SKRIPSI
Oleh :
Novi Anggraeni
N I M : 201741018
SKRIPSI
Oleh
Novi Anggraeni
N I M : 201741018
2
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Novi Anggraeni
3
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul :
Disusun oleh :
Novi Anggraeni
N I M : 201741018
Pembimbing Pendamping,
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
hidayah serta inayah-Nya semata penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang Tanam dan Dosis Pupuk
NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays
saccharata Strut)” ini tanpa hambatan yang berarti.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Ir. Veronica Krestiani, M.P. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Muria Kudus.
2. Ir. Zed Nahdi, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Utama.
3. Ir. Subur Sedjati, M.P. selaku Dosen Pembimbing Pendamping.
4. Kedua orang tua dan adik yang telah memberi dukungan dan motivasi
dalam belajar.
5. Semua pihak yang telah membantu selama penelitian yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
5
DAFTAR ISI
vi
LAMPIRAN...........................................................................................................38
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Tinggi Tanaman Jagung Manis (cm)......................................................... 15
Tabel 2. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Jumlah Daun Jagung Manis (helai)........................................................... 17
Tabel 3. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Panjang Tongkol Jagung Manis (cm)........................................................ 18
Tabel 4. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Diameter Tanpa Kelobot Jagung Manis (mm).......................................... 19
Tabel 5. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Jumlah Biji Perbaris Jagung Manis (biji).................................................. 20
Tabel 6. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Jumlah Baris Per Tongkol Jagung Manis (baris)....................................... 21
Tabel 7. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Tongkol Berkelobot Jagung Manis (g) ......................................... 23
Tabel 8. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Tongkol Tanpa Kelobot Jagung Manis (g)..................................... 24
Tabel 9. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Brangkasan Segar Jagung Manis (g).............................................. 25
Tabel 10. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Brangkasan Kering Jagung Manis (g)............................................ 26
Tabel 11. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Biji Segar Per Tanaman Jagung Manis (g)..................................... 27
Tabel 12. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Kering Biji Jagung Manis (g)......................................................... 29
Tabel 10. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Tongkol Per Petak Jagung Manis (g).............................................. 30
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL LAMPIRAN
Tabel Lampiran 9. Pengaruh Jumlah Daun Jagung Manis terhadap Jumlah Benih
dan Dosis Pupuk NPK pada umur 2 MST ............................... 45
Tabel Lampiran 10. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Daun Jagung Manis terhadap
Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK pada umur 2 MST ......
45
Tabel Lampiran 11. Pengaruh Jumlah Daun Jagung Manis terhadap Jumlah Benih
dan Dosis Pupuk NPK pada umur 4 MST ............................... 46
x
Tabel Lampiran 12. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Daun Jagung Manis terhadap
Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK pada umur 4 MST ......
46
Tabel Lampiran 13. Pengaruh Jumlah Daun Jagung Manis terhadap Jumlah Benih
dan Dosis Pupuk NPK pada umur 6 MST ............................... 47
Tabel Lampiran 14. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Daun Jagung Manis terhadap
Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK pada umur 6 MST ......
47
Tabel Lampiran 15. Pengaruh Jumlah Daun Jagung Manis terhadap Jumlah Benih
dan Dosis Pupuk NPK pada umur 8 MST ............................... 48
Tabel Lampiran 16. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Daun Jagung Manis terhadap
Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK pada umur 8 MST ......
48
Tabel Lampiran 17. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Panjang Tongkol Tanaman Jagung Manis ............................... 49
Tabel Lampiran 18. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Panjang Tongkol Jagung Manis............................... 49
Tabel Lampiran 19. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Diameter Tongkol Tanpa Kelobot Tanaman Jagung Manis ....
50
Tabel Lampiran 20. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Diameter Tongkol Tanpa Kelobot Jagung Manis....
50
Tabel Lampiran 21. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Jumlah Biji Per Baris Tanaman Jagung Manis ........................ 51
Tabel Lampiran 22. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Jumlah Biji Per Baris Jagung Manis........................ 51
Tabel Lampiran 23. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Jumlah Baris Per Tongkol Tanaman Jagung Manis ................. 52
Tabel Lampiran 24. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Jumlah Baris Per Tongkol Jagung Manis................ 52
xi
Tabel Lampiran 25. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Tongkol Berkelobot Tanaman Jagung Manis ............... 53
Tabel Lampiran 26. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Tongkol Berkelobot Tanaman Jagung
Manis...................................................................................... 53
Tabel Lampiran 27. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Tongkol Tanpa Kelobot Tanaman Jagung Manis ......... 54
Tabel Lampiran 28. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Tongkol Berkelobot Tanaman Jagung
Manis...................................................................................... 54
Tabel Lampiran 29. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Brangkasan Segar Tanaman Jagung Manis ................... 55
Tabel Lampiran 30. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Brangkasan Segar Tanaman Jagung Manis...
55
Tabel Lampiran 31. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Brangkasan Kering Tanaman Jagung Manis ............................ 56
Tabel Lampiran 32. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Brangkasan Kering Tanaman Jagung Manis.
56
Tabel Lampiran 33. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Biji Segar Pertanaman Tanaman Jagung Manis ............ 57
Tabel Lampiran 34. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Biji Segar Pertanaman Tanaman Jagung
Manis...................................................................................... 57
Tabel Lampiran 35. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Biji Kering Pertanaman Tanaman Jagung Manis........ 58
Tabel Lampiran 36. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Biji Kering Pertanaman Tanaman Jagung
Manis......................................................................................... 58
Tabel Lampiran 37. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk
NPK terhadap Bobot Tongkol Berkelobot Petak Pertanaman
Tanaman Jagung Manis.......................................................... 59
xii
Tabel Lampiran 38. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Tongkol Berkelobot Petak Pertanaman Tanaman
Jagung Manis.......................................................................... 59
xiii
INTISARI
xiv
ABSTRAK
xv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jagung manis (Zea mays v a r . saccharata Sturt) merupakan salah satu
komoditas pertanian yang banyak disukai oleh masyarakat, antara lain karena
rasanya yang manis dan enak. Menurut Wahyudi dan Marman (2006), setiap 100
g biji jagung manis mengandung 96.0 cal kalori, p3,5 g protein, 1,0 g lemak, 22.8
g karbohidrat, 16 % gula, 7,00 mg kalsium, 111 mg fosfor, 0.7 mg zat besi, 400
S.l vitamin A, 0.15 mg vitamin B1, 12.0 mg vitamin C, serta 72.7 g air.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2019, produksi jagung manis
tahunan di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2015 hingga 2018 berturut-turut
adalah 18,506; 19,377; 28,900; 30 serta 33 juta ton. Meskipun gambaran produksi
jagung tahunan nasional di atas tampak fluktuatif, namun masih berpotensi untuk
ditingkatkan.
Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produktivitas
jagung manis di Indonesia adalah melalui perbaikan teknik budidayanya, antara
lain berupa pengaturan jumlah benih per lubang tanam yang dipadu dengan
aplikasi pupuk NPK dengan dosis yang tepat.
Jumlah benih per lubang tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan karena
secara langsung berpengaruh dengan kompetisi antar tanaman dalam satu rumpun.
Kerapatan tanaman sangat mempengaruhi hasil atau produksi tanaman. Hal ini
terkait dengan tingkat kompetisi antar tanaman dalam memperoleh cahaya, air,
ruang, serta unsur hara. Kerapatan tanaman dapat diatur melaui penggunaan
jumlah benih yang optimal agar pada saat pemanenan memberikan hasil yang
tinggi namun efisien dalam penggunaan lahan Nainggolan dkk (2016).
Populasi tanaman pada suatu luasan lahan dipengaruhi antara lain oleh
jumlah tanaman per lubang tanam. Upaya peningkatan populasi tanaman per
satuan luas tidak selalu dapat meningkatkan hasil tanaman tersebut, karena hal itu
terkait dengan dosis pupuk yang diberikan.
Pupuk NPK Phonska (15:15:15) merupakan salah satu produk pupuk
majemuk yang banyak beredar di pasaran dengan kandungan nitrogen (N) 15%,
1
fosfor (P2O5) 15%, kalium (K2O) 15%, sulfur (S) 10%, serta kadar air maksimal
2%. Pupuk Phonska ini hampir seluruhnya larut di dalam air sehingga unsur-unsur
hara yang terkandung di dalamnya mudah diserap oleh tanaman dengan efektif
(Kaya, 2013).
Unsur nitrogen (N) berperan penting dalam penyusunan klorofil yang
menjadikan daun berwarna hijau. Sedangkan unsur fosfor (P) memilki peran
penting dalam proses transfer energi di dalam sel tanaman, mendorong
perkembangan akar dan pembuahan lebih awal, memperkuat batang sehingga
tidak mudah rebah, serta meningkatkan serapan hara pada awal pertumbuhan.
