1. Apa yang membedakan PTK dengan PTK Kolaboratif?
Jawab : PTK dapat diartikan sebagai upaya atau tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan masalah pembelajaran melalui kegiatan penelitian. Upaya ini dilakukan dengan cara merubah kebiasaan (misalnya metode, strategi, media) yang ada dalam kegiatan pembelajaran, perubahan tindakan yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Pada umumnya PTK dibagi kedalam dua jenis, yakni (1) PTK individual, yakni guru sebagai peneliti, dan (2) PTK kolaborasi, yakni guru bekerjasama dengan orang lain, orang lain ini sebagai sebagai peneliti sekaligus pengamat.3 Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kolaborasi. 2. Mengapa PPL II mengadopsi PTK Kolaboratif? Jawab : Karena pada PPL II untuk melaksanakan PTK, mahasiswa dapat berkolaborasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing lapangan sehingga dalam pelaksanaannya dapat menerapkan PTK Kolaboratif. PTK model kolaboratif secara konsep memiliki beberapa keunggulan, yaitu; 1. dapat menjadikan mahasiswa lebih memiliki komitmen terhadap persoalan praksis pembelajaran yang dihadapi disekolah dengan melakukan diskusi bersama guru pamong 2. relevan dengan konteks sekolah dimana mahasiswa ditugaskan 3. proses profesionalisasi mahasiswa sebagai calon guru dapat terjadi dalam kurun waktu tertentu dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing lapangan serta kaitannya langsung terhadap permasalahan dalam kelas. lOMoARcPSD|20887905
Melalui PTK kolaboratif, peningkatan kemampuan profesional mahasiswa sebagai calon
guru diwarnai dengan proses pemberdayaan melalui perencanaan diskusi dengan guru pamong dan dosen pembimbing lapangan. Mahasiswa dapat memperoleh (mengembangkan) wawasan keilmuannya dari pihak dosen atau guru pamongnya, dan memperoleh pengalaman secara praktis selama melakukan tindakan pengatasan permasalahan. 3. Aspek apa yang ditekankan pada PTK Kolaboratif dan Lesson Study? Jawab : PTK dalam bentuk kolaboratif/kelompok melibatkan sekelompok guru/dosen, sehingga ada guru/dosen sebagai peneliti dan guru/dosen sebagai praktisi. Dapat pula kolaborasi dilakukan antara guru dengan dosen. Dalam kolaborasi antara guru dan dosen, permasalahan digali bersama di lapangan, dan dosen dapat sebagai inisiator untuk menawarkan pemecahan atas dasar topik area yang dipilih. Lesson study sebagai suatu riset meliputi juga tiga tahapan utama yakni tahap perencanaan (planning), tahap implementasi (implementing/do), tahap refleksi (reflecting/see). Dari tahapan tersebut, jika mengacu pada PTK menurut Sagor (1992), maka pelaku lesson study bekerja juga pada tiga tahapan tindakan, yakni: (1) memprakarsai tindakan (initiating action), misalnya ingin mengadopsi suatu gagasan atau ingin menerapkan suatu strategi baru, (2) monitoring dan membenahi tindakan (monitoring and adjusting action), dan (3) mengevaluasi tindakan (evaluation action) untuk menyiapkan laporan final dari program secara lengkap.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional