Anda di halaman 1dari 14

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

PRINSIP-PRINSIP SITUASIONAL PEMBELAJARAN


M. Awaluddin1 , Hastuti2 , Saprin3 , Usman4
1,2,3
UIN Alauddin Makassar
1,2,3
H. M. Yasin Limpo, Samata, Kab. Gowa
Email: pustaka.azham@gmail.com1, hastutiusman24@gmail.com2
saprin.uin@gmail.com3 , usman.tarbiyah@uin-alauddin.ac.id4
1st
082189811116, 2nd081354826921, 3rd081355006000, 4rd081241369568

Abstract:
This paper aims to describe: 1) Situational principles of learning. 2) General systems of
learning methods. This paper combines analysis from various works of literature to produce
a new paper. Broadly speaking, situational principles of learning are conditions in which
knowledge and experience activities occur as a result of exchanging information between
educators and students through various mental processing processes. This is in line with
Gagne's opinion which defines that a learning situation is a situation where there is an
activity of exchanging information, knowledge, and experience between educators and
students and produces a change in behavior in students after they are placed in that
situation. According to Tessie Setiabudi and Joshua Maruta in their book Smart Teaching
presented by Bimba that: Your Child Learns with 13 Precise Kits, to produce an effective
learning situation it is necessary to pay attention to three things, namely internal aspects,
external aspects, and the environment

Keywords: Learning Situational Principles

Abstrak:
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran,
2) Sistem-Sistem Umum Metode Pembelajaran. Tulisan ini menggabungkan analisis dari
berbagai literatur sehingga menghasilkan tulisan baru. Secara garis besar, Prinsip-Prinsip
Situasional Pembelajaran merupakan keadaan yang mana terjadinya aktivitas pengetahuan
dan pengalaman dari hasil saling bertukar informasi antara pendidik dan peserta didik
dengan melalui berbagai proses pengolahan mental. Ini sejalan dengan pendapat Gagne
yang mendefinisikan bahwa situasi pembelajaran adalah keadaan di mana terjadi aktivitas
saling bertukar informasi pengetahuan dan pengalamannya antara pendidik dan peserta
didik dan menghasilkan suatu perubahan perilaku pada peserta didik setelah ia ditempatkan
pada situasi tersebut. Menurut Tessie Setiabudi dan Joshua Maruta dalam bukunya Cerdas
Mengajar yang dipaparkan oleh Bimba bahwa: Anak Anda Belajar dengan 13 Kiat Jitu,
untuk menghasilkan situasi pembelajaran yang efektif maka perlu memperhatikan tiga hal,
yakni aspek internal, aspek eksternal dan lingkungan.

Kata Kunci: Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 1


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

PENDAHULUAN
Tugas utama seorang guru adalah memberikan pembelajaran kepada
peserta didik. Idenya adalah ketika guru bertindak sebagai guru, siswa diharapkan
untuk belajar. Hal-hal berikut ditemukan dalam pembelajaran; Guru mengajar
dengan baik, ada siswa yang banyak belajar, ada siswa yang berpura-pura belajar,
bahkan ada siswa yang tidak belajar. Dalam tugas ini, Anda sebagai guru tentu saja
bingung dengan situasi siswa.
Tentunya guru atau seorang pendidik hendaknya memahami keadaan atau
situasi dalam lingkungan belajar. Apabila menginginkan situasi pembelajaran yang
kondusif dan efektif, maka lakukanlah berbagai cara untuk menciptakan keadaan
tersebut. Guru juga wajib memperhatikan lingkungan di sekitar peserta didik,
karena jika ruang kelas yang dipakai untuk proses belajar kotor dan tidak nyaman,
maka akan menghambat proses belajar mengajar dan proses transfer ilmu kepada
peserta didik.
Sebagai seorang pendidik tentunya bertugas untuk menyajikan ilmu
pengetahuan kepada peserta didiknya, disampaikan sesuai dengan metode yang
telah dirumuskan terlebih dahulu, serta yang paling penting adalah metode tersebut
harus sesuai dengan tingkat kemampuan dan karakteristik peserta didik dalam
memahami pengetahuan yang di berikan.
Seorang guru juga harus mampu mengelola kelas dengan baik, terutama
dalam hal merumuskan bahan ajar yang akan disampaikan, sehingga mampu untuk
menyusun penilaian peserta didik. Hal tersebut dapat berjalan dengan baik apabila
oleh setiap guru/pendidik telah mempersiapkan strategi dan metode pembelajaran
yang sesuai dengan prinsip-prinsip situasi pembelajaran, sehingga terwujudnya
tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Dalam proses pembelajaran, guru harus menciptakan dan menyiapkan
kondisi maupun situasi yang baik, agar peserta didik bersemangat dalam menerima
pelajaran. Ilmu yang anak didik peroleh dari sekolah akan diingat selalu apabila
situasi pembelajarannya menyenangkan.
Oleh karena itu, maka dipandang perlu untuk pembahas secara mendalam
mengenai prinsip-prinsip situasional pembelajaran dan untuk melengkapi

