PUSKESMAS .............................
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan peserta mampu memahami dan mengerti
apa yang dimaksud dengan Hipertensi.
b. Tujuan Khusus
Peserta dapat mengetahui pengertian Hipertensi
Peserta dapat mengetahui penyebab Hipertensi
Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala Hipertensi
Peserta dapat menerapkan diet Hipertensi
Peserta dapat mengetahui pencegahan Hipertensi
2. SUB TOPIK
Pengertian Hipertensi
Penyebab Hipertensi
Tanda dan gejala Hipertensi
Diet Hipertensi
Pencegahan Hipertensi
3. METODA PENYAMPAIAN
Ceramah tanya jawab (CTJ) / Diskusi
4. MEDIA
Laptop
LCD / Power Point
Handout/leaflet
5. MATRIKS KEGIATAN
Jenis
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Kegiatan
Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menyampaikan tujuan dan menyimak
pertemuan Menanyakan
1 Pembukaan 5 menit
Menyampaikan pokok mengenai
pembahasan perkenalan dan
Kontrak waktu tujuan jika ada
yang kurang jelas
Penyampaian materi Mendengarkan
Menjelaskan tentang dan menyimak
pengertian Hipertensi
Menjelaskan penyebab
Hipertensi
Proses
2 15 menit Menjelaskan tanda dan
pelaksanaan
gejala Hipertensi
Menjelaskan diet
Hipertensi
Menjelaskan pencegahan
Hipertensi
Bertanya mengenai
3 Evaluasi 5 menit Tanya jawab hal-hal yang belum
jelas dan dimengerti
Menyampaikan Mendengar dan
kesimpulan materi memperhatikan
4 Penutup 5 menit
Mengakhiri pertemuan Menjawab salam
dan memberikan salam
6. EVALUASI
Seluruh pesertat dapat mengerti mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta
pencegahan Hipertensi.
2). PP RI No 33 Tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif. Pasal 6 berbunyi “Setiap
ibu yang melahirkan harus memberikan Asi Eksklusif kepada bayi yang
dilahirkannya.
Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat bayi membutuhkan.
2) Bagi Bayi
Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng
3) Bagi Keluarga
Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan perlengkapannya.
Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula, misalnya merebus air dan
pencucian peralatan.
h. Kapan dan Bagaimana Asi diberikan
Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan mendapat dukungan dari
keluarga
Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit setelah melahirkan untuk
merangsang agar ASI cepat keluar dan menghentikan pendarahan
Susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu berikan ASI sesuai kebutuhan bayi,
waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi, dan berikan ASI dari kedua payudara secara
bergantian.
Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia 6 bulan, selain ASI
diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk makanan lumat dan jumlah
yang sesuai dengan perkembangan umur bayi.
Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1-2 jam dan menjaga ketenangan pikiran
Susui bayi sesering mungkin dari kedua payudara kiri dan kanan secara bergantian hingga bayi tenang
dan puas
j. Hal yang Perlu diperhatikan untuk Membantu Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif
Dukungan suami, orang tua, ibu mertua, dan keluarga lainnya sangat diperlukan agar upaya pemberian
ASI Eksklusif selama enam bulan bisa berhasil.
k. Ibu yang Bekerja bisa Memberikan Asi Eksklusif
1) Ibu yang bekerja tetap bisa memberikan ASI Eksklusif pada bayi, caranya:
Berikan ASI sebelum berangkat bekerja
Selama bekerja, bayi tetap bisa diberi ASI dengan cara memerah
ASI sebelum berangkat kerja dan ditampung di gelas yang bersih dan tertutup untuk diberikan
kepada bayi di rumah
ASI yang disimpan di dalam termos berisi es batu akan tahan 24 jam
Apabila ASI diletakkan di ruangan yang sejuk, segera berikan sebelum masa simpan berakhir (8
jam)
Apabila ASI disimpan dalam termos atau lemari es, ASI yang disimpan dalam gelas bersih
tertutup dihangatkan dengan cara direndam dalam mangkok berisi air hangat, kemudian ditunggu
sampai ASI terasa hangat (tidak dingin)
ASI diberikan dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol atau dot, karena botol dan dot lebih
sulit dibersihkan dan menghindari terjadinya bingung puting susu pada bayi.