RANGKAP (PKR)
PDGK4302 / 2 SKS
DISUSUN OLEH :
NAMA : ASANUDIN
NIM : 856773539
PRODI : S1 PGSD MASUKAN SARJANA
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah, hingga akhirnya penulis bisa menyelesaikan Laporan
Pembelajaran Kelas Rangkap ini sesuai jadwal yang ditentukan.
Laporan Pembelajaran Kelas Rangkap ini penulis disusun sebagai salah satu
syarat untuk menempuh mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap Program Strata 1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Univesitas Terbuka UPBJJ Palembang Pokjar
Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dengan selesainya laporan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Meita Istianda, S.IP, M.Si selaku Kepala UPBJJ Universitas Terbuka
Palembang;
2. Bapak H. Djalil, S.Pd., M.Pd selaku Ketua UT pokjar Lempuing
3. Bapak Upik Palupiningsih, M.Pd selaku Tutor Pembimbing yang selalu membimbing
dan memberi kami motivasi dari awal hingga selesainya laporan ini.
4. Bapak Fatahurrahman, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SDN 2 Tugumulyo.
5. Ibu Bahiyah, S.Pd.SD. selaku Supervisor 2 dalam pembelajaran kelas rangkap ini.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna. Kritik
dan saran yang membangun dari rekan-rekan pengajar penulis harapkan untuk
menyempurnakan laporan PKR ini dan semoga laporan PKR ini berguna bagi penulis
khususnya dan semua yang membaca dan memanfaatkan laporan ini.
ASANUDIN
NIM. 856773539
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ...................................................................................................................... 1
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 9
4.2 Saran ............................................................................................................................. 9
1
BAB II LANDASAN TEORI
2
pada mengajar dua kelas yang berbeda pada waktu yang sama. Sejumlah penelitian
melaporkan bahwa ukuran murid satu kelas (class size) berpengarauh signifikan terhadap
hasil belajar.
Finn, dan Pannozzo, dalam Charles M. Achickles 2003 mengungkapkan bahwa
kelas kecil berkorelasi signifikan dan positif dengan kinerja akademik siswa.
keterangannya adalah ... when class size reduced, major changes occurs in student’s
engagement on the classroom (ketika jumlah murid dalam kelas berkurang maka
perubahan besar terjadi pada partisipatif murid dalam kelas yang ada). Selanjutnya
Charles M. Achickles membubuhkan keterangan tambahan: Engagement is composed of
“learning behaviour” and pro-and anti social behaviour. Both are highly related to
academic performance (partisipasi aktif ini terdiri atas “perilaku belajar” dan disiplin
murid dikelas. Kedua-duanya sangat berhubungan dengan kinerja akademik murid).
Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran kelas rangkap adalah pembelajaran yang
dilakukan oleh seorang guru kepada dua atau lebih kelas yang berbeda baik secara tingkat
ataupun kemampuan siswa. Namun, di Indonesia yang sering dijumpai pembelajaran kelas
rangkap yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru terhadap dua atau lebih
tingkat yang berbeda.
Dijelaskan pula beberapa alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap diperlukan (Djalil,
2011: 1.4-1.6), antara lain:
a) Alasan geografis, Indonesia memilki wilayah yang luas memungkinkan terdapat
masyarakat yang tinggal didaerah terpencil.
b) Alasan demografis, sekolah yang kekurangan murid karena sedikitnya anak usia
sekolah.
c) Kurang guru, guru tidak mau ditugaskan di daerah sulit, kecil dan terpencil.
d) Keterbatasannya ruang, hal ini menjadi salah satu faktor untuk digabungan satu
kelas dengan kelas lain dan memungkinkan pembelajaran kelas rangkap
e) Adanya guru yang tidak hadir.
f) Menghadapi siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda.
Dari uraian di atas, pembelajaran kelas rangkap dapat dilakukan dengan alasan
geografis, demografis, kekurangan guru, keterbatasan ruang kelas, adanya guru yang tidak
hadir karena alasan dinas atau cuaca dan menghadapi siswa dengan kemampuan yang
berbeda.
3
BAB III PEMBAHASAN
4
b. Model ini bisa efektif apabila jumlah siswa yang terdiri dari 2 tingkatan kelas tersebut
tidak terlalu banyak (maksimum 25 siswa untuk masing-masing tingkatan kelas)
dengan suatu ruangan yang cukup luas.
c. Dengan pembelajaran terpadu model terjalan atau tema, guru bisa mengembangkan 2
mata pelajaran dengan topik yang sama atau berkaitan melalui sebuah tema yang
menarik.
