Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK NEGERI BATUJAYA KAB. KARAWANG


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : QS. Ali Imran/3 : 190-191 dan QS Ali Imran/3 : 159
Materi Pertemuan : QS Ali Imran/3 : 159
Alokasi Waktu : 60 Menit

A. Kompetensi Inti
• KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
• KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi


1.23 Terbiasa membaca al-Qur’an 1.23.1 Peserta didik terbiasa membaca al-Qur’an
sebagai pengamalan dengan sebagai pengamalan dengan meyakini bahwa
meyakini bahwa agama agama mengajarkan kepada umatnya untuk
mengajarkan kepada umatnya bersikap demokratis dalam kehidupan sehari-
untuk bersikap demokratis hari (A3)

2.23 Bersikap demokratis sesuai 2.23.1 Memiliki sikap demokratis sesuai dengan
dengan pesan Q.S. Ali Imran/3: pesan Q.S. Ali imran/3: 159 hadis terkait (A3)
159, serta Hadis terkait 2.23.2 Menunjukkan sikap demokratis sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Ali
imran/3: 159 serta hadis terkait (A3)
2.23.3 Menganalisis keterkaitan antara demokrasi
dengan sikap tidak memaksakan kehendak
sesuai pesan Q.S. Āli-imrān/3:159 dan hadis
terkait
3.23 Mengevaluasi makna Q.S. Ali 3.23.1 Meneliti secara lebih mendalam pemahaman
Imran/3: 159, dan Hadis Q.S. Ali imran/3: 159 dan hadis terkait dengan
tentang berpikir kritis IT (C2)
3.23.2 Menjelaskan makna isi kandungan Q.S. Ali
imran/3: 159 dan hadis terkait,dengan IT (C2)
3.23.4 Mendeskripsikan menghidupkan nurani
dengan berpikir kritis dan bersatu dalam
keragaman demokrasi (C4)
3.23.5 Menjelaskan hakekat menghidupkan nurani
dengan berpikir kritis dan bersatu dalam
keragaman demokrasi (C4)
3.23.6 Menjelaskan manfaat menghidupkan nurani
dengan berpikir kritis dan bersatu dalam
keragaman demokrasi
3.23.7 Menganalisis dan mengevaluasi makna q.s. Āli
-imrān/3: 159 dan hadis terkait tentang
bersikap demokratis
3.23.8 Menjelaskan demokrasi dan syura
4.23. Membaca Q.S. Ali 4.23.1.1 Membaca dengan tartil Q.S. Ali imran/3: 159
1 Imran/3: 159; sesuai sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul-
dengan kaidah tajwid huruf (P3)
dan makharijul-huruf
Mendemonstrasikan
4.23. hafalan Q.S. Ali 4.23.2.1 Menghapalkan Q.S. Ali imran/3: 159 dengan
2 Imran/3: 159 dengan lancar (P3)
lancar
Mempresentasikan
4.23. demokrasi dan sikap 4.23.4.1 Mempresentasikan demokrasi dan sikap tidak
4. tidak memaksakan memaksakan kehendak sesuai pesan Q.S. Ali
kehendak sesuai pesan Imran (3): 159 (P3)
Q.S. Ali Imran (3): 159

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta pendekatan TPACK
(technological, pedagogical, content knowledge ) dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar (Literasi) dan mengolah informasi (C), diharapkan peserta didik (A) dapat: :
 Menjelaskan makna isi Q.S. Ali Imran/3: 159, (B) sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul-
huruf (D),
 Membaca Q.S. Ali Imran/3: 159, (B) sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul-huruf (D)
 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3: 159, (B) sesuai dengan kaidah tajwid dan
makharijul-huruf (D).
 Bersikap demokratis (B) sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan Hadis terkait (B).

D. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik, TPACK
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode : Tanya jawab, penugasan, diskusi, presentasi, dan demonstrasi

E. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media/Alat
• Laptop
• LCD Proyektor
2. Bahan Belajar
• Lembar Kerja Peserta Didik
• Bahan Ajar
• PPT
• Video Pembelajaran

F. Sumber Belajar
1. Buku panduan PAI dan BP pegangan guru kurikulum 2013 Kelas XII SMA/SMK
2. Buku murid PAI dan BP kurikulum 2013 kelas XII SMA/SMK
3. Aplikasi Microsoft powerpoint, Google Meet/Zoom, Google form, Zoho dan LMS Sekolah
(Moodle).

