Anda di halaman 1dari 6

Nama: Ananda Irma Utami

Kelas: PGMI 1

Nim: 2110201021

Mata Kuliah: Psikologi Perkembangan Anak (Pertemuan 4)

Dosen Pengampu: Drs,Aquami,M.Pd.I

1. Teori perkembangan kecerdasan majemuk, Teori perkembangan Bronfenbrenner,


Teori perkembangan Lev Vygotsky, Teori perkembangan Havighurst, Teori
perkembangan B.F. Skiner, Teori perkembangan Albert Bandura. Tugas kalian adalah
baca dan diresume materi di atas. Hasil resume di print out dikmpul pada pertemuan
berikutnya.

Jawabannya:

1. Teori Perkembangan Kecerdasan Majemuk


Teori perkembangan kecerdasan majemuk adalah validasi tertinggi gagasan bahwa
perbedaan individu adalah penting. Pemakaiannya dalam pendidikan sangat
tergantung pada pengenalan, pengakuan dan penghargaan terhadap setiap atau
berbagai cara siswa belajar, di samping pengenalan, pengakuan dan penghargaan
terhadap setiap minat masing-masing siswa. Teori kecerdasan majemuk bukan
hanya mengakui perbedaan individual ini untuk tujuan-tujuan praktis, seperti
pengajaran dan penilaian, tetapi juga menganggap serta meneringanya sebagai
sesuatu yang normal, wajar, bahkan menarik dan sangat berharga. Gardner dalam
bukunya Jasmine mengenalkan teori kecerdasan majemuk yang menyatakan
bahwa kecerdasan meliputi delapan kecerdasan. Yaitu linguistik, matematis,
visual, musikal, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Teori
tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa kemampuan intelektual yang diukur
melalui tes IQ sangatlah terbatas, karena tes IQ hanya menekan pada kemampuan
logika (matematika) dan bahasa. Padahal setiap orang mempunyai cara yang unit
untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Kecerdasan bukan hanya
dilihat dari nilai yang diperoleh seseorang. Kecerdasan merupakan kemampuan
yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan
masalah tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain.

2. Teori Perkembangan Bronfenbrenner


Teori perkembangan Bronfrenbrenner adalah suatu pandangan sosiokultural
tentang perkembangan yang mana terdiri dari lima sistem lingkungan, mulai dari
masukan interaksi langsung dengan agen-agen sosial (social agents) yang
berkembang baik hingga masukan kebudayaan yang berbasis luas. Menurut
beliau, teori ekologi menjelaskan perkembangan anak-anak sebagai hasil interaksi
antara alam sekitar dengan anak-anak tersebut. Teori Sistem ekologis disebut juga
Pembangunan dalam Konteks. Lima sistem dalam teori ekologi Bronfenbrenner
antara lain yaitu Mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan
kronosistem

3. Teori Perkembangan Lev Vygotsky


Teori perkembangan Lev Vygotsky menentang gagasan-gagasan Piaget tentang
bahasa dan pemikiran. Vygotsky menyatakan bahwa bahasa, bahkan dalam
bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial, sementara Piaget menekankan
pada percakapan anak-anak yang bersifar egosentris dan berorientasi nonsosial.
Anak-anak berbicara kepada diri mereka untuk mengatur perilakunya dan untuk
mengarahkan diri mereka. Sebaliknya, Piaget menekankan bahwa percakapan
anak kecil yang egosentris mencerminkan ketidakmatangan sosial dan kognitif
mereka. 

Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep


melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih
maju dan berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan
mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain.

Vygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya yaitu:


1. Menghendaki setting kelas kooperaif, sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan
saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efekif dalam masng-
masing zone of proximal development mereka.

2. Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran dalam menekankan scaffolding. Jadi teori


belajar vigotsky adalah salah satu teori belajar sosial sehingga sangat sesuai dengan
model pembelajaran kooperatif karena dalam model pembelajaran kooperatif terjadi
interaktif social yaitu interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan
guru dalam usaha menemukan konsep-konsep danpemecahan masalah.

4. Teori Perkembangan Havighurst


Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus
diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka
gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan
selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Adapun yang menjadi sumber dari
pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah: Kematangan
pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu.
Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa
bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
1. Masa bayi dan anak-anak
a. Belajar berjalan
b. Belajar mekan makanan padat
c. Belajar berbicara
d. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
e. Mencapai stabilitas fisiologik
f. Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
g. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
h. Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan
kata hati

2. Masa Anak Sekolah


a. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
b. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang
sedang tumbuh
c. Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
d. Belajar peranan jenis kelamin
e. Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan
kehidupan sehari-hari
g. Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
h. Belajar membebaskan ketergantungan diri
i. Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga

3. Masa Remaja
a. Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
b. Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
c. Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
e. Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
f. Perkembangan skala nilai
g. Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
h. Persiapan mandiri secara ekonomi
i. Pemilihan dan latihan jabatan
j. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga

4. Masa Dewasa Awal


a. Mulai bekerja
b. Memilih pasangan hidup
c. Belajar hidup dengan suami/istri
d. Mulai membentuk keluarga
e. Mengasuh anak
f. Mengelola/mengemudikan rumah tangga
g. Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara
h. Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
5. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
a. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
b. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
c. Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan berbahagia Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan
dalam karir pekerjaan
d. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
e. Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
Havighurst (1961) mengartikan tugas – tugas perkembangan itu merupakan
suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu
yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke
tugas perkembangan selanjutnya tapi jika gagal akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan – kesulitan
dalam menuntaskan tugas berikutnya.

5. Teori Perkembangan B.F. Skiner


Teori perkembangan B.F. Skinner adalah teori yang lebih menekankan pada
tingkah laku manusia. Memandang individu sebagaimakhluk reaktif yang
memberi respon terhadap lingkungan, dan pengalaman akan membentuk perilaku
mereka. Skinner percaya bahwa keperibadian dapat dipahami dengan
mempertimbangkan perkembangan tingkah laku dalam hubungannya yang terus-
menerus dengan lingkungannya. Cara yang efektif untuk mengubah dan
mengontrol perilaku adalah dengan melakukan reinforcement (penguatan), suatu
strategi kegiatan yang membuat perilaku tertentu berpeluang untuk terjadi atau
sebaliknya (berpeluang untuk tidak terjadi) pada masa yang akan datang.
Menurut teori ini hal terpenting dalam belajar adalah penguatan, pengetahuan
yang terbentuk melalui ikatan stimulus dengan respon akan semakin kuat apabila
diberi penguatan. Baik penguatan positif maupun negatif, dimana peningkatan
positif dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu sedangkan
penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang. Ciri
dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat
mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi
atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil
belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh
adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Operant conditioning terjadi bila
respon terhadap sebuah stimulus diperkuat. Pada dasarnya operan conditioning
merupakan sistem umpan balik sederhana. Bila reward (hadiah) atau penguat
mengikuti respon terhadap sebuah stimulus maka respon itu menjadi lebih
mungkin muncul di masa yang akan datang, dan dalam teori Skinner hukuman
dibuang dan diganti dengan penguat negatif.

6. Teori Perkembangan Albert Bandura


Albert Bandura dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada, pada tanggal 04
Desember 1925. Masa kecil dan remajanya dihabiskan di desa kecil dan juga
mendapat pendidikan di sana. Pada tahun 1949 beliau mendapat pendidikan di
University of British Columbia, dalam Jurusan Psikologi. Dia memperoleh gelar
Master di dalam bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian ia juga
meraih gelar doktor (Ph.D). Bandura menyelesaikan program doktornya dalam
bidang psikologi klinik, setelah lulus ia bekerja di Standford University. Bandura
banyak terjun dalam pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku
manusia dan tertarik pada nilai eksperimen. Pada tahun 1964 Albert Bandura
dilantik sebagai professor dan seterusnya menerima anugerah American
Psychological Association untuk Distinguished scientific contribution pada tahu
1980.
Pada tahun berikutnya, Bandura bertemu dengan Robert Sears dan belajar tentang
pengaruh keluarga dengan tingkah laku sosial dan proses identifikasi. Sejak itu
Bandura sudah mulai meneliti tentang agresi pembelajaran sosial dan mengambil
Richard Walters, muridnya yang pertama mendapat gelar doctor sebagai
asistennya. Bandura berpendapat, walaupun prinsip belajar cukup untuk
menjelaskan dan meramalkan perubahan tingkah laku, prinsip itu harus
memperhatikan dua fenomena penting yang diabaikan atau ditolak oleh paradigma
behaviorisme. Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial,
salah satu konsep dalam aliran behaviorime yang menekankan pada komponen
kognitif dari pemikiran, pemahaman, dan evaluasi. Teori perkembangan Albert
Bandura. Pada teorinya, beliau meyakini bahwa seorang anak mendapatkan
informasi serta kemampuan dengan melakukan pengamatan terhadap perilaku
orang lain yang ada disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai