Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEMUHAMMADIYAAN
MATERI KE 6

DOSEN PEMBIMBING :
IBU NURZANNAH

Disusun Oleh :
IMELDA IRMADHANA PUTRI 2003100062
JUNIKA ROSSI 2003100058
AHMAD ARIF KURNIA HARAHAP 2003100059

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Kemuhammadiyahan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat berdasarkan penilaian dalam studi kemuhammadiyahan pada semester
empat sebagai bahan presentasi kelompok juga sebagai pengetahuan bagi penulis
maupun pembaca makalah ini untuk lebih mengetahui dasar-dasar dari
kemuhammadiyahan.
Kami sangat menyadari akan kekurangan yang dimiliki begitu pula dengan pembuatan
makalah ini. Karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna memperbaiki
segala kekurangan dalam makalah ini.
Ucapan terimakasih tak lupa penulis haturkan kepada dosen mata kuliah
kemuhammadiyahan yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
d a r i sempurna oleh karena itu kritik dan saran yangh sifatnya membangun
dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. Kepribadian Muhammadiyah........................................................................................................6
B. Fungsi Kepribadian Muhammadiyah.............................................................................................7
C. Muhammadiyah pada eza zaman sekarang...................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
Kesimpulan........................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sejarah mencatat bahwa jauh sebelum Bangsa Eropa tiba di kepulauan Nusantara,
Islam telah berkembang luas di wilayah ini dan bahkan bisa dikatakan sudahmenjadi agama
mayoritas masyarakat Nusantara. Sejak abad ke-13 di Pulau Sumatera
telah berdiri kerajaan Islam yaitu kerajaan Samudra Pasai, disusul kerajaan Aceh Darussalam,
sehingga pada awal abad ke-15 Islam telah mampu
menguasai wilayah Malaka (pusat perdagangan Asia Tenggara).Pada bulan April tahun 1595,
empat armada kapal Belanda di bawah komandoCorniles De Houtman berlayar
menuju kepulauan Melayu dan tiba di Jawa Barat(pelabuhan Banten) pada bulan Juni 1596. 
Adapun tujuan mereka datang ke Indonesia ialah untuk mengembangkan usaha perdagangan,
yaitu mencari rempah-rempah yangkemudian akan dijual di negara mereka. Keberhasilan
orang Belanda di bawah perintah DeHoutman membuat orang Belanda makin tertarik untuk
mengembangkan dagangan nya di Indonesia, maka pada tahun 1598 angkatan kedua di
bawah pimpinan Van Nede VanHaskerck dan Van Warwisk datang ke Indonesia.Kedatangan
Belanda yang bertepatan dengan melemahnya pertahanan maritim dari kesultanan-kesultanan
Indonesia yang diakibatkan banyaknya peperangan yang di lakukan oleh kesultanan
Indonesia dalam usahanya menutup lautan Indonesia dari perluasanwilayah imperialis
Portugis, menjadikan Belanda lebih mudah menguasai perdagangan diIndonesia, sehingga
pada tahun 1599 armada Belanda kembali datang ke Indonesia di bawah pimpinan van der
Hagen dan pada tahun 1600 di bawah pimpinan van Neck.
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8Dzulhijjah 1330
H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis,kemudian dikenal
dengan KHA Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang
Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan
jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifatmistik, beliau tergerak hatinya
untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yangsebenarnya berdasarkan Qur`an
dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertiankeagamaan dirumahnya ditengah
kesibukannya sebagai Khatib dan para pedagang.
Mula-mula ajaran ini ditolak, namun berkat ketekunan dan kesabarannya, akhir nyamendapat
sambutan dari keluarga dan teman dekatnya. Profesinya sebagai pedagang sangatmendukung
ajakan beliau, sehingga dalam waktu singkat ajakannya menyebar ke luar kampung Kauman
bahkan sampai ke luar daerah dan ke luar pulau Jawa. Untukmengorganisir kegiatan tersebut
maka didirikan Persyarikatan Muhammadiyah. Dan kiniMuhammadiyah telah ada diseluruh
pelosok tanah air.Disamping memberikan pelajaran/pengetahuannya kepada laki-laki, beliau
juga memberi pelajaran kepada kaum Ibu muda dalam forum pengajian yang disebut
“SidratulMuntaha”. Pada siang hari pelajaran untuk anak -anak laki-laki dan perempuan.
Pada malam hari untuk anak-anak yang telah dewasa.KH Ahmad Dahlan memimpin
Muhammadiyah dari tahun 1912 hingga tahun 1922dimana saat itu masih menggunakan
sistem permusyawaratan rapat tahunan. Pada rapattahun ke 11, Pemimpin Muhammadiyah
dipegang oleh KH Ibrahim yang kemudianmemegang Muhammadiyah hingga tahun 1934.
Pada Zaman Demokrasi Terpimpin dimulai sejak munculnya Dekrit Presiden hingga
terbitnya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar). Pada periode ini, Presiden Sukarno
membentuk Kabinet atau Dewan Menteri dan tiga kekuatan besar sebagai pemenang Pemilu
tahun 1955, yaitu unsur nasionalis, agama dan komunis (Nasakom). Kelicikan Partai
Komunis Indonesia (PKI) yang mewakili unsur komunis telah menggeser pelaksanaan
Demokrasi Terpimpin dan yang semestinya. Pada situasi ini, muncul banyak penyimpangan
dalam pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945, seperti adanya kebijakan tentang Presiden
seumur hidup, dan Pancasila.
Kepribadian Muhammadiyah lahir dalam masa kepemimpinan Kolonel HM. Yunus Anis
(1959-1962). Sejatinya Kepribadian Muhammadiyah berasal dari uraian pidato KH. Faqih
Usman dalam suatu pelatihan yang diadakan oleh PP Muhammadiyah di Madrasah
Mu’alimin Yogyakarta. Yang jika disimpulkan secara sederhana adalah sebagai berikut :
Dipelopori oleh KH. Faqih Usman.
TIM PERUMUS Kepribadian Muhammadiyah :
-KH. Faqih Usman
-KH. Moh Wardan
-Prof. KH. Farid Ma’ruf
-M. Djarnawi Hadikusumo
-M. Djindar Tamimy
-Prof. H. Kasman Singodimejo, SH

B. Rumusan Masalah
A.Apa itu rumusan atau latar belakang dirumuskannya kepribadian Muhammadiyah ?
B.Apa fungsi kepriadian muhammadiyah ?
C.Bagaimanakah Muhammadiyah di era zaman sekarang ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kepribadian Muhammadiyah
adalah salah satu dan beberapa rumusan resmi dan doktrin ideologi persyarikatan
Muhammadiyah yang disahkan pada Muktamar ke-35 di Jakarta pada tahun 1962. Rumusan
Kepribadian Muhammadiyah ini lahir didasari oleh situasi sosial politik tanah air yang tidak
menentu. Sebagaimana diketahui bahwa keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan
akibat dan jalan buntu yang ditemui konstituante dalam merumuskan dasar negara republik
Indonesia. lsi pokok dekrit itu adalah kembali ke UUD 1945, dan Indonesia memasuki zaman
baru yang dikenal dengan Demokrasi Terpimpin. Zaman Demokrasi Terpimpin dimulai sejak
munculnya Dekrit Presiden hingga terbitnya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar).
Pada periode ini, Presiden Sukarno membentuk Kabinet atau Dewan Menteri dan tiga
kekuatan besar sebagai pemenang Pemilu tahun 1955, yaitu unsur nasionalis, agama dan
komunis (Nasakom). Kelicikan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mewakili unsur
komunis telah menggeser pelaksanaan Demokrasi Terpimpin dan yang semestinya. Pada
situasi ini, muncul banyak penyimpangan dalam pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945,
seperti adanya kebijakan tentang Presiden seumur hidup, dan Pancasila.