G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (60 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
o Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Allah swt. Dan
berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
o Memeriksa kehadiran murid sebagai sikap disiplin.
o Pembelajaran akan dimulai dengan kuis singkat, murid diminta untuk menjawab pertanyaan
sesuai dengan instruksi. Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan singkat tentang
bersikap demokratis.Misalnya Apa yang dimaksud sikap demokratis, jawaban yang benar dan
cepat, mendapatkan poin tambahan.
o Setelah kuis selesai, guru mengajak murid melakukan refleksi singkat, dengan contoh
pertanyaan; apakah mereka suka dengan kuis yang diberikan ?
o Guru akan mencatat dan menggunakan informasi yang didapat dari permainan tersebut untuk
memetakan sejauh mana pengetahuan awal murid tentang bersikap demokratis.
Kegiatan Inti (25 Menit)
Kegiatan Pembelajaran
o Murid diberikan motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik yang akan
dibahas yaitu QS Ali Imran/3 ayat 159 tentang bersikap demokratis dengan menayangkan
media pembelajaran melalui Microsoft PowerPoint yang sudah disiapkan.
o Guru memberikan contoh kepada murid tentang cara membaca QS Ali Imran/3 ayat 159 yang
sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
o Guru meminta murid untuk membaca QS Ali Imran/3 ayat 159 atau murid melakukan
observasi diri berdasarkan pemetaan bacaan Al-Qur’an yang telah dibuat oleh guru.
Kegiatan Inti 2 (10 Menit)
Kegiatan Pembelajaran
o Guru melakukan bimbingan kepada murid dalam mendemonstrasikan hafalan QS Ali Imran/3
ayat 159 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
o Guru memberikan apresiasi dan penilaian terhadap proses demosntrasi bacaan dan hafalan
Al-Quran yang telah berjalan
o Murid menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dilaksanakan kemudian guru
memvalidasi kesimpulan yang dibuat oleh murid.
o Murid yang belum melakukan demonstrasi hafalan dapat mengunggah rekaman video atau
audio bacaan/hafalan Al-Quran pada google drive masing-masing murid dan mengirimkan
linknya kepada guru melalui Moodle/LMS Sekolah sesuai waktu yang telah ditentukan.
Kegiatan Penutup (5 Menit)
o Sebagai penutup pembelajaran, guru meminta melakukan refleksi dengan pertanyaan
pemandu sebagai berikut :
a. Apa yang kita pelajari hari ini ?
b. Bagaimana proses pembelajarannya ?
o Guru dan murid mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran
o Murid diberikan tugas mandiri
o Guru memberikan apresiasi atas murid yang telah berusaha mendemosntrasikan hafalan dan
bacaan Al-Qur’an.
o Guru memberikan informasi materi yang akan datang tentang Bersikap demokratis.
o Guru menutup pembelajaran dengan salam dan doa Bersama.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Instrumen penilaian : Jurnal penilaian sikap dan lembar observasi
2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : Tertulis
b. Bentuk tes : PG dan uraian
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Unjuk kerja
b. Instrumen : Lembar observasi
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan

I. Lampiran
1. Materi pembelajaran (lampiran 1)
2. Instrumen penilaian (lampiran 2)

Mengetahui : Karawang, Juli 2022


Kepala SMKN Batujaya, Guru Pendidikan Agama Islam,

KUSWITA SITIADEFI, S.Si FAJRI, S.HI


NIP 19801005 200902 2 004

BAHAN AJAR QS ALI IMRAN 190-191


Lampiran 1

Terjemahan Surat Ali Imran Ayat 159

Artinya: ”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Hukum Bacaan Tajwid

