Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEKNOLOGI PERKAPALAN

NAMA : SITI MUDRIKAH


KELAS: XI MIA³

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Subahanallahu wa ta’ala yang telahmemberikan
kesehatan jasmani dan rohani, sehingga bisa menyelesaikan makalah ini tepatwaktu. Dalam
pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka padakesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihakyang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini.Akhir kata
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya danpenulis pada
khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh darisempurna
untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikankearah
kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.Tanjungpinang, 6 Oktober
2018Penulis1

Daftar isi
Kata pengantar............................................................................................1

Bab 1

A. Latar belakang........................................................................................2

B. Rumus masalah......................................................................................3

Bab 2

A. Demand & Supply for Sea Transportation............................................4

Bab 3

A. Kesimpulan.............................................................................................5

B. Saran.......................................................................................................6

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Latar Belakang Tentang Teknologi Perkapalan dalam Budaya Melayu Riau.


Teknologi perkapalan dalam budaya Melayu Riau memiliki sejarah yang kaya dan
panjang. Daerah Riau yang terletak di kepulauan dan pesisir memiliki akses
langsung ke jalur perdagangan maritim, dan hal ini telah memberikan kontribusi
yang besar terhadap perkembangan teknologi perkapalan yang unik dalam
budaya Melayu Riau.Dahulu kala, masyarakat Melayu Riau telah menggunakan
perahu sebagai sarana transportasi utama mereka di wilayah yang didominasi
oleh perairan. Perahu-perahu tradisional Melayu Riau didesain dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi geografis daerah ini. Masyarakat
Melayu Riau telah mengembangkan teknik konstruksi perahu yang efektif dan
tangguh, yang memungkinkan mereka mengarungi perairan yang beragam,
termasuk sungai-sungai, selat, dan laut lepas.Perahu tradisional Melayu Riau
umumnya terbuat dari kayu yang kuat dan tahan air, seperti kayu jati atau kayu
meranti. Teknik konstruksi yang digunakan dalam pembuatan perahu Melayu Riau
melibatkan penggunaan sistem perakitan tanpa paku atau sekrup. Perahu-perahu
ini biasanya memiliki bentuk yang ramping dengan ujung yang melengkung, yang
memungkinkan mereka melaju dengan cepat dan efisien di atas air.Selain itu,
teknologi navigasi juga menjadi bagian penting dari perkapalan Melayu Riau.
Nakhoda atau pengemudi perahu tradisional Melayu Riau memiliki pengetahuan
yang mendalam tentang bintang, arus laut, dan pola angin. Mereka menggunakan
pengetahuan ini untuk menavigasi perahu dengan tepat dan aman, baik dalam
pelayaran jarak pendek maupun panjang.Teknologi perkapalan dalam budaya
Melayu Riau tidak hanya berperan dalam transportasi dan perdagangan, tetapi
juga mencerminkan identitas budaya dan kearifan lokal. Perahu tradisional
Melayu Riau sering dihias dengan ukiran yang indah dan ornamen-ornamen yang
khas,mencerminkan keindahan seni dan keahlian kerajinan lokal.Dalam konteks
modern, teknologi perkapalan Melayu Riau terus beradaptasi dengan
perkembangan zaman. Meskipun penggunaan perahu tradisional telah berkurang
secara signifikan, warisan teknologi dan pengetahuan perkapalan Melayu Riau
terus dipelajari dan diterapkan dalam pengembangan kapal-kapal modern,
industri pariwisata, dan proyek replika kapal tradisional.Melalui pemahaman dan
pelestarian teknologi perkapalan dalam budaya Melayu Riau, kita dapat
memahami pentingnya peran budaya maritim dalam dan perkembangan daerah
ini, serta mewariskan pengetahuan berharga kepada generasi mendatang.

B. RUMUS MASALAH

Adapun rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang diatas
adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana cara mendapatkan data utama kapal ?

2. Bagaimana cara mendapatkan design kapal wisata ?

3. Bagaimana menentukan hambatan kapal ?

4. Bagaimana menentukan stabilitas kapal ?

C. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mendapatkan ukuran utama kapal untuk wisata sungai siak.

2. Mendapatkan bentuk desain kapal wisata sesuai dengan hambatan dan

stabilitas kapal.