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 2


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

pembahasan tentang prinsip tersebut, maka diperlukan bahasan mengenai sistem-


sistem umum metode pembelajaran.

RUANG LINGKUP MASALAH


Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, menghasilkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip-prinsip situasional pembelajaran?
2. Bagaimana sistem-sistem umum metode pembelajaran?

PEMBAHASAN
Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa situasi itu sama halnya dengan
suatu keadaan tertentu, sementara pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dengan sumber belajarnya pada suatu lingkungan belajar
yang meliputi guru dan peserta didik yang saling bertukar informasi. Persamaan
penafsiran mengenai definisi pembelajaran ini pula diperkuat dengan pendapat
Syaiful Sagala yang mengatakan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi dua
arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru kedudukannya sebagai pendidik,
sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.1
Berdasarkan uraian di atas, menghadirkan penafsiran tentang situasi
pembelajaran, yang berarti situasi pembelajaran dimaksud adalah suatu keadaan
yang mana terjadinya aktivitas pengetahuan dan pengalaman dari hasil saling
bertukar informasi antara pendidik dan peserta didik dengan melalui berbagai
proses pengolahan mental. Ini sejalan dengan pendapat Gagne yang mendefinisikan
bahwa situasi pembelajaran adalah keadaan di mana terjadi aktivitas saling bertukar
informasi pengetahuan dan pengalamannya antara pendidik dan peserta didik dan
menghasilkan suatu perubahan perilaku pada peserta didik setelah ia ditempatkan
pada situasi tersebut.
Menurut Tessie Setiabudi dan Joshua Maruta dalam bukunya Cerdas

11
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Cet.VIII; Bandung: Alfabeta, 2010), h. 61.

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 3


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

Mengajar yang dipaparkan oleh Bimba bahwa: Anak Anda Belajar dengan 13 Kiat
Jitu, untuk menghasilkan situasi pembelajaran yang efektif maka perlu
memperhatikan tiga hal, yakni aspek internal, aspek eksternal dan lingkungan.2
a. Aspek Internal
Hal pertama yang perlu diperhatikan ialah aspek internal yang mana
masuk dalam ranah fisik, artinya aspek-aspek yang ada dalam diri pendidik dan
peserta didik, mencangkup fisiknya, mental dan emosionalnya. Pertama: fisik
misalnya guru maupun peserta didik harus memiliki tubuh yang segar karena
akan lebih mudah fokus dalam proses belajar mengajar, sedangkan apabila
tubuh terasa lelah, mengantuk maka akan menghambat konsentrasi dalam hal
belajar mengajar. Kemudian mengenai rentang waktu konsentrasi, yang mana
di sini fokuskan pada kemampuan peserta didik, pada umumnya anak- anak
mampu berkonsentrasi maksimal sampai 20 menit, lebih dari itu mereka
cenderung sudah bosan dan sulit berkonsentrasi.3
Kedua: mental dan emosional, yaitu berupa suasana hati yang baik akan
berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran, peserta didik akan berhasil
dalam belajarnya, dan pendidik akan berhasil dalam menyampaikan materi
pelajarannya. Kemudian bebas dari ketegangan psikologis, yang apabila
menginginkan situasi pembelajaran yang kondusif maka peserta didik maupun
guru diharapkan untuk bebas dari ketegangan psikologis. Berikutnya bebas dari
ancaman, terfokus pada situasi belajar peserta didik yang apabila seorang anak
merasa nyaman dalam belajar tanpa ancaman dan paksaan dari orang tua yang
mengharuskan untuk belajar ini dan itu, maka anak tersebut akan belajar dengan
sendirinya sebab dia paham bahwa belajar itu perlu dan akan melakukannya
dengan hati gembira.4
b. Aspek Eksternal
Aspek eksternal ini merupakan aspek dari luar diri pendidik dan peserta
didik, namun aspek ini sama halnya dengan aspek internal yang yang juga turut

