Anda di halaman 1dari 207

Dr. Syarifudin, M.

Pd

ANALISIS KESALAHAN
PENGGUNAAN
BAHASA INGGRIS
DA L A M T E R J E M A H A N
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan
© Sanabil 2019
Judul : Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris
dalam Terjemahan
Penulis : Dr. Syarifudin, M.Pd
Editor : Dr. Hj. Nurul Lailatul Husniyah, M.Pd
Layout : Sanabil Creative
Desain Cover : Husnul Khatimah

All rights reserved


Hak Cipta Dilindungi Undang Undang
Dilarang memperpanyak dan menyebarluaskan
sebagian atau keseluruhan isi buku dengan media cetak
atau elektronik tanpa izin tertulis dari penerbit

Cetak 1 : Desember 2019


ISBN : 978-623-7090-91-5

Sanabil
Jln. Kerajinan 1
Puri Bunga Amanah Blok C/13
Telp. 0370-7505946
Email : sanabilpublishing@gmail.com
www.sanabil.web.id
KATA PENGANTAR

P uji syukur ke hadiran Allah SWT atas limpahan


Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan penulisan buku ini. Buku yang
ada ditangan pembeca ini yang berjudul Analisis Kesalahan
Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan merupakan
sebuah buku referensi yang materinya berdasarkan hasil
penelitian. Buku ini dapat digunakan sebagai referensi bagi
bahasiswa atau siapapun yang ingin melakukan penelitian
dibidang bahasa, khususnya penelitian dibidang analisis
kesalahan bahasa.
Buku ini memuat kesalahan bahasa terjemahan bahasa
Inggris dari teks berbahasa Indonesia berdasarkan kategori
linguistik. Kategori linguistik yang dimaksud meliputi
tataran morfologi, sintaksis, dan semantik, dan bentuk
kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa serta faktor
penyebabnya. Selanjutnya terdapat juga materi tentang teori
analisis kesalahan bahasa dan teori tentang terjemahan.
Hadirnya buku analisis kesalahan bahasa ini untuk
melengkapi dan memperkaya khazanah kajian bahasa
Inggris melalui terjemahan teks atau wacana dari bahasa
Indonesia. Adapun buku ini terdiri dari delapan bab, yang
meliputi (1) pendahuluan, (2) hakikat kesalahan bahasa, (3)
hakikat analisis kesalahan bahasa, (4) hakikat terjemahan, (5)
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | iii
kesalahan tataran morfologi, (6) kesalahan tataran sintaksis,
(7) kesalahan tataran semantik, dan (8) faktor penyebab
kesalahan dan tindakan perbaikan.
Dalam penyususnan buku ini telah banyak melibatkan
banyak pihak, sehingga pada lembaran ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi material maupun nonmaterial,
terutama teman-teman yang mengajar di Program Studi
Tadris Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Mataram. Ucapan terima kasih
juga penulis haturkan kepada isteri dan anak tercinta (Dr.
Nikmatullah, MA. Muhammad Anis Azhar, dan Muhammad
Rifqi Akbar) karena mereka telah banyak mendorong
dan mendukung apa yang dilakukan oleh penulis dalam
mengembangkan karir sebagai seorang dosen.
Selanjutnya ucapan terima kasih juga dihaturkan kepada
Bapak Rektor Universitas Islam Negeri Mataram, Prof. Dr.
H. Mutawali, M. Ag. dan Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram, Dr. Hj. Lubna,
M.Pd. yang selalu mendorong dosen untuk selalu berkarya
untuk menulis buku referensi untuk kebutuhan mahasiswa
dan jurnal yang dimuat dalam jurnal terakreditasi nasional
dan internasional.
Akhirnya penulis berharap kepada kalangan pemerhati
bahasa Inggris untuk memberikan masukkan dan saran
kepada penulis guna penyempurnaan buku ini pada tahap
pengembangan selanjutnya.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PNGANTAR.......................................................... iii


DAFTAR ISI...................................................................... v

Bab 1 PENDAHULUAN................................................... 1

Bab 2 HAKIKAT KESALAHAN BAHASA....................... 7


A.. Pengertian Kesalahan Bahasa............................7
B.. Faktor Penyebab Kesalahan Bahasa..................12

Bab 3 HAKIKAT ANALISIS KESALAHAN BAHASA...... 19


A.. Pengertian Analisis Kesalahan Bahasa..............19
B.. Fungsi Analisis Kesalahan Bahasa.....................22
C.. Langkah Analisis Kesalahan Bahasa..................24

Bab 4 HAKIKAT TERJEMAHAN..................................... 27


A.. Pengertian Terjemahan.....................................27
B.. Langkah Terjemahan........................................34
C.. Jenis Terjemahan...............................................39

Bab 5 KESALAHAN TATARAN MORFOLOGI.............. 51

Bab 6 KESALAHAN TATARAN SINTAKSIS................... 61

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | v


Bab 7 KESALAHAN TATARAN SEMANTIK.................. 81
A. . Kesalahan ‘Ketidaktepatan
. dalam Penggunaan Kata’...................................82
B.. Kesalahan ‘Ketidaktepatan
dalam Pengungkapan Makna’...........................88

Bab 8 FAKTOR PENYEBAB KESALAHAN


DAN TINDAKAN PERBAIKAN............................ 97
A. . Tindakan Perbaikan pada Tataran Morfologi . 102
B.. Tindakan Perbaikan pada Tataran Sintaksis ....110
C.. Tindakan Perbaikan pada Tataran Semantik ...116
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 119

vi | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Bab 1
PENDAHULUAN

B ahasa Inggris bukanlah bahasa yang asing


untuk didengar bagi warga negara Indonesia,
walaupun bahasa ini adalah bahasa asing.
Bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama di Indonesia
yang diajarkan mulai dari jenjang sekolah menengah
pertama sampai perguruan tinggi, agar pembelajar dapat
menggunakan bahasa Inggris, terutama dalam membaca
dan memahami buku dan bahan kepustakaan lainya yang
tertulis dalam bahasa Inggris.
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi
baik lisan maupun tulisan untuk menyampaikan gagasan,
pikiran, pendapat, dan perasaan. Sedangkan fungsi
bahasa Inggris sebagai bahasa asing pertama di Indonesia
cukup penting karena beberapa alasan. Alasan tersebut
dikemukakan oleh Junaidi sebagai berikut: Pertama,
buku, jurnal, dan sarana lain yang memungkinkan untuk
memperoleh informasi dan perkembangan pengetahuan
dan teknologi banyak yang ditulis dalam bahasa Inggris.
Kedua, bahasa Inggris yang dipakai sebagai bahasa ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu sumber untuk pengembangan istilah. Ketiga,
bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 1
yang paling luas penggunaannya.1 Dengan melihat betapa
pentingnya bahasa Inggris di Indonesia, maka tidak heran
jika banyak orang Indonesia khususnya pelajar yang ingin
mempelajari bahasa Inggris dengan tujuan agar mereka
dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.
Komunikasi bahasa berpangkal dari satu macam saling
mengerti, yaitu saling mengerti dan saling memahami antara
dua pihak, yang dinamakan sebagai pemberi pengertian
dan yang mengerti, atau sumber dan penyambut, atau
pembicara dan pendengar, atau penulis dan pembaca.
Namun komunikasi baik lisan maupun tulisan tidak akan
terjadi jika bahasa yang digunakan penulis atau pembicara
berbeda dengan bahasa pembaca dan pendengar. Jika
penulis teks menggunakan bahasa Indonesia dengan tujuan
agar dapat dibaca oleh orang yang berbahasa Inggris atau
sebaliknya, hal ini merupakan kegiatan yang kurang tepat,
untuk itu perlu dilakukan pengalihbahasaan yang biasa
disebut dengan terjemahan.
Berbahasa merupakan salah satu bentuk perbuatan
yang bersifat komunikatif. Tingkat komunikatif perbuatan
ini ditentukan oleh kemampuan pemakai bahasa untuk
mengemukakan atau menangkap gagasan dalam wujud
bahasa. Untuk memenuhi tuntutan komunikasi berbahasa
diperlukan adanya ketaatan pemakai bahasa terhadap sistem
bahasa yang digunakannya. Terpenuhi tidaknya tuntutan
itu membuka dua kemungkinan, yaitu ketepatan berbahasa
dan kesalahan berbahasa.

1 A. Junaidi, Pengembangan Materi Pengajaran Bahasa Inggris Berdasarkan


Pendekatan Linguistik Kontrastif: Teori dan Praktek ( Jakarta: Depdikbud, 1987), p. 9.
2 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
Ketepatan berbahasa merupakan hal yang diharapkan
oleh setiap pemakai bahasa. Sebaliknya, kesalahan berbahasa
akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi. Karena
itu, untuk mengatasi masalah ini, diperlukan adanya analisis
kesalahan berbahasa untuk mengetahui apa kesalahan yang
buat oleh pembelajar bahasa. Bagi pembelajar Indonesia
yang belajar bahasa asing, terutama bahasa Inggris masih
sering membuat kesalahan, seperti kesalahan gramatikal
dan semantik, baik pada tataran fonologi, morfologi dan
sintaksis.
Bahasa dalam pengajarannya terdiri dari empat
keterampilan (skills), yaitu keterampilan berbicara,
menulis, membaca, dan menyimak. Keempat keterampilan
tersebut dan unsur bahasa lainnya, seperti tatabahasa,
kosakata, harus terintegrasi, sehingga komunikasi dan
interaksi dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik. Dalam komunikasi, manusia mengungkapkan ide
atau gagasannya dalam bahasa sumber, yaitu bahasanya
sendiri untuk keperluan penutur bahasa lain, ide itu harus
dialihkan ke bahasa sasaran atau bahasa lain. Pengalihan
ini dikenal dengan terjemahan. Terjemahan merupakan
kegiatan antarbahasa yang mempunyai peranan penting
dalam pengalihan informasi, komunikasi, dan kebudayaan
antarindividu, kelompok, masyarakat, bangsa dan negara
yang berbeda.
Terjemaham (translation) merupakan hal yang sama
pentingnya dengan speaking, listening, writing, reading,
grammar, vocabulary, dan unsur bahasa lainnya dalam
penguasaan bahasa asing. Kegiatan terjemahan dari bahasa
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 3
sumber bahasa sumber ke bahasa sasaran perlu diketahui
tatabahasa atau aturan yang berlaku dalam bahasa sasaran
agar penerjemah tidak melakukan penyimpangan kaidah
dan makna bahasa sasaran. Oleh sebab itu penerjemah perlu
menguasai unsur bahasa lainnya karena banyak persoalan
dan kesulitan yang dihadapi dalam beberapa aspek yang
berbeda, antara bahasa sumber dengan bahasa sasaran dan
begitu juga sebaliknya. Berkaitan dengan hal tersebut kita
dapat mengatakan bahwa jika dua bahasa mempunyai
struktur yang sama, maka hal itu akan mendatangkan
kemudahan dan jika berbeda akan menimbulkan kesulitan
dan kesalahan dalam penerjemahan.
Kegiatan terjemahan dari bahasa Indonesia ke dalam
bahasa Inggris maupun sebaliknya bukanlah suatu yang baru
di kalangan akademisi dan mahasiswa yang berkecimpung
dalam bahasa dan ilmu pengetahuan. Hal ini tampak
dengan banyaknya buku-buku dan teks-teks berbahasa
Indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dan juga
buku-buku berbahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia. Melihat pentingnya penerjemahan, maka
banyak lembaga-lembaga pendidikan telah menjadikan
penerjemahan sebagai mata pelajaran/kuliah. Di dalam
penerjemahan sering kita jumpai kesalahan yang dilakukan
oleh mahasiswa. Kesalahan tersebut dapat terjadi oleh
beberapa faktor yang dalam versi yang kuat analisis kontrastif
dikaitkan dengan interferensi, kurang menguasai sistem
tatabahasa bahasa sasaran, generalisasi yang berlebihan
dan sebagainya. Dalam menerjemahkan suatu bahasa dari
bahasa sumber ke bahasa sasaran, penerjemah dituntut

4 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


untuk mematuhi ketentuan tatabahasa bahasa sasaran. Oleh
sebab itu ketika mahasiswa ditugaskan untuk menerjemah
kalimat atau teks berbahasa Indonesia ke dalam bahasa
Inggris, kadang mereka mengalami kesulitan akibat mereka
belum menguasai tatabahasa (grammar) dan kosakata
(vocabulary) bahasa Inggris.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 5


Bab 2
HAKIKAT KESALAHAN BAHASA

A. Pengertian Kesalahan Bahasa

K esalahan bahasa adalah penyimpangan dari apa


yang biasa berlaku dalam bahasa itu menurut
kriteria yang dianut oleh penutur aslinya.
Supriyadi mengemukakan istilah kesalahan bahasa sebagai
bentuk penyimpangan wujud bahasa dari sistem atau
kebiasaan berbahasa umumnya pada suatu bahasa sehingga
menghambat kelancaran komunikasi berbahasa.2
Penyimpangan yang dimaksud dapat terjadi pada
pengucapan, cara penulisan, struktur kata, struktur
kalimat, cara pengungkapan baik lisan maupun tulisan yang
menyangkut dengan kebudayaan yang melatarbelakangi
bahasa tersebut.
Ada perbedaan pengertian antara kekeliruan (mistakes)
dan kesalahan (errors) yaitu, kekeliruan mengarah kepada
performansi, sedangkan kesalahan mengarah kepada
kompetensi. Perbedaan seperti muncul ketika pembelajar
keliru dalam menggunakan bahasa yang bersifa sementara
dan kesalahan karena mereka tidak bisa menggunakan

2 Supriyadi, Buku Materi Pokok Analisis Kesalahan berbahasa: PINA2235/2


SKS/Modul 1-3 ( Jakarta: Karunika Jakarta Universitas Terbuka, 1986), 1.4.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 7
bahasa itu. Berkaitan dengan hal ini Corder mengemukakan
perbedaan antara kekeliruan (mistakes) dengan kesalahan
(errors) seperti pernyataannya berikut ini:
Selanjutnya akan bermanfaat jika menghubungkan
kesalahan performansi sebagai kekeliruan (mistakes) (hal
ini disebabkan oleh hilang ingatan, kondisi fisik seperti
kelelahan, dan kondisi psikologi seperti emosi), sedangkan
kesalahan (errors) mengarah kepada kesalahan pembelajar
yang sistematis karena mereka tidak mampu menampilkan
pengetahuan bahasanya pada saat diperlukan.
(It will be usefull therefore hereafter to refer to errors of performance
as mistakes (these are due to memory lapses, physical states such as
tiredness, and psyhological conditions such as emotion), reserving
the term error to refer to the systematic errors of the learner from
which we are able to reconstruct his knowledge of the language to
date, i.e. his transtional competence.)3
Dari pernyataan di atas dapat diperjelas bahwa
kekeliruan (mistakes) adalah penyimpangan yang disebabkan
oleh faktor performansi (performance), seperti kehilangan
ingatan, kelelahan, dan kondisi psikologi seseorang pada saat
menggunakan bahasa itu, tetapi tidak dapat menampilkan
dengan sempurna. Kekeliruan (mistakes) tetap menjadi
masalah yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajar
suatu bahasa. Namun demikian masalah penentuan
perbedaan antara kekeliruan (mistakes) dan kesalahan (errors)
yang dilakukan oleh pembelajar merupakan masalah yang
sulit, perlu pengkajian dan analisis yang mendalam tentang
analisis kesalahan. Sedangkan kesalahan (errors) adalah

3 S. P. Corder, Error Analysis and Interlanguage (Oxford: Oxford University


Press, 1981), p. 10.
8 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
kesalahan yang sistematis yang dibuat oleh pembelajar karena
belum menguasai sistem bahasa sasaran yang dipelajari,
sehingga nampak pengetahuan bahasa (competence) yang
dimiliki oleh pembelajar bahasa tersebut.
Dari kedua istilah di atas kekeliruan (mistakes) dan
kesalahan (errors) mempunyai makna yang sangat dekat
dan bahkan susah untuk dibedakan. Kekeliruan (mistakes)
pada umumnya disebabkan faktor performansi karena
keterbatasan dalam mengingat atau lupa dalam melafalkan
bunyi bahasa, kata, urutan kata, penggunaan kata, dan
sebagainya, sehingga menyebabkan kesalahan. Kekeliruan
ini bersifat acak, yaitu dapat terjadi pada setiap tataran
linguistik, dan biasanya kekeliruan dapat diperbaiki oleh
pembelajar itu sendiri dan mereka tidak lama mengalaminya
dan frekuensi kesalahannya bisa terjadi sekali atau dua kali.
Tetapi kalau lebih dari dua kali melakukan kekeliruan yang
sama sudah dianggap kesalahan. Sedangkan kesalahan (errors)
disebabkan oleh faktor kompetensi, berarti pembelajar
memang belum memahami sistem linguistik yang digunakan
dalam bahasa sasaran yang sedang dipelajari. Kesalahan ini
biasanya konsisten dan sistematis serta dapat berlangsung
lama sebelum pembelajar memahami unsur kesalahan
tersebut atau jika tidak diperbaiki oleh pengajar.
Perbandingan antara kesalahan dan kekeliruan dapat
dilihat dalam diagram sebagai berikut ini:

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 9


KATEGORI
Sudut KESALAHAN KEKELIRUAN
Pandang
1. Sumber Kompetensi Performansi
2. Sifat Sistematis Tidak Sistematis
3. Durasi Agak Lama Sementara
4. Sistem Belum Dikuasai Sudah Dikuasai
Linguistik Penyimpangan Penyimpangan
5. Hasil Dibantu oleh guru: Pembelajar sendiri:
6. Perbaikan latihan, pengajaran pemusatan perhatian
remedial
Diagram Perbandingan antara Kesalahan dan Kekeliruan4
Kesalahan bahasa (language errors) yang dilakukan oleh
pembelajar dapat menunjukkan pada tataran mana mereka
banyak melakukan kesalahan. Kesalahan tersebut penting
dalam beberapa hal. Pertama, kesalahan membantu guru
untuk mengetahui sejauhmana arah kemajuan pembelajar.
Kedua, kesalahan menunjukkan kepada peneliti tentang
bagaimana siswa mempelajari dan menggunakan bahasa.
Ketiga, kesalahan dapat membantu pembelajar itu sendiri
untuk memperbaiki cara belajar, sehingga mereka bisa
belajar dengan lebih baik lagi.5
Dari penjelasan ini ternyata kesalahan bahasa bukanlah
hal yang tidak selalu negatif. Bagi pengajar bahasa dan
bagi peneliti bahasa, kesalahan dapat membantu langkah,
prosedur, dan strategi dalam mengajarkan bahasa. Sedangkan
bagi pembelajar sendiri, kesalahan dapat merupakan tolok
ukur dan alat untuk mendorong agar bisa meningkatkan
4 Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan
Berbahasa (Bandung: Angkasa, 1988), p. 76.
5 Corder, op. cit., p. 10
10 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
kompetensi bahasanya.
Kesalahan yang diperbuat oleh pembelajar selama
dalam proses pembelajaran tidak dapat dipandang sebagai
kesalahan begitu saja, tetapi harus dipandang sebagai
suatu bagian dari strategi pembelajaran. Kesalahan pada
pembelajaran bahasa asing adalah suatu hal yang alamiah
dan tidak dapat dihindari. Oleh karena itu diperlukan
penanganan yang progresif terhadap pembelajaran bahasa
tersebut. Kesulitan yang dihadapi oleh pembelajar dalam
mempelajari bahasa asing telah lama dijumpai dan di
sadari oleh pengajar, baik dalam bahasa lisan maupun
tulisan. Kesalahan memang selalu ada dalam setiap
pembelajaran seperti yang diungkapkan oleh Dulay, “orang
tidak dapat belajar bahasa tampa melakukan kesalahan secara
sistematis (people can’t learn language without first systematically
committing errors)”6 Dalam hal ini bahwa pembelajar bahasa
asing tidak perlu khawatir terhadap kesalahan, asalkan
kesalahan tersebut dapat di pergunakan untuk memperbaiki
kemampuan komunikasi.
Untuk dapat mengetahui kesalahan yang biasanya
dilakukan oleh pembelajar bahasa sasaran (dalam penelitian
ini adalah bahasa Inggris), maka perlu dilakukan suatu
penyelidikan yang menganalisis kesalahan dalam belajar
bahasa sasaran terebut. Adapun teknik atau metode yang
digunakan telah mendapat dukungan dari para ahli ilmu
bahasa di dalam penyelidikan terhadap kesalahan bahasa
(error analysis).
6 Heidi Dulay et al., Language Two (New York: Oxford University Press,
1982) p. 138.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 11
Brown mengemukakan bahwa, “pada kenyataannya
pembelajar bahasa selalu membuat kesalahan dan kesalahan
tersebut dapat diobservasi, dianalisis, dan klasifikasi untuk
mengetahui atau memperlihatkan kesalahan pembelajar
dalam suatu sistem pelaksanaan pembelajaran (the fact that
learners do make errors and that these errors can be observed,
analyzed, and classified to reveal something of the system operating
within the learner, led to a surge of study of learners’ errors, called
error analysis.)7
Dari pernyataan ini dapat dijelaskan bahwa kesalahan
bahasa dapat dijadikan sebagai obyek penelitian untuk
mengetahui sejauhmana kemampuan pembelajar dan
keberhasilan dalam proses pembelajaran bahasa.
B. Faktor Penyebab Kesalahan Bahasa
Penyebab kesalahan yang dibuat oleh pembelajar
bahasa sasaran dapat diklasifikasi menurut sudut pandang
yang berbeda-beda. Sering pengelompokkan itu dapat saling
bertumpang-tindih karena sudut pandang yang berlainan,
tetapi acuan yang sama. Richards mengelompokkan
kesalahan tersebut dalam tiga jenis, yaitu kesalahan
antarbahasa (interlingual errors) atau kesalahan interferensi
(interference errors), kesalahan intrabahasa (intralingual
errors) dan kesalahan pengembangan (developmental
errors).8 Walaupun Richards mengemukakan ada tiga
kelompok kesalahan berbahasa, namun perhatian yang

7 H. Douglas Brown, Principles of Language Learning and Teaching (San


Francisco: Prentice Hall Regents, 1994), p. 206.
8 Jack C. Richards, Error Analysis: Perspectives on Second Language Acquisition
(London: Longman, 1974), p.173.
12 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
diutamakan dalam pembahasan adalah dari dua sumber
kesalahan yaitu kesalahan antarbahasa (interlingual) dan
kesalahan intrabahasa (intralingual). Sedangkan kesalahan
perkembangan (developmental erros) sesungguhnya adalah
kesalahan dalam bahasa itu sendiri.
Sementara James juga menyebutkan penyebab kesalahan
bahasa ada dua jenis, yaitu antarbahasa (interlingual) dan
intrabahasa (intralingual errors.)9 Selanjutnya Nababan
mengelompokkan sebab kesalahan bahasa ke dalam empat
jenis, seperti pernyataannya sebagai berikut:
(1) Kesalahan yang disebabkan oleh interferensi, dan
kesalahan yang bukan disebabkan oleh interferensi tetapi
oleh kesulitan yang disebabkan oleh pembelajar itu sendiri.
(2) Kesalahan yang disebabkan oleh unsur yang tidak benar
dalam mikrolinguistik dan kesalahan yang disebabkan
oleh unsur yang tidak benar interpretasinya dalam
makrolinguistik. (3) Keasalahan yang sukar diberantas
karena sudah “mendarah daging” (yang dijuluki “kesalahan
yang membantu/fossilized errors” dan kesalahan yang tidak
sukar diberantas). (4) kesalahan yang menyebabkan lawan
bicara tidak mengerti maksud atau tujuannya (global errors)
dan kesalahan yang tidak menyebabkan salah faham (local
errors).10
a. Penyebab Antarbahasa (Interlingual)
Sistem bahasa yang dibangun oleh pembelajar agak
menyimpang dari linguistik yang ada dalam bahasa sumber
maupun dalam bahasa sasaran, sehingga pembelajar

9 Carl James, Error in Language Learning and Use (London: Longman,


1998), p.137.
10 Sri Utari Subyakto-Nababan, Analisis Kontrastif dan Kesalahan: Suatu
Kajian dari Sudut Pandang Guru Bahasa ( Jakarta: PPs IKIP Jakarta) p. 92.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 13
menampilkan sistem bahasa yang mengarah kepada dialek
idiosinkratik. Idiosinkratik adalah ujaran yang dilakukan
yang tidak mempunyai model baik dalam bahasa sumber
maupun dalam bahasa sasaran. Kesalahan seperti ini yang
disebut kesalahan interferensi (interlingual) bahasa sumber
ke dalam bahasa sasaran.
Kesalahan antarbahasa disebabkan oleh interferensi
bahasa sumber yang mengarah ke pengaruh negatif terhadap
bahasa sasaran. Bahasa sumber merupakan suatu hal yang
mengganggu (interference) dalam upaya mempelajari bahasa
sasaran. Bahasa sumber bahkan sering kali dianggap sebagai
kesulitan utama yang dihadapi pembelajar dalam mempelajari
bahasa sasaran. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Dulay
yang menyatakan bahwa “bahasa sumber telah dianggap
sebagai penghambat dalam mempelajari bahasa sasaran,
penyebab utama masalah pembelajar dengan bahasa yang
baru (the first language has long been considered the villain in
second language learning, the major cause of a learner’s problem
with the new language).”11 Dari pernyataan Dulay ini dapat
dijelaskan bahwa bahasa sumber dapat menjadi penyebab
kesulitan utama bagi pembelajar dalam mempelajari bahasa
sasaran. Hal ini biasanya disebabkan oleh karena pembelajar
sering melakukan pengalihan (transfer) dari bahasa sumber
yang sebelumnya telah mereka pelajari.
Pengaruh bahasa sumber terhadap bahasa sasaran
yang sedang dipelajari dapat diketahui dari struktur kalimat
yang dibentuk oleh pembelajar. Dalam teori pengalihan
(transfer) pembelajar cenderung untuk mengalihkan pola
11 Dulay, op., cit. p. 96.
14 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
struktur dan budaya bahasa sumber ke dalam pola struktur
dan budaya bahasa yang dipelajari. Jika pengalihan (transfer)
itu terjadi apabila terdapat beberapa persamaan dan akan
memberikan kemudahan dalam mempelajari bahasa sasaran
maka disebut pengalihan (transfer) positif. Pengalihan ini
tidak menyebabkan kesalahan bahkan akan memberikan
kemudahan bagi pembelajar dalam pembelajaran. Tetapi
apabila unsur dalam bahasa sasaran berbeda dengan unsur
bahasa sumber, maka akan menimbulkan kesulitan bagi
pembelajar bahasa sasaran, maka hal ini dikatakan sebagai
pengalihan (transfer) negatif yang sering disebut interferensi.
Hal ini juga sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh
Raekha bahwa “apabila pengalihan (transfer) itu membantu
pembelajar bahasa dalam mempelajari bahasa sasaran, maka
pengalihan (transfer) tersebut di katakan sebagai pengalihan
(transfer) positif, sedangkan pengalihan (transfer) yang tidak
membantu pembelajar bahasa dalam mempelajari bahasa,
disebut pengalihan (transfer) negatif (interference).12
Pengaruh interfensi bahasa sumber akan terlihat
ketika pembelajar berusaha untuk menerjemahkan bentuk
ungkapan yang biasa digunakan dalam bahasa sumber ke
dalam bahasa sasaran, atau dalam menerjemahkan teks
bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Dalam melakukan
ini akan terlihat kesalahan struktur kalimat bahasa sasaran
yang menyimpang dari kaidah bahasa tersebut.
b. Penyebab Intrabahasa (Intralingual)
Kesalahan intrabahasa (intralingual) adalah kesalahan

12 Nurhadi Roekha, Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua (Malang:


Sinar Baru Bandung, 1990), p. 51.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 15
yang dilakukan oleh pembelajar dalam tahap perkembangan
pemerolehan bahasa sasaran, yang mengarah kepada
karakteristik umum atau kompleksitas dari aturan bahasa
sasaran yang dipelajari. Richards menjelaskan bahwa
kesalahan intrabahasa (intralingual) biasanya muncul
dalam bentuk kesalahan karena generalisasi berlebihan,
mengabaikan pembatasan kaidah bahasa sasaran, penerapan
kaidah secara tidak sempurna, dan perumusan konsep
kaidah secara keliru (over-generalization, ignorerance rule
restriction, incomplete application of rules, and false concepts
hypothesized).13
Pernyataan Richards ini banyak dikutip oleh para ahli
ilmu bahasa dan dijadikan acuan teoretis dalam analisis
kesalaha bahasa. Untuk lebih mengetahui ketiga sumber
kesalahan intrabahasa (intralingual), akan dijelaskan satu
persatu dalam pemabahasa berikuti ini:
Kesalahan generalisasi yang berlebihan (over-
generalization) adalah kesalahan yang disebabkan oleh
pembelajar menggabungkan kaidah bahasa yang dipelajari
dan menerapkannya dalam bentuk yang sama, artinya
penggunaanya berlebihan. Aplikasi berlebihan terjadi pada
saat pembelajar bahasa sasaran memperluas kaidah bahasa
sasaran pada konteks yang kurang tepat.
Mengabaikan pembatasan kaidah (ignorance of rule
restriction) adalah kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar
ketika menerapkan kaidah pada konteks yang salah.
Ketidaktaatan akan pembatasan kaidah terjadi ketika

13 Richards, op., cit., p. 174.


16 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
pembelajar bahasa sasaran tidak mengetahui bahwa setiap
bahasa mempunyai pengecualian oleh kerena itu pembelajar
menerapkan pada semua bentuk.
Ketidak lengkapan penerapan kaidah (incomplete
application of rules) adalah kesalahan yang dilakukan oleh
pembelajar bahasa sasaran ketika tidak menerapkan
tatabahasa secara lengkap.
Hipotesis konsep yang salah (false concept hypotheses)
adalah kesalahan bahasa yang dilakukan oleh pembelajar
pada saat mereka tidak memahami dengan benar kaidah dan
nuansa perbedaan dalam bahasa sasaran yang dipelajari.
Berdasarkan ciri kesalahan yang telah dikemukakan di
atas, terlihat bahwa pembelajar sering melalukan kesalahan
dalam perbandingan dua sistem bahasa yang bebeda. Faktor
lain yang menjadi penyebab kesalahan bahasa pembelajar
adalah kurangnya pengetahuan tentang bahasa sasaran
yang dipelajari. Kesalahan intrabahasa (intralingual) disebut
juga kesalahan perkembangan (developmental errors). Hal ini
terjadi apabila kesalahan itu bersumber dari pengetahuan
bahasa sasaran yang belum memadai dan masih dalam
proses pembelajaran.
Jenis kesalahan berbahasa dapat ditinjau dari segi
penyebabnya, dan dapat pula dari segi kebahasaannya.
Ditinjau dari faktor penyebab kesalahan, selain faktor
antarbahasa (interlingual) dan intrabahasa (intralingual),
ada faktor lain sebagai penyebab kesalahan berbahasa,
di antaranya menyangkut faktor pribadi pemakai bahasa
dan faktor sosial budaya. Ditinjau dari faktor kebahasaan,

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 17


kesalahan berbahasa terjadi dalam segi ketatabahasaan,
semantik, dan ejaan. Hal ini seperti dikemukakan oleh
Supriyadi sebagai berikut:
Faktor pribadi pemakai bahasa yang menimbulkan kesalahan
berbahasa, menyangkut segi fisiologis dan psikologis, baik
yang bersifat bawaan ataupun yang terjadi kemudian.
Kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh faktor sosial
budaya terjadi melalui peristiwa kontak bahasa. Kesalahan
berbahasa dalam segi ketatabahasaan menyangkut segi
sintaksis, morfologi, dan fonologi. Kesalahan tersebut
terwujud dalam suatu wacana, paragraf, kalimat, klausa,
kata, morfem, dan fonem. Kesalahan berbahasa dalam segi
semantis disebabkan oleh kurangnya kemampuan pemakai
bahasa dalam memanfaatkan kosakatanya.14
Dari semua permyataan tersebut dapat disimpulkan
bahwa penyebab kesalahan bahasa yaitu, faktor antarbahasa
atau yang sering di sebut interferensi (interference) dari bahasa
sumber atau bahasa lain ke dalam bahasa sasaran, faktor
intrabahasa atau yang disebut kesalahan perkembangan
(developmental) karena kompleksitas dalam bahasa itu sendiri,
pribadi, sosial budaya, dan kebahasaan.
Pengetahuan yang kurang memadai tentang bahasa
sasaran yang sedang dipelajari oleh pembelajar bahasa dapat
disebabkan juga oleh berbagai faktor, antara lain kesalahan
pengajar dalam memilih materi yang kurang tepat dengan
kemampuan dan kebutuhan pembelajar, metode yang
digunakan tidak cocok, dan cara mengajar yang kurang
baik.

