Anda di halaman 1dari 8

1.

Latar belakang
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau
manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada
manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru
yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum
adalah demam, batuk kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin
dialami beberapa pasien meliputi rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala,
konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera rasa atau penciuman, ruam pada
kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki. Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat
ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki
gejala ringan. Orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk disertai dengan
kesulitan bernapas/sesak napas, nyeri/tekanan dada, atau kehilangan kemampuan berbicara
atau bergerak harus segera mencari pertolongan medis. Jika memungkinkan, disarankan untuk
menghubungi penyedia layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sehingga
pasien dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat. New normal adalah perubahan
perilaku atau kebiasaan untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa namun dengan selalu
menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Himbauan dari pemerintah ini
menganjurkan agar kita bisa hidup “berdampingan” dengan virus yang telah menelan ratusan
ribu jiwa di seluruh dunia

Permasalahan 
Penyuluhan perlu dilakukan karena himbauan akan di adakannya kembali kegiatan
belajar mengajar offline oleh pemerintah.
Kurangnya pemahanan warga mengenai New Normal di tengah pandemi COVID-19.
Kurangnya pemahaman warga mengenai bagaimana prosedur untuk di adakannya
kembali kegiatan belajar mengajar offline di masa pandemic COVID-19

Perencanaan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan mengenai belajar mengajar offline di
masa pandemic COVID-19 maka dilakukan metode penyuluhan dengan perwakilan
guru-guru sekolah di balai desa desa Maten.
Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan media power poin dengan menjaga jarak
dan menggunakan masker di Balai desa Mlaten karena kondisi pandemi yang
meminimalisir warga bergerombol dengan banyak orang.
Kegiatan penyuluhan disertai dengan sesi tanya jawab baik oleh perwakilan guru-guru
sekolah.

Pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Puri, Kota
Mojokerto.
Penyuluhan ini diikuti oleh 20 orang, yaitu 1 dokter, 2 tenaga kesehatan, 15 perwakilan
guru-guru sekolah, 2 operator.
Setelah penyuluhan dilakukan sesi tanya jawab dan berjalan dengan baik.

Monitoring 
Guru-guru dapat mengerti tentang prosedur yang harus di patuhi apabila kembali di
adakannya kegiatan belajar mengajar offline di masa pandemic COVID-19.
Melalui penyuluhan diharapkan tidak adanya kluster baru kasus terkonfirmasi Covid-19
dari sekolah-sekolah di sekitar di Desa Mlaten.
Secara keseluruhan kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan lancar.

2. Imunisasi adalah satu cara untuk menimbulkan atau meningkatkan


kekebalan seseorang secara aktif terhadap satu penyakit, sehingga bila kelak
ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan. Sasaran
imunisaasi adalah bayi ( 0-11 bulan ), Balita ( 18-36 bulan ), Ibu hamil dan
Sweeping bayi DO imunisasi. Adapun penyakit menular yang dapat di cegah
imunisasi ( PD31 ) antara lain difteri, pertusis, tetanus,campak, polio, dan
hepatitis B. Pelaksanaan program imunisasi secara nyata di laksanakan di
puskesmas dan posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan.
Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah untuk mencapai Indonesia
Sehat 2010. Oleh karena itu sekurang-kurangnya 70% dari penduduk suatu
daerah harus mendapat imunisasi dasar. Namun di Indonesia masih banyak
ditemukan kasus penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi

 - imunisasi dasar harus tetap di lakukan di masa pandemi untuk menjaga tumbuh
kembang balita untuk mencegah terjadinya penyakit dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan
- pengaruh pendidikan orangtua terhadap ketidakpatuhan pemberian imunisasi
dasar pada bayi dan balita, pada masyarakat dengan pendidikan rendah tidak
patuh dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi dan balita

 -melakukan imunisasi pada balita dengan tetap menerapkan protokol kesehatan


di masa pandemi Covid-19
- proses kegiatan ini di lakukan oleh dokter intership bersama dengan bidan desa
dan kader di desa Plososari Kec Puri

