Latar Belakang
Latar Belakang
Latar belakang
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau
manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada
manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru
yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum
adalah demam, batuk kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin
dialami beberapa pasien meliputi rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala,
konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera rasa atau penciuman, ruam pada
kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki. Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat
ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki
gejala ringan. Orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk disertai dengan
kesulitan bernapas/sesak napas, nyeri/tekanan dada, atau kehilangan kemampuan berbicara
atau bergerak harus segera mencari pertolongan medis. Jika memungkinkan, disarankan untuk
menghubungi penyedia layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sehingga
pasien dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat. New normal adalah perubahan
perilaku atau kebiasaan untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa namun dengan selalu
menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Himbauan dari pemerintah ini
menganjurkan agar kita bisa hidup “berdampingan” dengan virus yang telah menelan ratusan
ribu jiwa di seluruh dunia
Permasalahan
Penyuluhan perlu dilakukan karena himbauan akan di adakannya kembali kegiatan
belajar mengajar offline oleh pemerintah.
Kurangnya pemahanan warga mengenai New Normal di tengah pandemi COVID-19.
Kurangnya pemahaman warga mengenai bagaimana prosedur untuk di adakannya
kembali kegiatan belajar mengajar offline di masa pandemic COVID-19
Perencanaan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan mengenai belajar mengajar offline di
masa pandemic COVID-19 maka dilakukan metode penyuluhan dengan perwakilan
guru-guru sekolah di balai desa desa Maten.
Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan media power poin dengan menjaga jarak
dan menggunakan masker di Balai desa Mlaten karena kondisi pandemi yang
meminimalisir warga bergerombol dengan banyak orang.
Kegiatan penyuluhan disertai dengan sesi tanya jawab baik oleh perwakilan guru-guru
sekolah.
Pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Puri, Kota
Mojokerto.
Penyuluhan ini diikuti oleh 20 orang, yaitu 1 dokter, 2 tenaga kesehatan, 15 perwakilan
guru-guru sekolah, 2 operator.
Setelah penyuluhan dilakukan sesi tanya jawab dan berjalan dengan baik.
Monitoring
Guru-guru dapat mengerti tentang prosedur yang harus di patuhi apabila kembali di
adakannya kegiatan belajar mengajar offline di masa pandemic COVID-19.
Melalui penyuluhan diharapkan tidak adanya kluster baru kasus terkonfirmasi Covid-19
dari sekolah-sekolah di sekitar di Desa Mlaten.
Secara keseluruhan kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan lancar.
- imunisasi dasar harus tetap di lakukan di masa pandemi untuk menjaga tumbuh
kembang balita untuk mencegah terjadinya penyakit dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan
- pengaruh pendidikan orangtua terhadap ketidakpatuhan pemberian imunisasi
dasar pada bayi dan balita, pada masyarakat dengan pendidikan rendah tidak
patuh dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi dan balita
-melakukan imunisasi pada balita dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa
pandemi Covid-19
- proses kegiatan ini di lakukan oleh dokter intership bersama dengan bidan desa dan kader di
desa Plososari Kec Puri
- melakukan KIE pada orangtua dari bayi dan balita bahwa imunisasi herus tetap diberikan
sesuai usia demi menjaga kesehatan bayi dan balita
- memonitoring KIPI (Kejadian Ikutan Pasce Imunisasi) pada bayi dan balita
- melakukan KIE pada orangtua dari bayi dan balita bahwa Vitamin A harus tetap
diberikan sesuai usia demi menjaga kesehatan dan perkembangan bayi dan balita
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian pada balita akibat kekurangan vitamin
A
5. Penyuluhan penyakit TB pada Kader desa di masa Pandemi covid-19 di desa Medali
Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia. Dalam 20
tahun World Health Organitation (WHO) dengan negara-negara yang tergabung
di dalamnya mengupayakan untuk mengurangi TB Paru. Tuberkulosis paru
adalah suatu penyakit infeksi menular yang di sebabkan oleh infeksi menular
oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA
positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. Penyakit ini apabila tidak
segera diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi
berbahaya hingga kematian. Penyuluhan adalah bentuk usaha pendidikan non-
formal kepada individu atau kelompok masyarakat yang dilakukan secara
sistematik, terencana dan terarah dalam usaha perubahan perilaku yang
berkelanjutan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan dan
perbaikan kesejahteraan. Penyuluhan ini membahas tentang penyakit TBC
kepada Kader di Kecamatan Puri. Penyuluhan ini menerangkan tentang apa itu
TBC, penyebab, gejala, pengobatan dan cara pencegahan penularannya.
- Penyuluhan perlu dilakukan karena untuk mengingatkan dan
meningkatkan pengetahuan para Kader terhadap warganya tentang
penyakit TB
- Kurangnya pemahanan warga mengenai penularan penyakit TB di
lingkungannya
- Meluruskan paradikma masyarakat lewat Kader desa akan penyakit
TB bahwa keluarga yang terkena TB bukan untuk di jauhi tapi untuk di
dukung untuk pengobatan rutin
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan mengenai masih
banyaknya masyarakat yang tertular penyakit TB
- Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan media power poin
dengan menjaga jarak dan menggunakan masker para Kader desa di
Balai desa Medali karena kondisi pandemi yang meminimalisir warga
bergerombol dengan banyak orang.
- Kegiatan penyuluhan disertai dengan sesi tanya jawab baik oleh para
Kader desa.
Penyuluhan dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas
Puri, Kota Mojokerto.
- Penyuluhan ini diikuti oleh dokter insternship, perawat puskesmas puri
yang memegang program TB dan perwakilan Kader desa.
- Setelah penyuluhan dilakukan sesi tanya jawab dan berjalan dengan
baik
Para kader lebih memahami tentang gejala dan penularan penyakit TB
sehingga bila warganya ada yang mempunyai gejala TB kader
mengetahui apa yang harus mereka lakukan.
- Melalui penyuluhan diharapkan tidak bertambahnya warga yang
tertulat penyakit TB dan kader bias ikut memantau warganya yang
sedang menjalani pengobatan TB