Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sima Anwariyah

NIM. : 043473001

Prodi : Manajemen S1

TUGAS TUTORIAL 2

ANALISIS KASUS BISNIS

1. Dalam meramalkan kesediaan SDM bagi usaha bisnis tentu memiliki suatu permasalahan
tentang defisit SDM dan surplus SDM. Coba saudara jelaskan dari kedua masalah yang
digunakan sebagai peramalan tersebut?
Jawab :
Defisit SDM yaitu kondisi dimana perusahaan sedang menghadapi kekurangan tenaga kerja.
Ketika perusahaan menghadapi kekurangan tenaga kerja maka perusahaan harus
mengintensifkan usahanya dalam menarik tenaga kerja yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan Ada beberapa tindakan yang mungkin dilakukan oleh perusahaan
untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja tersebut, di antaranya dijelaskan sebagai berikut
(Mondy, 2008).
a. Perekrutan secara Kreatif
Menurut Mondy (2008), kondisi kekurangan personel sering kali mengindikasikan
bahwa perusahaan perlu menerapkan pendekatan baru dalam menarik karyawan.
Artinya, perusahaan mungkin perlu merekrut calon karyawan dari wilayah geografi
yang berbeda dari sebelumnya, atau perusahaan perlu mengeksplorası metode
perekrutan baru; atau perusahaan perlu mencari tipe calon karyawan yang berbeda.
b. Pemberian Kompensasi
Pemberian hadiah adalah salah satu metode yang paling jelas, namun metode ini
akan memicu perang hadiah sehingga pada akhirnya perusahaan tidak dapat
bertahan dalam jangka lama.
c. Program Pelatihan
Program pelatihan khusus mungkin diperlukan untuk menyiapkan individu-individu
yang sebelumnya belum pernah bekerja untuk mengisi posisi tertentu di
perusahaan.
d. Penyesuaian Standar Seleksi
Pendekatan lain untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja adalah penurunan
standar pekerjaan. Kriteria seleksi yang digunakan untuk memilih karyawan tertentu
mungkin harus dibedakan untuk menjamin bahwa jumlah orang telah cukup tersedia
untuk mengisi jabatan.

Surplus SDMYaitu kondisi dimana perusahaan sedang menghadapi kelebihan tenaga kerja.
Apabila perbandingan antara kebutuhan dengan ketersediaan tenaga kerja menunjukkan
adanya surplus tenaga kerja maka beberapa tindakan berikut dapat dilakukan.
a) Pengangkatan Karyawan Terbatas
Perusahaan yang menerapkan kebijakan pengangkatan karyawan terbatas berarti
mengurangi angkatan kerjanya dengan tidak mengisi kembali jabatan yang telah
ditinggalkan oleh pemegang jabatan/pekerjaannya

b) Mengurangi Jam Kerja


Perusahaan juga dapat mengurangi tuntutan beban kerja dengan mengurangi jumlah
jam kerja total.Pemotongan jam kerja ini umumnya hanya untuk karyawan yang
bekerja atas dasar jam- jaman, sedangkan untuk manajemen dan profesional lain
umumnya adalah karyawan bebas yang dibayar tidak berdasarkan jam-jaman.
c) Pensiun Dini
Pemensiunan dini beberapa karyawan yang ada pada saat ini adalah cara lain untuk
mengurangi jumlah pekerja Ada sebagian karyawan yang merasa senang menerima
pensiun lebih awal, tetapi sebagian yang lain merasa enggan
d) Perampingan (Downsizing)
Perampingan/downsizing adalah pengurangan jumlah personalia terencana dengan
tujuan meningkatkan kemampuan bersaing organisasi (Noe, et al., 2007).
2. Seringkali para pengelola bisnis selalu memanfaatkan alternatif-alternatif untuk
perekrutan SDM sebagai mitra bisnis. Coba saudara sebutkan dan jelaskan masing masing
dalam pemanfaatannya?
Jawab : Alternatif-alternatif untuk perekrutan antara lain :
 Outsourcing
Subkontrak (Outsourcing) merupakan proses mengupah penyedia tenaga kerja
eksternal untuk melakukan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara internal
(Mondy, 2008). Mensubkontrakkan berbagai fungsi kepada perusahaan lain telah
menjadi praktik umum beberapa dekade terakhir ini Keputusan outsourcing tersebut
cukup masuk akal jika kontraktor dapat menjalankan fungsi yang telah ditentukan,
seperti pemeliharaan, yang (bahkan) mungkin dapat lebih efektif dan efisien
dibanding jika dikerjakan secara internal oleh perusahaan sendiri.
 Tenaga Kerja Temporer
Tenaga kerja temporer menyediakan tenaga dengan biaya relatif murah dan dapat
disediakan dalam waktu relatif cepat. Tenaga kerja temporer umumnya tenaga kerja
yang berpengalaman dan lebih fleksibel Keuntungan lain adalah perusahaan tidak
terikat dengan biaya-biaya, seperti tunjangan, pelatihan, dan pensiun. Meskipun
begitu, ada kelemahan penggunaan tenaga kerja temporer yaitu mereka tidak tahu
dan mungkin tidak mau tahu tentang kultur perusahaan. Bagaimanapun mereka juga
butuh pelatihan, baik tentang pekerjaan maupun organisasi Terakhir karena mereka
bekerja dalam kondisi keamanan kerja minimal mereka cenderung bekerja tidak
optimal
 Kerja Lembur
Apabila perusahaan sedang menghadapi tekanan berat untuk menyelesaikan
memenuhi target produksi tertentu maka dapat ditebak bahwa karyawan perlu
bekerja lembur Dengan memiliki karyawan yang bersedia bekerja lembur maka
organisasi dapat menghindari biaya perekrutan dan sekaligus memiliki tambahan
karyawan Kerja lembur dapat memberikan pendapatan tambahan bagi karyawan
 Leasing Karyawan
Leasing karyawan dilakukan oleh organisasi pengusaha profesional (PEOs) Pada
dasarnya PEO mengambil alih manajemen dari tugas-tugas SDM perusahaan yang
lebih kecil dan menjadi pendamping pengusaha dalam urusan karyawannya.
Perusahaan-perusahaan kecil-menengah menemukan keuntungan dalam
manajemen leasing karyawan karena mereka udak perlu terlibat dalam aktivitas-
aktivitas manajemen sumber daya manusia dan administrasi lainnya Leasing
karyawan mirip dengan bantuan dalam pengaturan karyawan sementara, meskipun
di bawah perusahaan leasing itu sendiri karyawan menjadi karyawan tetap, tidak
sementara