 -melakukan imunisasi pada balita dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa
pandemi Covid-19
- proses kegiatan ini di lakukan oleh dokter intership bersama dengan bidan desa dan kader di
desa Plososari Kec Puri

 - melakukan KIE pada orangtua dari bayi dan balita bahwa imunisasi herus tetap diberikan
sesuai usia demi menjaga kesehatan bayi dan balita
- memonitoring KIPI (Kejadian Ikutan Pasce Imunisasi) pada bayi dan balita

3. Rapid Test masal di Desa Sumolowang Kecamatan Puri


 Rapid test atau uji cepat yang handal untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2, setidaknya untuk
beberapa bulan ke depan, diyakini menjadi jurus paling ampuh untuk memperlambat
penyebaran virus corona. Rapid test masal ini merupakan program pemerintah Kabupaten
Mojokerto dalam upaya mendeteksi adanya penyebaran virus SARS-CoV-2 di lingkungan Desa
Sumolawang Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. Pemerintah Kabupaten Mojokerto
menargetkan sebanyak 350 orang perhari untuk di lakukan rapid test masal ini. Dimana apabila
di temukan warga dengan hasil rapid test reaktif akan di tindak lanjuti untuk melakukan
pemeriksaan lanjutan di LABKESDA Mojokerto dengan melakukan swab tenggorok untuk
diagnosa pasti terhadap virus ini sehingga dapat mengontrol penyebaran virus SARS-CoV-2.
Rapid test dilakukan oleh petugas medis yang berkompeten sesuai dengan pedoman protokol
penanganan Covid-19 yang diterbitkan Kementerian Kesehatan. Rapid test masal ini dilakukan di
Puskesmas pembantu (Pustu) Desa Medali. Prosedur ini penting demi keamanan warga itu
sendiri serta orang lain yang berada di sekitarnya, termasuk petugas medis yang menangani.
 * rapid test masal ini perlu dilakukan karena masih banyaknya angka kesakitan dan kematian
masyarakat yang di akibatkan karena tertular virus Covid-19
* masih banyaknya masyarakat yang belum paham tentang adanya Virus Covid-19, sehingga
sedikit masyarakat yang sadaran untuk menjaga dirinya dan keluarganya agar tidak tertular virus
ini
* masih banyaknya warga yang masih melanggar protokol kesehatan yang telah di tetapkan oleh
WHO dan masih banyaknya masyarakat yang tidak terdeteksi tertular virus Covid-19
 * melakukan Rapid test masal kepada masyarakat di desa Sumolawang dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19
* proses kegiatan ini di lakukan oleh dokter intership bersama dengan perawat puskesmas,
analis laboratorium dan kader di desa SumolawangKec Puri
 * melakukan Rapid test masal kepada masyarakat di balaidesa Sumolawang dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19
* proses kegiatan ini di lakukan oleh dokter intership dan kepala puskesmas Puri bersama
dengan perawat puskesmas, analis laboratorium, dinas kesehatan dan kader di desa
SumolawangKec Puri
 * memonitoring warga dengan hasil rapid test reaktif yang akan di lakukan pemeriksaan lanjutan
di LABKESDA kebupaten Mojokerto
* menurunnya angka kesakitan dan kematian yang di akibatkan virus Covid-19 di kabupaten
Mojokerto
* membuat masyarakat lebih perhatian dan waspada sehingga lebih banyak masyarakat yang
mematuhi protokol kesehatan yang telah do tetapkan