Selanjutnya, unsur kalium (K) juga sangat penting bagi pertumbuhan tanaman,
antara lain untuk memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ-organ lain
pada tanaman. Adapun unsur belerang atau sulfur (S) berperan penting dalam
membantu pembentukan klorofil, penyusunan protein dan vitamin, serta bobot
tongkol jagung manis (Anguslina, 2004 dalam Nainggolan dkk 2016).
Penelitian Purba dkk (2019) menunjukkan, bahwa dosis pemberian pupuk
Phonska sebesar 150 kg/ha (n1), 300 kg/ha (n2) dan 450 kg. Dosis pupuk Phonska
sebesar 450 kg/ha (n3) memberikan bobot tongkol per tanaman tertinggi (257,92
g) yang berbeda nyata dengan dosis 150 kg/ha (n1) sebesar 230,28 g, meskipun
tidak berbeda nyata dengan dosis 300 kg/ha (n2), sebesar 247,64 g.
Adapun hasil penelitian Pertiwi dan Maksum (2019) tentang pengaruh
jumlah benih per lubang tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung
manis menunjukkan, bahwa perlakuan 1 benih per lubang (j1) memberikan
diameter batang sebesar 3, 01 cm yang berbeda sangat nyata dibandingkan dengan
perlakuan 2 benih per lubang (j2) yang memberikan diameter batang sesesar 2,61
cm. Hal serupa terjadi pula pada penelitian Susilowati (2011), di mana perlakuan
1 benih per lubang memberikan jumlah tongkol tertinggi (1,754) yang berbeda
nyata dengan 2 dan 3 benih per lubang, yang berturut-turut sebesar 1,101 dan
0,952. Selanjutnya, perlakuan 1 benih per lubang tanam memberikan bobot
tongkol layak jual per tanaman tertinggi sebesar 28,319 g yang berbeda nyata
dengan perlakuan 2 dan 3 benih per lubang, masing-masing sebesar 17,629 g dan
16,962 g. Hal ini menunjukkan adanya persaingan antara tanaman dalam satu
2
lubang. Adapun perlakuan I dan 2 benih per lubang tanam memberikan diameter
tongkol tertinggi berturut-turut sesesar 1,874 dan 1,700 cm yang berbeda nyata
dengan pada jumlah benih 3 per lubang tanam (1,348 cm).
Atas dasar uraian di atas, penyusun berniat meneliti pengaruh jumlah benih
perlubang tanam dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
jagung manis (Zea mays V a r . saccharata Sturt.).
B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh jumlah benih per lubang tanam terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman jagung manis?
2. Adakah pengaruh dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman jagung manis?
3. Adakah interaksi antara jumlah benih per lubang tanam dan dosis pupuk
NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah benih per lubang tanam terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.
2. Untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman jagung manis.
3. Utuk mengetahui interaksi antara pemberian jumlah benih per lubang
tanam dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
jagung manis.
D. Hipotesis
1. Diduga jumlah benih per lubang tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman jagung manis.
2. Diduga dosis pupuk NPK berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman jagung manis.
3. Diduga terdapat interaksi antara jumlah benih per lubang tanam dan dosis
pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
jagung manis tidak hanya memanjang, namun juga menyamping/ melebar,
bahkan batang tanaman jagung manis dapat tumbuh membesar dengan kisaran
diameter 3 - 4 cm, memiliki daun sejajar serta berbunga jantan dan betina
(Rukmana, 2008).
Tanaman jagung manis dapat menghasilkan anakan yang tumbuh pada
buku yang terletak di bawah permukaan tanah. Pada buku tersebut terdapat
mata tunas yang akan tumbuh (Rukmana, 2008).
Struktur daun tanaman jagung manis terdiri atas tangkai daun, telinga
daun dan lidah daun. Tangkai daun berupa pelepah yang berfungsi untuk
membungkus batang tanaman, adapun telinga daun berbentuk pita yang tipis dan
memanjang, serta lidah daun berada di atas pangkal batang (Rukmana, 2008).
Tanaman jagung manis termasuk tanaman yang berumah satu
(monoecus), yaitu bunga jantan terbentuk pada ujung batang dan bunga betina
terletak di bagian tengah batang pada salah satu ketiak daun. Selain itu, tanaman
jagung manis bersifat protandry, yaitu bunga jantan matang lebih dahulu 1 - 2
hari sebelum bunga betina (Rukmana, 2008).
Beberapa cici khas yang membedakan jagung manis dengan jenis jagung
yang lain tampak antara lain dari penampilan bijinya yang masih muda umumya
jernih dan bercahaya sedangkan yang telah masak dan kering tampak keriput.
Adapun rambut tongkolnya berwarna putih, sedangkan jagung biasa berwatna
merah keclokatan (Rukmana, 2008).
Kekhasan lain jagung manis menyangkut konsistensi bijinya yang tidak
lembek dan seratnya tidak terlalu liat. Sifat biji semacam ini menyebabkan
jagung manis banyak dikonsumsi oleh kalangan masyarakat menengah ke atas
dan masyarakat perkotaan sehingga banyak ditemukan di berbagai pasar maupun
swalayan (Fachdarisman, 2013).
Kandungan protein dan lemak di dalam biji jagung manis lebih tinggi
dari pada jagung biasa, sehingga banyak ditanam secara besar–besaran di
Amerika. Secara umum, setiap 100 g jagung mengandung 307 kalori; 9,2 g
protein; 3,4 g lemak; 63,6 g karbohidrat; 9 mg Ca; 148 mg P; 2,1 mg Fe; 440 SI
vitamin A; 0,33 mg vitamin B1; 24,0 g air; dan 90% bagian yang dapat di
5
konsumsi (Irianto, 2010). Sedangkan kandungan kimia biji jagung adalah air
13,5%; protein 10%; minyak/lemak 4%; karbohidrat (zat tepung 61%; gula
1,4%; serat kasar 2,3%); abu 1,4%; serta zat kayu (lignin) 0,4% (Pranajaya dkk,
2018).
Pertumbuhan jagung manis yang paling baik yaitu pada musim panas.
Jagung manis dapat tumbuh hampir di semua tipe tanah dengan pengairan yang
baik. Kondisi pH tanah yang paling cocok untuk pertumbuhan jagung manis
berkisar 6,0 – 6,5 (Syukur dan Rafianto, 2013).
Tanaman jagung manis dapat beradaptasi pada kondisi iklim yang luas
yaitu pada 58º LU - 40º LS dengan rentang ketinggian 0 h i n g g a 3000 m
di atas permukaan laut (dpl). Kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban
udara, intensitas cahaya dan panjang hari bagi pertumbuhan optimum jagung
manis tidak jauh berbeda dengan jagung biasa (Syukur dan Rafianto, 2013).
Perkecamabhan benih terbaik untuk jagung manis terjadi pada kisaran
suhu uadra 21º - 27º C. Adapun untuk pertumbuhan optimum adalah 21º - 30º C
(Syukur dan Rafianto, 2013).
Penyulaman dilakukan pada waktu tanaman jagung berumur 7 - 14
hari setelah tanam, dengan cara membuat lubang di sekitar benih yang tidak
tumbuh atau bibit yang tidak tumbuh normal dan menggantinya dengan bibit yang
baik (Rukmana, 2008).
Pada fase awal pertumbuhan tanaman jagung manis membutuhkan air
yang cukup. Penyiraman dilakukan 1 - 2 kali sehari, pagi dan sore hari,
terutama jika tidak terjadi hujan. Pada tanaman jagung manis dewasa,
pengairan dapat dikurangi sesuai dengan kebutuhan tanaman (Rukmana, 2008).
Penyiangan gulma dilakukan 2 -3 kali, yakni sebelum dan bersama dengan
pemupukan susulan, dengan cara mencangkul tanah di sekitar gulma, lalu
gulmanya diangkat dan dibenamkan ke dalam suatu lubang di luar areal tanam
agar menjadi kompos (Rukmana, 2008).
6
per lubang tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan karena secara langsung
berhadapan dengan kompetisi antar tanaman dalam satu rumpun. Jumlah benih
perlubang tanam yang lebih sedikit akan memberikan ruang pada tanaman untuk
menyebar dan memperdalam perakaran (Berkelaar, 2011).
Hasil penelitian jagung manis oleh Marsela dan Suryanto (2018)
menunjukkan, bahwa pemberian 1 benih perlubang menunjukkan hasil
pertanaman tertinggi dibandingkan dengan 2 dan 3 benih perlubang tanam.
Perlakuan 1 benih per lubang tanam berpengaruh nyata pada parameter panjang
tongkol, bobot tongkol dengan kelobot, dan bobot tanpa kelobot. Selanjutnya,
perlalukan 1 benih perlubang memberikan hasil tongkol terpanjang (17,22 cm)
yang berbeda nyata dengan perlakukan 2 benih per lubang (14,04 cm) maupun 3
benih per lubang (11,05 cm).
Kemudian, perlakuan 1 benih per lubang memberikan bobot tongkol
berkelobot per tanaman tertinggi (303,84 g) yang berbeda nyata dengan 2 benih
per lubang (183,37 g) dan 3 benih per lubang (128,87 g). Hal yang sama tampak
pada parameter bobot tongkol tanpa kelobot per tanaman, dimana perlakuan 1
benih per lubang memberikan bobot tertinggi (217,37 g) yang berbeda nyata
dengan perlakuan 2 benih per lubang (162,34 g) maupun perlakuaan 3 benih per
lubang (110,96 g).
Untuk mendapatkan tongkol ukuran yang memuaskan, petani mengatur
populasi dengan cara menanam 2-3 benih per lubang. Semakin banyak tanaman
per lubang semakin kecil tongkol yang terbentuk. Menurut Janick (2009),
pengaturan jumlah benih per lubang tanam merupakan suatu cara sederhana untuk
mengatur cahaya yang diterima oleh tanaman. Umumnya hasil yang meningkat
per satuan luas akan tercapai dengan kepadatan yang tinggi, karena penggunaan
cahaya secara maksimal pada awal pertumbuhan, tetapi akhirnya sifat tiap-tiap
induk menurun karena persaingan cahaya dan faktor-faktor tumbuh lain, dalam
hal ini respon ditunjukan dengan menurunnya ukuran tanaman atau bagian
lainnya.
Adapun penelitian Indrawan dkk (2017) menunjukkan, bahwa pada
parameter bobot tongkol dengan kelobot tidak berbeda nyata, tetapi untuk
7
parameter bobot tongkol tanpa kelobot perlakuan sistem tanam konvensional 1
benih per lubang tanam menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan hasil
269,30 g/ton dibandingkan simtem tanam konvensional 2 benih per lubang tanam
dengan hasil 196,42 g/ton, begitu juga dengan perlakuan simtem tanam
konvensional 3 benih per lubang tanam dengan hasil 262,86 g/ton . Sedangkan
untuk parameter diameter tongkol menunjukkan hasil tidak berbeda nyata pada
setiap perlakuan dan pada parameter panjang tongkol menunjukkan hasil tidak
berbeda nyata pada setiap perlakuan.
Penelitian Saputra dan Mutaqin (2020) tentang pengaruh jumlah benih per
lubang tanam pada tanaman jagung manis menunjukkan, bahwa jumlah benih per
lubang tanam terhadap berpengaruh terhadap panjang tongkol, di mana perlakuan
1 benih per lubang memberikan hasil tertinggi (22,0 cm), sementara 3 benih per
lubang memberikan diameter tongkol tertinggi, yakni 53,3 mm.
Jumlah benih per lubang tanam erat kaitannya dengan jarak tanam untuk
pertumbuhan tanaman jagung. Berdasarkan rekomendasi, jarak tanam yang
disarankan yaitu 60 cm x 60 cm. Penelitian Maruapey (2011) menunjukkan,
bahwa jarak tanam 60 cm x 60 cm menghasilkan tongkol layak jual tertinggi yaitu
11,576 ton/ha, meningkat sebesar 47,03 % dibandingkan jarak tanam 100 cm x 40
cm yaitu sebesar 6,127 ton/ha. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka
kerapatan tanaman berpengaruh terhadap pembentukan jumlah daun. Hal ini
berhubungan dengan proses fotosintesis tanaman, yaitu semakin rapat jarak antar
tanaman maka akan semakin rendah laju fotosintesis yang terjadi, karena terjadi
persaingan dalam memperoleh air, unsur hara, dan cahaya matahari yang sangat
dibutuhkan bagi berlangsungnya proses fotosintesis (Arwadi, 2013).
8
tanaman 130,93 g dan per petak 1,72 kg, namun tidak berbeda dengan dosis 243
kg/ha.
Menurut Widodo dkk (2016), perlakuan pemberian berbagai dosis pupuk
NPK Phonska (p1: 100 kg/ha, p2 : 200 kg/ha , p3 : 300 kg/ha) dan tanpa pupuk
NPK Phonska (p0) pada tanaman jagung manis terhadap parameter produksi
tongkol tanpa kelobot menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK Phonska sebesar
300 kg/ha (p3) menghasilkan produksi tongkol tanpa kelobot yang paling tinggi
6,95 g/ha, sedangkan dosis 200 kg/ha (p2) yaitu 5,79 g/ha , 100 kg ha-1 (p1), yaitu
4,72 g/ha dan yang paling rendah pada perlakuan tanpa pupuk NPK phonska (p0),
yaitu 3,04 g/ha. Keadaan ini disebabkan dengan pemberian berbagai dosis pupuk
NPK Phonska dapat meningkatkan ketersedian unsur hara P yang berperan dalam
proses pembungaan dan pemasakan buah.
Menurut penelitian Lafina dan Napitupulu (2018) pada tanaman jagung
manis penggunaan pupuk NPK Phonska terhadap parameter diameter tongkol
perlakuan berpengaruh nyata dengan perlakuan tanpa pupuk. Pupuk NPK Phonska
dosis (450 kg/ha: p2) dan (500 kg/ha:p3) menghasilkan diameter terbaik yaitu
14,25 cm dan yang terendah dihasilkan pada perlakuan tanpa pupuk phonska (p0:
kontrol) yaitu 13,56 cm dan (400 kg/ha :p1) yaitu 13,84 cm. Sedangkan pengaruh
dosis pupuk NPK Phonska pada parameter berat tongkol pertanaman
menunjukkan perlakuan (p3: 776,5 g), (p2: 774.38 g) dan (p1: 721,81 g) berbeda
nyata dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk NPK Phonska (p0).
9
III.
IV. METODE PENELITIAN
Faktor I, jumlah benih per lubang (J), terdiri atas 2 taraf sebagai berikut:
j1 : satu benih perlubang tanam
j2 : dua benih perlubang tanam
Faktor II, dosis pupuk Phonska, terdiri atasi 4 taraf sebagai berikut:
d0 : 0 g/petak yang setara dengan 0 kg/ha (kontrol)
d1 : 360 g/petak yang setara dengan 400 kg/ha
d2 : 450 g/petak yang setara dengan 500 kg/ha
10
d3 : 540 g/petak yang setara dengan 600 kg/ha
D. Pelaksanaa Penelitian
1. Pengolahan lahan
Tanah dicangkul kemudian diratakan dan dibuat petakan dengan
ukuran panjang 3 meter, lebar 2,4 meter, tinggi petak 20 cm, jarak
antar blok 70 cm, jarak antar petak 50 cm.
2. Penanaman
Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan menggunakan tugal
sedalam 3 cm dengan jarak 60 x 60 cm. Setiap lubang tanam diisi
benih jagung untuk perlakuan j1 (1 benih per lubang tanam), perlakuan
11
j2 (2 benih per lubang tanam), kemudian benih ditutup kembali dengan
tanah.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali menggunakan pupuk NPK
Phonska sesuai dosis perlakuan yaitu pada umur 14 hst dan 28 hst
sesuai dengan dosis anjuran yang telah dihitung.
4. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada pagi hari hingga tanah cukup basah
dengan menggunakan air sebanyak 20 liter/ petak ( 1 liter untuk 1
lubang tanam).
b. Penyiangan
Penyiangan gulma dilakukan tiap minggu sekali terhadap rumput-
rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman jagung. Penyiangan
gulma dilakukan dengan cara mencabut atau menggunakan cangkul
kecil.
c. Pengendalian hama dan penyakit
Pencegahan hama dan penyakit pada tanaman jagung dilakukan
dengan cara disemprot menggunakan Decis 5 EC dengan
kosentrasi 25 ml/16 liter dan Dithane M-45 dengan dosis 32
gram/16 liter. Dilakukan saat tanaman jagung tersebut mulai
berumur 2 MST secara rutin 1 minggu sekali.
5. Panen
Jagung manis dipanen setelah ditandai dengan klobot berwana hijau
kuning muda, rambut tongkol telah bewarna keclokatan tongkolnya
terisi penuh (terasa padat jika ditekan).
12
2. Jumlah daun (helai)
Jumlah daun dihitung mulai umur 2 MST yang sudah mekar sempurna
dan diulang setiap 2 minggu sekali sampai umur 8 MST.
3. Panjang tongkol (cm)
Pengukuran panjang tongkol jagung manis dilakukan waktu panen
menggunakan penggaris kemudian di rata-rata setiap sampel jagung
manis yang diamati.
