Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(R P P)

Nama Sekolah :
SMA Negeri 1 Lenek
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester :
XII/1
Materi Pokok :
Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan 159, serta hadis tentang berpikir kritis
dan bersikap demokratis
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (4 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


KD IPK
1.1.1 Membiasakan diri membaca Alquran sebagai
1.1 Terbiasa membaca al-
Qur’an sebagai pengamalan dengan meyakini ajaran agama
pengamalan dengan tentang berpikir kitis dan bersikap demokratis.
meyakini bahwa agama 1.1.2 Mengimani sikap berpikir kritis dan demokratis
mengajarkan kepada merupakan perintah agama untuk diterapkan
umatnya untuk berpikir dalam kehidupan sehar-hari
kritis dan bersikap
demokratis
2.1 Bersikap kritis dan 2.1.1 Mematuhi ajaran agama untuk berpikir kritis dan
demokratis sesuai dengan bersikap demoktaris.
pesan Q.S. Ali Imran/3: 2.1.2 Membiasakan berpikir kritis dan dan bersikap
190-191 dan159, serta demoktaris sebagai pengamalan dari ajaran
hadis terkait. agama.
3.1 Menganalisis dan Pertemuan 1
mengevaluasi makna Q.S. 3.1.1 Mengidentifikasi hukum-hukum tajwid Q.S. Ali
Ali Imran/3: 190-191, dan Imran/3: 190-191
Q.S. Ali Imran/3: 159, serta 3.1.2 Menerjemahkan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan
hadis tentang, berpikir hadis terkait.
kritis dan bersikap 3.1.3 Menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Ali Imran/3:
demokratis. 190-191.
3.1.4 Menyimpulkan kandungan Q.S. Ali Imran/3: 190-
191 dan hadis terkait
3.1.5 Merumuskan deskripsi tentang manfaat dan
hikmah berpikir kritis.
Pertemuan 2
3.1.6 Mengidentifikasi hukum-hukum tajwid Q.S. Ali
Imran/3: 159.
3.1.7 Menerjemahkan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan hadis
terkait.

1
KD IPK
3.1.8 Menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Ali Imran/3:
159.
3.1.9 Menyimpulkan kandungan Q.S. Ali Imran/3: 159
dan hadis terkait.
3.1.10 Membandingkan konsep-konsep demokrasi
yang dirumuskan para ulama dengan praktik
demokrasi dalam konteks kekinian.
4.4.1 Membaca Q.S. Ali 4.4.1.1 Menerapkan bacaan Q.S. Ali Imran/3: 190-191
Imran/3: 190-191 dan dan Q.S. Ali Imran/3: 159 sesuai dengan kaidah
Q.S. Ali Imran/3: 159; tajwid.
sesuai dengan kaidah 4.4.1.2 Menerapkan bacaan Q.S. Ali Imran/3: 190-191
tajwid dan makharijul dan Q.S. Ali Imran/3: 159 sesuai dengan
huruf. makharijul huruf.
4.4.2 Mendemonstrasikan 4.4.2.1 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3:
hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dengan
190-191 dan Q.S. Ali lancar.
Imran/3: 159 dengan 4.4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3:
lancar dan fasih. 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dengan fasih.
4.4.3 Menyajikan keterkaitan 4.4.3.1 Mengidentifikasi keterkaitan antara sikap kritis
antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab)
dengan ciri orang-orang yang terdapat dalam Alquran.
berakal (ulil albab) sesuai 4.4.3.2 Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis
pesan Q.S. Ali Imran/3: dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab)
190-191. sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran discovery learning dan performance dengan metode diskusi,
presentasi, latihan, dan tanya jawab, siswa dapat menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S.
Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159, serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap
demokratis, sehingga mampu membaca, mendemonstrasikan hafalan, serta menyajikan
keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3:
190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 190-191.

D. Materi Pembelajaran
− Hukum tajwid Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159.
− Terjemahan Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan hadis terkait.
− Asbabun nuzul Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159
− Kandungan Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan hadis terkait.
− Konsep demokrasi dalam perspektif Islam
− Manfaat dan hikmah berpikir kritis.
− Keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab) sesuai pesan
Q.S. Ali Imran/3: 190-191.

E. Model/Metode Pembelajaran
− Discovery learning
− Performance
− Diskusi
− Latihan
− Presentasi
− Tanya jawab

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Model discovery learning
IPK:
− Menerjemahkan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis terkait.
− Menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Ali Imran/3: 190-191.

2
− Menyimpulkan kandungan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis terkait
− Merumuskan manfaat dan hikmah berpikir kritis.
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 15’

- Memberi salam dan berdoa bersama dipimpin oleh PPK religius


seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
- Guru mengecek kehadiran peserta didik dan PPK disiplin
mengkondisikan pembelajaran.
- Bertadarrus Alquran secara tartil, yakni membaca PPK religius
materi terkait, QS. Ali Imran: 90-91. Literasi
- Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan
pembelajaran.
- Guru menginformasikan garis besar cakupan materi Literasi
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, serta
garis besar kegiatan yang akan dilakukan, lingkup
dan teknik penilaian yang digunakan.

2 Kegiatan Inti 105‘


Stimulation (memberi stimulus)
- Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran Kolaborasi
secara berkelompok.
- Peserta didik menelaah dan menyelami kandungan Literasi
ayat yang berkaitan dengan berfikir kritis dan hadis PPK religius
terkait. Berpikir kritis

Problem Statement (mengidentifikasi masalah)


Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk Kolaborasi
menemukan permasalahan berdasarkan ayat-ayat yang Berpikir kritis
baru ditelaah, kemudian peserta didik merumuskan Memecahkan
dalam rumusan pertanyaan. masalah

Data Collecting (Mengumpulkan data)


− Peserta didik mencari asbabun nuzul dan tafsir dari Literasi
ayat tersebut dari berbagai sumber (antara lain buku Berpikir kritis
siswa PAI, buku tafsir, atau internet), untuk menelaah HOTS
kandungan ayat dan merumuskan manfaat dan
hikmah berpikir kritis, serta keterkaitan antara sikap
kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab)
sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191.
- Mencari ayat-ayat Alquran atau hadis terkait dari HOTS
berbagai sumber atau internet atau menanyakan Literasi
suatu kejadian, baik yang dialaminya maupun yang Memecahkan
dilihatnya dikaitkan dengan perilaku berpikir kritis masalah
dan demokratis.

