Anda di halaman 1dari 1

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA


FAKULTAS ADAB BAHASA
Jalan Pandawa, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo Telepon (0271) 781516 Fax (0271) 782774
Website : www.iain-surakarta.ac.id E-mail : info@iain-surakarta.ac.id

TES AKHIR SEMESTER GANJIL


TAHUN 2022

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu Prodi/ Kelas : PBI/5F,5G,5H,5I dan 5J


Hari, Tanggal : Rabu, 14 Desember 2022 Dosen : Besut Suryanto, MPdI
Waktu : 60 menit Sifat : Terbuka

Jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan cermat!

Soal :
1. Hegel disebut satu diantara banyak tokoh filsuf yang melanjutkan peninggalan Plato tentang
alam ide. Keduanya menegaskan bahwa ide mendahului pengalaman. Maka apa-apa yang
kemudian ditemukan dalam pengalaman empirik sejatinya bukan hal baru, melainkan akal
sekadar mengingatnya. Berarti, menurut keduanya, “berpikir” adalah “mengingat”. Jadi bukan
Newton yang menemukan hukum gravitasi. Ia hanya merumuskannya, dan gravitasi sudah
ada sebelum dikonsepkan oleh Newton. Sayang, premis dasar ini kemudian dibantah oleh
muridnya sendiri, Karl Marx, yang mengatakan bahwa “pengalaman mendahului ide”. Cita-cita
perubahan sosial dalam paham materialisme historis, kata Marx, haruslah berlandaskan
realitas empiris. Pertentangan seperti itulah yang yang sudah menjamah dunia subyektif.
Berkenaan dengan hal di atas, sampaikan bagaimana pendapatmu, apakah konsep
mendahului realitas pengetahuan ataukah wujud pengetahuan mendahului konsep? Sertakan
alasannya!
(skor: 30)

2. Rene Descartes adalah salah satu tokoh skeptisisme yang masyhur dengan semboyan
Cogito Ergo Sum. Ia mengajarkan paham untuk meragukan dahulu apapun pengetahuan
demi mendapatkan keyakinan akan kebenaran. Tanpa keraguan mustahil berpikir, tanpa
berpikir kembali mustahil ada keyakinan. Sementara itu, kita bisa bertanya, “Apa yang kita
ragukan?”. Jawabannya pastilah keyakinan, karena seyogyanya satu hal yang mungkin kita
ragukan hanyalah keyakinan kita. Pada hematnya, keyakinan hanyalah keyakinan (lama)
yang diragukan kembali. Jadi, jelaskan pendapatmu mana yang lebih tepat antara keyakinan
yang berlandaskan keraguan atau keyakinan yang berlandaskan keraguan atas keyakinan
(lama)? Jika yang terakhir adalah pendapatmu, apakah itu menandakan bahwa tak ada
pengetahuan yang mutlak meyakinkan sebab bertaut dari satu keraguan ke keraguan
berikutnya?
(skor: 40)

3. Tuliskan kecenderungan pandanganmu tentang bagaimana keabsahan ilmu/pengetahuan


harus dipersoalkan dalam kefilsafatan! Apakah pengetahuan absah jika ia mewujud secara
ontologis, atau absah jika ia diperoleh dengan cara/jalan secara epistemologis, atau absah
jika ia memuat nilai secara aksiologis?
(skor: 30)

Anda mungkin juga menyukai