(R P P)
Nama Sekolah :
SMA Negeri 1 Lenek
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester :
XII/1
Materi Pokok :
Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan 159, serta hadis tentang berpikir kritis
dan bersikap demokratis
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (4 x Pertemuan)
1
KD IPK
3.1.8 Menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Ali Imran/3:
159.
3.1.9 Menyimpulkan kandungan Q.S. Ali Imran/3: 159
dan hadis terkait.
3.1.10 Membandingkan konsep-konsep demokrasi
yang dirumuskan para ulama dengan praktik
demokrasi dalam konteks kekinian.
4.4.1 Membaca Q.S. Ali 4.4.1.1 Menerapkan bacaan Q.S. Ali Imran/3: 190-191
Imran/3: 190-191 dan dan Q.S. Ali Imran/3: 159 sesuai dengan kaidah
Q.S. Ali Imran/3: 159; tajwid.
sesuai dengan kaidah 4.4.1.2 Menerapkan bacaan Q.S. Ali Imran/3: 190-191
tajwid dan makharijul dan Q.S. Ali Imran/3: 159 sesuai dengan
huruf. makharijul huruf.
4.4.2 Mendemonstrasikan 4.4.2.1 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3:
hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dengan
190-191 dan Q.S. Ali lancar.
Imran/3: 159 dengan 4.4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3:
lancar dan fasih. 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dengan fasih.
4.4.3 Menyajikan keterkaitan 4.4.3.1 Mengidentifikasi keterkaitan antara sikap kritis
antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab)
dengan ciri orang-orang yang terdapat dalam Alquran.
berakal (ulil albab) sesuai 4.4.3.2 Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis
pesan Q.S. Ali Imran/3: dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab)
190-191. sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran discovery learning dan performance dengan metode diskusi,
presentasi, latihan, dan tanya jawab, siswa dapat menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S.
Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159, serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap
demokratis, sehingga mampu membaca, mendemonstrasikan hafalan, serta menyajikan
keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3:
190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 190-191.
D. Materi Pembelajaran
− Hukum tajwid Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159.
− Terjemahan Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan hadis terkait.
− Asbabun nuzul Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159
− Kandungan Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan hadis terkait.
− Konsep demokrasi dalam perspektif Islam
− Manfaat dan hikmah berpikir kritis.
− Keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab) sesuai pesan
Q.S. Ali Imran/3: 190-191.
E. Model/Metode Pembelajaran
− Discovery learning
− Performance
− Diskusi
− Latihan
− Presentasi
− Tanya jawab
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Model discovery learning
IPK:
− Menerjemahkan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis terkait.
− Menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Ali Imran/3: 190-191.
2
− Menyimpulkan kandungan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis terkait
− Merumuskan manfaat dan hikmah berpikir kritis.
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 15’
Verification (Pembuktian)
- Mendiskusikan lagi hasil kesimpulan yang dibuatnya, Kolaborasi
serta kemungkinan untuk menambah sumber lain Berpikir kritis
untuk lebih mendapatkan hasil yang lebih akurat. HOTS
3
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
Generalization (Menyimpulkan)
Pertemuan 2
Model discovery learning
IPK:
− Mengidentifikasi hukum-hukum tajwid Q.S. Ali Imran/3: 159.
− Menerjemahkan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan hadis terkait.
− Menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Ali Imran/3: 159.
− Menyimpulkan kandungan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan hadis terkait.
− Membandingkan konsep demokrasi yang dirumuskan para ulama dengan praktik
demokrasi dalam konteks kekinian.
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 15’
- Memberi salam dan berdoa bersama dipimpin oleh PPK religius
seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
- Guru mengecek kehadiran peserta didik dan PPK disiplin
mengkondisikan pembelajaran.
- Bertadarrus Alquran secara tartil, yakni membaca PPK religius
materi terkait, QS. Ali Imran: 90-91 dan QS. Ali Imran:
159.
- Guru memberikan pertanyaan materi sebelumnya
kepada peserta didik .
- Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan
pembelajaran.
- Guru menginformasikan garis besar cakupan materi PPK religius
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, serta
garis besar kegiatan yang akan dilakukan, lingkup
dan teknik penilaian yang digunakan.
2 Kegiatan Inti 105‘
Stimulation (memberi stimulus)
- Membagi peserta didik menjadi 6 kelompok, satu Kolaborasi
kelompok 5 – 6 orang.
- Peserta didik mencermati tayangan film tentang Literasi
4
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
konsep demokrasi.
- Peserta didik menelaah dan menyelami kandungan Literasi
ayat yang berkaitan dengan berfikir kritis dan PPK religius
bersikap demokratis
.
Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk Kolaborasi
menemukan permasalahan berdasarkan ayat-ayat yang
baru ditelaah, kemudian peserta didik merumuskan
dalam rumusan pertanyaan.
Verification (Pembuktian)
- Mendiskusikan lagi hasil kesimpulan yang dibuatnya, Kolaborasi
serta kemungkinan untuk menambah sumber lain Berpikir kritis
untuk lebih mendapatkan hasil yang lebih akurat. HOTS
Generalization (Menyimpulkan)
- Menarik kesimpulan tentang perilaku berpikir kritis Berpikir kritis
dan bersikap demokratis sesuai Q.S. Ali Imran/3: 190- HOTS
191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan hadis terkait.
- Peserta didik menyajikan hasil diskusi tentang Komunikasi
asbabun nuzul, kandungan ayat, manfaat dan hikmah Kolaborasi
berpikir kritis dan bersikap demokratis, serta PPK mandiri
mempresentasikan ntara sikap kritis dengan ciri Integritas
orang-orang berakal (ulil albab).
- Peserta didik/kelompok lain menanggapi atau
melengkapi hasil diskusi tersebut.
- Guru memberikan konfirmasi/penguatan atas
jawaban dan tanggapan peserta didik.
3 Kegiatan Penutup 15’
- Memberikan penguatan dan refleksi terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
- Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik.
- Menginformasikan materi pelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
- Mengakhiri pelajaran dengan doa kafaratul majelis PPK religius
dan mengucapkan salam.
5
Pertemuan 3
Model Performance
IPK:
- Menerapkan bacaan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 sesuai dengan
kaidah tajwid.
- Menerapkan bacaan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 sesuai dengan
makharijul huruf.
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 15’
- Menyampaikan salam dan berdo’a bersama dipimpin PPK religius
salah seorang peserta didik.
- Guru mengecek kehadiran peserta didik dan PPK disiplin
mengkondisikan kelas agar pembelajaran berjalan
lancar.
- Guru mengajukan sebuah pertanyaan: “Siapa yang Litersi
bersedia membaca Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. PPK religius
Ali Imran/3: 159 dengan tartil? Jika tidak ada yang
bersedia, guru menunjuk salah seorang untuk
membaca ayat-ayat tersebut.
- Menunjuk peserta didik secara acak untuk menjawab PPK integritas
pertanyaan terkait materi sebelumnya.
- Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran yang
akan dicapai peserta didik dan teknik penilaian.
2 Kegiatan Inti 100‘
− Sebelum latihan membaca, melalui tayangan, peserta Literasi
didik mendengarkan lantunan bacaan murattal Q.S. PPK religius
Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 disertai
dengan tampilan ayat yang sedang dibaca.
− Peserta didik secara individu berlatih membaca ayat-
ayat tersebut, sesuai kaidah tajwid.
− Kemudian peserta didik berpasangan dengan teman Kolaborasi
sebangku untuk berlatih membaca ayat-ayat Literasi
tersebut, kemudian dikoreksi oleh teman pasangan
yang tidak membaca. Demikian diputar sebaliknya.
− Beberapa peserta didik mendemonstrasikan bacaan Komunikasi
Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 di Literasi
depan kelas, kemudian dikeroksi oleh peserta
didik/kelompok lain, apakah bacaan sudah sesuai
kaidah tajwid atau belum.
3 Kegiatan Penutup 20’
- Melaksanakan penilaian unjuk kerja (demonstrasi Literasi
bacaan) Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
Imran/3: 159.
- Mengingatkan peserta didik terus membaca Alquran Literasi
di rumah atau di mana saja. PPK religius
- Guru menyampaikan rencana dan materi
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
- Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca PPK religius
doa kafaratul majelis dan memberi salam.