Data Processing (Mengolah data)


Peserta didik menganalisis informasi/data yang Berpikir kritis
diperoleh dari berbagai sumber. HOTS

Verification (Pembuktian)
- Mendiskusikan lagi hasil kesimpulan yang dibuatnya, Kolaborasi
serta kemungkinan untuk menambah sumber lain Berpikir kritis
untuk lebih mendapatkan hasil yang lebih akurat. HOTS

3
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
Generalization (Menyimpulkan)

- Menarik kesimpulan tentang perilaku berpikir kritis Berpikir kritis


dan bersikap demokratis sesuai Q.S. Ali Imran/3: 190- HOTS
191 dan hadis terkait.
- Peserta didik menyajikan hasil diskusi tentang Komunikasi
asbabun nuzul, kandungan ayat, manfaat dan hikmah Kolaborasi
berpikir kritis. PPK mandiri
Integritas
- Peserta didik/kelompok lain menanggapi atau Komunikasi
melengkapi hasil diskusi tersebut. Berpikir kritis
- Guru memberikan konfirmasi/penguatan atas
jawaban dan tanggapan peserta didik.
3 Kegiatan Penutup 15’
- Memberikan penguatan dan refleksi terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
- Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik.
- Menginformasikan materi pelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
- Mengakhiri pelajaran dengan doa kafaratul majelis PPK religius
dan mengucapkan salam.

Pertemuan 2
Model discovery learning
IPK:
− Mengidentifikasi hukum-hukum tajwid Q.S. Ali Imran/3: 159.
− Menerjemahkan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan hadis terkait.
− Menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Ali Imran/3: 159.
− Menyimpulkan kandungan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan hadis terkait.
− Membandingkan konsep demokrasi yang dirumuskan para ulama dengan praktik
demokrasi dalam konteks kekinian.
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 15’
- Memberi salam dan berdoa bersama dipimpin oleh PPK religius
seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
- Guru mengecek kehadiran peserta didik dan PPK disiplin
mengkondisikan pembelajaran.
- Bertadarrus Alquran secara tartil, yakni membaca PPK religius
materi terkait, QS. Ali Imran: 90-91 dan QS. Ali Imran:
159.
- Guru memberikan pertanyaan materi sebelumnya
kepada peserta didik .
- Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan
pembelajaran.
- Guru menginformasikan garis besar cakupan materi PPK religius
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, serta
garis besar kegiatan yang akan dilakukan, lingkup
dan teknik penilaian yang digunakan.
2 Kegiatan Inti 105‘
Stimulation (memberi stimulus)
- Membagi peserta didik menjadi 6 kelompok, satu Kolaborasi
kelompok 5 – 6 orang.
- Peserta didik mencermati tayangan film tentang Literasi

4
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
konsep demokrasi.
- Peserta didik menelaah dan menyelami kandungan Literasi
ayat yang berkaitan dengan berfikir kritis dan PPK religius
bersikap demokratis
.
Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk Kolaborasi
menemukan permasalahan berdasarkan ayat-ayat yang
baru ditelaah, kemudian peserta didik merumuskan
dalam rumusan pertanyaan.

Data Collecting (Mengumpulkan data)


− Peserta didik mencari asbabun nuzul dan tafsir dari Literasi
ayat tersebut dari berbagai sumber (antara lain buku Berpikir kritis
siswa PAI, buku tafsir, atau internet), untuk HOTS
menemukan kandungan ayat dan merumuskan
manfaat dan hikmah berpikir kritis dan bersikap
demokratis, serta keterkaitan antara sikap kritis
dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab) sesuai
pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191.
- Mencari ayat-ayat Alquran atau hadis terkait dari HOTS
berbagai sumber atau internet atau menanyakan
suatu kejadian, baik yang dialaminya maupun yang
dilihatnya dikaitkan dengan perilaku berpikir kritis
dan demokratis.

Data Processing (Mengolah data)


Peserta didik menganalisis informasi/data yang Berpikir kritis
diperoleh dari berbagai sumber. HOTS

Verification (Pembuktian)
- Mendiskusikan lagi hasil kesimpulan yang dibuatnya, Kolaborasi
serta kemungkinan untuk menambah sumber lain Berpikir kritis
untuk lebih mendapatkan hasil yang lebih akurat. HOTS

Generalization (Menyimpulkan)
- Menarik kesimpulan tentang perilaku berpikir kritis Berpikir kritis
dan bersikap demokratis sesuai Q.S. Ali Imran/3: 190- HOTS
191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dan hadis terkait.
- Peserta didik menyajikan hasil diskusi tentang Komunikasi
asbabun nuzul, kandungan ayat, manfaat dan hikmah Kolaborasi
berpikir kritis dan bersikap demokratis, serta PPK mandiri
mempresentasikan ntara sikap kritis dengan ciri Integritas
orang-orang berakal (ulil albab).
- Peserta didik/kelompok lain menanggapi atau
melengkapi hasil diskusi tersebut.
- Guru memberikan konfirmasi/penguatan atas
jawaban dan tanggapan peserta didik.
3 Kegiatan Penutup 15’
- Memberikan penguatan dan refleksi terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
- Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik.
- Menginformasikan materi pelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
- Mengakhiri pelajaran dengan doa kafaratul majelis PPK religius
dan mengucapkan salam.

5
Pertemuan 3
Model Performance
IPK:
- Menerapkan bacaan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 sesuai dengan
kaidah tajwid.
- Menerapkan bacaan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 sesuai dengan
makharijul huruf.
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 15’
- Menyampaikan salam dan berdo’a bersama dipimpin PPK religius
salah seorang peserta didik.
- Guru mengecek kehadiran peserta didik dan PPK disiplin
mengkondisikan kelas agar pembelajaran berjalan
lancar.
- Guru mengajukan sebuah pertanyaan: “Siapa yang Litersi
bersedia membaca Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. PPK religius
Ali Imran/3: 159 dengan tartil? Jika tidak ada yang
bersedia, guru menunjuk salah seorang untuk
membaca ayat-ayat tersebut.
- Menunjuk peserta didik secara acak untuk menjawab PPK integritas
pertanyaan terkait materi sebelumnya.
- Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran yang
akan dicapai peserta didik dan teknik penilaian.
2 Kegiatan Inti 100‘
− Sebelum latihan membaca, melalui tayangan, peserta Literasi
didik mendengarkan lantunan bacaan murattal Q.S. PPK religius
Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 disertai
dengan tampilan ayat yang sedang dibaca.
− Peserta didik secara individu berlatih membaca ayat-
ayat tersebut, sesuai kaidah tajwid.
− Kemudian peserta didik berpasangan dengan teman Kolaborasi
sebangku untuk berlatih membaca ayat-ayat Literasi
tersebut, kemudian dikoreksi oleh teman pasangan
yang tidak membaca. Demikian diputar sebaliknya.
− Beberapa peserta didik mendemonstrasikan bacaan Komunikasi
Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 di Literasi
depan kelas, kemudian dikeroksi oleh peserta
didik/kelompok lain, apakah bacaan sudah sesuai
kaidah tajwid atau belum.
3 Kegiatan Penutup 20’
- Melaksanakan penilaian unjuk kerja (demonstrasi Literasi
bacaan) Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
Imran/3: 159.
- Mengingatkan peserta didik terus membaca Alquran Literasi
di rumah atau di mana saja. PPK religius
- Guru menyampaikan rencana dan materi
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
- Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca PPK religius
doa kafaratul majelis dan memberi salam.

Pertemuan 4

6
Model performance
IPK :
- Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dengan
lancar.
- Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dengan
fasih.
4C/PPK/ Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan
Literasi/HOTS Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 15’
- Menyampaikan salam dan berdo’a bersama dipimpin PPK religius
salah seorang peserta didik.
- Guru mengecek kehadiran peserta didik dan PPK disiplin
mengkondisikan kelas.
- Guru mengajukan sebuah pertanyaan: “Siapa yang Litersi
sudah menghafal Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. PPK religius
Ali Imran/3: 159 dengan tartil? Jika tidak ada yang
bersedia, guru menunjuk salah seorang untuk
menghafal ayat-ayat tersebut.
- Menunjuk peserta didik secara acak untuk menjawab PPK integritas
pertanyaan terkait materi sebelumnya.
- Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran yang
akan dicapai peserta didik dan teknik penilaiannya.
2 Kegiatan Inti 100‘
- Melalui audio visual, peserta didik menyimak Literasi
demonstrasi hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan PPK religius
Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait dengan
seksama, dan dipertajam dengan mencontohkan
demonstrasi hafalan langsung dari guru.
- Guru meminta peserta didik menghafal ayat secara Kolaborasi
berpasangan (dua orang). Berfikir kritis
- Peserta didik berlatih menghafal Q.S. Ali Imran/3: Literasi
190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait, Kolaborasi
sementara peserta didik pasangannya menyimak, Berpikir kritis
mengoreksi, dan membetulkan hafalan ayat/hadis
tersebut. Demikian dilakukan secara bergantian,
apakah hafalan ayat/hadis tersebut sudah lancar dan
benar atau belum.
- Beberapa peserta didik secara kreatif Komunikasi
mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190- Kreatif
191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 di depan kelas,
kemudian diberikan tanggapan oleh peserta didik
lain/guru.
3 Kegiatan Penutup 20’
- Melaksanakan penilaian unjuk kerja (demonstrasi Literasi
bacaan) Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
Imran/3: 159
- Mengingatkan peserta didik terus membaca Alquran PPK religius
di rumah atau di mana saja. Literasi
- Guru menyampaikan rencana dan materi
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
- Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca PPK religius
doa kafaratul majelis dan memberi salam.

G. Penilaian Hasil Pembelajaran


a. Teknik Penilaian
1. Sikap : Observasi dan jurnal
2. Pengetahuan : Tes tertulis
3. Keterampilan : Proyek

7
b. Bentuk Penilaian
1. Sikap : Lembar penilaian antarteman (Lampiran2)
2. Pengetahuan : Soal uraian (Lampiran 3)
3. Keterampilan : Rubrik penilaian proyek (Lampiran 4)
c. Remedial
1. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD-nya belum
tuntas
2. Bentuk pembelajaran remedial dilaksanakan sesuai dengan jenis dan tingkat
kesulitan peserta didik, yaitu melalui pemberian bimbingan individu/kelompok atau
tutor sebaya atau pemberian tugas atau pembelajaran ulang, dan diakhiri dengan tes.
d. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan dari materi yang masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.

Program Remedial

Sekolah : SMA NEGERI 1 Lenek


Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Ulangan Ke- : ..........................................
Hari /Tanggal Pelaksanaan : ..........................................
Bentuk Soal : ..........................................
Materi Ulangan (KD/Indikator) : ..........................................
KKM Mata Pelajaran : ...........................................
Nilai
Nama Peserta Nilai Indikator yang Belum Bentuk Tindakan
No. Setelah
Didik Ulangan Dikuasai Remedial
Remedial
1
2
3
4
5
dst

Program Pengayaan

Sekolah : SMA NEGERI 1 Lenek


Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Ulangan Ke- : ..........................................
Hari /Tanggal Pelaksanaan : ..........................................
Bentuk Soal : ..........................................
Materi Ulangan (KD/Indikator) : ..........................................
KKM Mata Pelajaran : ..........................................
Nama Peserta Nilai
No. Bentuk Pengayaan
Didik Ulangan

8
H. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media
- Video pembelajaran
2. Alat
- Laptop
- LCD projector
- Speaker
3. Sumber Belajar
− Alquran dan Terjemahannya
− Kemdikbud. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XII. (Edisi Revisi).
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud, 2018.
− Ma’sumatin Ni’mah dan Topaji Pandu Barudin. Buku Pegangan Guru Pendidikan
Agama Islam Kelas XII SMA. (Edisi Revisi). Intan Pariwara. 2018.
− Arif Nur Rahman Al Aziiz, dkk. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk
SMA/MA Kelas XII. (Edisi Revisi). Intan Pariwara. 2019.
− Acep Iim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung: Diponegoro, 2003.
− Al Imam Ibn Kasir. Tafsir al Qur’an al ‘Azim. Beirut: Dar al Kutub al ‘Ilmiyyah. 2012.
− M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Alquran. Jakarta:
Lentera Hati. 2005.

Lenek, 12 Juli 2021


Guru Mata Pelajaran,

Sastrawan Banuharli, S.Ag.