4. Pemberian Vitamin A di desa Brayung kec Puri


 Vitamin A adalah zat gizi yang paling esensial, hal itu dikarenakan konsumsi makanan
kita belum mencukupi dan masih rendah sehingga harus dipenuhi dari luar. Kekurangan
vitamin A (KVA) akan meningkatkan kesakitan dan kematian, mudah terserang penyakit
infeksi seperti diare, radang paru-paru, pneumonia, dan akhirnya kematian. Akibat lain
yang paling serius dari kekurangan vitamin A (KVA) adalah rabun senja yaitu betuk lain
dari xeropthalmia termasuk kerusakan kornea mata dan kebutaan. Vitamin A
bermanfaat untuk menurunkan angka kesakitan angka kematian, karena vitamin A
dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti campak, diare,
dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) (Almatsier, 2009). Kelompok umur yang
terutama mudah mengalami kekurangan vitamin A adalah kelompok bayi usia 6 – 11
bulan dan kelompok anak balita usia 12 – 59 bulan (1 – 5 tahun).
Pada balita vitamin A sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat,
untuk penglihatan yang normal, membantu memelihara kulit yang sehat dan mencegah
lapisan mulut, hidung, paru-paru dan saluran kencing dari kuman penyakit. Vitamin A
yang diberikan pada balita juga berfungsi untuk mengatur sistem kekebalan
(immunesystem), dimana sistem kekebalan badan ini membantu mencegah atau
melawan penyakit dengan membuat sel darah putih yang menghapuskan bakteri 2 dan
virus. Akibat lain yang lebih serius dari kekurangan vitamin A adalah buta senja dan
xeropthalmia karena terjadi kekeringan pada selaput lendir dan selaput bening kornea
mata. Upaya perbaikan status vitamin A harus dimulai pada balita terutama pada anak
yang menderita kekurangan vitamin A
 - Vitamin A perlu di berikan setiap 6 bulan sekali hingga usia 59 bulan untuk memenuhi
kebutuhan vitamin dalam tubuh anak karena tidak semua anak mendapatkan konsumsi
vitamin A yang cukup dari makanan atau minuman mereka
- pengaruh pendidikan dan pengetahuan orang tua terhadap pemenuhan kebutuhan
vitamin A yang cukup untuk anak’anak mereka, pada masyarakat dengan pendidikan
rendah tidak semua mereka tahu apa saja makanan yang mengandung vitamin A,
sehingga pemberian vitamin A langsung perlu dilakukan untuk
- Vitamin A ini sangat diperlukan tubuh untuk meningkatkan daya tahun tubuh
(imunitas) dan untuk perkembangan organ-organ pada tubuh balita

 -melakukan pemberian Vitamin A pada balita dengan tetap menerapkan


protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19
- proses kegiatan ini di lakukan oleh dokter intership bersama dengan bidan desa
dan kader di desa Brayung Kec Puri

 - melakukan pemberian Vitamin A pada balita dengan tetap menerapkan


protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19
- proses kegiatan ini di lakukan oleh dokter intership bersama dengan bidan desa
dan kader di desa Brayung Kec Puri
- melakukan menimbangan dan pengukuran tinggi badan dan berat badan pada balita
yang hadir untuk memantau perkembangan dan gizi balita

 - melakukan KIE pada orangtua dari bayi dan balita bahwa Vitamin A harus tetap
diberikan sesuai usia demi menjaga kesehatan dan perkembangan bayi dan balita
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian pada balita akibat kekurangan vitamin
A
5. Penyuluhan penyakit TB pada Kader desa di masa Pandemi covid-19 di desa Medali
 Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia. Dalam 20
tahun World Health Organitation (WHO) dengan negara-negara yang tergabung
di dalamnya mengupayakan untuk mengurangi TB Paru. Tuberkulosis paru
adalah suatu penyakit infeksi menular yang di sebabkan oleh infeksi menular
oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA
positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. Penyakit ini apabila tidak
segera diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi
berbahaya hingga kematian. Penyuluhan adalah bentuk usaha pendidikan non-
formal kepada individu atau kelompok masyarakat yang dilakukan secara
sistematik, terencana dan terarah dalam usaha perubahan perilaku yang
berkelanjutan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan dan
perbaikan kesejahteraan. Penyuluhan ini membahas tentang penyakit TBC
kepada Kader di Kecamatan Puri. Penyuluhan ini menerangkan tentang apa itu
TBC, penyebab, gejala, pengobatan dan cara pencegahan penularannya.
 - Penyuluhan perlu dilakukan karena untuk mengingatkan dan
meningkatkan pengetahuan para Kader terhadap warganya tentang
penyakit TB
- Kurangnya pemahanan warga mengenai penularan penyakit TB di
lingkungannya
- Meluruskan paradikma masyarakat lewat Kader desa akan penyakit
TB bahwa keluarga yang terkena TB bukan untuk di jauhi tapi untuk di
dukung untuk pengobatan rutin
 Berdasarkan latar belakang dan permasalahan mengenai masih
banyaknya masyarakat yang tertular penyakit TB
- Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan media power poin
dengan menjaga jarak dan menggunakan masker para Kader desa di
Balai desa Medali karena kondisi pandemi yang meminimalisir warga
bergerombol dengan banyak orang.
- Kegiatan penyuluhan disertai dengan sesi tanya jawab baik oleh para
Kader desa.
 Penyuluhan dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas
Puri, Kota Mojokerto.
- Penyuluhan ini diikuti oleh dokter insternship, perawat puskesmas puri
yang memegang program TB dan perwakilan Kader desa.
- Setelah penyuluhan dilakukan sesi tanya jawab dan berjalan dengan
baik
 Para kader lebih memahami tentang gejala dan penularan penyakit TB
sehingga bila warganya ada yang mempunyai gejala TB kader
mengetahui apa yang harus mereka lakukan.
- Melalui penyuluhan diharapkan tidak bertambahnya warga yang
tertulat penyakit TB dan kader bias ikut memantau warganya yang
sedang menjalani pengobatan TB