Pertemuan 4
6
Model performance
IPK :
- Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dengan
lancar.
- Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dengan
fasih.
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 15’
- Menyampaikan salam dan berdo’a bersama dipimpin PPK religius
salah seorang peserta didik.
- Guru mengecek kehadiran peserta didik dan PPK disiplin
mengkondisikan kelas.
- Guru mengajukan sebuah pertanyaan: “Siapa yang Litersi
sudah menghafal Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. PPK religius
Ali Imran/3: 159 dengan tartil? Jika tidak ada yang
bersedia, guru menunjuk salah seorang untuk
menghafal ayat-ayat tersebut.
- Menunjuk peserta didik secara acak untuk menjawab PPK integritas
pertanyaan terkait materi sebelumnya.
- Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran yang
akan dicapai peserta didik dan teknik penilaiannya.
2 Kegiatan Inti 100‘
- Melalui audio visual, peserta didik menyimak Literasi
demonstrasi hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan PPK religius
Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait dengan
seksama, dan dipertajam dengan mencontohkan
demonstrasi hafalan langsung dari guru.
- Guru meminta peserta didik menghafal ayat secara Kolaborasi
berpasangan (dua orang). Berfikir kritis
- Peserta didik berlatih menghafal Q.S. Ali Imran/3: Literasi
190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait, Kolaborasi
sementara peserta didik pasangannya menyimak, Berpikir kritis
mengoreksi, dan membetulkan hafalan ayat/hadis
tersebut. Demikian dilakukan secara bergantian,
apakah hafalan ayat/hadis tersebut sudah lancar dan
benar atau belum.
- Beberapa peserta didik secara kreatif Komunikasi
mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190- Kreatif
191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 di depan kelas,
kemudian diberikan tanggapan oleh peserta didik
lain/guru.
3 Kegiatan Penutup 20’
- Melaksanakan penilaian unjuk kerja (demonstrasi Literasi
bacaan) Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
Imran/3: 159
- Mengingatkan peserta didik terus membaca Alquran PPK religius
di rumah atau di mana saja. Literasi
- Guru menyampaikan rencana dan materi
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
- Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca PPK religius
doa kafaratul majelis dan memberi salam.
7
b. Bentuk Penilaian
1. Sikap : Lembar penilaian antarteman (Lampiran2)
2. Pengetahuan : Soal uraian (Lampiran 3)
3. Keterampilan : Rubrik penilaian proyek (Lampiran 4)
c. Remedial
1. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD-nya belum
tuntas
2. Bentuk pembelajaran remedial dilaksanakan sesuai dengan jenis dan tingkat
kesulitan peserta didik, yaitu melalui pemberian bimbingan individu/kelompok atau
tutor sebaya atau pemberian tugas atau pembelajaran ulang, dan diakhiri dengan tes.
d. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan dari materi yang masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
Program Remedial
Program Pengayaan
8
H. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media
- Video pembelajaran
2. Alat
- Laptop
- LCD projector
- Speaker
3. Sumber Belajar
− Alquran dan Terjemahannya
− Kemdikbud. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XII. (Edisi Revisi).
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud, 2018.
− Ma’sumatin Ni’mah dan Topaji Pandu Barudin. Buku Pegangan Guru Pendidikan
Agama Islam Kelas XII SMA. (Edisi Revisi). Intan Pariwara. 2018.
− Arif Nur Rahman Al Aziiz, dkk. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk
SMA/MA Kelas XII. (Edisi Revisi). Intan Pariwara. 2019.
− Acep Iim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung: Diponegoro, 2003.
− Al Imam Ibn Kasir. Tafsir al Qur’an al ‘Azim. Beirut: Dar al Kutub al ‘Ilmiyyah. 2012.
− M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Alquran. Jakarta:
Lentera Hati. 2005.
9
LAMPIRAN
Lampiran 1
Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
Berpikir Kritis
1. Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Terjemahan
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang
berakal.
(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua
ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindugilah kami dari
azab neraka.