14 Supriyadi, op. cit, p. 1.29.


18 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
Bab 3
HAKIKAT ANALISIS KESALAHAN BAHASA

A. Pengertian Analisis Kesalahan Bahasa

K ebangkitan perhatian terhadap analisis


kesalahan berbahasa merupakan pencarian
alternatif penjelasan kesalahan berbahasa di
samping analisis kontrastif. Analisis kontrastif berasumsi
bahwa kesulitan dalam belajar bahasa sasaran pada dasarnya
disebabkan oleh adanya perbedaan sistem bahasa sumber
pembelajar dengan bahasa sasaran yang dipelajari, oleh
sebab itu analisis kontrastif berusaha mencari persamaan
dan perbedaan sistem bahasa sumber dan sasaran. Unsur
yang sama dari kedua bahasa tersebut akan memberikan
kemudahan dan unsur yang yang berbeda akan menimbulkan
kesulitan atau penghambat dalam pembelajaran.
Sedangkan analisis kesalahan berbahasa berasumsi
bahwa pembelajaran bahasa hendaknya lebih difokuskan
pada frekuensi kesalahan berbahasa pembelajar. Penelusuran
faktor penyebab dan jenis kesalahan yang dilakukan oleh
pembelajar jauh lebih penting karena dapat dipergunakan
sebagai dasar untuk memperbaiki kesalahan pembelajaran
dan kesalahan berbahasa pembelajar. Analisis kesalahan
lebih menekankan pada aspek kreatifitas pembelajar bahasa

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 19


dan menempatkan mereka sebagai titik pusat pembelajaran
bahasa, karena mereka yang banyak melakukan kegiatan
berbahasa. Dari kegiatan berbahasa ini munculah berbagai
kesalahan dan persoalan yang dilakukan oleh mereka,
sehingga muncul inspirasi para pakar bahasa untuk meneliti
kesalahan dan menganalisis apa foktor penyebab kesalahan
berbahasa.
Para ahli ilmu bahasa banyak memberikan definisi
atau penjelasan tentang istilah analisis kesalaha bahasa.
Untuk mengetahui istilah analisis kesalahan bahasa, berikut
penjelasan para ahli ilmu bahasa tersebu. James menyatakan
bahwa, “analisis kesalahan bahasa merupakan proses
penentuan munculnya sifat, sebab dan akibat ketidaksuksesan
pembelajaran bahasa (error analysis is the process of
determining the incidence, nature, causes and consequences of
unsuccessful language.)”15 Dalam definisi ini terlihat adanya
suatu penekanan pada proses penentuan munculnya, sifat,
penyebab dan akibat dari kegagalan pembelajaran bahasa.
Namun dalam definisi yang lain Jame juga nenekankan pada
kajian tentang kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar
bahasa, seperti pernyataannya berikut ini, “analisis kesalahan
bahasa merupakan kajian tentang kesalahan ungkapan yang
dilakukan oleh kelompok pembelajar (the error analysis is
reserved for the study of erroneous utterances produced by groups
of learners.)”16. Dalam definisi ini walaupun dikemukakan
bahwa suatu kajian tentang kesalahan ungkapan,
namun yang dimaksud buka berarti hanya menganalisis

15 James, op.cit., p. 1.
16 James, loc. cit.
20 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
kesalahan dalam bahasa lisan, tetapi dalam hal ini dapat
juga diasosiasikan dengan analisis pada kesalahan bahasa
tertulis. Kedua pernyataan yang dikemukakan oleh Jame
ini dapat diasumsikan bahwa analisis kesalahan bahasa
merupakan kajian tentang kesalahan bahasa yang dilakukan
oleh pembelajar bahasa untuk mengetahui sejauhmana
penguasaan mereka terhadap bahasa yang dipelajari.
Sementara Corder mengemukakan bahwa “analisis
kesalahan bahasa merupakan suatu aktivitas yang mengkaji
kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pembelajar bahasa
sasaran dalam proses pembelajaran bahasa sasaran
tersebut.”17 eknik pengkajian kesulitan dalam pembelajaran
bahasa kedua tentu berdasarkan bukti dari hasil yang dicapai
oleh pembelajar terhadap tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan, sehingga dapat diketahui pola, jenis, dan tingkat
kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran.
Pandangan lain juga dikemukakan oleh James bahwa,
“analisis kesalahan bahasa adalah kajian tentang pengabaian
linguistik, penyelidikan tentang apa yang tidak diketahui
oleh orang, dan bagaimana mereka berusaha untuk
mengatasi ketidatahuannya itu (error analysis is being the
study of linguistic ignorance, the investigation of what people do
not know and how they attempt to cope with their ignorance.)18
Dari apa yang dikemukakan oleh James ini, dapat dijelaskan
bahwa analisis kesalahan bahasa merupakan pengkajian
tentang ketidaktahuan linguistik yang dilakukan oleh
orang atau pembelajar bahasa sasaran. Hasil penyelidikan
17 Pit S. Corder, Error Analysis: Dalam J. P. Allen & Pit S. Corder (eds) The
Adnburg Course in Applied Linguistics. Vol. 5. (London: OUP, 1974) p. 122.
18 James, op. cit., p. 62.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 21
tersebut dapat dijadikan pertimbangan dan masukan kepada
pembelajar tentang jenis kesalahan yang telah mereka
lakukan sehingga pembelajar tersebut dapat mengatasi dan
memperbaiki sendiri kesalahannya Dalam pernyataan James
menggunakan istilah ketidaktahuan linguistik (linguistic
ignorance) dan apa yang orang tidak ketahui (what people do not
know), hal ini berarti kesalahan itu muncul karena seseorang
tidak mengetahui atau belum menguasai linguistik bahasa
sumber, sehingga mereka menggunakan sesuatu yang tidak
diketahui tersebut yang mengakibatkan kesalahan dalam
pemakaian bahasa atau kesalahan performansi.
B. Fungsi Analisis Kesalahan Bahasa
Melaksanakan penyelidikan atau analisis terhadap
kesalahan bahasa tentu ada fungsi dan manfaatnya dalam
pembelajaran bahasa, yaitu untuk memberikan umpan
balik yang berharga bagi pengajar dan pembelajar dalam
proses belajar mengajar, baik dari aspek teoretis maupun
aspek praktis. Corder menjelaskan dua fungsi tersebut yaitu,
“aspek teoretis analisis kesalahan bahasa adalah bagian dari
metodologi penyelidikan proses pembelajaran bahasa, dan
aspek praktis analisis kesalahan bahasa adalah berfungsi
sebagai panduan dalam tindakan remidial.” 19
Fungsi aspek teoretis analisis kesalahan bahasa yang
merupakan bagian dari metodologi penyelidikan proses
pembelajaran bahasa agar supaya menemukan sifat proses
pembelajaran tersebut secara psikologis. Dalam proses ini kita
harus mempunyai cara untuk menggambarkan pengetahuan

19 Corder, op. cit, p. 45.


22 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
(competence) bahasa sasaran pembelajar bahasa, agar supaya
pembelajar dapat dihubungkan pengetahuannya atau materi
yang telah mereka terima dengan pembelajaran
Sedangkan aspek praktis analisis kesalahan bahasa
adalah berfungsi sebagai panduan dalam tindakan perbaikan
kembali (remedial) yang harus dilakukan untuk memperbaiki
kesalahan bahasa dan untuk mendeteksi agar ada kecocokan
atau ketepatan di dalam memperbaiki kesalahan tersebut.
Tindakan ini sangat berfanfaat bagi pengagar maupun
pembelajar itu sendiri dalam proses pembelajaran bahasa
sasaran.
Selain fungsi analisis kesalahan bahasa yang telah
dikemukakan oleh Corder di atas, Dulay juga mengemukakan
dua tujuan utama dalam mempelajari kesalahan bahasa yang
dilakukan oleh pembelajar yaitu, (1) memperlihatkan data
interferensi tentang kesalahan yang dilakukan dalam proses
pembelajaran bahasa, (2) memperlihatkan kepada guru
dan pengembang kurikulum bagian bahasa sasaran mana
yang masih sulit diproduksi dengan benar oleh pembelajar,
mengurangi bentuk kesalahan yang paling banyak dilakukan
oleh pembelajar, dan meningkatkan kemampuan pembelajar
untuk berkomunikasi secara efektif.20
Selanjutnya analisis kesalahan berbahasa mempunyai
berbagai tujuan dan manfaat, baik yang bersifar linguistis,
praktis, politis, sosiokultural, dan sebagainya, yang bisa
dipergunakan dalam proses pembelajaran bahasa. Hal ini
terlihat seperti yang dikemukakan oleh Hendricson dan

20 Dulay, op. cit., p.138.


Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 23
Corder yang dikutip oleh Nababan, mereka mengatakan
bahwa “Analisis kesalahan bahasa itu beguna untuk
mengetahui beberapa hal mengenai kesalahan yang dibuat
oleh pembelajar bahasa sasaran yaitu, (1) kesalahan berguna
sebagai tanda bahwa pembelajar bahasa sasaran memang
sungguh belajar, (2) kesalahan merupakan indikator bahwa
ada kemajuan, (3) kesalahan memberikan umpan balik
tentang efektivitas materi ajar dan metode penyajian oleh
pengajar, (4) kesalahan menunjukkan bagian mana dari
suatu silabus bahas yang belum dipelajari dengan sempurna,
dan (5) kesalahan yang banyak dibuat dapat menjadi bahan
untuk penulisan latihan perbaikan.”21
Disini terlihat sekali kegunaan analisis kesalahan
dari berbagai aspek dalam proses pembelajaran, seperti
sebagai tanda kesungguhan dan kemajuan pembelajar,
keefektivitasan materi ajar dan metode yang digunakan
dalam pembelajaran, mengetahui ketercapaian tujuan yang
telah ditetapkan dalam kurikulum, dan acuan terhadap
perbaiakn materi atau remedial yang telah diajarkan.
C. Langkah Analisis Kesalahan Bahasa
Dalam penelitian dan penganalisian kesalahan
bahasa tentu menggunakan teknik dan langkah tersendiri
yang dapat dipakai untuk menganalisis kesalahan bahasa
pembelajar. Penjelasan lebih lanjut mengenai langkah
analisis kesalahan bahasa (error analysis) dapat diketahui
seperti yang dikemukakan oleh Crystal, dikutip dari
Pateda, yaitu “analisis kesalahan bahasa adalah suatu

21 SUS, op. cit., p. 7.


24 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
teknik untuk mengidentifika-sikan, mengklasifikasikan dan
menginterpretasikan secara sistematis kesalahan-kesalahan
yang dibuat oleh pembelajar yang sedang belajar bahasa
asing atau bahasa kedua dengan menggunakan teori-teori
dan prosedur-prosedur berdasarkan linguistik.”22
Pernyataan ini menjelaskan bahwa di dalam analisis
kesalahan bahasa ada langkah-langkah atau cara yang
terstruktur atau sistematis yang harus diperhatikan
untuk melakukan penelitian di lapangan, yaitu mulai dari
mengidentifikasi data, menglasifikasi atau mengelompokan
kesalahan yang terdapat di dalam data, dan kemudia
menginterpretasi hasilnya.
Ellis lebih rinci membagi lima langkah di dalam
penerapan analisis kesalahan bahasa (error analysis) yang
merupakan suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh
para peneliti dan guru bahasa yaitu meliputi, mengumpulkan
sampel dari bahasa pembelajar (data), mengidentifikasi
kesalahan, mengklasifikasi kesalahan, menjelaskan
kesalahan, dan mengevaluasi kesalahan (collection of sample
of learner language, identification of errors, description of errors,
explanation of errors, and evaluation of errors.)”23
Selanjutnya Parera mengemukakan enam langkah
dalam analisis kesalahan bahasa seperti penjelasannya
berikut ini:
Metodologi analisis kesalahan bahasa, baik yang tradisional
maupun yang diperbaharui, pada umumnya dilaksanakan

22 Mansoer Pateda, Analisis Kesalahan (Flores: Nusa Indah, 1989), p.32.


23 Rod Ellis, The Study of Second Language Acquisition (New York: Oxford
University Press, 1999), p. 48.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 25
dengan langkah-langkah seperi berikut ini, (1) pengumpulan
data dari hasil terjemahan, (2) identifikasi kesalahan baik
yang mendapat perhatian khusus dengan tujuan tertentu
maupum penyimpangan yang umum, (3) klasifikasi atau
pengelompokan kesalahan, (4) pernyataan tentang frekuensi
tipe kesalahan, (5) identifikasi lingkup tipe kesalahan, (6)
tindakan perbaikan.24
Selain langkah yang dikemukakan tersebut di atas,
Norrish mengemukakan dua pendekatan utama dalam
menganalisis kesalahan bahasa. Pertama yaitu, membuat
kategori kesalahan berdasarkan dugaan awal tentang
permasalahan umum pembelajar. Kedua yaitu, mengelompok-
kan jenis kesalahan itu berdasarkan tatararan gramatikal dan
semantik.25 Secara teknis pendekatan ini dapat dilaksanakan
dengan cara (a) menetapkan kategori awal, (b) menetapkan
kategori kesalahan, (c) mengelompokan kesalahan, dan (d)
membuat frekuensi kesalahan.
Dari berbagai pernyataan yang telah dikemukakan
di atas mengenai pengertian, prosedur dan langkah dalam
analisis kesalahan bahasa, semuanya tidak jauh berbeda dan
mempunyai kesamaan. Oleh sebab itu dapat disimpulkan
bahwa analisis kesalahan adalah teknik yang digunakan untuk
menyelidiki kesalahan berbahasa, yang di dalamnya memiliki
langkah atau prosedur yang dimulai dari mengumpulkan
data, mengidentifikasi data, mengklasifikasi kesalahan,
menjelaskan kesalahan, dan mengevalusasi kesalahan atau
rekonstruksi.

24 Jos Daniel Parera, Linguistik Edukasional (Jakarta: Erlangga, 1997), p. 145.


25 John Norrish, Language Learners and Their Errors (London: Macmillan
Publishers, 1987), pp. 80-81.
26 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
Bab 4
HAKIKAT TERJEMAHAN

A. Pengertian Terjemahan

K ata terjemahan yang dalam bahasa Inggris


disebut ‘translation’ adalah suatu konsep abstrak
yang mencakup proses penerjemahan dan hasil
dari proses tersebut. Kata terjemahan (translation) berasal
dari kata kerja bahasa Inggris ‘translate’ menerjemahkan,
mengalihbahasakan, dan manafsirkan. Sedangkan secara
terminologi terjemahan adalah menggantikan kata dalam
bahasa sumber ke dalam kata bahasa lain atau bahasa sasaran
dengan makna yang sepadan.
Sebelum memberikan definisi atau penjelasan tentang
istilah terjemahan (translation), perlu dibedakan makna
yang terkandung dalam istilah menerjemahkan (translate),
penerjemahan (translating), hasil penerjemahan (a
translation), dan terjemahan (translation). Istilah terjemahan
(translation) dapat dibedakan dalam tiga makna, seperti yang
dikemukakan oleh Bell sebagai berikut:
…sebenarnya ada tiga makna yang berbeda dalam kata
terjemahan, yaitu mengarah kepada: (1) penerjemahan
merupakan suatu proses (menerjemah yang mengutamakan
aktivitas daripada obyek); (2) sebuah terjemahan: hasil dari
proses penerjemahan; (3) terjemahan: konsep abstrak yang
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 27
mencakup proses penerjemahan dan hasil dari proses.
(…in fact, there are three distinguishable meanings for the
word translation. It refer to: (1) translating: the process (to
translate; the activity rather than the tangible object); (2) a
translation: the product of the process of translating (i.e.
the translated text); (3) translation: the abstract concept
which encompassed both the process of translating and the
product of that process.)26
Berdasarkan kutipan ini jelas bahwa istilah terjemahan
(translation) yang merupakan konsep abstrak meliputi
kegiatan menerjemahkan, proses penerjemahan, dan hasil
terjemahan.
Secara luas terjemahan dapat diartikan sebagai
semua kegiatan manusia dalam mengalihkan seperangkat
informasi atau pesan (message), baik verbal maupun non-
verbal dari informasi sumber (source information) ke dalam
informasi sasaran (target information). Sedangkan secara
keseharian, dalam pengertian dan cakupan yang lebih sempit,
terjemahan biasa diartikan sebagai suatu proses pengalihan
pesan yang terdapat di dalam teks bahasa sumber (source
language) dengan padanannya di dalam bahasa sasaran
(target language).
Dalam kamus ‘The Merriam-Webster Dictionary’,
terjemahan merupakan pengubahan dari suatu bentuk
ke dalam bentuk lain, atau pengubahan dari satu bahasa
atau sistem yang representasional ke dalam bahasa lain,
dan sebaliknya.27 Senada dengan definisi di atas, Larson
26 Roger T. Bell, Translating and Translation: Theory and Prtactice (London:
Longman, 1994), p. 13.
27 The Merriam-Webster Dictionary: Webster’s Thierd New International
28 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
mendefinisikan terjemahan pada dasarnya adalah suatu
perubahan bentuk (translation is basically a change of form).
Yang dimaksud dengan bentuk bahasa ialah kata, frase,
klausa, kalimat, paragraf, dan lain-lain, baik lisan maupun
tulisan.28 Bentuk itu disebut struktur lahir bahasa, yaitu
bagian struktural bahasa yang biasa terlihat dalam bentuk
cetak atau terdengar dalam ujaran. Dalam terjemahan,
bentuk bahasa sumber diganti dengan bentuk bahasa sararan
dengan memperhatikan struktur dan makna yang sesuai
dengan bahasa sasaran.
Catford mendefinisikan terjemahan sebagai suatu
kegiatan penggantian (replacement) materi teks dalam suatu
bahasa (bahasa sumber) dengan materi teks yang sepadan
dalam bahasa lain (bahasa sasaran) seperti pernyataannya
berikut ini, “translation is the replacement of text material in one
language (SL) by equivalent textual material in another language
(TL).29 Dari definisi ini menekankan bahwa dalam proses
penerjemahan terjadi pengalihan bahasa dari bahasa sumber
ke dalam bahasa sasaran baik berupa kata, frase, klausa dan
kalimat yang sepadan ke dalam bahasa sasaran. Di sini terlihat
betapa Catford menekankan bahwa teks penganti hendaknya
sepadan. Karena kesepadanan (equivalency) merupakan hal
yang amat penting dalam penerjemahan, praktis lewat itu
pesannya akan seragam dengan pesan yang terkandung pada
teks aslinya. Kesepadanan bahasa bukan hanya terfokus pada
Dictionary of the English Language Unabridged (USA: Merriam Wbster Inc, 1988), p.
2429.
28 Mildred L Larson, Meaning Based Translation: A Guide to Cross-language
Equivalence; Alibahasa: Kencanawati Taniran, Penerjemahan Berdasarkan makna:
Pedoman untuk Pemadanan Antarbahasa ( Jakarta: Arca, 1989), p. 3.
29 J. C. Catford, A Linguistic Theory of Translation: An Essay in Applied
Linguistics (New York: Oxford University Press, 1975), p. 1.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 29
kata perkata, kalimat perkalimat, frase perfrase. Lebih dari
itu kesepadanan juga harus ditinjau dari segi makna baik
konotatif, denotatif, dan makna gramatikal.
Selanjutnya Newmark mendefinisikan terjemahan
sebagai berikut, “terjemahan adalah suatu keahlian yang
diperbuat dalam usaha untuk mengganti suatu pesan atau
pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan pesan atau
pernyataan yang sama dalam bahasa lain (translation is a
craft consisting in the attempt to replace a written message or
statement in one language by the same message or statement in
another language)”. 30. Definisi terjemahan yang lain juga
dikemukakan oleh Newmark seperti yang dikutip oleh
Hanafi berikut ini, “terjemahan merupakan latihan dalam
upaya mengantikan pesan tertulis dari bahasa yang satu
dengan pesan yang sama pada bahasa lainnya (translation
is an exercise which consists in the attempt to replace a written
message in one language by the same message in other language).31
Antara Newmark dan Catford terdapat kesamaan
pendapat sekalipun apa yang diungkapkannya menggunakan
kalimat yang berbeda sebagaimana tercermin dalam definisi
yang mereka ungkapkan. Ada tiga hal penting yang bisa
dikaji dari definisi Newmark ini, yaitu “latihan (exercise)”,
“pesan tertulis (written message)”, dan “yang sama dalam
bahasa lain (the same in another language)”. Karena terjemahan
merupakan ajang latihan, maka penerjemah harus aktif
melatih diri sehingga perbuatan itu nantinya bisa diandalkan
30 Peter Newmark, Approaches to Translation ( Oxford: Pergamon Press,
1981), p. 7.
31 Nurachman Hanafi, Teori dan Seni Menerjemahkan ( Flores: Nusa Indah,
2001), p. 21.
30 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
sebagai suatu profesi. Adapun pesan tertulis merupakan
ciri khas dari suatu penerjemahan yang membedakannya
dengan interpretasi. Sedangkan dalam mentrasferkan bahasa
sumber ke bahasa sasara harus sesuai dengan gramatikal
dan makna bahasa sasaran.
Weber menjelaskan pengertian terjemahan yang lebih
menekankan pada perubahan teks tertulis bahasa sumber ke
dalam bahasa sasaran. Weber menjelaskan bahwa terjemahan
merupakan perubahan bentuk teks tertulis dari bahasa
sumber ke dalam bahasa sasaran, hasil terjemahan harus
benar-benar mempunyai makna yang akurat, mengandung
semua nuansa bahasa sumber dan mudah dimengerti oleh
pembaca (translation is the transposition of a text written in
a source language into a target language, the translated version
must be absolutely accurate in meaning, contain all nuance of the
original, and must be easily understood by the reader).”32
Sementara itu Lawson mendefinisikan terjemahan
sebagai proses penerapan mediasi terhadap keberadaan teks
agar menghasilkan teks yang lain (translation is a process of
mediation applied to existing text which are variously modified
to generate derived text).”33 Dari pernyataan Lawson ini dapat
dijelaskan bahwa terjemahan adalah proses penerapan
mediasi terhadap keberadaan berbagai macam teks untuk
menghasilkan bentuk teks yang lain.
Kemudian Nida dan Taber mendefinisikan terjemahan
lebih menekankan pada proses seperti yang mereka ungkapkan
32 Wilhelm K. Weber, Training Translators and Conference Interpreters:
Language in Education Theory and Practice (New Jersey: Englewood Cliffs, 1984), p.3
33 Veronica Lawson, Practical Experience of Machine Translation: Proceedings
of a Conference London, 5-6 November 1981 (London: 1982), p. 14)
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 31
berikut ini: Penerjemahan merupakan usaha menciptakan
kembali pesan dalam bahasa sumber dengan padanan alami
yang sedekat mungkin ke dalam bahasa sasaran, pertama
dalam hal makna dan yang kedua dalam gaya bahasanya
(translating consists in reproducing in the receptor language the
closest natural equivalent of the source language message, first
in terms of meaning and secondly in term of style.34 Dalam hal
ini Nida dan Taber tidak mempermasalahkan bahasa yang
terlibat dalam penerjemahan, tetapi lebih tertarik pada cara
kerja penerjemahan, yaitu mencari padanan alami yang
semirip mungkin sehingga pesan dalam bahasa sumber bisa
disampaikan dalam bahasa sasaran.
Definisi lain juga dikemukakan oleh Nida seperti yang
dikutip dari Pakar, sebagai berikut:
Penerjemahan adalah usaha mengalihkan pesan yang terdapat
dalam suatu bahasa ke dalam bahasa lain, sedemikian rupa
sehingga orang yang membaca atau mendengan pesan yang
telah dialihkan ke dalam bahasa penerima, memperoleh
kesan yang sama dengan kesan yang diterima orang yang
membaca atau mendengar pesan tersebut dalam bahasa
sumber atau bahasa sasaran aslinya.35
Dari kutipan ini dapat dijelaskan bahwa dalam
penerjemahan, pengalihan pesan dari bahasa sumber ke
dalam bahasa sasaran harus diungkapkan sewajar mungkin
dalam bahasa pemerima atau sasaran dengan menuruti
semua aturan yang berlaku dalam bahasa sasaran.

34 Eugene A. Nida and Charles R. Taber, The Theory and Practice of


Translation (Leiden: E. J. Brill, 1982), p. 13.
35 Dadi Pakar “Penerjemah dan Editor Sebagai Profesi” (htt://www:Pikiran
Rakyat.com/cetak/1202/10/otokir/index.htm.)
32 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
Lain halnya dengan Wills yang memberikan definisi
terjemahan berdasarkan tiga cara yang berbeda, tetapi yang
sekaligus agak berkaitan yaitu, berdasarkan penerjemah,
berdasarkan teks, dan berdasarkan komputer. Definisi
terjemahan berdasarkan ‘penerjemah’ adalah suatu proses
mereproduksi-dalam sederetan operasi alih kode yang
berdasarkan teks-amanat bahasa sumber dalam amanat
bahasa sasaran yang dilakukan oleh penerjemah. Adapun
definisi terjemahan berdasarkan ‘teks’ adalah suatu proses
pengalihan yang bertujuan mentransformasikan teks
bahasa sumber yang tertulis ke dalam teks bahasa sasaran
yang paling sepadan dan yang mensyaratkan pemahaman
sintaksis, semantis, dan pragmatis, serta pemrosesan analitis
dari teks bahasa sumber. Sedangkan definisi terjemahan
berdasarkan ‘komputer’ adalah suatu proses substitusi yang
terprogram dalam komputer; substitusi kombinasi isyarat
bahasa sumber dengan kombinasi isyarata bahasa sasaran.36
Bell mengemukakan definisi terjemahan agak berbeda
seperti yang telah diungkapkan di atas, namun maksud
dari definisi tersebut sama yaitu tetap mengganti bahasa
sumber dengan bahasa sasaran yang setara. Menurut Bell,
“terjemahan adalah ekspresi di dalam bahasa lain (bahasa
sasaran) dari apa yang telah diekspresikan dari bahasa sumber,
menjaga ekuivalensi makna dan gaya bahasa (translation is the
expression in another language (or target language) of what has
been expressed in another, source language, preserving semantic
and stylistic equivalences).”37 Banyak definisi terjemahan
36 Wolfram Wilss, “Translation Equivalence” dalam Richard B. Noss (editor), Ten
Papers on Translation (Singapore: SEAMEO Regional Language Centre, 1982), p. 3.
37 Bell, op. cit., p. 5.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 33
meskipun berbeda-beda, tetapi tatap mengacu kepada
ciri secara umum, yaitu pengalihan isi atau informasi dari
bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan menjaga
gaya bahasa dan makna yang ekuivalen.
Selanjutnya Bell menegaskan kata ekuivalen dengan
definisi yang lain seperti, “penerjemahan adalah penggantian
sebuat teks dari suatu bahasa pertama dengan teks yang
ekuivalen dalam bahasa kedua (translation is the replacement
of a representation of a text in one language by a representation of
an equivalent text in a secong language”.38
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
terjemahan adalah proses pengantian atau transformasi
pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran
dengan memperhatikan kesepadanan dua bahasa tersebut.
Kesepadanan makna dalam mengungkapakan hasil
terjemahan merupakan hal yang paling penting, karena hal
ini yang menjadi tujuan utama dalam penerjemahan. Gaya
penerjemahan dan pengungkapan makna sangat tergantung
dari kemampuan penerjemah, oleh sebab itu penerjemah
harus menguasai kaidah dan kosakata (vocabulary) bahasa
sasaran agar mampu menggunakan bahasa tersebut yang
sepadan dengan makna yang dimaksud oleh penulis dalam
bahasa sumber.
B. Langkah Terjemahan
Terjemahan merupakan sebuah proses yang sangat
kompleks tentu ada tahapan yang akan dilalui oleh
penerjemah untuk menghasilkan terjemahan yang baik.
38 Ibid, p. 6.
34 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
Larson mengemukakan tahapan terjemahan yaitu,
(1) mempelajari leksikon, struktur gramatikal, situasi
komunikasi, dan konteks budaya dari teks bahasa sumber,
(2) menganalisis teks bahasa sumber untuk menemukan
maknanya, (3) mengungkapkan kembali makna yang sama
itu dengan menggunakan leksikon dan struktur gramatikal
yang sesuai dalam bahasa sasaran dan konteks budayanya.39
Proses tersebut dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:

Diagram Proses Terjemahan Menurut Larso40


Mencermati langkah-langkah yang dikemukakan oleh
Larso ini tentu proses penerjemahan terdiri dari mempelajari
dan menganalisis kata-kata, struktur gramatikal, situasi
komunikasi dalam teks bahasa sumber, dan konteks budaya
bahasa sumber untuk memahami makna yang ingin
disampaikan oleh teks bahasa sumber ke dalam bahasa
target.
Nida dan Taber mengemukakan, bahwa proses
penerjemahan berlangsung dalam tiga tahap, yaitu analisis
39 Larso, loc. cit.
40 Ibid, p. 4.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 35
(analysis), pengalihan (transfer), dan penyusunan kembali
(restructuring). Nida dan Taber menggambarkan proses
tersebut sebagai berikut:

Diagram Proses Terjemahan Menurut Nida dan Taber41


Pada tahap pertama atau analisis penerjemah
menganalisis teks bahasa sumber seperti membaca,
memahami hubungan antar elemen kalimat dalam teks,
dan kemudia memahami makna yang terkandung dalam
teks. Dalam tahap kedua atau pengalihan, penerjemah
mengalihkan makna dalam bahasa sumber ke dalam bahasa
sasaran. Kemudian tahap ketiga atau penyusunan kemabli,
penerjemah menulis kembali apa yang sudah dialihkan dari
bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.
Selanjutnya Suryawinata dan Hariyanto menyatakan
bahwa proses penerjemahan terdiri dari empat tahap yaitu,
(1) Tahap menganalisis atau pemahaman, yaitu struktur
lahir atau kalimat dianalisis menurut hubungan gramatikal,
menururt makna kata atau kombinasi kata, makna tekstual,
dan bahkan makna kntekstual. (2) Tahap transfer, yaitu
mentransfer materi yang telah dianalisis dan difahami
maknanya dalam bentuk penerjemahan dari bahasa sumber
41 Nida dan Taber, op. cit., p. 33.
36 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
ke dalam bahasa sasaran. (3) Tahap restrukturisasi, yaitu
berusaha mencari padanan kata, ungkapan, dan struktur
kalimat yang tepat dalam bahasa sasaran sehingga isi,
makna, dan pesan yang ada dalam teks bahasa sumber dapat
disampaikan sepenuhnya dalam bahasa sasaran. (4) Tahap
evaluasi atau revisi, yaitu hasil terjemahan dievaluasi atau
dicocokan kembali dengan teks aslinya, kalau dirasakan
kurang padan, maka dilakukan revisi.42
Lebih lanjut Bathgate yang dikutip oleh Widyamartaya
mengemukakan tujuh langkah atau bagian yang integral
dari proses terjemahan sebagai berikut:
1. Penjajagan (Turning), yaitu menjajangi bahan yang
akan diterjemahkan dalam hal ragam bahasanya,
bahasa siapa, apakah bahasa seorang pujangga, novelis,
ahli hukum atau peneliti ilmiah dan sebagainya,
agar bahasa terjemahan selaras dengan bahasa yang
diterjemahkan dalam hal makna dan gayanya.
2. Penguraian (Analysis), yaitu menguraikan setiap
kalimat dalam bahasa sumber menjadi satuan-satuan
kata dan frase. Kemudian penerjemah harus dapat
menentukan hubungan sintaksis antara perbagai unsur
kalimat, dan sudah dapat melihat hubungan antara
unsur-unsur dalam bagian teks yang lebih besar agar
mulai dapat berpikir untuk menciptakan konsistensi
dalam terjemahan.
3. Pemahaman (Understanding), yaitu berusaha
memahami2. bahan yang akan diterjemahkan, dan

42 Zuchridin Suryawinata & Sugeng Hariyanto, Translation: Bahasa Teori


& Penuntun Praktis Menerjemahkan (Yogyakarta: Kanisius, 2003), p. 19.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 37
menangkap gagasan utama tiap paragraf dan ide-
ide pendukung dan pengembangannya, memahami
hubungan ide-ide yang satu dengan yang lain dalam
setiap paragraf dan antar paragraf.
4. Peristilahan (Terminology), yaitu berpikir tentang cara
pengungkapan dalam bahasa sasaran, mencari istilah,
ungkapan dalam bahasa sasaran yang tepat, cermat
dan selaras. Kata, ungkapan, istilah yang dipakai
dalam bahasa sasaran jangan sampai menyesatkan,
menertawakan, atau menusuk hati pemakai bahasa
sasaran.
5. Perakitan (Restructuring), yaitu mulai menyususn istilah
menjadi kalimat yang tepat dan selaras dalam bahasa
sasaran, baik dalam makna maupun gayanya setelah
semua masalah dalam bahasa sumber dapat diatasi.
6. Pengecekan (Checking), yaitu mencek hasil terjemahan
untuk mengetahui kesalahan yang terjadi baik dalam
hal penulisan, pemakaian tanda baca, penggunaan
kata maupun sususnan kalimat, hal ini dilakukan agar
diperoleh hasil terjemahanyang baik.
7. Pembicaraan (Discussion), yaitu mendiskusikan hasil
terjemahan, baik menyangkut isi maupun bahasanya.43
Bathgate memaparkan ketuju langkah dalam proses
terjemahan tersebut sebagai model lain dalam proses
terjemahan, disamping beberapa model yang telah
dikemukakan oleh para ahli lainnya. Langkah terjemahan
yang dikemukakan oleh Bathgate ini disebutnya Model
Operasional.
43 A. Widyamartaya, Seni Menerjemahkan (Yogyakarta: Kanisius, 1989), pp.
15-18.
38 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
Sementara itu Pakar menyatakan bahwa proses
terjemahan itu pada dasarnya terdiri dari tiga langkah
yaitu, (1) berusahan memahami dan menafsirkan isi teks
secara keseluruhan, kemudian memusatkan perhatinnya
pada bagian teks, dilanjutkan dengan mengupas aliea demi
alinea, (2) mengalihbahasakan teks tersebut ke dalam bahasa
sasaran, dan (3) penghalusan bentuk terjemahan.44
Dari beberapa proses penerjemahan yang telah
dikemukakan di atas pada dasarnya mempunyai kesamaan
tahapan-tahapan, yaitu ada teks dalam bahasa sumber,
kemudian teks tersebut dianalisis. Hasil analisis mendapatkan
pemahaman tentang isi teks bahasa sumber tersebut,
kemudian ditranfer ke dalam isi teks bahasa sasaran. Setelah
itu baru di susun kembali ke dalam bentuk teks bahasa
sasaran, sehingga mendapatkan teks bahasa sasaran yang
bermakna sepadan dengan sumber teks aslinya.
C. Jenis Terjemahan
Kegiatan terjemahan dibagi menjadi dua bagian yaitu,
kegiatan terjemahan lisan (live translation) dan terjemahan
tulisan (written translation). Terjemahan lisan atau disebut
interpretasi (interpretation) adalah kegiatan yang mengarah
kepada situasi komunikasi lisan dimana seorang pembicara
di dalam bahasa sumber langsung diinterpretasikan kedalam
bahasa sasaran.45 Sedangkan terjemahan tulisan adalah
kegiatan yang mengalihbahasakan bahasa sumber ke dalam
bahasa sasaran yang sepadan secara tertulis. Terjemahan
44 Pakar, loc. cit.
45 Richard W. Brislin. Translation Application and Research (New York:
Garden Press, 1976), p. 1.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 39
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah terjemahan
tertulis.
Terjemahan itu banyak jenis dan namanya, semuanya
tergantung dari sudut mana menyoroti teks yang diminati
untuk dijadikan sasaran serta pendekatan apa sebaiknya
diambil. Banyak teorisi penerjemahan yang mengemukakan
ragam penerjemaham menurut rasional tertentu. Brislin
sebagaimana yang dikutip oleh Emzir menggolongkan
terjemahan dalam empat jenis yaitu:
(1) penerjemahan pragmatis, yaitu penerjemahan yang
mementingkan ketepatan atau akurasi informasi, (2)
penerjemahan estetis-puitis, yaitu penerjemahan yang
mengutamakan dampak efektif, emosi, dan nilai rasa dari
satu versi bahasa yang orisinal, (3) penerjemahan etnografis,
yaitu penerjemahan yang bertujuan menjelaskan konteks
budaya antara bahasa sumber dan bahasa sasaran, dan
(4) penerjemahan linguistik, yaitu penerjemahan yang
mementingkan kesetaraan arti dari unsur-unsur morfem
dan bentuk gramatikal dalam bahasa sumber dan bahasa
sasaran.46
Di dalam artikelnya ‘On Linguistic Aspects of Translation’,
Jakobson seperti yang dikutip oleh Bassnett membedakan
tiga jenis terjemahan yaitu, (1) terjemahan dalam bahasa
itu sendiri atau interpretasi terhadap makna lambang verbal
dengan makna lambang lain dalam bahasa yang sama, (2)
terjemahan antarbahasa atau terjemahan yang sebenarnya
dalam bahasa lain, (3) terjemahan antarsemiotik atau
46 Emzir, Pengembangan Kurikulum Penerjemahan di Perguruan Tinggi: Pidato
Pengukuhan Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni, Disampaikan pada Sidang Terbuka
Senat Universitas Negeri Jakarta pada Tanggal 5 Juni 2002 ( Jakarta: Univ. Negeri
Jakarta, 2002), pp. 4-5.
40 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
interpretasi lambang verbal dengan makna dengan sistem
makna non verbal.47
Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa jenis
terjemahan yang dikemukakan oleh Jacobson ini tergolong
jenis sistem tanda yang terlibat di dalam teks. Terjemahan
intrabahasa (intralingual translation), yaitu pengubahan
suatu teks menjadi teks yang lain berdasarkan interpretasi
penerjemah, dan kedua teks ini ditulis dalam bahasa yang
sama. Terjemahan antarbahasa (interlingual translation), yaitu
terjemahan yang biasa dilakukan dalam usaha mengalihkan
pesan yang terdapat dalam bahasa sumber ke dalam bahasa
sasaran. Terjemahan intersemiotik (intersemiotic translation),
yaitu terjemahan yang menafsirkan suatu teks ke dalam
bentuk atau sistem tanda yang lain.
Catford membagi penerjemahan atas tiga jenis
berdasarkan luas (extent), tingkat (level), dan susunan (ranks)
penerjemahan sebagai berikut:
Pertama adalah terjemahan yang didasarkan atas
keluasan cakupan teks yang ada pada bahasa sumber
untuk diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Maksudnya
sejauhmana unsur bahasa sumber diterjemahkan ke
dalam bahasa sasaran, apakah seluruh teks bahasa sasaran
dialihbahasakan atau hanya bagian tertentu. Jenis ini dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
Terjemahan penuh (full translation) adalah jenis terjemahan
yang menerjemahkan semua bagian dalam teks
bahasa sumber dan mencari padanannya dalam bahasa

