan
Pada pemeriksaan lebih dekat pada teori konvensional, kita menemukan bahwa
asumsi kelangsungan hidup usaha (going concern) tidak menggaris bawahi penggunaan pada
biaya historis. Agaknya, pada pelaporan adalah konsep biaya historis. Konsep pencocokan
(matching) mengharuskan bahwa ketika pendapatan yang diperoleh, beban yang terjadi pada
pendapatan tersebut akan dicocokkan (offset) terhadap pendapatan untuk menghitung laba.
akuntansi konvensional ditambah penekanan pada menentukan apakah biaya harus
dikurangkan dari pendapatan dalam periode berjalan atau ditangguhkan untuk masa
mendatang. Sprouse berpendapat bahwa pencocokan tidak memerlukan konsep pendapatan
untuk melayani sebagai dasar untuk membuat penilaian mereka. pada kenyataannya, katanya,
sebagian besar kasus pencocokan biaya dan pendapatan adalah sebuah kemustahilan praktis.
apa yang kita kenal sebagai pencocokan pada dasarnya adalah proses memanggil dari
keputusan acak yang akan dibuat, daripada analisis yang konsisten. Sprouse menggambarkan
proses sebagai salah satu yang mirip dengan menilai kontes kecantikan di mana juri
memberikan suara mereka sesuai dengan preferensi pribadi mereka untuk menggambarkan
pemenang, karena tidak ada konsep yang dibentuk ada untuk memastikan kecantikan, sama
halnya dengan ada satu pun untuk menentukan pencocokan yang tepat.
Sepanjang hal yang sama, Thomas berpendapat bahwa pernyataan tentang
pencocokan, dan alokasi biaya tertentu, adalah 'tidak dapat diperbaiki', yaitu, mereka tidak
mampu menjadi diverifikasi atau disangkal. Tidak ada cara untuk memilih salah satu metode
terhadap metode yang lain kecuali sewenang-wenang/arbitrarily. Jika kita percaya dalam
pencocokan, maka kita harus mampu mendukung metode tertentu yang sesuai dengan bukti
empiris.
1. Nilai aktiva non-moneter disesuaikan untuk mengukur perubahan harga jual pasar
khusus untuk aktiva dan mereka dimasukkan dalam pendapatan sebagai keuntungan
yang belum direalisasi.
2. Perubahan daya beli umum yang dipertimbangkan ketika mengukur modal keuangan
dan hasil usaha.
Aset di neraca disajikan kembali sebesar nilai keluar (harga jual) sehingga mereka
mewakili 'nilai pasar wajar' perusahaan dalam likuidasi tertib, yaitu tidak dalam situasi
'fire-sale'. Laporan laba rugi merupakan keuntungan (kerugian) dari operasi serta
disesuaikan dengan inflasi keuntungan dari memegang aset. Oleh karena itu, laba diukur
berdasarkan konsep yang komprehensif yang mengukur perubahan nyata total nilai dari
semua elemen yang diakui dan mewakili surplus bersih akuntansi.
Tujuan dari Akuntansi :
Adaptif pengambilan keputusan
Chambers (1966) melihat bahwa perusahaan sebagai suatu entitas bisnis yang
adaptif yang terlibat dalam membeli dan menjual barang dan jasa. Gagasan perilaku
adaptif menyiratkan upaya terus menerus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
bisnis yang kompetitif demi kelangsungan usaha. Untuk melanjutkan bisnis,
perusahaan harus mampu terlibat dalam transaksi pasar dan diungkapkan dalan
laporan posisi keuangan. Dalam pasar, nilai moneter aset dan kewajiban dapat
ditentukan secara objektif dengan mengacu pada harga pasar, yaitu harga beli dan
harga jual.
Ketika perusahaan membeli aktiva tidak lancar, ia
akan mengubah kemampuannya untuk beradaptasi. Jika aset tersebut dibeli untuk kas,
penurunan saldo kas perusahaan berkurang kebebasannya untuk lay out kas untuk
investasi lainnya. Jika aset tersebut dibeli secara kredit, hal ini mengurangi
kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit lebih lanjut.
Variasi current cost dan level harga akuntansi yang telah diuji coba dan diadopsi di beberapa
Negara.
Inisiatif global dan hubungan antara fair value dibawah IFRS current cost sudah digunakan
atau direkomendasikan untuk digunakan, pada tahun 1970 – 1980 di amerika, inggris, dan
Australia tetapi diabaikan. Kebanyakan system berdasar pada capital fisik dan tidak
mengakui laba ketika menahan sebagai pemasukan. Sekarang , tidak ada penyelesaian
penguasaan system current cost tetapi terdapat pencampuran system pengukuran
1. Nilai pasar, exit price yang tersirat di fair value dan pendekatan dalam pelaporan
keuangan standar internasional
2. Kurangnya sebuah konsep teoritis penilaian, modal pemeliharaan dan pengukuran
laba, hasilnya sistem pengukuran campuran masih harus diperbaiki dan kurangnya
konsistensi.
Daftar Pustaka
m/2014/08/accounting-measurement-systems.html
http://kambingterbang26.blogspot.com/2013/04/sistem-pengukuran-akuntansi.html