Hukum Tajwid
Beberapa hukum tajwid yang dapat diidentifikasi dalam ayat ini, diantaranya:
Hukum Bacaan Lafal Hukum Bacaan Lafal
ِّ ت َواْل َع
َ اج ُز َم ْن اَتْ َب ُع نَ ْف
سهُ ه ََواهَا ِّ ع ِّم َل ِّل َما َب ْعدَ اْل َم ْو ُ اَ ْل َك ِّي
َ س َم ْن دَانَ نَ ْف
َ سهُ َو
)ّللا (رواه الترميذي ِّ َّ علَىَ َوتَ َمنَّى
10
Artinya: Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka
beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang
selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong (HR.
Tirmizi).
Pertemuan 2
Bersikap Demokratis
1. Q.S. Ali Imran/3: 159 dan Terjemahan
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad)
berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
engkau bersikap keras dan berhati kasar, ten-tulah
mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu
maafkanlah mere-ka dan mohonkanlah ampunan
untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada
Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang
bertawakal.
Hukum Tajwid
Terdapat beberapa hukum tajwid yang dapat diidentifikasi dalam ayat ini, diantaranya:
Hukum Bacaan Lafal Hukum Bacaan Lafal
Riwayat lain menjelaskan bahwa surat Ali Imran diturunkan seusai Perang Uhud. Ketika itu
sebagian sahabat ada yang melanggar perintah Nabi. Akibat pelanggaran itu akhirnya
menyeret kaum muslimin ke dalam kegagalan sehingga kaum musyrikin dapat mengalahkan
mereka (kaum muslimin) dan umat Islam menderita kehilangan 70 sahabat terbaik, di
antaranya adalah Hamzah, Mush’ab, dan Sa’ad bin ar Rabi’. Namun Rasulullah tetap diserukan
untuk bersabar, tahan uji dan bersikap lemah lembut, tidak mencela kesalahan para
sahabatnya dan tetap bermusyawarah dengan mereka, sebagaimana yang terkandung dalam
11
surat Ali Imran ayat 159. Para sahabat merasa bersalah dan takut kalau Rasulullah tidak
mengajak bermusyawarah lagi, karena ide keluar menemui musuh adalah dari mereka. Yang
demikian sebagaimana dikatakan Muhammad Thahir bin ‘Asyur. Dalam peperangan Uhud,
Rasulullah menerima ide para sahabat dalam bermusyawarah, mereka merasa bersalah.
ض ِّل ْالَ َّو ِّل َحتَّى ِّ ضى اِّلَي َْك َر ُجالَ ِّن فَالَ تَ ْق َ م اِّذَا تَقَا.للا ص ِّ س ْو ُلُ قا َ َل َر
ِّ َ فَ َما ِّز ْلتُ ق:ي
اضيًا َ ض ْي قَا َل
ٌّ ع ِّل ِّ ْف تَ ْق
َ ي َكي ْ ف تَ ْد ِّر َ َ ف,تَ ْس َم َع َكالَ َم اآلخ َِّر
َ س ْو
)بَ ْعدُ (رواه ابو داودوالترميذي
Artinya: Telah bersabda Rasulullah saw: “Apabila dua orang meminta keputusan kepadamu,
maka janganlah engkau menghukum bagi yang pertama sebelum engkau mendengar
perkataan orang yang kedua. Jika demikian engkau akan mengetahui bagaimana engkau
mesti menghukum”. ‘Ali berkata: Maka tetap saya jadi hakim (yang layak) sesudah itu”. (H.R.
Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).
12
paham teokrasi (berdasarkan hukum Tuhan).
b. Muhammad Iqbal
Menurut Iqbal, sejalan dengan kemenangan sekularisme atas agama, demokrasi modern
menjadi kehilangan sisi spiritualnya, sehingga jauh dari etika. Demokrasi yang merupakan
kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat telah mengabaikan keberadaan agama.
Karenanya, menurut Iqbal Islam tidak dapat menerima model demokrasi Barat yang telah
kehilangan basis moral dan spiritual.
Atas dasar itu, Iqbal menawarkan sebuah konsep demokrasi spiritual yang dilandasi oleh etik
dan moral ketuhanan. Jadi, yang ditolak oleh Iqbal bukan demokrasi an sich, seperti yang
dipraktekkan di Barat.
Kemudian, Iqbal menawarkan sebuah model demokrasi sebagai berikut:
a. Tauhid sebagai landasan asasi.
b. Kepatuhan pada hukum.
c. Toleransi sesama warga.
d. Tidak dibatasi wilayah, ras, dan warna kulit.
e. Penafsiran hukum Tuhan melalui ijtihad.
3. Muhammad Imarah
Menurut Imarah, Islam tidak menerima demokrasi secara mutlak dan juga tidak menolaknya
secara mutlak. Dalam demokrasi, kekuasaan legislatif (membuat dan menetapkan hukum)
secara mutlak berada di tangan rakyat. Sementara, dalam sistem syura (Islam) kekuasaan
tersebut merupakan wewenang Allah Swt.. Dialah pemegang kekuasaan hukum tertinggi.
Wewenang manusia hanyalah menjabarkan dan merumuskan hukum sesuai dengan prinsip
yang digariskan Tuhan serta berijtihad untuk sesuatu yang tidak diatur oleh ketentuan Allah
Swt. Sementara, dalam pandangan Islam, Allah Swt. pemegang otoritas tersebut. Allah Swt.
berfirman: “Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah Swt. Maha Suci Allah
Swt., Tuhan semesta alam”. (Q.S.al-A’râf/7:54). Inilah batas yang membedakan antara sistem
syariah Islam dan demokrasi Barat. Adapun hal lainnya seperti membangun hukum atas
persetujuan umat, pandangan mayoritas, serta orientasi pandangan umum, dan sebagainya
adalah sejalan dengan Islam.
4. Yusuf al-Qardhawi
Menurut Al-Qardhawi, substasi demokrasi sejalan dengan Islam. Hal ini bias dilihat dari
beberapa hal, misalnya sebagaimana berikut:
a. Dalam demokrasi, proses pemilihan melibatkan banyak orang untuk mengangkat
seorang kandidat yang berhak memimpin dan mengurus keadaan mereka. Tentu saja,
mereka tidak boleh akan memilih sesuatu yang tidak mereka sukai.
b. Usaha setiap rakyat untuk meluruskan penguasa yang tirani juga sejalan dengan Islam.
Bahkan amar ma’ruf dan nahi mungkar serta memberikan nasihat kepada pemimpin
adalah bagian dari ajaran Islam.
c. Pemilihan umum termasuk jenis pemberian saksi. Oleh karena itu, barangsiapa yang tidak
menggunakan hak pilihnya sehingga kandidat yang mestinya layak dipilih menjadi kalah
dan suara mayoritas jatuh kepada kandidat yang sebenarnya tidak layak, berarti ia telah
menyalahi perintah Allah Swt. untuk memberikan kesaksian pada saat dibutuhkan.
d. Penetapan hukum yang berdasarkan suara mayoritas juga tidak bertentangan dengan
prinsip Islam. Contohnya dalam sikap Umar yang tergabung dalam syura. Mereka
ditunjuk Umar sebagai kandidat khalifah dan sekaligus memilih salah seorang di antara
mereka untuk menjadi khalifah berdasarkan suara terbanyak. Sementara lainnya yang
tidak terpilih harus tunduk dan patuh. Jika suara yang keluar tiga lawan tiga, maka mereka
13
harus memilih seseorang yang diunggulkan dari luar mereka, yaitu Abdullah ibnu Umar.
e. Kebebasan pers dan kebebasan mengeluarkan pendapat, serta otoritas pengadilan
merupakan sejumlah hal dalam demokrasi yang sejalan dengan Islam.
14
Lampiran 2
Instrumen Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
IPK :
- Mengimani sikap berpikir kritis dan demokratis sebagai perintah agama untuk diterapkan
dalam kehidupan sehar-hari.
- Membiasakan diri membaca Alquran sebagai pengamalan dengan meyakini ajaran
agama tentang berpikir kitis dan bersikap demokratis.
Jawablah dengan jujur dengan memberi tanda centang ( √ ) pada kolom yang sesuai!
Skor
No. Indikator Sikap
1 2 3 4
Saya mengimani perilaku berpikir kritis dan demokratis
1
sebagai bagian dari ajaran agama.
Salah satu cara saya meningkatkan keimanan, adalah
3 dengan memperhatikan fenomena/gejala alam yang
terjadi.
Saya membaca Alquran setiap hari atau setiap selesai salat
4
fardhu.
Saya meyakini semua ciptaan Allah swt, ada yang
5
bermanfaat dan yang tidak bermanfaat bagi manusia.
Jumlah
Jawablah dengan jujur dengan memberi tanda centang ( √ ) pada kolom yang sesuai!
Skor
No. Indikator Sikap
1 2 3 4
Saya mengimani perilaku berpikir kritis dan demokratis
1
sebagai bagian dari ajaran agama
Saya akan mendapatkan kebaikan jika saya memiliki sikap
2
kritis dan demokratis.
Saya memiliki sikap kritis pada setiap gejala/fenomena
3
alam.
Dalam berbagai forum musyawarah, saya menyampaikan
pendapat, tetapi pendapatku sering tidak diterima oleh
4
orang lain. Karena itu, pada forum yang lain, saya tidak
akan lagi menyampaikan pendapat
Saya menghormati pendapat orang lain yang diterima
5 oleh guru di kelas, meskipun menurut saya, pendapatnya
masih lemah argumentasinya.
Banyak umat Islam yang menghafal Alquran, tetapi
6
mereka lemah dalam menadabburi-nya.
15
Saya berpikir kritis dan dan bersikap demoktaris sebagai
7
pengamalan dari ajaran agama.
Saya membaca Alquran setiap hari atau setiap selesai salat
8
fardhu.
9
Jumlah
Keterangan:
1. : tidak pernah/tidak setuju
2. : kadang-kadang/ragu-ragu
3. : sering/setuju
4. : selalu/sangat setuju
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
Skor Perolehan B = 70 – 79 : Baik
Nilai Sikap = x 100
Skor Maksimal C = 60 – 69 : Cukup
D = ˂60 : Kurang
Butir
No Waktu Nama Kejadian +/- Tindak Lanjut
Sikap*
1
2
3
4
5
dst.
Lampiran 3
Bentuk No.
Kompetensi Dasar Indikator Soal
Soal Soal
16
dengan ketentuan Islam sesuai
kandungan QS. Ali Imran: 159
Disajikan deskripsi konsep
demokrasi yang dirumuskan para
ulama, peserta didik dapat Uraian 2
membandingkan konsep yang
relevan dengan penerapan
demokrasi kekinian.
Disajikan deskripsi fenomena alam,
peserta didik dapat menentukan Uraian 3
hikmah berfikir kritis yang sesuai
dengan deskripsi tersebut.
Instrumen/Soal
Pertemuan 1
1. Identifikasi 3 hukum tajwid pada potongan ayat berikut!
Pertemuan 2
1. Beberapa waktu yang lampau, sidang paripurna DPR RI telah mengesahkan RUU
Pemilu. Salah satu poin penting yang menjadi perbedabatan alot dalam RUU itu adalah
masalah penentuan presidential threshold (ambang batas) sebesar 20% kursi atau
25% suara nasional, sebagai salah satu syarat bagi partai/gabungan partai mengajukan
capres pada pilpres 2019 mendatang. Pengesahan RUU tersebut dihasilkan bukan
berdasarkan musyawarah mufakat seluruh anggota dewan, melainkan diputuskan
melalui voting. Cara voting dipilih karena sebagian anggota dewan melakukan aksi
walk out, sebab tidak setuju dengan presidential threshold sejumlah tersebut,
melainkan 0% saja, sehingga semua (partai) mendapat kesempatan mengajukan
capres (calon presiden). Aksi walk out dalam aturan demokrasi di Indonesia sah untuk
dilakukan dan masih dalam koridor konstitusi.
Berdasarkan kasus di atas,
a. Setujukah kamu dengan aksi walk out dan keputusan yang diambil melalui voting
tersebut? Berikan alasanmu!
b. Bagaimana pandangan Islam tentang aksi walk out dan keputusan yang diambil
melalui voting tersebut?
