Guru Sebagai Jabatan Fungsional
Guru Sebagai Jabatan Fungsional
A. Pengertian
1. Guru
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidik anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
2. Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab dan hak
seseorang dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan
pada keahlian dan ketrampilan tertentu secara mandiri.
1. Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau
awal semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah/madrasah.
2. Melaksanakan Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi edukatif antara peserta didik
dengan guru. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tatap muka sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru. Penjelasan kegiatan
tatap muka adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatan penyampaian materi
pelajaran, membimbing dan melatih peserta didik terkait dengan materi pelajaran,
dan menilai hasil belajar yang terintegrasi dengan pembelajaran dalam kegiatan tatap
muka
b. Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran tatap
muka antara lain berupa penilaian akhir pertemuan atau penilaian akhir tiap pokok
bahasan merupakan bagian dari kegiatan tatap muka
c. Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau termediasi dengan
menggunakan media antara lain video, modul mandiri, kegiatan observasi/eksplorasi
d. Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan antara lain di ruang teori/kelas,
laboratorium, studio, bengkel atau di luar ruangan
e. Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau tatap muka sesuai dengan durasi
waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah/madrasah
f. Sebelum pelaksanaan kegiatan tatap muka, guru diharapkan melakukan persiapan,
antara lain pengecekan dan/atau penyiapan fisik kelas/ruangan, bahan pelajaran,
modul, media, dan perangkat administrasi.
Pramuka,
Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa,
Olahraga,
Kesenian
Karya Ilmiah Remaja,
Kerohanian,
Paskibra,
Pecinta Alam,
Palang Merah Remaja (PMR),
Jurnalistik,
Unit Kesehatan Sekolah (UKS),
Fotografi,
b. Profesional merupakan orang yang me,punyai profesi atau pekrjaan purna waktu dan
hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau
seseorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempratikkan suatu
keahlian tertentu atau dengan trlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut
keahlian , sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk
bersenang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
c. Jabatan professional
Pelakunya secara nyata (defakto) dituntut berkecakapan kerja (keahlian) sesuai dengan
tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya (cenderung ke spesialisasi).
Kecakapan dan keahlian bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin yang
terkondisi, tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan yang mantap serta menuntut
pendidikan juga. Jabatan yang terprogram secara relevan serta berbobot, terselenggara
secara efektif-efisien dan tolak ukur evaluatifnya terstandar. Pekerja profesional
dituntut berwawasan sosial yang luas, sehingga pilihan jabatan serta kerjanya didasari
oleh kerangka nilai tertentu, bersikap positif terhadap jabatan dan perannya, dan
bermotivasi serta berusaha untuk berkarya sebaik-baiknya: Hal ini mendorong pekeria
profesional yang bersangkutan untuk selalu meningkatkan (menyempurnakan) diri
serta karyanya Orang tersebut secara nyata mencintai profesinya dan memiliki etos
kerja yang tinggi. Jabatan professional perlu mendapat pengesahan dari masyrakat dan
atau negaranya. Jabatan professional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus
dipenuhi oleh pelakunya, hal ini menjamin kepantasan berkarya dan sekaligus
merupakan tanggung jawab sosial pekerja professional tersebut.
d. Profesionalisme
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus.
1.1 Tabel tugas guru berdasarkan kategori tatap muka dan bukan tatap muka.
No Jenis tugas guru Tatap muka Bukan tatap muka
1 Merencanakan pembelajaran
2 Melaksanakan pembelajaran
3 Menilai hasil pembelajaran * **
4 Membimbing dan melatih peserta *** ****
didik
5 Melaksanakan tugas tambahan
Keterangan:
* = menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap muka
seperti ulangan harian
** = menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakana dalam waktu tertentu seperti ujian tengah
semester dan akhir semester
*** = membimbing dan melatih peserta didik yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan
proses pembelajaran/tatap muka
**** = membimbing dan melatih peserta didik yang dilaksanakan pada kegiatan pengembangan
diri / ekstrakurikuler
2. Tanggung Jawab
Guru bertanggungjawab menyelesaikan tugas utama dan kewajiban sebagai pendidik
sesuai dengan yang dibebankan kepadanya.
3. Kewenangan
Guru berwenangan memilih dan menentukan materi, strategi, metode, media
pembelajaran/bimbingan dan alat penilaian/evaluasi dalam melaksanakan proses
pembelajaran/bimbingan untuk mencapai hasil pendidikan yang bermutu sesuai dengan
kode etik profesi guru.
D. Jenis Guru
Berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatannya, guru digolongkan dalam 3 (tiga) jenis sebagai
berikut.
1 Guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di
TK/TKLB dan SD/SDLB dan satuan pendidikan formal yang sederajat.
2 Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada 1 (satu) mata pelajaran tertentu
pada satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar (SD/SDLB, SMP/SMPLB)
termasuk guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan, dan guru pendidikan
agama serta pendidikan menengah (SMA/SMALB/SMK). Guru mata pelajaran pada
SMK dikelompokkan menjadi guru normatif/adaptif dan guru produktif. Jenis guru
muatan lokal ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan kebijakan
tiap provinsi/kabupaten/kota. Jenis guru mata pelajaran perjenjang pendidikan
dicantumkan pada lampiran 1.
3 Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling
terhadap sejumlah peserta didik satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar
(SMP/SMPLB) dan pendidikan menengah (SMA/SMALB dan SMA.
Gufron Anik, 2010, Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dalam http://staff.uny.ac.id/
diakses tanggal 06 April 2012
Anonim, 2011, Jabatan Guru Berdasarkan Pangkat dan Golongan (Permenpan No. 16 Tahun
2009, Pasal 12, Ayat 2), dalam http://goeroendeso.wordpress.com diakses tanggal 06 April 2012
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/11/16/tugas-guru-mata-pelajaran/