3. Mendapatkan nilai hambatan kapal.

4. Mendapatkan grafik stabilitas kapal.

BAB II
TEKNOLOGI PERKAPALAN
A. Demand & Supply for Sea Transportation (Permintaan dan Penawaran Untuk
Tranportasi Laut)

Indonesia merupukan Negara kepulauan yang wilayah daratannya di pisahkan


oleh wilayah perairan yang sangat luas, sehingga peran transportasi laut
sangatlah penting dalam menghubungkan semua wilayah di Indonesia. Fungsi
transportasi laut pada dasarnya adalah untuk mengangkut penumpang atau
barang dari satu tempat ke tempat lain yang dipisahkan oleh wilayah perairan.
Dengan adannya transportasi laut maka dapat membantu terciptanya pola
distribusi nasional. Namun, untuk dapat mewujudkan hal tersebut diperlukan
suatu sistem transprortsi laut yang efektif, efisien dan aman.

Perpindahan atau pergerakan (movement) dari penumpang dan


barangmerupakan dasar terjadinya perdagangan. Melalui sarana tranportasi laut,
bahan baku maupun barang hasil produksi dari satu daerah dapat dipasarkan ke
daerah lain. Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan terbesar di dunia,
sangat membutuhkan angkutan laut yang dapat menjangkau seluruh wilayahnya.

a. Permintaan Transportasi Laut Indonesia

Perbedaan hasil produksi atau komoditi barang dari satu daerah dengan daerah
lainnya memicu terjadinya perpindahan atau pergerakan barang untuk dapat
memenuhi kebutuhan manusia. Sementara adanya perpindahan atau pergerakan
(movement) dari penumpang dan barang merupakan dasar terjadinya
perdagangan. Adannya bisnis perdagangan baik di dalam maupun luar negeri
(Export & Import) mempengaruhi permintaan jasa angkutan laut di Indonesia
karena angkutan laut menjadi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia dalam
melakukan aktivitas pengiriman barang. Produk siang mutan laut Indonesia setiap
tahunnya mengalami peningkatan, seiring meningkatnya produksi laut Indonesia
maka jumlah mutan yang tersedia untuk angkutan laut juga semakin bertambah
setiap tahunnya, seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Gambar 1 Jumlah Produksi
Angkutan Laut Indonesia
(Source: Direktorat
JenderalPerhubungan Laut,
Desember 2009)

Seperti terlihat pada grafik tersebut setiap tahunnya produksi angkutan laut
Indonesia terus meningkat baik untuk di dalam negeri maupun di luar negeri,
dengan produksi angkutan laut yang meningkat jumlah muatan yang tersedia
untuk angkutan laut juga meningkat pada setiap tahunnya pada akhir tahun 2009
jumlah total muatan yang tersedia mencapai 836,668,838 ton. Pertumbuha
nproduksi angkutan laut Indonesia, seperti tampat pada grafik 2 dibawah ini
Gambar2 Grafik Pertumbuhan Produksi Angkutan Laut Indonesia (Source:
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Desember 2009)

Meskipun sempat turun pada tahun 2006-2008 karena krisis ekonomi yang terjadi
di dunia, namun tidak sampai minus (-) dan pada akhirnya pertumbuhan produksi
angkutan laut Indonesia kembali naik pada tahun 2009 seiring membaiknya
perekonomian dunia dengan tingkat pertumbuhan mencapai 7.43%. Permintaan
akan jasa transportasi laut tidak hanya terbatas pada pengiriman barang tetapi
juga pada jasa penyeberangan penumpang. Mengingal Indonesia adalah Negara
kepulauan yang wilayah daratannya dipisahkan oleh wilayah lautan yang luas,
maka dibutuhkan jasa penyeberangan dengan angkutan laut. Permintaan akan
jasa penyeberangan dengan transportasi laut bias dikatakan sangat tinggi, terlihat
dengan hanyaknya jumlah penumpang pada setiap tahunnya..

Gambar 3.Jumlah Penumpang


Transportasi Laut di Indonesia
(Source. Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut, Desember 2009).

Faktor-faktor tersebut, antara lain:

Terdapat heberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan (demand) akan


transportasi laut.

a. Faktor Ekonomi

b. Faktor Politik
c. Faktor Teknologi

b. Supply Transportasi Laut


di Indonesia

Untuk memenuhi permintaan


akan jasa angkutan laut yang
sangat tinggi maka diperlukan
armada kapal dengan jumlah
yang sangat banyak. Armada kapal yang saat ini beroperasi di Indonesia dilihat
dari kepemilikannya terdiri dari armada nasional dan armada asing. Kedua
armada kapal tersebut bersaing untuk bias mendapatkan muatan dengan tujuan
pasar dalam negeri maupun luar negeri (export-import). Sejalan dengan tingginya
permintaanakan jasa transportasi laut jumlah kapal yang beroperasi di Indonesia
setiap tahunnya mengalami kenaikan. seperti terlihat pada grafik 4 sebagai
berikut:

Gambar 4.Jumlah Armada Kapal di Indonesia (Source: Direktorat Jenderal


Perhubungan Laut Desember 2009)

Dengan jumlah armada kapal nasional sebesar 9.164 unit kapal pada tahun 2009,
kapasitas angkut yang mampu disediakan untuk memenuhi permintaan adalah
sebesar 3.86 juta GRT. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah mengikuti
kenaikan jumlah permintaan jasa angkutan di Indonesia.
Grafik 5.Jumlah Kapasitas Angkut Armada Nasional ( Source Direktorat jendral
Perhubungan Laut, Desember 2009).

Sebelum tahun 2005 jumlah armada asing yang beroperasi di Indonesia adalah
2,447 unit kapal atau sekitar 30% dari total jumlah armada kapal yang beropersi di
Indonesia. Pada tahun 2005 presiden mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 5/2005 tentang Industri Pelayaran, adanya Inpres tersebut sedikit demi
sedikit telah membangkitkan industry pelayaran di Indonesia. Pelan namun pasti
armada kapal nasioanal setiap tahun jumlahnya semakin bertambah sedangkan
sebaliknya armada kapal asing semakin menurun jumlahnya.

Dalam Inpres Nomor 5 tahun 2005 dimasukkan asas cabotage yang mewajibkan
pengangkutan komoditas antar-pulau di Indonesia menggunakan kapal
berbendera Indonesia secara bertahap hingga tahun 2010. Dengan adanya
asascabotage armada kapal nasional dapat tumbuh dan perlahan mengambil alih
pasar pengiriman barang di dalam negeri yang sempat dikuasai oleh armada kapal
asing.
Grafik 6.Pertumbuhan Armada Kapal Nasional dan Asing (Source: Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut, Desember 2009)

Adanya peranan pemerintah dalam industri pelayaran antara lain dengan


mengeluarkan Inpres Nomor 5 tahun 2005 kemudian disusul dengan UU
Pelayaran nomor 17 tahun 2008. membuat pertumbuhan armada nasional
menjadi semakin tinggi sedangkan untuk armada kapal asing pertumbuhannya
menjadi minus (-) karena jumlahnya yang telah jauh berkurang, seperti terlihat
pada grafik 6 diatas.

Grafik 7. Jumlah
Angkutan
Penyeberangan di Indonesia (Source: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,
Desember 2009)

Selain jasa pengiriman barang, permintaan akan jasa penyeberangan dengan


meggunakan transportasi laut juga mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Transportasi laut telah menjadi piliha nmasyarakat Indonesia untuk bepergian,
namun hal tersebut tidak di ikuti dengan pertumbuhan jumlah angkutan
penyeberangan. Pada grafik 7 terlihat bahwa jumlah angkutan penyeberangan
tidak mengalami kenaikan yang berarti bahkan cenderung konstan setiap
tahunnya. Dengan sejumlah angkutan tersebut pada saat-saat tertentu misalnya
saat hari raya, penumpang harus berdesakan dan hahkan tidak mendapatkan
tempat. Diperlukan penambahan angkutan penyebrangan di Indonesia untuk
dapat mencegah terjadinnya penumpukan penumpang dan barang di pelabuhan,
yang dapat menyebabka nterhambatnya proses distribusi penumpang dan
barang.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penawaran (supply) akan


transportasi laut. Faktor-faktor tersebut, antara lain:

a. Ukuran atau kapasitas angkut kapal.

b. Kecepatan kapal ketika berlayar.

C. Waktu bongkar muat di pelabuhan.

d. Rasio operasi dan perawatan kapal, Kapal tua (waktu operasi pendek, waktu
perawatan tinggi), Kapal muda (waktu operasi tinggi, waktu perawatan pendek).

e. Regulasi (peraturan) yang dikeluarkan oleh pemerintah.

B. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Pembangunan Kapal

1. Faktor Politik

a. Terjadinya peperangan. b. Adannya aliansi politik (MEC,

APEC, ASEAN dll).

c.Preference terhadap negara tertentu 2. Faktor Ekonomi

2.Faktor ekonomi

a. Perkembangan GDP (Gross Domestik Product) suatunegara.

b. Kondisiperdagangan di dalamdanluarnegeri

c. Kebijakanekonomi (tarifpajak, bungadll) yang dikeluarkan


d. Struktur ckonomi.

e. Faktor Teknologi

f Faktor Regulasi g. Faktor Demografi

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa teknologi perkapalan ini memiiki beberapa bagian
diantaranya:
1. Demand dan Supply for sea transportation
(permintaan dan penawaran untuk transportasi laut.
2. Permintaan transportasi lau di Indonesia
3. Supply transportasi laut di Indonesia
4. Factor-faktor data mempengaruhi pembangunan kapal
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih focus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat
dipertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/332657575/Makalah-
Tentang-Teknologi-Perkapalan

Anda mungkin juga menyukai