5
c. Tidak semua guru memiliki kemampuan mengelola siswa heterogen dalam ruangan
yang sama.
Dari uraian di atas model ini memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan model
ini adalah dapat meningkatkan keaktipan siswa, untuk bekerjasama denganantara tingkat
kelas yang berbeda dalam satu ruangan yang sama, dan juga melatih siswa agar berani
untuk bertanggung jawab terhadap kelompok yang diembannya,
dan kelemahan dari model ini yaitu tidak semua siswa mempunyai keberanian untuk
mengembangkan potensi yang ada didalam diri siswa tersebut, disamping itu tidak semua
guru bisa mengembangkan kemampuan untuk mengelola siswa yang heterogen dalam
ruangan yang sama.
6
tindakan instruksional yang tepat. Tindakan instruksional yaitu tindakan yang
langsung berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan,
memberi tugas dan mengajukan pertanyaan.
d) Pemanfaatan sumber secara efisien
Dalam pembelajaran kelas rangkap ketika ketiga prinsip sebelumnya
terpenuhi maka sangat memungkinkan guru dalam memanfaatkan sumber belajar
yang ada sehingga diharapkan guru bisa menanamkan sikap kemandirian dalam
belajar. Pemanfaatan sumber secara efisien sangat menunjang proses pembelajaran
kelas rangkap. Menurut peneliti prinsip pembelajaran kelas rangkap sangat perlu
dimaksimalkan dalam setiap proses pembelajaran kelas rangkap yang
dilaksanakan. Hal ini karena prinsip tersebut merupakan pondasi dalam proses
pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam PKR adalah ketentuan – ketentuan umum yang
khusus memandu dan mengarahkan pikiran dan perilaku guru dalam menyikapi dan
mengelola pembelajaran. PKR seperti pembelajaran pada umum memiliki prinsip
umum baik yang bersifat psikologis- pedagogis maupun didaktik-metodik.
Sedangkan yang bersifat psikologis-pedagogis adalah yang berkenaan dengan
perubahan perilaku siswa, sedangkan yang bersifat didaktik-metodik adalah yang
berkenaan dengan strategi atau prosedur pembelajaran. Beberapa prinsip umum
psikologis-pedagogis antara lain :
a. Perbedaan individual anak dalam perkembangan kognitif, sikap, dan perilaku
menuntut perlakuan pembelajaran yang cocok dengan tingkatannya. Misal,
perlakuan terhadap siswa kelas III tentu harus berbeda dengan perlakuan terhadap
siswa kelas IV. Pada tingkat usia kelas III proses berfikir kongkrit
lebih dominan, sedangkan siswa kelas IV sudah mulai dapat berfikir abstrak.
b. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar baik yang datang dari diri siswa atau
”motivasi instrinsik” maupun yang datang dari luar diri siswa atau motivasi
instrumental. Oleh karena itu pembelajaran harus diawali dengan menumbuhkan
motivasi siswa agar terasa butuh dan mau belajar. Bila sudah tumbuh , motivasi
tersebut perlu dipelihara dan malah ditingkatkan melalui berbagai bentuk
penguatan atau” reinforcement ”.
c. Belajar sebagai proses akademis dalam diri individu untuk membangun
pengetahuan, sikap dan ketrampilan melalui transformasi pengalaman. Proses
tersebut dapat dipandang sebagai suatu siklus proses pengalaman kongkrit
7
(concrete experience ), pengamatan mendalam ( reflective observation ), pemikiran
abstrak ( abstract conceptualization ), dan percobaan atau penerapan secara aktif (
active experimentation ).
d. Belajar dari teman seusia atau “peer group “ terutama mengenai sikap dan
ketrampilan sosial dapat berhasil dengan baik melalui interaksi sosial yang sengaja
dirancang.
e. Pencapaian dampak instructional atau ”instructional effects” dan dampak pengiring
atau ”nurturant effect” menuntut lingkungan dan suasana belajar yang dirancang
dengan baik oleh guru dan terciptanya suasana belajar secara kontekstual.
3.3 Subjek, Tempat, dan Waktu Praktik Simulasi Pembelajaran Kelas Rangkap
Model pembelajaran kelas rangkap yang digunakan dalam praktik yang saya
laksanakan adalah model 2.2.1 yaitu rencana pembelajaran kelas rangkap dengan dua
mata pelajaran, dua tingkatan kelas berbeda dalam satu ruangan kelas pada dalam
waktu yang bersamaan dengan satu orang guru yang mengajar.
8
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pembelajaran kelas rangkap adalah suatu bentuk pembelajaran yang mengharuskan
seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dalam saat yang bersama dan
menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. Di dalam keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran kelas rangkap tidak hanya membutuhkan kemampuan guru akan tetapi harus
memperhatikan kegiatan- kegiatan mandiri yang digunakan. Kegiatan mandiri di dalam
kelas rangkap adalah kegiatan yang dilakukan siswa yang mampu mendidik, melatih, dan
meningkatkan kemampuan siswa yang dilakukan secara mandiri tanpa harus mendapat
pengarahan penuh dari guru. kegiatan tersebut di antaranya diskusi, resitasi, simulasi, kerja
kelompok, latihan/drill dan pembuatan karya. Kegiatan mandiri yang di gunakan di dalam
pembelajaran kelas rangkap memiliki berbagai manfaat bagi siswa yaitu, Memunculkan
Inisiatif atau dorongan internal, Mampu Menetapkan tujuan, Aktif dan
kreatif mencari sumber belajar dan Sadar siapa dirinya.
4.2 Saran
Pembelajaran kelas rangkap adalah kegiatan pembelajaran yang membutuhkan
keterampilan dari seorang guru. Keterampilan guru di dukung oleh kegiatan- kegiatan
yang di gunakan dalam pembelajaran yang mendukung pembelajaran kelas rangkap.
Seorang guru yang malakukan pembelajaran kelas rangkap hendaknya memperhatikan
ragam kegiatan yang digunakan agar pembelajaran yang di lakukan berjalan secara efektif
dan efisien.
9
DAFTAR PUSTAKA
La Iru dan La Ode Safiun Arihi, Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan
Model-Model Pembelajaran, (Jogjakarta: Multi Presindo, 2012), hlm. 6, , hlm. 119-
120
10
LAMPIRAN I
A. Standar Kompetensi :
1. Matematika Kelas 3 : KI. 3 Memahami nilai uang dan kesetaraan nilai mata uang rupiah
2. IPS Kelas 4 : KI. 3 Memahami pengertian, jenis, dan fungsi uang
B. Kompetensi Dasar :
Matematika Kelas 3
3.1 Menjelaskan konsep nilai uang rupiah
3.2 Menjelaskan materi kesetaraan nilai mata uang rupiah
IPS Kelas 4
3.2 Menjelaskan definisi dan jenis-jenis uang
3.3 Menyebutkan fungsi uang
C. Indikator :
Matematika Kelas 3
3.1.1 Memahami konsep nilai uang rupiah
3.2.1 Memahami materi kesetaraan nilai mata uang rupiah
IPS Kelas 4
3.2.1 Memahami konsep Dasar uang
3.2.2 Memahami jenis-jenis uang
3.3.1 Memahami fungsi uang
D. Tujuan Pembelajaran
Matematika Kelas 3
a) Setelah proses pembelajaran ini siswa diharapkan dapat mengerti tentang nilai uang
rupiah
b) Siswa diharapkan dapat mengerti konsep kesetaraan nilai mata uang rupiah
IPS Kelas 4
a) Siswa dapat Memahami konsep uang yang sesuai dengan pengetahuan yang
dimiliki
b) Siswa dapat mengetahui jenis-jenis uang dan mampu menjelaskannya
c) Siswa dapat menyebutkan fungsi uang dalam perekonomian
11
Karaktersiswa yang diharapkan :
Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Demokratif , Rasa Ingin tahu, Cinta tanah air,
Bersahabat, Menghargai prestasi, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli
sosial, Tanggung jawab.
E. Pokok Materi
Matematika Kelas 3
o Nilai Mata Uang dan Kesetaraan Nilai Mata Uang
IPS Kelas 4
o Pengertian Uang
o Jenis uang (Uang Kartal dan Uang Giral
o Fungsi Uang
G. Langkah-langkah Pembelajaran :
12
berupa soal latihan berbentuk teka
Guru meminta perwakilan siswa teki kepada seluruh siswa
untuk menjawab soal latihan materi Guru pindah ke kelas 3 (c)
kesetaraan nilai mata uang rupiah
secara bergantian didepan kelas. Guru meminta perwakilan siswa
Guru bertanya jawab tentang hal-hal untuk menjawab soal teka teki
yang belum diketahui siswa didepan kelas
Guru bersama siswa bertanya jawab Guru bertanya jawab tentang hal-hal
meluruskan kesalahan pemahaman, yang belum diketahui siswa
memberikan penguatan dan Guru bersama siswa bertanya jawab
penyimpulan meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan
penyimpulan
Guru pindah ke kelas 3 (e)
H. Penilaian
Media :
Uang Mainan, Giro, Spidol, Spanduk, Penghapus
Sumber Belajar :
o Materi Nilai Mata Uang dan Kesetaraan Nilai Mata Uang Rupiah Kelas 3 SD
o Materi Tentang Uang, Jenis Uang, Fungsi Uang Kelas 4 SD
I. Penilaian
a. Penilaian Proses (Proses Pembelajaran)
b. Penilaian Akhir (Pengetahuan Baru)
13
KONSEP DASAR UANG
KELAS 4 (IPS)
A. Pengertian Uang
Uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk
mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa,
serta pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.