6. Gerakan Satu Juta Akseptor Tekan Kegagalan KB Kecamatan Puri


 Keluarga Berencana merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesehatan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Agar dapat
mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah atau
menunda kehamilan. Cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan
perencananan keluarga. Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel
sperma (konsepsi), atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi pada
dinding Rahim. Pada saat sekarang ini telah banyak beredar berbagai macam alat
kontrasepsi, khususnya alat kontrasepsi metode efektif yaitu: pil, suntik, IUD dan implant
 - Program KB ini perlu dilakukan untuk menekan pertumbuhan
masyarakat.
- Untuk mengurangi angka kemiskinan, dikarenakan orang dengan
ekonomi rendah yang mempunyai banyak anak akan semakin buruk
kondisinya karena tidak bias memenuhi kebutuhan sehari-hari
- Kurangnya pehaman masyarakat akan masalah KB,dan jenis
pemilihannya.
 Melakukan pemasangan KB pada ibu-ibu usia produktif dengan tetap
menerapkan protocol kesehatan di masam pandemic Covid-19
- proses kegiatan ini di lakukan oleh dokter intership bersama dengan bidan-
bidan di puskesmas Puri dan ibu usia produktif
 Melakukan pemasangan KB pada ibu-ibu usia produktif dengan tetap
menerapkan protocol kesehatan di masam pandemic Covid-19
- proses kegiatan ini di lakukan oleh dokter intership bersama dengan bidan-
bidan di puskesmas Puri dan ibu usia produktif
- melakukan pendataan dan pengukuran tekanan darah pada ibu-ibu yang
akan dipasang KB
- melakukan KIE pada ibu-ibu tentang manfaat, efek samping,dan pengetahuan tentang KB pada
ibu-ibu yang hadir

