NIM: 22010004
a. Luas permukaan
- Adsorpsi
Padatan berpori yang menghisap (adsorption) dan melepaskan (desorption) suatu fluida
disebut adsorben. Molekul fluida yang dihisap tetapi tidak terakumulasi/melekat kepermukaan
adsorben disebut adsorptive,sedangkan yang terakumulasi/melekat disebut adsorbat.
Jika fenomena adsorpsi disebabkan terutama oleh gaya Van der Waals dan gaya
hidrostatik antara molekul adsorbat, maka atom yang membentuk permukaan adsorben tanpa
adanya ikatan kimia disebut adsorpsi fisika. Dan jika terjadi interaksi secara kimia antara
adsorbat dan adsorben, maka
fenomenanya disebut adsorpsi kimia. Pada dasarnya adsorben dibagi menjadi
tiga yaitu:
1. Adsorben yang mengadsorpsi secara fisik (karbon aktif, silika gel
dan zeolit),
2.Adsorben yang mengadsorpsi secara kimia (calcium cholide, metal
hydride, dan complex salts ), dan
3.Composite adsorben yang mengadsorpsi secara kimia dan fisik.
4. Jenis adsorbat
a. Ukuran molekul adsorbat
Ukuran molekul yang sesuai merupakan hal penting agar proses adsorpsi
dapat terjadi, karena molekul-molekul yang dapat
diadsorpsi adalah molekul-molekul yang diameternya lebih kecil
atau sama dengan diameter pori adsorben.
2). Kepolaran zat
Apabila berdiameter sama, molekul-molekul polar lebih kuat
diadsorpsi daripada molekul-molekul tidak polar. Molekul-molekul yang lebih polar
dapat menggantikan molekul-molekul yang
kurang polar yang terlebih dahulu teradsorpsi.
5. Karakteristik adsorben
a. Kemurnian adsorben
Sebagai zat untuk mengadsorpsi, maka adsorben yang lebih
murni lebih diinginkan karena kemampuan adsorpsi lebih baik.
2. Luas permukaan dan volume pori adsorben
Jumlah molekul adsorbad yang teradsorp meningkat dengan bertambahnya
luas permukaan dan volume pori adsorben.
b. Aliran darah
-jantung
-Hepar
-Ginjal
e. Bentuk obat
*-Rapidrate (detik-menit):sublingual,IV,inhalasi
*-Intermediate rate (1-2 jam):oral,IM,SC
*-Slow rate (jam-hari):rektal
*Absorbsi Obat.
Absorbsi adalah proses dimana obat bergerak dari saluran cerna (lambung/ usus halus)
menembus membran biologis menuju sirkulasi darah. Pergerakan obat ini dipicu oleh perbedaan
konsentrasi pada kedua sisi dari membran (saluran cerna dan sirkulasi). Pada kondisi ini,
konsentrasi obat pada saluran cerna lebih tinggi setelah obat terlarut daripada dalam sirkulasi.
Perbedaan konsentrasi obat pada saluran cerna dan sirkulasi inilah yang menjadi "DAYA
GERAK" selama proses absorbsi. Proses di atas disebut dengan difusi, dimana obat bergerak dari
konsentrasi tinggi ( dalam saluran cerna ) ke konsentrasi rendah ( dalam sirkulasi ).
Sifat Fisikokimia Obat. Meliputi: kelarutan obat, nilai pKa obat, ukuran partikel obat.
Sifat Anatomi & Fisiologi saluran cerna. Meliputi: pH saluran cerna, luas permukaan membran,
ketebalan membran, motilitas saluran cerna.
*Kelarutan Obat
Senyawa obat yang mudah larut dalam air, laju pelarutannya cepat namun laju lintas obat
menembus membran sel paling lambat (absorbsinya lambat).
Ingat: membran sel tersusun dari fosfolipid bilayer yang sifatnya semi permeable, mudah
dilewati oleh senyawa lipofilik namun susah bagi senyawa hidrofilik. Obat yang bersifat lipofilik
(suka lemak) akan mudah menembus melewati membran biologis daripada obat yang bersifat
hidrofilik.Parameter untuk mengukur sifat obat ini adalah koefisien partisi yang menggambarkan
partisi obat dalam pelarut organik dan pelarut polar (air, buffer netral).Hasilnya dinyatakan
dengan logaritma P (log P). Semakin besar nilai log P semakin bersifat lipofilik.
B. Farmakodinamik
- Dasar Teori
Analgesik merupakan senyawa yang dapat menekan fungsi sistemsaraf secara selektif.
Digunakan untuk mengurangi rasa sakit tanpamempengaruhi kesadaran. Analgetik bekerja
dengan meningkatkannilai ambang persepsi rasa sakit. Berdasarkan mekanisme kerja padatingkat
molekul, analgetik dibagi menjadi dua golongan yaitu
•*Analgetik !arkotika"enyawa yang dapat menekan fungsi sistem saraf pusat secaraselektif.
Digunakan untuk mengurangi rasa sakit, yang moderatataupun berat seperti rasa sakit yang
disebabkan kanker, serangan jantung akut, sehabis operasi dan kolik usus
•*Analgetik non-narkotikaDigunakan untuk mengurangi rasa sakit yang ringan
sampaimoderat, sehingga sering disebut analgetik ringan. penggunan obatanalgetik
non#narkotika atau obat analgetik perifer ini cenderungmampu menghilangkan atau
meringankan rasa sakit tanpaberpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan
hinggaefek menurunkan tingkat kesadaran.
efek farmakologi obat merupakan fungsi dari konsentrasi obat ditempat kerja obat. Ada tiga
fase yang di dapatkan dari hubungan waktu dan efek obat yaitu:
Ketiga fase diatas di tentukan oleh kecepatan absorbs,distribusi,metabolism dan eskresi obat.
Kerja obat:
Obat adalah waktu yang di perlukan antara saat obat diberikan dan saat pertama kali
didapatkan tanda obat berespon (memberi effek)
*Peak (puncak)
Obat adalah waktu yang di perlukan untuk mencapai intensitas effek maksimal obat,
dimana pada sebagian besar obat akan didapat kan ketika konsentrasi maksimal.
Obat adalah jangka waktu dari mula kerja obat hingga respon obat berakhir.
*Waktu paruh
Waktu paruh biologis (T ½ suatu obat menggambarkan waktu yang di butuhkan untuk
suatu level aktifitas obat menjadi separuh dari level aslinya atau level yang di kehendaki.
Batasan tersebut bisa juga di gunakan untuk menggambarkan waktu yang di butuhkan bagi tubuh
untuk mengeliminasi dengan metabolism atau eksresi atau keduanya, separuh dari dosis suatu
obat yang di berikan.
Turunnya kadar plasmaobat dan lama efeknya tergantung pada kecepatan metabolisme
dan ekskresi. Kedua factor ini menentukan kecepatan eliminasi obat, yang dinyatakan dengan
pengertian plasma half-life eliminasi ( masa paruh I1/2), yaitu retang waktu dimana kadar obat
dalam plasma pada fase eliminasi menurun sampai separuhnya.