NIP. 19781212 200112 1 005

9
LAMPIRAN

Lampiran 1
Materi Pembelajaran

Pertemuan 1
Berpikir Kritis
1. Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Terjemahan
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang
berakal.
(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua
ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindugilah kami dari
azab neraka.

Hukum Tajwid
Beberapa hukum tajwid yang dapat diidentifikasi dalam ayat ini, diantaranya:
Hukum Bacaan Lafal Hukum Bacaan Lafal

Gunnah musyaddadah Izhar syafawi

Idgam syamsiyah Mad iwad


Idgam
Izhar qamariyah
bigunnah
Qalqalah kubra Ra tafkhim

Asbabun Nuzul Q.S. Ali Imran (3): 190-191


Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., bahwa orang-orang Quraisy mendatangi
kaum Yahudi dan bertanya: bukti-bukti kebenaran apakah yang dibawa Musa kepadamu?
Dijawab, “Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya.”
Mereka juga mendatangi kaum Nasrani, dan bertanya, “Bagaimana halnya dengan Isa?”
Dijawab, “Isa menyembuhkan mata yang buta sejak lahir dan penyakit sopak, serta
menghidupkan orang yang sudah mati.” Selanjutnya, mereka juga mendatangi Rasulullah
saw., dan berkata, “Mintalah kepada Tuhanmu agar bukit Shafa itu jadi emas untuk kami.”
Maka Nabi saw. berdoa, dan turunlah ayat ini (Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191).

Kandungan Q.S. Ali Imran (3): 190-191


a. Allah memerintahkan manusia untuk memperhatikan dan mencermati dengan seksama
penciptaan langit dan bumi
b. Allah menciptakan pergantian siang dan malam untuk kebaikan umat manusia
c. Gambaran sifat ulul albab adalah (a) mengingat Allah dalam keadaan bagaimanpun,
seperti sambil berdiri, duduk, dan berbaring; (b) memikirkan penciptaan langit dan bumi
d. Tak satupun makhluk Allah di langit dan bumi diciptakan tanpa hikmah, melainkan
semuanya bermanfaat bagi manusia.

2. Hadis tentang Berfikir Kritis

ِّ ‫ت َواْل َع‬
َ ‫اج ُز َم ْن اَتْ َب ُع نَ ْف‬
‫سهُ ه ََواهَا‬ ِّ ‫ع ِّم َل ِّل َما َب ْعدَ اْل َم ْو‬ ُ ‫اَ ْل َك ِّي‬
َ ‫س َم ْن دَانَ نَ ْف‬
َ ‫سهُ َو‬
)‫ّللا (رواه الترميذي‬ ِّ َّ ‫علَى‬َ ‫َوتَ َمنَّى‬

10
Artinya: Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka
beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang
selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong (HR.
Tirmizi).

Manfaat dan Hikmah Berfikir Kritis


1. Menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah swt.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia.
3. Mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah swt dalam mengembangkan iptek.
4. Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui penelitian).
5. Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan fenomena alam.
6. Semakin bersyukur kepada Allah swr atas anugerah akan dan fasilitas lain, baik yang
berada di dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta.
7. Semakin termotivasi untuk menjadi orang visioner.

Pertemuan 2
Bersikap Demokratis
1. Q.S. Ali Imran/3: 159 dan Terjemahan
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad)
berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
engkau bersikap keras dan berhati kasar, ten-tulah
mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu
maafkanlah mere-ka dan mohonkanlah ampunan
untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada
Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang
bertawakal.

Hukum Tajwid
Terdapat beberapa hukum tajwid yang dapat diidentifikasi dalam ayat ini, diantaranya:
Hukum Bacaan Lafal Hukum Bacaan Lafal

Izhar halqi Qalqalah sugra

Ihkfa’ haqiqi Alif lam qamariyah

Gunnah musyaddadah Lam tafkhim

Mad ’aridh lissukun Izhar syafawi

Asbabun Nuzul QS. Ali Imran: 159


Riwayat Ibnu Abbas ra menjelaskan bahwasanya setelah terjadinya perang Badar, Rasulullah
mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar ra dan Umar bin Khaththab ra untuk meminta
pendapat meraka tentang para tawanan perang, Abu Bakar ra berpendapat, meraka sebaiknya
dikembalikan kepada keluargannya dan keluargannya membayar tebusan. Namun, Umar ra
berpendapat mereka sebaiknya dibunuh. Yang diperintah membunuh adalah keluarganya.
Rasulullah mesulitan dalam memutuskan. Kemudian turunlah ayat ini sebagai dukungan atas
Abu Bakar (HR. Kalabi)

Riwayat lain menjelaskan bahwa surat Ali Imran diturunkan seusai Perang Uhud. Ketika itu
sebagian sahabat ada yang melanggar perintah Nabi. Akibat pelanggaran itu akhirnya
menyeret kaum muslimin ke dalam kegagalan sehingga kaum musyrikin dapat mengalahkan
mereka (kaum muslimin) dan umat Islam menderita kehilangan 70 sahabat terbaik, di
antaranya adalah Hamzah, Mush’ab, dan Sa’ad bin ar Rabi’. Namun Rasulullah tetap diserukan
untuk bersabar, tahan uji dan bersikap lemah lembut, tidak mencela kesalahan para
sahabatnya dan tetap bermusyawarah dengan mereka, sebagaimana yang terkandung dalam

11
surat Ali Imran ayat 159. Para sahabat merasa bersalah dan takut kalau Rasulullah tidak
mengajak bermusyawarah lagi, karena ide keluar menemui musuh adalah dari mereka. Yang
demikian sebagaimana dikatakan Muhammad Thahir bin ‘Asyur. Dalam peperangan Uhud,
Rasulullah menerima ide para sahabat dalam bermusyawarah, mereka merasa bersalah.

