Anda di halaman 1dari 19

B.

Konsep Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus


1. Pengkajian
Menurut (Santosa, Budi. 2008)
1. Identitas klien, meliputi :
Nama pasien, tanggal lahir,umur, agama, jenis kelamin, status
perkawinan, pendidikan, pekerjaan, No rekam medis.

2. Keluhan utama
a. Kondisi hiperglikemi:
Penglihatan kabur, lemas, rasa haus dan banyak kencing, dehidrasi,
suhu tubuh meningkat, sakit kepala.
b. Kondisi hipoglikemi
Tremor, perspirasi, takikardi, palpitasi, gelisah, rasa lapar, sakit
kepala, susah konsentrasi, vertigo, konfusi, penurunan daya ingat, patirasa di daerah bibir,
pelo, perubahan emosional, penurunan kesadaran.

3. Riwayat kesehatan sekarang


Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan utama gatal-gatal pada
kulit yang disertai bisul/lalu tidak sembuh-sembuh, kesemutan/rasa berat, mata kabur,
kelemahan tubuh. Disamping itu klien juga mengeluh poliurea, polidipsi, anorexia, mual dan
muntah, BB menurun, diare kadang-kadang disertai nyeri perut, kram otot, gangguan
tidur/istirahat, haus, pusing/sakit kepala, kesulitan orgasme pada wanita dan masalah impoten
pada pria.

4. Riwayat kesehatan dahulu


DM dapat terjadi saat kehamilan, penyakit pankreas, gangguan
penerimaan insulin, gangguan hormonal, konsumsi obat-obatan seperti glukokortikoid,
furosemid, thiazid, beta bloker, kontrasepsiyang mengandung estrogen.

5. Riwayat kesehatan keluarga


Adanya riwayat anggota keluarga yang menderita DM

6. Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas dan Istirahat
Gejala: lemah, letih, sulit bergerak atau berjalan, kram otot, tonus
otot menurun, gangguan istirahat dan tidur.
Tanda: takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan
aktivitas, letargi, disorientasi, koma b. Sirkulasi
Gejala : adanya riwayat penyakit hipertensi, infark miokard akut, klaudikasi, kebas,
kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama. Tanda : takikardia,
perubahan TD postural, nadi menurun, disritmia, krekels, kulit panas, kering dan kemerahan,
bola mata cekung.
c. Integritas ego
Gejala : stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang
berhubungan dengan kondisi.
Tanda : ansietas, peka rangsang.
d. Eliminasi
Gejala : perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa nyeri
terbakar, kesulitan berkemih, ISK, nyeri tekan abdomen, diare. Tanda : urine encer, pucat,
kuning, poliuri, bising usus lemah,
hiperaktif pada diare.
e. Makanan dan cairan
Gejala: hilang nafsu makan, mual muntah, tidak mengikuti diet, peningkatan masukan
glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.
Tanda: kulit kering bersisik, turgor jelek, kekakuan, distensi abdomen, muntah, pembesaran
tiroid, napas bau aseton
f. Neurosensori
Gejala: pusing, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, parastesia,
gangguan penglihatan.
Tanda: disorientasi, mengantuk, letargi, stupor/koma, gangguan
memori, refleks tendon menurun, kejang.
g. Kardiovaskuler
Takikardia / nadi menurun atau tidak ada, perubahan TD
postural, hipertensi dysritmia, krekel, DVJ (GJK)
h. Pernapasan
Gejala: merasa kekurangan oksigen, batuk dengan atau tanpa
sputum.
Tanda: pernapsan cepat dan dalam, frekuensi meningkat.
i. Seksualitas
Gejala: rabas vagina, impoten pada pria, kesulitan orgasme pada
wanita
j. Gastro intestinal
Muntah, penurunan BB, kekakuan/distensi abdomen, anseitas,
wajah meringis pada palpitasi, bising usus lemah/menurun.
k. Muskulo skeletal
Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki, reflek tendon menurun
kesemuatan/rasa berat pada tungkai.
l. Integumen
Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor jelek, pembesaran tiroid,
demam, diaforesis (keringat banyak), kulit rusak, lesi/ulserasi/ulku

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Ketidakstabilan kadar glukosa darah
2.Defisit nitrisi
3.perfusi perifer tidak efektif
INTERVENSI KEPERAWATAN

INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
SLKI SIKI
1 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Setelah dilakukan intervensi SIKI:Manajemen Hiperglikemia Hiperglikemia
Darah keperawatan selama 3x24 jam kadar Observasi : Observasi:
DS: glukosa dalam darah stabil a) Identifikasi kemungkinan penyebab a)mengetahui penyebab
Hipoglikemia Dengan kriteria hasil: hiperglikemia hiperglikemia
a) Mengantuk a) Kesadaran meningkat b) Monitor kadar glukosa darah b)mengetahui kadar glukosa darah
b) Pusing b) Mengantuk menurun c) Monitor tanda dan gejala c)mengetahui tanda dan gejala
c)palpitasi c) Perilaku aneh menurun hiperglikemia (mis, poliurs, polidipsia, hiperglikemia
d)) Mengeluh lapar d) Keluhan lapar menurun polifagia, kelemahan pandangan kabur, sakit d)mengetahui situasi yang
e) Kadar glukosa dalam darah kepala) menyebabkan kebutuhan insulin
Hiperglikemia membaik d) Identifikasi situasi yang menyebabkan meningkat
a)Lelah atau lesu kebutuhan insulin meningkat (mis, penyakit
b)mulut kering kambuhan) terapeutik:
c)haus meningkat Terapeutik: a)memenuhi kebutuhan cairan
a) Berikan asupan cairan oral pasien
DO: Edukasi:
Hipoglikemia a) Anjurkan menghindari olahraga saat kadar edukasi:
a) Gangguan koordinasi glukosa darah lebih dari 250 mg/dL a)agar pasien tidak merasa lemas
b) Kadar glukosa dalam b) Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan b)mengurangi kadar glukosa dalam
darah/urin rendah olahraga darah
c) Gemetar c) Ajarkan pengelolaan diabetes (mis, c)agar pasien dapat mengetahui
d) Kesadaran menurun penggunaan insulin, obat oral) cara pengelolaan diabetes secara
e) Perilaku aneh mandiri
f) Sulit bicara Manajemen Hipoglikemia
g) Berkeringat Observasi : hipoglikemia
a) Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia observasi:
Hiperglikemia b) Identifikasi kemungkinan penyebab a)mengetahui tanda dan gejala
a).kadar glukosa dalam hipoglikemia hipoglikemia
darah/urin tinggi b)mengetahui kemungkinan
b)jumlah urin meningkat penyebab hipoglikemia
Terapeutik:
a) Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu terapeutik:
b) Berikan karbohidrat kompleks dan protein a)meningkatkan kadar glukosa
sesuai diet dalam darah
c) Hubungi layanan medis darurat, jika perlu b)menstabilkan kadar glukosa
Edukasi: dalam darah
a) Anjurkan memnawa karbohidrat sederhana
setiap hari edukasi:
b) Jelaskan interasi antara diet, insulin oral, a)menstabilkan kadar glukosa
dan olahraga dalam darah
c) Ajarkan perawatan mandiri untuk b)agar pasien mengetahui interaksi
mencegah hipoglikemia (mis. Mengurangi antara diet, insulin oral dan
insulin/agen oral dan atau meningkatkan olahraga
asupan makanan c)agar pasien dapat melakukan
perawatan mandiri untuk
pencegahan
hipoglikemia

SIKI: Manajemen nutrisi observasi:


2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Observasi: a)mengetahui status nutrisi
Gejala dan tanda mayor: keperawatan selama 3x24 jam di a) Identifikasi status nutrisi b)mengetahui alergi dan intoteransi
DS : (Tidak tersedia) harapkan status nutri membaik b) Identifikasi alergi dan intoteransi makanan
DO : Dengan kriteria hasil : makanan c)mengetahui makanan yang di
Berat badan menurun,minimal a) Porsi makanan yang dihabiskan c) Indentifikasi makanan sukai
10% dibawah rentang ideal menikat disukai d)mengetahui kebutuhan kalori
b) Kekuatan otot pengunyah d) Identifikasi kebutuhan kalori pasien
Gejala dan tanda minor: meningkat dan jenis nutrision e)mengetahui asupan makanan
DS: c) Kekuatan otot menelan meningkat e)Monitor asupan makanan pasien
a)cepat kenyang setalah makan d)nafsu makan membaik f) Monitor berat badan f)mengetahui berat badan pasien
b)Kram/nyeri abdomen e)frekuensi makan membaik terapeutik: terapeutik:
c). Nafsu makan menurun f)IMT membaik a)Berikan makanan tinggi serat a)mencegah konstipasi pada pasien
DO:: g)diare menurun b) Sajikan makanan secara b)menambah nafsu makan pasien
a).Bising Usus Hiperaktif h)nyeri abdomen menurun menarik dan suhu yang
b).Otot Pengunyah Melemah sesuai exukasi:
c).Membran Mukosa Pucat a)memberikan kenyamanan pasien
d)Sariawan edukasi:
e).Serum Albumin Turun a)Anjurkan posisi duduk, jika
f)Rambut Rontok Berlebihan perlu
g)diare

3 Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan intervensi SIKI: perawatan sirkulasi Observasi:
Gejala dan Tanda Mayor keperawatan selama 3x24 jam di Observasi: a)mengetahui kondisi terkait
DS : (Tidak tersedia). harapkan perfusi perifer membaik a)periksa sirkulasi perifer sirkulasi perifer
DO: Dengan kriteria hasil: b)indentifikasi risiko gangguan sirkulasi b)mengetahui risiko gangguan
a)pengisian kapiler >3 detik a)denyut nadi perifer mwningkat c)monitor panas, kemerahan,nyeri,atau sirkulasi
b)nadi perifer menurun atau b)penyembuhan luka meningkat bengkak pada ekstremitas c)mengetahui kondisi klinis terkait
tidak teraba c)warna kulit pucat menurun panas, kemerahan,nyeri atau
c)akral teraba dingin d)edema perifer menurun terapeutik: bengkak pada rkstremitas pasien
d)warna kulit pucat e)Nyeri Ekstremitas menurun a)hindari pemasangan infus atau
e)turgor kulit menurun f)Parastesia menurun pengambilan darah di area keterbatasan terapeutik:
g)Kelemahan otot menurun perfusi a)mengindari
Gejala dan Tanda Minor h)kram otot menurun b) hindari pengukuran TD pada ekstremitas b)
DS: i)kelemahan otot mwnurun dengan keterbatasan perfusi
-Parastesia j)Pengisian kapiler membaik edukasi:
-nyeri ekstremitas (klaudikasi k)Akral membaik edukasi: a)untuk memperbaiki sirkulasi
intermiten) l)turgor kulit membaik a)anjurkan program diet
DO:
-edema
-penyembuhan luka lambat
-indeks ankle-brachial <0,90
-bruit femoral
MORSE FALL SCALE (MFS)/ SKALA JATUH DARI MORSE

NO PENGKAJIAN SKALA NILAI KET.


1. Riwayat jatuh: apakah lansia pernah jatuh Tidak 0
dalam 3 bulan terakhir? Ya 25

2. Diagnosa sekunder: apakah lansia memiliki Tidak 0


lebih dari satu penyakit? Ya 15

3. Alat Bantu jalan:


- Bed rest/ dibantu perawat 0
- Kruk/ tongkat/ walker 15
- Berpegangan pada benda-benda di sekitar 30
(kursi, lemari, meja)
4. Terapi Intravena: apakah saat ini lansia Tidak 0
terpasang infus? Ya 20

5. Gaya berjalan/ cara berpindah:


- Normal/ bed rest/ immobile (tidak dapat 0
bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan/ tidak normal (pincang/ diseret) 20

6. Status Mental
- Lansia menyadari kondisi dirinya 0
- Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15

Total Nilai

Pemeriksa

( )

Keterangan:
Tingkatan Risiko Nilai MFS Tindakan

Tidak berisiko 0 - 24 Perawatan dasar


Risiko rendah 25 - 50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar

Risiko tinggi ≥ 51 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh risiko tinggi

