NIM : 225150601111001 B. Nama : Muhammad Arif Ardiansyah NIM : 225150601111003 C. Nama : NIM :
QnA: 1. Mengapa/untuk apa kurikulum perlu dikembangkan?
Dari gambar diatas, terdapat beberapa alasan mengapa kurikulum perlu
dikembangkan, diantaranya: 1) Zaman yang Terus-Menerus Berkembang dan Mengalami Kemajuan. Perubahan dan perkembangan zaman yang terjadi secara konstan tentunya menjadi tuntutan pagi pendidikan di Indonesia untuk berubah menjadi lebih baik lagi, termasuk penyempurnaan kurikulum sebagai alat yang sangat penting untuk keberhasilan pendidikan suatu negara. 2) Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang berkembang menyebabkan kurikulum berubah-rubah, karena ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan dalam berbagai cabang ilmu, menghasilkan teori-teori baru, dan metode-metode baru dalam memenuhi standar proses belajar mengajar. 3) Pertumbuhan Penduduk yang Sangat Cepat. Karena semakin banyaknya pertumbuhan pendudukan, maka pendekatan, metode dalam pelajaran pun harus bervariasi agar pembelajaran semakin efektif dan efisien. 2. Apa yang menjadi dasar/landasan pengembangannya? Menurut Susilana, dkk. (2006) Secara umum, pengembangan kurikulum dikelompokkan dalam empat jenis dasar/landasan, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, serta landasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). 3. Apakah pendapat/ komentar saudara tentang “Merdeka Belajar”? Jelaskan jawaban saudara! Kami setuju dengan konsep kurikulum Merdeka Belajar, karena metode pembelajaran pada kurikulum ini dapat mendorong guru dan dosen agar lebih kreatif dan inovatif, sehingga proses KBM dapat terlaksana dengan mudah dan lancar. Selain itu kurikulum ini dinilai fleksibel dan mudah untuk diadaptasi oleh guru dan dosen yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Kurikulum ini memiliki keunggulan yang fokus pada materi esensial, sehingga pembelajaran dapat dilakukan secraa mendalam untuk kompetensi dasar seperti literasi dan numerisasi, kemudian model pembelajarannya pun berbasis proyek yang memiliki tujuan untuk mengembangkan soft skill dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
4. Bila “Ujian Nasional” ditiadakan apakah saudara setuju? Terangkan jawaban
saudara dengan jelas. Kami bertiga sepakat untuk setuju akan penghapusan program Ujian Nasional, mengapa? Berikut kami jelaskan beberapa diantaranya : • Pemborosan dana dan tenaga yang mengurus mengenai program tersebut Bayangkan berapa banyak biaya yang dikeluarkan program UN ini disetiap tahunnya. • Tidak valid bila dijadikan pengukur kualitas pendidikan se-Indonesia. Tanpa dievaluasi pun ketimpangan pendidikan sudah terlihat. Mulai dari akses, infrastruktur, sebaran tenaga pendidik yang tidak merata. Sebaiknya dana yang besar itu digunakan untuk mengatasi ketimpangan yang masih sampai sekarang terjadi. • Hasil UN sebagai? Apakah hanya sekadar evaluasi pendidikan? Seharusnya jika iya maka sebaiknya bisa dengan menggunakan sampel beberapa sekolah di kota, desa, dan pelosok. Apalah untuk "modal" siswa untuk masuk PTN? Nyatanya tidak juga. Siswa tetap ikut ujian/seleksi masuk PTN. • Evaluasi dapat dilakukan oleh guru karena guru yang lebih mengerti kondisi peserta didiknya. Seharusnya guru diperlengkapi untuk melakukan evaluasi yang baik dan benar. • UN hanyalah penilaian kognitif siswa. Ini membuat kami tidak setuju. Apa kabar dengan mereka yang memiliki kognitif rendah tapi mereka cerdas pada bidang di luar ranah kognitif seperti olahraga, seni atau lain-lain. Apakah kecerdasan dinilai hanya dari kemampuan siswa memecahkan soal-soal UN. Banyak orang dicap atau dianggap bodoh hanya karena dia tidak memahami konsep matematika dan penerapannya meskipun dia cerdas dalam atletik ataupun kesenian. UN memiliki kecenderungan merendahkan mereka yang tidak mampu secara kognitif
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Pola Penerapan Merdeka Belajar Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Meningkatkan Daya Kreativitas Peserta Didik Kelas Xi Mekatronika SMK Leonardo Klaten