2 Bimba-AIUEO,https://bimba-aiueo.com/menciptakan-kondisi-belajar-kondusif-2/,(diakses April 2020)


3
Bimba-AIUEO,https://bimba-aiueo.com/menciptakan-kondisi-belajar-kondusif-2/,(diakses April 2020)
4 Bimba-AIUEO,https://bimba-aiueo.com/menciptakan-kondisi-belajar-kondusif-2/,(diakses April 2020)

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 4


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

memberikan kenyamanan dan situasi kondusif dalam proses pembelajaran yang


berlangsung. Beberapa hal yang mencangkup aspek eksternal antara lain;
sarana utama, misalnya meja dan kursi yang bersih dan nyaman, ruang kelas
yang memadai, buku pelajaran yang dibutuhkan tersedia, penerangan yang
cukup. Terdapat juga sarana pendukung, misalnya dalam lingkungan belajar
yang kondusif itu memerlukan alat-alat atau sarana pendukung seperti papan
tulis, papan mading, komputer dan printer, dan lain sebagainya5

c. Aspek Lingkungan
Lingkungan yang bersih dan nyaman akan memberikan sensasi tersendiri
dalam proses pembelajaran. Pada aspek lingkungan ini antara lain; temperatur
ruang belajar yang nyaman, bebas gangguan atau distraksi, belajar tidak harus
selalu diruang tertutup, yang paling utama adalah lingkungan di sekitar kita
aman, nyaman dan tentram.6
Selain ketiga aspek di atas, beberapa hal yang memberi kontribusi untuk
menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif agar tujuan pembelajaran
tercapai antara lain:
1) Desain pembelajarannya. Seels dan Richey dalam buku Muhammad
Yaumi, mendefinisikan bahwa desain adalah proses untuk menentukan
kondisi belajar.7
2) Strategi pembelajaran. Ini merupakan hal penting pendukung situasi
belajar mengajar. Strategi pembelajaran merupakan serangkaian rencana
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3) Metode pembelajaran. Harus memperhatikan materi apa yang akan
disampaikan, kemudian menentukan metodenya.8
Prinsip dari situasional pembelajaran hakikatnya adalah suatu proses yang
menciptakan situasi pembelajaran yang efektif dan efisien, maka perlu pijakan
seperti beberapa aspek pendukung sebelumnya telah diuraikan.

5 Bimba-AIUEO,https://bimba-aiueo.com/menciptakan-kondisi-belajar-kondusif-2/,(diakses April 2020)


6 Bimba-AIUEO,https://bimba-aiueo.com/menciptakan-kondisi-belajar-kondusif-2/,(diakses April 2020)
7 Muhammad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan dengan Kurikulum 2013

(Cet. V; Jakarta: Kencana, 2017), h. 5.


8 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Cet. III; Bandung: PT Remaja Rosdakarya) h. 181.