Klasifikasi tindakan yang dilakukan berdasarkan skor yang didapatkan:


a. Resiko Rendah
- Pastikan Bell mudah dijangkau oleh pasien
- Roda tempat tidur dalam keadaan terkunci
- Posisikan tempat tidur pada posisi terendah
- Pagar pengaman tempat tidur dinaikkan
b. Resiko Tinggi
- Lakukan semua pedoman pencegahan untuk resiko rendah
- Pasangkan gelang khusus (warna kuning) sebagai tanda pasien resiko jatuh
- Tempatkan tanda resiko pasien jatuh pada daftar nama pasien (warna kuning)
- Beri tanda resiko pasien jatuh pada pin kamar pasien
- kunjungi dan monitor pasien setiap 1 jam
- Tempatkan pasien di kamar yang paling dekat dengan Nurse Station, jika
memungkinkan.
Ontario Modified Stratifi – Sydney Skoring (Usia >60 tahun )
No Parameter Skrining Jawaban Keterangan Nilai Skor
1 Riwayat Jatuh Apakah pasien datang kerumah sakit karena Ya/Tidak Salah satu
jatuh? jawaban ya= 6
Jika tidak, apakah pasien mengalami
jatuh dalam 2 bulan terakhir ini? Ya/Tidak
2 Status Mental Apakah pasien delirium? (Tidak dapat membuat Ya/Tidak Salah satu
keputusan, pola jawaban Ya = 14
pikir tidak terorganisir, gangguan daya ingat)
Apakah pasien disorientasi? (salah Ya/Tidak
menyebutkan waktu, tempat atau orang)
Apakah pasien mengalami agitasi? (ketakutan, Ya/Tidak
gelisah, dan
Cemas)
3 Penglihatan Apakah pasien memakai kacamata? Ya/Tidak Salah satu
Apakah pasien mengeluh adanya penglihatan Ya/Tidak jawaban Ya = 1
buram?
Apakah pasien mempunyai Glaukoma/ Katarak/ Ya/Tidak
degenerasi makula?
4 Kebiasaan Apakah terdapat perubahan perilaku Ya/Tidak Ya = 2
berkemih berkemih? (frekuensi, urgensi,
inkontinensia, nokturia)
5 Transfer (dari Mandiri (boleh memakai alat bantu jalan) 0 Jumlah nilai
tempat tidur ke Memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam 1 transfer
kursi dan pengawasan dan mobilitas.
kembali lagi ke Memerlukan bantuan yang nyata (2 orang) 2 jika nilai
tempat tidur) Tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu 3 total 0 - 3 maka
bantuan total skor = 0.
6 Mobilitas Mandiri (Boleh menggunakkan alat bantu jalan) 0 jika nilai total
4 - 6, maka skor = 7
berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal/ fisik ) 1
menggunakan kursi roda 2
imobilisasi 3

Keterangan skor : Pemeriksa


0-5 = resiko rendah
6-16 = resiko sedang
17-30 = resiko tinggi (……………………..)

H UMPTY DUMPTY FALLS SCALE (HDFS) / SKALA JATUH HUMPTY DUMPTY


UNTUK PEDIATRIK

Skala ini biasa dipakai untuk mengukur tingkat resiko jatuh pada Pediatrik atau anak – anak.
Tabel skala jatuh Humpty Dumpty dapat dilihat dibawah ini :

Parameter Kriteria Nilai Skor


Usia < 3 Tahun 4
3 – 7 tahun 3
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki – laki 2
Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, 3
dihaidrasi, anemia, anoreksia, Sinkop, Pusing, dll
Gangguan prilaku / psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Kognitif Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor Lingkungan Riwayat jatuh / bayi diletakkan ditempat tidur 4
dewasa
Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan 3
dalam tempat tidur bayi / perabot rumah.
Pasien diletakkan pada tempat tidur 2
Area diluar rumah sakit 1
Pembedahan / sedasi/ Dalam 24 jam 3
anestesi
Dalam 48 jam 2
> 48 jam dan tidak menjalani pembedahan / sedasi / 1
anastesi.
Penggunaan medika Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis, 3
mentosa barbiturate, fenotiazi, antidepresan, pencahar,
diuretic, narkose.
Penggunaan obat salah satu diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya / atau tidak ada 1
medikasi.
Jumlah Skor Humpty Dumpty
Pemeriksa