4. Diameter tongkol tanpa kelobot (mm)
Pengamatan diameter tongkol tanpa kelobot jagung manis dilakukan
pada saat panen dengan menggunakan jangka sorong pada 2 mm dari
pangkal tongkol jagung.
5. Jumlah biji per baris (biji)
Jumlah biji per baris dihitung dari pangkal tongkol sampai ujung
tongkol sebanyak tiga baris dihitung kemudian di rata-rata.
6. Jumlah baris per tongkol (baris)
Jumlah baris per tongkol dihitung dengan cara menghitung jumlah
baris pada setiap tongkol pada tanaman sampel.
7. Bobot tongkol berkelobot (g)
Bobot tongkol berkelobot ditimbang menggunakan neraca analitik
pada tanaman sampel.
8. Bobot tongkol tanpa kelobot (g)
Bobot tongkol tanpa kelobot ditimbang menggunakan timbangan
analitik dengan cara menimbag tongkol yang sudah dipisahkan
klobotnya terlebih dahulu pada tanaman sampel.
9. Bobot brangkasan segar (g)
Menimbang bobot segar brangkasan jagung dilakukan pada saat panen
dengan cara menimbang seluruh bagian tanam kecuali bagian tongkol.
10. Bobot brangkasan kering (g)
Brangkasan dipotong-potong lalu dijemur selama tiga hari, kemudian
dikeringkan dengan oven pada suhu 60-70oC hingga bobotnya konstan,
kemudian ditimbang.
13
11. Bobot biji segar pertanaman (g)
Biji segar biji dilepas dari tongkolnya dengan cara disisir dengan pisau
karena biji jagung masih keadaan basah, lalu ditimbang.
12. Bobot biji kering (g)
Biji segar yang telah ditimbang dikeringkan dalam oven dengan suhu
60-70oC sampai bobotnya konstan, lalu ditimbang.
13. Bobot tongkol per petak (g)
Bobot tongkol per petak dilakukan setelah panen dengan cara
menimbang tongkol tanaman tengah saat panen. Bobot tongkol per
petak, di konversi dari bobot tongkol tanaman tengah.
14
V.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Tinggi tanaman
Berdasarkan hasil sidik ragam tinggi tanaman pada tabel lampiran
2,4,6 dan 8 bahwa perlakuan jumlah benih per lubang tidak berpengaruh
nyata sedangkan perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh nyata pada
tinggi tanaman umur 4 MST dan 8 MST. Tidak terdapat interaksi antara
jumlah benih per lubang dan dosis pupuk NPK pada parameter tinggi
tanaman.
Tabel 1. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Tinggi Tanaman Jagung Manis (cm)
15
Pada tabel 1 menunjukkan perlakuan jumlah benih per lubang tidak
berpengaruh nyata pada tinggi tanaman umur 2 MST, 4 MST, 6 MST dan
8 MST.
2. Jumlah daun
Berdasarkan hasil sidik ragam jumlah daun pada tabel lampiran 10,
12, 14 dan 16 perlakuan jumlah benih per lubang tidak berpengaruh nyata
saat umur 2 , 4, 6 dan 8 MST. Tetapi pada perlakuan dosis pupuk NPK
berpengaruh sangat nyata umur 4 MST dan 6 MST. Tidak terdapat
interaksi antara perlakuan jumlah benih per lubang dan dosis pupuk NPK
pada parameter jumlah daun.
16
Tabel 2. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis (helai)
17
pada dosis pupuk NPK d2 (450 g) dengan hasil panjang tongkol 20.58
cm.
Tabel 3. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Panjang Tongkol Tanaman Jagung Manis (cm)
18
Pada perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata
terhadap diameter tongkol tanpa kelobot. Perlakuan d0 (tanpa pupuk)
berbeda nyata dengan d1 (360 g), d2 (450 g) dan d3 (540 g). perlakuan d2
(450 g) tidak berbeda nyata dengan d3 (540 g). Perlakuan terbaik pada
dosis pupuk NPK d3 (540 g) dengan hasil diameter tongkol tanpa kelobot
51.16 mm.
Tabel 4. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Diameter Tongkol Tanpa Kelobot Tanaman Jagung
Manis (mm)
Perlakuan Diameter Tongkol Tanpa Kelobot (mm)
Jumlah Benih
j1 45.46
j2 46.26
Dosis Pupuk NPK
0 g (d0) 39,36 f
360 g (d1) 44.93 e
450 g (d2) 47.99 cd
540 g (d3) 51.16 c
Kombinasi Perlakuan
j1d0 39.44
j1d1 43.05
j1d2 47.34
j1d3 52.01
j2d0 39.27
j2d1 46.81
j2d2 48.64
j2d3 50.31
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada
kolom yang sama tidak menunjukkan pengaruh nyata
berdasarkan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%.
5. Jumlah biji per baris
Berdasarkan hasil sidik ragam jumlah biji per baris pada tabel
lampiran 22 perlakuan jumlah benih per lubang tidak berpengaruh nyata
sedangkan perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata. Tidak
19
terdapat interaksi antara perlakuan jumlah benih per lubang dan dosis
pupuk NPK pada parameter jumlah biji per baris.
Pada tabel 5 menunjukkan perlakuan jumlah benih tidak
berpengaruh nyata pada parameter jumlah biji per baris.
Pada perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap
jumlah biji per baris. Perlakuan d0 (tanpa pupuk) berbeda nyata dengan
d1 (360 g), d2 (450 g) dan d3 (540 g). Perlakuan d1 (360 g), d2 (450 g)
dan d3 (540 g) tidak berbeda nyata. Perlakuan terbaik pada dosis pupuk
NPK d1 (360 g) dengan jumlah biji per baris 96.89 biji.
Tabel 5. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Jumlah Biji Per Baris Tanaman Jagung Manis (biji)
20
terdapat interaksi antara perlakuan jumlah benih per lubang dan dosis
pupuk NPK pada parameter jumlah baris per tongkol.
Pada tabel 6 menunjukkan perlakuan jumlah benih per lubang tidak
berpengaruh nyata pada parameter jumlah baris per tongkol.
Tabel 6. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Jumlah Baris Per Tongkol Tanaman Jagung Manis
(baris)
21
7. Bobot tongkol berkelobot
Berdasarkan hasil sidik ragam bobot tongkol berkelobot pada tabel
lampiran 26 perlakuan jumlah benih per lubang tidak berpengaruh nyata
sedangkan perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata. Tidak
terdapat interaksi antara perlakuan jumlah benih per lubang dan dosis
pupuk NPK pada parameter bobot tongkol berkelobot.
Pada tabel 7 menunjukkan perlakuan jumlah benih per lubang tidak
berpengaruh nyata pada parameter bobot tongkol berkelobot.
Pada perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap
bobot tongkol berkelobot. Perlakuan d0 (tanpa pupuk) berbeda nyata
dengan d1 (360 g), d2 (450 g) dan d3 ( 540 g). Perlakuan d1 (360 g)
berbeda nyata dengan d2 (450 g) dan d3 (540 g). Perlakuan d2 (450 g)
berbeda nyata dengan d3 (540 g). Perlakuan terbaik pada dosis pupuk
NPK d3 (540 g) dengan bobot tongkol berkrlobot 529.61 g.
22
23
Tabel 7. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Tongkol Berkelobot Tanaman Jagung Manis
(g)
Bobot Tongkol Berkelobot (g)
Perlakuan
Jumlah Benih
j1 344.14
j2 329.33
Dosis Pupuk NPK
0 g (d0) 136.81 f
360 g (d1) 293.89 e
450 g (d2) 386.64 d
540 g (d3) 529.61 c
Kombinasi Perlakuan
j1d0 137.33
j1d1 320.78
j1d2 394.11
j1d3 524.33
j2d0 136.28
j2d1 267,00
j2d2 379.17
j2d3 534.89
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom
yang sama tidak menunjukkan pengaruh nyata berdasarkan
uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%
8. Bobot tongkol tanpa kelobot
Berdasarkan hasil sidik ragam bobot tongkol tanpa kelobot pada
tabel lampiran 28 perlakuan jumlah benih per lubang tidak berpengaruh
nyata sedangkan perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata.
Tidak terdapat interaksi antara perlakuan jumlah benih per lubang dan
dosis pupuk NPK pada parameter bobot tongkol tanpa kelobot.
Pada tabel 8 menunjukkan perlakuan jumlah benih per lubang tidak
berpengaruh nyata pada parameter bobot tongkol tanpa kelobot.