Kandungan QS. Ali Imran/3: 159


a. Surah Ali Imran: 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk dilakukan sebelum
bermusyawarah yaitu sebagai berikut:
1) Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus menghindari tutur
kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak, maka mitra musyawarah akan pergi
menghindar.
2) Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir
bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam.
3) Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian bertawakal
kepada-Nya atas keputusan yang dicapai.
b. Yang diharapkan dari musyawarah adalah mufakat untuk kebenaran karena Nabi
Muhammad saw pernah bersabda, "Umatku tidak akan sepakat dalam kesesatan". Dengan
demikian, bila dalam satu musyawarah terjadi mufakat, maka hal itu merupakan tanda-
tanda kebe¬naran dalam mencari jalan keluar.
c. Dalam bermusyawarah, kadang terjadi perselisihan pendapat atau perbedaan. Berbeda
pendapat merupakan sunatullah dan rahmat serta diridai Allah swt. Beda pendapat terjadi
akibat perbedaan sudut pandang, tetapi hendaknya masing-masing pihak tidak
menyalahkan dan mencari-cari kesalahan pihak lain. Semua orang harus mempunyai niat
yang sama untuk memperoleh nilai tambah dari kedua sudut pandang yang berbeda
tersebut, sedangkan berselisih pendapat biasanya hanya diakhiri dengan pertikaian atau
permusuhan karena salah satu pihak menyalahkan dan mencari-cari kesalahan pihak
lainnya. Hal itu tentu bertentangan dengan nilai-nilai musyawarah yang berupaya mencari
kedamaian dan hidup selamat sejahtera baik di dunia maupun di akhirat.

2. Hadis tentang Bersikap Demokratis

‫ص َحا ِّبه‬ ُ ‫ع ْنهُ قَا َل َما َرأَيْتُ اَ َحدًا اَ ْكثَ َر َم‬


ْ َ‫ش ْو َرة ً ِّل‬ َ ُ‫ي للا‬ ِّ ‫ع ْن اَ ِّبى ُه َر ْي َرةَ َر‬
َ ‫ض‬ َ
)‫سلَّ َم (رواه الترميذي‬ َ ُ‫صلَّى للا‬
َ ‫علَ ْي ِّه َو‬ ُ ‫ِّم ْن َر‬
ِّ َّ ‫سو ِّل‬
َ ‫ّللا‬
Artinya: Dari Abu Hurairah berkata: Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering
bermusyawarah dengan Rasulullah saw. (HR. At Tirmizi).

‫ض ِّل ْالَ َّو ِّل َحتَّى‬ ِّ ‫ضى اِّلَي َْك َر ُجالَ ِّن فَالَ تَ ْق‬ َ ‫م اِّذَا تَقَا‬.‫للا ص‬ ِّ ‫س ْو ُل‬ُ ‫قا َ َل َر‬
ِّ َ‫ فَ َما ِّز ْلتُ ق‬:‫ي‬
‫اضيًا‬ َ ‫ض ْي قَا َل‬
ٌّ ‫ع ِّل‬ ِّ ‫ْف تَ ْق‬
َ ‫ي َكي‬ ْ ‫ف تَ ْد ِّر‬ َ َ‫ ف‬,‫تَ ْس َم َع َكالَ َم اآلخ َِّر‬
َ ‫س ْو‬
)‫بَ ْعدُ (رواه ابو داودوالترميذي‬
Artinya: Telah bersabda Rasulullah saw: “Apabila dua orang meminta keputusan kepadamu,
maka janganlah engkau menghukum bagi yang pertama sebelum engkau mendengar
perkataan orang yang kedua. Jika demikian engkau akan mengetahui bagaimana engkau
mesti menghukum”. ‘Ali berkata: Maka tetap saya jadi hakim (yang layak) sesudah itu”. (H.R.
Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).

Pandangan Ulama tentang Demokrasi


1. Abu A’la Al Maududi
Al-Maududi secara tegas menolak demokrasi. Menurutnya, Islam tidak mengenal paham
demokrasi yang memberikan kekuasaan besar kepada rakyat untuk menetapkan segala hal.
Demokrasi adalah buatan manusia sekaligus produk dari pertentangan Barat terhadap agama,
sehingga cenderung sekuler. Karenanya, al-Maududi menganggap demokrasi modern (Barat)
merupakan sesuatu yang bersifat syirik. Menurutnya, Islam menganut

12
paham teokrasi (berdasarkan hukum Tuhan).

b. Muhammad Iqbal
Menurut Iqbal, sejalan dengan kemenangan sekularisme atas agama, demokrasi modern
menjadi kehilangan sisi spiritualnya, sehingga jauh dari etika. Demokrasi yang merupakan
kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat telah mengabaikan keberadaan agama.
Karenanya, menurut Iqbal Islam tidak dapat menerima model demokrasi Barat yang telah
kehilangan basis moral dan spiritual.
Atas dasar itu, Iqbal menawarkan sebuah konsep demokrasi spiritual yang dilandasi oleh etik
dan moral ketuhanan. Jadi, yang ditolak oleh Iqbal bukan demokrasi an sich, seperti yang
dipraktekkan di Barat.
Kemudian, Iqbal menawarkan sebuah model demokrasi sebagai berikut:
a. Tauhid sebagai landasan asasi.
b. Kepatuhan pada hukum.
c. Toleransi sesama warga.
d. Tidak dibatasi wilayah, ras, dan warna kulit.
e. Penafsiran hukum Tuhan melalui ijtihad.

3. Muhammad Imarah
Menurut Imarah, Islam tidak menerima demokrasi secara mutlak dan juga tidak menolaknya
secara mutlak. Dalam demokrasi, kekuasaan legislatif (membuat dan menetapkan hukum)
secara mutlak berada di tangan rakyat. Sementara, dalam sistem syura (Islam) kekuasaan
tersebut merupakan wewenang Allah Swt.. Dialah pemegang kekuasaan hukum tertinggi.
Wewenang manusia hanyalah menjabarkan dan merumuskan hukum sesuai dengan prinsip
yang digariskan Tuhan serta berijtihad untuk sesuatu yang tidak diatur oleh ketentuan Allah
Swt. Sementara, dalam pandangan Islam, Allah Swt. pemegang otoritas tersebut. Allah Swt.
berfirman: “Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah Swt. Maha Suci Allah
Swt., Tuhan semesta alam”. (Q.S.al-A’râf/7:54). Inilah batas yang membedakan antara sistem
syariah Islam dan demokrasi Barat. Adapun hal lainnya seperti membangun hukum atas
persetujuan umat, pandangan mayoritas, serta orientasi pandangan umum, dan sebagainya
adalah sejalan dengan Islam.