47 Susan Bassnett, Translation Studies (London: Routledge, 1991), p. 14.


Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 41
sasaran.
(a) Terjemahan parsial (partial translation) adalah
terjemahan yang menerjemahkan bagian tertentu dari
teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dan ada
bagian tertentu yang dipindahkan dan digabungkan
dalam bahasa sasaran.
Kedua adalah terjemahan yang didasarkan atas tingkat
unsur bahasa yang tercakup dalam penerjemahan. Jenis ini
dibagi dua yaitu:
(a) Terjemahan total (total translation) adalah jenis
terjemahan yang memindahkan unsur kebahasaan
dengan mengganti tatabahasa dan kosakata bahasa
sumber dengan padanannya dalam bahasa sasaran.
(b) Terjemahan terbatas (restricted translation) adalah
terjemahan yang mengganti salah satu unsur dalam
bahasa sumber dan dicari padanannya dalam bahasa
sasaran. Penggantian hanya terjadi pada satu level dari
unsur bahasa yang ada pada bahasa sumber dan itu bisa
terjadi pada level folonogi atau grafologi, atau salah
satu dari leksis atau tatabahasa saja.
Ketiga adalah terjemahan yang berhubungan erat
dengan susunan gramatikal dalam bahasa. Jenis ini dibagi
tiga yaitu:
(a) Terjemahan kata perkata (word-for-word translation)
adalah terjemahan yang menerjemahkan setiap satu
kata dalam bahasa sumber dialihbahasakan dengan
satu kata dalam bahasa sasaran yang sepadan. Jenis ini
disebut penerjemahan terikat (rank bound translation)
dengan mengganti kosakata dan morfem bahasa
42 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
sumber dengan padanannya dalam bahasa sasaran.
(b) Terjemahan bebas (free translation) adalah terjemahan
yang menerjemahkan suatu teks berdasarkan makna
kontekstual yang lebih luas. Yang dimaksud dengan
bebas disini adalah penerjemah tidak terlalu terikat
oleh bentuk maupun struktur kalimat yang terdapat
pada teks bahasa sumber.
(c) Terjemahan harfiah (literal translation) adalah
terjemahan yang terletak diantara penerjemahan kata
perkata (word-for-word) dan penerjemahan bebas (free).
Secara leksikal penerjemahan ini tetap bersifat kata
demi kata, namun pada tahap yang lebih luar harus
mengikuti tatabahasa bahasa sumber.48
Terjemahan kata demi kata merupakan yang paling
sederhana yang dilakukan sebagaimana adanya, yaitu
dititikberatkan pada kata demi kata. Terjemahan semacan ini
disebut sebagai ‘interlinear version’. Umumnya terjemahan
kata demi kata ini amat bermanfaat dalam beberapa hal
yang pokok di antaranya, (a) bahasa aslinya tetap menadapat
perhatian, karena ragam ini berfungsi mempertahankan
kemurnian produk terjemahan sesuai dengan teks aslinya,
(b) cocok untuk hal tertentu saja, seperti teks sakral (suci),
dan tepat untuk teks yang pendek demi menghemat tenaga
dan waktu.
Terjemahan bebas merupakan suatu terjemahan yang
tidak terlalu terikat oleh bentuk maupun struktur kalimat
yang terdapat pada naskah berbahasa sumber. Penerjemah
boleh melakukan modifikasi kalimat dengan tujuan agar
48 Catford, op. cit., pp. 21-25.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 43
pesan atau maksud dalam teks mudah dimengerti secara
jelas oleh pembacanya. Kelebihan ragam terjemahan bebas
ini dapat dilihat dari segi, (1) makna mendapat kedudukan
yang amat penting, (2) kreativitas dalam mengungkapkan
sesuatu mendapat tempat yang semestinya.
Terjemahan harfiah merupakan terjemahan yang setia
kepada teks aslinya atau sejalan dengan bentuk teks aslinya,
yang disebut sebagai ‘faithful translation’. Manfaat yang bisa
dipetik dari ragam terjemahan harfiah ini sebagai berikut,
(1) baik segi bentuk maupun struktur kalimatnya lebih
sesuai dengan aslinya, dan (2) gaya penulisan penerjemah
lebih sesuai dan tepat sebagaimana aslinya. Karena gaya
itu merupakan refleksi kepribadian pengarangnya, berarti
penerjemah telah meraba dan menyentuh keinginan penulis
aslinya. Dengan demikian tugas penggarap teks bukan
semata sebagai penerjemah, bahkan sekaligus berlaku
sebagai transformer.
Selanjutnya Newmark mengemukakan dua kelompok
jenis terjemahan. Kedua kelompok jenis terjemahan
tersebut yaitu, kelompok jenis pertama lebih menekankan
pada bahasa sumber, sedangkan kelompok jenis kedua lebih
menekankan pada bahasa sasaran.
Adapun kelompok jenis terjemahan yang lebih
menekankan pada bahasa sumber adalah:
a. Terjemahan kata-demi-kata (Word-for-word translation).
Terjemahan jenis ini sering didemonstrasikan sebagai
penerjemahan diantara baris (interlinear) dengan
menempatkan kata bahasa sasaran langsung di bawa

44 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


versi bahasa sumber. Urutan kata dalam teks bahasa
sumber tetap dipertahankan, kata diterjemahkan
menurut makna dasarnya di luar konteks, dan kata
yang bersifat kultural diterjemahkan secara harfiah.
Terjemahan kata demi kata berguna untuk memahami
mekanisme bahasa sumber atau untuk menguraikan
teks yang sulit sebagai proses prapenerjemahan.
b. Terjemahan harfiah (Literal translation). Terjemahan
jenis ini konstruksi gramatikal bahasa sumber
diubah ke dalam bahasa sasaran yang sepadan, tetapi
penerjemahan leksikal atau kata-kata dilakukan di
luar konteks. Penerjemahan harfiah sebagai proses
prapenerjemahan dapat memperlihatkan masalah yang
perlu diatasi dalam penerjemahan.
c. Terjemahan setia (Faithful translation). Terjemahan setia
mencoba mereproduksi makna kontekstual bahasa
sumber ke dalam struktur gramatikal bahasa sasaran
secara langsung. Kata-kata yang bermuatan kultural
diterjemahkan tetapi menyimpang dari struktur
gramatikal bahasa sasaran dan pilihan kata masih tetap
dibiarkan. Penerjemahan jenis ini berpegang teguh
pada maksud dan tujuan bahasa sumber.
d. Terjemahan semantis (Semantic translation). Terjemahan
semantis berbeda dengan penerjemahan setia karena
harus mempertimbangkan unsur estetika (keindahan
dan kealamiahan bunyi) teks bahasa smber dengan
mengkompromikan makna selama masih dalam batas
kewajaran. Selama itu, kata yang hanya sedikit bermutan
budaya dapat diterjemahkan dengan kata yang netral

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 45


atau istilah yang fungsional. terjemahan semantis lebih
fleksibel dibandingkan dengan penerjemahan setia
yang lebih terikat oleh bahasa sumber.49
Sedangkan kelompok jenis terjemahan yang lebih
menekankan pada bahasa sasaran adalah:
a. Terjemahan adaptasi (Adaptation translation).
Terjemahan adaptasi adalah terjemahan yang paling
bebas. Terjemahan ini terutama digunakan untuk
menerjemah drama dan puisi dengan mempertahankan
tema, karakter dan alur. Dalam terjemahan ini terjadi
peralian budaya bahasa sumber ke budaya bahasa
sasaran dan teks asli ditulis kembali serta diadaptasikan
ke dalam bahasa sasaran.
b. Terjemahan bebas (Free translation). Terjemahan
bebas adalah penulisan kembali tampa melihat bentuk
aslinya. Penerjemahan jenis ini biasanya merupakan
parafrase yang dapat lebih pendek atau lebih panjang
dari aslinya.
c. Terjemahan idiomatik (Idiomatic translation).
Terjemahan idiomatik memproduksi kembali pesan
bahasa sumber tetapi sering dengan menggunakan
kesan keakraban dan ungkapan idiomatik yang tidak
didapati dalam versi aslinya. Di sisi lain, tidak selalu
idiom dalam bahasa sumber sepadan dengan bahasa
sasaran, dengan demikian banyak terjadi distorsi
makna.
d. Terjemahan komunikatif (Communivative translation).

49 Peter Newmark, A Textbook of Translation (New York: Prenntice Hall,


1988), pp. 45-46.
46 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
Terjemahan komunikatif berusaha menyampaikan
makna kontekstual bahasa sumber sedemikian rupa
sehingga isi dan bahasanya dengan mudah diterima
dan difahami oleh pembaca.50
Dari kedelapan jenis terjemahan yang dikemukakan
oleh Newmark tersebut, ada yang bersifat umum dan
ada yang bersifat khusus. Yang bersifat khusus, khusus
pula penggunaan dan tujuan penggunaannya. Dari jenis
yang bersifat umum, hanya jenis penerjemahan semantis
dan komunikatif yang memenuhi dua tujuan utama
penerjemahan, yaitu demi ketepatan dan efisiensi sebuah
teks.
Untuk mendapatkan suatu hasil penerjemahan yang
baik membutuhkan segenap keahlian penerjemah dalam
segala macam aspek seperti, (a) pendekatan, jenis teks, isi,
bentuk, dan tujuan dari bahasa sumber dan bahasa sasaran,
(b) semangat yang kuat dan bakat yang ada secara alamiah,
dan (c) pengalaman yang luas dan latihan secara intensif agar
penerjemah menjadi lebih tanggap, cekatan, dan terampil
dalam menghadapi segala kesulitan yang dihadapi dalam
terjemahan.
Ada beberapa kriteria atau prinsip yang dijadikan
tolak ukur dalam penilaian hasil terjemahan agar supaya
mendapatkan produk terjemahan yang baik. Larson dalam
kutipan Sager mengemukakan bahwa terjemahan yang baik
adalah sesuatu yang (a) menggunakan bentuk bahasa sasaran
yang normal, (b) mengkomunikasikan sebaik mungkin
terhadap penutur bahasa sasaran kesamaan makna yang
50 Ibid, pp. 46-47.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 47
difahami melalui bahasa sumber, (c) mempertahankan
kedinamisan teks bahasa sumber. Mempertahankan
kedinamisan teks bahasa sumber maksudnya adalah
penerjemahan disajikan dalam cara yang diharapkan,
sehingga menimbulkan respon yang sama seperti
keberterimaan teks bahasa sumber.51
Banyak teori terjemahan seperti definisi, proses, dan
jenis terjemahan yang selalu menggunakan kata “kesetaraan
atau kesepadanan (equivalence)” dan “kedinamisan
(dinamics)” dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.
Hal ini berarti dalam terjemahan yang baik tentu saja yang
mempunyai keterbacaan yang tinggi. Keterbacaan yang
tinggi dapat dicapai apabila penerjemah mampu melahirkan
padanan alami yang dinamis dari bahasa sumber yang
sedekat mungkin di dalam bahasa sasaran. Sebuah padanan
dikatakan dinamis apabila padanan itu mampu membuat
pembaca teks bahasa sasaran merespon teks terjemahan
tersebut dengan respon yang sama seperti respon pembaca
teks bahasa sumber. Dengan kata lain padanan yang dinamis
adalah bisa membuat pembaca bahasa sasaran bertindak,
bersikap, berperasaan yang sama seperti halnya pembaca
bahasa sumber.
Lebih lanjut Sager mengemukakan bahwa terjemahan
yang baik seharusnya meliputi prinsip seperti berikut ini:
Terjemahan seharusnya (a) menampilkan kata-kata teks
aslinya; (b) menampilkan gagasan teks aslinya; (c) terbaca
seperti teks aslinya; (d) terbaca sebagai terjemahan; (e)

51 Juan C. Sager, Language Engineering and Translation: Consequences of


Automation (Amsterdam: John Benjamins Publishing, 1994), p. 143.
48 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
merefleksikan gaya penerjemah; (f ) tertulis seperti gaya
teks aslinya; (g) terbaca seperti bahasa kontemporer teks
aslinya; (h) tidak mesti pengurangan atau penambahan; (i)
boleh mengalami penambahan atau pengurangan. 52
Selanjutnya Abdellah mengemukakan prinsip
terjemahan yang baik, prinsip tersebut adalah mudah
dimengerti, luwes dan halus, idiomatik, menyampaikan
seluk-beluk keindahan bahasa sumber, membedakan antara
kiasan dan yang sebenarnya, merekonstruksi konteks budaya
aslinya, mengemukakan secara eksplisit singkatan-singkatan
yang implicit dan kiasan terhadap ungkapan, lagu, dan
irama, menyampaikan sebaik mungkin makna yang terdapat
dalam teks bahasa sumbernya.53 Pernyataan Abdellah ini
tidak banyak berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh
para alhi penerjemahan yang lain.
Sementara Larson mengemukakan tiga prinsip
yang perlu diperhatikan dalam menilai sebuah hasil
terjemahan yang baik yaitu, (1) ketepatan, (2) kejelasan,
dan (3) kewajaran.54 Ketepatan dalam suatu terjemahan
bila penerjemahan tersebut tidak menyimpang dari isi dan
informasi yang terdapat dalam teks asli bahasa sumber.
Hasil terjemahan memiliki kejelasan apabila terjemahan
tersebut dapat dimengerti dan difahami dengan mudah
oleh pembaca. Suatu terjemahan memiliki kewajaran jika
terjemhan tersebut menggunakan kalimat yang tunduk
terhadap aturan dan kaidah bahasa sasaran dan tidak asing

52 Ibid, p. 126.
53 Antar S. Abdellah, “What Every Notice Translator Should Know”, (http://
www. accurapid. com/journal/21novice.htm.)
54 Larson, op. cit., p. 534.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 49
bagi pembaca.
Dari semua prinsip terjemahan yang dikemukakan
di atas, belum tentu bisa diterapkan semuanya, karena
penerjemah tentu akan mengalami kesulitan sebab terkadang
satu sama lainnya bertolak belakang, tetapi penerjemah
boleh memilih mana yang paling tepat menurut selera
masing-masing.

50 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Bab 5
KESALAHAN TATARAN MORFOLOGI

P endeskripsian dan pembahasan kesalahan pada


tataran morfologi dalam bab ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran tentang data
hasil penelitian yaitu kesalahan bahasa yang dilakukan oleh
informan dalam penerjemahan teks berbahasa Indonesia ke
dalam bahasa Inggris pada tataran morfologi.
Dari tabel spesifikasi kesalahan55 dan rekapitulasi
kesalahan diketahui bahwa kesalahan yang dilakukan oleh
informan dalam penerjemahan teks berbahasa Indonesia ke
dalam bahasa Inggris ditinjau dari tataran morfologi terjadi
pada tujuh bentuk kesalahan. Kesalahan tersebut terjadi
dalam bentuk yang bervariasi dan dilakukan sekali, dua kali,
dan bahkan ada yang lebih dari dua kali. Bentuk kesalahan
dalam tataram morfologi seperti terlihat pada tabel berikut
ini:

55 Tabel spesifikasi kesalahan dapat dilihat pada lampiran 2, p. 148.


Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 51
Tabel 1
Rekapitulasi Kesalahan dalam Tataran Morfologi56
Jumlah
Informan yang
No. Bentuk Kesalahan Melakukan Persentase
Kesalahan

Plural (Penggunaan Singular


1 16 53,33%
yang Seharusnya Plural

Third Person Singular


Present (Penggunaan
2 Infinitive yang Seharusnya 19 63,33%
Third Person Singular
Present)

3 Present Participle 20 66,67%

4 Past Participle 7 23,33%

5 Noun Formation 4 13,33%

6 Adjective Formation 1 3,33%

7 Adverb Formation 2 6,67%

Dari semua informan tersebut ada yang melakukan


kesalahan satu atau dua kali dan bahkan lebih. Sebagian
informan melakukan kesalahan yang berulang-ulang dengan
bentuk yang berbeda namun masih dalam bentuk kesalahan
yang sama. Pada bagian tataran morfologi pengulangan
kesalahan yang dilakukan oleh informan lebih dari dua kali,
perlu mendapat perhatian khusus atas kesalahan tersebut
dengan melakukan tindakan perbaikan kesalahan, penyajian

56 Data lengkap dapat dilihat dalam lampiran 3, p. 181.


52 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
materi yang mempermudah penguasaan dan latihan agar
kesalahan serupa tidak terulang kembali.
Pengulangan kesalahan lebih dari dua kali pada
tataran morfologi meliputi bentuk kesalahan, (1) ‘plural’
(penggunaan ‘singular’ yang seharusnya ‘plural’), yang yang
dilakukan oleh enam informan, (2) ‘third person singular
present’ sebanyak sepuluh informan, dan (3) ‘present participle’
sebanyak tiga informan.57
Data kesalahan bahasa yang dilakukan oleh mahasiswa
dalam penerjemahan teks berbahasa Indonesia ke dalam
bahasa Inggris yang telah dipaparkan sebelumnya, perlu
dilakukan analisis dan pembahasan untuk mengetahui
bentuk kesalahan, sebab terjadinya kesalahan. Di sini akan
dipaparkan beberapa contoh kesalahan yang dilakukan
oleh informan agar lebih mudah untuk diketahui dan
dianalisis, sehingga dapat pula diketahui faktor penyebab
kesalahanya.
1. Kesalahan ‘Plural’ (Penggunaan Singular
Seharusnya Plural).
Bentuk kesalahan ini merupakan bentuk kesalahan yang
banyak dilakukan oleh informan pada tataran morfologi,
yaitu 16 informan (53,33%). Berdasarkan persentase
tersebut, maka bentuk kesalahan ini tergolong kesalahan
merata. Kesalahan dalam bentuk plural ini antara lain
sebagai berikut:
a. ‘Some writer…’ (dalam menerjemahkan ‘Para penulis…’)
yang seharusnya ‘All writers/writers…’ (9 informan).
57 Lihat lampiran 4, p. 197.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 53
b. ‘…a student must not be afraid of making mistake’ (dalam
menerjemahkan ‘…pembelajar tidak harus takut
membuat kesalahan-kesalahan’), yang seharusnya ‘…of
making mistakes’ (7 informan).
c. ‘All politician…’ (dalam menerjemahkan ‘Para
politikus…’) yang seharusnya ‘All politicians/
politicians…’ (4 informan).
d. ‘…not the employee’ (dalam menerjemahkan ‘…bukan
karyawan-karyawannya’) yang seharusnya ‘…not his
employees’ (2 informan).
e. ‘…for certain purpose’ (dalam menerjemahkan ‘…ada
tujuan-tujun tertentu’) seharusnya ‘…there are certain
purposes’ (2 informan).
f. ‘…your friend who want to study English’ (dalam
menerjemahkan ‘…teman-teman anda yang ingin
belajar bahasa Inggris’) yang seharusnya ‘…your friends
who want to study English’ (1 informan).
g. ‘…there are certain objective’ (dalam menrjemahkan ‘…
ada tujuan-tujuan tertentu’) yang seharusnya ‘…there
are certain objectives’ (1 informan).
h. ‘…his worker’ (dalam menerjemahkan ‘…karyawan-
karyawannya’) yang seharusnya ‘…his workers’ (1
informan).
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa informan
masih belum memahami dengan baik kata benda abstrak
dan konkrit yang dapat dijamakkan.
2. Kesalahan ‘Third Person Singular Present’
Sembilan belas informan melakukan kesalahan bentuk
ini atau 63,33% dan sepuluh diantaranya melakukan
54 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
pengulangan kesalahan lebih dari dua kali. Berdasarkan
persentase tersebu, maka bentuk kesalahan ini tergolong
kesalahan merata. Adapun sebagian besar contoh bentuk
kesalahan ini adalah sebagai berikut:
a. ‘Success depend on other people support’ (dalam
menerjemahkan ‘Keberhasilan bergantung pada
dukungan orang lain’) yang seharusnya ‘Success
depends…’ (15 informan).
b. ‘An executive depend on other people…’ (dalam
menerjemahkan ‘Seorang eksekutif bergantung pada
orang lain…’) yang seharusnya ‘An executive depends …’
(13 informan).
c. ‘A salesman/salesperson depend…’ (dalam menerjemahkan
‘Seorang wiraniaga bergantung pada orang lain…)’
yang seharusnya ‘An salesman/salesperson depends on
other people…’ (7 informan).
d. ‘…a salesman fail’ (dalam menerjemahkan ‘…wiraniaga
tersebut gagal’) yang seharusnya ‘…a salesman fails’ (5
informan
e. ‘…student at university depend on professor…’ (dalam
menerjemahkan ‘…mahasiswa di perguruan tinggi
bergantung pada profesor…’) yang seharusnya ‘…
student at university depends on professor…’ (4 informan).
f. ‘Listener want to listen something…’ (dalam
menerjemahkan ‘Pendengar ingin mendengarkan
sesuatu…’) yang seharusnya ‘Listener wants …’ (3
informan).
f. ‘Speaker want to say something to listener…’ (dalam
menerjemahkan ‘Pembicara ingin mengatakan sesuatu

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 55


kepada pendengar…’) yang seharusnya ‘Speaker wants
…’ (2 informan).
Mencermati contoh kesalahan yang dilakukan oleh
informan di atas dapat dinyatakan bahwa kesalahan ini terjadi
akibat tidak bisa membedakan bentuk kata kerja pertama
(infinitive) yang mengikuti subyek orang ketiga tunggal (third
person singular present) yang harus ditambah ‘es/s’. Informan
menyamakan penggunaan kaidah ini dengan ‘first person
singular’, ‘second person singula/plural’, ‘first person plural’ dan
‘third person plural’.
3. Kesalahan ‘Present Participle’
Kesalahan bentuk ini dilakukan oleh dua puluh empat
informan (68,57%) dan di antaranya ada yang mengulangi
kesalahan ini lebih dari dua kali. Berdasarkan persentase
tersebut, maka kesalahan ini tergolong kesalahan merata.
Adapun bentuk kesalahan ini seperti terlihat dalam contoh
sebagai berikut:
a. ‘Study/learn to speak…’ (dalam menerjemahkan ‘Belajar
berbicara…’) yang seharusnya ‘Studying to speak…’ (16
informan).
b. ‘…while you are communication…’ (dalam menerjemahkan
‘…sementara anda sedang berkomunikasi…’) yang
seharusnya ‘…while you are communicating…’ (3
informan).
c. ‘…other people for buy…’ (dalam menerjemahkan ‘…
orang lain untuk membeli…’) yang seharusnya ‘…other
people for buying…’ (2 informan).
d. ‘Right think…’ (dalam menerjemahkan ‘Berpikir

56 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


benar…’) yang seharusnya ‘Positive thinking…’ (2
informan).
e. ‘…do speak exercise…’ (dalam menerjemahkan ‘…
melakukan latihan berbicara …’) yang seharusnya ‘…
do speaking exercise…’ (2 informan).
Mencermati contoh kesalahan yang dilakukan oleh
informan di atas, dapat dinyatakan bahwa kesalahan ini
terjadi karena informan tidak bisa membedakan kata kerja
bentuk pertama (infinitive) yang berada pada awal kalimat
atau subyek (subject) perlu ditambah ‘ing’ yang berfungsi
sebagai kata benda (noun) atau sifat (adjective). Kemudian
setelah kata depan (preposition) kata kerja dasar (infinitive)
perlu ditambah ‘ing’ yang berfungsi sebagai kata benda (noun)
seperti, ‘for studying’, Begitu pula dalam ‘present continuous’
kata keja dasar (infinitive) harus ditambah ‘ing’ yang berarti
sedang berlangsung.
4. Kesalahan ‘Past Participle’
Ada tujuh informan (23,33%) yang melakukan kesalahan
pada bentuk ini dengan frekuensi masing-masing satu kali
kesalahan. Bentuk kesalahan ini tergolong kesalahan yang
jarang dilakukan. Adapun bentuk kesalahan ini seperti
contoh sebagai berikut:
a. ‘…to read what they write’ (dalam menerjemahkan
‘…untuk membaca apa yang telah mereka tulis’)
yang seharusnya ‘…to read what they have written’ (3
informan).
b. ‘…to read what they wrote’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
membaca apa yang telah mereka tulis’) yang seharusnya
‘…to read what they have written’ (2 informan).
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 57
c. ‘…to read what they writen’ (dalam menerjemahkan
‘…untuk membaca apa yang telah mereka tulis’)
yang seharusnya ‘…to read what they have written’ (2
informan).
Melihat contoh kesalahan di atas, dapat dikatakan
bahwa informan belum memahami penggunaan kata kerja
bentuk ketiga yang salah satu penggunaanya dalam aktivitas
yang telah terjadi (present perfect) dan didahului oleh kata
kerja bantu ‘have/has’.
5. Kesalahan ‘Noun Formation’
Bentuk kesalahan ini dilakukan oleh empat reponden
atau 13,33%. Berdasarkan persentase ini, maka kesalahan
ini tergolong jarang dilakukan. Di antara kesalahan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. ‘…for comunication…’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
komunikasi…’) yang seharusnya ‘…for communication…’
(2 informan).
b. ‘…the only obstructing…’ (dalam menerjemahkan ‘…
satu-satunya penghalang…’) yang seharusnya ‘…the
only obstruction…’ (1 informan).
c. ‘…second consider…’ (dalam menerjemahkan ‘…
pertimbangan kedua…’) yang seharusnya ‘…the second
consideration…’ (1 informan).
d. ‘…second considering…’ (dalam menerjemahkan ‘…
pertimbangan kedua…’) yang seharusnya ‘…the second
consideration…’ (1 informan).
Mencermati contoh kesalahan yang dilakukan oleh
informan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa kesalahan
ini terjadi karena informan belum memahami dengan baik
58 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
cara penulisan kata benda dan pembentukan kata (word
formation), terutama yang berhubungan dengan infleksional
(inflectional) dan derivasional (derivational) morfem
(morphemes). Pembentukan kata benda (noun formation)
dapat dilakukan dengan menambahkan afiksasi (affixes)
pada kata dasar (base word).
6. Kesalahan ‘Adjective Formation’
Hanya satu informan melakukan kesalahan bentuk ini
atau 3,33% dan kesalahan ini tergolong jarang dilakukan.
Kesalahan ini seperti contoh sebagai berikut:
a. ‘…your comunicative skill’ (dalam menerjemahkan ‘…
ketrampilan komunikatif anda’) yang seharusnya ‘…
your communicative skills’ (5 informan).
Dari contoh kesalahan yang dilakukan oleh informan
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan ini terjadi
karena informan belum menguasai cara penulisan kata sifat
dan pembentukan kata sifat tersebut (adjective formation)’
karena kata ‘communicative’ ditulis seperti bahasa Indonesia
‘komunikatif ’ yang menggunakan huruf tunggal ‘m’.
7. Kesalahan ‘Adverb Formation’
Bentuk kesalahan ini dilakukan oleh dua informan
atau 6,67%, namun informan hanya melakukan kesalahan
masing-masing satu kali, dan bentuk ini tergolong kesalahan
yang jarang dilakukan. Contoh kesalahan bentuk ini sebagai
berikut:
a. ‘…speak regularlly’ (dalam menerjemahkan ‘…secara
teratur’) yang seharusnya ‘…regularly’ (1 informan).
b. ‘…speak regular’ (dalam menerjemahkan ‘…secara

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 59


teratur’) yang seharusnya ‘…regularly’ (1 informan).
Berdasarkan kesalahan yang dilakukan oleh informan di
atas, dapat diasumsikan bahwa informan masih melakukan
kesalahan dalam penulisan kata keterangan dan cara
pembentukannya. Pembentukan kata keterangan (adverb
formation) dapat dilakukan dengan menambahkan afiksasi
(affixes) pada kata kerja, sifat dan benda.

60 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Bab 6
KESALAHAN TATARAN SINTAKSIS

P endeskripsian dan pembahasan kesalahan pada


tataran sintaksis dalam bab ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran tentang data
hasil penelitian yaitu kesalahan bahasa yang dilakukan oleh
informan dalam penerjemahan teks berbahasa Indonesia ke
dalam bahasa Inggris pada tataran sintaksis.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dapat diketahui
bahwa kesalahan yang dilakukan oleh informan dalam
penerjemahan teks berbahasa Indonesia ke dalam bahasa
Inggris ditinjau dari tataran sintaksis terjadi pada sembilan
belas bentuk kesalahan. Bentuk kesalahan ini dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2
Rekapitulasi Kesalahan dalam Tataran Sintaksis58
Jumlah Informan
yang Melakukan
No. Bentuk Kesalahan Persentase
Kesalahan
1 Noun 2 6,67%

2 Infinitive 20 66,67%

3 To Infinitive 12 40%

4 Adjective 13 43,33%

58 Data lengkap dapat dilihat dalam lampiran 3, p. 183.


Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 61
5 Preposition 8 26,67%

6 Adverb 3 10%

7 Conjunction 10 33,33%

8 Relative Pronoun 6 20%


Demonstrative 16,66%
9 5
Pronounce
10 Subject Case 2 6,67%

11 Object Case 8 26,67%

12 Possessive Case 13 43,33%

13 Conditional sentence 2 6,67%

14 Passive Formation 3 10%

15 Negative formation 4 13,33%


Interrogative 10%
16 3
Formation
17 Be 9 30%

18 To Be (am,is,are) 13 43,33%

19 Article 3 10%

Pada tataran sintaksis ini juga terjadi pengulangan


kesalahan yang dilakukan oleh informan lebih dari dua
kali. Pengulangan kesalahan ini terjadi pada tujuh bentuk
kesalahan dari sembilan belas bentuk kesalahan pada
tataran sintaksis sebagaimana telah diuraikan sebelumnya.
Pengulangan kesalahan yang dilakukan oleh informan lebih
dari dua kali pada tataran sintaksis terjadi pada bentuk, (1)
‘noun’ satu informan, (2) ‘infinitive’ tiga informan, (3) ‘to
infinitive’ dua informan, (4) ‘adjective’ lima informan, (5)
‘conjunction’ satu informan, (6) ‘subject case’ satu informan,

62 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


dan (7) ‘possessive case’ satu informan. 59
1. Kesalahan ‘Noun’
Kesalahan bentuk ini dilakukan oleh dua informan
(6,67%), dan tergolong kesalahan yang jarang dilakukan.
Kesalahan tersebut seperti terlihat dalam contoh sebagai
berikut:
a. ‘This is basic ^ to get success’ (dalam menerjemahkan
‘inilah kaidah dasar…’) yang seharusnya ‘this is a basic
rule…’ (1 informan).
b. ‘That role is ^ depend on…’ (dalam menerjemahkan
‘Kaidah tersebut adalah sukses bergantung pada …’)
yang seharusnya ‘That rule is success depends on…’ (1
informan).
Informan menghilangkan kata benda yang menjadi
pelengkap makna dalam konteks. Kesalahan ini terjadi
karena kurangnya kosakata yang dimiliki oleh informan
sehingga kata benda tersebut dilewatkan.
2. Kesalahan ‘Infinitive’
Kesalahan bentuk ini dilakukan oleh dua puluh informan
(66,67%) dan tiga diantaranya melakukan pengulangan
kesalahan lebih dari dua kali. Berdasarkan persentase
tersebut, maka kesalahan ini tergolong kesalahan merata.
Adapun diantara kesalahan tersebut sebagai berikut:
a. ‘…to communication…’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
komunikasi…’) yang seharusnya ‘…to communicate…’
(5 Informan).

59 Lihat lampiran 4, p. 199.


Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 63
b. ‘…want to said…’ (dalam menerjemahkan ‘…ingin
mengatakan…’) yang seharusnya ‘…want to say…’ (3
informan).
c. ‘…to doing…’ (dalam menerjemahkan ‘..melakukan..’)
yang seharusnya ‘…to do…’ (2 informan).
d. ‘…to choice…’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
memilih…’) yang seharusnya ‘…to choose…’ (2
informan).
e. ‘…to asking’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk bertanya’)
yang seharusnya ‘…to ask’ (2 informan).
f. ‘…to bought…’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
membeli…’) yang seharusnya ‘…to buy…’ (2
informan).
7. ‘…to continou…’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
melanjutkan…’) yang seharusnya ‘…to continue…’ (2
informan).
g. ‘…to increas…’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
meningkatkan…’) yang seharusnya ‘…to increase…’ (1
informan).
h. ‘…will fired…’ (dalam menerjemahkan ‘…akan
memecat…’) yang seharusnya ‘…will fire…’ (1
informan).
i. ‘…to speaking English’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
berbicara bahasa Inggris’) yang seharusnya ‘…to speak
English’ (1 informan).
Mengamati bentuk kesalahan yang dilakukan oleh
informan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyebab
kesalahan ini adalah mahasiswa belum memahami kata
kerja bentuk pertama (infiniive), kata kerja bentuk kedua

64 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


(past tense), bentuk ketiga (past participle) dan bentuk lain
(present participle) serta penggunaannya dalam kalimat. Hal
ini terlihat masih banyak informan yang menggunakan
struktur to + past tense, to + present participle, modal + to +
infinitive, modal + past tense, dan to + infinitive + ‘ion’ noun
formation.
3. Kesalahan ‘To Infinitive’
Kesalahan bentuk ini tidak jauh berbeda dengan
kesalahan pada bentuk ‘infinitive’ poin ‘b’. Dua belas
informan (40%) melakukan kesalahan dalam bentuk ini
dan tergolong kesalahan merata. Dua informan melakukan
pengulangan kesalahan lebih dari dua kali, sedangkan yang
lainnya masing-masing satu atau dua kali kesalahan. Bentuk
kesalahan ini seperti contoh sebagai berikut:
a. ‘Learning ^ speak English’ (dalam menerjemahkan
‘Belajar berbicara bahasa Inggris’) yang seharusnya
‘Learning to speak English’ (5 informan).
b. ‘…your friends who want ^ study English’ (dalam
menerjemahkan ‘…teman-teman anda yang ingin
belajar bahasa Inggris’) yang seharusnya ‘…your friends
who want to study English’ (3 informan).
c. ‘…must not be afraid ^ make mistake’ (dalam
menerjemahklan ‘tidak harus takut membuat
kesalahan-kesalahan’) yang seharusnya ‘must be afraid to
make mistakes’ (2 informan).
d. ‘If you want speaking English…’ (dalam menerjemahkan
‘Apabila anda ingin berbicara…’) yang seharusnya ‘If
you want to speak…’ (2 informan).
e. ‘Study ^ ^ English’ (dalam menerjemahkan ‘Belajar
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 65
berbicara bahasa Inggris’) yang seharusnya ‘Studying to
speak English’ (1 informan).
Kesalahan dalam bentuk ini tidak terlepas dari
penyebab kesalahan yang dilakukan oleh informan pada
poin b, sehingga informan melakukan kesalahan dengan
penghilangan ‘to’ sebelum ‘infinitive’, penghilangan ‘to +
infinitive’, dan penghilangan ‘to’ tetapi ada kata kerja bentuk
lain.
4. Kesalahan ‘Adjective’
Dari seluruh informan 13 dari mereka melakukan
kesalahan bentuk ini atau 43,33% dari jumlah informan dan
ini tergolong kesalahan merata. Kesalahan yang mereka
lakukan antara lain sebagai berikut:
a. ‘Thinking right…’ (dalam menerjemahkan ‘Berpikir
benar…’) yang seharusnya ‘Positive/Right thinking…’ (8
informan).
b. ‘…something interesting’ (dalam menerjemahkan ‘…
sesuatu yang menarik’) yang seharusnya ‘…interesting
something’ (3 informan).
c. ‘…skill communicative’ (dalam menerjemahkan ‘…
keterampilan komunikatif ’) yang seharusnya ‘…
communicative skill’ (1 informan).
d. ‘…what the ^ speaker says’ (dalam menerjemahkan ‘apa
yang dikatakan oleh penutur asli’) yang seharusnya ‘…
what the native speaker says’ (1 informan).
e. ‘…the ^ rule…’ (dalam menerjemahkan ‘…kaidah
dasar…’) yang seharusnya ‘…the basic rule…’ (1
informan).

66 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Jika diperhatikan kesalahan di atas, nampak
ketidaktepatan penempatan kata sifat ‘adjective’ dan
penghilangan ‘adjective’ sebagai salah satu kesalahan
dalam bentuk ini. Kemudian sturktur bahasa Indonesia
sebagai bahasa sumber dan bahasa Inggris sebagai bahasa
sasaran diperlakukan sama dalam penerjemahan, seperti
‘berpikir benar’ diterjemahkan ‘thinking right’, ‘sesuatu
yang menarik’ diterjemahkan ‘something interesting’ dan
masih banyak kesalahan lain yang sebentuk. Penyamaan
kedua struktur yang berbeda menyebabkan informan salah
dalam menerjemahkan frase tersebut. Secara teoretis
dalam sintaksis bahasa Inggris apabila kata sifat (adjective)
berpasangan dengan kata benda (noun) maka kata sifat
(adjective) mendahului kata benda (noun).
5. Kesalahan ‘Preposition’
Delapan informan melakukan kesalahan dalan bentuk
ini atau 26,67% dari total informan dan masing-masing
melakukan satu atau dua kali kesalahan, dan kesalahan
ini tergolong kesalahan merata. Kesalahan yang mereka
lakukan antara lain sebagai berikut:
a. ‘Learning/studying ^ speaking English’ (dalam
menerjemahkan ‘Belajar berbicara bahasa Inggris’)
yang seharusnya ‘Learning/studying of speaking English’
(5 informan).
b. Let see ^ this way’ (dalam menerjemahkan ‘Lihat
dengan cara ini’) yang seharusnya ‘See with this way’ (1
informan).
c. ‘…obstructor around you and what you want…’ (dalam
menerjemahkan ‘…penghalang antara anda dan apa
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 67
yang anda inginkan…’) yang seharusnya ‘…obstruction
between you and want you want…’ (1 informan).
d. ‘…students of university…’ (dalam menerjemahkan ‘…
mahasiswa di perguruan tinggi’) yang seharusnya ‘…
student at university…’ (1 informan).
Kesalahan yang dilakukan oleh informan dalam bentuk
ini pada umumya adalah penghilangan kata depan (preposition)
dalam kalimat yang merupakan ketidaklengkapan penerapan
kaidah. Informan tidak bisa membedakan penggunaan kata
depan (preposition) yang sesuai dengan konteks yang tepat.
6. Kesalahan ‘Adverb’
Dari tiga puluh informan, tiga diantaranya melakukan
kesalahan yang masing-masing satu kali dalam bentuk ini
(10%), dan bentuk ini tergolong kesalahan yang jarang
dilakukan. Bentuk kesalahan ini antara lain sebagai berikut:
a. ‘Therefore you must ^ speak exercise…’ (dalam
menerjemahkan ‘Oleh sebab itu anda harus selalu
melakukan latihan berbicara…’) yang seharusnya ‘So
that you must always do speaking exercise..’ (1 informan).
b. ‘So that you always must do speaking exercise…’ (dalam
menerjemahkan ‘Oleh sebab itu anda harus selalu
melakukan latihan berbicara..’) yang seharusnya ‘So that
you must always do speaking exercise…’ (1 informan).
c. ‘…because ^ something interesting’ (dalam menerjemahkan
‘…karena ada sesuatu yang menarik’) yang seharusnya
‘..because there is interesting something’ (1 informan).
Kesalahan bentuk ini terjadi karena informan
menghilangkan kata keterangan dan ketidaktepatan

68 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


penggunaan kata tersebut dalam kalimat. Informan belum
bisa menempatkan kata keterangan sesuai dengan konteks
yang menyertainya.
7. Kesalahan ‘Conjunction’
Bentuk kesalahan ini dilakukan oleh 10 informan atau
33,33%, dan tergolong kesalahan merata. Hanya 1 informan
melakukan pengulangan kesalahan lebih dari dua kali.
Di antara kesalahan yang dilakukan oleh informan dalam
bentuk ini sebagai berikut:
a. ‘Also the students at university…’ (dalam menerjemahkan
‘Begitupula mahasiswa di perguruan tinggi…’) yang
seharusnya ‘Likewise the students at university…’ (1
informan).
b ‘Cause of that you must always …’ (dalam menerjemahkan
‘Oleh sesab itu anda harus selalu…’) yang seharusnya
‘So that you must always…’ (2 informan).
c. ‘So that students in university…’ (dalam menerjemahkan
‘Begitupula mahasiswa di perguruan tinggi…’) yang
seharusnya ‘Likewise the student at university…’ (1
informan).
e. ‘It is the same like student in university…’ (dalam
menerjemahkan ‘Begitupula mahasiswa di perguruan
tinggi…’) yang seharusnya ‘Likewise the student at
university…’ (1 informan).
e. ‘That is why you have to always…’ (dalam menerjemahkan
‘Oleh sebab itu anda harus selalu…’) yang seharusnya
‘So that you have to always…’ (1 informan).
f. ‘It caused in oral communication…’ (dalam menerjemahkan
‘Karena dalam komunikasi lisan …’) yang seharusnya
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 69
‘Because in oral communication…’ (1 informan).
9. ‘By the way…’ (dalam menerjemahkan ‘oleh sebab
itu…’) yang seharusnya ‘So that…’ (1 informan).
Kata sambung (conjunction) yang digunakan oleh
informan dalam penerjemahan tidak sesuai dengan kaidah
sintaksis bahasa Inggris. Informan belum menguasai kata
sambung seperti, likewise, so that, then, however, through, after
that dan although serta penggunaanya dalam konteks yang
sesuai dengan makna kalimat.
8. Kesalahan ‘Relative pronoun’
Enam dari total informan melakukan kesalahan
dalam bentuk ini atau 20% dan tidak ada diantaranya yang
melakukan pengulangan kesalahan. Berdasarkan persentase
ini, maka tergolong kesalahan yang jarang dilakukan.
Kesalahan bentuk ini antara lain sebagai berikut:
a. ‘…success who I want’ (dalam menerjemahkan ‘…sukses
yang saya inginkan’) yang seharusnya ‘…success that I
want’ (3 informan).
b. ‘…your friends which want…’ (dalam menerjemahkan
‘…teman-teman anda yang ingin…’) yang seharusnya
‘…your friends who want…’ (1 informan).
c. ‘…success as I want’ (dalam menerjemahkan ‘…sukses
yang saya inginkan’) yang seharusnya ‘…success that I
want’ (1 informan).
d. ‘An executive which dependent…’ (dalam menerjemahkan
‘Seorang eksekutif bergantung…’) yang seharusnya ‘An
executive depends…’ (1 informan).
Kesalahan bentuk ini terjadi karena informan belum

70 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


bisa membedakan penggunaan ‘relative pronoun’, who, whom
dan whose sesuai dengan subject, object dan possessive case,
serta which dan that yang digunakan sebagai subject dan yang
mengarah kepada benda mati (inanimate nouns).
9. Kesalahan ‘Demonstrative Pronoun’
Lima informan (16,66%) melakukan kesalahan dalam
bentuk ini yang masing-masing melakukan kesalahan satu
atau dua kali. Berdasarkan persentase tersebut bentuk
kesalahan ini tergolong jarang dilakukan. Contoh kesalahan
bentuk ini sebagai berikut:
a. ‘You can use this mistakes…’ (dalam menerjemahkan
‘Anda dapat menggunakan kesalahan-kesalahan
ini…’) yang seharusnya ‘You can use these mistakes…’ (3
informan).
b. ‘It is a basic principle…’ (dalam menerjemahkan ‘Inilah
kaidah dasar…’) yang seharusnya ‘This is a basic
principle…’ (1 informan).
c. ‘^ the basic rules…’ (dalam menerjemahkan ‘Inilah
kaidah dasar…’) yang seharusnya ‘This is a basic rule…’
(1 informan).
Informan melakukan kesalahan di sini karena
penghilangan ‘demonstrative pronouns’ dan tidak dapat
membedakan penggunaan ‘demonstrative pronouns’ yang
berfungsi kata benda tunggal (singular) dan jamak (plural)
yang mengarah kepada benda tertentu.
10. Kesalahan ‘Subject Case’
Bentuk kesalahan ini dilakukan oleh 2 informan atau
6,67% dan tergolong kesalahan yang jarang dilakukan.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 71
Hanya satu informan melakukan pengulangan kesalahan
lebih dari dua kali. Bentuk kesalahan ini seperti contoh
sebagai berikut:
a. ‘…between your and what you want…’ (dalam
menerjemahkan ‘…antara anda dan apa yang anda
inginkan…’) yang seharusnya ‘…between you and what
you want…’ (1 informan).
b. ‘…what his have writen’ (dalam menerjemahkan ‘…apa
yang telah mereka tulis’) yang seharusnya ‘…what they
have written’ (2 informan).
c. ‘If we are not want…’ (dalam menerjemahkan ‘Jika
mereka tidak mau…’) yang seharusnya ‘If they do not
want…’ (1 respondn).
d. ‘What will ^ do…’ (dalam menerjemahkan ‘Apa yang
harus saya lakukan…’) yang seharusnya ‘What must I
do…’ (1 informan).
Kesalahan yang dilakukan oleh informan dalam bentuk
ini adalah penghilangan subject case dan tertukarnya antara
subject, object dan possessive case dalam penggunaannya.
Informan menukarkan posisi subject yang seharusnya tepat
untuk second person singular atau plural dengan first person
plural, third person plural dengan possessive. Hal ini disebabkan
mereka belum bisa membedakan penggunaan subject, object
dan possessive case.
11. Kesalahan ‘Object Case’
Delapan informan (26,67%) melakukan kesalahan dalam
bentuk ini, namun masing-masing mereka hanya melakukan
sekali kesalahan. Berdasarkan persentase tersebut, maka

72 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


bentuk ini tergolong kesalahan merata. Kesalahan dalam
bentuk ini antara lain sebagai berikut:
a. ‘…do not obey it’ (dalam menerjemahkan ‘…tidak
mematuhinya’) yang seharusnya ‘…do not obey him’ (2
informan).
b. ‘…to choice him’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
memilihnya/mereka’) yang seharusnya ‘…to choose
them’ (2 informan).
c. ‘…for electing him’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
memilihnya/mereka’) yang seharusnya ‘…to choose
them’ (1 informan).
d. ‘…to elect him’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
memilihnya/mereka’) yang seharusnya ‘…to choose
them’ (1 informan).
e. ‘…give vote for him’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
memilihnya/mereka’) yang seharusnya ‘…to choose
them’ (1 informan).
Informan melakukan kesalahan dalam bentuk ini karena
penghilangan object case ‘them’ dan juga salah memilih
object case sebagai orang ketiga tunggal (third person singular),
yang seharusnya object case sebagai orang ketiga jamak (third
person plural).
12. Kesalahan ‘Possessive Case’
Kesalahan bentuk ini dilakukan oleh 13 informan atau
43,33% dan 1 diantaranya melakukan pengulangan kesalahan
lebih dari dua kali. Berdasarkan persentase tersebut, maka
kesalahan ini tergolong merata. Adapun di antara kesalahan
yang dilakukan oleh informan tersebu sebgai berikut:

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 73


a. ‘…to do the instruction’ (dalam menerjemahkan ‘…
untuk melaksanakan instruksinya’) yang seharusnya
‘…to execute his instruction’ (3 informan).
b. ‘…to continue his program’ (dalam menerjemahkan ‘…
untuk melanjutkan program pendidikannya’) yang
seharusnya ‘…to continue their education program’ (2
informan).
c. ‘…for doing ^ instruction’ (dalam menerjemahkan ‘…
untuk melaksanakan instruksinya’) yang seharusnya
‘…for doing his instruction’ (1 informan).
d. ‘…to buy their product’ (dalam menerjemahkan ‘…
untuk membeli produknya’) yang seharusnya ‘…to buy
his product’ (6 informan).
e. ‘…to buy its product’ (dalam menerjemahkan ‘…untuk
membeli produknya’) yang seharusnya ‘…to buy his
product’ (2 informan).
f. ‘…not their employment’ (dalam menerjemahkan ‘…
bukan karyawan-karyawannya’) yang seharusnya ‘…
not his employees’ (2 informan).
Kesalahan bentuk ini tidak terlepas dari penyebab
kesalahan pada poin ‘j dan k’ dimana mereka menghilangakan
possessive yang seharunya ada untuk melengkapi kalimat,
memukarkan subject dengan subject yang lain dan menukarkan
subject dengan possessive.
13. Kesalahan ‘Conditional Sentence’
Kesalahan bentuk ini tergolong jarang sekali, hal ini
terlihat dari jumlah informan yang melakukan kesalahan
hanya 2 informan (6,67%) dan masing-masing satu kali
kesalahan. Contoh kesalahan bentuk ini sebagai berikut:
74 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
a. ‘I am depend on other people…’ (dalam menerjemahkan
‘Andaikan saya bergantung kepada orang lain…’) yang
seharusnya ‘If I depend on other people…’ (1 informan).
b. ‘As I depend on other people…’ (dalam menerjemahkan
‘Andaikan saya bergantung kepada orang lain…’) yang
seharusnya ‘If I depend on other people…’ (1 informan).
Jika diperhatikan kesalahan yang dilakukan oleh dua
informan ini dapat diasumsikan bahwa mereka belum bisa
membedakan penggunaan ‘conditional sentence’ dengan
kalimat yang lain. Hal ini terlihat dalam pola kalimat yang
menggunakan pola ‘simple present tense’, yang seharusnya
tidak menggunakan ‘to be (am)’ sehingga sangat nampak
informan belum bisa membedakan bentuk kalimat ini.
Kemudia informan juga menggunakan kata penghubung
(conjunction) ‘as’ yang kurang tepat dalam pola kalimat ini,
seharusnya menggunakan conjunction ‘if ’ sebagai penanda
kalimat pengandaian (conditional sentence).
14. Kesalahan ‘Passive Formation’
Tiga informan (10%) yang melakukan kesalahan dalam
bentuk ini, namun mereka masing-masing hanya melakukan
satu kali kesalahan. Berdasarkan persentase tersebut, maka
tergolong bentuk kesalahan yang jarang dilakukan. Bentuk
kesalahan tersebut seperti terlihat dalam contoh sebagai
berikut:
a. ‘…what he said by native speaker’ (dalam dalam
menerjemahkan ‘…apa yang dikatakan oleh penutur
asli’) yang seharusnya ‘…what is said by native speaker’ (1
informan).

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 75


b. ‘…what had said by native speaker’ (dalam menerjemahkan
‘…apa yang dikatakan oleh penutur asli’) yang
seharusnya ‘…what had been said by native speaker’ (1
informan).
Jika diperhatikan kalimat di atas nampak sekali bahwa
informan belum bisa membedakan kalimat pasif dengan
kalimat yang lain. Kesalahan itu terjadi dalam pembentukan
pasif yang seharusnya sebelum kata kerja bentuk ketiga
(past participle) harus ada kata berja bantu lain seperti to be
‘is, are, was, were, be, dan been’, supaya dapat berarti ‘di’ atau
‘ter’ dalam kalimat pasif. Sehingga kesalahan ini tergolongan
penerapan kaidah yang tidak tepat dalam bahasa sasaran itu
sendiri.
15. Kesalahan ‘Negative formation’
Dari seluruh informan 4 diantaranya yang melakukan
masing-masing satu kali kesalahan atau 13,33%, dan ini
tergolong kesalahan yang jarang dilakukan. Kesalahan
tersebu antara lain sebagai berikut:
a. ‘If they ^ not ^ to obey ^’ (dalam menerjemahkan ‘Jika
mereka tidak mau mematuhinya…’) yang seharusnya
‘If they do not want to obey him…’ (1 informan).
b. ‘If they they are not want…’ (dalam (dalam menerjemahkan
‘Jika mereka tidak mau …’) yang seharusnya ‘If they do
not want …’ (1 informan).
c. ‘If they are not buying it…’ (dalam menerjemahkan ‘Jika
mereka tidak membelinya…’) yang seharusnya ‘If they
do not buy it/his product…’ (2 informan).
Kesalahan dalam bentuk ini tidak terlepas dari penguasaan

76 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


kata kerja bantu ‘do’, ‘does’ dan ‘did’, ‘to be (am, is, are, was,
dan were)’ dan modal (may, can, must, will, should, would,
might) yang merupakan dasar dalam pembentukan kalimat
negatif. Hal ini terlihat dalam kesalahan yang dilakukan oleh
informan yang salah memilih dan menghilangkan kata kerja
bantu tersebut.
16. Kesalahan ‘Interrogative Formation’
Hanya empat informan atau 10% yang melakukan
kesalahan dalam bentuk ini. Mereka malakukan kesalahan
masing-masing satu kali, dan bentuk kesalahan ini tergolong
yang jarang dilakukan. Bentuk kesalahan tersebut seprti
contoh sebagai berikut:
a. ‘What I must to do…’ (dalam menerjemahkan ‘Apa yang
harus saya lakukan…’) yang seharusnya ‘What must I
do…’ (1 informan).
b. ‘What I have to do…’ (dalam menerjemahkan ‘Apa yang
harus saya lakukan…’) yang seharusnya ‘What must/
have to I do…’ (2 informan).
Kesalahan yang dilakukan oleh informan dalam bentuk
ini adalah penempatan subject dan ‘modal’ (must/have to)
kurang tepat. Seharusnya dalam membentuk kalimat tanya
(interrogative formation) kata kerja bantu (auxiliary) berada
pada pokok kalimat atau sebelum subyek. Contoh, ‘what I
must do’ seharusnya ‘what must I do’. Kalimat di atas nampak
struktur kalimat bahasa Indonesia sebagai bahasa sumber
dan bahasa Inggris sebagai bahasa sasaran sama.
17. Kesalahan ‘Be’
Informan yang melakukan kesalahan dalam bentuk ini
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 77
sebanyak 9 informan atau 30% dan tidak ada yang melakukan
pengulangan kesalahan lebih dari dua kali. Berdasarkan
persentase tersebut, maka bentuk kesalahan ini tergolong
kesalahan merata. Contoh kesalahan yang dilakukan oleh
informan sebagai berikut:
a. ‘Learner shouldn’t ^ afraid…’ (dalam menerjemahkan
‘Pembelajar tidak harus takut…’) yang seharusnya
‘Learner shouldn’t be afraid…’ (5 informan).
b. ‘You must ^ brave…’ (dalam menerjemahkan ‘Anda harus
berani…’) yang seharusnya ‘…you must be brave…’ (4
informan).
c. ‘…may ^ different…’ (dalam menerjemahkan ‘…
mungkin berbeda…’) yang seharusnya ‘…may be
different…’ (1 informan).
Setelah mengamati kesalahan yang dilakukan oleh
informan dalam bentuk ini, dapat disimpulkan bahwa mereka
melakukan kesalahan dalah dua hal, yaitu (1) penghilangan
‘be’ sebelum kata sifat (adjective) yang didahului oleh
modal dalam kalimat, (2) penambahan ‘be’ setelah modal
yang diikuti oleh kata kerja bentuk pertama (infinitive).
Kesalahan ini tergolong ketidaklengkapan penerapan kaidah
(incomplete application of rules) karena mahaiswa belum bisa
membedakan antara penggunaan modal yang diikuti oleh
kata sifat (adjective) dan modal yang diikuti oleh kata kerja
bentuk pertama (infinitive).
18. Kesalahan ‘To Be (am/is/are)’
Informan yang melakukan kesalahan dalam bentuk
ini sebanyak 13 informan atau 43,33% dan mereka hanya

78 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


melakukan satu atau dua kali kesalahan. Berdasarkan
persentase tersebut maka bentuk kesalahan ini tergolong
kesalahan merata. Bentuk kesalahan tersebut antara lain
sebagai berikut:
a. ‘…mistakes is second consideration’ (dalam menerjemahkan
‘…kesalahan-kesalahan merupakan pertimbangan
kedua’) yang seharusnya ‘…mistakes are the second
consideration’ (5 informan).
b. ‘…there is speaker and listener’ (dalam menerjemahkan
‘…ada pembicara dan ada pendengan’) yang seharusnya
‘…there are speaker and listener’ (4 informan).
c. ‘That role ^ success…’ (dalam menerjemahkan ‘Kaidah
tersebut adalah sukses…’) yang seharusnya ‘The rule is
success…’ (1 informan).
d. ‘…mistakes seem second consider’ (dalam menerjemahkan
‘…kesalahan-kesalahan merupakan pertimbangan
kedua’) yang seharusnya ‘…mistakes are the second
consideration’ (1 informan).
e. ‘… ^ spoken communication (dalam menerjemahkan ‘...
adalah komunikasi lisan’) yang seharusnya ‘…is spoken
communication’ (1 informan).
f. ‘…there ^ speaker and listener’ (dalam menerjemahkan
‘…ada pembicara dan pendengar’) yang seharusnya ‘…
there are speaker and listener’ (1 informan).
g. ‘…there ^ certain purposes’ (dalam menerjemahkan ‘…
ada tujuan-tujuan tertentu’) yang seharusnya ‘…there
are certain purposes’ (1 informan).
Jika dicermati kesalahan yang dilakukan oleh informan
di atas, dapat dikatakan bahwa mahasiswa masih belum

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 79


bisa membedakan penggunaan ‘to be’ (am,is,are) dalam kata
benda tunggal dan jamak (singular and plural noun). Hal ini
sangat nampak dalam beberapa kesalahan yang dilakukan
oleh mereka yaitu, (1) penggunaan ‘to be (is)’ dalam kata
benda jamak dan penggunaan ‘to be (are)’ pada kata benda
tunggal, (2) penghilangan ‘to be’ pada pada kalimat yang
seharusnya diperlukan, dan (3) penambahan ‘to be’ pada
kalimat yang seharusnya tidak diperlukan.
19. Kesalahan ‘Article’
Tiga informan (10%) melakukan kesalahan dalam
bentuk ini yang masing-masing melakukan kesalahan satu
kali, dan bentuk kesalahan ini jarang dilakukan. Bentuk
kesalahan ini antara lain sebagaiberikut:
a. ‘^ executive…’ (dalam menerjemahkan ‘Seorang
eksekutif…’) yang seharusnya ‘An executive…’ (2
informan).
b. ‘A executive…’ ( dalam menerjemahkan ‘Seorang
eksekutif…’) yang seharusnya ‘An executive…’ (1
informan).
Kebanyakan kesalahan yang dilakukan oleh informan
adalah (1) penghilangan ‘article (an, a, the)’ yang seharusnya
ada di depan kata benda tunggal (singular noun), (2)
penggunaan ‘article (an dan a)’ yang tidak sesuai dengan kata
benda yang mengikutinya. Hal ini terjadi karena mereka
belum bisa membedakan penggunaan article ‘an’ dan ‘a’
yang dalam teori sintaksis menjelaskan bahwa apabila kata
benda berbunyi vokal, maka harus di dahului oleh article
‘an’, sedangkan apabila kata benda berbunyi konsonan,
maka didahukui oleh article ‘a’

80 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Bab 7
KESALAHAN TATARAN SEMANTIK

P endeskripsian dan pembahasan kesalahan pada


tataran semantik dalam bab ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran tentang data
hasil penelitian yaitu kesalahan bahasa yang dilakukan oleh
informan dalam penerjemahan teks berbahasa Indonesia ke
dalam bahasa Inggris pada tataran semantik.
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan bahwa
kesalahan yang dilakukan oleh informan dalam penerjemahan
teks berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris pada
tataran semantik terjadi pada dua bentuk kesalahan. Bentuk
kesalahan ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3
Rekapitulasi Kesalahan dalam Tataran Semantik60
Jumlah Informan yang
No. Bentuk Kesalahan Melakukan Kesalahan Persentase
Ketidaktepatan
1 dalam penggunaan 29 96,67%
Kata
Ketidaktepatan
dalam
2 21 70%
pengungkapan
makna

60 Data lengkap dapat dilihat dalam lampiran 3, p. 190.


Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 81
Pada tataran semantik ini sebagian informan juga
melakukan pengulangan kesalahan lebih dari dua kali.
Pengulangan ini terjadi pada dua bentuk kesalahan pada
tataran semantik. Pengulangan kesalahan pada tataran
semantik ini terjadi dalam, (1) Ketidaktepatan dalam
penggunaan kata sebanyak dua puluh empat informan, dan
(2) ketidaktepatan dalam pengungkapan makna sebanyak
enam informan. 61
Berdasarkan pendeskripsian data di atas dapat
diasumsikan bahwa mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa
Inggris Semester V, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Mataram tahun akademik 2018/2019 masih melakukan
kesalahan dalam penerjemahan teks berbahasa Indonesia
ke dalam bahasa Inggris ditinjau dari tataran morfologi,
sintaksis dan semantik.
A. Kesalahan ‘Ketidaktepatan dalam Penggunaan
Kata’
Dua puluh sembilan informan (96,67%) melakukan
kesalahan dalam bentuk ini, dan 24 diantaranya melakukan
kesalahan lebih dari dua kali. Berdasarkan persentase
tersebut, maka bentuk kesalahan ini tergolong kesalahan
yang umum. Kesalahan yang dilakukan oleh informan
antara lain sebagai berikut:
a. Penggunaan kata ‘write’ dalam menerjemahkan
‘goreskanlah’ yang seharusnya ‘inscribe’ (5 informan).
b. Penggunaan kata ‘directur’ dalam menerjemahkan
‘direktur’ yang seharusnya ‘director’ (5 informan).
61 Lihat lampiran 4, p. 203.
82 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
c. Penggunaan kata ‘hang’ dalam menerjemahkan
‘bergantung’ yang seharusnya ‘depend’ (4 informan).
d. Penggunaan kata ‘scratch’ dalam menerjemahkan
‘goreskanlah’ yang seharusnya ‘inscribe’ (4 informan).
e. Penggunaan kata ‘dependent’ dalam menerjemahkan
‘bergantung’ yang seharusnya ‘depend’ (3 informan).
f. Penggunaan kata ‘methode’ dalam menerjemahkan ‘cara’
yang seharusnya ‘way’ (3 informan).
g. Penggunaan kata ‘positif ’ dalam menerjemahkan ‘benar’
yang seharusnya ‘positive’ (3 informan).
h. Penggunaan kata ‘second problem’ dalam menerjemahkan
‘pertimbangan kedua’ yang seharusnya ‘second
consideration’ (3 informan).
i. Penggunaan kata ‘study’ dalam menerjemahkan
‘pendidikan’ yang seharusnya ‘education’ (2 informan).
j. Penggunaan kata ‘comunicator’ dalam menerjemahkan
‘pembicara’ yang seharusnya ‘speaker’ (2 informan).
k. Penggunaan kata ‘receiver’ dalam menerjemahkan kata
‘pendengar’ (2 informan).
l. Penggunaan kata ‘know’ dalam menerjamahkan
‘menyadari’ yang seharusnya ‘realize’ (2 informan).
m. Penggunaan kata ‘speaking’ dalam menerjemahkan
‘berkomunikasi’ yang seharusnya ‘communicate’ (2
informan).
n. Penggunaan kata ‘keep’ dalam menerjemahkan
‘goreskanlah’ yang seharusnya ‘inscribe’ (1 informan).
o. Penggunaan kata ‘put’ dalam menerjemahkan
‘goreskanlah’ yang seharusnya ‘hindrance’ (1 informan).
p. Penggunaan kata ‘prevent’ dalam menerjemahkan

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 83


‘penghalang’ yang seharusnya ‘hindrance’ (1 informan).
q. Penggunaan kata ‘someone’ dalam menerjemahkan ‘orang
lain’ yang seharusnya ‘others/other people’ (1 informan).
r. Penggunaan kata ‘conscious’ dalam menerjemahkan
‘menyadari’ yang seharusnya ‘reliaze’ (1 informan).
s. Penggunaan kata ‘extend’ dalam menerjemahkan
‘melanjutkan’ yang seharusnya ‘continue’ (1 informan).
t. Penggunaan kata ‘narrative’ dalam menerjemahkan ‘asli’
yang seharusnya ‘native’ (2 informan).
u. Penggunaan kata ‘prepare’ dalam menerjemahkan
‘memperbaiki’ yang seharusnya ‘improve’ (1 informan).
Kesalahan ketidaktepatan dalam penggunaan kata yang
dilakukan oleh informan disebabkan oleh, (1) keterbatasan
kosakata (vocabulary) bahasa sasaran yang mereka miliki
sehingga sulit menghadirkan kata yang maknanya sepadan
dengan kosakata (vocabulary) bahasa sumber, (2) belum
bisa membedakan penggunaan berbagai macam kosakata
(vocabulary) bahasa sasaran yang artinya hanya satu dalam
bahasa sumber, sehingga ketika kata bahasa sumber itu
muncul sulit mencari padanan yang maknanya tepat dalam
bahasa sasaran. Sebagai contoh akan dianalisis kembali
beberapa kesalahan kata yang telah diuraikan di atas.
Penggunaan kata ‘write’ yang artinya dalam bahasa
Indonesia adalah menulis dan menggambarkan tidak sinonim
dengan kata ‘menggoreskan atau goreskanlah’ sehingga kata
ini mempunyai makna yang sepadan dalambahasa Inggris
yaitu ‘inscrice’. Informan juga menggunakan kata ‘keep’ yang
artinya dalam bahasa Indonesia adalah menjaga, memelihara
dan menyimpan tidak sepadan dengan kata ‘inscribe’. Ada
84 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
pula yang menggunakan kata ‘put’ yang artinya dalam bahasa
Indonesia menyimpan atau meletakkan. Kata menyimpan
atau meletakkan tidak sinonim dengan kata ‘goreskanlah’
sehingga tidak bisa dipergunakan dalam menerjemahkan
kata ini, seharusnya yang sepadan adalah kata ‘inscribe’.
Begitu pula penggunaan kata ‘scratch’ yang artinya
dalam bahasa Indonesia adalah menggaruk, menggores,
mencoret, kalau diterjemahkan begitu saja tampa melihat
makna dalam konteks kalimat memang benar. Tetapi yang
dimaksud dengan kata ‘goreskanlah’ di sini adalah sinonim
dengan kata ‘camkan, tanamkan, lukiskan dan mengesankan,
sehingga kata bahasa Inggris yang tepat adalah ‘incribe’.
Penggunaan kata ‘hang’ yang artinya dalam bahasa
Indonesia adalah menggantung, meletakkan dan menempel
tidak sinonim dengan kata ‘bergantung’. Kata menggantung,
meletakkan dan menempel (hung) dipergunakan
memperlakukan pada sesuatu atau benda, sedangkan kata
‘bergantung’ dipergunakan untuk mengharapkan dari
sesuatu atau orang lain. Sehingga penggunaan kata ‘hang’
tidak sepadan dengan kata ‘bergantung’ yang sepadan adalah
kata ‘depend’.
Ada juga sebagaian informan yang menggunakan kata
‘dependent’ yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah
tanggungan sebagai kata benda atau bergantung sebagai
kata sifat yang bersifat terikat oleh sesuatu. Sedangkan
bergantung yang dimaksud dalam konteks ‘sukses
bergantung pada dukungan orang lain’ merupakan kata
kerja yang mengharapkan sesuatu dari yang lain, sehingga

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 85


kata ‘bergantung’ disini sepadan dengan kata ‘depend’ dalam
bahasa Inggris.
Penggunaan kata ‘study’ yang artinya dalam bahasa
Indonesia adalah belajar, mempelajari dan pelajaran tidak
sinonim dengan kata ‘pendidikan’, sehingga kata ini yang
sepadan dalam bahasa Inggris adalah ‘education’. Kesalahan
ini disabakan oleh pengarush bahasa Indonesia yang sering
menggunakan istilah program studi, sehingga informan
tampa membedakan istilah program pendidikan dengan
progran studi tersebut sehingga dianggap sinonim.
Penggunakan kata ‘communicator’ dan ‘receiver’ dalam
menerjemahkan kata ‘pembicara’ dan ‘pendengar’ oleh
informan tidak sepadan karena kata ‘communicator’ dan
‘receiver’ bersifat umum yang dapat digunakan dalam bahasa
lisan maupun tulisan. Sedangkan kata ‘pembicara’ dan
‘pendengan’ khusus dalam bahasa lisan. Jadi yang sepadan
dengan kata ‘pembicara’ dan ‘pendengar’ dalam bahasa
Inggris adalah ‘speaker’ dan ‘listener’.
Penggunaan kata ‘prevent’ yang artinya dalam bahasa
Indonesia adalah mencegah, menghalangi dan menjaga
tidak sinonim dengan kata ‘penghalang’. Menghalangi,
mencegah dan menjaga (prevent) adalah kata kerja (verb)
untuk melakukan suatu tindakan terhadap sesuatu,
sedangkan kata ‘penghalang’ di sini mengarah kepada
sesuatu yang menjadi halangan, hambatan dan tantangan.
Jadi yang sepadan dengan kata ‘penghalang’ dalam bahasa
Inggris adalah ‘hindrance’, ‘obstacle’ dan ‘barrier’.
Penggunaan kata ‘someone’ yang artinya dalam bahasa

86 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Indonesia adalah seseorang tidak sinonim dengan orang lain.
Kata ‘someone’ mengarah kepada seseorang dalam bentuk
tunggal, sedangakn orang lain boleh berbetuk tunggal dan
juga jamak. Sehingga kata ‘orang lain’ seharusnya ‘othres/
other people’.
Penggunaan kata ‘conscious’ yang artinya dalam bahasa
Indonesia adalah ‘sadar’ tidak maknanya dengan kata
‘menyadari’, karena kata ‘sadar’ adalah kata sifat, sedangkan
kata ‘menyadari’ adalah kata ‘kerja’. Jadi yang sepadan denga
kata ‘menyadari’ dalam bahasa Inggris adalah ‘realize’. Ada
juga informan yang menggunakan kata ‘consider’ sebagai
terjemahan kata ‘menyadari’ hal ini sama sekali tidak sepadan
karena kata ‘consider’ artinya dalam bahasa Indonesia adalah
‘mempertimbangkan.
Penggunaan kata ‘extend’ yang artinya dalam bahasa
Indonesia adalah memperpanjang, memperluas dan
menyampaikan tidak sinonim dengan kata ‘melanjutkan’,
sehingga tidak bisa dipergunakan dalam menerjemahkan
kata ‘melanjutkan’, seharusnya yang sepadan dalambahasa
Inggris adalah ‘continue’.
Penggunaan kata ‘narrative’ yang artinya dalam bahasa
Indonesia adalah cerita tidak ada kaitan makna dengan
kata ‘asli’. Oleh sebab itu kata ‘asli’ dalam konteks ‘penutur
asli’ seharusnya sepadan dengan kata ‘native’ dalam bahasa
Inggris. Kesalahan di sini disebabkan oleh kemiripan bunyi,
dimana mahasiswa belum bisa membedakan bunyi ‘narrative’
yang hampir mirip dengan bunyi ‘native’, sehingga ketika
menerjemahkan istilah ‘penutur asli’ langsung disepadankan

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 87


dengan ‘narrative speaker’, yang seharusnya ‘native speaker’.
Berdasarkan paparan di atas diketahui bahwa
kesalahan pada bentuk ini disebabkan oleh keterbatasan
kosakata (vocabulay) bahasa sasaran yang dimiliki oleh
informan sehingga sulit mencari kata yang sepadan dengan
bahasa sumber. Kemudian informan belum mampu
membedakan penggunaan kata bahasa sasaran yang sesuai
dengan situasi dan konteks, mereka cenderung menggunakan
kata bahasa sasaran tersebut yang berarti sama dengan
bahasa sumber. Penyebab lain juga terjadi karena informan
kurang memperhatikan kosakata (vocabulary) bahasa
sasaran yang kemiripan bunyi dalam bahasa lisan, sehingga
terjadi kesalahan dalam menetapkan kata bahasa sasaran
yang relevan dengan bahasa sumber yang harapkan dalam
konteks.
B. Kesalahan ‘Ketidaktepatan dalam Pengungkapan
Makna’
Kesalahan yang terjadi dalam bentuk ini cukup
banyak yaitu 21 informan atau 70% dan yang melakukan
pengulangan kesalahan lebih dari dua kali sebanayak 6
informan. Berdasarkan persentase tersebut, maka bentuk
kesalahan ini tergolong kesalahan umum. Bentuk kesalahan
ini antara lain sebagai berikut:
a. ‘Keep it in the idea and memories’, dalam menerjemahkan
‘Goreskan dalam pikiran dan ingatlah’ yang seharusnya
‘Inscribe it in your mind and remember’ (2 informan).
b. ‘If the sallesman fail’, dalam menerjemahkan ‘Jika mereka
tidak membelinya, wiraniaga tersebut gagal’ yang

88 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


seharusnya ‘If they do not buy his product, the salesman
fails’ (2 informan).
c. ‘Study wells for foreign language’, dalam menerjemahkan
‘Belajar berbicara bahasa asing yang baik’ yang seharusnya
‘Studying to speak a foreign language well’ (1 informan).
d. ‘You can use it as our experience of get success for next
communication’, dalam menerjemahkan ‘Anda
dapat menggunakan kesalahan-kesalahan ini untuk
memperbaiki keterampilan komunikatif anda’ yang
seharusnya ‘You can use these mistakes to improve your
communicative skills’ (1 informan).
e. ‘Look this method’, dalam menerjemahkan ‘Lihat
dengan cara ini’ yang seharusnya ‘Look with this way’ (1
informan).
f. ‘If they don’t follow so they get out directur is not the
employes’, dalam menerjemahkan ‘Jika mereka tidak mau
mematuhinya, direktur akan memecat eksekutif tersebut,
bukan karyawan-karyawannya’ yang seharusnya ‘If they
do not want to obey his instruction/him, director will dismiss
the executive, not his employees’ (1 informan).
g. ‘In colage hanging out to professor to continue study programe’,
dalam menerjemahkan ‘Begitu pula mahasiswa di
perguruan tinggi bergantung kepada profesor untuk
melanjutkan program pendidikannya’ yang seharusnya
‘Likewise the student at university depends on professor to
continue his education program’ (1 informan).
h. ‘The politikus depend from his problem who will support
him’, dalam menerjemahkan ‘Para politikus bergantung
pada pemberi suara untuk memilihnya’ yang seharusnya

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 89


‘Politicians depend on voter to choose them’ (2 informan).
i. ‘If we are not buy the salesperson fail’, dalam menerjemahkan
‘Jika mereka tidak ingin membelinya/produknya’ yang
seharusnya ‘If they do not want to buy it/ his product’ (1
informan).
j. ‘Remember and write in your imagine’, dalam
menerjemahkan ‘Goreskanlah di dalam pikiran dan
ingatlah’ yang seharusnya ‘Inscribe in your mind and
remember’ (1 informan).
k. ‘Temporary you being talking you will realized your mistakes’,
dalam menerjemahkan ‘Sementara anda sedang
berkomunikasi anda akan menyadari kesalahan anda’
yang seharusnya ‘While you are communicating you will
realize your mistakes’ (1 informan).
l. ‘Your manner say that different something from what that be
said by descendant original’, dalam menerjemahkan ‘Cara
anda mengatakan sesuatu mungkin berbeda dari apa
yang dikatakan oleh penutur asli’ yang seharusnya ‘Your
way to say something may be different from what is said by
native speaker/from what native speaker says’ (1 informan).
Kesalahan ketidaktepatan dalam pengungkapan
makna yang dilakukan oleh informan disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu, (1) keterbatasan kemampuan mereka
mengungkapkan makna dalam bahasa sasaran yang sepadan
dengan makna dalam bahasa sumber, (2) ketidaktepatan
penggunaan dan penempatan kosakata serta struktur bahasa
yang sesuai dengan kaidah bahasa Inggris. Sebagai contoh
akan dianalisis kembali beberapa kesalahan ketidaktepatan
dalam pengungkapan makna yang telah diuraikan di atas.