Pada perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap
bobot tongkol tanpa kelobot. Perlakuan d0 (tanpa pupuk) berbeda nyata
dengan d1 (360 g), d2 (450 g) dan d3 (540 g). Perlakuan terbaik pada
24
Tabel 8. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Tongkol Tanpa Kelobot Tanaman Jagung
Manis (g)
Bobot Tongkol Tanpa Kelobot (g)
Perlakuan
Jumlah Benih
j1 230.58
j2 229.99
Dosis Pupuk NPK
0 g (d0) 95.50 f
360 g (d1) 210.25 e
450 g (d2) 261.75 d
540 g (d3) 353.64 c
Kombinasi Perlakuan
j1d0 91.00
j1d1 218.22
j1d2 270.78
j1d3 342.33
j2d0 100.00
j2d1 202.28
j2d2 252.72
j2d3 364.94
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada
kolom yang sama tidak menunjukkan pengaruh nyata
berdasarkan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%
9. Bobot brangkasan segar
Berdasarkan hasil sidik ragam bobot brangkasan segar pada tabel
lampiran 30 perlakuan jumlah benih per lubang tidak berpengaruh nyata
sedangkan perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata. Tidak
terdapat interaksi antara perlakuan jumlah benih per lubang dan dosis
pupuk NPK pada parameter bobot brangkasan segar.
Pada tabel 9 menunjukkan perlakuan jumlah benih per lubang tidak
berpengaruh nyata pada parameter bobot brangkasan segar.
Pada perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap
bobot brangkasan segar. Perlakuan d0 (tanpa pupuk) tidak berbeda nyata
dengan d1 (360 g) tetapi berbeda nyata dengan d2 (450 g) dan d3 (540 g).
25
Tabel 9. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Brangkasan Segar Tanaman Jagung Manis (g)
(360 g), d2 (450 g) dan d3 (540 g). perlakuan d1 (360 g) berbeda nyata
dengan d2 (450 g) dan d3 (540 g), d2 (450 g) berbeda nyata dengan d3
(540 g). Perlakuan terbaik pada dosis pupuk NPK d3 (540 g) dengan hasil
bobot brangkasan kering 141.81 g.
Tabel 10. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Brangkasan Kering Tanaman Jagung Manis
(g)
Bobot Brangkasan Kering (g)
Perlakuan
Jumlah Benih
j1 97.11
j2 94.94
Dosis Pupuk NPK
0 g (d0) 44.72 f
360 g (d1) 84.92 e
450 g (d2) 112.67 d
540 g (d3) 141.81 c
Kombinasi Perlakuan
j1d0 43.67
j1d1 84.00
j1d2 114.22
j1d3 146.56
j2d0 45.78
j2d1 85.83
j2d2 111.11
j2d3 137.06
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom
yang sama tidak menunjukkan pengaruh nyata berdasarkan
uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%
11. Bobot biji segar pertanaman
Berdasarkan hasil sidik ragam bobot biji segar pertanaman pada
tabel lampiran 34 perlakuan jumlah benih per lubang tidak berpengaruh
nyata sedangkan perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata.
Tidak terdapat interaksi antara perlakuan jumlah benih per lubang dan
dosis pupuk NPK pada parameter bobot biji segar pertanaman.
27
Tabel 11. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Biji Segar Pertanaman Tanaman Jagung
Manis (g)
Tabel 12. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Biji Kering (g) Tanaman Jagung Manis
Bobot Biji Kering (g)
Perlakuan
Jumlah Benih
j1 21.50
j2 19.82
Dosis Pupuk NPK
0 g (d0) 9.39 e
360 g (d1) 18.78 d
450 g (d2) 25.97 c
540 g (d3) 28.50 c
Kombinasi Perlakuan
j1d0 10.00
j1d1 18.44
j1d2 27.78
j1d3 29.78
j2d0 8.78
j2d1 19.11
j2d2 24.17
j2d3 27.22
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom
yang sama tidak menunjukkan pengaruh nyata berdasarkan
uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%
13. Bobot tongkol per petak
Berdasarkan hasil sidik ragam bobot tongkol per petak pada tabel
lampiran 38 perlakuan jumlah benih per lubang tidak berpengaruh nyata
sedangkan perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata. Tidak
terdapat interaksi antara perlakuan jumlah benih per lubang dan dosis
pupuk NPK pada parameter bobot tongkol per petak.
Pada tabel 13 menunjukkan perlakuan jumlah benih per lubang
tidak berpengaruh nyata pada parameter bobot tongkol per petak.
dan d3 (540 g), perlakuan d1 (360 g) tidak berbeda nyata dengan d2 (450
g) tetapi berbeda nyata dengan d3 (540 g). Perlakuan terbaik pada dosis
pupuk NPK d3 (540 g) dengan hasil bobot tongkol per petak 1541.85 g.
Tabel 13. Pengaruh Jumlah Benih Per Lubang dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Tongkol Per Petak (g) Tanaman Jagung Manis
B. Pembahasan
1. Pengaruh Jumlah benih
Berdasarkan hasil sidik ragam dan uji DMRT taraf 5% pada
parameter pertumbuhan dan parameter hasil dari penelitian ini tidak
berpengaruh nyata pada setiap parameter. Penggunaan jumlah benih
per lubang j1 dan j2 tidak memberikan pengaruh. Hal ini diduga
penggunaan jumlah benih per lubang j1 dan j2 yang terbaik untuk
pertumbuhan tanaman jagung, sehingga dapat tumbuh dengan baik dan
mampu menyerap unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Menurut
pendapat Indrayanti dkk (2010) dalam Nurhaliza dkk (2020), bahwa
kepadatan populasi tanaman yang tinggi akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, sehingga pada akhirnya untuk penampilan
tanaman secara individu akan menurun akibat persaingan dalam
intersepsi radiasi sinar matahari.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Arwani dkk
(2013) menyatakan, penggunaan jumlah benih per lubang 1 benih, 2
benih dan 3 benih tidak berpengaruh nyata terhadap parameter hasil
jumlah tongkol per tanaman. Pada pengamatan jumlah tongkol per
tanaman dengan jumlah 1 benih per lubang tanam yaitu 1,36 buah,
sedangkan jumlah 2 benih per lubang tanam yaitu 1,14 buah dan
jumlah 3 benih per lubang tanam yaitu 1,18 buah.
2. Pengaruh Pemberian Dosis pupuk NPK
Berdasarkan hasil sidik ragam dan uji DMRT taraf 5% pada
parameter pertumbuhan yang meliputi parameter tinggi tanaman umur
4 MST dan 8 MST berpengaruh nyata. Sedangkan para parameter
jumlah daun 4 MST dan 6 MST berbeda sangat nyata. Hal ini diduga
semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman jagung manis N,P dan K
cukup tersedia, sehingga dapat menunjang pertumbuhan vegetatif
tanaman, terutama dalam pertumbuhan tinggi, jumlah daun dan
perkembangan akar. Seperti dikemukakan oleh (Mardawilis 2004
dalam Lafina dan Napitupulu 2018) yang menyatakan bahwa, dengan
32
VII.
B. Saran
Dari penelitian ini peneliti ingin memberikan saran perlu di
lakukan penelitian lagi dengan penambahan jumlah benih per lubang
supaya hasil lebih maksimal lagi.
35
DAFTAR PUSTAKA
Arwadi, 2013. Tanaman Jagung. Proses Fotosintesi. Budidaya Pertanian. Bogor
Arwani, A., T.Harwati dan S. Hardiatmi.2013. Pengaruh Jumlah Benih Per
Lubang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays
saccharata Sturt). Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 12, No 2.
Badan Pusat Statistik Indonesia.2020.Produksi Jagung Manis Nasional. Jakarta.
Hal 1381
Berkelaar,D,. 2011. Sistem intesifikasi padi.(The sistem of rice intensification-
SRI): Sedikit dapat memberi lebih banyak.Buletin ECHO Development
Notes,Januari 2001,Issue 70, Halaman1- 6.Terjemahan bebas oleh Indro
Surono, staf ELSPPAT,Bogor, Indonesia.
Pertiwi E.D., dan A.Maksum.2019. Kajian Penambahan Pupuk Kandang Ayam
dan Jumlah Benih Perlubang Tanam Pada Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Jurnal Pertanian
Berkelanjutan. 7:22.
Indrawan R.R., A.Suryanto Dan R.Suelistiyono.2017. Kajian Iklim Mikro
terhadap Berbagai Sistem Tanam dan Populasi Tanaman Jagung Manis
(Zea mays saccharata Sturt.). Jurnal Produksi Tanaman. 5:1.
Fachdarisman, F. 2013. Takaran Bahan Organik Blotong Tebu
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays
saccharata Strut). Fakultas Pertanian Universitas Taman Siswa Padang
Janick.J.2009, Hortikultura Sicience. San Francisco: W.H.Freeman Company
Kaya, E. 2013. Pengaruh Kompos Jerami dan Pupuk NPK terhadap N-Tersedia
Tanah, Serapan-N, Pertumbuhan, dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa
L.). Prosiding FMIPA Universitas Pattimura 2013 – ISBN: 978-602-
97522-0-5. Hal.42.
Kriswantoro, H., E.Safriyani dan S.Bahri.2016. Pemberian Pupuk Organik dan
Pupuk NPK pada Tanaman Jagung Manis ( Zea mays saccharata
Strurt ). Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas. XI – 1: 1 – 6, Juni
2016.
Lafina, S., & Napitupulu, M. 2018. Pengaruh Pupuk Kompos dan Pupuk NPK
Phonska terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea
mays saccharata Strut.) Varietas Bonanza. Agrifor, 17(2), 331–344.
Http://Ejurnal.Untag-Smd.Ac.Id/Index.Php/Ag/Article/View/3619/3481
.
Marsela dan A.Suryanto. 2018. Kajian Penambahan Pupuk Kandang Ayam dan
Jumlah Benih Perlubang Tanam Pada Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Jurnal Produksi
36
Tanaman,Vol. 6 No.9
Maruapey, A. 2011. Pengaruh Jarak Tanam dan Jenis Pupuk Kandang terhadap
Pertumbuhan Gulma Dan Hasil Jagung Manis
Nainggolan, E.P., P.B. Hastuti dan W.D.U. Partwati.2016. Pengaruh Jumlah
Benih dan Dosis Pupuk N terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung
Manis (Zea mays saccharata Sturt).Jurnal Agromast. Vol. 1 No.2
Nurhaliza, A., Liman., A. Kusuma Wijaya dan Muhtarudin.2020. Pengaruh
Jumlah Benih Per Lubang dan Jarak Tanam Sorghum Manis (Sorghum
bicolor L.) terhadap Performa Vegetatif Pada Ratun Ketiga. Jurnal Riset
dan Inovasi Peternakan Vol. 4 No.2
Pranajaya, D., Zulia, C., dan Safruddin. 2018. Respon Pertumbuhan Dan
Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Strut)
terhadap Aplikasi Miracle Gro dan Pupuk Kandang. Bernas
Agricultural Research Journal Vol. 14 No. 2
Purba, R., Meriaty dan Alfian, H,. 2019. Pengaruh Waktu Penyiangan dan Dosis
Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis.
Agroteknologi Faperta USI
Rukmana, R., 2007. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta: Kanisius.
Rukmana, R. 2008. Budidaya dan Pasca Panen Jagung Manis. Aneka Ilmu. Hal. 9
– 48
Saputra, H., dan Mutaqin, Z. 2020. Optimasi Pertumbuhan dan Hasil Jagung
Manis pada Berbagai Kerapatan Tanam. Planta Simbiosa, Vol. 2 No.2
Syukur, M., dan Rafianto, A. 2013. Prospek Bisnis dan Budi Daya Jagung
Manis. Penebar Swadaya. Hal 9-10
Wahyudi, Marman. 2006. Proses Pembuatan dan Analisis Mutu Yoghurt. Jurnal
Buletin Teknik Pertanian, Vol. 11 No. 1.
Widodo, A., Sujalu, A. P., & Syahfari, H. 2016. Pengaruh jarak tanam dan pupuk
NPK Phonska terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung
manis (Zea mays saccharata Sturt) varietas sweet boy. Agrifor, XV(1),
171–178.
Wikipedia. 2017. Tanaman Jagung Manis.
https://id.wikipedia.org/wiki/jagung_manis di akses pada tanggal 28
Desember 2020.
37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan konversi dosis pupuk
300 cm
X X X X X
240 cm
X X X X X
X X X X X
60 cm
X X X X X
30 cm
30 cm
60 cm
Keterangan :
Ukuran petak : 240 cm x 300 cm
Jarak tanam : 60 cm x 60 cm
Jarak antar blok : 70 cm
Jarak antar petak : 50 cm
Populasi tanaman : 20
Tanaman sampel :3
j1d2 j1d3
j2d2
50 cm
j1d3 j2d0 j2d2
70 cm
Arah kesuburan
B T
Keterangan :
Jarak antar petak dalam blok : 50 cm S
Jarak antar blok : 70 cm
Luas petak : 240 cm x 300 cm
Sumber
Keragama D Ftab5 Ftab1
n b JK KT Fhit % %
Blok 2 65,48 32,74 1,27 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 170,59532 24,37 0,94 ns 2,77 4,28
J 1 50,75 50,75 1,96 ns 4,6 8,86
D 3 49,56 16,52 0,64 ns 3,34 5,56
jxd 3 70,28 23,43 0,91 ns 3,34 5,56
Galat 14 362,21 25,87
Total 23 598,29 26,01
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 76,53 86,50 73,93 236,97 78,99
j1d1 53,67 93,10 80,53 227,30 75,77
j1d2 80,50 86,47 94,40 261,37 87,12
j1d3 88,07 92,20 89,13 269,40 89,80
j2d0 69,13 86,53 69,75 225,42 75,14
j2d1 83,00 87,48 84,22 254,70 84,90
j2d2 83,00 92,83 97,75 273,58 91,19
j2d3 85,83 93,43 80,78 260,05 86,68
Jumlah 619,73 718,55 670,50 2.008,78
Rerata 77,47 89,82 83,81 72,86
Sumber
Keragama D
n b JK KT Fhit Ftab5% Ftab1%
Blok 2 610,45 305,22 5,37 * 3,74 6,51
Perlakuan 7 821,56064 117,37 2,07 ns 2,77 4,28
J 1 14,60 14,60 0,26 ns 4,6 8,86
D 3 634,76 211,59 3,73 * 3,34 5,56
jxd 3 172,21 57,40 1,01 ns 3,34 5,56
Galat 14 795,19 56,80
Total 23 2.227,20 96,83
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 160,13 176,67 159,03 495,83 165,28
j1d1 175,67 182,53 166,57 524,77 174,92
j1d2 172,60 182,07 196,67 551,33 183,78
j1d3 125,33 198,47 198,67 522,47 174,16
j2d0 165,12 180,75 163,02 508,89 169,63
j2d1 175,67 182,82 189,33 547,82 182,61
j2d2 173,95 194,87 202,33 571,15 190,38
j2d3 179,00 198,82 189,33 567,15 189,05
Jumlah 1.327,47 1.496,98 1.464,95 4.289,40
Rerata 165,93 187,12 183,12 155,09
Sumber
Keragama D Ftab5 Ftab1
n b JK KT Fhit % %
Blok 2 2.027,58 1.013,79 4,61 * 3,74 6,51
Perlakuan 7 1746,0689 249,44 1,14 ns 2,77 4,28
J 1 421,70 421,70 1,92 ns 4,6 8,86
D 3 1.230,91 410,30 1,87 ns 3,34 5,56
jxd 3 93,46 31,15 0,14 ns 3,34 5,56
Galat 14 3.075,93 219,71
Total 23 6.849,58 297,81
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 202,90 223,00 193,10 619,00 206,33
j1d1 229,70 236,67 203,67 670,03 223,34
j1d2 215,67 213,67 239,67 669,00 223,00
j1d3 229,33 235,03 248,33 712,70 237,57
j2d0 172,67 226,83 204,67 604,17 201,39
j2d1 218,50 219,17 235,83 673,50 224,50
j2d2 212,17 239,67 250,00 701,83 233,94
j2d3 217,77 227,83 238,52 684,12 228,04
Jumlah 1.698,70 1.821,87 1.813,78 5.334,35
Rerata 212,34 227,73 226,72 193,76
Sumber
Keragama D Ftab5 Ftab1
n b JK KT Fhit % %
Blok 2 1.186,65 593,32 2,64 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 3300,6567 471,52 2,10 ns 2,77 4,28
J 1 2,11 2,11 0,01 ns 4,6 8,86
D 3 2.946,14 982,05 4,37 * 3,34 5,56
jxd 3 352,40 117,47 0,52 ns 3,34 5,56
Galat 14 3.148,08 224,86
Total 23 7.635,39 331,97
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 4,00 4,00 4,00 12,00 4,00
j1d1 3,67 4,00 4,33 12,00 4,00
j1d2 3,67 4,00 4,00 11,67 3,89
j1d3 4,00 4,33 4,33 12,67 4,22
j2d0 3,50 4,17 3,33 11,00 3,67
j2d1 4,00 4,00 4,17 12,17 4,06
j2d2 4,50 4,00 4,00 12,50 4,17
j2d3 4,00 3,83 3,83 11,67 3,89
Jumlah 31,33 32,33 32,00 95,67
Rerata 3,92 4,04 4,00 3,50
Tabel Lampiran 10. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis
terhadap Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK pada umur 2
MST
Sumber
Keragama D Ftab5 Ftab1
n b JK KT Fhit % %
Tabel Lampiran 11. Pengaruh Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis terhadap
Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK pada umur 4 MST
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 4,00 5,33 5,00 14,33 4,78
j1d1 5,67 5,00 5,33 16,00 5,33
