Intervensi LP
Intervensi LP
2. Keluhan utama
a. Kondisi hiperglikemi:
Penglihatan kabur, lemas, rasa haus dan banyak kencing, dehidrasi,
suhu tubuh meningkat, sakit kepala.
b. Kondisi hipoglikemi
Tremor, perspirasi, takikardi, palpitasi, gelisah, rasa lapar, sakit
kepala, susah konsentrasi, vertigo, konfusi, penurunan daya ingat, patirasa di daerah bibir,
pelo, perubahan emosional, penurunan kesadaran.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas dan Istirahat
Gejala: lemah, letih, sulit bergerak atau berjalan, kram otot, tonus
otot menurun, gangguan istirahat dan tidur.
Tanda: takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan
aktivitas, letargi, disorientasi, koma b. Sirkulasi
Gejala : adanya riwayat penyakit hipertensi, infark miokard akut, klaudikasi, kebas,
kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama. Tanda : takikardia,
perubahan TD postural, nadi menurun, disritmia, krekels, kulit panas, kering dan kemerahan,
bola mata cekung.
c. Integritas ego
Gejala : stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang
berhubungan dengan kondisi.
Tanda : ansietas, peka rangsang.
d. Eliminasi
Gejala : perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa nyeri
terbakar, kesulitan berkemih, ISK, nyeri tekan abdomen, diare. Tanda : urine encer, pucat,
kuning, poliuri, bising usus lemah,
hiperaktif pada diare.
e. Makanan dan cairan
Gejala: hilang nafsu makan, mual muntah, tidak mengikuti diet, peningkatan masukan
glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.
Tanda: kulit kering bersisik, turgor jelek, kekakuan, distensi abdomen, muntah, pembesaran
tiroid, napas bau aseton
f. Neurosensori
Gejala: pusing, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, parastesia,
gangguan penglihatan.
Tanda: disorientasi, mengantuk, letargi, stupor/koma, gangguan
memori, refleks tendon menurun, kejang.
g. Kardiovaskuler
Takikardia / nadi menurun atau tidak ada, perubahan TD
postural, hipertensi dysritmia, krekel, DVJ (GJK)
h. Pernapasan
Gejala: merasa kekurangan oksigen, batuk dengan atau tanpa
sputum.
Tanda: pernapsan cepat dan dalam, frekuensi meningkat.
i. Seksualitas
Gejala: rabas vagina, impoten pada pria, kesulitan orgasme pada
wanita
j. Gastro intestinal
Muntah, penurunan BB, kekakuan/distensi abdomen, anseitas,
wajah meringis pada palpitasi, bising usus lemah/menurun.
k. Muskulo skeletal
Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki, reflek tendon menurun
kesemuatan/rasa berat pada tungkai.
l. Integumen
Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor jelek, pembesaran tiroid,
demam, diaforesis (keringat banyak), kulit rusak, lesi/ulserasi/ulku
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Ketidakstabilan kadar glukosa darah
2.Defisit nitrisi
3.perfusi perifer tidak efektif
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
SLKI SIKI
1 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Setelah dilakukan intervensi SIKI:Manajemen Hiperglikemia Hiperglikemia
Darah keperawatan selama 3x24 jam kadar Observasi : Observasi:
DS: glukosa dalam darah stabil a) Identifikasi kemungkinan penyebab a)mengetahui penyebab
Hipoglikemia Dengan kriteria hasil: hiperglikemia hiperglikemia
a) Mengantuk a) Kesadaran meningkat b) Monitor kadar glukosa darah b)mengetahui kadar glukosa darah
b) Pusing b) Mengantuk menurun c) Monitor tanda dan gejala c)mengetahui tanda dan gejala
c)palpitasi c) Perilaku aneh menurun hiperglikemia (mis, poliurs, polidipsia, hiperglikemia
d)) Mengeluh lapar d) Keluhan lapar menurun polifagia, kelemahan pandangan kabur, sakit d)mengetahui situasi yang
e) Kadar glukosa dalam darah kepala) menyebabkan kebutuhan insulin
Hiperglikemia membaik d) Identifikasi situasi yang menyebabkan meningkat
a)Lelah atau lesu kebutuhan insulin meningkat (mis, penyakit
b)mulut kering kambuhan) terapeutik:
c)haus meningkat Terapeutik: a)memenuhi kebutuhan cairan
a) Berikan asupan cairan oral pasien
DO: Edukasi:
Hipoglikemia a) Anjurkan menghindari olahraga saat kadar edukasi:
a) Gangguan koordinasi glukosa darah lebih dari 250 mg/dL a)agar pasien tidak merasa lemas
b) Kadar glukosa dalam b) Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan b)mengurangi kadar glukosa dalam
darah/urin rendah olahraga darah
c) Gemetar c) Ajarkan pengelolaan diabetes (mis, c)agar pasien dapat mengetahui
d) Kesadaran menurun penggunaan insulin, obat oral) cara pengelolaan diabetes secara
e) Perilaku aneh mandiri
f) Sulit bicara Manajemen Hipoglikemia
g) Berkeringat Observasi : hipoglikemia
a) Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia observasi:
Hiperglikemia b) Identifikasi kemungkinan penyebab a)mengetahui tanda dan gejala
a).kadar glukosa dalam hipoglikemia hipoglikemia
darah/urin tinggi b)mengetahui kemungkinan
b)jumlah urin meningkat penyebab hipoglikemia
Terapeutik:
a) Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu terapeutik:
b) Berikan karbohidrat kompleks dan protein a)meningkatkan kadar glukosa
sesuai diet dalam darah
c) Hubungi layanan medis darurat, jika perlu b)menstabilkan kadar glukosa
Edukasi: dalam darah
a) Anjurkan memnawa karbohidrat sederhana
setiap hari edukasi:
b) Jelaskan interasi antara diet, insulin oral, a)menstabilkan kadar glukosa
dan olahraga dalam darah
c) Ajarkan perawatan mandiri untuk b)agar pasien mengetahui interaksi
mencegah hipoglikemia (mis. Mengurangi antara diet, insulin oral dan
insulin/agen oral dan atau meningkatkan olahraga
asupan makanan c)agar pasien dapat melakukan
perawatan mandiri untuk
pencegahan
hipoglikemia
3 Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan intervensi SIKI: perawatan sirkulasi Observasi:
Gejala dan Tanda Mayor keperawatan selama 3x24 jam di Observasi: a)mengetahui kondisi terkait
DS : (Tidak tersedia). harapkan perfusi perifer membaik a)periksa sirkulasi perifer sirkulasi perifer
DO: Dengan kriteria hasil: b)indentifikasi risiko gangguan sirkulasi b)mengetahui risiko gangguan
a)pengisian kapiler >3 detik a)denyut nadi perifer mwningkat c)monitor panas, kemerahan,nyeri,atau sirkulasi
b)nadi perifer menurun atau b)penyembuhan luka meningkat bengkak pada ekstremitas c)mengetahui kondisi klinis terkait
tidak teraba c)warna kulit pucat menurun panas, kemerahan,nyeri atau
c)akral teraba dingin d)edema perifer menurun terapeutik: bengkak pada rkstremitas pasien
d)warna kulit pucat e)Nyeri Ekstremitas menurun a)hindari pemasangan infus atau
e)turgor kulit menurun f)Parastesia menurun pengambilan darah di area keterbatasan terapeutik:
g)Kelemahan otot menurun perfusi a)mengindari
Gejala dan Tanda Minor h)kram otot menurun b) hindari pengukuran TD pada ekstremitas b)
DS: i)kelemahan otot mwnurun dengan keterbatasan perfusi
-Parastesia j)Pengisian kapiler membaik edukasi:
-nyeri ekstremitas (klaudikasi k)Akral membaik edukasi: a)untuk memperbaiki sirkulasi
intermiten) l)turgor kulit membaik a)anjurkan program diet
DO:
-edema
-penyembuhan luka lambat
-indeks ankle-brachial <0,90
-bruit femoral
MORSE FALL SCALE (MFS)/ SKALA JATUH DARI MORSE
6. Status Mental
- Lansia menyadari kondisi dirinya 0
- Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15
Total Nilai
Pemeriksa
( )
Keterangan:
Tingkatan Risiko Nilai MFS Tindakan
Skala ini biasa dipakai untuk mengukur tingkat resiko jatuh pada Pediatrik atau anak – anak.
Tabel skala jatuh Humpty Dumpty dapat dilihat dibawah ini :
( )
Skor Humpty Dumpty (skor minimum 7, Skor maksimum 25)
Skor 7 – 11 Resiko Rendah
Skor ≥ 12 Resiko Tinggi
Penanganan atau intervensi Resiko Jatuh Pasien Pediatrik :
a. Resiko Rendah : skala 7-11
Pastikan tempat tidur/ box terkunci
Dekatkan bel dan pastikan bel terjangkau
Pasang pengaman tempat tidur
Posisikan tempat tidur/ box pada posisi terendah jika memungkinkan
Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap menyala
Pastikan selalu ada orang tua / keluarga
Pastikan lantai dan alas kaki tidak licin
Kontrol/ observasi rutin oleh perawat (setiap 2 jam)
Bila dirawat dalam inkubator, pastikan semua jendela terkunci
Edukasi orang tua/ keluarga
b. Resiko Tinggi : skala 12-23
Lakukan tindakan pencegahan seperti skala rendah (skala 7-12)
Pasang gelang resiko jatuh warna kuning
Pasang tanda resiko jatuh di tempat tidur pasien
Lakukan observasi setiap 1 jam
Tempatkan pasien di kamar yang paling dekat dengan Nurse Station (jika
memungkinkan).
RUANGAN :
HATI/TANGGAL :
PARAF
NO. Rentang
AKTIVITAS NAMA
Waktu
JELAS
FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI KEPERAWATAN DASAR
MAHASISWA TINGKAT II SEMESTER III PRODI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN
BENGKULU
Nama Mahasiswa :
NIM :
NO Ruanga
KOMPETENSI Ruangan Ruangan
Paraf
1 2 3 4 Paraf
1 2 3 4 n 1 2 3 4
Paraf
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
2. Mengukur Nadi
3. Mengukur Pernapasan
Personal Hygiene
5. Perawatan gigi dan mulut pasien sadar
7. Mencuci rambut
8. Perawatan Kuku
Manajemen stress
38. Melakukan tekhnik relaksasi (nafas
dalam)
Oksigenasi
43. Pemberian O2 melalui nasal kanul/ nasal
kateter / masker sederhana
44. Pernafasan diafragmatik/ pursed lip
Ket :
1. Melihat
2. Melakukan dengan bimbingan penuh
3. Melakukan dengan bimbingan sebagian
4. Melakukan mandiri dengan pengawas