Arti Per Kata


Asbabun Nuzul
Sebab-sebab turunnya ayat 159 surat Ali-Imran ini kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana
diriwayatkan oleh Ibnu Abas r.a., Ibnu Abas r.a. menjelaskan bahwasanya setelah terjadi perang Badar
Rasulullah mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khatab r.a. untuk meminta
pendapat mereka tentang para tawanan perang Badar.
Abu Bakar r.a. berpendapat, mereka sebaiknya dikembalikan kepada keluarga mereka dan keluarga
mereka membayar tebusan. Namun Umar bin Khatab r.a. berpendapat, mereka sebaiknya dibunuh dan
yang diperintah membunuh adalah keluarga mereka. Rasulullah saw. kesulitan dalam memutuskan,
kemudian turun ayat 159 surat Ali-Imran ini sebagai dukungan atas pendapat Abu Bakar r.a.
(HR.Kalabi). (Depag,2011:Al-Quran Tafsir Perkata, hal.72)
Penjelasan/Tafsir
Ayat di atas menjelaskan bahwa meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran
yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin dalam perang Uhud sehingga menyebabkan kaum
muslimin menderita kekalahan, tetapi Rasulullah saw. tetap lemah lembut dan tidak marah terhadap
para pelanggar, bahkan memaafkan dan memohonkan ampun untuk mereka. Seandainya Rasulullah
bersikap keras, tentu mereka akan menaruh benci kepada beliau. Dalam pergaulan sehari-hari, beliau
juga senantiasa memberi maaf terhadap orang yang berbuat salah sertamemohonkan ampun kepada
Allah Swt. terhadap kesalahan-kesalahan mereka.
Di samping itu, Rasulullah saw juga senantiasa bermusyawarah dengan para sahabatnya tentang hal-
hal yang penting, terutama dalam masalah peperangan. Oleh karena itu, kaum muslimin patuh
terhadap keputusanyang diperoleh tersebut, karena merupakan keputusan mereka bersama Rasulullah
saw. Mereka tetap berjuang dengan tekad yang bulat di jalan Allah Swt.. Keluhuran budi Rasulullah
saw inilah yang menarik simpati orang lain, tidak hanya kawan bahkan lawan pun menjadi tertarik
sehingga mau masuk Islam.
Dalam ayat di atas tertera tiga sifat dan sikap yang secara berurutan disebut dan diperintahkan untuk
dilaksanakan sebelum bermusyawarah, yaitu lemah lembut, tidak kasar, dan tidak berhati keras.
Meskipun ayat tersebut berbicara dalam konteks perang uhud, tetapi esensi sifat-sifat tersebut harus
dimiliki dan diterapkan oleh setiap muslim, terutama ketika hendak bermusyawarah.
Sedangkan sikap yang harus diambil setelah bermusyawarah adalah memberi maaf kepada semua
peserta musyawarah, apapun bentuk kesalahannya. Jika semua peserta musyawarah bersikap
“memaafkan” maka yang terjadi adalah saling memaafkan. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi
sakit hati atau dendam yang berkelanjutan di luar musyawarah, baik karena pendapatnya tidak
diakomodasi atau karena sebab lain.
Dalam al-Qur’an terdapat banyak ayat yang berbicara tentang nilainilai dalam demokrasi seperti dalam
Firman Allah Swt. di dalam Q.S. al-Isra'/17:70, Q.S. al-Baqarah/2:30, Q.S. alHujurat/49:13, Q.S. asy-
Syμra/42:38 serta berbagai surat lain. Inti dari semua ayat tersebut membicarakan bagaimana
menghargai perbedaan, kebebasan berkehendak, mengatur musyawarah dan lain sebagainya yang
merupakan unsur-unsur dalam demokrasi.
Di samping ayat-ayat tersebut, banyak juga hadis Rasulullah yang mengisyaratkan pentingnya
demokrasi, karena beliau dikenal sebagai pemimpin yang paling demokratis. Di antaranya adalah hadis
yang menegaskan bahwa beliau adalah orang yang paling suka bermusyawarah dalam banyak hal,
seperti hadits berikut:

Artinya: “Dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku tak pernah melihat seseorang yang lebih sering
bermusyawarah dengan para sahabat dari pada Rasulullah saw.” . [HR.at-Tirmizi].
Hadis di atas menjelaskan bahwa menurut pandangan para sahabat, Rasulullah saw adalah orang
yang paling suka bermusyawarah. Dalam banyak urusan yang penting beliau senantiasa melibatkan
para sahabat untuk dimintai pendapatnya, seperti dalam urusan strategi perang. Sikap Rasulullah
tersebut menunjukkan salah satu bentuk kebesaran jiwa beliau dan kerendahan hatinya (tawadhu’),
meskipun memiliki status sosial paling tinggi dibanding seluruh umat manusia, yaitu sebagai utusan
Allah Swt.
Namun demikian, kedudukannya yang begitu mulia di sisi Allah Swt. itu sama sekali tidak membuatnya
merasa “paling benar” dalam urusan kemanusiaan yang terkait dengan masalah ijtihadiy (dapat
dipikirkan dan dimusyawarahkan karena bukan wahyu), padahal bisa saja Rasulullah memaksakan
pendapat beliau kepada para sahabat, dan sahabat tentu akan menurut saja. Tetapi itulah Rasulullah,
manusia agung yang tawadhu’ dan bijaksana.
Sikap rendah hati Rasulullah hanya satu dari akhlak mulia lainnya, seperti kesabaran dan lapang dada
untuk memberi maaf kepada semua orang yang bersalah, baik diminta atau pun tidak. Itulah
Rasulullah, teladan terbaik dalam berakhlak.
Dari ayat al-Qur’an dan hadis Nabi tersebut dapat dipahami bahwa musyawarah termasuk salah satu
kebiasaan orang yang beriman. Hal ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim
terutama dalam hal-hal yang memang perlu dimusyawarahkan, misalnya: Hal yang sangat penting,
sesuatu yang ada hubungannya dengan orang banyak/masyarakat, pengambilan keputusan dan lain-
lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat, musyawarah menjadi sangat penting karena: 
a. Permasalahan yang sulit menjadi mudah setelah dipecahkan oleh orang banyak lebih-lebih kalau
yang membahas orang yang ahli. 
b. Akan terjadi kesepahaman dalam bertindak. 
c. Menghindari prasangka yang negatif, terutama masalah yang ada hubungannya dengan orang
banyak 
d. Melatih diri menerima saran dan kritik dari orang lain 
e. Berlatih menghargai pendapat orang lain