90 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Makna yang terkandung di dalam ‘Keep it in the idea
and memories’ kalau dianalisis akan bermakna ‘simpan dia
di dalam ide dan ingatan’. Kata ide dan ingatan adalah
kata benda abstrak yang merupakan perwujudan pikiran,
sehingga tidak sepadan dengan ‘goreskan dalam pikiran dan
ingatlah’, karena konteks ini berbentuk pernyataan perintah
(command statement), yang seharusnya ‘Inscribe it in your mind
and remember’.
‘If the sallesman is fail’, inilah makna yang dikemukanan
oleh informan dari terjemahan kalimat bahasa sumber
‘jika mereka tidak membelinya, wiraniaga tersebut gagal’.
Dalam hasil terjemahan ini banyak makna yang hilang yaitu
(1) subyek ‘they’, (2) kata kerja ‘do not buy’ dan (3) obyek ‘his
product’, sehingga apa yang dikemukakan oleh informan
tidak sepadan dengan makna yang terkandung dalam bahasa
sumber. Makna dalam bahasa sasaran yang sepadan adalah
‘If they do not buy his product, the salesman fails’
Terjemahan yang dikemukanan oleh informan ‘study
wells for foreign language’, baik dari segi kaidah sintaksis
maupun makna tidak sepadan bahasa sumber ‘belajar
berbicara bahasa asing yang baik’, karena yang dikemukakan
adalah belajar yang baik untuk bahasa asing dan penulisan
serta penempatan kata keterangan well pun salah karena
ada penambahan huruf ‘s’ dan seharusnya kata tersebut
berada pada akhir suatu kalimat. Dalam terjemahan tersebut
ada kehilangan makna yang terkandung didalamnya yaitu
berbicara. Kesalahan ini terjadi karena informan belum
mampu mengemukakan makna yang terkandung dalam
bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran yang sepadan
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 91
karena keterbatasan kosakata dan belum bisa membedakan
penggunaan kata yang tepat. Pada hal makna yang dimaksud
dalam konteks bahasa sumber tersebu adalah belajar
berbicara bahasa asing yang baik dengan baik, sehingga
terjemahan yang sepadan adalah ‘studying to speak a foreign
language well’.
Hasil terjemahan informan ‘You can use it as our experience
of get success for next communication’, dalam menerjemahkan
‘Anda dapat menggunakan kesalahan-kesalahan ini untuk
memperbaiki keterampilan komunikatif anda’. Makna
yang dikemukakan oleh informan tidak sepadan dengan
makna yang dimaksud dalam bahasa sumber. Pada hal yang
seharusnya adalah ‘You can use these mistakes to improve your
communicative skill’.
‘Look this method’ artinya ‘lihat metode/cara ini’,
inilah makna yang dikemukakan oleh informan dalam
menerjemahkan bahasa sumber ‘Lihat dengan cara ini’. Ada
kehilangan makna dalam kalimat tersebut yaitu ‘dengan’ dan
penggunaan kata ‘method’ pun kurang tepat karena kata
tersebut mengarah kepada metode, cara atau teknik untuk
menyampaikan dan melaksanakan sesuatu. Sedangkan cara
yang dimaksud di sini adalah cara atau hal yang menjadi
perihal dan contoh dalam melaksanakan sesuatu, sehingga
makna dalam bahasa sasaran yang sepadan adalah ‘see with
this way’.
Informan menerjemahkan bahasa sumber ‘Jika mereka
tidak mau mematuhinya, direktur akan memecat eksekutif
tersebut, bukan karyawan-karyawannya’ dengan bahasa

92 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


sasaran ‘If they don’t follow so they get out directur is not the
employes’. Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
berarti ‘jika ada tidak mengikuti sehingga mereka keluar
direktur bukan karyawan. Hal ini bermakna direktur harus
diberhentikan bukan eksekutif, padalah yang dimaksud adalah
eksekutif yang diberhentikan. Ada beberapa kesalahan yang
sangat mendasar dalam terjemahan ini yaitu, (1) penggunaan
kata ‘directur’ yang seharusnya ‘director’, (2) penggunaan kata
‘employes’ yang seharusnya ‘employees’, (3) penghilangan kata
‘want’ yang bermakna ‘ingin’, (4) penghilangan kata ‘dismiss’
yang bermakna ‘memecat’, (5) penghilangan kata ‘executive’.
Jadi makna yang sepadan dalam bahasa sasaran adalah ‘If
they do not want to obey his instruction/him, director will dismiss
the executive, not his employees’. Melihat kesalahan yang cukup
kompleks ini maka dapat diasumsikan bahwa informan masil
lemah dalam tatabahasa (grammar) dan kosakata (vocabulary)
bahasa sumber begitu pula penggunaannya dalam konteks
yang tepat.
‘In colage hanging out to professor to continue study
programe’, inilah hasil terjemahan informan dari kalimat
bahasa sumber ‘Begitu pula mahasiswa di perguruan tinggi
bergantung kepada profesor untuk melanjutkan program
pendidikannya’. Dalam hasil terjemahan ini banyak makna
yang tidak sepadan dengan bahasa sumber antara lain, (1)
penghilangan conjunction ‘likewise’ dan kata benda ‘student’
(2) penggunaan kata ‘colage’ yang seharusnya ‘collage’ yang
artinya perguruan tinggi, (3) penggunaan kata ‘hanging’
yang seharusnya ‘depend’, (4) penggunaan kata ‘study’ yang
seharusnya ‘education’ dan (5) penghilangan possessive ‘his’

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 93


atau ‘their’. Kalau dianalis maka informan telah melakukan
kesalahan ketidaktepatan dalam pengungkapan makna.
Yang seharusnya makna yang sepadan dalam bahasa sasaran
adalah ‘Likewise the student at university depends on professor to
continue his education program’.
Kesalahan utama yang dilakukan oleh informan dalam
menerjemahkan kalimat bahasa sumber ‘Para politikus
bergantung pada pemberi suara untuk memilihnya’ dengan
bahasa sasaran ‘The politikus depend from his problem who
will support him’ adalah penggunaan kata ‘problem’ yang
seharusnya ‘voter’ dan ‘politikus’ yang seharusnya ‘politicians’.
Makna yang tertuang dalam terjemahan ini tidak sepadan
dengan makna yang terkandung dalam kontek bahasa
sumber, sehingga bahasa sasaran yang sepadan adalah
‘Politicians depend on voter to choose them’.
Hasil penerjemahan informan dalam bahasa sasaran
‘If we are not buy the salesperson fail’ tidak sepadan dengan
makna yang terkandung dalam bahasa sumber yang
berbunyi ‘Jika mereka tidak ingin membelinya/produknya’
wiraniaga tersebut gagal. Ada beberapa kesalahan dalam
hasil penerjemahan informan ini yaitu, (1) ketidaktepatan
penggunaan subyek ‘we’ dan to be ‘are’ yang seharusnya
‘they’ dan kata kerja bantu ‘do’, (2) penghilangan kata ‘want’
dan ‘it/his product’, (3) ketidaktepatan penggunaan kata
‘fail’ yang seharusnya ‘fails’ karena subyeknya orang ketiga
tunggal. Maka makan yang relevan dalam bahasa sasaran
adalah ‘If they do not want to buy it/ his product, the salesperson
fails.

94 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


‘Remember and write in your imagine’ yang bermakna
‘ingat dan tulis dalam imajinasi anda’. Inilah hasil
penerjemahan informan dari kalimat bahasa sumber yang
berbunyi ‘Goreskanlah dalam pikiran dan ingatlah’. Makna
yang dikemukakan oleh informan dalam bahasa sasaran
tidak sepadan karena ada beberapa kesalahan seperti
ketidaktepatan penggunaan kata ‘write’ dan ‘imagine’ yang
seharusnya ‘inscribe’ dan ‘mind’. Seharusnya informan
menerjemahkan kalimat bahasa sumber tersebut dengan
‘Inscribe in your mind and remember.
Makna yang dikemukakan oleh informan dalam bahasa
sasaran ‘Temporary you being talking, dalam menerjemahkan
‘Sementara anda sedang berkomunikasi’ tidak relevan karena
keidaktepadan dalam (1) penggunaan kata ‘temporary’ yang
berarti sementara atau sesaat yang seharusnya ‘while’ yang
artinya sementara atau ketika dan (2) penggunaan kata
‘being speaking’ yang seharusnya ‘are communicating’. Makna
dalam bahasa sasaran yang relevan adalah ‘while you are
communicating’.
Informan menerjemahkan kalimat bahasa sumber
‘Cara anda mengatakan sesuatu mungkin berbeda dari apa
yang dikatakan oleh penutur asli’ dengan bahasa sasaran
‘Your manner say that different something from what that be
said by descendant original. Jika diamati kalimat bahasa
sasaran ini tidak bermakna sepadan dengan makna dalam
bahasa sumber karena ada beberapa kesalahan antara lain,
(1) ketidaktepatan penggunaan kata ‘descendant original’
yang seharusnya ‘native speaker’ dalam bahasa Indonesia
‘pembicara asli’ dan (2) ketidaklengkapan penerapan kaidah
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 95
bahasa sasaran. Jadi makna dalam bahasa sasaran yang
relevan adalah ‘Your way to say something may be different from
what is said by native speaker/from what native speaker says’.
Berdasarkan analisis terhadap kesalahan ketidaktepatan
dalam pengungkapan makna yang dilakukan oleh informan
di atas, maka dapat diasumsikan bahwa bentuk kesalahan ini
terjadi karena informan lemah dalam kosakata (vocabulary)
bahasa sasaran serta penggunaanya dalam konteks yang
relevan, belum menguasai struktur kalimat bahasa sasaran,
belum mampu mengalihkan makna yang terkandung dalam
bahasa sumber kedalam bahasa sasaran yang sepadan.

96 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Bab 8
FAKTOR PENYEBAB KESALAHAN
DAN TINDAKAN PERBAIKAN

B erdasarkan paparan dan uraian pada bab


sebelumnya, maka bentuk kesalahan yang
paling banyak dilakukan oleh informan: (1)
Tataran Morfologi yaitu: Kesalahan ‘Present Participle’,
‘Third Person Singular Present’, dan ‘Plural’ (Penggunaan
Singular yang Seharusnya Plural); (2) Tataran Sintaksis yaitu:
Kesalahan ‘Infinitive’, ‘Adjective’, dan ‘To be’ (am/is/are); dan
Tataran Semantik yaitu: Kesalahan ‘Ketidaktepatan dalam
Penggunaan kata’ dan ‘Ketidaktepatan dalam Pengungkapan
Makna’.
Berdasarkan bentuk kesalahan bahasa yang dilakukan
oleh informan dalam terjemahan, maka faktor penyebab
kesalahan tersebut yaitu:
a. Tataran Morfologi. Penyebab kesalahan pada tataran
ini adalah kesalahan perkembangan (developmental
errors) karena bersumber dari pengetahuan bahasa
sasaran yang belum memadai dan masih dalam proses
pembelajaran. Hal ini meliputi: (a) Ketidaklengkapan
penerapan bentuk jamak karena sebagian informan
masih belum memahami dengan baik kata benda
abstrak dan konkrit yang dapat dijamakkan. Kesalahan
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 97
yang dilakukan oleh informan ini terjadi ketika tidak
menerapkan kaidah yang lengkap dalam penggunaan
bahasa sasaran. Misalnya dalam kesalahan ‘plural’
diketahui bahwa apabila benda jamak maka harus
menggunakan ‘to be (are)’ tetapi masih ada mahasiswa
yang menggunakan ‘to be (is)’ seperti, ‘mistakes is the
second consideration’. (b) Kesalahan ini terjadi karena
informan belum bisa membedakan secara sempurna
bentuk kata kerja pertama (infinitive) yang mengikuti
subyek orang ketiga tunggal (third person singular present)
yang harus ditambah ‘es/s’. Informan menyamakan
penggunaan kaidah ini dengan ‘first person singular’,
‘second person singula/plural’, ‘first person plural’ dan
‘third person plural’. Mengabaikan pembatasan kaidah
(ignorance of rule restriction) seperti dalam bentuk ‘third
person singular present’ ini merupakan kesalahan yang
dilakukan ketika menerapkan kaidah dalam bentuk
yang salah. Informan belum menguasai bahwa setiap
bahasa mempunyai pengecualian dalam penerapan
kaidah. (c) Kesalahan ini terjadi karena informan tidak
bisa membedakan kata kerja bentuk pertama (infinitive)
yang berada pada awal kalimat atau berfungsi sebagai
subyek (subject) yang perlu penambahan ‘ing’ yang
berfungsi sebagai kata benda (noun) atau sifat (adjective).
Kemudian setelah kata depan (preposition) kata kerja
dasar (infinitive) perlu ditambah ‘ing’ yang berfungsi
sebagai kata benda (noun) seperti, ‘for studying’, Begitu
pula dalam ‘present continuous’ kata keja dasar (infinitive)
harus ditambah ‘ing’ yang berarti sedang berlangsung.

98 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Semua kesalahan penambahan ‘ing’ dalam ‘infinitive’
ini tergolong dalam kesalahan ‘present participle’.62 (d)
Kesalahan ini juga terjadi karena informan belum
memahami dengan baik cara pembentukan kata
(word formation), yaitu pembentukan kata benda (noun
formation), pembentukan kata sifat (adjective formation)
dan pembentukan kata keterangan (adverb formation),
terutama yang berhubungan dengan infleksional
(inflectional) dan derivasional (derivational) morfem
(morphemes). Pembentukan kata (word formation) dapat
dilakukan dengan menambahkan afiksasi (affixes) pada
kata dasar (base word), seperti penambahan ‘ation’ pada
kata kerja ‘consider’ menjadi kata benda ‘consideration’,
penambahan ‘ly’ pada kata sifat ‘regular’ menjadi kata
keterangan ‘regularly.
b. Tataran Sintaksis. Penyebab kesalahan pada tataran
ini, selain dari kesalahan perkembangan (developmental
errors) karena bersumber dari pengetahuan bahasa
sasaran yang belum memadai dan masih dalam proses
pembelajaran, juga terjadi kesalahan interferensi.
Hal ini meliputi: (a) Informan belum memahami
dengan baik kata kerja bentuk pertama (infiniive dan to
infinitive), kata kerja bentuk kedua (past tense), bentuk
ketiga (past participle) dan bentuk lain (present participle)
serta penggunaannya dalam kalimat. Hal ini terlihat
masih banyak informan yang menggunakan struktur
to + past tense, to + present participle, modal + to +
infinitive, modal + past tense, dan to + infinitive + ‘ion’
62 David Cohen and Jessica R. Wirth, Testing Linguistic Hypotheses (New
York: John Wiley &Sons, 1975), p. 130.
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 99
noun formation, seperti ‘want speaking’ dengan ‘want to
speak’. (b) Informan masih belum menguasai perbedaan
penggunaan ‘to be’ (am,is,are) dalam ‘singular and plural
noun’. Hal ini sangat nampak dalam beberapa kesalahan
yang dilakukan oleh mereka seperti, (1) penggunaan ‘to
be (is)’ dalam kata benda jamak dan penggunaan ‘to be
(are)’ pada kata benda tunggal, (2) penghilangan ‘to be’
pada pada kalimat yang seharusnya diperlukan, dan (3)
penambahan ‘to be’ pada kalimat yang seharusnya tidak
diperlukan. Informan melakukan generalisasi yang
berlebihan (over-generalization) karena penyederhanaan
struktur bahasa seperti, ‘there is speaker and listener’
dengan ‘there are speakers and listeners’ atau ‘there is a
speaker and there is a listener dan ‘speaker speaking’ dengan
‘speaker is speaking’. (c) Informan masih terinferensi
oleh bahasa sumber (interference), interferensi bahasa
sumber terhadap bahasa sasaran dapat diketahui dari
struktur kalimat yang dibentuk oleh informan seperti,
‘communication which effective’, ‘something interesting’,
‘situation basic’.
c. Tataran Semantik. Pada tataran ini kesalahan terjadi
karena bersumber dari pengetahuan bahasa sasaran
yang belum memadai atau kesalahan perkembangan,
sehingga informan melakukan penerapan kaidah
yang tidak lengkap (incomplete application of rules).
Kemampuan kosakata (vocabulary) informan dalam
bahasa sasaran dan penggunaannya berdasarkan
makna dan konteks dalam kalimat masih kurang. Hal
ini yang menyebabkan mahasiswa kurang mampu

100 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


mengungkapkan makna yang sesuai dengan konteks
bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran yang sepadan.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa
mahasiswa masih melakukan kesalahan dalam penggunaan
bahasa Inggris, terutama dalam bidang morfologi, sintaksis
dan semantik. Oleh sebab itu perlu dilakukan tindakan
perbaikan seperti penyajian kembali materi dan pemberian
latihan terhadap materi yang belum mereka kuasai. Materi
yang diberikan harus terintegrasi dari semua bagian tata
bahasa (part of speech), dengan metode yang bervariasi agar
lebih memudahkan dalam penguasaan kaidah bahasa Inggris
serta aplikasinya dalam konteks yang tepat.
Berdasarkan data kesalahan berbahasa yang telah
diidentifikasi dan diklasifikasi serta pencarian faktor penyebab
kesalahan dari hasil penerjemahan teks berbahasa Indonesia
ke dalam Bahasa Inggris, maka selanjutnya akan diajukan
beberapa bentuk usaha memperbaiki kembali (remedial)
kesalahan tersebut. Usaha yang dilakukan adalah tindakan
perbaikan kembali materi yang berhubungan dengan bidang
kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh informan.
Tindakan perbaikan kembali dilakukan dalam bidang
morfologi, sintaksis dan semantik, berupa penyajian materi
dan latihan yang berkaitan dengan kesalahan yang paling
banyak dilakukan oleh informan. Pemberian latihan perlu
diintensifkan dan dikembangkan sehingga kesalahan yang
sama tidak terjadi kembali.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 101


A. Tindakan Perbaikan pada Tataran Morfologi
Morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang
mengkaji tentang morfem-morfem dan susunannya dalam
membentuk kata. Apabila kita berbicara tentang morfologi,
maka yang dibahasa adalah tentang morfem (morphemes).
Morfem adalah unit linguistik yang terkecil yang mempunyai
makna atau fungsi gramatikal (a morpheme is the minimal
linguistic unit which has a meaning or gramatikal function).
Morfem dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu,
(a) morfem bebas (free morphemes) dan (b) morfem terikat
(bound morphemes).
Morfem bebas (bound morphemes) adalah sesuatu
yang dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kata dan dapat
berfungsi secara bebas dalam suatu bahasa; contoh, possess,
study, danger, boy, etc. Sedangkan morfem terikat harus
berkombinasi dengan morfem yang lain; contoh, dis-, -ous,
-s, -ing, -ed, etc.
Morfem terikat (bound morphemes) dapat dikelompokan
dalam dua bagian yaitu, (i) inflectional morphemes dan (ii)
derivational morphemes.
Morfem infleksional (inflectional morphemes) adalah
morfem terikat yang merupakan bagian sistem gramatikal
dan tidak merubah makna dalam suatu kata. Dalam bahasa
Inggris inflectional morphemes semuanya berupa akhiran
(suffixes). Contoh:
Nominal, verbal and adjective categories by inflectional
morphemes:

102 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


a. for nouns:
(i) plural: -s, example, mistakes, speakers, etc.
(ii) genitive/possessive: ‘s, example, Ida’s book, Rif ’s,
atc.
b. for verbs:
(i) third person singular present, -s, example, depends,
read, waches, etc.
(ii) present participle: -ing, example, studying, reading,
etc.(iii) past tense: -ed, example, learned, sailed,
etc.
(iv) past participle: -ed/-en, example, evoided, written,
etc.
c. for adjectives:
(i) comparative: -er, example, clever, higher, etc.
(ii) superlative: -est, example, cleverest, highest, etc.
Morfem derivasional (derivational morphemes) adalah
morfem yang dapat menciptakan kata baru baik yang
mengalami atau tidak mengalami perubahan makna, yang
merupakan bagian dari proses pembentukan kata (word
formation). Dalam bahasa Inggris derivationanal morphemes
dapat berupa awalan (prefixes) dan akhiran (suffixes), contoh
sebagai berikut:
a. Prefixes, in-, un-, dis-, -auto, ex-, sub-, mono-, micro-,
homo-, non-, pre-, poly-, post-, proto-, tele-, mis-, multi-,
co-,in-, etc.
b. Suffixes, suffixes -ness, -ful, -ise, -able/-eble, -ation/-
tion/-sion, -er/-or/-ar, -ment, -ure, -y, -ism, -ate, -ish,
-ly, -ship, -dom, etc.
Berdasarkan materi morfologi yang telah diuraikan
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 103
di atas, maka metode yang efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran adalah metode penerjemahan-tatabahasa
(grammar-translation method). Metode ini mempunyai
prinsip antara lain tujuan utama belajar bahasa sasaran agar
(a) mahasiswa mampu membaca literatur dalam bahasa
sasaran sehingga dari bahasa tulisa menuju ke bahasa lisa,
(b) mahasiswa mampu menerjemahkan bahasa sumber
ke dalam bahasa sasaran yang sepadan dan sebaliknya, (c)
mahasiswa mampu berkomunikasi dalam bahasa sasaran
baik tulisan maupun lisan, dan (d) mahasiawa menyadari
dan mampu menerapkan kaidah gramatikal bahasa sasaran
secara sempurna.
Pengajaran morfologi dengan menggunakan metode
ini adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan materi dalam bahasa sumber yang
didalamnya terdapat kata yang mengalami perubahasa
baik secara infleksional maupun secara derivasional,
kemudian mahasiswa menerjemahkan ke dalam bahasa
sasaran.
b. Mahasiswa dianjurkan untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasi yang mana diantara kata tersebut yang
ada infleksional dan derivational morfem.
c. Melakukan analisis pembentukan, penggunaan dan
makna kata bahasa sasaran tersebut, apakah sepadan
dengan makna yang terkandung dalam bahasa
sasaran.
1. ‘Present Participle’
‘Present participle’ adalah kata kerja bentuk pertama

104 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


ditambah ‘ing’ (infinitive+ing) dan juga disebut kata kerja
bentuk keempat yang berfungsi sebagai kata benda, kerja
dan sifat. Bentuk ini digunakan dalam gerund, progressive,
dan present participle.
a. Materi Perbaikan
(a) Right thinking about other people (Berpikir benar
tentang orang lain).
(b) This is a basic rule to get (for getting) success. Inilah
kaidah dasar untuk mendapatkan keberhasilan.
(c) An executive depends on other people to execute
(for executing) his instruction. Seorang eksekutif
bergantung pada orang lain untuk melaksanakan
instruksinya.
(d) A salesman depends on other people to buy (for
buying) his product. Seorang wiraniaga bergantung
pada orang lain untuk membeli produknya.
(e) Likewise the student at university depends
on professor to continue (for continuing) his
education program. Begitu pula mahasiswa di
perguruan tinggi bergantung pada profesor untuk
melanjutkan program pendidikannya.
(f ) Politicians depend on voter to choose (for
choosing) them. Para politikus bergantung pada
pemberi suara untuk memilihnya.
(g) Writers depend on other people to read (for
reading) what they have written. Para penulis
bergantung pada orang lain untuk membaca apa
yang telah mereka tulis.
(h) Learning to speak (of speaking) English. Belajar

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 105


berbicara bahasa Inggris.
(i) While you are communicating, you will realize your
mistakes. Sementara anda sedang berkomunikasi,
anda akan menyadari kesalahan anda.
(j) You can use these mistakes to improve (for
improving) your communicative skill. Anda dapat
menggunakan kesalahan-kesalahan ini untuk
memperbaiki ketrampilan komunikatif anda.
b. Latihan Perbaikan
Translate the following sentences into English.
(a) Mempelajari kesalahan bahasa sangat penting
untuk mengetahui kemampuan mahasiswa.
(b) Membaca cepat perlu dilakukan untuk
meningkatkan penguasaan materi.
(c) Sementara anda sedang membaca, anda perlu
untuk memahami isi bacaan.
(d) Burung yang berkicau di atas pohon itu sangat
indah.
(e) Dosen saya sedang mengajar untuk menambah
materi baru.
(f ) Mereka sedang bermain di lapangan sekolah
sekarang.
(g) Inilah ruang baca kami dan yang satu itu ruang
makan.
(h) Teman mereka di perpustakaan sedang membaca
buku.
(i) Berdiri di jalan sangat berbahaya karena banyak
kendalaan yang lewat.
(j) Apakah anda sedang bekerja sekarang?

106 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


2. ‘Third Person Singular Present’
‘Third person singular present’ kadang-kadang disebut
kata kerja tunggal (singular verb). Perlu diberikan penjelasan
tentang perbedaan kata kerja tunggal (singular verb)
dengan kata kerja jamak (plural verb) agar mahasiswa dapat
membedakan kedua jenis kata kerja tersebut. Kata kerja
tunggal (verb singular) biasa ditambah ‘es/s’ pada kata kerja
bentuk pertama (infinitive). Kata kerja tunggal yang sering
disebut bersubyek orang ketiga tunggal (third person singular
Present).
c. Materi Perbaikan
Form of Third Person Singular Present
Subject Verb I + (s/es) Complement
He
She
Yuli
Student depends on other people support
It
Success
writer

(a) Success depends on other people support.


Keberhasilan bergantung pada dukungan orang
lain.
(b) My lecturer always drives a car to campus every
morning. Dosen saya mengendarai mobil ke
kampus setiap pagi.
(c) She often watches television here. Dia sering
televisi di sini.
(d) Speaker wants to say something to listener because
there are certain purposes. Pembicara ingin

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 107


mengatakan sesuatu kepada pendengar karena
ada tujuan-tujuan tertentu.
(e) Listener listens something from speaker because
there are interesting somethings. Pendengan
mendengarkan sesuatu dari pembicara karena ada
sesuatu yang menarik.
d. Latihan Perbaikan
Exercise 1. Fill in the blanks with the good verbs in
brackets. Use ‘is’ or ‘are’ for (be).
Example: Windi always …(read) English book every night.
Windi always reads English book every night
a. Mary sometimes …………… (visit) her parents
b. My brother ……………. (play) badminton every
evening.
c. We usually …………… (get) up at six o’clock.
d. Azhar …………… (sleep) early every night.
e. My lecturer often ……………… (tell) us stories.
f. Those boys always ……………. (write) neatly.
g. She ………………. (buy) a new dress once a
month.
h. My aunt ……….. (be) a nurse. She ……………
(work) in that hospital.
i. The sun ………….. (rise) in the east; it …………
(set) in the west.
j. I ………… (go) to school by bus. The bus …………
(leave) the station at seven.
3. ‘Plural Noun’
Kata benda jamak (plura noun) adalah kata benda yang
ditambah ‘s/es’ pada akhir kata. Kata benda jamak (plural
108 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
noun) adalah kata benda yang dapat dihitung (countable
noun) yang bersifat lebih dari satu. Materi dan latihan dalam
penggunaan bentuk jamak dapat diterapkan dalam bahasa
Inggris itu sendiri maupun melalui penerjemahan dari
bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris.
e. Materi Perbaikan
a. There are some books on the tabel. Ada beberapa
buku di atas meja.
b. Riska and Rini are students at University of Jakarta.
Riska dan Rini adalah mahasiswa di Universitas
Negeri Jakarta.
c. Some executive depend on other people to execute
their instruction. Beberapa eksekutif bergantung
pada orang lain untuk melaksanakan instruksinya.
d. Politicians depend on voter to choose them. Para
politikus bergantung pada pemberi suara untuk
memilihnya.
e. Writers depend on other people to read what they
have written. Para penulis bergantung pada orang
lain untuk membaca apa yang telah mereka tulis.
f. You must be brave to communicate with your
friends who want to study English. Anda harus
berani berkomunikasi dengan teman anda yang
ingin belajar bahasa Inggris.
g. In oral communication there are speaker and
listener. Dalam komunikasi lisan ada pembicara
dan ada pendengar.
h. There are speakers in that discussion. Ada banyak
pembicara dalam diskusi itu.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 109


i. There are some certain purposes. Ada beberapa
tujuan tertentu.
j. Speakers are speaking to listeners. Pembicara sedang
berbicara kepada pendengar.
f. Latihan Perbaikan
Exercise 1. Choose the correct answer in parentheses.
a. A woman and her child (is, are) waiting to see Mr.
John.
b. The (weather, weathers) in the southern Jakarta
gets very hot during the dry season.
c. A lot of students (is, are) already here.
d. Each (student, students) in the class has to have a
book.
e. Azhar likes to study English because he has some
(books, book) from his father in England.
f. Mrs. Nikmah always teaches us an (English Subject,
English Subjects) every Friday morning.
g. Most people like to see good (monkey, monkeys) in
the zoo.
h. The students (is, are) reading English books in the
library at present.
i. There is an (author, authrs) in our campus now.
j. Your (friends, friend) who want to buy these (book,
books) is (a, an) university student.
B. Tindakan Perbaikan pada Tataran Sintaksis
Dalam tindakan perbaikan pada tataran sintaksis ini
materi yang disajikan adalah yang banyak kesalahan yang
dilakukan oleh mahasiswa yaitu, penggunaan ‘Infinitive with

110 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


to’ dan ‘without to’, adjective, dan ‘To Be (am,is,are).
Metode yang digunakan dalam mengajarkan sintaksis
sama saja dengan mengajarka morfologi, namun penekanan
di sini adalah dalam upaya untuk meningkat penggunaan
struktur bahasa sasaran yang sempurna. Oleh sebab itu
metode penerjemahan-tatabahasa merupakan yang tepat
digunakan, di mana mahasiswa diberikan materi dalam
bahasa sasaran itu sendiri, ataupun materi dari bahasa sumber
kemudian dilakukan penerjemahan dengan mengunakan
kaidah bahasa sasaran yang tepat dan sepadan.
1. ‘Infinitive’
‘Infinitive’ adalah kata kerja bentuk pertama (verb I)
yang terdiri dari ‘Infinitive with to’ dan ‘without to’. ‘Infinitive’
merupakan kata kerja dasar yang bisa dipakai dalam berbagai
bentuk perubahan. Kesalahan dalam jenis ini terlihat ketika
kata kerja bentuk pertama tersebut berada dalam tataran
sintaksis.
a. Materi Perbaikan
a. A basic rule to get success: mendapatkan
keberhasilan.
b. They need other people to execute their instruction:
mereka memerlukan orang lain melaksanakan
instruksinya.
c. We want to buy his product: Kami ingin membeli
produknya.
d. Students depend on lecturer to teach them: mahasiswa
bergantung pada dosen untuk mengajarnya.
e. Politicians need voter to choose them: para politikus

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 111


memerlukan pemberi suara untuk memilihnya.
f. People like to read what the writers have written:
orang suka membaca apa yang penulis telah mereka
tulis.
g. We hope that you like to guide us in learning to
speak English: kami mengharap bahwa anda suka
memandu kami dalam belajar berbicara bahasa
Inggris.
h. You will communicate to your friends who want to
speak English: anda akan berkomunikasi dengan
teman anda yang ingin berbicara bahasa Inggris.
i. You will realize your mistakes: anda akan menyadari
kesalahan anda.
j. 10. You can use these mistakes to repair your
speaking skill: anda dapat menggunakan kesalahan-
kesalahan ini untuk memperbaiki ketrampilan
berbicara anda.
b. Latihan Perbaikan
Fill the blanks with the correct of the verbs in
brackets.
Example: My father ………… (not smoke) a pipe.
My father does not smoke a pipe.
a. We ……….. (think) that he …………. (be) clever.
b. Every day I …….. (leave) the house at seven and
…………….. (return) at five in the evening.
c. He …… (not live) here. He and his brother ……..
(live) in that little hut by the river.
d. Please …….. (help) me to find my pen. It ……..

