01.02.3-T6-5b Unggah Demonstrasi Konstektual
01.02.3-T6-5b Unggah Demonstrasi Konstektual
Disusun Oleh :
DAFTAR ISI
COVER ................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Tujuan .......................................................................................................................... 1
C. Manfaat Asesmen Profiling Peserta Didik.................................................................. 2
D. Sasaran ......................................................................................................................... 2
BAB II ANALISIS PERMASALAHAN BERDASARKAN KAJIAN TEORI ................ 3
A. Memenuhi Kebutuhan Belajar Siswa........................................................................... 3
B. Perancangan Pembelajaran (Lesson Plan) ................................................................... 4
C. Pengelolaan Kelas ........................................................................................................ 6
D. Komunikasi Antar Guru ............................................................................................... 7
BAB III OUTPUT PRODUK YANG TELAH DIBUAT ................................................... 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asesmen profil peserta didk menjadi kegiatan yang penting dilakukan dalam
pembelajaran, tidak terkecuali dalam penerapan pembelajaran yang dilakukan di
dalam kelas dengan keragaman peserta didk. Asesmen profiling peserta didik
berfungsi untuk mengetahui kebutuhan belajar serta perkembangan dan pencapaian
hasil belajar peserta didik. Namun sayangnya pelaksanaan asesmen belum
dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran karena belum
dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan
Dengan keberagam karakteristik, gaya belajar, dan latar belakang peserta didik
juga perlu adanya penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran
berdiferensiasi yang merupakan pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar
peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, karena
setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa
diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru
perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena
pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan
perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap peserta didik, maupun
pembelajaran yang membedakan antara peserta didik yang pintar dengan yang kurang
pintar.
Pembelajaran yang menerapkan asesmen sebelum pembelajaran dan
pembelajaran berdiferensiasi merupakan cara agar peserta didik dapat terpenuhi setiap
kebutuhannya, guru juga memberikan beragam kegiatan sehingga peserta didik dapat
mengerti dan memiliki informasi atau ide, serta guru memberikan beragam pilihan di
mana peserta didik dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari..
B. TUJUAN
Secara umum, melalukan asesmen peserta didik dan pembelajaran
berdiferensiasi bertujuan agar kebutuhan siap peserta didik dapat terpenuhi. Tujuan
umum dari dilaksanakannya asesmen profiling peserta didik adalah untuk
menentukan seberapa banyak ketercapaian atas indikator kompetensi yang telah
direncanakan sebelumnya dalam suatu mata pelajaran. Sementara tujuan lainnya
yaitu:
1
Menilai kemampuan individu melalui tugas tertentu.
Menentukan kebutuhan pembelajaran.
Membantu dan mendorong siswa dalam belajar.
Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik.
Menentukan strategi pembelajaran.
Meningkatkan kualitas pendidikan
C. MANFAAT ASESMEN PROFILING PESERTA DIDIK
Manfaat asesmen merupakan apa yang kita inginkan untuk kemajuan peserta
didik selama melaksanakan pembelajaran. Manfaatnya harus mencakup suatu
gagasan kemajuan yang penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Asesmen profiling
untuk suatu pembelajaran peserta didik diharapakan dapat mengetahui kebutuhan
peserta didik. Menggambarkan, mengerti, dan memahami kebutuhan peserta didik
sehingga dalam penerapan pembelajaran diferensiasi peserta didik mendapat hasil
pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya.
Di gambarkan suatu manfaat asesmen yang merupakan suatu bentuk asesmen
dalam pembelajaran. Manfaat asesmen terdiri dari:
Guru bisa mengetahui apa saja yang sudah dipahami oleh peserta didik dan
bagian mana yang belum dipahami.
Guru juga bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran
sesuai dengan kemampuan awal peserta didik pada materi yang akan
disampaikan.
Memahami apa yang akan dilakukan guru ketika peserta didik salah dalam
memahami materi
Memahami dukungan apa yang diperlukan peserta didik di kemudian hari
agar pembelajaran lebih optimal
D. SASARAN
Dalam observasi profiling peserta didik, sasaran yang dituju yakni sebagai
berikut:
1. Penilaian hasil belajar peserta didik
2. Perilaku/ Karakteristik Peserta Didik
3. Proses Pembelajaran
2
BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN BERDASARKAN KAJIAN TEORI
3
Konsep pembelajaran berdiferensiasi tentunya sangat relevan apabila diterapkan
bagi anak berkebutuhan khusus. Hal pertama yang harus dilakukan oleh guru bagi anak
berkebutuhan khusus sebelum memulai pembelajaran adalah melakukan identifikasi
dan assesmen. Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk mengetahui kondisi anak
dan seberapa jauh kemampuan anak terhadap suatu materi atau pembelajaran. Sehingga
hal ini menjadi pedoman bagi guru dalam menyusun program pembelajaran yang sesuai
bagi anak. Pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus pun antara siswa satu dengan
siswa yang lain tidak dapat disamakan. Misalnya dalam suatu kelas terdapat 2 siswa
autisme dengan usia dan jenjang kelas yang sama, namun kemampuan yang dimiliki 2
siswa autisme tersebut belum tentu sama. Sehingga, penting bagi guru untuk
mengetahui terlebih dahulu basic kemampuan anak, untuk kemudian dapat membuat
program pembelajaran yang sesuai dengan kondisi masing-masing anak. Setiap kelas
memiliki karakteristik yang berbeda. Heterogenetias kelas menjadi salah satu
keniscayaan yang dihadapi oleh guru. Sebagai pendesain pembelajaran, guru harus
menjadikan karakteristik siswa sebagai salah satu tolak ukur bagi perencanaan dan
pengelolaan proses belajar mengajar.
4
Ghufron (dalam Agusta Kurniati, Fransiska, dan Anjella Wika Sari 2019:89)
merupakan suatu pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar
atau cara yang di tempuh oleh masing-masing orang untuk berkosentrasi pada proses,
dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda. Tiga tipe
belajar siswa meliputi: (1) visual, di mana dalam belajar, siswa tipe ini lebih mudah
belajar dengan cara melihat atau mengamati. (2) auditori, di mana siswa lebih mudah
belajar dengan mendengarkan, dan (3) kinestetik, di mana dalam menerapkan
pembelajaran siswa lebih mudah belajar dengan melakukan. Ada tiga gaya belajar,
yaitu auditori, visual, dan kinestetik.
C. PENGELOLAAN KELAS
Menurut Alben Ambarita (2006: 37) Manajemen kelas dapat dideskripsikan
sebagai proses mengorganisasi dan mengkoordinasi peserta didik, untuk menyelesaikan
tujuan pendidikan. Artinya guru harus dapat menciptakan pola kegiatan yang
berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan keadaan, sehingga peserta didik dapat
memanfaatkan rasionalnya, bakat kreatifnya terhadap tugas-tugas pendidikan yang
5
menantang. Pembahasan tentang pengelolaan kelas merupakan suatu hal yang sangat
penting, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. Mulai dari hal-hal yang
sederhana seperti masalah ruang kelas, kursi, meja, lemari, alat-alat tulis dan lain
sebagainya, sampai kepada hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana merancang tata
letak yang pedagogis, bagaimana pemanfaatan media sebagai media pembelajaran
yang semuanya itu termasuk dalam bidang pengelolaan kelas. Kelas merupakan peranan
dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif, agar
memberikan dorongan dan rangsangan terhadap anak didik untuk belajar, kelas
harus dikelola sebaik-baiknya oleh guru. Pengelolaan kelas merupakan keterampilan
guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya
jika terjadigangguan dalam pembelajaran.
Tujuan manajemen kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan
pendidikan. Secara umum pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi
bermacam macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual dalam kelas. Fasilitas yang demikian itu memungkinkan siwa belajar dan
bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin,
perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa. (Sudirman
N, 1991, 311). Suharsimi Arikunto (1988: 68) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan
kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
6
lOMoAR cPSD| 20749730
BAB III
OUTPUT PRODUK YANG TELAH DIBUAT
Produk yang kami buat berupa modul ajar pembelajaran berdiferensiasi yang telah
kami laksanakan pada mata perkuliahan praktek pengalaman Lapangan (PPL). Modul ini
telah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan telah dilengkapi dengan profiling peserta
didik sesuai kelas yang diajar.
Buku modul ajar pembelajaran berdiferensiasi ini berisi komponen lengkap modul
ajar seperti:
1. Identitas Modul
Komponen pertama yang harus ada dalam modul ajar yaitu identitas modul.
Identitas modul ajar terdiri dari nama penyusun modul, tahun penyusunan modul,
institusi penyusun, jenjang sekolah, tingkat kelas, serta alokasi waktu
pembelajaran yang sesuai dengan jam pembelajaran di unit kerja. Identitas modul
ini memberitahu kepemilikan serta tujuan modul ini untuk siapa.
2. Kompetensi Awal
Dalam modul ajar juga terdapat informasi kompetensi awal yang dimiliki siswa.
Kompetensi ini berupa pengetahuan maupun keterampilan yang dimiliki siswa
sebelum siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Profil Pelajar Pancasila
Salah satu capaian pembelajaran dalam kurikulum Merdeka yaitu terwujudnya
Profil Pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila ini menjadi tujuan akhir dari
kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan pembentukan karakter melalui
konten maupun kegiatan pembelajaran proyek.
4. Sarana dan Prasarana
Komponen dalam komputer selanjutnya yaitu sarana dan prasarana berupa alat
ataupun materi sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan sumber
bahan ajar yang dibutuhkan siswa. Contoh sarana prasarana yaitu pemanfaatan
teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
5. Target Peserta Didik
Pada bagian ini berisi pengelompokan peserta didik berdasarkan kempuannya.
Pengelompokan ini digunakan untuk memetakan kebutuhan peserta didik dan
menciptakan pembelajaran berdiferensiasi.
7
lOMoAR cPSD| 20749730
6. Model Pembelajaran
Dalam Modul ajar juga terdapat komponen model pembelajaran atau rangkaian
pembelajaran yang menggambarkan sistem pelaksanaan pembelajaran tersebut. Isi
pada komponen ini berupa alur membelajaran dari pendahuluan, kegiatan inti dan
penutup. Alur pembelajaran dimodifikasi penulis dengan kreatif dan menyesuaikan
dengan profiling peserta didik untuk menciptakan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
7. Instrumen penilian
Berisi beberapa tabel instrumen yang dapat digunakan guru untuk menilai peserta
didik dalam proses pembelajaran
8. LKPD
Modul ini juga dilengkapi dengan LKPD yang digunakan guru sehingga lebih
memudahkan guru untuk melaksanakan pembelajaran
Keunggulan lain dari modul ini b erisi profiling singkat peserta didik secara keseluruan
sehingga jika guru ingin menggunakan modul ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan
karakteristik peserta didiknya.
8
lOMoAR cPSD| 20749730
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasakan uraian produk yang kami buat berupa modul ajar pembelajaran
berdiferensiasi yang telah kami laksanakan pada mata perkuliahan praktek pengalaman
Lapangan (PPL 1) Universitas Jambi maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
9
lOMoAR cPSD| 20749730
DAFTAR PUSTAKA
Deputi Bidang Perlindungan Anak (2012). Buku Saku Anak Berkebutuhan Khusus,
Jakarta:
10