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 5


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

Untuk mendukung dan mengembangkan teori di atas, maka dibutuhkan


pula implikasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi guru sehingga mampu
mewujudkan suasana belajar yang kondusif bagi peserta didik.
Seperti halnya peserta didik, guru juga tidak bisa terlepas dari implikasi
prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran, karena guru yang merancang dan
melaksanakan pembelajaran tersebut. Implikasi prinsip-prinsip pembelajaran
bagi guru terwujud dalam perilaku fisik dan psikis mereka. Jadi dengan adanya
kesadaran guru pada prinsip-prinsip tersebut diharapkan adanya peningkatan
kualitas pembelajaran yang diselenggarakan.
a. Perhatian dan Motivasi
Dalam merencana-kan kegiatan pembelajarannya, guru sudah memikirkan
perilakunya terhadap peserta didik sehingga dia dapat menarik perhatian
dan motivasi peserta didik dan tidak berhenti pada rencana pembelajarannya
tetapi sampai selesai menyajikan materinya. Sebagai implikasi prinsip
perhatian bagi guru tampak pada perilaku-perilaku berikut: “hendaknya
guru membuat setiap bahan pelajaran agar mengandung suatu masalah yang
menarik perhatian peserta didik dan merangsang untuk berusaha
menyelidiki serta memecahkan, guru menghubungkan bahan pelajaran
dengan masalah dan tugas konkret yang dapat dikerjakan peserta didik
secara kelompok, dan guru menghubungkan bahan pelajaran dengan bidang
kegiatan tertentu dalam kehidupan sehari-hari. 9
Selain guru itu juga dapat menggunakan metode yang bervariasi,
menggunakan media sesuai dengan tujuan belajar dan materi, guru dapat
menggunakan bahasa yang tidak monoton serta dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang membimbing.10 Bila diperhatikan lebih lanjut,
implikasi prinsip perhatian guru ini sesuai dengan prinsip pembelajaran
contextual teacing dan learning, seperti inkuiri dan masyarakat belajar.
b. Keaktifan
Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik, memberikan

9 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Edisi Revisi (Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 20-21.
10 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Cet. IV; Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 62.

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 6


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

peluang dilaksanakannya implikasi prinsip keaktifan bagi guru secara


optimal. Peran guru mengorganisasikan kesempatan belajar bagi masing-
masing peserta didik berarti mengubah peran guru, yaitu menjamin bahwa
setiap peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan di dalam
kondisi yang ada. Hal ini berarti kesempatan yang diberikan oleh guru akan
menuntut peserta didik selalu aktif mencari, memperoleh dan mengelola
bahan belajarnya.
c. Keterlibatan Langsung
Keterlibatan peserta didik bukan hanya secara fisik dan hal ini juga tidak
menjamin keaktifan belajar peserta didik. Guru harus pandai-pandai
merancang pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat
terlibat langsung bukan saja secara fisik tetapi juga secara emosional serta
intelektual peserta didik.
Selain itu, implikasi adanya prinsip ini bagi guru adalah kemampuan guru
untuk bertindak sebagai fasilitator dan juga sebagai manajer/ pengelola
kegiatan yang mampu mengarahkan, membimbing dan memotivasi peserta
didik ke tujuan pembelajaran yang telah di rancang.
d. Pengulangan
Jika guru mampu memilih bahan yang membutuhkan pengulangan dan yang
tidak membutuhkan pengulangan, maka guru telah melakukan implikasi
dari prinsip pengulangan. Karena tidak semua bahan pembelajaran itu
membutuhkan pengulangan. Pengulangan dibutuhkan oleh bahan-bahan
pembelajaran yang harus dihafalkan tanpa ada kesalahan sedikit pun,
termasuk bahan yang membutuhkan latihan-latihan.
e. Perbedaan Individual
Guru menghadapi peserta didik secara klasikal dalam kelas tentunya harus
mempertimbangkan latar belakang atau karakteristik masing-masing
peserta didik. Jadi, guru harus dapat melayani peserta didiknya sesuai
karakteristik mereka orang per orang.
f. Tantangan
Tantangan sebagai salah satu prinsip pembelajaran yang dapat

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 7


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

mengantarkan peserta didik mencapai tujuannya. Sehingga guru harus


merancang kegiatan pembelajaran dalam bentuk kegiatan, bahan dan media
yang dapat memberi tantangan kepada peserta didik untuk lebih
bersemangat dengan tantangan itu.
g. Refleksi dan Penguatan
Pemberian refleksi dan penguatan dapat dilakukan dengan lisan maupun
tulisan. Guru harus dapat menentukan momen dan cara yang tepat keduanya
dapat diberikan dengan tepat sasaran.

SISTEM-SISTEM UMUM METODE PEMBELAJARAN


1. Memahami Makna Sistem Metode Pembelajaran
Sistem umum metode pembelajaran merupakan sebuah rangkaian dari
beberapa kata yang digabungkan menjadi satu. Dari setiap kata tersebut secara
bahasa dan istilah mempunyai makna tersendiri dan secara independen dapat
dibentuk satu makna yang utuh. Untuk itu sebelum dilakukan pembahasan
tentang sistem- sistem umum metode pembelajaran, perlu ditelusuri makna dari
setiap kata, yaitu makna sistem, dan makna metode pembelajaran.
Sistem secara istilah merupakan kumpulan hal-hal yang digabungkan
ke dalam suatu keseluruhan yang konsisten karena saling terkait, dan setiap
tatanannya pasti terdapat komponen-komponen yang saling mendukung agar
terjadinya prinsip kinerja yang efektif dan efisien.11
Beralih pada makna metode pembelajaran, yaitu cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang tersusun sejak awal dalam kegiatan
pembelajaran, agar mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hal ini
berarti metode pembelajaran digunakan untuk merealisasikan strategi
pembelajaran yang telah ditetapkan.12
Lebih lanjut jika kedua kata yaitu sistem dan metode pembelajaran

11 Rifki Amin, Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum

(Cet. I; Yogyakarta, 2014), h. 34.


12 Ali Mudlofir & Evi Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori ke Praktik (Cet. VII;

Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2017), h. 105.

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 8


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

dikombinasikan menjadi satu yaitu ‘sistem metode pembelajaran’ maka dapat


ditarik garis lurus bahwa kata sistem metode pembelajaran bermakna rangkaian
beberapa komponen atau unsur-unsur ilmu (cara/metode) yang saling
membantu dalam proses pembelajaran, demi tercapainya tujuan pembelajaran
yang diinginkan.
2. Identifikasi Jenis-jenis Umum Metode Pembelajaran
Jenis-jenis metode pembelajaran yang umum digunakan dalam proses
pembelajaran, antara lain:
a. Metode ceramah. Metode ini merupakan cara yang digunakan dalam
mengembangkan proses pembelajaran melalui cara penuturun (lecturer).
Dalam proses pembelajaran, guru biasanya belum merasa puas jika tidak
melakukan ceramah, sebab metode ceramah identik dengan strategi
pembelajaran ekspositori, metode ceramah merupakan cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan strategi tersebut. Perlu juga untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari metode ceramah ini, adapun kelebihannya
antara lain:
1) Metode ini merupakan cara yang murah sekaligus mudah untuk dilakukan.
2) Menyajikan materi pelajaran yang luas.
3) Organisasi kelas dapat diatur lebih sederhana.
4) Dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.
Di samping kelebihan, pasti ada kekurangan metode ceramah ini, antara
lain:
1) Materi yang dikuasai peserta didik sebagai hasil dari ceramah tentu
akan terbatas pada apa yang dikuasai guru saja.
2) Metode ini tidak disertai dengan peragaan, sehingga bisa saja
menimbulkan terjadinya verbalisme.
3) Metode ini sering dianggap sebagai cara yang membosankan, apalagi
seorang guru yang kurang memiliki kemampuan tutur kata yang baik.
4) Metode ini tidak menjamin seluruh peserta didik akan memahami apa

