Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Pendidikan Sosiologi
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap Desa pasti memiliki budaya dan tradisi masing-masing setiap tahunnya
dalam merayakan Idul Fitri. Idul Fitri diadakan setahun sekali setelah berakhirnya
bulan suci Ramadhan. Idul Fitri merupakan hari besar yang dinantikan umat Islam
karena Idul Fitri ialah hari dimana umat Islam merayakan kemenangannya setelah
satu bulan berpuasa.
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Takbir
Dalam menetapkan suatu hukum dari setiap perbuatan maka harus mempunyai
landasan. Sehingga dengan landasan itu maka suatu perbuatan tersebut dapat
ditetapkan hukumnya. Apakah akan jatuh kepada hukum wajib, sunah, makruh,
mubah atau haram. Demikian pula dengan takbir, takbir ini masuk ke dalam ruang
lingkup Ibadah dan dasar dianjurkannya bertakbir pada hari raya Idul Fitri dan Idul
Adha terdapat dalam firman Allah berikut ini.
Ayat tersebut menjadi dalil disyariatkannya membaca takbir pada hari raya Idul
Fitri. Berikut penafsirannya:
Dalam tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka ini menerangkan bahwa Allah
menyuruh umatnya untuk menyempurnakan hitungan dalam berpuasa baik 29
maupun 30 hari. Apabila tertinggal beberapa hari karena sakit atau karena
musafir, maka harus mengganti atau menyempurnakan hitungan hari yang telah
tertinggal itu pada hari yang lain sehingga hitungannya genap.
Sebagai seorang Muslim sudah seharusnya untuk selalu bersyukur kepada
Allah SWT dengan membesarkan-Nya, karena berkat taufiq dan hidayah-Nya
seorang Muslim dapat membuktikan bahwa dirinya adalah manusia yang
mempunyai akal dan berbudi luhur sehingga mampu mengendalikan diri dan
nafsu. Setiap matahari terbenam, sehari seorang Muslim telah menang.
Sementara itu, apabila sebulan Ramadhan telah usai dan Syawal datang,
seorang Muslim pun telah memperoleh kejayaan hidup untuk bekal menghadapi
tahun yang akan datang.
Artinya: “Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang
berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua
hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan
(keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi
orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa
kamu akan dikumpulkan kepada-Nya”.
Maksud dzikir di sini ialah membaca takbir, tasbih, tahmid, talbiah dan
sebagainya. Pada dasarnya membaca takbir adalah sebagian dari dzikir. Karena
dengan bertakbir itu seseorang akan ingat kepada Allah. Menurut jumhur
ulama, bertakbir pada hari raya adalah disyari’atkan, dan kebanyakan ulama
mengatakan hukumnya Sunat.
Tradisi takbir keliling dalam menyambut hari raya Idul Fitri menjadi salah
satu tradisi yang ada di Desa Belaras. Partisipasi masyarakat Desa Belaras
terbilang sangat antusias ketika melaksanakan takbir keliling. Anak kecil, anak
muda, bahkan sampai orang tua ikut keliling melaksanakan takbir Idul Fitri.
Apalagi Takbir Idul Fitri 2023 ini sangat berbeda, biasanya masyarakat Desa
Belaras hanya melakukan takbir untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Akan
tetapi pada tahun 2023 ini Kepala Desa Belaras membuat suatu program dimana
setiap masing-masing RT, dari RT 1 sampai RT 4 harus menyiapkan arak-arakan
untuk malam takbiran dan arak-arakan tersebut di design dengan sangat cantik
dan indah, kemudian arak-arakan tersebut akan dinilai oleh kepala Desa Belaras
dan kepala Desa Belaras juga sudah menyiapkan piala dan uang bagi yang
mendapatkan juara, sebesar RP. 150.000.
Saat malam takbiran tiba, para pemuda dan masyarakat desa menata kemabli
bangunan yang telah dibuat sebelumnya. Bangunan tersebut dinaikkan ke atas
gerobok lalu secara bersama-sama berjalan kaku mendorong gerobak tersebut
untuk dibawa keliling kampung (pawai). Tidak lupa menggunakan sound system
untuk menggemakan takbir, ditambah pula dengan kembang api dan petasan,
untuk menambah kemeriahan Hari Raya Idul Fitri 2023.
Dari penjelasan di atas, pelaksanaan takbir keliling pada malam hari raya Idul
Fitri di Desa Belaras Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir telah melalui
beberapa proses atau tahapan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan masyarakat untuk mempersiapkan takbir keliling
2. Diskusi pembuatan arak-arakan
3. Pembelian alat dan bahan seperti papan, kayu, traplek, kertas, lem, lampu hias
warna-warni, kuas serta cat.
4. Pembuatan miniatur atau bangunan untuk arak-arakan (pawai) yang dimulai
dengan memotong papan, kayu, dan traplek sesuai dengan bentuk bangunan
yang akan dibuat.
5. Melaksanakan takbir keliling kampung seraya menggemakan takbir (Allahu
akbar)
Setelah pelaksanaan takbir pada malam hari raya Idul Fitri, kemudian
pengumuman siapa yang juara yaitu pada lebaran kedua di depan rumah anak
Kepala Desa. Adapun daftar nama juara perlombaan takbir keliling (arak-
arakan/pawai) di Desa Belaras yaitu sebagai berikut:
Juara Satu RT 1
Juara Dua RT 3
Juara Tiga RT 4
Juara Empat RT 2
Masturah, M., & Chalida, S. (2019). Perayaan Idul Fitri di Nagari Pancuang Taba,
Pesisir Selatan (Studi Living Hadis). Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan
Budaya, 1(1), 1-15.
DOKUMENTASI
Gambar 6. Kepala Desa dan Pak RT Desa Belaras Melakukan Foto Bersama setelah
pengumuman siapa yang mendapat juara 1, 2, 3 dan 4
Laporan Kegiatan Selama Ramadhan 15 April - 24 April 2023