Latar Belakang Dirumuskannya Kepribadian Muhammadiyah
1.Adanya kekaburan terhadap pemahaman Agama Islam di kalangan Muhammadiyah,
termasuk di kalangan para aktifis Muhammadiyah., khususnya para penerus perjuangan
Muhammadiyah, lebih-lebih di kalangan pengella amal usaha.
2.Memudarnya semangat perjuangan terjadinya penyimpangan gerak langkah Muhammdiyah
disebabkan ketidakjelasan arah, tujuan terhadap cita-cita perjuangan Muhammadiyah di
kalangan anggota khususnya pada generasi penerus Muhammadiyah.
3.Adanya ketidakfahaman akan kepribadian Muhammadiyah pada para penerus perjuangan
Muhammadiyah, menyebabkan mereka terombang-ambing oleh gerakan-gerakan dan paham
agama yang berkembang dalam masyarakat.
4.Masuknya pengaruh luar yang tidak sesuai dengan ruh, cita-cita semangat perjuangan
Muhammadiyah yang menyebabkan kelesuan / melemahkanya dedikasi, hilangnya loyalitas
terhadap cita-cita perjuangan Muhammadiyah, sikap – mental yang materialistic,
penyimpangan arah perjuangan Muhammadiyah..
5.Ceramah / uraian KH Faqih Usman yang berjudul “Apakah Muhammadiyah itu ?” dalam
sebuah Kursus Pimpinan Muhammadiyah di bulan Ramadhan tahun 1381 H, di Yogyakarta,
yang diikuti oleh Pimpinan Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.
B. Fungsi Kepribadian Muhammadiyah
Fungsi Kepribadian Muhammadiyah adalah untuk menjadi landasan, pedoman dan pegangan
para pemimpin, aktifis dan anggota Muhammadiyah dalam menjalankan roda organisasi,
gerakan dan amal usaha agar tidak terombang-ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqomah
kepada cita-cita dan perjuangan Muhammadiyah serta cara memperjuangkan cita-citanya.
Artinya, tidak terpengaruh oleh paham-paham agama lain, ideologi-ideologi lain, aliran-aliran
agama lain, isme-isme, gerakan-gerakan politik, gaya hidup, kebudayaan dan peradaban non
muslim serta cara berpikir non muslim (seperti cara berpikir Barat, sekuler, liberal dsb).
Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam
ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan
tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang
sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan, yang menyangkut perubahan strukturil dan
perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.
Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu,
senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi-mungkar, serta
menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya
yaitu masyarakat, sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya: "menegakkan
dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur
yang di ridhai Allah SWT.
Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakannya,
seperti yang dimaksud di dalam “Matan Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah”.
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan gerakan
Muhammadiyah, juga bagi gerakan dan amal usaha dan hubungannya dengan kehidupan
masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerjasama dengan golongan Islam lainnya.

C. Muhammadiyah pada eza zaman sekarang


Usia Muhammadiyah yang sudah seabad lebih dengan pencapaian prestasi organisasi yang
luar biasa tidak boleh menjadikan pimpinan dan kadernya terlena. Hal ini antara lain karena
segmentasi dakwah telah banyak berubah seiring dengan tumbuhnya generasi millenial.
Situasi zaman sekarang berlangsung kacau. seolah bumi menjadi datar tanpa batas. Melalui
telepon genggam, dunia ini hanya sekepalan tangan saja.
Generasi millenial, sebuah istilah yang diperkenalkan oleh William Staruss dan Neil Howe
merujukkepada anak manusia yang lahir diatas tahun 1980-an sampai dengan 1990-an.
Populasinya menjadi terbesar di Indonesia pada beberapa tahun mendatang. Tahun 2020
jumlah usia produktif akan melonjak 50-60 persen. Jumlah usia produktif 15-35 tahun sudah
mencapai angka 40 persen. Ini diperkuat oleh data Badan Pusat Statistik hasil Surve Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas)2014-2015 yang menunjukkan jumlah penduduk Indonesia
mencapai 254,9 juta jiwa dan jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 128,30 juta jiwa.
Generasi Net Remaja masa kini meminjam pemikiran Haidar Nashir Ketua PP
Muhammadiyah selain memiliki orang tua biologis juga mempunyai orang tua Android.
Karena ayah dan ibunya sibuk, maka anak lebih banyak diasuh oleh orang tua ideologis. Ini
menghawatirkan, karena panutan mereka bergeserpada tontonan, gamer, dan produk
teknologi lainnya, bukan pada orang tua atau guru. Mereka rentan dengan gangguan pada
perkembangan kepribadian. Masalah ini pernah diungkapkan Don Tapsscott dalam Growing-
up Digital: The Rise of the Net Generation, yang menyebutkan sejumlah permasalahan sosial
dan kejiwaan bagi pengguna teknologi informasi komunikasi, khususnya remaja, dalam
hubungan sosial dan dunia kerja. Remaja kehilangan kemampuan sosial, juga interaksinya
dengan masyarakat.
Kepekaan sosial mereka rendah. Etika mereka menjadi kurang dan mereka rentan melakukan
bullying (Suara Muhammadiyah No. 19, 1-15 Oktober 2017). Sebelumnya, Kuntowijoyo
pernah memprediksi lahirnya Muslim tanpa masjid. Kini bukan hanya tanpa Masjid, bahkan
tanpa ustadz. Ustadz yang mendalam ilmu pengetahuan agama Islam tersisih, dan perannya
digantikan oleh ustadz selebriti yang diproduksi televisi, ustadz Google dan medsos yang
kedalaman pengetahuannya diragukan, bagi yang tidak punya modal ilmu.
Era millenial membutuhkan kewaspadaan dalam membaca fenomena sosial. Kepada kita
disajikan begitubanyak menubudaya. Apabila kita tidak kritis, maka kita mudah tertipu.
Cangkang (aksidensi) dan isi (substansi) harus dikemas agar tidak bercampur-baur, sehingga
tetap murni dan diisi oleh tauhid. Cangkang dan isi sering berbeda. Permainan simbolik lebih
dominan dibandingkan makna sejati. Budaya “sinetron”, misalnya, yang penuh kepura-
puraan. Karena memang demikianlah peran dalam skenario harus dilakukan. Postmodern
melululantakkan sakralitas dan menjadi agama kehilangan makna, dangkal, dan kesemuanya
seolah-olah nyata.
Dakwah Muhammadiyah sedari awal sudah berfokus pada berbagai ikhtiar memajukan
kehidupan. Memberantas takhayul, bid’ah dan khurafat (TBC) bukan sekedarpersoalan
teologis (tauhid), tetapi juga menyiapkan umat yang berkemajuan. Pendidikan, pelayanan
kesehatan, dan sosial kemudian menjadi agenda besar yang melahirkan manusia tercerahkan.
Identitas pembaruan Muhammadiyah terus meluas ke berbagai aspek kehidupan keagamaan.
Namun yang harus menjadi catatan adalah bahwa lokomotif gerakan pembaruan itu
dilakukan oleh anak muda. Jadi sejak awal Muhammadiyah itu lahir di kalangan muda yang
visioner, melihat masa depan agama dan berikhtiar menjadi agama bukan sebagai batu
peradaban, tapi sebagai api dan alat vital (energy hidup) peradaban.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sejak abad ke-13 di Pulau Sumatera telah berdiri kerajaan Islam yaitu kerajaan Samudra
Pasai, disusul kerajaan Aceh Darussalam,sehingga pada awal abad ke-15 Islam telah mampu
menguasai wilayah Malaka (pusat perdagangan Asia Tenggara).Pada bulan April tahun 1595,
empat armada kapal Belanda di bawah komandoCorniles De Houtman berlayar menuju
kepulauan Melayu dan tiba di Jawa Barat(pelabuhan Banten) pada bulan Juni 1596.
Keberhasilan orang Belanda di bawah perintah DeHoutman membuat orang Belanda makin
tertarik untuk mengembangkan dagangan nya di Indonesia, maka pada tahun 1598 angkatan
kedua di bawah pimpinan Van Nede VanHaskerck dan Van Warwisk datang ke
Indonesia.Kedatangan Belanda yang bertepatan dengan melemahnya pertahanan maritim dari
kesultanan-kesultanan Indonesia yang diakibatkan banyaknya peperangan yang di lakukan
oleh kesultanan Indonesia dalam usahanya menutup lautan Indonesia dari perluasanwilayah
imperialis Portugis, menjadikan Belanda lebih mudah menguasai perdagangan diIndonesia,
sehingga pada tahun 1599 armada Belanda kembali datang ke Indonesia di bawah pimpinan
van der Hagen dan pada tahun 1600 di bawah pimpinan van Neck.
Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan
amalan-amalan yang bersifatmistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali
kepada ajaran Islam yangsebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.Pada rapattahun ke 11,
Pemimpin Muhammadiyah dipegang oleh KH Ibrahim yang kemudianmemegang
Muhammadiyah hingga tahun 1934. Pada periode ini, Presiden Sukarno membentuk Kabinet
atau Dewan Menteri dan tiga kekuatan besar sebagai pemenang Pemilu tahun 1955, yaitu
unsur nasionalis, agama dan komunis (Nasakom).
Kepribadian Muhammadiyah adalah salah satu dan beberapa rumusan resmi dan doktrin
ideologi persyarikatan Muhammadiyah yang disahkan pada Muktamar ke-35 di Jakarta pada
tahun 1962. Latar Belakang Dirumuskannya Kepribadian Muhammadiyah 1.Adanya
kekaburan terhadap pemahaman Agama Islam di kalangan Muhammadiyah, termasuk di
kalangan para aktifis Muhammadiyah., khususnya para penerus perjuangan Muhammadiyah,
lebih-lebih di kalangan pengella amal usaha. Adanya ketidakfahaman akan kepribadian
Muhammadiyah pada para penerus perjuangan Muhammadiyah, menyebabkan mereka
terombang-ambing oleh gerakan-gerakan dan paham agama yang berkembang dalam
masyarakat. Masuknya pengaruh luar yang tidak sesuai dengan ruh, cita-cita semangat
perjuangan Muhammadiyah yang menyebabkan kelesuan / melemahkanya dedikasi,
hilangnya loyalitas terhadap cita-cita perjuangan Muhammadiyah, sikap – mental yang
materialistic, penyimpangan arah perjuangan Muhammadiyah.. 5.Ceramah / uraian KH
Faqih Usman yang berjudul “Apakah Muhammadiyah itu ?” dalam sebuah Kursus Pimpinan
Muhammadiyah di bulan Ramadhan tahun 1381 H, di Yogyakarta, yang diikuti oleh
Pimpinan Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.
Fungsi Kepribadian Muhammadiyah Fungsi Kepribadian Muhammadiyah adalah untuk
menjadi landasan, pedoman dan pegangan para pemimpin, aktifis dan anggota
Muhammadiyah dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal usaha agar tidak
terombang-ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqomah kepada cita-cita dan perjuangan
Muhammadiyah serta cara memperjuangkan cita-citanya. Perubahan itu menyangkut seluruh
segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan,
yang menyangkut perubahan strukturil dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam
hubungan antar manusia. Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan
dan perubahan itu, senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar ma'ruf
nahi-mungkar, serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan
yang dipilihnya yaitu masyarakat, sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya:
"menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil
dan makmur yang di ridhai Allah SWT.
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan gerakan
Muhammadiyah, juga bagi gerakan dan amal usaha dan hubungannya dengan kehidupan
masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerjasama dengan golongan Islam lainnya.
Muhammadiyah pada eza zaman sekarang Usia Muhammadiyah yang sudah seabad lebih
dengan pencapaian prestasi organisasi yang luar biasa tidak boleh menjadikan pimpinan dan
kadernya terlena. Jadi sejak awal Muhammadiyah itu lahir di kalangan muda yang visioner,
melihat masa depan agama dan berikhtiar menjadi agama bukan sebagai batu peradaban, tapi
sebagai api dan alat vital (energy hidup) peradaban.

Anda mungkin juga menyukai