j1d2 5,33 5,67 6,00 17,00 5,67
j1d3 5,67 6,33 5,67 17,67 5,89
j2d0 4,33 4,67 4,50 13,50 4,50
j2d1 6,00 5,67 5,50 17,17 5,72
j2d2 5,17 5,67 6,33 17,17 5,72
j2d3 5,67 6,50 5,33 17,50 5,83
Jumlah 41,83 44,83 43,67 130,33
Rerata 5,23 5,60 5,46 4,70
Tabel Lampiran 12. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis
terhadap Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK pada umur 4
MST
Sumber
Keragama D Ftab5 Ftab1
n b JK KT Fhit % %
Blok 2 0,57 0,29 1,47 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 5,6990741 0,81 4,18 * 2,77 4,28
j 1 0,00 0,00 0,02 ns 4,6 8,86
d 3 5,35 1,78 9,16 ** 3,34 5,56
jxd 3 0,35 0,12 0,59 ns 3,34 5,56
Galat 14 2,72 0,19
Total 23 9,00 0,39
Tabel Lampiran 13. Pengaruh Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis terhadap
Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK pada umur 6 MST
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 7,00 8,00 6,67 21,67 7,22
j1d1 8,67 8,33 7,67 24,67 8,22
j1d2 7,67 8,33 9,00 25,00 8,33
j1d3 9,00 9,00 8,67 26,67 8,89
j2d0 6,33 8,00 7,17 21,50 7,17
j2d1 8,00 8,00 8,17 24,17 8,06
j2d2 8,17 8,67 9,00 25,83 8,61
j2d3 7,83 9,00 8,50 25,33 8,44
Jumlah 62,67 67,33 64,83 194,83
Rerata 7,83 8,42 8,10 7,06
Tabel Lampiran 14. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis
terhadap Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK pada umur 6
MST
Sumber
Keragama D Ftab5 Ftab1
n b JK KT Fhit % %
Blok 2 1,36 0,68 2,71 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 8,1377315 1,16 4,62 ** 2,77 4,28
j 1 0,06 0,06 0,23 ns 4,6 8,86
d 3 7,68 2,56 10,17 ** 3,34 5,56
jxd 3 0,40 0,13 0,53 ns 3,34 5,56
Galat 14 3,53 0,25
Total 23 13,03 0,57
Tabel Lampiran 15. Pengaruh Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis terhadap
Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK pada umur 8 MST
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 10,00 11,00 9,67 30,67 10,22
j1d1 11,67 11,33 10,67 33,67 11,22
j1d2 12,00 11,33 19,00 42,33 14,11
j1d3 12,00 12,33 12,00 36,33 12,11
j2d0 10,00 10,33 22,00 42,33 14,11
j2d1 11,17 11,17 12,17 34,50 11,50
j2d2 11,50 11,17 12,17 34,83 11,61
j2d3 11,67 11,83 12,50 36,00 12,00
Jumlah 90,00 90,50 110,17 290,67
Rerata 11,25 11,31 13,77 10,61
Tabel Lampiran 16. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis
terhadap Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK pada umur 8
MST
Sumber
Keragaman Db JK KT Fhit Ftab5% Ftab1%
Blok 2 33,07 16,54 2,33 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 38,981481 5,57 0,78 ns 2,77 4,28
j 1 0,91 0,91 0,13 ns 4,6 8,86
d 3 6,79 2,26 0,32 ns 3,34 5,56
jxd 3 31,29 10,43 1,47 ns 3,34 5,56
Galat 14 99,54 7,11
Total 23 171,59 7,46
Tabel Lampiran 17. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Panjang Tongkol Tanaman Jagung Manis
Perlakakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 15,00 16,83 16,33 48,17 16,06
j1d1 20,00 20,33 16,50 56,83 18,94
j1d2 21,33 20,33 20,90 62,57 20,86
j1d3 21,17 21,73 21,67 64,57 21,52
j2d0 16,67 17,25 16,33 50,25 16,75
j2d1 18,25 18,50 20,12 56,87 18,96
j2d2 19,42 20,25 21,25 60,92 20,31
j2d3 21,17 17,64 21,25 60,06 20,02
Jumlah 153,00 152,87 154,35 460,22
Rerata 19,13 19,11 19,29 16,67
Tabel Lampiran 18. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Panjang Tongkol Tanaman Jagung Manis
Sumber D
keragaman b JK KT Fhit Ftab5% Ftab1%
Blok 2 0,17 0,08 0,05 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 78,109176 11,16 6,51 ** 2,77 4,28
j 1 0,68 0,68 0,40 ns 4,6 8,86
d 3 73,54 24,51 14,29 ** 3,34 5,56
jxd 3 3,89 1,30 0,76 ns 3,34 5,56
Galat 14 24,01 1,71
Total 23 102,28 4,45
Tabel Lampiran 19. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Diameter Tongkol Tanpa Kelobot Tanaman Jagung Manis
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 38,99 38,59 40,7533 118,33 39,44
j1d1 47,79 50,12 31,2533 129,16 43,05
j1d2 47,98 49,42 44,61 142,01 47,34
j1d3 52,6733 52,34 51,0033 156,02 52,01
j2d0 41,5467 41,9333 34,3267 117,81 39,27
j2d1 45,8117 46,365 48,2617 140,44 46,81
j2d2 48,6183 48,0717 49,2167 145,91 48,64
j2d3 49,62 51,1117 50,2017 150,93 50,31
Jumlah 373,03 377,95 349,63 1.100,61
Rerata 46,63 47,24 43,70 39,57
Tabel Lampiran 20. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Diameter Tongkol Tanpa Kelobot Tanaman Jagung
Manis
Sumber
Keragama D
n b JK KT Fhit Ftab5% Ftab1%
Blok 2 57,26 28,63 1,89 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 482,53653 68,93 4,54 ** 2,77 4,28
j 1 3,81 3,81 0,25 ns 4,6 8,86
d 3 454,47 151,49 9,98 ** 3,34 5,56
jxd 3 24,26 8,09 0,53 ns 3,34 5,56
Galat 14 212,56 15,18
Total 23 752,35 32,71
Tabel Lampiran 21. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Jumlah Biji Per Baris Tanaman Jagung Manis
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 56,00 62,33 62,67 181,00 60,33
j1d1 104,00 108,00 57,67 269,67 89,89
j1d2 122,67 138,33 126,33 387,33 129,11
j1d3 146,33 142,00 51,00 339,34 113,11
j2d0 43,00 89,17 64,83 197,00 65,67
j2d1 90,50 101,83 119,33 311,67 103,89
j2d2 112,83 116,33 123,33 352,50 117,50
j2d3 127,17 136,00 127,67 390,83 130,28
Jumlah 802,50 894,00 732,84 2.429,34
Rerata 100,31 111,75 91,60 84,94
Tabel Lampiran 22. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Jumlah Biji Per Baris Tanaman Jagung Manis
Sumber
Keragaman Db JK KT Fhit Ftab5% Ftab1%
Blok 2 1.633,29 816,64 1,53 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 15300,024 2.185,72 4,09 * 2,77 4,28
j 1 232,28 232,28 0,43 ns 4,6 8,86
d 3 14.319,15 4.773,05 8,93 ** 3,34 5,56
jxd 3 748,60 249,53 0,47 ns 3,34 5,56
Galat 14 7.485,45 534,67
Total 23 24.418,76 1.061,69
Tabel Lampiran 23. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Jumlah Baris Pertongkol Tanaman Jagung Manis
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 12,33 9,00 11,00 32,33 10,78
j1d1 16,00 17,00 10,33 43,33 14,44
j1d2 16,00 15,67 16,67 48,33 16,11
j1d3 18,00 18,67 18,33 55,00 18,33
j2d0 11,50 10,17 10,00 31,67 10,56
j2d1 15,67 14,50 14,83 45,00 15,00
j2d2 16,33 16,00 15,33 47,67 15,89
j2d3 17,67 18,00 18,00 53,67 17,89
Jumlah 123,50 119,00 114,50 357,00
Rerata 15,44 14,88 14,31 12,64
Tabel Lampiran 24. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Jumlah Baris Pertongkol Tanaman Jagung Manis
Sumber
Keragama D
n b JK KT Fhit Ftab5% Ftab1%
Blok 2 5,06 2,53 1,19 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 177,73611 25,39 11,92 ** 2,77 4,28
j 1 0,04 0,04 0,02 ns 4,6 8,86
d 3 176,83 58,94 27,67 ** 3,34 5,56
jxd 3 0,87 0,29 0,14 ns 3,34 5,56
Galat 14 29,83 2,13
Total 23 212,63 9,24
Tabel Lampiran 25. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Tongkol Berkelobot Tanaman Jagung Manis
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 159,67 150,67 101,67 412,00 137,33
j1d1 313,33 399,00 250,00 962,33 320,78
j1d2 369,33 386,00 427,00 1.182,33 394,11
j1d3 459,00 564,67 549,33 1.573,00 524,33
j2d0 146,17 146,50 116,17 408,83 136,28
j2d1 247,67 334,33 219,00 801,00 267,00
j2d2 326,00 403,00 408,50 1.137,50 379,17
j2d3 586,00 489,33 529,33 1.604,67 534,89
Jumlah 2.607,17 2.873,50 2.601,00 8.081,67
Rerata 325,90 359,19 325,13 269,88
Tabel Lampiran 26. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Tongkol Berkelobot Tanaman Jagung Manis
Sumber
Keragama Ftab5 Ftab1
n Db JK KT Fhit % %
Blok 2 6.051,16 3.025,58 1,32 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 493836,87 70.548,12 30,72 ** 2,77 4,28
j 1 1.315,23 1.315,23 0,57 ns 4,6 8,86
d 3 488.994,99 162.998,33 70,97 ** 3,34 5,56
jxd 3 3.526,65 1.175,55 0,51 ns 3,34 5,56
Galat 14 32.154,75 2.296,77
Total 23 532.042,77 23.132,29
Tabel Lampiran 27. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Tongkol Tanpa Kelobot Tanaman Jagung Manis
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 94,33 91,00 87,67 273,00 91,00
j1d1 226,00 280,33 148,33 654,67 218,22
j1d2 253,33 262,00 297,00 812,33 270,78
j1d3 292,67 386,00 348,33 1.027,00 342,33
j2d0 101,33 105,17 93,50 300,00 100,00
j2d1 176,17 196,83 233,83 606,83 202,28
j2d2 248,67 231,17 278,33 758,17 252,72
j2d3 401,33 344,17 349,33 1.094,83 364,94
Jumlah 1.793,83 1.896,67 1.836,33 5.526,83
Rerata 224,23 237,08 229,54 184,67
Tabel Lampiran 28. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Tongkol Tanpa Kelobot Tanaman Jagung
Manis
Sumber
Keragaman Db JK KT Fhit Ftab5% Ftab1%
Blok 2 667,54 333,77 0,25 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 210406,49 30.058,07 22,68 ** 2,77 4,28
j 1 2,14 2,14 0,00 ns 4,6 8,86
d 3 208.647,75 69.549,25 52,49 ** 3,34 5,56
jxd 3 1.756,60 585,53 0,44 ns 3,34 5,56
Galat 14 18.550,44 1.325,03
Total 23 229.624,47 9.983,67
Tabel Lampiran 29. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Brangkasan Segar Tanaman Jagung Manis
Tabel Lampiran 30. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Brangkasan Segar Tanaman Jagung Manis
Sumber
Keragaman Db JK KT Fhit Ftab5% Ftab1%
Blok 2 7.459,95 3.729,98 0,54 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 301815,66 43.116,52 6,22 ** 2,77 4,28
j 1 5.128,50 5.128,50 0,74 ns 4,6 8,86
d 3 277.518,59 92.506,20 13,34 ** 3,34 5,56
jxd 3 19.168,57 6.389,52 0,92 ns 3,34 5,56
Galat 14 97.080,36 6.934,31
Total 23 406.355,97 17.667,65
Tabel Lampiran 31. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Brangkasan Kering Tanaman Jagung Manis
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 39,67 42,33 49,00 131,00 43,67
j1d1 80,33 87,00 84,67 252,00 84,00
j1d2 116,00 99,00 127,67 342,67 114,22
j1d3 148,33 129,00 162,33 439,67 146,56
j2d0 45,33 48,67 43,33 137,33 45,78
j2d1 84,50 88,67 84,33 257,50 85,83
j2d2 111,00 104,67 117,67 333,33 111,11
j2d3 157,00 133,33 120,83 411,17 137,06
Jumlah 782,17 732,67 789,83 2.304,67
Rerata 97,77 91,58 98,73 78,90
Tabel Lampiran 32. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Brangkasan Kering Tanaman Jagung Manis
Sumber
Keragama D Ftab5 Ftab1
n b JK KT Fhit % %
Blok 2 240,71 120,36 1,06 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 30930,667 4.418,67 38,90 ** 2,77 4,28
j 1 28,17 28,17 0,25 ns 4,6 8,86
d 3 30.769,05 10.256,35 90,30 ** 3,34 5,56
jxd 3 133,45 44,48 0,39 ns 3,34 5,56
Galat 14 1.590,22 113,59
Total 23 32.761,59 1.424,42
Tabel Lampiran 33. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Biji Segar Pertanaman Tanaman Jagung Manis
Tabel Lampiran 34. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Biji Segar Pertanaman Tanaman Jagung
Manis
Sumber
Keragama D Ftab5 Ftab1
n b JK KT Fhit % %
Blok 2 777,44 388,72 0,37 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 77960,323 11.137,19 10,71 ** 2,77 4,28
j 1 487,50 487,50 0,47 ns 4,6 8,86
d 3 76.486,72 25.495,57 24,53 ** 3,34 5,56
jxd 3 986,11 328,70 0,32 ns 3,34 5,56
Galat 14 14.553,56 1.039,54
Total 23 93.291,32 4.056,14
Tabel Lampiran 35. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Biji Kering Pertanaman Tanaman Jagung Manis
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 10,67 9,33 10,00 30,00 10,00
j1d1 20,33 24,00 11,00 55,33 18,44
j1d2 34,00 22,33 27,00 83,33 27,78
j1d3 26,33 28,00 35,00 89,33 29,78
j2d0 8,00 9,17 9,17 26,33 8,78
j2d1 17,33 19,67 20,33 57,33 19,11
j2d2 25,17 19,83 27,50 72,50 24,17
j2d3 20,33 29,17 32,17 81,67 27,22
Jumlah 162,17 161,50 172,17 495,83
Rerata 20,27 20,19 21,52 17,26
Tabel Lampiran 36. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Biji Kering Pertanaman Tanaman Jagung
Manis
Sumber
Keragaman Db JK KT Fhit Ftab5% Ftab1%
Blok 2 8,93 4,46 0,20 ns 3,74 6,51
Perlakuan 7 1353,86 193,41 8,86 ** 2,77 4,28
j 1 16,95 16,95 0,78 ns 4,6 8,86
d 3 1.321,60 440,53 20,19 ** 3,34 5,56
jxd 3 15,32 5,11 0,23 ns 3,34 5,56
Galat 14 305,52 21,82
Total 23 1.668,30 72,53
Tabel Lampiran 37. Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK terhadap
Bobot Tongkol Berkelobot Petak Pertanaman Tanaman
Jagung Manis
Perlakua
n Blok 1 Blok 2 Blok 3 Jumlah Rerata
j1d0 1455,56 475,56 420,00 2.351,11 783,70
j1d1 1018,89 1144,44 905,56 3.068,89 1.022,96
j1d2 1207,78 1162,22 853,33 3.223,33 1.074,44
j1d3 1562,22 1496,67 1666,67 4.725,56 1.575,19
j2d0 862,22 880,00 848,89 2.591,11 863,70
j2d1 952,22 940,00 1317,78 3.210,00 1.070,00
j2d2 1055,00 1303,33 1336,67 3.695,00 1.231,67
j2d3 1439,44 1490,56 1595,56 4.525,56 1.508,52
Jumlah 9.553,33 8.892,78 8.944,44 27.390,56
Rerata 1.194,17 1.111,60 1.118,06 952,71
Tabel Lampiran 38. Sidik Ragam Pengaruh Jumlah Benih dan Dosis Pupuk NPK
terhadap Bobot Tongkol Berkelobot Petak Pertanaman
Tanaman Jagung Manis
Sumber
Keragama D Ftab5 Ftab1
n b JK KT Fhit % %
Blok 2 33.739,53 16.869,77 0,26 ns 3,74 6,51
1679291,24 239.898,7
Perlakuan 7 2 5 3,67 * 2,77 4,28
j 1 17.754,95 17.754,95 0,27 ns 4,6 8,86
1.622.627,6 540.875,8 *
d 3 1 7 8,27 * 3,34 5,56
jxd 3 38.908,68 12.969,56 0,20 ns 3,34 5,56
Galat 14 915.209,03 65.372,07
2.628.239,8 114.271,3
Total 23 0 0
9 Panjang tongkol ** ns ** ns