Demokrasi dan Syura


Selama ini demokrasi diidentikkan dengan syura dalam Islam karena adanya titik persamaan di antara
keduanya. Untuk melihat lebih jelas titik persamaan tersebut, perlu kita lihat jati diri masing-masing dari
keduanya.
1. Demokrasi
Secara kebahasaan, demokrasi terdiri atas dua rangkaian kata yaitu “demos” yang berarti rakyat
dan “cratos” yang berarti kekuasaan. Secara istilah, kata demokrasi ini dapat ditinjau dari dua segi
makna. Pertama, demokrasi dipahami sebagai suatu konsep yang berkembang dalam kehidupan
politik pemerintah, yang di dalamnya terdapat penolakan terhadap adanya kekuasaan yang
terkonsentrasi pada satu orang dan menghendaki peletakan kekuasaan di tangan orang banyak
(rakyat) baik secara langsung maupun dalam perwakilan. Kedua, demokrasi dimaknai sebagai
suatu konsep yang menghargai hak-hak dan kemampuan individu dalam kehidupan
bermasyarakat.
Dari definisi ini dapat dipahami bahwa istilah demokrasi awalnya berkembang dalam dimensi
politik yang tidak dapat dihindari. Secara historis, istilah demokrasi memang berasal dari Barat.
Namun jika melihat dari sisi makna, kandungan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan oleh demokrasi
itu sendiri sebenarnya merupakan gejala dan cita-cita kemanusiaan secara universal (umum,
tanpa batas agama maupun etnis).
2. Syura
Menurut bahasa, dalam kamus Mu’jam Maqayis al-Lugah, syμra memiliki dua pengertian, yaitu
menampakkan dan memaparkan sesuatu atau mengambil sesuatu.
Sedangkan menurut istilah, beberapa ulama terdahulu telah memberikan definisi syμra, di antara
mereka adalah: 
a. Ar Raghib al-Ashfahani dalam kitabnya Al Mufradat fi Gharib al-Qur’an, mendefinisikan syura
sebagai “proses mengemukakan pendapat dengan saling mengoreksi antara peserta syμra”. 
b. Ibnu al-Arabi al-Maliki dalam Ahkam al-Qur’an , mendefinisikannya dengan “berkumpul untuk
meminta pendapat (dalam suatu permasalahan) yang peserta syμranya saling mengeluarkan
pendapat yang dimiliki”. 
c. Sedangkan definisi syμra yang diberikan oleh pakar fikih kontemporer dalam asy Syμra fi Zilli
Nizami al-Hukm al-Islami, di antaranya adalah “proses menelusuri pendapat para ahli dalam
suatu permasalahan untuk mencapai solusi yang mendekati kebenaran”.