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 9


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

yang sudah dijelaskan oleh guru.13


b. Metode diskusi. Metode ini merupakan percakapan ilmiah yang responsif
antara peserta didik satu dengan lainnya, misalnya dalam suatu kelompok
diskusi yang telah ditetapkan yang berisikan pertukaran pendapat berisikan
pertanyaan- pertanyaan, ide-ide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat.
Metode ini umum dilakukan, karena ini melibatkan peserta didik
sepenuhnya dalam berkelompok dan bekerjasama guna dapat mengeluarkan
pendapat, sikap dan apresiasinya secara bebas. Sama halnya dengan metode
ceramah, metode ini juga pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, adapun
kelebihannya antara lain:
1) Peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk berpikir.
2) Diskusi dapat menumbuhkan partisipasi aktif dikalangan peserta didik.
3) Diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dan dapat
menghargai pendapat orang lain.
Di samping kelebihan, pasti ada kekurangan metode diskusi ini, antara lain:
1) Diskusi terlampau memakan waktu.
2) Terkadang guru tidak mengerti cara pelaksanaan metode diskusi ini,
yang berujung pada sesi tanya jawab saja.

3) Terkadang peserta didik juga kurang melaksanakan diskusi dengan


baik.14
c. Metode demonstrasi. Metode ini cukup efektif karena membantu peserta
didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau
data yang benar. Metode ini menyajikan materi pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya maupun tiruan. Media
yang dapat digunakan pada metode ini adalah video, model atau benda
tiruan dan juga benda asli. Kelebihan dari metode ini adalah proses
pembelajaran akan lebih menarik karena peserta didik tidak hanya
mendengarkan, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. Namun

13
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, h. 196.
14 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, h. 208.

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 10


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

kekurangannya pada metode ini adalah bahwa metode ini memerlukan


persiapan yang lebih matang, memerlukan kemampuan dan keterampilan
guru yang khusus agar demonstrasi ini berjalan dengan baik dan efektif.
d. Metode tanya jawab. Metode ini adalah metode mengajar yang
memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang terjalin antara
pendidik dan peserta didik, yang mana peserta didik sebagai penanya, dan
guru menjawab bahkan sebaliknya, guru bertanya dan peserta didik yang
menjawab. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang berpikir peserta
didik dan membimbingnya dalam mencapai atau mendapatkan
pengetahuan.
e. Metode simulasi. Pada dasarnya pembelajaran yang menggunakan metode
simulasi ini, menghendaki peserta didik untuk berperan aktif dalam
membawa peserta didik ke dalam sebuah situasi yang menyerupai kondisi
yang sesungguhnya. Penggunaan metode ini dapat meningkatkan
kemampuan dalam aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik. Kelebihan
utama dari simulasi ini adalah cara ini dapat dijadikan sebagai bekal bagi
peserta didik dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, dalam
kehidupan nyata di lingkungan keluarga dan masyarakat. Disamping itu,
metode ini ada kekurangannya juga, yaitu bahwa pengalaman yang
diperoleh dari metode simulasi ini tidak selalu tepat dan sesuai dengan
kenyataan di lapangan, serta faktor psikologi juga menjadi salah satu faktor
penting seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi peserta didik
dalam melakukan simulasi.15
f. Metode penugasan. Metode ini merupakan metode penyajian bahan dengan
cara guru memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan
belajar. Metode ini juga umum dilakukan, sebab pemberian tugas belajar
pada peserta didik memang wajib, agar peserta didik senantiasa melakukan
kegiatan belajar setiap hari, entah tugasnya dilakukan di kelas, di luar kelas,
di perpustakaan, di sekolah, di rumah, dan lain sebagainya. Metode ini perlu