 - Menurunkan angka kemiskinan dan penangguran pada masyarakat ekonomi rendah


karena banyaknya anak dan rendahnya pendapatan.
- Banyaknya masyarakat yang mau mengikuti KB
7. Siaran keliling (Ledang) di Desa Tambakagung
Siaran keliling (ledang) yaitu melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 dengan
menggunakan mobil keliling (Calling) memberikan edukasi kepada masyarakat
agar mengurangi kegiatan di luar rumah, menerapkan pola hidup bersih dan
sehat (PHBS), menjaga jarak minimal 1 meter, menghindari keramaian,
menunda/tidak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang dan jika
terpaksa keluar rumah karena alasan yang sangat penting/bekerja, maka wajib
menggunakan masker. Kegiatan ini di lakukan untuk mengurangi menyebaran
virus Covid-19 di kelurahan Mlaten.
 Masih banyaknya warga yang tidak mematuhi protocol kesehatan, masyarakat
masih banyak yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah dan masih
banyak yang bergerombol
- Masih banyaknya masyarakat yang belum paham tentang apa itu virus Covid-
19, gejala, pencegahan dan dampak dari adanya virus Covid-19
- Masih banyaknya angka kesakitan dan kematian akibat virus Covid-19
 Penyuluhan bagi warga desa Tambak dengan menggunakan pengeras suara di
dalam mobil
- Membagikan Masker gratis pada warga yang tidak memakai masker
- Menjelaskan dan membagikan leaflet pada masyarakat tentang gejala dan
cara pencegahan penularan Covid-19
 Dilaksanakan mengelilingi desa tambak agung dengan menggunakan mobil
ambulan puskesmas dan menggunakan mengeras suara untuk memberi
penjelasan pada masyarakat.
- Pembagian masker gratis pada warga yang sedang berada di luar rumah
yang tidak menggunakan masker
- Pembagikan leaflet untuk dibaca masyarakat agar lebih paham tentang
Covid-19
 Masyarakat semakin sadar akan menjaga dirinya dan keluarga dengan tidak
keluar rumah bila tidak mendesak, selalu menggunakan masker bila keluar
rumah, tidak berjabat tangan, mencuci tangan dengan sabun atau handsinitizer
bila pulang dari keluar rumah dan tidak melakukan pertemuan yang melibatkan
banyak orang.
- Menurunnya angka keseakitan dan kematian yang di akibatkan oleh virus
Covid-19
8. Ponpes
Penyaringan atau skrining Covid-19 adalah langkah penting dalam mencegah penularan
penyakit yang diakibatkan virus corona ini. Skrining merupakan tindakan awal yang
dilakukan petugas kesehatan terhadap siswa yang akan kembali ke Pondok Pesantren
dari tempat asal masing-masing siswa setelah adanya pemulangan siswa untuk
mengurangi rantai penyebaran virus covid-19. Tindakan ini menentukan langkah
selanjutnya, apakah siswa tersebut bisa kembali berkegiatan di Pondok Pesantren atau
harus kembali kerumah untuk memulihkan kondisi apabila siswa tersebut sedang sakit.
Skrining Covid-19 dilakukan oleh petugas medis yang berkompeten sesuai dengan
pedoman protokol penanganan Covid-19 yang diterbitkan Kementerian Kesehatan.
Skrining ini dilakukan di Balai Desa Plososari dimana siswa di antar oleh keluarga
masing-masing dari daerah asal masing-masing dengan membawa surat keterangan
sehat dari dokter di daerah masing-masing. Prosedur ini penting demi keamanan siswa
itu sendiri serta orang lain yang berada di sekitarnya, termasuk petugas medis yang
menangani.
 - akan di adakannya kembali kegiatan belajar mengajar offline di pondok
pesantren
- para santri yang akan kembali dari kota masing-masing selama beberapa
minggu, sehingga berisiko untuk membawa virus dari kota masing-masing
 - siswa yang sebelumnya sudah di beritahukan apabila akan kembali ke pondok
pesantren di wajibkan melakukan skrining sehatan dan membawa surat
keterangan sehat dari Faskes dari kota masing-masing
- siswa yang suhunya lebih dari 37,5 akan di pisahkan dan di beri arahan, untuk
kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pemulihan terlebih dahulu.
- siswa yang telah memenuhi syarat di perbolehkan kembali ke Pondok
Pesantren bersama guru mereka
 - dilaksana kan di balai desa Plososari kecamatan Puri
- di lakukan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk ruangan
- di lakukan pengecekkan terhadap surat sehat yang terlah di bawa
- melakukan pengecekan kesehatan kembali apabila telah memenuhi persyaratan
- santri yang telah memenuhi semua prosedur diperbolehkan kembali belajar di
Pondok Pesantren
 - dilaksana kan di balai desa Plososari kecamatan Puri
- di lakukan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk ruangan
- di lakukan pengecekkan terhadap surat sehat yang terlah di bawa
- melakukan pengecekan kesehatan kembali apabila telah memenuhi persyaratan
- santri yang telah memenuhi semua prosedur diperbolehkan kembali belajar di
Pondok Pesantren

Anda mungkin juga menyukai