Titik Temu (Persamaan) antara Demokrasi dan Syμra


Dari beberapa definisi Syμra dan demokrasi di atas, dapat melihat bahwa Syμra hanya merupakan
mekanisme kebebasan berekspresi dan penyaluran pendapat dengan penuh keterbukaan dan
kejujuran. Hal tersebut menjadi pertanda adanya penghargaan terhadap pihak lain. Sementara
demokrasi, menjangkau ruang lingkup yang lebih luas.
Demokrasi menyoal nilai-nilai egaliter, penghormatan terhadap potensi individu, penolakan terhadap
kekuasaan tiran, dan memberi kesempatan kepada semua pihak untuk berpartisipasi dalam mengurus
pemerintahan. Secara tegas demokrasi bermain pada wilayah politik. Jika demikian halnya, maka pada
satu sisi, Syura merupakan bagian dari proses berdemokrasi. Di dalamnya terkandung nilai-nilai yang
diusung demokrasi. Pada sisi lain, nilai-nilai luhur yang diusung oleh konsep demokrasi adalah nilai-
nilai yang sejalan dengan visi Islam itu sendiri.
Nilai Islami bukanlah sesuatu yang berasal dari kaum muslimin saja (dari dalam), tetapi semua nilai
yang mengandung kebaikan dan kemaslahatan, baik dari Barat maupun Timur, karena Islam tidak
mengenal Barat dan Timur (diskriminasi), justru sikap Islam terhadap hal-hal baru yang baik adalah
“akomodatif”. Namun demikian, pro dan kontra tentang demokrasi dalam Islam masih terus berlanjut.
Oleh karena itu, untuk mempertajam analisis kalian dalam menyikapi konsep demokrasi, ada baiknya
kalian mengenali lebih lanjut pandangan-pandangan para ulama tentang hal tersebut.
Lampiran 2: INSTRUMEN PENILAIAN

INSTRUMEN PENILAIAN
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : QS. Ali Imran (3) : 190-191 dan QS. Ali Imran (3) : 159
Sub Materi : QS. Ali Imran (3) : 159

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi


1.23 Terbiasa membaca al- 1.23.1 Peserta didik terbiasa membaca al-Qur’an
Qur’an sebagai pengamalan sebagai pengamalan dengan meyakini bahwa
dengan meyakini bahwa agama mengajarkan kepada umatnya untuk
agama mengajarkan kepada berpikir kritis dan bersikap demokratis dalam
umatnya untuk berpikir kritis kehidupan sehari-hari (A3)
dan bersikap demokratis
2.23 Bersikap demokratis sesuai 2.23.1 Memiliki sikap demokratis sesuai dengan
dengan pesan Q.S. Ali pesan Q.S. Ali imran/3: 159 hadis terkait (A3)
Imran/3: 159, serta Hadis 2.23.2 Menunjukkan sikap demokratis sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Ali
terkait
imran/3: 159 serta hadis terkait (A3)
2.23.3 Menganalisis keterkaitan antara demokrasi
dengan sikap tidak memaksakan kehendak
sesuai pesan Q.S. Āli-imrān/3:159 dan hadis
terkait
3.23 Mengevaluasi makna Q.S. Ali 3.23.1 Meneliti secara lebih mendalam pemahaman
Imran/3: 159, dan Hadis Q.S. Ali imran/3: 159 dan hadis terkait dengan
tentang berpikir kritis IT (C2)
3.23.2 Menjelaskan makna isi kandungan Q.S. Ali
imran/3: 159 dan hadis terkait,dengan IT (C2)
3.23.4 Mendeskripsikan menghidupkan nurani
dengan berpikir kritis dan bersatu dalam
keragaman demokrasi (C4)
3.23.5 Menjelaskan hakekat menghidupkan nurani
dengan berpikir kritis dan bersatu dalam
keragaman demokrasi (C4)
3.23.6 Menjelaskan manfaat menghidupkan nurani
dengan berpikir kritis dan bersatu dalam
keragaman demokrasi
3.23.7 Menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S.
Āli -imrān/3: 159 dan hadis terkait tentang
bersikap demokratis
3.23.8 Menjelaskan demokrasi dan syura
4.23. Membaca Q.S. Ali 4.23.1.1 Membaca dengan tartil Q.S. Ali imran/3: 159
1 Imran/3: 159; sesuai sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul-
dengan kaidah tajwid huruf (P3)
dan makharijul-huruf
Mendemonstrasikan
4.23. hafalan Q.S. Ali 4.23.2.1 Menghapalkan Q.S. Ali imran/3: 159 dengan
1 Imran/3: 159 dengan lancar (P3)
lancar
Mempresentasikan
4.23. demokrasi dan sikap 4.23.4.1 Mempresentasikan demokrasi dan sikap tidak
4. tidak memaksakan memaksakan kehendak sesuai pesan Q.S. Ali
Imran (3): 159 (P3)
kehendak sesuai pesan
Q.S. Ali Imran (3): 159