( )
Skor Humpty Dumpty (skor minimum 7, Skor maksimum 25)
Skor 7 – 11 Resiko Rendah
Skor  ≥ 12 Resiko Tinggi
Penanganan atau intervensi Resiko Jatuh Pasien Pediatrik :
a. Resiko Rendah : skala 7-11
 Pastikan tempat tidur/ box terkunci
 Dekatkan bel dan pastikan bel terjangkau
 Pasang pengaman tempat tidur
 Posisikan tempat tidur/ box pada posisi terendah jika memungkinkan
 Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap menyala
 Pastikan selalu ada orang tua / keluarga
 Pastikan lantai dan alas kaki tidak licin
 Kontrol/ observasi rutin oleh perawat (setiap 2 jam)
 Bila dirawat dalam inkubator, pastikan semua jendela terkunci
 Edukasi orang tua/ keluarga
b. Resiko Tinggi : skala 12-23
 Lakukan tindakan pencegahan seperti skala rendah (skala 7-12)
 Pasang gelang resiko jatuh warna kuning
 Pasang tanda resiko jatuh di tempat tidur pasien
 Lakukan observasi setiap 1 jam
 Tempatkan pasien di kamar yang paling dekat dengan Nurse Station (jika
memungkinkan).

BRADEN-SCALE/SKALA LUKA TEKAN


Klasifikasi tindakan yang dilakukan berdasarkan skor yang didapatkan:
MANAGEMEN KELEMBABAN YANG
BERESIKO (SKORE 15 – 18)*
BERLEBIHAN
 Sering rubah/ganti posisi
 Gunakan produk pelindung
 Remobilisasi maksimal
 Gunakan popok yang mampu menyerap
 Tangani adanya masalah kelembaban yang
kelembaban, lembut, empuk.
berlebihan, nutrisi dan friksi serta “shear”
 Tangani penyebab bila mungkin
 Gunakan tempat tidur/kursi  yang tepat jika
 Berikan cairan, pasang bedpan/urinal pada saat
pasien bedrest atau lama duduk di kursi
mengganti posisi.
RESIKO SEDANG (SKORE 13-14)*
MANAGEMEN NUTRISI
 Buatkan jadwal ganti posisi
 Tingkatkan intake protein
 Gunakan bantaln busa untuk posisi lateral
 Tingkatkan intake kalori untuk menurunkan
30o
penggunaan protein
 Gunakan tempat tidur yang baik
 Berikan supplement dengan multivitamin (harus
 Remobilisasi maksimal.
termasuk vitamin A, C, E)
 Lindungi tumit
 Respon segera untuk menghilangkan adanya
 Tangani adanya masalah kelembaban yang
kekurangan asupan
berlebihan, nutrisi dan friksi serta “shear”
 Konsultasi dengan tim gizi

RESIKO TINGGI (SKORE 10-12)


 Tingkatkan frekuensi perubahan posisi
 Berikan supplement  dg interval yang cepat
MANAGEMEN GESEKAN DAN “SHEAR”
 Gunakan tempat tidur atau kursi yang baik
 Tinggikan sandaran tidak lebih dari 30o
 Gunakan bantaln busa untuk posisi lateral
 Gunakan “trapeze” jika ada indikasi
30o
 Gunakan linen untuk mengangkat pasien
 Remobilisasi maksimal
 Lindungi siku dan tumit yang terkena gesekan
 Lindungi tumit
 Tangani adanya masalah kelembaban yang
berlebihan, nutrisi dan friksi serta “shear”
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP UMUM
RESIKO  SANGAT TINGGI
PERAWATAN
 SEMUA TINDAKAN DIATAS
 TIDAK MELAKUKAN MASAGE JIKA ADA
DITAMBAH
KEMERAHAN PADA KULIT DI TONJOLAN
 Gunakan “pressure-releiving
TULANG
 Penggunaan kasur “relieving surface”
 TIDAK MENGGUNAKAN “DONAT”
tidak menggantikan jadwal perubahan
 Pertahankan status cairan yang baik
posisi
 Hindari kekeringan pada kulit
  *) jika ada factor resiko mayor, gunakan pedoman tingkat selanjutnya   Factor resiko mayor
diantaranya:
 Lanjut usia
 Demam
 Intake protein yang rendah
 Tekanan diastolic dibawah 60 mmhg
 Ketidakstabilan hemodinamik