112 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


(have) a gold cap.
e. She usually …….. (keep) quite and …….. (do) her
work.
f. It often ………. (rain) at this time of the year.
Sometimes our village ……… (get) flooded
g. How …… you …….. (like) your new dress? I ………
(not like) it at all.
h. I know Mary and Ida. They ……… (be) friendly and
they …………….. (speak) well.
i. You mustn’t …………. (eat) and ……… (talk) at the
same time.
j. They ……… (not like) Mr. George to teach English
Course, but they ……….. (like) Mrs. Wendy who
always …… (come) early in the morning.
2. ‘Adjective’
‘Adjective’ atau kata sifat adalah kata yang menerangkan
sifat dan ciri suatu benda dan biasanya berada di depan kata
benda.
a. Materi Perbaikan
a. A basic rule: kaidah dasar
b. Right thinking: berpikir benar
c. Communicative skill: ketrampilan komunikatif
d. Native speaker: penutur asli
e. Interesting something: sesuatu yang menarik
f. Important problem: masalah penting
g. Very good response: jawaban yang sangat baik
h. Foreign language: bahasa asing
i. Oral communication: komunikasi lisan
j. Imperative task: tugas yang penting
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 113
b. Latihan Perbaikan
Put the adjective in the brackets into correct form.
a. I prefer to sit on this chair; (it/comfortable/ is) than
the one in that corner.
b. Who (handsome/is), Joni or his brother?
c. I think Santi (naughty/is not) than Sinta.
d. Which (difficult/sum was), the first or the second?
e. He is not very wealthy, but he is the (person/
generous) I have ever met.
f. English is the (language/important) in the World.
g. It is (cock/interesting) than that one.
h. Fudin is the (boy/handsome) in our family
i. The (boy/foolish) in the English class is Erros.
j. Azhar is the (student/careful) in doing her
homework.
3. ‘To Be (am,is,are)’
‘To be’ adalah kata kerja bantu yang digunakan dalam
(a) kata sifat (adjective), (b) kata benda (noun), (c) kata
depan (preposition), (d) kata keterangan (adverb), (e) present
continuous tense, (f ) past continuous tense dan (g) kalimat pasif
(passive voice).

114 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


a. Materi Perbaikan
The use of ‘To Be (am/is/are)’
Subject Am/is/are Complement
I am - adjective
We - noun
You - preposition
They are - adverb
Students - present continuous
Ani and Adi - past continuous
He - passive voice
She
Anita is
Student
It
a. Language is for communication.
b. Mistakes are the second consideration.
c. Speaker was speaking to a listener when I came
yesterday.
d. Students are discussing about education problem.
e. There are speaker and listener
f. There are certain purposes.
g. There is interesting something.
h. These apples are sweet.
i. Your books are very interesting.
j. They were reading books in the library when class
opened yesterday.
b. Latihan Perbaikan
Give the correct of the ‘to be’ in the brackets.
a. She and Rini (is/are) clever than her other brother.
b. An elephant (are/is) strong than a horse.
c. Mary and Sinta (is/are) the fair girls in the class.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 115


d. These pens (are/is) cheap than that one.
e. These oranges (is/are) sweet than those.
f. That (are/is) my brother, Fandi. He is 2 years young
than I am.
g. This room (are/is) large than that one.
h. You (is/are) happy than your friends at present.
i. Why (is/are) Nita and Nani sad than other friends?
j. 10. (Are/Is) children brave than that old man?
C. Tindakan Perbaikan pada Tataran Semantik
Semantik merupakan ilmu yang membahas tentang
makna. Kata makna dalam sebutan populer tidak beda
dengan arti yang sering kita gunakan dalam berbahasa.
Semantik yang lebih mudah difahami adalah semantik
leksikal karena menguraikan makna tiap kata seperti yang
terdapat dalam kamus sebagai satuan mandiri.
Metode yang digunakan dalam mengajarkan semantik
sama seperti mengajarkan yang lain, namun penekanan di sini
adalah upaya untuk meningkat pengusaan dan penggunaan
kosakata dalam konteks yang tepat. Maka metode yang
baik digunakan adalah penerjemahan-tatabahasa (grammar-
translation method), metode latihan (drill method), dan metode
komunikatif (communicative method). Mahasiswa diberikan
materi dalam bahasa sumber dengan penerapan dalam
bahasa sasaran yang sepadan, ataupun materi dari bahasa
sasaran itu sendiri dengan penerapan dalam dalam kontek
kalimat yang tepat.
Untuk menghindari penggunaan kosakata yang tidak
tepat, diharapkan agar mahasiswa menguasai kosakata

116 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


bahasa sasaran serta sering melakukan latihan dalam
penggunaan kosakata yang sesuia dengan konteks. Dalam
bagian ini tidak disajikan materi kosakata karena kosakata
dapat dipelajari sendiri oleh mahasiswa, namun disediakan
latihan penggunaan kosakata dalam konteks yang tepat.
1. Latihan dalam Penggunaan Kata
Underline the correct word in the brackets to complete
each sentence.
a. Honesty is agood (principal, principle) to live by.
b. The terrorists were (prescribed, proscribed) by the
government.
c. Each child received a (part, portion) of the birthday
cace.
d. Many people lost their lives during the (Peninsula,
Peninsular) War.
e. It is (permissive, permissible) to leave your
belongings in the classroon.
f. Although Nikmah is rather plain-looking, she has a
very nice (personage, personality).
g. She gave us a (perspicuous, perspicacious)
description of the situation.
h. Wati’s younger sister always (perturbs, disturbs) her
when she is doing his homework.
i. We must (pick, choose) our course of action very
carefully.
j. The prisoner’s (bale, bail) was set at $1,000.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 117


2. Latihan dalam Pengungkapan Makna
Tranlate the following text into English
Percaya Anda dapat Berhasil, maka Anda pun Akan benar-
benar Berhasil
Keberhasilan berarti banyak hal yang mengagumkan
dan positif. Keberhasilan berarti kesejahteraan pribadi:
rumah yang bagus, liburan, perjalanan, pengalaman baru,
jaminan keuangan untuk anak dan isteri. Keberhasilan
berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, disegani
oleh rekan, dan populer di kalangan teman. Keberhasilan
terutama berarti kebebasan: kebebasan dari kekhawatiran,
ketakutan, frustrasi, dan kegagalan. Keberhasilan berarti rasa
hormat kepada diri sendiri, terus-menerus mendapatkan
kebahagiaan yang lebih riil dan kepuasan dari hidup ini,
mampu mengerjakan lebih banyak bagi mereka yang
bergantung kepada anda, dan yang kasih sayangnya begitu
anda hargai.
Model teks seperti ini dapat memperkaya pengetahuan
dan memberikan dorongan pribadi kepada mahasiswa
sehingga mereka tertarik dengan membaca dan
menerjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Dorongan pribadi
yang berfanfat dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa
baik kemampuan memahami isi teks yang menarik maupun
kemampuan menguasai kosakata. Dengan demikian
muncul inspirasi dan gagasan untuk melakukan sesuatu
yang terbaik.

118 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


DAFTAR PUSTAKA

Aarts, Bas. Modern Linguistics: English Syntax and


Argumentantion. London: Macmillan Press, 1997.
Anwar, Khaidir. Beberapa Aspek Sosio Kultural Masalah Bahasa
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995), p.
198.
Azar, Betty Schrampfer. Understanding and Using English
Grammar. USA: Longman, 1999.
Bassnett, Susan. Translation Studies. London and New York:
Routledge, 1996.
Bauer, Laurie. English Word Formation. New york: Cambridge
University Press, 1987.
Bell, Roger T. Translation and Translating: Theory and Practice.
London: Longman, 1991.
Blake, N. F. and Jean Moorhead. Introduction to English
Language. London: Macmillan Press, 1993.
Brislin, Richard W. Translation: Aplication and Research. New
York: Garden Press, 1976.
Carnie, Andrew. Syntax: A. Generative Introduction. Great
Britain: Blackwell Publishers, 2002.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 119


Catford, J. C. A Linguistic Theory of Translation: An Essay in
Applied Linguistics. London: Oxford Press, 1974.
Chaer, Abdul. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta, 1990.
…………….. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Cohen, David and Jessica R. Wirth. Testing Linguistic
Hypotheses. New York: Hemisphere, 1975.
Emzir. Pengembangan Kurikulum Penerjemahan di Perguruan
Tinggi: Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Bahasa dan
Seni, Disampaikan pada Sidang Terbuka Senat Universitas
Negeri Jakarta Pada Tanggal 5 Juni 2002. Jakarta: UNJ,
2002.
Freeman, Diane Larse. Techniques and Principle in Language
Teaching. Oxford: Oxford University Press.
Furchan, Arief. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional, 1982.
Gudai, Darmansyah. Semantik Beberapa Topik Utama. Jakarta:
Depdikbud-Dikti, 1989.
Gulo, W. Metodologi penelitian. Jakarta: Grasindo, 2002.
Gunawan, Kentjanawati. Sepuluh Makalah Mengenai
Penerjemahan. Jakarta: Rebia Indah Prakasa, 1992.
Hanafi, Nurachman. Teori dan Seni Menerjemahkan. Flores:
Nusa Indah, 2001.
House, Homer C. and Susan Emolyn Harman. Descriptive
English Grammar. USA: Prentice-Hall, 1950

120 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Humanika, Eko Setyo. Mesin Penerjemah: Suatu Tinjauan
Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada Univvversity
Press, 2002.
Katamba, Francis. Modern Linguistics: Morphology. London:
Macmillan Press, 1993.
Larson, Mildred L. Penerjemahan Berdasarkan Makna: Pedoman
untuk Pemadanan Antarbahasa, Alibahasa: Kencanawati
Taniran. Jakarta: Arca, 1989.
Lawson, Veronica. Practical Experience of Machine Translation:
Proceedings of a Conference London, 5-6 November 1981.
Amsterdam: North-Holland Publishing, 1982.
Machali, Rochayah. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta:
Grasindo, 2000.
Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberrman. Analisis Data
Kualitatif. Jakarta: UI Press, 1992.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2000.
Nababan, SUS. Analisis Kontrastif dan Kesalahan: Suatu Kajian
dari Sudut Pandang Guru Bahasa. Jakarta: PPs IKIP
Jakarta,, 1994.
Newmark, Peter. Approches to Translation. New York:
Pergamon Press, 1981.
……………….. A Textbook of Translation. New York. Prentice
Hall, 1988.
Nida, Eugene A.. Morphology: The Descriptive Analysis of
Words. Ann Arbor: The University of Michigan, 1976.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 121


Nida, Eugene A and Charles R. Taber. The Theory and Practice
of Translation. Leiden: Bible Societies, 1982.
Norrish, John. Language Learners and Their Errors. London:
Macmillan Publishers, 1983.
Noss, Richard B. Ten Papers on Translation: Occasional Papers
No. 21. Singapore: Seamon Regional Language center,
1982.
Pakar, Dadi, “Penerjemah dan editor Sebagai profrsi” htt://
www.pikiranrakyat.com/cetak/1202/10/otokir/
indxhtm.
Parera, Daniel Jos. Linguistik Edukational. Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1997.
Pateda, Manoer. Analisis Kesalahan Bahasa. Flores: Nusa
Indah, 1989.
------------------- Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta, 2000.
Pollock, Thomas Clark at. al. The Macmillan English Series 11.
London: The Macmillan Company, 1969.
Pranowo. Analisis Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press,1996.
Ramlan, M. Sintaksis. Yogyakarta: Karyono, 1987.
Rasyid, Muhammad Amin and Baso Jabu. Morphology to
Syntax. Makkasar: IKIP Press, 1995.
Richards, Jack C. Error Analysis: Perspectives on Second Language

122 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Acquisition. London: Longman, 1977.
Sager, Juan C. Language Engineering and Translation
consequences of automation. Amsterdam: John Benjamins
Publishing, 1994.
Simatupang, Maurits D.S. Pengantar Teori Terjemahan.
Jakarta: Depdikbud-Dikti, 1999/2000.
Soenardi. Sendi-Sendi Linguistika Bagi Kepentingan Pengajaran
Bahasa. Jakarta: Depdikbud, 1989.
Suryawinata, Zuchridin & Sugeng Hariyanto. Translation:
Bahasan Teori & Penuntun Praktis Menerjemahkan.
Yogyakarta: Kanisius, 2000.
Tarigan, Hendry Guntur dan Djago Tarigan. Pengajaran
Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Bandung, 1988.
Yohanes, Yan Sehandi. Tinjauan Kritis Teori Morfologi dan
Sintaksis Bahasa Indoesia. Fores: Nusa Indah, 2001.
Yusuf, Suhendra. Teori Terjemah: Pengantar Kearah Pendekatan
Linguistik dan Sosiolinguistik. Bandung: Mandar Maju,
1994.
Widyamartaya, A. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius,
1989.
Wiratno, Tri. Mencerna Buku Teks Bahasa Inggris Melalui
Pemahaman Gramatika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2002.
Wishon, George E. and Julia M. Burks. Let’s Write English.
New York: American Book Company, 1980.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 123


LAMPIRAN
Lampiran 1
Teks Terjemahan

Translation Task
Direction
1. Write your Name and Reg. Number (NIM) on the right
above of your answer sheet.
2. Translate the following texts into English by using
words, phrases, clauses, and sentences correctly.
3. Each text consists of different content, namely: (a) Text
1 About Popular Education, (b) Text 2 About English
Speaking.
4. Result of translation will be analyzed according to
English morphology, syntax, and semantics sphere.
5. Translation result of each student will be given point
in accordance with the student’s ability in translating
texts from Indonesian into English.

GOOD LUCK

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 127


Teks 1

Berpikir Benar Tentang Orang Lain


Inilah kaidah dasar untuk mendapatkan keberhasilan.
Goreskanlah di dalam pikiran dan ingatlah. Kaidah tersebut
adalah Sukses bergantung pada dukungan orang lain. Satu-
satunya penghalang di antara anda dan apa yang anda
inginkan adalah dukungan dari orang lain.
Lihat dengan cara ini. Seorang eksekutif bergantung
pada orang lain untuk melaksanakan instruksinya. Jika
mereka tidak mau mematuhinya, direktur akan memecat
eksekutif tersebut, bukan karyawan-karyawannya.
Seorang wiraniaga bergantung pada orang lain untuk
membeli produknya. Jika mereka tidak membelinya,
wiraniaga tersebut gagal. Begitu pula mahasiswa di
perguruan tinggi bergantung kepada profesor untuk
melanjutkan program pendidikannya.
Para politikus bergantung pada pemberi suara untuk
memilihnya. Para penulis bergantung kepada orang lain
untuk membaca apa yang telah mereka tulis.
Sekarang, inilah waktunya untuk bertanya. “Andaikan
saya bergantung kepada orang lain untuk mencapai sukses
yang saya inginkan. Apa yang harus saya lakukan untuk
membuat orang ini menyokong saya dan menerima
kepemimpinan saya?
Jawabannya adalah berpikir benar tentang orang lain.
Berpikir benar tentang orang lain dan mereka akan suka
dan mendukung anda.

128 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Teks 2

Belajar Berbicara Bahasa Inggris


Belajar berbicara bahasa asing yang baik, pembelajar
tidak harus takut membuat kesalahan-kesalahan. Bahasa
adalah untuk komunikasi dan kesalahan-kesalahan
merupakan pertimbangan kedua. Sementara anda sedang
berkomunikasi, anda akan menyadari kesalahan-kesalahan
anda. Anda dapat menggunakan kesalahan-kesalahan ini
untuk memperbaiki keterampilan komunikatif anda.
Cara anda mengatakan sesuatu mungkin berbeda dari
apa yang dikatakan oleh penutur asli. Oleh sebab itu, anda
harus selalu melakukan latihan berbicara secara teratur.
Apabila anda ingin berbicara bahasa Inggris dengan baik,
anda harus berani berkomunikasi dengan teman-teman
anda yang ingin belajar bahasa Inggris.
Komunikasi yang efektif untuk meningkatkan
kemampuan berbicara adalah komunikasi lisan. Karena
dalam komunikasi lisan, ada pembicara dan ada pendengar.
Pembicara ingin mengatakan sesuatu kepada pendengar
karena ada tujuan-tujuan tertentu. Kemudian pendengar
ingin mendengarkan sesuatu dari pembicara karena ada
sesuatu yang menarik.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 129


Text 1

Right Thinking about Other People


This is a basic rule to get success. Inscribe in mind and
remember. The rule is success depends on other people
support. One of hindrance/barrier between you and what
you want is support from other people.
See with this way: An executive depends on other
people to execute his instruction. If they do not want to
obey his instruction, director will dismiss the executive, not
his employees. A salesman depends on other people to buy
his product. If they do not buy his product, the salesman
fails. Likewise, students in college or university depend
on professor to continue their education program.The
politicians depend on voter to choose them. The writers
depend on other people to read what they have written.
Now, this is its time to ask, “If I depend on other
people to obtain the success that I wish, what should I do
to make these people support/contribute me and accept my
leadership?
Its answer is right thinking about other people. Right
thinking about people and they will like and support you.

130 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Text 2

Learning/Studying to Speak English


Learning to speak a foreign language well, learner
must not be afraid of making mistakes. Language is
for communication and the mistakes are the second
consideartion. While you are communicating, you will
realize your mistakes. You can use these mistakes to improve
your communicative skills. The way you say something may
be different from what a native speaker says/what is said by
native speaker. So that, you must always do speaking drill
regularly. If you want to speak English well, you must be
brave to communicate with your friends who want to study
English.
The effective communication to increase speaking ability
is oral communication. Because in oral communication there
are speaker and listener. Speaker wants to say something to
listener because there are spesific purposes. Then listener
wants to listen something from speaker because there are
interesting somethings.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 131


Lampiran 2

Tabel Spesifikasi Kesalahan

No Kalimat Asli Bahasa Indonesia dan Frekuensi Rekonstruksi Identifikasi


Keterangan
Kalimat Bahasa Inggris Hasil Terjemahan Kesalahan
01 Right thinking about

132 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Berpikir benar tentang orang lain. other people.
5,6 Right thinking about other Ketidaktepatan penggu-naan kata
Positif thinking about other people. people. Semantik
'positif'
7,19,20,24 Right thinking about Penempatan 'adjective 'right' Kurang
Thinking right about others. ,26,30 others Sintaksis
tepat
11,11 Right thinking about other Semantik Ketidaktepatan kata 'good', dan
Good think about other people. people. Morfologi seharunya 'thinking'
12 True thinking about other Seharusnya 'thinking' as present
True think about other people. people Morfologi
participle
16 Right thinking about other
Thinking possitively about other people. people. Semantik Ketidaktepatan kata 'possitively'
17 Right thinking to others. Penempatan 'adjective 'right' kurang
Thinking right to the others. Sintaksis
tepat
22 To think right about other Ketidaktepatan penggunaan kata
To think best about other people. people. Semantik
'best'
29 True thinking
Thinking true about another people Sintaksis Penempatan 'true' kurang tepat
02 Inilah kaidah dasar untuk mendapatkan This is a basic rule to get
keberhasilan. success.
2,2 This is basic principle to Ketidaktepatan penggunaan kata
This is bacis principle to get succesfull. get success. Semantik
'bacis' dan 'succesfull'
3 This is the base principle Ketidaktepatan penggunaan kata
This is the base principle to get luck. to get success. Semantik
'luck'
4 This is the basic rule to get Penghilangan demosnt. pronoun
^ the basic rule to get success. success. Sintaksis
'this'
5,5 This is the basic principle
It is basic principle to getting success. to get success. Sintaksis Seharusnya 'this' dan infiinitive 'get'
13 This is the basic rule to
This is the ^ rule to get success. get success. Sintaksis Penghilangan adjective 'basic'
16 This is the basic rule to Ketidaktepatan penggu-naan kata
This is the basicly platform to find success. find success. Semantik
'platform'
19 This is basic principle to Ketidaktepatan penggu-naan kata
This is foundation principal to get success. get success. Semantik
'principal'
22 This is the base norm to Ketidaktepatan penggu-
This is base norm for be able success. get success. Semantik
naan kata 'for be able'
24,24 This is a basic rule to get Ketidaktepatan penggu-
This is a basic method to get successful. success. Semantik
naan kata 'method' dan 'successful'
25 This is a basic rule to get
This is a basic ^ to get success. success. Sintaksis Penghilangan noun 'rule''
30,30 This is the basic rule to get Ketidaktepatan penggunaan kata 'key'
This is the key to get successfull. success. Semantik
dan 'successfull'
03 Goreskanlah di dalam pikiran dan ingatlah. Inscribe in mind and
remember.
2 Insribe in mind and Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Mark it in brain and remain. remember. Semantik
makna
3 Inscribe in mind and Ketidaktepatan penggu-naan kata
Impresion in mind and remember. remember Semantik
'impresion'
4,23 Inscribe in mind and Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Keep it in the idea and memories. remember. Semantik
makna

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 133


5 Inscribe in mind and Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Remember and write in your imagine. remember Semantik
makna
7,9,11,20 Inscribe it in your mind Ketidaktepatan penggu
Scratch it in your mind and remember. and remember. Semantik
naan kata 'scratch'
8 Inscribe in your mind and Ketidaktepatan penggu-naan kata
Underline in your mind and remember it. remember it. Semantik
'underline'
12 Inscribe in mind and Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Scratch it in your feeling and remember. remember Semantik
makna

134 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


14,15,16,2 Inscribe in your mind and Ketidaktepatan penggu-naan kata
Write in your mind and remember it. 1,27 remember it. Semantik
'write'
17 Inscribe in mind and Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Keep in your mind and learn by your heart. remember. Semantik
makna
22 Inscribe in mind and Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Scratch in thought and thinking. remember. Semantik
makna
24 Inscribe in mind and Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Keep on the mind and remember. remember Semantik
makna
25,25 Inscribe in your mind and Ketidaktepatan penggu-
Put in your mind and remember it. remember it. Semantik
naan kata 'put'
29 Inscribe in mind and Ketidaktepatan dalam pengungkapan
It is etching in idea and remember. remember Semantik
makna
04 Kaidah tersebut adalah sukses bergantung pada The rule is success
dukungan orang lain. depends on other people
support
2,2 The principle is success
The principle is successfull dependent on other people Ketidaktepatan penggu
depends on other people Semantik
supporting. naan kata 'successful' dan 'dependent'
support.
3,5,7,8,9,1 The principle is success
The principle is success depend on support from other Seharusnya 3rd person singular
0,14,18,20 depends on support from Morfologi
people. present 'depends'
,24 other people.
4,6,23,25 The rule is success
Seharusnya 3rd person singular
The rule is success depend on support of other people. depends on support of Morfologi
'depends'
other people.
11,22,29 The rule is success
Ketidaktepatan penggu-naan kata
The rule is success hang to another people support. depends on support of Semantik
'hang'
other people.
12,12,12,1 That rule is success Morfologi Ketidaktepatan kata 'role',
That role ^^ depend on supporting from other people.
2 depends on supporting Sintaksis penghilangang 'is' dan noun 'success',
from other people. Semantik 3rd person singular 'depends'
17,17 The principle that success
Ketidaktepatan kata 'rely' dan
The principle that success rely on someone support. depends on other people Semantik
'someone'
support.
21,27 The principle is success
The principle is success dependent on support of other Ketidaktepatan penggu-naan kata
depends on support of Semantik
people. 'dependent'
other people.
25,25 This rule is success Sintaksis Penghilangan noun 'rule' and
This ^ is ^ depend on supprot from another people.
depends on support from Morfologi 'success', 3rd person singular
other people. 'depends'
28,28 The rule is success Sintaksis
The method is success is depends on support of other Ketidaktepatan penggu-naan kata
depends. Semantik
people. 'method' dan penambahan 'is'
05 Satu-satunya penghalang dantara anda dan apa yang One of obstacle between
anda inginkan adalah dukungan dari orang lain. you and what you want is
support from other people.
The only hazard between you and what you want is 1 The only obstacle... other Ketidaktepatan pengguna-
people. Semantik
support from other people. an kata 'hazard'
The only obstructing among you and what you want is 2 The only obstruction… Seharusnya noun
from other people. Morfologi
supporting from other people. formation 'obstruction'
The only blocker between you and what you want is 12 The only obstacle… from Ketidaktepatan penggu-naan kata
other people. Semantik
support from other people. 'blocker'
The only obstructor arround you and the thing that you 16,16 The only obtruction Morfologi Seharusnya noun formation
wish is the support from other people. between you…from other Sintaksis 'obstruction' dan conjunction

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 135


people. 'between'

The first prevent between you and what you want is 20 The only hindrance Ketidaktepatan penggu-naan kata
between you and… Semantik
support from other people. 'prevent'
The one hindrance between your and what you want is 22 The one hindrance
between you… Sintaksis Seharusnya Subject case ''you'
support from other people.
The first problem between you and what you need is 24,26,30 The first hindrance Ketidaktepatan pengguna
between you… Semantik
support from others. an kata 'problem'

136 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


28,28 One of obstacle between
One of counstrint between you and what you want it Ketidaktepatan pengguna
you and what you want is Semantik
based on the other people support An kata 'counstrint' dan 'it based on'
support…
06 See with this way.
Lihat dengan cara ini.
5 Look with this way. Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Looked by other way. Semantik
makna
See by this methode. 6 See with this way Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Semantik
makna
Let see ^ this way. 9 Let see with this way
Sintaksis Penghilangan preposition 'with'

Look with this methode. 15,30 Look with this way Ketidaktepatan pengguna
Semantik
an kata 'method'
Just take a look by this way. 16 Look with this way Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Semantik
makna
17 Look with this way Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Take a look at this. Semantik
makna
Look at this ilustration. 18 Look with this illustration. Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Semantik
makna
Look this method. 22 Look with this way. Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Semantik
makna
See this method. 23 See with this way. Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Semantik
makna
24,26 See with this way. Ketidaktepatan dalam pengungkapan
You can see method. Semantik
makna
07 An executive depends on
Seorang eksekutif bergantung pada orang lain untuk
other people to execute
melaksanakan instruksinya.
his instruction.
A executive depend on support from other people for 3,3,3 An executive depends … Sintaksis Seharusnya article 'an', 3rd person
doing ^ instruction. his instruction. Morfologi singular 'depends' dan ' ada
Sintaksis 'possessive 'his'
An executive depend on other people to do his 4,6,7,8,9, An executive depends on Seharusnya 3rd person singular
10,23 other people … Morfologi
instruction. 'depends'
5,5,5 An executive depends on Sintaksis
Penghilangan article 'an',
^ eksekutive depend on others to do his instruction. others to do his Semantik
ketidaktepatan kata 'eksekutive' dan
instruction. Morfologi
seharusnya 'depends'
An executive hang to another person for bring about his 11,11 An executive depends
Ketidaktepatan penggunaan kata
instruction. …for executing about his Semantik
'hang' dan 'bring'
instruction.
An executor depend on other people to bring about his 12,12,12 An executive depends Seharusnya 'depends', dan
Morfologi
instruction. …to execute about his ketidaktepatan kata 'executor' dan
Semantik
instruction. 'bring'
14,14 An executive depends on
An executive depend on other people to apply his Morfologi Seharusnya 3rd person singular
other people to execute his
instruction. Semantik 'depends', kata 'apply' tidak tepat
instruction.
15,15,15 An executive depends … Ketidaktepatan penggu-naan kata
An executive hanging to other people to doing the Semantik
to do his instruction. 'hanging', seharusnya infinitive 'do'
instruction. Sintaksis
dan possessive 'his'
An executive dependes on other persons to follow his 16 An executive … to Ketidaktepatan penggunaan kata
execute his instruction Semantik
or her instruction 'follow'
An executive rely on someone to implement his 17,17 An executive depends on Ketidaktepatan penggunaan kata
other people… Semantik
instruction. 'rely' dan 'someone'

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 137


20,20,20,2 An executive depends … Penghilangan article 'an',
0,20 to execute his instruction. Morfologi ketidaktepatan kata 'executife' dan
^ executif depend on other people to fulfill the
Sintaksis 'fulfill', seharusnya 3rd person
instruction.
Semantik singualr 'depends', dan possessive
'his'
An executive dependent upon another people to execute 21 An execute depends on Ketidaktepatan penggu-naan kata
other people … Semantik
his instructions. 'dependent'
22,22,22 An executive depends … Ketidaktepatan penggunaan kata
An executive hangs the other people to bring about the Sintaksis
to execute his instruction. 'hangs' dan 'bring', seharusnya
instruction. Semantik

138 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


possessive 'his'
24,24,24 An executive depends on Ketidaktepatan penggunaan 'someone
Someone exsekutif depend from the other people to do it Sintaksis
… to do his instruction. exsekutif', seharusnya 'depends, dan
instruction Semantik
possessive 'his'
^ executive depend on other people to do their 25,25,25 An executive depends … Morfologi, Penghilangan article 'an', seharusnya
instruction. to do his instruction. Sintaksis 'depends' dan possessive 'his'
27,27 An executive depends on
An executive which dependent on other people to do his Ketidaktepatan penggunaan kata
other people to do his Semantik
order. 'dependent' dan penambahan 'which'
instruction.
28 An executive depends on
An executive dependts on the people when they do their Ketidaktepatan dalam pengungkapan
other people to execute his
instruction. Semantik makna
instruction
An executive hangs on another people to do his 29 An executive depends on Ketidaktepatan dalam penggunaan
other people … Semantik
instruction. kata 'hangs'
The eksekutif depends from othr people to doing his 30,30,30 An executive … to do his Sintaksis Ketidaktepatan kata 'eksekutif',
instruction. instruction. Semantik seharusnya article 'an' dan inf. 'do'
08 If they do not want to
Jika mereka tidak mau mematuhinya, direktur akan obey him/his instruct-
memecat eksekutif tersebut, bukan karyawan- ion, director will dismiss
karyawannya. the executive, not his
employees
If they don't obey him, the director will ^ the executive 1 The director will dismiss
the executive. Sintaksis Penghilangan infinitive 'dismiss'
himself, not his officers.
2,2,2 If they do not obey him,
Seharusnya object 'him', infinitive
If they do not obey it, the director will deprivation the the director will deprive Sintaksis
'deprive', dan ketidaktepatan
executive, not his men the executive, not his Semantik
penggunaan kata 'men'
employees.
4,4,4 … do not want to obey Seharusnya infinitive 'want', object
If they do not wanted to obey it, the directur will Sintaksis
him, the director… 'him', dan ketidaktepatan kata
suspend that exeutive, not his employees. Semantik
'directur'
5,5,5,5,5,5 If they do not want to Negative formation kurang tepat,
If they ^ not ^ to obey the eksekutive instruction, , obey his instruction, penghilangan infinitive 'want',
Sintaksis
directur would released the eksekutive, but not their 5,5 director will release the ketidaktepatan penggunaan kata
Semantik
employment. executive, not his 'eksekutive, directur, employment,
employees. dan seharusnya poss. 'his'.
If they do not want to obey him, director will fired the 6 …director will fire the
executive … Sintaksis Seharusnya infinitive 'fire'
executive, not his employees
7,7,7 … director will fire the Morfologi Ketidaktepatan penggunaan kata
If they do not want to obey him, directur will fire the
executive, not his Sintaksis 'directur', dan seharusnya possessive
executive, not the employee.
employees. Semantik 'his' dan plural 'employees.
9,9 …director will fire … and Ketidaktepatan penggunaan kata
If they do not want to obey him, director will fine this Morfologi
not his employees. 'fine' dan seharusnya plural
executive and not his employee. Semantik
'employees'
If they do not want to obey his instruction, directur will 10 …director will dismiss the Ketidaktepatan penggu-naan kata
executive … Semantik
dismiss the executive, not his employees 'directur'
11,11,11 If they do not want to Negative formation kurang tepat,
If they are not want to obey him, director will fired the obey him, director will Sintaksis seharusnya infinitive 'fire' dan
executive, not his white colar worker. fire the executive, not his Semantik ketidaktepatan peng. 'white colar
employees. worker'
15,15,15,1 …to obey him, director…, Morfologi Seharusnya plural 'workers',
If they didn't want to obeyment ^, directure will
5 not his workers. Sintaksis infinitive 'obey', dan ketidak- tepatan
dischange the executive, not his worker.
Semantik kata 'directure
If we are not want obey

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 139


22,22,22,2 If they do not want to Seharusnya subject 'they', negative
If we are not want ^ obey, director will suspend the 2 obey him, director will Sintaksis formation kurang tepat, seharusnya to
executive, not his white colar worker. fire the executive, not his Semantik infinitive 'to obey' dan ketidaktepatan
employees. penggunaan 'white colar worker'
25 If they do not want to
If they don't follow so they will get out directur is not obey him, director will Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Semantik
the employes. dismiss the executive, not makna
his employees.
28 If they do not want to

140 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


So if they will not functual the directure will dismisses obey him, director will Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Semantik
the executive not their employers. dismiss the executive, not makna
his employees.
If they do not want to obey him, director will suspend 29 …not his employees.
Sintaksis Seharusnya possessive 'his'
the executive, not their employees
09 A salesman depends on
Seorang wiraniaga bergantung pada orang lain
other people to buy his
untuk membeli produknya.
product.
2,2 A merchant depends on
Ketidaktepatan penggu-naan kata
A marchan dependent on customers to buy his product. customers to buy his Semantik
'marchan' dan 'dependent'
product
3,3 A salesman depends on
Morfologi Seharusnya 3rd person singula
A salesman depend on other people to buy its product. other people to buy his
Sintaksis 'depends', dan possessive 'his'.
product
4 A salesperson depends on
A salesperson depend on other people to buy his Seharusnya 3rd person singula
other people to buy his Morfologi
product. 'depends',
product.
5,5,5 A salesperson depends on Seharusnya 3rd person singula
A salesperson depend on the other one to bought their Morfologi
other people to buy his 'depends', infinitive 'buy', dan
product. Sintaksis
product possessive 'his'
9,9,9 A merchant depends on Ketidaktepatan penggu-naan kata
Morfologi
A marchen depend on other people for buy his product. other people for buying 'marchan', seharusnya 'depends', dan
Semantik
his product 'buyng' as a present participle
11,11 A salesperson depends on Ketidaktepatan penggu-naan kata
A salesperson hang to another people for buy his Morfologi
another people for buying 'hang', dan seharusnya 'buying' as
product. Semantik
his product. present participle.
12,12 A trader depends on other Morfologi Seharusnya 3rd person singular
A trader depend on other people to buy their product. people to buy his product. Sintaksis 'depends', dan possessive 'his'.
A trader depends on other people who are going to 16 …who are to buy his
product Sintaksis Seharusnya infinitive 'buy'
buying his product
17 A business depends on
The bussines man considering the consumen will but his Ketidaktepatan dalam pengungkapan
other people to buy his Semantik
product. makna
product.
20,20,20,2 A salesman depends on Morfologi
Peng. article 'a', ketidak. 'wiraniaga',
^ wiraniaga depend on other people to buy the product. 0 other people to buy his Sintaksis
seharusnya 'depends' dan poss. 'his
product. Semantik
23,23 A salesperson depends on
A salesperson depend on the other one to bought his Morfologi Seharusnya 3rd person singula
other people to buy his
product. Sintaksis 'depends', dan infinitive 'buy'.
product
25 A trader depends on other Ketidaktepatan dalam pengungkapan
A trader depend on the buyer. people to buy his product. Semantik
makna
10 Jika mereka tidak membelinya, wiraniaga tersebut If they do not buy it/his
gagal. product, the salesman
fails.
1,10,11,16 …the salesman fails.
Seharusnya 'fails' as 3rd person
If they do not buy it, the salesman fail. , Morfologi
singular
21
9,9 …the merchant fails Ketidaktepatan penggunaan kata
If they didn't buy it, the marchen files. Semantik
'marchen' dan 'files'
17 …he'll fail.
If they do not buy it, he'll failed Sintaksis Seharusnya infinitive 'fail'
22 If they do not buy it, the Ketidaktepatan dalam pengungkapan
If we are not buy the salesperson fail salesperson fails Semantik
makna