2. Allah swt menciptakan nyamuk yang beratnya hanya 0,001 gram, memiliki alat
pendeteksi panas sehingga melihat segala sesuatu, alat pencair darah karena darah
manusia itu kasar baginya. Agar bisa mengalir di belalai nyamuk, ia mengambil contoh
darah dulu baru menggigit. Nyamuk juga memiliki alat pembius sehingga manusia
yang diambil darahnya tidak merasa sakit saat proses pengambilan darah, beberapa
detik kemudian barulah efek bius hilang. Kemudian di kaki nyamuk tedapat cakar dan
alat seperti alat bekam sehingga dapat menempel di tempat yang licin. Demikianlah
yang Maha pencipta menciptakan keunikan nyamuk.
Dari deskripsi di atas, tentukan hikmah yang sesuai dari berfikir kritis?
Kunci Jawaban
Pertemuan 1
1.
17
Idgam bigunnah Ikhfa’ haqiqi
2. Karena itu, maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
3. Ibnu Abas r.a. menjelaskan bahwasanya setelah terjadi perang Badar Rasulullah
mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khatab r.a. untuk
meminta pendapat mereka tentang para tawanan perang Badar. Abu Bakar r.a.
berpendapat, mereka sebaiknya dikembalikan kepada keluarga mereka dan keluarga
mereka membayar tebusan. Namun Umar bin Khatab r.a. berpendapat, mereka
sebaiknya dibunuh dan yang diperintah membunuh adalah keluarga mereka. Rasulullah
saw. kesulitan dalam memutuskan, kemudian turun ayat 159 surat Ali Imran ini sebagai
dukungan atas pendapat Abu Bakar r.a.
Pertemuan 2
1. (a) Setuju, dengan alasan aksi walk out tidak bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi
yang dianut di Indonesia, atau walk out adalah bagian demokrasi. Tidak setuju, walk out
termasuk sikap yang tidak menghargai atau menghormati perbedaan pendapat.
(b) Islam tidak menghendaki adanya walk out dalam suatu musyawarah, karena
termasuk sikap tidak menghargai pendapat orang lain atau bentuk sikap memaksakan
pendapatnya untuk diterima orang lain. Jika tidak diterima pendapatnya, maka
meninggalkan forum musyawarah, padahal belum selesai. Sementara dalam berbagai
kesempatan, Nabi saw mencontohkan bahwa beliau tidak pernah marah, apalagi
meninggalkan majlis apabila pendapatnya tidak diterima/tidak disetujui oleh para
sahabatnya.
Islam pada dasarnya menekankan bahwa keputusan diambil berdasarkan musyawarah
mufakat, sebagaimana sering dicontohkan Nabi saw dengan para sahabatnya.
Mengenai voting, para ulama menyikapinya dengan pandangan berbeda (pro-kontra).
Ada yang mengatakan voting dibolehkan apabila memberikan kemaslahatan bagi umat
Islam sendiri. Sebagian tidak membolehkan, karena tidak kenal dalam literatur
musyawarah dalam Islam.
2. Hikmahnya: (a) dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah swt,
dan (b) menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam.
Rubrik Panilaian
Skor
No. Uraian Skor
Maks
1 Jawaban lengkap dan benar 3 3
Jawaban lengkap dan sebagian benar 2
Jawaban tidak lengkap dan salah 1
Jawaban salah/tidak menjawab 0
2 Jawaban dengan sempurna 5 5
Jawaban kurang sempurna 4
Jawaban tidak sempurna 2
Jawaban salah/tidak menjawab 0
3 Jawaban sempurna 8 8
Jawaban kurang sempurna 6
Jawaban tidak sempurna 3
Jawaban salah/tidak menjawab 0
18
4 Jawaban sempurna dan analisis tepat 8 8
Jawaban sempurna, analisis kurang tepat 6
Jawaban kurang sempurna, analisis tidak tepat 3
Jawaban salah/tidak menjawab 0
5 Jawaban tepat 6 6
Jawaban kurang tepat 4
Jawaban tidak tidak tepat 2
Jawaban salah/tidak menjawab 0
Jumlah 30
Lampiran 4
Instrumen Penilaian Keterampilan
Kisi-kisi
Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian
Membaca Q.S. Ali QS. Ali 1. Menerapkan bacaan Q.S. Ali Praktik
Imran/3: 190-191 Imran: 190- Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
dan Q.S. Ali Imran/3: 191 dan QS. Imran/3: 159 sesuai dengan
159; sesuai dengan Ali Imran:
kaidah tajwid.
kaidah tajwid dan 159
makharijul huruf. Berpikir 2. Menerapkan bacaan Q.S. Ali
kritis dan Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
bersikap Imran/3: 159 sesuai dengan
demokratis makharijul huruf.