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan diskusi, menggali informasi, dan menyelesaikan proses pembelajaran (C), peserta
didik (A) diharapkan dapat:
1. Terbiasa membaca al-Qur’an (B) sebagai pengamalan dengan meyakini bahwa agama mengajarkan
kepada umatnya untuk bersikap demokratis (D)
2. Bersikap kritis dan demokratis (B) sesuai dengan pesan Q.S. Ali Imran/3: 159, serta Hadis terkait
(D)
3. Menjelaskan cara membaca Q.S. Ali Imran/3: 159 (B) sesuai dengan kaidah tajwid (D);
4. Mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid) (B) Q.S. Ali Imran/3: 159 (D).
5. Menterjemahkan (B) Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait (D).
6. Menjelaskan asbabun nuzul (B) Q.S. Ali Imran/3: 159 (D).
7. Mengidentifikasi makna (B) Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait (D).
8. Menjelaskan pesan-pesan (B) yang terkandung pada Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait (D)
9. Menjelaskan manfat berpikir kritis dan bersikap demokratis (B) sesuai dengan kandungan Q.S. Ali
Imran/3: 159. (D)
10. Menganalisis hukum bacaan, makna, pesan-pesan yang terdapat (B) pada Q.S. Ali Imran/3: 159 (D)
11. Menjelaskan sikap demokratis (B) sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3: 159 (D)
12. Menyimpulkan hukum bacaan, makna, pesan-pesan, hikmah dan manfaat (B) yang terdapat pada
Q.S. Ali Imran/3: 159 (D)
13. Mendemonstrasikan bacaan Q.S. Ali Imran/3: 159, (B) sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul
huruf (D).
14. Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3: 159 (B) dengan fasih dan lancer (D).
15. Menyajikan hukum bacaan (B) yang terdapat pada Q.S. Ali Imran/3: 159 (D).
16. Menyajikan makna (B) Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait (D).
17. Menyajikan pesan-pesan, hikmah dan manfaat (B) yang terkandung dalam Q.S. Ali Imran/3: 159
serta hadis terkait (D)
18. Menyajikan paparan keterkaitan antara sikap demokratis (B) dengan kandungan Q.S. Ali Imran/3: 159 serta
hadis terkait (D)
C. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Instrumen penilaian : Jurnal penilaian sikap dan lembar observasi
2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : Tertulis
b. Bentuk tes : PG dan uraian
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Unjuk kerja
b. Instrumen : Lembar observasi
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan

1. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

1.1. Jurnal Penilaian Sikap Pada KBM


Hari/ Kejadian/
No Nama Tindak Lanjut
Tanggal Perilaku
1
2
3
4
5
6
7
(Diisi dengan catatan kejadian yang menonjol)

1.2. Lembar Observasi Penilaian Sikap Pada Kegiatan Diskusi


Aspek yang dinilai
Jumlah
No Nama Kerja Rasa Komunika Nilai
Santun Skor
sama ingin tahu tif
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Rubrik Penilaian
Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Kerja sama Tidak bekerja Kurang Bekerja sama Bekerja sama
sama dan kerjasama dan dan sedikit dan banyak
Tidak kurang memberikan memberikan
memberikan memberikan kontribusi kontribusi
kontribusi kontribusi dalam dalam
dalam dalam mempersiapka mempersiapka
mempersiapka mempersiapka n materi bahan n materi bahan
n materi bahan n materi bahan diskusi diskusi
diskusi diskusi
2 Rasa ingin tahu Pasif tidak ada Ada rasa ingin Rasa ingin tahu Rsa ingin tahu
rasa ingin tahu tahu namun yang cukup dan yang besar dan
sedikit dan kurang alktif sangat aktif
kurang aktif
3 Santun Tidak santun Kurang santun Santun Santun sekali

4 Komunikatif Tidak Bertanya tapi Bertanya tapi Bertanya dan


komunikatif kurang relevan tidak menanggapi
dengan materi menanggapi lebih lanjut
diskusi lebih lanjut

Kriteria penilaian :
Rentang jumlah skor: 13 – 16 Nilai : AB (amat baik)
10 – 12Nilai :B (baik)
8–9 Nilai :C (cukup)
4–7 Nilai :K (kurang)

2. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi
3.23 Mengevaluasi makna Q.S. 3.23.1 Meneliti secara lebih mendalam pemahaman
Ali Imran/3: 159, dan Hadis Q.S. Ali imran/3: 159 dan hadis terkait dengan
tentang berpikir kritis IT (C2)
3.23.2 Menjelaskan makna isi kandungan Q.S. Ali
imran/3: 159 dan hadis terkait,dengan IT (C2)
3.23.4 Mendeskripsikan menghidupkan nurani
dengan berpikir kritis dan bersatu dalam
keragaman demokrasi (C4)
3.23.5 Menjelaskan hakekat menghidupkan nurani
dengan berpikir kritis dan bersatu dalam
keragaman demokrasi (C4)
3.23.6 Menjelaskan manfaat menghidupkan nurani
dengan berpikir kritis dan bersatu dalam
keragaman demokrasi
3.23.7 Menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S.
Āli -imrān/3: 159 dan hadis terkait tentang
bersikap demokratis
3.23.8 Menjelaskan demokrasi dan syura

KISI-KISI SOAL

Level Bentuk No.


No IPK Indikator
Kognitif Soal Soal
Menjelaskan Disajikan Q.S. Ali Imrān/3: 159
kandungan dalil naqli tentang bersikap demokratis,
1. C2 PG 1
tentang bersikap peserta didik mampu
demokratis menjelaskan isi kandungannya
Disajikan sebuah hadits Nabi
Menunjukkan dalil tentang bersikap demokratis,
2. tentang bersikap peserta didik mampu C2 PG 2
demokratis menunjukkan isi hadits
tersebut
Disajikan narasi singkat
Menganalisis QS Ali tentang bersikap demokratis,
3. C4 PG 3
Imran (3) : 159 peserta didik mampu
menunjukkan sikap demokratis
Disajikan beberapa
Menjelaskan hukum
pernyataan, peserta didik
tajwid yang terdapat
4. mampu mengidentifikasi C4 PG 4
dalam Q.S. Ali Imran
hukum-hukum tajwid dalam
159
Q.S. Ali Imran 159
Disajikan kalimat, peserta didik
Menjelaskan Makna
mampu menterjemahkan
5. kalimat dalam Q.S. Ali C4 PG 4
kata/kalimat dalam Q.S. Ali
Imran 159
Imran 159

Soal:
1. Perhatikan penggalan ayat berikut:
ِ ‫َولَ ْو ُكنتَ فَظًّا َغلِيظَ ٱ ْلقَ ْل‬
‫ب‬
Isi kandungan ayat di atas adalah tentang ... .
A. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka
B. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar
C. tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu
D. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad
E. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

2. Perhatikan hadits Nabi berikut ini!

Hadits tersebut berisi tentang....


A. Bersikap demokratis
B. Bersikap tawadhu’
C. Kemandirian
D. Menghormati orang tua
E. Bersikap kritis terhadap ciptaan-Nya, bukan Pencipta

3. Kandungan dalam QS Ali Imran ayat 159 menunjukkan bahwa ... .


A. Pemimpin hendaknya bersifat lemah lembut
B. Pemimpin boleh bersikap kasar
C. Pemimpin tidak perlu bersifat lemah lembut
D. Pemimpin boleh memarahi
E. Semua jawaban benar

4. Perhatikan penggalan ayat berikut berikut!


َ ‫فَِإ َذا َعزَ ْمتَ فَتَ َو َّك ْل َعلَى ٱهّلل‬
Dari penggalan tersebut, sebutkan hukum bacaan tajwid secara berurutan .…
A. Alif lam qomariyah, Mad Thabi’i, Lam Tafkhim, idgham bigunnah
B. Alif lam syamsiyah, Lam Tafkhim, Mad Thabi’i, idgham bigunnah
C. Mad Thabi’i, Idhar Syafawi, Mad Thabi’i, lam tafkhim
D. Mad thabi’i, Alif lam syamsiyah, Lam Tafkhim, idgham bigunnah
E. Mad thabi’i, Alif lam syamsiyah, idgham bigunnah, Lam Tafkhim

5. Perhatikan penggalan ayat berikut!


‫فَٱعْفُ َع ْن ُه ْم‬
mengandung makna ....
A. Memaafkan segala kesalahan
B. Menghapus semua kesalahan
C. Menganggap tidak pernah bersalah
D. Tidak mengingat lagi kesalahannya
E. Semua jawaban benar

Kunci Jawaban
1. B
2. A
3. A
4. C
5. A

Rubrik Penilaian Pengetahuan


NO.
JAWABAN SKOR
SOAL
1 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
2 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
3 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
4 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
5 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
SKOR TOTAL 10

Nilai = (Skor yang diperoleh/Skor Total) x 100

3. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi


4.23. Membaca Q.S. Ali 4.23.1.1 Membaca dengan tartil Q.S. Ali imran/3: 159
1 Imran/3: 159; sesuai sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul-
dengan kaidah tajwid huruf (P3)
dan makharijul-huruf
4.23. Mendemonstrasikan
1 hafalan Q.S. Ali 4.23.2.1 Menghapalkan Q.S. Ali imran/3: 159 dengan
Imran/3: 159 dengan lancar (P3)
lancar
4.23. Mempresentasikan
4. demokrasi dan sikap 4.23.4.1 Mempresentasikan demokrasi dan sikap tidak
tidak memaksakan memaksakan kehendak sesuai pesan Q.S. Ali
Imran (3): 159 (P3)
kehendak sesuai pesan
Q.S. Ali Imran (3): 159
3. 1. Lembar Observasi Penilaian Unjuk Kerja Diskusi dan Presentasi
Unsur yang Dinilai
No Nama 1 2 3 4 5 6 7
Skor Nilai

Skor maks 2 5 2 3 2 4 3 20
1
2
3
4
5
6
7

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Diskusi dan Presentasi

Skor
No. Unsur yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
Maks
1 Pelaksanaan Presentasi Memulai presentasi dengan menyapa, 2
menggunakan bahasa yang benar 2
dan jelas
Memulai presentasi dengan tidak 1
menyapa, menggunakan bahasa yang
kurang benar dan jelas
2 Penyajian Materi/Jawaban Menyajikan materi/jawaban dengan 5
jelas, lengkap, terstruktur, dan
menggunakan bahasa yang benar 5
Menyajikan materi/jawaban dengan 3
kurang jelas, lengkap, terstruktur, dan
menggunakan bahasa yang benar
3 Waktu Memberikan waktu pada audien untuk 2
bertanya, tidak membatasi
pertanyaan, dan 2
menerima pertanyaan dari audien
Memberikan waktu pada audien untuk 1
bertanya, membatasi pertanyaan, dan
menerima pertanyaan dari audien
4 Kerjasama Bekerjasama dalam menjawab 3
3
pertanyaan audien, merespon
pertanyaan audien dengan baik,
benar, dan jelas
Bekerjasama dalam menjawab 1
pertanyaan audien, merespon
pertanyaan audien kurang baik,
kurang benar, dan kurang jelas
5 Kesempatan pada Audien Memberi kesempatan pada audien 2
untuk menanggapi jawaban, memberi
masukan, dan merespon tanggapan
dari audien 2
Tidak memberi kesempatan pada 1
audien untuk menanggapi jawaban,
memberi masukan, dan merespon
tanggapan dari audien
6 Kesimpulan Materi Menyimpulkan materi presentasi 4
dengan jelas, dan mencakup semua 4
pertanyaan
Menyimpulkan materi presentasi 2
dengan jelas, dan tidak mencakup
semua pertanyaan
7 Menutup Presentasi Menutup presentasi dengan bahasa 2
2
yang baik, benar, dan jelas
Menutup presentasi dengan bahasa 1
yang tidak baik, tidak benar, dan jelas
Nilai = (Skor yang diperoleh/20) x 100

3. 2. Lembar Observasi Penilaian Unjuk Kerja Mempraktikkan Hafalan QS Ali Imran 159

Unsur yang dinilai


No Nama
1 2 3 Skor Nilai
Skor 2 6 2 10
1
2
3
4
5

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Mempraktikkan Hafalan QS Ali Imran 190-191

Skor
No. Unsur yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
Maks
1 Tajwid dan Makharijul Huruf Tajwid dan makharijul huruf yang 2
dibaca benar dan jelas 2
Tajwid dan makharijul huruf yang 1
dibaca kurang benar dan jelas
2 Kelancaran bacaan Mendemonstrasikan bacaan dengan 6
baik dan lancar
6
Mendemonstrasikan bacaan kurang 3
baik dan tidak lancar
3 Adab dalam membaca Membuka bacaan dengan basmalah 2
2
dan dengan penuh ihtiram terhadap
bacaan Al-Qur’an
Tidak membuka bacaan dengan 1
basmalah dan dengan penuh ihtiram
terhadap bacaan Al-Qur’an
Nilai = (Skor yang diperoleh/10) x 100

4. PROGRAM REMEDIAL

Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan
kembali oleh guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan
tugas individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari
tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam
pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

PROGRAM REMIDI

Nama
Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah
No Peserta Ket.
Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
Didik
1
2
3
4

5. PROGRAM PENGAYAAN

Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang
telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih
fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan
ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan.

Anda mungkin juga menyukai