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 141


24,26 If they do not buy it, the Ketidaktepatan dalam pengungkapan
If the sallesman fail salesman fails Semantik
makna
25 If the buyers do not buy it, Ketidaktepatan dalam pengungkapan
If the buyers are not take it the salesperson fails Semantik
makna
29,30 If they do not buy his
If they are not buy his product, the salesperson will fail. product… Sintaksis Negative formation kurang tepat.
11 Likewise the student at
college/university

142 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Begitu pula mahasiswa di perguruan tinggi
bergantung pada profesor untuk melanjutkan depends on professor to
program pendidikannya. continue his education
program.
1,1,1 Likewise the students in
Seharusnya conjunction 'likewise',
So that students in university depend on professor to university depend on
Sintaksis infinitive 'continue', dan possessive
continou his education program. professor to continue their
'their'
education program
3,3,3 Likewise students … Ketidaktepatan penggu-naan kata
Likewise university students at university depend on Sintaksis
professor to continue 'profesor', seharusnya infinitive
profesor to continou ^ education program. Semnatik
their education program. 'continue' dan penghilangan 'their'
5,5,5,5 Likewise the students in Seharusnya conjunction 'ikewise',
So that with students in university dipend on profesor to university depend on Sintaksis infinitive 'continue', dan
continu their study program. professor to continue their Semantik ketidaktepatan penggunaan kata
education program 'dipend' dan 'study'
Likewise the student at university depend on professor 6,6 …depends… his Morfologi Seharusnya 3rd Prs, dan possessive
to continue the education program education program Sintaksis 'his'
7,7,7,7 Likewise the student in
Morfologi Seharusnya conjunction 'likewise',
So that the student in university depend on professor to university depends on
Sintaksis 3rd person 'depends', possessive 'his',
continue their study program. professor to continue his
Semantik dan ketidaktepatan kata 'study'
education program
9,9,9,9,9,9 Likewise the student at Seharusnya conjunction 'likewise',
Morfologi
Also the student at the university depend on the profesor the university depends on 3rd Prs 'depends', present participle
Sintaksis
for continue their learning program. the professor for 'continuing', possessive 'his', dan
Semantik
continuing his education ketidaktepatan kata 'profesor' dan
program 'learning'

11,11,11 …in university depend on Ketidaktepatan penggu-naan kata


Likewise university students in institution they hang to Morfologi
professor for continuing… 'institution', hang', dan seharusnya
professor for continue their education program. Semantik
'continuing'
12,12,12 Likewise a student at Seharusnya conjunction 'likewise',
Like a student in college depend on professor to Morfologi
collage depends…his 3rd Person 'depends', dan
continue ^ education program. Sinaksis
education program penghilangan 'his'
13,13,13 Likewise students at
And also students of university depend on the professor Seharusnya conjunction 'likewise',
university… their Sintaksis
to continue his education porogram preposition 'at', dan possessive 'their'
education porogram
In colage hanging out to professor to continue study 15 Likewise student at Ketidaktepatan dalam pengungkapan
collage depends on … Semantik
programe makna
17,17,17 …student depends on Morfologi Seharusnya 3rd person 'depends',
Likewise the university student depend on professor to
professor to continue his Sintaksis possessive 'his', dan ketidak-tepatan
extend their education program.
education program Semantik kata 'extend'
Likewise students in university depend on professor to 23 … to continue their
education program Sintaksis Seharusnya infinitive 'continue'
continued their education program
28,28 Likewise…to continue Seharusnya 'likewise' dan
It is the same like the students in university they also Sintaksis
their education program ketidaktepatan penggu-naan kata
depend on professor to continue their study program. Semantik
'study'
12 Para politikus bergantung pada pemberi suara The politicians depend
untuk memilihnya. on voter to choose them.
2,2,2 Politicians depend on
Politicans dependent on elector to give vote for electing Sintaksis Ketidaktepatan penggunaan kata
elector to give vote for
him. Semantik 'politicans' dan 'dependent', dan 'him'.
them.
4 All politicians depend on
All politician depend on vote giver to choose them. voter to choose them. Morfologi Seharusnya 'politicians'
5,5 Politicians depend on the
Morfologi Seharusnya plural 'politicians' dan
Politician dipend on the giver support to choose them. giver supprot to choose
Semantik kata 'depend'
them.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 143


6 … voter giver to choos
Politicians depend on the voter giver to choose him/her. them. Sintaksis Seharusnya object case 'them'
8 Politicians depend…
Politician depend on voter to vote them Morfologi Seharusnya 'politicians'
9,9,20,20 Politicians …. to vote Ketidaktepatan penggu-naan
The politicus depend on supporter to vote him. them Semantik
'politicus' dan 'him'
10,10,12,1 The politicians… to Morfologi Seharusnya 'politicians', infinitive
The politician depend on voter to choice him 2 choose them

144 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Sintaksis 'choose, dan 'them'
13,13 Politicians depend… them Morfologi Seharusnya 'politicians', dan
Politician depend on the voters to elect him
Sintaksis possessive 'them'
The politikus depend from his problem who will support 24,26 The politicians depend on Ketidaktepatan dalam pengungkapan
voter to choose them Semantik
him makna
27 Politicians depend on
Sintaksis Seharusnya object case 'them' dan
Politicians dependent on elector to give vote for him. elector to give vote for
Semantik kata 'depend'
them.
28,28,28 Those politicians depend Ketidaktepatan penggu-naan
Those politiciuan are dependts on the supporters who Sintaksis
on the suppor-ters who 'politiciuan' dan 'dependts', dan
choice them Semantik
choose them. seharusnya 'choose'
Politicues depend from other people who given 30 The politicians depend on Ketidaktepatan dalam pengungkapan
voter to choose them Semantik
something to choshing him. makna
13 Writers depend on other
Para penulis bergantung pada orang lain untuk
people to read what they
membaca apa yang telah mereka tulis.
have written
Some writer depend on other people to read what they 3,3 Some writers … they have Morfologi Seharusnya plural 'writers' dan kata
have read. written Semantik 'written' as past participle
Writer depend on other people to read what they had 4 Writers depend on other
people … Morfologi Seharusnya plural 'writers'
written.
The writer dipend on the other one to read what they 5,5,5 The writers depend… they Morfologi Seharusnya plural 'writers' dan past
have write. have written Semantik participle 'written'
7 Writers depend on other
Ketidaktepatan dalam pengungkapan
The writer depend on the reader. people to read what they Semantik
makna
have written
The writer depend on other people to read what they 8,8,29,29 The writers… what they Seharusnya plural 'writers' dan past
have written Morfologi
have wrote. participle 'written'
The writer depending on other people for read what they 9,9,9 The writers depend … Morfologi Seharusnya infinitive 'depend' dan
have writen. what they have written. Sintaksis past participle 'written'
10 … what they have written
Authors depend on others to read what they have writen Morfologi Seharusnya past participle 'written'

The writers depend on other people to read what they 12 … what they had written
Morfologi Seharusnya past participle 'written'
had wrote
15,15,15,1 The writers depend on … Morfologi Seharusnya plural 'writers', kata
The writer hanging out to other people for reading what
5 for reading what they have Sintaksis 'depend', subject 'they' dan past
his write
written Semantik participle 'written'
Writer depend on the reader to read what they have 17,28 Writers depend on reader
… Morfologi Seharusnya plural 'writers'
written
The writers depent from the readers to read his problem 24 The writers … to read Ketidaktepatan dalam pengungkapan
what they have written Semantik
on the office makna
26 The writers … to read Ketidaktepatan dalam pengungkapan
The writers depend from the readers to read his problem what they have written Semantik
makna
14 Now this is time to
Sekarang inilah waktunya untuk bertanya. ask/this is its time to ask.
4 … to ask
Now this is time to asking. Sintaksis Seharusnya infinitive 'ask'
5 … to ask
Now its time to asked Sintaksis Seharusnya infinitive 'ask'
9 … for giving the question Seharusnya 'giving' as present
Now it is the time for give the question Morfologi
participle
11,22 … for asking. Seharusnya 'asking' as present
Now this is time for ask. Morfologi
participle.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 145


23 … to ask.
Currently, this is time to asking. Sintaksis Seharusnya infinitive 'ask'
15 If I depend on other
Andaikan saya bergantung pada orang lain untuk
people to obtain the
mencapai sukses yang saya inginkan.
success that I want
3 … to get success that I
If I depend on other people to get success who I want. want. Sintaksis Seharusnya relative pronoun 'that'

If I depend on other people to achieve success who I 4,23 … to achieve success that
Sintaksis Seharusnya relative pronoun 'that'

146 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


want. I want
11,11,11 If I depend on other Morfologi Penambahan 'am' salah,
If I am hang to another people for reach success that I
people for reaching … Sintaksis ketidaktepatan kata 'hang', dan
need
Semantik seharusnya 'reaching'
15,15 If I depend on… for Morfologi Conditional formation salah dan
I am depend to other people for get success what I want. getting… Sintaksis seharusnya 'getting'
18,18 … others to get a success Penghilangan infinitive 'get',
Sintaksis
If I depend on others to ^ a success that I desire. that I want ketidaktepatan penggunaan kata
Semantik
'desire'
As I depend on the other people to get success that I 25,25 If I depend on … that I Sintaksis Seharusnya conjunction 'if' dan kata
desire. want Semantik 'want'
28,28 If I depend … that I want Sintaksis Ketidaktepatan penggu-naan kata
If I follow the other people to get success as I want.
Semantik 'follow dan 'as'
16 What should I do to
Apa yang harus saya lakukan untuk membuat orang
make these people
ini menyokong saya dan menerima kepemimpinan
support me and accept
saya?
my leadership?
What I must do to make someone support me and 3 What must I do to make Ketidaktepatan interrogative
these people…. Sintaksis
receive my leadership? formation
9,9,9 What have to I do for Morfologi Interrogative formation tidak tepat,
What I have to do for make other people support me and
making... my leadership? Sintaksis seharusnya 'making' dan kata
accept with my leader
Semantik 'leadership'.
What can I do for making these people prop up me and 11,11 …support and accept my Sintaksis Ketidaktepatan penggu-naan kata
accept ^ leadership? leadership? Semantik 'prop up' dan penghilangan poss. 'my'
What I must do to make the people support me and to 14 What must I do to make Ketidaktepatan interrogative
the people… Sintaksis
receive my leadership? formation
15,15,15 What must I do to make
What I must do making this people to support me and Interrogative formation tidak tepat,
these people… my Sintaksis
receive ^ leadership? seharusnya to inf. 'to make' dan 'my'
leadership?
What must I do to make the people support and receive 21 …people support eceive Ketidaktepatan penggu-naan kata
my leadership? Semantik
my instruction? 'instruction'
What be must my behaviour for make this people prop 22 What must I do to make Ketidaktepatan dalam pengungkapan
these … my leadership? Semantik
up me and accept my leadership? makna
What will ^ do to make he or she to support me and 23 What will I do to make Sintaksis Peng. subject 'I' dan ketidaktepatan
receive my leadership? these people … Semantik 'he or she'
17 The/ its answer is right
Jawabannya adalah berpikir benar tentang orang
thinking about other
lain.
people.
3 The answer is right
The answer is right think about other people thinking obeout… Morfologi Present participle 'thinking'
5 The answer is right Ketidaktepatan penggunaan kata
The answer is positif thinking about other people thinking… Semantik
'positif'
6 The answer is right Seharusnya 'thinking' as present
The answer is right thnik about other people. thinking… Morfologi
participle
7,19,20,24 The answer is right Penempatan adjective 'right' kurang
The answer is thinking right about others ,26,30 thinking… Sintaksis
tepat
11,11 The answer is right Morfologi Ketidaktepatan kata 'good' dan
The answer is good think about another people thinking… Semantik seharusnya 'thinking'
12 The answer is true Seharusnya present participle
The answer is true think about other people thinking… Morfologi
'thinking'
16 The answer is right Semantik
The answer is thinking possitivelly about other people thinking… Ketidaktepatan kata 'possitivelly'

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 147


17 The answer is right
Ketidaktepatan dalam pengungkapan
The answer is thing objective rightly to the other thinking about other Semantik
makna
people
22 To think right
The answer is to think best about other people Semantik Ketidaktepatan kata 'best'
29 True thinking
The answer is thinking true about another people Sintaksis Penempatan 'true' kurang tepat
18 Right thinking about
Berpikir benar tentang orang lain dan mereka akan other people and they

148 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


suka dan mendukung anda. will like and support
you.
Right thinking about other people than them would like 5 …and they would support Seharusnya conjunction 'and' dan
you. Sintaksis
and support you. subject 'they'
Thinking right about others and they will like and 7 Right thinking about Penempatan adjective 'right' kurang
others… Sintaksis
support you. tepat
Correct thinking about another one so they will like and 10 …they will like and
support you Semantik Ketidaktepatan peng. kata 'carry on'
carry on you
Good think about another people and they will like and 11,11 Right thinking about other Morfologi Ketidaktepatan kata 'good' dan
support you. people… Semantik seharusnya 'thinking'
True think about other people about other people and 12 True thinking about other Seharusnya present participle
people… Morfologi
they like and support you. 'thinking'
Just make sure your mind possitive to other people and 16 Right thinking to other Semantik Ketidaktepatan penggu-naan
they will like and support you. people… 'just…possitive.
Thing rightly to the other and they interested then 17 Right thinking about Ketidaktepatan dalam pengungkapan
other people and they ... Semantik
supporting you makna
Thinking right about other people and they will like and 20,24,26,3 …right thinking… Penempatan adjective 'right' kurang
0 Sintaksis
support you tepat
19 Belajar berbicara bahasa Inggris. Learning to speak
English.
5 Learning to speak English
Learning ^ speak English. Sintaksis Seharusnya to infinitive 'to speak'
6 Studying to speak English Morfologi Seharusnya 'studying' dan to
Study ^ speak English.
Sintaksis infinitive 'to speak'
8,11,12,29 Studying to speak English Seharusnya 'studying' as present
Study to speak English. Morfologi
participle
9 Learning of speaking…
Learning ^ speaking English language Sintaksis Seharusnya ada prep. 'of''
10,14,15,2 Leaning to speak English. Seharusnya present participle
Learn to speak English 0,25 Morfologi
'learning'
21,22 Studying of speaking Seharusnya 'studying' as present
Study of speaking English English Morfologi
participle
23,24,30 Studying of speaking Morfologi Seharusnya 'studying' as present
Study ^ speaking English English Sintaksis part.. ada 'of''
20 Learning to speak a
Belajar berbicara bahasa asing yang baik,
foreign language well,
pembelajar tidak harus takut membuat kesalahan-
learner must not be
kesalahan.
afraid of making
mistakes.
1,1,1 Learning to speak …, Seharusnya 'learning', ada 'be'
Learn to speak foreign language well, learner should not Morfologi
learner should not be sebelum adjective afraid, dan
^ afraid of making mistake. Sintaksis
afraid of making mistakes. Plural 'mistakes'
1,1,1,1 Learning of speaking Seharusnya ada 'of'' sebelum
Learning ^ speaking English well, learners mustn't ^ mustn't be afraid to do Morfologi speaking, 'be' sebelum adjective
afraid to doing mistake. mistakes. Sintaksis afraid, infinitive 'do', dam Pl
'miatakes'
Study wells for foreign language, the learner does not 4 Learning …, be afraid of Ketidaktepatan dalam pngungkapan
making mistakes Semantik
have to make mistakes makna

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 149


Learning ^ speak foreign language well, students should 5,5 Learning to speak… to Morfologi Seharusnya to infinitive 'to speak' dan
be not afraid to make mistake make mistakes. Sintaksis plural 'mistakes'
9,9,9,9 Learning of speaking
Learning ^ speaking foreign language well, learners Morfologi Seharusnya ada 'of'', 'be' sebelum
shouldtn't be afraid to
shouldn't ^ afraid ^ make mistake. Sintaksis afraid, 'to make', dan 'miatakes'
make mistakes.
Learn to speak foreign language well, learner should not 10 Learning to speak foreign Seharusnya present participle
… Morfologi
be afraid to make mistakes. 'learning',
11,11,11,1 Studying to speak.. must Seharusnya 'studying', 'to speak' dan
Study ^ speak foreign language that well, students must Morfologi

150 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


1,11 not be afraid to make 'to make', ada 'be' dan plural
not ^ afraid ^ make mistake. Sintaksis
mistakes. 'mistakes'
Learning to speak a foreign language well, learners must 17 … to make mistakes
Morfologi Seharusnya plural 'mistakes'
not be afraid to make mistake.
20,20,20,2 Learning…foreign … Seharusnya 'learning', kata strange
Learn to speak strange language well, students mustn't ^ Morfologi
0 mustn't be afraid of tidak tepat', penghilangan 'be', dan
afraid of making mistake. Sintaksis
making mistakes. seharusnya 'mistakes'
Learning English language as well as, learner should not 25 Learning… afraid of Ketidaktepatan dalam pengungkapan
making mistakes. Semantik
fright or make quilty. makna
21 Language is for
Bahasa adalah untuk komunikasi dan kesalahan-
communication and
kesalahan merupakan pertimba-ngan kedua.
mistakes are the second
consideration.
2,2 Language is for… and
Language is for communication and the mistakes is the Morfologi Seharusnya to be 'are' dan noun
mistakes are the second
second consider. Sintaksis formation 'consideration'
consideartion
Language is for communication device and the mistakes 3 Language is for… are Ketidaktepatan penggunaan kata
second consideartion Semantik
are second balance 'balance'
5,5,5 Language is for … Seharusnya 'communication' dan
Language is for comunication than the mistakes are the Morfologi
communication and… 'consideration' as noun formation,
second considering Sintaksis
second consideartion conj. 'and'
Language is for communication and the mistakes is the 7,27,29 …mistakes are the second
consideration Sintaksis Seharusnya to be 'are'
second consideration
9,9 Language is for
Language is for communicate and the mistake are the Seharusnya 'communication' as noun
communication and Morfologi
second consideration formation dan plural 'mistakes'
mistakes are…
11,11 …and mistakes… the Seharusnya plural 'mistakes' dan
Language is for communication and the mistake Morfologi
second consideration. ketidaktepatan penggu-naan kata
constitute the second weighing. Semantik
'weighing'
Language is for communication and the mistakes seem 14 …mistakes are the second
consideration Sintaksis Seharusnya to be 'are'
the second consideration
15,15 Language is for … Seharusnya 'communication' as noun
Language is for comunication and the wrongss are the Morfologi
communication and… formation, dan penghilangan
second ^ Sintaksis
second consideartion 'consideration'
Language to be communicate and the mistakes being the 17,17 Language to communi- Penambahan 'be' tidak tepat dan
cate and mistakes are… Sintaksis
second consideration seharusnya to be 'are'
Language is for communication and made mistakes is 21,21 … mistakes are the second Sintaksis Seharusnya to be 'is' dan
the second immaged. consideration Semantik ketidaktepatan kata 'immaged'
Language is for communication and the mistake that the 22,22 …mistakes are the second Morfologi Seharusnya 'mistakes' dan
second balance. consideration Semantik ketidaktepatan. kata 'balance'
Language is for communication and the mistakes are the 24,26 … mistakes are the second Ketidaktepatan penggunaan kata
consideration. Semantik
second problem 'problem'
Language is communicative in the our daily living and 25 Language is for …… are Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Second consideration Semantik
quilty is normal in communication. makna
Language is for comunication and these mistakes are the 28 Language is for Morfologi Seharusnya 'communication' as noun
second consideration communication … formation.
Language is for communication and the mistakes is the 30,30 … mistakes are the second Ketidaktepatan peng. kata 'problem',
consideration. Semantik
second problem harus to be 'are'
22 Sementara anda sedang berkomunikasi, anda akan While you are
menyadari kesalahan-kesalahan anda. communicating, you will
realize your mistakes
2,2 While you are Seharunya present participle
While you are communication, you will relise your Morfologi
communicating, you will 'communicating' dan
mistakes Semnatik
realize… ketidakatepatan kata 'relise'

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 151


3,3,3 While you are Seharunya present participle
While you are communication, you will consider your Morfologi
communicating, you will 'communicating', plural 'mistakes'
mistake Semnatik
realize your mistakes dan ketidakatepatan kata 'consider'
Temporary you are communication, you will realize 4,4 While you are Semantik Ketidaktepatan peng. kata 'temporary'
your mistakes. communicating … Morfologi dan seharusnya 'communicating'
5 While you are commu-
Temporary you being talking you will relized your Ketidaktepatan dalam pengungkapan
nicating, you will realize Semantik
mistake. makna
your mistakes

152 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


While you are speaking, you will be aware your 10 While you are Ketidaktepatan dalam peng. kata
communicating … Semantik
mistakes 'speaking'
You entirely while communication, you will to realizer 11 While you are Ketidaktepatan dalam pengungkapan
communicating … Semantik
your mistake. makna
Temporary you are communicating, you will concious 15,15 While … you will realize Semantik Ketidaktepatan penggunaan kata
your wrongs. your wrongs Morfologi 'temporary' dan 'concious'
While you are communicating, you will conscious your 20,20 … you will realize your Semantik Ketidaktepatan kata 'conscious'
mistake. mistakes Morfologi Seharusnya plural 'mistakes'
24,24 While…communicating Ketidakepatan peng.
When you are speaking you will know your mistakes. you will realize … Semantik
Kata 'speaking' dan 'know'
26,26 While…communicating Ketidakepatan penggunaan
While you are speaking you will know your mistakes. you will realize … Semantik
Kata 'speaking' dan 'know'
30 While you are Ketidaktepatan dalam pengungkapan
When you speaking you will know your mistake communicating, … Semantik
makna
23 Anda dapat menggunakan kesalahan-kesalahan ini You can use these
untuk memperbaiki keterampilan komunikatif mistakes to improve
anda. your communicative
skill.
You can use the mistake to revise your communicative 1 You can use these
mistakes … Morfologi Seharusnya plural 'these mistakes'
skill.
You can use these mistakes for rectifying your 2 You can use these Ketidaktepatan penggunaan
mistakes for improving Semantik
communicative skill. kata 'rectifying'
You have used this mistakes to improve your 4 You can use these Sintaksis Ketidaktepatan penggunaan
communicative skill mistakes … Semantik 'have used' dan 'this'
You can use this mistake to prepare your 5,5 …these mistakes to Morfologi Seharusnya plural 'these mistakes'
communicative capability. improve … Semantik dan kata 'improve'
You can use these mistakes to fix your communication 7,7 …to improve your Ketidaktepatan penggunaan kata 'fix'
communicative skill Semantik
skill. dan 'communicative'
You can use these mistakes for consider your 9,9 …for improving your Ketidaktepatan penggunaan kata
communicative skill. Semantik
communicate skill. 'consider' dan 'communicate'
You can use these mistakes to improve your speaking 10 …to improve your Ketidaktepatan penggunaan
communicative skill Semantik
skill. Kata 'speaking'
You can use this mistakes to repair your communicative 12 …these mistakes … Seharusnya demonstrative
Sintaksis
skill. Pronoun 'these'
15,15,15 You can use these wrongs Seharusnya infinitive 'use',
You can using this wrongs to improve your skill to improve your demonstrative pronoun 'these',
Sintaksis
communicative communicative skill Penempatan adjective
'communicative' kurang tepat.
20,20,20 …these mistakes to Seharusnya plural 'these mistakes'
You can use this mistake to correct your communicatif Morfologi
correct your dan ketidaktepatan kata
ability. Semantik
communicative skill. 'communicatif' dan 'ability
You can be using those mistake for the repair you 22 You can use these Ketidaktepatan dalam pengungkapan
mistakes … Semantik
communication skill makna
You can use it as our experience to get success for next 25 You can use these Ketidaktepatan dalam pengungkapan
mistakes … Semantik
communication makna
26,26,26 You can use these Seharusnya infinitive 'use', 'these',
You can used that mistakes to improve your Sintaksis
mistakes… ketidaktepatan penggu-
communicative tallen Semantik
communicative skill naan kata 'tallen
You can use these mistake for increase your 27,27 …for improving your Ketidaktepatan kata 'increase' dan
communicative skill Semantik
communication skill 'communication'
You can use those mistakes to correct your 28 … your communicative
skill Morfologi Ketidaktepatan adjective formation
comunicative skill

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 153


24 Your way to say
Cara anda mengatakan sesuatu mungkin berbeda something may be
dari apa yang dikatakan oleh penutur asli. different from what a
native speaker says/what
is said by native speaker.
The way to say something perhaps different from what 3,3 Your way… from what is Seharusnya possessive 'your',
said by native speaker Sintaksis
he said by native speaker negative formation 'is said'
4,4,4 Your way ... what had Ketidaktepatan penggu-naan kata
Your method said something may be different from Sintaksis
been said by native 'method' dan narrative', passive

154 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


what had said narrative speaker. Semantik
speaker formation tidak tepat
5,5,5 You way to say… the Ketidaktepatan penggu-naan 'style'
Your style to said something may be different from the Sintaksis
native speaker said. dan 'original taller, dan seharusnya
original taller said. Semantik
infinitive 'say'
The way you say something bay be different from what 10 The way you … what the
native speaker says. Sintaksis Penghilangan adjective 'vative'
the ^ speaker says.
11 Your way to say
Your manner say that different something from what something may be
Semantik Ketidaktepatan pengungkapan makna
that be said by derscendent original different from what is said
by native speaker.
14,14 Your way to tell about Ketidaktepatan penggunaan kata
Your method to tell about something may ^ different Sintaksis
something may be… 'method' dan seharusnya ada 'be'
from the native speaker tells Semantik
sebelum different
22 Your way to say … native Ketidaktepatan dalam pengungkapan
The way of your ideal may be differents to speaker speaker Semantik
makna
23,23,23 Your way ... what had Ketidaktepatan penggunaan kata
Your method to say something may be different from Sintaksis
been said by native 'method' dan narrative', passive
what had said narrative speaker. Semantik
speaker formation tidak tepat
24 Your way to say
Probably the method to say something is different something may be Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Semantik
between the writer different from what a makna
native speaker says
26 Your way to say
Probably the method saying something is differentes something may be Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Semantik
between the writer and original speaker different from what a makna
native speaker says
25 Oleh sebab itu anda harus selalu mela-kukan latihan So that you must always
berbicara secara teratur. do speaking exercise/
practice regularly
2,2 Therefore you have to Seharusnya 'speaking' as present
Therefore you have to always practice your speak
always practice your Morfologi participle dan adverb formation
regurally
speaking regularly 'regularly'
Therefore you always must do practice speaking 3 Therefore you must Penempatan adverb 'always' kurang
always… Sintaksis
regularly tepat
5 So that you must always
Ketidaktepatan dalam pengungkapan
So that you be must be tray to speak well do speaking exercise Semantik
makna
regularly
That is why you have to always practice speaking 6 So that …
Sintaksis Seharusnya conjunction 'so that'
regularly.
8,8,8 Therefore you must Penghilangan adverb 'always',
Morfologi
Therefore you must ^ speak exercise regularity. always do speaking infinitive 'do', seharusnya 'speaking',
Semantik
exercise regularly. dan ketidaktepatan kata 'regularity'
By the way you must always practice to speak by 9,9 So that you must always Seharusnya conjunction 'so that' dan
practice to speak regularly Sintaksis
regular adverb formation 'regularly.
Therefore you must always do speaking exercise in 10 ...always do speaking Ketidaktepatan penggu-naan kata 'in
exercise regularly Semantik
orderly orderly'
Therefore you must always do speak practice in order 11,11 …do speaking practice Morfologi Seharusnya 'speaking' dan kata
style regularly. Semantik 'regularly'
That is why you should always practice your speaking 16,16 So that you … your Seharusnya conjunction 'so that' dan
speaking regularly. Sintaksis
formly everytime. kata 'regularly'.
20,20 So that you… to speak Morfologi Seharusnya 'so that' dan adverb
Cause of that you must always practice to speak regular. regularly. sintaksis formation 'regularly.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 155


22 So that you should always
Otherwise you should be always do learn speak within Ketidaktepatan dalam pengungkapan
practice speaking Semantik
the continous makna
regularly
25 So that you should always
Ketidaktepatan dalam pengungkapan
So you must be speak regularly practice speaking Semantik
makna
regularly
26 If you want to speak
Apabila anda ingin berbicara bahasa Inggris dengan English well, you must
baik, anda harus berani berkomunikasi dengan be brave to

156 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


teman-teman anda yang ingin belajar bahasa communicate with your
Inggris. friends who want to
study English.
2,2,2,2 …you have to
If you want to speak good English, you have to Seharusnya infinitive 'communicate',
communicate bravely with
commonication bravely with your friends which ^ Sintaksis relative pronoun 'who', penghilangan
your friends who want to
studying English 'want' dan 'to study'
study English
If you want to speak English well, you must ^ brave to 3,3,3 …you must be brave to Seharusnya ada 'be' sebelum
communication with your friends who want to learning communicate…to learn Sintaksis adjective 'brave', infinitive
English. English 'communicate', dan 'learn'
4,4,4 …you have to be brave to
If you want to speak English well, you have to ^ brave ^ Seharusnya ada 'be' sebelum
communicate with your
communicate with your friends who want ^ study Sintaksis adjective 'brave', to infinitive 'to
friends who want to tudy
English. communicate', dan 'to study'
English
If you want to speak English well, you must be brave to 5 …you must be brave to
Seharusnya to infinitive 'to
comunication with your friends who want to study communicate… Sintaksis
communicate'
English.
9,9,9 If you want to speak
If you want ^ speak English well, you must be Seharusnya to infinitive 'to speak', 'to
English well, you must be Sintaksis
confindent to communicate with your friends who want study', dan ketidaktepatan
brave…who want to study Semantik
^ study English. penggunaan kata 'confident'
English
If you want to speak English well, you must ^ brave to 11,11,11 …you must be brave to Seharusnya ada 'be' sebelum
communication with your friends that want ^ study communicate…want to Sintaksis adjective 'brave', infinitive
English. study English 'communicate', dan 'to study'
If you want good to speak English, you must defy 15,15 …you must be brave to Ketidaktepatan penggunaan kata
Sintaksis
communicattion with your friends who want to study communicate with your 'defy' dan seharusnya to ifninitive 'to
Semantik
English. friends… communicate'
17,17,17 …you must be brave to Ketidaktepatan penggunaan kata
If you want to speak English well, you should eager to Sintaksis
communicate to your 'eager', seharusnya infinitive
comunicate to your friend who want to learn English. Semantik
friends … 'communicate' dan plural 'friends'
If you want to speak English well, you must ^ brave to 20 …you must be brave to Seharusnya ada 'be' sebelum
communication with your friends that want to study communicate…want to Sintaksis adjective 'brave', infinitive
English. study English 'communicate'.
If you want ^ speak English well, you must be brave to 24,24 If you want to speak …
Seharusnya to infinitive 'to speak' dan
communicate with your friends who want ^ study who want to study English Sintaksis
'to study'
English.
25,25,25 If you want to speak
If you want speaking English as well as, you have to be Seharusnya to infinitive 'to speak',
English well, you have to Sintaksis
brave speaking with your friends who want to learn adverb 'well' dan ketidaktepatan
be brave to Semantik
English language. penggunaan kata 'speaking'
communicate…
If you want to speak English well, you should be brave 28,28 …to communicate with
Sintaksis Seharusnya infinitive 'communicate'
to comunicate with the people who want to speaking you’re the people who
Semantik dan ketidaktepatan kata 'speaking'
English. want to learn English
30,30,30 …to communicate with Ketidaktepatan penggu-naan kata
If you want to speak English well, you must be brave to Sintaksis
your friends who want to 'speaking' dan seharusnya to
speaking with your friends who want ^ studies English.
study English infinitive 'to study'
27 The effective
Komunikasi yang efektif untuk mening-katkan
communication to
kemampuan berbicara adalah komunikasi lisan.
increase speaking ability
is oral communication.
2,2 The effective
The effectif communication to increase speaking ability Ketidaktepatan penggu-naan kata
communication… is oral Semantik
is conversation 'effectif' dan 'conversation'
communication
5,5,5,5 The effective Ketidaktepatan penggu-naan kata
Morfologi
Efektif comunication to increas speaking ability is communication to 'efektif' dan 'language', seharusnya
Sintaksis
language communication. increase… is oral 'communication' dan infinitive
Semantik
communication 'increase'

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 157


The effective communication to increase speak ability is 8 …to increase speaking Seharusnya 'speaking' as present
ability… Morfologi
oral communication. participle
9,9,9 The effective
Seharusnya 'developing' as present
The effective communicate for develop ability of communication for Morfologi
participle, dan ketidaktepatan
speaking is oral communicate. developing…is oral Semantik
penggunaan kata 'communicate'
communication
10,10,10 The effective…speaking Ketidaktepatan penggunaan kata
The efective communication to increase speaking skill ^ Sintaksis
ability is spoken 'efective' dan 'skill', dan penghilangan
spoken communication. Semantik

158 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


communication to be 'is'
11 The effective
That evective communicative for speak increase skill is Ketidaktepatan dalam pengungkapan
communication to … is Semantik
oral communication makna
oral communication
14 The effective
Communication which efective to use to increase the Ketidaktepatan dalam pengungkapan
communication to … is Semantik
ability of speaking is direct communication (speaking). makna
oral communication
The right and effective way to increase your speaking 16 The right and effective Ketidaktepatan penggunaan kata
communication… Semantik
ability is try to do oral communication 'way'
21,21 The effective Seharusnya 'developing' as present
The effective communicate for increase speaking ability Morfologi
communication for participle, dan ketidaktepatan
is verbal communication Semantik
increasing… penggunaan kata 'communicate'
22 The effective
The effective of communication which develop our Ketidaktepatan dalam pengungkapan
communication to … is Semantik
speaker competences is oral speak makna
oral communication
30,30 The effective communi-
Effective communicative do develop speaking ability is Ketidaktepatan penggunaan kata
cation… is oral Semantik
oral communicative 'communicative'
communication
28 Because in oral
Karena dalam komunikasi lisan ada pembicara dan
communication there are
ada pendengar.
speakers and listeners.
It caused in oral communication there is speaker and 4,23 Because in oral
communication … Sintaksis Seharusnya conjunction "because'
there is listener
5,5,5 Because on oral
Because in language communication any speaker and Ketidaktepatan penggu-naan kata
communication there are Semantik
audians. 'language', 'any', dan audians.
speakers and listeners.
Because in oral communication there is speaker and 7,8,16,25 …there are speakers and
listeners Sintaksis Seharusnya to be 'are'
listener
Because in oral communication there ^ speaker and 13 …there are speaker s and
listeners Sintaksis Penghilangan to be 'are'
listener
Because in direct communication there is speaker and 14,15 Because in oral Ketidaktepatan penggunaan kata
communication … Semantik
there is listener 'direct'
Because in oral communication there are comunicator 17,17,18,1 …there are speaker s and Ketidaktepatan penggunaan kata
8 listeners. Semantik
and receiver 'comunicator' dan 'receiver'
24 Because in oral
Because in the communicative practise the are speaker Ketidaktepatan dalam pengungkapan
communication there are Semantik
and listener makna
speaker and listener.
29 Speaker wants to say
Pembicara ingin mengatakan sesuatu kepada something to listener
pendengar karena ada tujuan-tujuan tertentu. because there are
specific purposes
Speaker wants to tell something to the listener for 1 …to listener for certain
purposes. Morfologi Seharusnya plural 'purposes'
certain purposes
Speaker wants to say something to listener because there 2,2 …there are certain Sintaksis Penghilangan to be 'are' dan
^ certain oppertunities. purposes. Semantik ketidaktepatan peng. 'oppertunities'
5,5,5,5 Speaker wants to say Morfologi Seharusnya 3rd person singula 'wants',
Speaker want to said something to audians because
something to listener Sintaksis infinitive 'say', plural 'purposes' dan
certain purpose
because certain purposes Semantik ketidaktepatan kata 'audians'
6,6 Speaker wants … Morfologi
Speaker want to say something to listener because there Seharusnya 3rd person singula 'wants',
because there are certain Sintaksis
is specific purposes dan to be 'are'
purposes Semantik
Speaker wants to said something to listener because 11,11 …to say something … Morfologi Seharusnya infinitive 'say' dan plural
there are certain objective there are certain objectives Sintaksis 'objectives'