Mendemonstrasikan 1. Mendemonstrasikan hafalan Q.S.
hafalan Q.S. Ali Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
Imran/3: 190-191 Imran/3: 159 dengan lancar.
dan Q.S. Ali Imran/3: 2. Mendemonstrasikan hafalan Q.S.
159 dengan lancar
Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
dan fasih.
Imran/3: 159 dengan fasih.
Aspek Penilaian
No. Nama Peserta Didik Tajwid Fasahah Kelancaran Nilai Predikat
(1 – 4) (1 – 4) (1 – 4)
1
2
3
4
5
dst
∑ Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal
Rubrik Penilaian:
19
1. Tajwĩd
o Jika peserta didik dapat menerapkan min seluruh hukum bacaan dengan benar,
skor 4.
o Jika peserta didik dapat menerapkan sebagian besar hukum bacaan dengan
benar, skor 3.
o Jika peserta didik dapat menerapkan sebagian hukum bacaan dengan benar, skor
2.
o Jika peserta didik dapat menerapkan sebagian kecil hukum bacaan dengan benar,
skor 1.
2. Kelancaran
o Jika peserta didik dapat membaca dengan sangat lancar dan tartĩl, skor 4.
o Jika peserta didik dapat membaca dengan lancar dan tartĩl, skor 3.
o Jika peserta didik dapat membaca dengan kurang lancar dan tartĩl, skor 2.
o Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan lancar dan tartil, skor 1.
3. Fasahah
o Jika peserta didik dapat membaca sangat faṣih, skor 4.
o Jika peserta didik dapat membaca faṣih, skor 3.
o Jika peserta didik dapat membaca kurang faṣih, skor 2.
o Jika peserta didik dapat membaca tidak faṣih, skor 1.
Kriteria Nilai
Interval Kriteria Keterangan
80 - 100 A Baik Sekali
70 - 79 B Baik
60 - 69 C Cukup
˂60 D Kurang
2. Penilaian Proyek
Kisi-kisi
Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian
Menyajikan QS. Ali Imran: 3. Mengidentifikasi Proyek
keterkaitan 190-191 dan keterkaitan antara sikap
antara sikap QS. Ali Imran: kritis dengan ciri orang-
kritis dengan ciri 159 orang berakal (ulil albab)
orang-orang Berpikir kritis yang terdapat dalam
berakal (ulil dan bersikap Alquran.
albab) sesuai demokratis 4. Menyajikan keterkaitan
pesan Q.S. Ali antara sikap kritis dengan
Imran/3: 190- ciri orang-orang berakal
191. (ulil albab) sesuai pesan
Q.S. Ali Imran/3: 190-191.
20
Instrumen penilaian proyek
Tugas Proyek
Rubrik Penilaian
No. Aspek Penilaian Skor
1 Perencanaan 1-3
a. Latar belakang (tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)
b. Rumusan masalah (tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)
2 Pelaksanaan 1-3
a. Pengumpulan data/informasi (akurat = 3, kurang akurat = 2, tidak
akurat = 1)
b. Kelengkapan data (lengkap= 3, kurang lengkap = 2, tidak lengkap = 1)
c. Pengolahan dan analisis data (sesuai = 3, kurang sesuai = 2, tidak
sesuai = 1)
d. Simpulan (tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)
3 Pelaporan hasil 1-3
a. Sistematika laporan (baik = 3, kurang baik = 2, tidak baik = 1)
b. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3, kurang sesuai kaidah = 2, tidak
sesuai kaidah = 1)
c. Tampilan (menarik= 3, kurang menarik= 2, tidak menarik= 1)
Skor maksimal 27
∑ Skor Perolehan
Nilai = x 100
Skor Maksimal
21