4. Yusuf al-Qardhawi
Menurut Al-Qardhawi, substasi demokrasi sejalan dengan Islam. Hal ini bias dilihat dari
beberapa hal, misalnya sebagaimana berikut:
a. Dalam demokrasi, proses pemilihan melibatkan banyak orang untuk mengangkat
seorang kandidat yang berhak memimpin dan mengurus keadaan mereka. Tentu saja,
mereka tidak boleh akan memilih sesuatu yang tidak mereka sukai.
b. Usaha setiap rakyat untuk meluruskan penguasa yang tirani juga sejalan dengan Islam.
Bahkan amar ma’ruf dan nahi mungkar serta memberikan nasihat kepada pemimpin
adalah bagian dari ajaran Islam.
c. Pemilihan umum termasuk jenis pemberian saksi. Oleh karena itu, barangsiapa yang tidak
menggunakan hak pilihnya sehingga kandidat yang mestinya layak dipilih menjadi kalah
dan suara mayoritas jatuh kepada kandidat yang sebenarnya tidak layak, berarti ia telah
menyalahi perintah Allah Swt. untuk memberikan kesaksian pada saat dibutuhkan.
d. Penetapan hukum yang berdasarkan suara mayoritas juga tidak bertentangan dengan
prinsip Islam. Contohnya dalam sikap Umar yang tergabung dalam syura. Mereka
ditunjuk Umar sebagai kandidat khalifah dan sekaligus memilih salah seorang di antara
mereka untuk menjadi khalifah berdasarkan suara terbanyak. Sementara lainnya yang
tidak terpilih harus tunduk dan patuh. Jika suara yang keluar tiga lawan tiga, maka mereka

13
harus memilih seseorang yang diunggulkan dari luar mereka, yaitu Abdullah ibnu Umar.
e. Kebebasan pers dan kebebasan mengeluarkan pendapat, serta otoritas pengadilan
merupakan sejumlah hal dalam demokrasi yang sejalan dengan Islam.

5. Salim Ali al-Bahasnawi


Menurut Salim Ali al-Bahasnawi, sisi baik demokrasi adalah adanya kedaulatan rakyat selama
tidak bertentangan dengan Islam. Sementara sisi buruknya adalah penggunaan hak legislatif
secara bebas yang dapat mengarah pada sikap menghalalkan yang haram dan
mengharamkan yang halal.
Karena itu, ia menawarkan adanya Islamisasi demokrasi sebagai berikut:
a. Menetapkan tanggung jawab setiap individu di hadapan Allah Swt..
b. Wakil rakyat harus berakhlak Islam dalam musyawarah dan tugas-tugas lainnya.
c. Mayoritas bukan ukuran mutlak dalam kasus yang hukumnya tidak ditemukan dalam al-
quran dan Sunnah (Q.S. an-Nisa’/4:59) dan (Q.S. al-Ahzab/33:36).
d. Komitmen terhadap Islam terkait dengan persyaratan jabatan, sehingga hanya yang
bermoral yang duduk di parlemen.

14
Lampiran 2
Instrumen Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial

Instrumen Penilaian Diri

Nama Peserta Didik : ...................................................................


No. Absen : ...................................................................
Kelas : ...................................................................

IPK :
- Mengimani sikap berpikir kritis dan demokratis sebagai perintah agama untuk diterapkan
dalam kehidupan sehar-hari.
- Membiasakan diri membaca Alquran sebagai pengamalan dengan meyakini ajaran
agama tentang berpikir kitis dan bersikap demokratis.

Jawablah dengan jujur dengan memberi tanda centang ( √ ) pada kolom yang sesuai!
Skor
No. Indikator Sikap
1 2 3 4
Saya mengimani perilaku berpikir kritis dan demokratis
1
sebagai bagian dari ajaran agama.
Salah satu cara saya meningkatkan keimanan, adalah
3 dengan memperhatikan fenomena/gejala alam yang
terjadi.
Saya membaca Alquran setiap hari atau setiap selesai salat
4
fardhu.
Saya meyakini semua ciptaan Allah swt, ada yang
5
bermanfaat dan yang tidak bermanfaat bagi manusia.
Jumlah

2.1.3 Mematuhi ajaran agama untuk berpikir kritis dan


bersikap demoktaris.
2.1.4 Membiasakan berpikir kritis dan dan bersikap
demoktaris sebagai pengamalan dari ajaran
agama.

Jawablah dengan jujur dengan memberi tanda centang ( √ ) pada kolom yang sesuai!
Skor
No. Indikator Sikap
1 2 3 4
Saya mengimani perilaku berpikir kritis dan demokratis
1
sebagai bagian dari ajaran agama
Saya akan mendapatkan kebaikan jika saya memiliki sikap
2
kritis dan demokratis.
Saya memiliki sikap kritis pada setiap gejala/fenomena
3
alam.
Dalam berbagai forum musyawarah, saya menyampaikan
pendapat, tetapi pendapatku sering tidak diterima oleh
4
orang lain. Karena itu, pada forum yang lain, saya tidak
akan lagi menyampaikan pendapat
Saya menghormati pendapat orang lain yang diterima
5 oleh guru di kelas, meskipun menurut saya, pendapatnya
masih lemah argumentasinya.
Banyak umat Islam yang menghafal Alquran, tetapi
6
mereka lemah dalam menadabburi-nya.

15
Saya berpikir kritis dan dan bersikap demoktaris sebagai
7
pengamalan dari ajaran agama.
Saya membaca Alquran setiap hari atau setiap selesai salat
8
fardhu.
9
Jumlah
Keterangan:
1. : tidak pernah/tidak setuju
2. : kadang-kadang/ragu-ragu
3. : sering/setuju
4. : selalu/sangat setuju

Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
Skor Perolehan B = 70 – 79 : Baik
Nilai Sikap = x 100
Skor Maksimal C = 60 – 69 : Cukup
D = ˂60 : Kurang

Lembar Jurnal (Observasi)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 Lenek


Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : XII/I
Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti

Butir
No Waktu Nama Kejadian +/- Tindak Lanjut
Sikap*
1
2
3
4
5
dst.

Lampiran 3

1. Penilaian Pengetahuan (Tes Tulis)


Kisi-kisi Soal
Pertemuan

Bentuk No.
Kompetensi Dasar Indikator Soal
Soal Soal

Menganalisis dan Peserta didik menidentifikasi


mengevaluasi makna Q.S. hukum-hukum tajwid pada Q.S. Ali Uraian
1
Ali Imran/3: 190-191, dan Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali singkat
Q.S. Ali Imran/3: 159, serta Imran/3: 159.
Pertemuan 1

hadis tentang, berpikir kritis Peserta didik dapat menerjemahkan


dan bersikap demokratis. potongan ayat Q.S. Ali Imran/3: Uraian 2
190-191 dengan benar.
Menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Ali
Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Uraian 3
Imran/3: 159 tentang berfikir kritis
dan bersikap demoktaris.
Disajikan contoh kasus penerapan
muan
Perte

demokrasi di Indonesia, peserta Uraian 1


2

didik dapat membandingkannya

16
dengan ketentuan Islam sesuai
kandungan QS. Ali Imran: 159
Disajikan deskripsi konsep
demokrasi yang dirumuskan para
ulama, peserta didik dapat Uraian 2
membandingkan konsep yang
relevan dengan penerapan
demokrasi kekinian.
Disajikan deskripsi fenomena alam,
peserta didik dapat menentukan Uraian 3
hikmah berfikir kritis yang sesuai
dengan deskripsi tersebut.

Instrumen/Soal
Pertemuan 1
1. Identifikasi 3 hukum tajwid pada potongan ayat berikut!

2. Terjemahkan potongan ayat berikut!

3. Jelaskan asbabun nuzul QS. Ali Imran: 159!

Pertemuan 2
1. Beberapa waktu yang lampau, sidang paripurna DPR RI telah mengesahkan RUU
Pemilu. Salah satu poin penting yang menjadi perbedabatan alot dalam RUU itu adalah
masalah penentuan presidential threshold (ambang batas) sebesar 20% kursi atau
25% suara nasional, sebagai salah satu syarat bagi partai/gabungan partai mengajukan
capres pada pilpres 2019 mendatang. Pengesahan RUU tersebut dihasilkan bukan
berdasarkan musyawarah mufakat seluruh anggota dewan, melainkan diputuskan
melalui voting. Cara voting dipilih karena sebagian anggota dewan melakukan aksi
walk out, sebab tidak setuju dengan presidential threshold sejumlah tersebut,
melainkan 0% saja, sehingga semua (partai) mendapat kesempatan mengajukan
capres (calon presiden). Aksi walk out dalam aturan demokrasi di Indonesia sah untuk
dilakukan dan masih dalam koridor konstitusi.
Berdasarkan kasus di atas,
a. Setujukah kamu dengan aksi walk out dan keputusan yang diambil melalui voting
tersebut? Berikan alasanmu!
b. Bagaimana pandangan Islam tentang aksi walk out dan keputusan yang diambil
melalui voting tersebut?

2. Allah swt menciptakan nyamuk yang beratnya hanya 0,001 gram, memiliki alat
pendeteksi panas sehingga melihat segala sesuatu, alat pencair darah karena darah
manusia itu kasar baginya. Agar bisa mengalir di belalai nyamuk, ia mengambil contoh
darah dulu baru menggigit. Nyamuk juga memiliki alat pembius sehingga manusia
yang diambil darahnya tidak merasa sakit saat proses pengambilan darah, beberapa
detik kemudian barulah efek bius hilang. Kemudian di kaki nyamuk tedapat cakar dan
alat seperti alat bekam sehingga dapat menempel di tempat yang licin. Demikianlah
yang Maha pencipta menciptakan keunikan nyamuk.
Dari deskripsi di atas, tentukan hikmah yang sesuai dari berfikir kritis?

Kunci Jawaban
Pertemuan 1
1.

Mad tabi’i Lam tafkhim

17
Idgam bigunnah Ikhfa’ haqiqi

2. Karena itu, maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.

3. Ibnu Abas r.a. menjelaskan bahwasanya setelah terjadi perang Badar Rasulullah
mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khatab r.a. untuk
meminta pendapat mereka tentang para tawanan perang Badar. Abu Bakar r.a.
berpendapat, mereka sebaiknya dikembalikan kepada keluarga mereka dan keluarga
mereka membayar tebusan. Namun Umar bin Khatab r.a. berpendapat, mereka
sebaiknya dibunuh dan yang diperintah membunuh adalah keluarga mereka. Rasulullah
saw. kesulitan dalam memutuskan, kemudian turun ayat 159 surat Ali Imran ini sebagai
dukungan atas pendapat Abu Bakar r.a.

Pertemuan 2
1. (a) Setuju, dengan alasan aksi walk out tidak bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi
yang dianut di Indonesia, atau walk out adalah bagian demokrasi. Tidak setuju, walk out
termasuk sikap yang tidak menghargai atau menghormati perbedaan pendapat.

(b) Islam tidak menghendaki adanya walk out dalam suatu musyawarah, karena
termasuk sikap tidak menghargai pendapat orang lain atau bentuk sikap memaksakan
pendapatnya untuk diterima orang lain. Jika tidak diterima pendapatnya, maka
meninggalkan forum musyawarah, padahal belum selesai. Sementara dalam berbagai
kesempatan, Nabi saw mencontohkan bahwa beliau tidak pernah marah, apalagi
meninggalkan majlis apabila pendapatnya tidak diterima/tidak disetujui oleh para
sahabatnya.
Islam pada dasarnya menekankan bahwa keputusan diambil berdasarkan musyawarah
mufakat, sebagaimana sering dicontohkan Nabi saw dengan para sahabatnya.
Mengenai voting, para ulama menyikapinya dengan pandangan berbeda (pro-kontra).
Ada yang mengatakan voting dibolehkan apabila memberikan kemaslahatan bagi umat
Islam sendiri. Sebagian tidak membolehkan, karena tidak kenal dalam literatur
musyawarah dalam Islam.

2. Hikmahnya: (a) dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah swt,
dan (b) menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam.