CATATAN HARIAN MAHASISWA


(LOGBOOK)
NAMA MAHASISWA :

RUANGAN :

HATI/TANGGAL :

PARAF
NO. Rentang
AKTIVITAS NAMA
Waktu
JELAS
FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI KEPERAWATAN DASAR
MAHASISWA TINGKAT II SEMESTER III PRODI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN
BENGKULU

Nama Mahasiswa :
NIM :
NO Ruanga
KOMPETENSI Ruangan Ruangan
Paraf
1 2 3 4 Paraf
1 2 3 4 n 1 2 3 4
Paraf
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

1. Mengukur Suhu (Oral, Rektal, aksila )

2. Mengukur Nadi

3. Mengukur Pernapasan

4. Mengukur tekanan Darah

Personal Hygiene
5. Perawatan gigi dan mulut pasien sadar

6. Perawatan gigi dan mulut pasien tidak


sadar

7. Mencuci rambut

8. Perawatan Kuku

9. Memandikan pasien di atas tempat tidur

10. Mengganti alat tenun dengan pasien


diatasnya
11. Mengganti alat tenun tanpa pasien
Pencegahan & Pengendalian Infeksi
12. Mencuci tangan secara prosedural

13. Memasang sarung tangan secara steril,


masker dan skort
14. Membuat larutan desinfektant

15. Mendisinfeksikan alat-alat

16. Mensterilkan alat-alat

17. Melaksanakan tekhnik isolasi

Mobilisasi Dan Body Mechanic


18. Memberikan ROM Pasif

19. MemberikanROM aktif

20. Mengatur posisi fowler & Semi Fowler

21. Mengatur posisi trendelenberg

22. Mengatur Posisi sim

23. Mengatur posisi lithotomy

24. Mengatur posisi dorsal recumbent

25. Mengatur Posisi Knee Chest

26. Mengatur Posisi Lateral

27. Mengatur Posisi Terlentang, tengkurap


28. Membantu Pasien duduk dari tempat tidur

29. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke


kursi roda
30. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke
brankar
31. Melakukan ambulasi dengan alat bantu
(kruk/walker; tongkat 4 kaki
Pengambilan Specimen
32. Pengambilan darah vena

Eliminasi Urine & Fekal


33. Membantu pasien BAB / BAK di atas
tempat tidur

34. Memasang diaper/ pampers

35. Merawat kateter urin

36. Memasang kateter kondom

37. Memberikan huknah rendah dan tinggi

Manajemen stress
38. Melakukan tekhnik relaksasi (nafas
dalam)

39. Melakukan Masage (backrub)

40. Melakukan tekhnik distraksi (bercerita,


menonton dll)
41. Melakukan guided imagery

Menjaga keseimbangan suhu tubuh


42. Mengompres hangat / dingin

Oksigenasi
43. Pemberian O2 melalui nasal kanul/ nasal
kateter / masker sederhana
44. Pernafasan diafragmatik/ pursed lip

45. Mengajarkan tekhnik napas dalam dan


batuk efektif
46. Melakukan BB, TB, LILA, Lingkar paha,
IMT

47. Memberikan makanan/ minuman/ obat


oral
Kebutuhan cairan
48. Menghitung keseimbangan cairan (intake
dan output)

49. Merawat luka infus

50. Mengganti cairan infus

51. Melepas infus

52. Memonitor tetesan infus

53. Melakukan pemeriksaan Rumple lead


Pemberian Obat
54. Memberikan obat oral
55. Memberikan obat parenteral IM

56. Memberikan obat parenteral IV langsung/


tidak langsung
57. Memberikan obat parenteral IC

58. Memberikan obat parenteral SC

59. Memberikan obat topical

60. Memberikan obat supositoria

61. Memberikan obat sub lingual/ bukal

62. Memberikan obat inhalasi

Death And Dying


63. Melakukan perawatan jenazah

TOTAL CAPAIAN KOMPETENSI

Nilai akhir = (Kompetensi x Bobot ) x 100


Total skore Kompetensi

Nilai minimal pencapaian kompetensi : 71

Ket :
1. Melihat
2. Melakukan dengan bimbingan penuh
3. Melakukan dengan bimbingan sebagian
4. Melakukan mandiri dengan pengawas

Anda mungkin juga menyukai