3. Suatu kasus yang terdapat Dalam Modul Halaman 5.59, saudara diminta untuk memahami
studi kasus tersebut, dan setelah itu jawablah ketiga pertanyaan yang tersedia tersebut
terhadap kasus itu agar bisa digunakan dalam pengambilan solusinya.
Jawab : Kasus yang saya bahas disini adalah Kasus 2 tentang: Andy yang bekerja pada PT
Sumargono sebagai asisten direktur pelatihan dan pengembangan di pabrik. Akan tetapi
Andy diharapkan dapat menggantikan direktur pelatihan dan pengembangan korporat dalam
6 bulan lagi untuk menggantikan direktur yang akan pensiun. Oleh karena itu Andi diberikan
tugas-tugas yang sedikit memberatkan dirinya. Andit merasa tidak yakin bisa menyelesaikan
tugasnya dengan baik karena sebelumnya belum pernah mendapat tugas seperti itu.
Pertanyaan:
1) Jelaskan bagaimana Andy merencanakan pelatihan bagi seluruh karyawan baru di
pabrik baru tersebut!
Jawaban:Sesuai kebijakan pimpinan PT Sumargono, untuk mengisi posisi manajer
Level 1 dan Level 2 di 2 lajur pabrik baru nanti yang akan ditransfer sebanyak 56
anggota manajemen dan staf non manajemen dari 20 pabrik lain di PT Sumargono.
Para manajer Level I dan Level 2 serta beberapa staf nonmanajemen dari pabrik lama
direncanakan akan melatih karyawan baru yang akan direkrut secara bertahap dalam
4,5 tahun Tahap 1. Dalam waktu 6 bulan akan direkrut sekitar 400 karyawan yang
akan ditempatkan di 2 lajur operasi perusahaan Pelatihan dilakukan dalam waktu 12
bulan sehingga pada bulan ke-18 mereka diperkirakan sudah dapat bekerja sesuai
dengan bidang tugas masing-masing

2) Tipe pelatihan apa yang paling tepat diterapkan untuk melatih karyawan baru di
pabrik baru tersebut?
Jawaban: Untuk menyelenggarakan suatu pelatihan maka sebelumnya perlu
dilakukan kajian kebutuhan atau kajian kekurangan pekerja/calon pekerja melalui
suatu penilaian terhadap pekerja/calon pekerja secara menyeluruh Atas dasar hasil
kajian tersebut akan kemudian disusunlah tujuan pelatihan yang spesifik Dari tujuan
yang spesifik tersebut kemudian disusunlah materi pelatihan dan kriteria penilaian
keefektifan pelatihannya. Berdasarkan kasus di atas kajian kebutuhan pelatihan
tersebut diperoleh dari hasil pelaksanaan tes bagi calon karyawan baru PT
Sumargono Karena mereka itu karyawan baru maka mereka tentu belum memiliki
keahlian tertentu/spesifik untuk bekerja di pabrik perakitan mesin PT Sumargono.
Dengan demikian, mereka perlu pelatihan keahlian spesifik sesuar bidang tugas yang
akan diembannya. Artinya, mereka perlu pelatihan keahlian bidang manufaktur
perakitan mesin.
3) Jelaskan tempat pelatihan yang paling tepat untuk melatih karyawan baru di Pabrik
baru tersebut!
Jawaban : Sesuai dengan perencanaan awal bahwa mereka akan dilatih oleh para
manajer Level 1 dan Level 2 serta staf nonmanajemen dari pabrik lama maka tempat
paling tepat untuk melaksanakan pelatihan adalah di pabrik lama tempat di mana
para anggota manajemen dan nonmanajemen tersebut nantinya akan ditransfer ke
pabrik baru. Dengan demikian calon pekerja tersebut dimagangkan di pabrik Lama di
bawah bimbingan calon atasan mereka di pabrik baru nantinya.
Sumber Referensi: BMP/EKMA4478/ANALISIS KASUS BISNIS/MODUL 5

Anda mungkin juga menyukai