15
Benny A. Pribadi, Media & Teknologi dalam Pembelajaran (Cet. I; Jakarta: Kencana,
2017),h. 227.

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 11


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

diketahui juga kelebihan dan kekurangannya, adapun kelebihannya antara


lain:
1) Sebagai motivasi bagi peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran
secara individu maupun kelompok.
2) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin.
3) Dapat mengembangkan kreativitas peserta didik.
Selain kelebihan, metode ini juga tentu memiliki kekurangan, antara
lain:
1) Peserta didik sulit dikontrol apakah tugas dilakukan secara mandiri.
2) Bila tugasnya per kelompok, yang aktif mengerjakan adalah satu atau
dua peserta didik saja.
3) Tidak mudah untuk memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan
individu peserta didik. 16
g. Metode presentasi. Metode ini yang sering kita jumpai di perkuliahan. Ya,
tepatnya presentasi sering digunakan oleh peserta didik yaitu mahasiswa
dalam proses pembelajaran. Presentasi merupakan penyajian informasi
yang diberikan oleh dosen, guru, atau instruktur kepada peserta didik
dengan menggunakan bantuan komputer/ laptop dan proyektor/ Smart TV.
Metode ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihannya
yaitu: penyampaian materinya hanya berdasarkan poin-poin penting saja,
tidak perlu menjelaskan semua materi yang tertulis pada sebuah makalah.
Lebih menarik, hal ini karena media dan teknologi yang digunakan dalam
presentasi dapat menyajikan materi secara beragam. Adapun kekurangan
pada metode ini, antara lain: sulit diterapkan untuk beberapa peserta didik.
Membutuhkan waktu persiapan lebih.
Dari tujuh metode tersebut merupakan suatu sistem yang akan memberikan
hasil pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan dengan berbagai
macam kelebihan dan kekurangan sesuai dengan karakteristiknya masing-
masing dan sangat penting bagi pendidik untuk memahami berbagai macam

16
Ali Mudlofir & Evi Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori ke Praktik, h. 120.

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 12


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

model tersebut dan menggunakannya sesuai dengan situasi dan kondisi


yang ada dalam kelas.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat dipahami dapat makalah ini yakni:
1. Situasional pembelajaran yang berarti situasi pembelajaran dimaksud adalah
suatu keadaan yang mana terjadinya aktivitas pengetahuan dan pengalaman
dari hasil saling bertukar informasi antara pendidik dan peserta didik dengan
melalui berbagai proses pengolahan mental.
2. Prinsip-prinsip situasional pembelajar dapat diklarifikasi dari berbagai aspek
antara lain: aspek internal yang meliputi fisik dan mental/emosional. Aspek
eksternal, dan aspek lingkungan. Pemilihan desain, strategi dan metode juga
merupakan prinsip-prinsip daripada situasional pembelajaran. Adapun sistem-
sistem umum metode pembelajaran meliputi: metode ceramah, metode diskusi,
metode demonstrasi, metode tanya jawab, metode simulasi, metode penugasan,
dan metode presentasi.
Materi ini diharapkan menambah wawasan kita semua, terutama bagi
yang membaca tulisan ini agar mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk
membuat situasi pembelajaran kondusif, dengan memahami situasional
pembelajaran dan sistem umum metode pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Amin, Rifki Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan
Tinggi Umum, Yogyakarta, 2014.

Benny A. Pribadi, Media & Teknologi dalam Pembelajaran, Jakarta: Kencana,


2017. Majid, Abdul Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014.

Bimba-AIUEO,https://bimba-aiueo.com/menciptakan-kondisi-belajar kondusif-2

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Cet. IV; Jakarta: Rineka
Cipta, 2009
Mudlofi, Alir R& Evi Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 13


Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran: 2023

ke Praktik, Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2017.

Rohani, Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Edisi Revisi (Cet. II; Jakarta: Rineka
Cipta, 2004).

Sagala Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2010.

Yaumi Muhammad, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan


dengan Kurikulum 2013, Jakarta: Kencana, 2017.

Prinsip-Prinsip Situasional Pembelajaran 14

Anda mungkin juga menyukai