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 159


Speaker want to tell something to listener because there 14 Speaker wants … Seharusnya 3rd person singular
Morfologi
are specific purposes 'wants'
24 Speaker wants to say
Speaker will say something to audians because they something to listener Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Semantik
need in discusion because there are specific makna
purposes
30 Speaker wants to say
Speaker will say something to listener because he have something to listener Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Semantik
need because there are specific makna

160 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


purposes
30 Then listener wants to
Kemudian pendengar ingin mendengarkan sesuatu listen something from
dari pembicara karena ada sesuatu yang menarik. speaker because there is
interesting something.
2,2 …because there are Penghilangan adverb 'there is' dan
Then audience wants to listen from the speaker because
interesting somethings Sintaksis penemptan adjective 'interesting'
^ something interesting
kurang tepat.
3,3,3 Then listener wants… Seharusnya conjunction 'then', 3rd
Than the listener want to listen something from speaker Morfologi
there is interesting person singular present 'wants', dan
because there is something interesting Sintaksis
something penempatan 'interesting' tidak tepat.
Afterwards the listener wanted ^ hear something from 4 Then listener wanted to
hear … Sintaksis Seharusnya to infinitive 'to hear'
speaker because there was interesting something.
6,6 …listener wants …there is Seharusnya 3rd person singular
Afterwards the listener want to listen something from Morfologi
interesting something present 'wants', dan penempatan
speaker because there is something interesting. Sintaksis
'interesting' tidak tepat.
Then the listener wants to listen something from speaker 7 …there is interesting Ketidaktepatan penempatan adjective
something Sintaksis
because there is something interesting. 'interesting'
14,14 Then listener wants to Seharusnya 3rd person singular
Then listener want to hear about something from Morfologi
hear about something present 'wants' dan kata speaker yang
conversation because there are interesting somethings. Semantik
from speaker … tepat.
22 Then listener wants to Ketidaktepatan dalam pengungkapan
Then listening to speaker because this is beautiful listen something from Semantik
makna
speaker because there is
interesting something
Afterwards the listener wanted ^ heard something from 23 Afterwards the listener
wanted to hear… Sintaksis Seharusnya to infinitive 'to hear'
speaker because there was interesting something.
24 Then …because there is Seharusnya conjunction 'the' dan
So listener will listen something from speaker because
interesting something Sintaksis penempatan adjective 'interesting'
there is something interesting
kurang tepat.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 161


Lampiran 3a

Klasifikasi dan Rekapitulasi Kesalahan Terjemahan


A. Kesalahan Bahasa Tinjauan Morfologi
1. Jenis Kesalahan ‘Plural (Penggunaan Singular yang
Seharusnya Plural)’

Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Informan
1 7,9 not his employee not his employees
2 15 not his worker not his workers
3 4,8,10,12 politician politicians
3, 4, 5, 8, 9,
4 the writer the writers
15,17, 28, 29
1, 5, 9, 11, afraid of making afraid of making
5 17, 20 mistake mistakes
mistake are the second mistakes are the second
6 9,11,22 consideration consideration
you will realise your you will realise your
7 3,20 mistake mistakes
you can use the you can use these
8 1,5,20 mistake mistakes
9 1,5 for caertain purpose for certain purposes
there are certain there are certain
10 11 objective objectives
11 17 your friend your friends

162 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


2. Jenis Kesalahan ‘Third Person Singular Present
(Infinitive+es/s)’
No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
3,5, 7, 8, 9, 10, 14, the principle is success the principle is
1
18, 20, 24 depend success depends
the rule is success the rule is success
2 4,6,12,23,25
depend depends
3,4,5,6,7,8,9,10,14,
3 an executive depend an executive depends
20, 23, 24,25
4 3,4,5,9,12,20,25 a salesman depend a salesman depends
5 1,10,11,16,21 the salesman fail the salesman fails
student at university student at university
6 6,9,12,17,
depend depends
7 6,14 speaker want speaker wants
3,614 listener want listener wants

3. Jenis Kesalahan ‘Present Participle’


No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 11,11,11 good think right thinking
2 12,12,12, true/right think true thinking
3 9,11 for buy for buying
4 11 for continue for continuing
5 9 for give for giving
6 11,22 for ask for asking
7 11 for reach for reaching
8 15 for get for getting
9 9 for make for making
6,8,11,12,29,10,14, 15, study/learn to speak studying/learning
10
20, 25,21,22, 23, 24, 30 English to speak English
study/learn to
study/learn to speak a
11 1,10,11,20, speak a foreign
foreign language
language
while you are shile you are
12 2,3,4
communication communicating
13 2 your speak your speaking
do speaking
14 8,11 do speak exercise practice
15 21 for increase for increasing

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 163


4. Jenis Kesalahan ‘Past Participle’
No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 5 what they have write what they have written
2 8,29 what they have wrote what they have written
3 9,10 what they have writen what they have written
4 12 what they had wrote what they had written
5 15 what his write what they have written

5. Jenis Kesalahan ‘Noun Formation’


No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 2 The only obstructing The only obstruction
2 2 Second consider Second consideration
3 5,15,28 For comunication For communication
4 5 Second considering Second consideration

6. Jenis Kesalahan ‘Adjective Formation’


No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 28 your comunicative skill your communicative
skill

7. Jenis Kesalahan ‘Adverb Formation’


No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 2 speak regularlly speak regularly
2 20 speak regular speak regularly

B. Kesalahan Bahasa Tinjauan Sintaksis


1. Jenis Kesalahan ‘Noun’
No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 25,25 a basic ^ a basic rule
2 12,25 that role is^ that rule is success

164 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


2. Jenis Kesalahan ‘Infinitive’
No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 5 to getting to get
2 30,3 to doing to do
3 1 will ^ will dismiss
4 2 will deprivation will deprive
5 4 do not wanted do not want
6 5 do not ^ do not want
7 5 would released would release
8 6 will fired will fire
9 15 to obeyment to obey
10 5,23 to bought to buy
11 16 to buying to buy
12 17 he’ll failed he’ll fail
13 1,5 to continou to continue
14 23 to continued to continue
15 10,12 to choice to choose
16 9 the writer depending the writer depends
17 4,23 to asking to ask
18 5 to asked to ask
19 18 to ^ a success to get a success
20 15 can using can use
21 26 can used can use
22 5 to said to say
must do speaking
23 8 must ^ speak exercise
exercise
24 2,3 have to communication have to communicate
25 3 want learning English want to learn English
brave to
26 11,17,20 brave to communication
communicate
27 28 want to speaking want to speak
28 5 to increas to increase
29 5,11 want to said want to say

3. Jenis Kesalahan ‘to infinitive’


Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Informan
1 22 want ^ him want to obey him
2 15 do making do to make
3 5,6,5,11,17 learning ^ speak Englisk learning to speak English
4 10,11 afraid ^ make afraid to make

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 165


5 2 want studying want to study
6 4 brave ^ communicate brave to communicate
7 4,9,17 want ^ study English want to study English
8 5 to comunication to communicate
9 9 if you want ^ speak if you want to speak
must defy must be brave to
10 15
communication communication
11 25 want speaking want to speak
12 30 want ^ studies want to study
13 4 wanted ^ hear wanted to hear
14 23 wanted ^ heard wanted to hear

4. Jenis Kesalahan ‘Adjective’


No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
7,7,17,19,19, 20, 20, 24,
right thinking/
1 24, 26, 26, 29, 30, 30, thinking right/true
true
12,7, 20, 24,26,30
communicative
2 15
skill communicative skill
what the ^speaker what the native
3 10
says speaker says
interesting
4 6,7,24 something interesting
something
5 13 the ^ rule the basic rule

5. Jenis Kesalahan ‘Preposition’


Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Informan
1 6 let see ^ this way let see with this way
2 12 students of university students at university
9, 23, 24, learning/studying ^ learning/studying of
3
30, 3, 9 speaking English speaking English
obstructor arround you and obstruction between you
4 16
what you want and what you want

166 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


6. Jenis Kesalahan ‘Adverb’
No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 3 you always must you must always
2 8 you must ^ always you must always
because ^ something because there is
3 2
interesting interesting something

7. Jenis Kesalahan ‘Conjunction’


Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Informan
1 5 so that the students likewise the students
2 9,13 also the student likewise the student
3 12 like a students likewise the students
4 28 it is the same like student likewise the student
6 5 than mistakes and mistakes
7 6 that is way so that
8 9 by the way so that
9 16 that is way so that
10 16,20 cause of that so that
11 5 it caused because
12 3 than the listener then listener
13 24 so listener then listener

8. Jenis Keasalahan ‘Relative Pronoun”


Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Informan
1 27 an executive which dependent an executive depends
2 3,4,23 success who I wanted success that I wanted
3 2 friends which want friends who want
4 28 success as I want success that I want

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 167


9. Jenis Kesalahan ‘Demonstrative Pronoun’
No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 4 ^ the basic rule this is a basic rule
2 5 it is basic principle this is basic principle
3 4,12,26 this mistakes these mistakes
4 15 this wrongs these wrongs

10. Jenis Kesalahan ‘Subject Case’


No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 22 between your between you
2 22 if we are not if they do not
3 15 his have write they have written
4 22 what will ^ do what will I do

11. Jenis Kesalahan ‘Object Case’


Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Informan
1 2,4 do not obey it do not obey him
2 6 for electing him for electing them
3 10,12 to choice him to choose them
4 13 to elect him to elect them
5 27 give vote for him give vote for them

12. Jenis Kesalahan ‘Possessive Case’


Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Informan
1 3 for doing ^ instruction for doing his instruction
2 15,20,22 the instruction his instruction
3 24 it instruction his instruction
4 25 they instruction his instruction
5 7 not the employee not his employees
6 5 not they employment not employees
7 29 not their employees not his employees
8 3 its product his product

168 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


9 12 their product his product
10 20 the product his product
11 1,3 his education their education
12 6 the education his education
13 7 their study his education
14 9 their learning his education
15 12 ^ education his education
16 17 their education his education
17 15 ^ leadership his leadership
18 3 the way your way

13. Jenis Kesalahan ‘Conditional Sentence’


Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Informan
if I depend on other
1 15 I am depend on other people
people
if I depend on other
2 25 as I depend on other people
people

14. Jenis Kesalahan ‘Passive Formation’


Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Informan
what is said by native
1 3 what he said by native speaker
speaker
what had said by native what had been said by
2 4,23
speaker native speaker

15. Jenis Kesalahan ‘Negative Formation’


No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
if they do not
1 5 if they ^ not ^ to obey
want to obey
if they do not
2 11 if they are not want
want
if they do not
3 29,30 if they are not buying it
buy it

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 169


16. Jenis Kesalahan ‘Interrogative Formation’
No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 9 what I have to do what should I do
2 14,15 what I must do what must I do

17. Jenis Kesalahan ‘Be’


Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Informan
learner shouldn not be
1 1,9 learner shouldn not ^ afraid
afraid
2 3,11,20 must not ^ afraid must not be afrad
language to be language to
3 17
communicate communicate
4 14 may ^ different may be different
5 3,4,11,20 you must ^ brave you must be brave

18. Jenis Kesalahan ‘to be (am,is,are)’


Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Informan
1 12 that role ^ success that rule is success
2, 7, 27, mistakes is the second mistakes are the second
2
29, 21 consideration consideration
mistakes seem second mistakes are the second
3 14 consideration consideration
is spoken
4 10 ^ spoken communication communication
there are speaker and
5 7,8,16,25 there is speaker and listener listener
there are speaker and
6 13 there ^ speaker and listener listener
there are certain
7 2 there ^ certain purposes purposes
there are specific
8 6 there is specific purposes purposes

19. Jenis Kesalahan ‘Article’


No. Nomor Informan Kesalahan Seharusnya
1 3 a executive an executive
2 5,25 ^ executive an executive

170 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Lampiran 3b

C. Kesalahan Bahasa Tinjauan Semantik


1. Jenis Kesalahan ‘Ketidaktepatan dalam Penggunaan
Kata’

Nomor
No. Kesalahan Seharusnya
Responden
Positif thinking about Right thinking obout
1 5,6,5
other one other people
Good think about Right thinking obout
2 11,11,11
other people other people
Thinking possitivelly Right thniking about other
3 17,16
about other people people
To think best about To think right about
4 22,22
another people another
Bacis principle to get Basic principle to get
5 2,2
succesfull success
6 3 to get luck to get success
7 16 The basic platform The basic rule
8 19 Foundation principal Basic principle
Base norm for be able
9 22 Base norm to get success
success
Basic method to get
10 24,24 Basic rule to get success
successful
The basic rule to get
11 30,30 The key to get success
success
12 3 Impresion in mind Inscribe in mind
Scratch it in your
13 7,9,11,20 Inscribe it in your mind
mind
Underline in your
14 8 Inscribe in your mind
mind
14, 15, 16, 21,
15 Write in your mind Inscribe in your mind
27
17 25 Put in your mind Inscribe in your mind

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 171


The principle is The principle is success
17 2,2
successful dependent depend
Success hang to
18 11,22,29 Success depends on others
another people
19 12 That role ^ success That rule is success
Success rely on Success depends on others
20 17,17
someone support support
Success dependent
Success depends on others
21 21,27 on support of other
support
people
22 28 The methos is success The rule is success
23 1 The only hazard The only obstacle
24 12 The only blocker The only obstacle
25 16 The only obstructor The only hindrance
26 20 The first prevent The only hindrance
27 24,26,30 The first problem The only hindrance
One of constrint
between you and One of obstacle between
28 28,28
what you want it you and want you want is
based on
Look with this
29 15,30 Look with this way
method
^ eksekutive depend An executive depends on
30 5
on other others
An executive hang to
An executive depends…
31 11,11,22,22 another person for
for doing
bring
An executor depends
An executive depens on
32 12,12 on other people to
other people to execute
bring
to apply his
33 14 to execute his instruction
instruction
34 15,29 An executive hanging An executive depends
to follow his
35 16 to do his instruction
instruction

172 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


An executive rely on An executive depends on
36 17,17
someone others
^executif depend on An executive depends on
37 20,20
other people to fulfill others to do
An executive
38 21,27 An executive depends
dependent
Someone exsekutif
39 24 An executive depends
depend
The eksekutif
40 30 An executive depends
depends
41 2 not his men not his employees
42 4,7,10,15 the directur the director
Directur would
Director will release
released the
43 5,5,5,5 the executive, not his
eksekutive, not their
employees
employment
44 9 Director will fine Director will fire
not his white colar
45 11, 22 not his employees
worker
46 2,2 A marchan dependent A merchant depends
47 11 Salesperson hang Salesperson depends
48 20 ^ wiraniaga depend Salesman depends
49 9,9 The marchan files The merchant fails
Students depend on Students depend on
50 1
profesor professor
Students in university Students at university
51 5,5 dipend on…their depend on… their
study progran education program
their education
52 7 his education program
program
Student at university Student at university
depend on profesor depends on professor for
53 9,9
for continue their continuing his education
learning program program
Students in institution Students in university
54 11, 11
they hang depends on

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 173


to extend their
55 17 to continue his education
education
56 28 their study program their education program
57 2, 27 Politicians dependent Politicians depend
58 5 Politician dipend Politicians depend
59 9,20 The politicus depend The politicians depend
Those politiciuan are
60 28,28 All politicians depend
dependts

61 3 what they have read what they have written

The writer hanging


62 15 The writer depend on
out
If I hang to other
63 11 If I depnd on other people
people
64 18,25 a success that I desire a success that I want
65 28 If I follow If I depend on
66 9 with my leader with my leadership
67 11 people prop up me people support me
68 21 my instruction my leadership
to make he or she to make these people
69 23
support me support me
they will like and they will like and support
70 10
carry on you you
Just make sure your
71 16 Right thinking
mind possitive
mistakes are the mistakes are the second
72 3,22
second balance consideration
mistakes constitute mistakes constitute the
73 11
the second weighing second consideration
74 21 the second immaged the second consideration
mistakes are the mistakes are the second
75 24,26,30
second problem consideration
76 2 you will relise you will realize
77 3 you will consider you will realize

174 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


temporary you are while you are
78 4,15
communication communicating
while you are while you are
79 10
speaking communicating

80 20 you will conscious you will realize

when you are while you are


81 24,24,26,26 speaking you will communicating, you will
know realize
for rectifying your for improving your
82 2
communicative skill communicative skill
to prepare your to improve your
83 5
communicative skill communicative skill
to fix your to improve your
84 7
communicative skill communicative skill
for consider your for improving your
85 9,9
communicate skill communicative skill
to improve your to improve your
86 10
speaking skill communicative skill
to correct your to correct your
87 20,20
communicatif ability communicative skill
your communicative
88 26 your communicative skill
tallen
for increase your for improving you
89 27,27
communication skill communicative skill
Your methode said
something may be Your way to say …
90 4,4,23,23 different from what different from what native
had said narrative speaker says
speaker
Your style to said
Your way to say …
something may
91 5,5 different from what native
be different from
speaker says
original taller said
Your methode to say
92 14 Your way to say something
something

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 175


speak exercise
93 8 speaking exercise regularly
regularity
speaking exercise in
94 10, 11 speaking exercise regularly
orderly
95 9 you must be confident you must be brave
96 15 you must defy you must be brave
97 17 you should eager you should be brave
you have to be brave you have to be brave to
98 25
speaking communicate
the people who want the people who want to
99 28
to speaking English learn English
The effectif the effective
100 2,2 communication… is communication… is oral
conversation communication
The efektif
The effective
communication…
101 5,5 communication… is oral
is language
communication
communication
The effective The effective
102 9,9 communicate…is oral communication… is oral
communicate communication
The efective The effective
103 10,10 communication to communication to
increas speaking skill increase speaking ability
The effective The effective
104 21
communicate communication
Effective Effective
105 30, 30 communicative ….is communication…is oral
oral communicative communication
Because in language Because in oral
106 5,5,5 communication any communication there are
speaker and audians speaker and listener
Because in direct Because in oral
107 14,15
communication communication
there are comunicator
108 17, 17, 18, 18 there speaker and listener
and receiver

176 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


there ^ certain
109 2 there are certain purposes
opportunities
110 5 to audians to audiences/listeners
111 14 from conversation from speaker

2. Jenis Kesalahan ‘Ketidaktepatan dalam Pengungkapan


Makna’
Nomor
No Kesalahan Seharusnya
Responden
Inscribe in mind
1 3 Mark it in brain and remain
and remember
Keep it in the idea and Inscribe in mind
2 4,23
memories and remember
Remember and write in your Inscribe in mind
3 5
imagine and remember
Scratch it in your feeling and Inscribe in mind
4 12
remember and remember
Keep in your mind and learn by Inscribe in mind
5 17
your heart and remember
Inscribe in mind
4 22 Scratch in thought and thinking
and remember
Keep on the mind and Inscribe in mind
5 24
remember it and remember
It is etching in idea and Inscribe in mind
6 29
remember and remember
7 5 Looked by other way Look with this way
8 6 See by this method See with this way
9 16 Just take a look at this Look with this way
10 17 Take a look at this Look with this way
Look with this
11 18 Look at this ilustration
illustration
12 22 Look this method Look with this way

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 177


13 23 See this method See with this way
You can see with
14 24,26 You can see method
this way
An executive
An executive dependts on the
depends on other
15 28 people when they do their
people to execute
instruction
his instruction
If they do not
If they don’t follow so they want to obey him,
16 25 will get out directur is not the director will dismiss
employes the executive, not
his employees
The bussines man considering A business depends
17 17 the consumen will but his on other people to
product buy his product
A trader depends
18 25 A trader depend on the buyer on other people to
buy his product
If they do not buy
If we are not buy the
19 22 it, the salesperson
salesperson fail
fails
If they do not buy
20 24,26 If the sallesman fail it, the salesman
fails
Likewise student
In colage hanging out to at collage depends
21 15 professor to continue study on professor
programe to continue his
education program
The politicians
The politikus depend from his depend depend on
22 24,26
problem who will support him voter to choose
them
Politicues depend from other The politicians
23 30 people who given something to depend on voter to
choshing him choose them

178 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Writers depend
The writer depend on the on other people to
24 7
reader read what thy have
written
The writers depend
The writers depent from the
on reader to read
25 24 readers to read his problem on
what they have
the office
written
The writers depend
The writers depend from the on reader to read
26 26
readers to read his problem what they have
written
Right thinking
Thing rightly to the other and
about people and
27 17 they interested then supporting
they will like and
you
support you
Study wells for foreign Learner…, laearner
28 4 language, the learner soes not must not be afraid
have to make mistakes of making mistakes

Learning English language Learner…, laearner


29 25 as well as, learner should not must not be afraid
fright or make quilty of making mistakes
Language is for
Language is communicative in communication,
30 25 the our daily living and quilty is and the mistakes
normal in communication are the second
consideration
While you are
Temporary you being talking communicating,
31 5
you will realized your mistakes you will realize
your mistakes
While you are
You entirely while
communicating,
32 10 communication, you will to
you will realize
realizer your mistakes
your mistakes

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 179


You can use
You can be using those these mistakes
33 22 mistake for the repair you to improve your
communication skill communicative
skill

You can use


You can use it as our experience these mistakes
34 25 to get success for next to improve your
communication communicative
skill
Your way to say
Your manner say that different something may be
35 11 something from what that be different from what
said by descendent original is said by native
speaker
The way of your ideal may be Your way to say …
36 22
differents to speaker native speaker

Your way to say


Probably the method to say something may be
37 24 something is different between different from what
the writer a native speaker
says

Your way to say


Probably the method saying
something may be
something is differentes
38 26 different from what
between the writer and original
a native speaker
speaker
says

So that you must


So that you be must be tray to
39 5 always do speaking
speak well
exercise regularly

Otherwise you should be So that you should


40 22 always do learn speak within always practice
the continous speaking regularly

180 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


So that you should
41 25 So you must be speak regularly always practice
speaking regularly

The effective
That evective communicative communication to
42 11 for speak increase skill is oral increase speaking
communication ability is oral
communication
The effective
Communication which
communication to
efective to use to increase the
43 14 increase speaking
ability of speaking is direct
ability is oral
communication
communication
The effective
The effective of communication communication to
44 22 which develop our speaker increase speaking
competence is oral speak ability is oral
communication
Because in oral
Because in the communicative
communication
45 24 practice the are speaker and
there are speaker
listener
and listener

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 181


Lampiran 4
Frekuensi Kesalahan Terjemahan
A. Frekuensi Kesalahan Morfologi1
1. Kesalahan ‘Plural (Penggunaan Singular seharusnya
Plural)’
No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
1 XXX 3
3 XX 2
4 XX 2
5 XXXX 4
7 X 1
8 XX 2
9 XXXX 4
10 X 1
11 XXX 3
12 X 1
15 X 1
17 XXX 3
20 XXX 3
22 X 1
28 X 1
29 X 1
Jumlah: 16 Info. (53,33%) 33

2. Kesalahan ‘Third Person Singular Present’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
1 X 1
3 XXXX 4
4 XXX 4
5 XXX 3

1Berdasarkan pada Rekapitulasi Kesalahan pada Lampiran 2 dan tanda (X)


Jumlah Kesalahan
182 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
6 XXXXX 5
7 XX 2
8 XX 2
9 XXXX 4
10 XXX 3
11 X 1
12 XXX 3
14 XXXX 4
16 X 1
17 X 1
18 X 1
20 XXX 3
23 XX 2
24 XX 2
25 XXX 3
Jumlah:19 Info. (63,33%) 50

3. Kesalahan ‘Present Participle’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
1 X 1
2 XX 2
3 X 1
4 X 1
6 X 1
8 XX 2
9 XXX 3
10 XX 2
11 XXXXXXXXXX 10
12 XXXX 4
14 X 1
15 XX 2
20 XX 2
21 XX 2
22 XX 2

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 183


23 X 1
24 X 1
25 X 1
29 X 1
30 X 1
Jumlah:20 Info. (66,67%) 41

4. Kesalahan ‘Past Participle’


No. Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
5 X 1
8 X 1
9 X 1
10 X 1
12 X 1
15 X 1
29 X 1
Jumlah: 7 Info. (23,33%) 7

5. Kesalahan ‘Noun Formation’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
2 XX 2
5 XX 2
15 X 1
28 X 1
Jumlah: 4 Info. (13,33%) 6

6. Kesalahan ‘Adjective Formation’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
28 X 1
Jumlah: 1 Info. (3,33%) 1

184 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


7. Kesalahan ‘Adverb Formation’

No. Frekuensi Kesalahan Jumlah


Info.
2 X 1
20 X 1
Jumlah: 2 Info. (6,67%) 2

B. Frekuensi Kesalahan Sintaksis


1. Kesalahan ‘Noun’
No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
12 X 1
25 XXX 3
Jumlah: 2 Info. (6,67%) 4

2. Kesalahan ‘Infinitive’
No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
1 XX 2
2 XX 2
3 XXX 3
4 XX 2
5 XXXXXXXXX 9
6 X 1
8 X 1
9 X 1
10 X 1
11 XX 2
12 X 1
15 XX 2
16 X 1
17 XX 2
18 X 1
20 X 1
23 XXX 3
26 X 1

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 185


28 X 1
30 X 1
Jumlah: 20 Info. (66,67%) 38

3. Kesalahan ‘To Infinitive’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
2 X 1
4 XXX 3
5 XXX 3
6 X 1
9 XX 2
11 XX 2
15 XX 2
17 XX 2
22 X 1
23 X 1
25 X 1
30 X 1
Jumlah: 12 Info. (40%) 20

4. Kesalahan ‘Adjective’
No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
6 X 1
7 XXXX 4
10 X 1
12 X 1
13 X 1
15 X 1
17 X 1
19 XX 2
20 XXX 3
24 XXXX 4
26 XXX 3

186 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


29 X 1
30 XXX 3
Jumlah:13 Info. (43,33%) 25

5. Kesalahan ‘Preposition’
No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
3 X 1
6 X 1
9 XX 2
12 X 1
16 X 1
23 X 1
24 X 1
30 X 1
Jumlah: 8 Info. (26,67%) 9

6. Kesalahan ‘Adverb’
No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
2 X 1
3 X 1
8 X 1
Jumlah: 3 Info. (10%) 3

7. Kesalahan ‘Conjunction’
No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
3 X 1
5 XXX 3
6 X 1
7 X 1
9 XX 2
12 X 1
13 X 1
16 XX 1
20 X 1

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 187


24 X 1
Jumlah:10 Info. (33,33%) 13

8. Kesalahan ‘Relative Pronoun’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
2 X 1
3 X 1
4 X 1
23 X 1
27 X 1
28 X 1
Jumlah: 6 Info. (20%) 6

9. Kesalahan ‘Demonstrative Pronoun’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
4 XX 2
5 X 1
12 X 1
15 X 1
26 X 1
Jumlah: 5 Info. (16,66%) 6

10. Kesalahan ‘Subject Case’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
15 X 1
22 XXX 3
Jumlah: 2 Info. (6,67%) 4

11. Kesalahan ‘Object Case’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
2 X 1
4 X 1

188 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


6 X 1
7 X 1
10 X 1
12 X 1
13 X 1
27 X 1
Jumlah: 8 Info. (26,67%) 8

12. Kesalahan ‘Possessive Case’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
3 XXXX 4
5 X 1
6 X 1
7 XX 2
9 X 1
12 XX 2
15 XX 2
17 X 1
20 XX 2
22 X 1
24 X 1
25 X 1
29 X 1
Jumlah:13 Info. (43,33%) 20

13. Kesalahan ‘Conditional Sentence’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
15 X 1
25 X 1
Jumlah: 2 Info. (6,67%) 2

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 189


14. Kesalahan ‘Passive Formation’
KI Frekuensi Kesalahan Jumlah
3 X 1
4 X 1
23 X 1
Jumlah: 3 Info. (10%) 3

15. Kesalahan ‘Negative Formation’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
5 X 1
11 X 1
29 X 1
30 X 1
Jumlah: 4 Info. (13,33%) 4

16. Kesalahan ‘Interrogative Formation’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
9 X 1
14 X 1
15 X 1
Jumlah: 3 Info. (10%) 3

17. Kesalahan ‘Be’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
1 X 1
3 X 1
9 X 1
11 XX 2
14 X 1
17 X 1
20 XX 2
19 X 1

190 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


20 XX 2
Jumlah: 9 Info. (30%) 12

18. Kesalahan ‘To Be (am,is,are)’


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
2 XX 2
6 X 1
7 XX 2
8 X 1
10 X 1
12 X 1
13 X 1
14 X 1
16 X 1
21 X 1
25 X 1
27 X 1
29 X 1
Jumlah:13 Info. (43,33%) 15
19. Kesalahan ‘Article’
No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
3 X 1
5 X 1
25 X 1
Jumlah: 3 Info. (10%) 3

C. Frekuensi Kesalahan Semantik


1. Ketidaktepatan dalam Penggunaan Kata
No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
1 XXXXX 5
XXXXXXXXXX
2 13
XXX
3 XXXXX 5
4 XXXX 4

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 191


XXXXXXXXXX
5 19
XXXXXXXXX
6 X 1
7 XXXX 4
8 XXXXX 5
XXXXXXXXXX
9 16
XXXXXX
10 XXXXXX 6
XXXXXXXXXXX
11 15
XXXX
12 XXXX 4
13 XXX 3
14 XXXX 3
15 XXXXXXX 7
16 XXXXXX 6
17 XXXXXXXX 8
18 XXXX 4
19 X 1
20 XXXXXXXX 8
21 XXXXX 5
22 XXXXXXXX 8
23 XXX 3
24 XXXXXX 6
25 XXX 3
26 XXXX 4
27 XXXXXX 6
28 XXXXXXX 7
29 XX 2
30 XXXXXXXX 8
Jumlah:29 Info. (96,67%) 188

2. Ketidakteptana dalam Pengungkapan Makna


No.
Frekuensi Kesalahan Jumlah
Info.
3 X 1
4 X 1
5 XXXX 4

192 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


6 X 1
7 X 1
10 X 1
11 XX 2
12 X 1
14 X 1
15 X 1
16 X 1
17 XXXX 4
18 X 1
22 XXXXXXXX 8
23 XX 2
24 XXXXXXXX 8
25 XXXXXX 6
26 XXXX 4
28 X 1
29 X 1
30 XX 2
Jumlah: 21 Info. (70%) 52

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 193


Lampiran 5
Contoh Hasil Terjemahan Mahasiswa
Name : Baihaki
Reg. Number : 03.411.057 (Code: 1)

Positive Thinking of Other People


This is basic rule to gain success. State in your mind
and remember. The rule is success depends and other person
support. The only hazard between you and what you want
is support from other person.
Look by this way. An executive depends on other person
to run his instruction. If they don’t obey him. The director
will the executive him self, not the officers.
A salesman depends on the other person to buy his
product, if they don’t want to buy it. A salesman fail, so
that, students in university/college depend on professor to
continue his education program.
Politicians depends on electors who elect them. The
writers depend or other person to read what they have
written.
Now, this is a time to ask ourselves. “if I depend or
other person to gain success white I want. What should
I do to mike the supporters support me and receive my
leadership?”.
The answer is positive thinking of other person. Positive
thinking of other person and they will like and support
you.

194 | Dr. Syarifudin, M.Pd.


Learn to Speak English
Learn to speak foreign language well, learner should not
afraid of making mistake. Language is used to communicate
and mistake is another case. While you are communicating.
You will be aware of your mistake. You can use the mistake
to revise your communicative skill.
The way you tell something be different from what are
told by the native speaker. So that, you have the practice
speaking continously. If you want to speak English well, you
must be dare to communicate with your friends who want
to learn English.
Communication which is effectively to develop
speaking skill is oral communication. Because in oral
communication, there is a speaker and a listener. Speaker
want to tell something to the listener for certain purpose.
Then the listeners want to hear an interesting thing from
the speaker.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 195


Name : Yakob Prans
Reg. Number: 01.411.276 (code: 2)

The Right Thinking f Other People


This bacis principle to get succesful. Mark it in brain
and remain it. Thus principle is succesful which dependent
on other people supporting. The only obstructing among
you and what you want is supporting from other people.
Looks this way. An executive which dependent on other
people for doing his instruction. If they do not buy it, the
director will deprivation thus executive, not his men.
A marchan dependent on customers to buy his products.
if they do not buy them. the marchan failed. So that the
students of university dependent as their professor to carry
out their study.
Politicans dependent on elector to give voter for
electing him. Authors will dependent on reader for reading
what they have written.
Now, its time to ask, “Suppose I dependent on other
people to get my succesfull. What should I do to these
people for supporting and accepting my leadership.
The answer is the right thinking of other people. Right
thinking to someone else and they like and support you.

Learning to Speak English


Learning to speak good foreign language. The leaner
196 | Dr. Syarifudin, M.Pd.
must not be afraid to make mistakes language is for
commonication and mistakes is second consider. While
you are communication, you will relise your mistakes. You
can use these mistakes for rectifying your commonicative
ability.
The way to say something perhaps difference with
native speaker. Therefore you have to regullary practice
your speak. If you want to speak good English, you have
to communication bravely with your friends which studying
English.
The effectif commonication to increase speaking
ability is conversation. In conversation there is a speaker and
listener. The speaker want to say something because certain
opportunities to the audience. Then the audience wants to
listener because something interesting from a speaker.

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 197


CURRICULUM VITAE

Syarifudin lahir di Simpasai-Bima, 31


Desember 1968. Dia adalah dosen di bidang
Teaching English as a Foreign Language
(TEFL), Research Method in ELT, and
Speaking pada Program Studi Tadris Bahasa
Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Mataram sejak
Maret tahun 1999 sampai sekarang. Latar belakang
pendidikannya adalah SDN 2 Simpasai-Sape-Bima, SMPN 1
Sape-Bima, SPGN Bima, S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Alauddin Ujung Pandang, S1 Fakultas Sastra
Universitas Indonesia (UI) Jakarta, S2 PPS Universitas
Negeri Jakarta, dan S3 UniversitasNegeri Malang.Alamat
Kantor:Prodi TBI-FTK UIN Mataram, Kampus 2, Jalan
Gajah Mada No. 100 JempongMataram NTB-Indonesia;
email: syarif@uinmataram.ac.id

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Inggris dalam Terjemahan | 199

Anda mungkin juga menyukai