Rubrik Panilaian

Skor
No. Uraian Skor
Maks
1 Jawaban lengkap dan benar 3 3
Jawaban lengkap dan sebagian benar 2
Jawaban tidak lengkap dan salah 1
Jawaban salah/tidak menjawab 0
2 Jawaban dengan sempurna 5 5
Jawaban kurang sempurna 4
Jawaban tidak sempurna 2
Jawaban salah/tidak menjawab 0
3 Jawaban sempurna 8 8
Jawaban kurang sempurna 6
Jawaban tidak sempurna 3
Jawaban salah/tidak menjawab 0

18
4 Jawaban sempurna dan analisis tepat 8 8
Jawaban sempurna, analisis kurang tepat 6
Jawaban kurang sempurna, analisis tidak tepat 3
Jawaban salah/tidak menjawab 0
5 Jawaban tepat 6 6
Jawaban kurang tepat 4
Jawaban tidak tidak tepat 2
Jawaban salah/tidak menjawab 0
Jumlah 30

Lampiran 4
Instrumen Penilaian Keterampilan

1. Penilaian unjuk kerja/performance

Kisi-kisi

Nama sekolah : SMA NEGERI 1 Lenek


Mata pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Kelas/semester : XII / 1
Tahun pelajaran : 2021/2022

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian
Membaca Q.S. Ali QS. Ali 1. Menerapkan bacaan Q.S. Ali Praktik
Imran/3: 190-191 Imran: 190- Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
dan Q.S. Ali Imran/3: 191 dan QS. Imran/3: 159 sesuai dengan
159; sesuai dengan Ali Imran:
kaidah tajwid.
kaidah tajwid dan 159
makharijul huruf. Berpikir 2. Menerapkan bacaan Q.S. Ali
kritis dan Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
bersikap Imran/3: 159 sesuai dengan
demokratis makharijul huruf.
Mendemonstrasikan 1. Mendemonstrasikan hafalan Q.S.
hafalan Q.S. Ali Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
Imran/3: 190-191 Imran/3: 159 dengan lancar.
dan Q.S. Ali Imran/3: 2. Mendemonstrasikan hafalan Q.S.
159 dengan lancar
Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
dan fasih.
Imran/3: 159 dengan fasih.

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja


(Praktik Membaca dan Menghafal ayat Alquran)

Aspek Penilaian
No. Nama Peserta Didik Tajwid Fasahah Kelancaran Nilai Predikat
(1 – 4) (1 – 4) (1 – 4)
1
2
3
4
5
dst

∑ Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal

Rubrik Penilaian:

19
1. Tajwĩd
o Jika peserta didik dapat menerapkan min seluruh hukum bacaan dengan benar,
skor 4.
o Jika peserta didik dapat menerapkan sebagian besar hukum bacaan dengan
benar, skor 3.
o Jika peserta didik dapat menerapkan sebagian hukum bacaan dengan benar, skor
2.
o Jika peserta didik dapat menerapkan sebagian kecil hukum bacaan dengan benar,
skor 1.
2. Kelancaran
o Jika peserta didik dapat membaca dengan sangat lancar dan tartĩl, skor 4.
o Jika peserta didik dapat membaca dengan lancar dan tartĩl, skor 3.
o Jika peserta didik dapat membaca dengan kurang lancar dan tartĩl, skor 2.
o Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan lancar dan tartil, skor 1.
3. Fasahah
o Jika peserta didik dapat membaca sangat faṣih, skor 4.
o Jika peserta didik dapat membaca faṣih, skor 3.
o Jika peserta didik dapat membaca kurang faṣih, skor 2.
o Jika peserta didik dapat membaca tidak faṣih, skor 1.

Kriteria Nilai
Interval Kriteria Keterangan
80 - 100 A Baik Sekali
70 - 79 B Baik
60 - 69 C Cukup
˂60 D Kurang

2. Penilaian Proyek

Kisi-kisi

Nama sekolah : SMA NEGERI 1 Lenek


Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Kelas/semester : XII / 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian
Menyajikan QS. Ali Imran: 3. Mengidentifikasi Proyek
keterkaitan 190-191 dan keterkaitan antara sikap
antara sikap QS. Ali Imran: kritis dengan ciri orang-
kritis dengan ciri 159 orang berakal (ulil albab)
orang-orang Berpikir kritis yang terdapat dalam
berakal (ulil dan bersikap Alquran.
albab) sesuai demokratis 4. Menyajikan keterkaitan
pesan Q.S. Ali antara sikap kritis dengan
Imran/3: 190- ciri orang-orang berakal
191. (ulil albab) sesuai pesan
Q.S. Ali Imran/3: 190-191.

20
Instrumen penilaian proyek

Tugas Proyek

Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti


Kelas/Semester : XII / 1
Tujuan : -Mengidentifikasi keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-
orang berakal (ulil albab) yang terdapat dalam Alquran.
-Menyajikan laporan tertulis mengenai keterkaitan antara sikap kritis
dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab).
Petunjuk
1. Lakukan penelitian/studi pustaka mengenai keterkaitan antara sikap kritis dengan
ciri orang-orang berakal (ulil albab) sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191.
2. Tuliskan rencana penelitianmu, lakukan, dan buatlah laporan. Laporan sekurang-
kurangnya memuat latar belakang, perumusan masalah, cara pengumpulan
informasi/data, kelengkapan data, penyajian informasi, pengolahan data, dan
simpulan. Dalam membuat laporan perhatikan sistematika laporan, penggunaan
bahasa dan tampilan laporan.
3. Tugas dikumpulkan sebulan setelah hari ini (atau sesuai kesepakatan).

Nama Siswa/Kelompok : .....................................


Kelas : .....................................
Skor
No. Aspek Penilaian Skor Perolehan
Maksimal
1 Persiapan 6
2 Pelaksanaan 12
3 Pelaporan hasil 9
Total Skor 27

Rubrik Penilaian
No. Aspek Penilaian Skor
1 Perencanaan 1-3
a. Latar belakang (tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)
b. Rumusan masalah (tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)
2 Pelaksanaan 1-3
a. Pengumpulan data/informasi (akurat = 3, kurang akurat = 2, tidak
akurat = 1)
b. Kelengkapan data (lengkap= 3, kurang lengkap = 2, tidak lengkap = 1)
c. Pengolahan dan analisis data (sesuai = 3, kurang sesuai = 2, tidak
sesuai = 1)
d. Simpulan (tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)
3 Pelaporan hasil 1-3
a. Sistematika laporan (baik = 3, kurang baik = 2, tidak baik = 1)
b. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3, kurang sesuai kaidah = 2, tidak
sesuai kaidah = 1)
c. Tampilan (menarik= 3, kurang menarik= 2, tidak menarik= 1)
Skor maksimal 27

∑ Skor Perolehan
Nilai = x 100
Skor Maksimal

21

Anda mungkin juga menyukai