B. Jenis-Jenis Uang
Jenis-Jenis Uang Berdasarkan Lembaga yang Menerbitkannya Berdasarkan
lembaga yang menerbitkannya, terdapat dua jenis uang, yaitu uang kartal dan uang
giral.
1. Uang Kartal
Uang kartal adalah uang terbitan bank sentral dan dapat dipakai masyarakat sebagai
alat pembayaran sah dalam transaksi jual beli. Berdasarkan bahannya, uang kartal
dibagi menjadi uang logam dan uang kertas.
a) Uang Logam
Uang logam pada awalnya terbuat dari emas atau perak agar nilai
intrinsiknya tetap stabil. Namun, sekarang uang logam banyak terbuat dari material
selain emas dan perak yang lebih murah dan efisien. Uang logam yang beredar kini
terbuat dari logam alumunium, perak, dan tembaga. Bentuknya pipih dan bundar.
Uang logam di Indonesia terdiri atas pecahan Rp100, Rp200, Rp500, dan Rp1.000.
b) Uang Kertas
Uang kertas terbuat dari kertas. Uang dari bahan kertas biasanya memiliki
nilai nominal yang besar sehingga mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari.
Uang jenis ini terbuat dari kertas yang berkualitas tinggi sehingga tahan terhadap
air, tidak mudah robek atau luntur. Uang kertas di Indonesia terdiri atas pecahan
Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, dan Rp100.000.
2. Uang Giral
Menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, uang giral adalah tagihan yang ada
di bank umum yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Bentuk
uang giral dapat berupa cek, dan giro. Dua bentuk uang giral yang paling banyak
digunakan adalah cek dan giro.
a) Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada orang
yang namanya tertera dalam surat tersebut.
14
b) Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank untuk memindahkan sejumlah
uang kepada rekening orang atau badan yang ditunjuk oleh nasabah. Dengan
menguangkan cek atau giro, uang giral dapat berubah menjadi uang kartal.
C. Fungsi Uang
1. Fungsi Asli Uang
Fungsi asli uang terbagi menjadi:
Sebagai Alat Tukar yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan
melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup
menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara
barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Sebagai Satuan Hitung Karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai
berbagai macam barang atau jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya
kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk
menentukan harga barang atau jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung,
uang juga berperan untuk memperlancar pertukaran.
Sebagai Alat Penyimpan Nilai Karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli
dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima
sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat
menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa pada masa
mendatang.
Sebagai Alat Pemindah Kekayaan: Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat
ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan
rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat
membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang
lama.
Sebagai Pendorong Kegiatan Ekonomi: Apabila nilai uang stabil orang lebih
bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan
ekonomi akan semakin meningkat.
Sebagai Alat Pembayaran yang Sah: Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang
semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar
atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang
diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang,
yaitu uang.
Sebagai Alat Pembayaran Utang: Uang dapat digunakan untuk mengukur
pembayaran pada masa yang akan datang.
Sebagai Alat Penimbun Kekayaan: Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan
semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang
disisihkan dan ditabung untuk keperluan pada masa datang
15
TEKA TEKI
Mendatar
1. Uang terbitan bank sentral dan dapat dipakai masyarakat sebagai alat pembayaran sah
dalam transaksi jual beli disebut uang ….
3. Tagihan yang ada di bank umum yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat
pembayaran disebut uang ….
5. Surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang
namanya tertera dalam surat tersebut disebut ….
7. Bank yang menerbitkan uang kartal disebut bank ….
Menurun
2. Suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai,
menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, serta pada
waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan disebut ….
4. Fungsi asli uang untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam sistem barter adalah
fungsi uang sebagai ….
6. Uang yang terbuat dari emas, perak, tembaga, alumunium disebut uang ….
8. Uang yang terbuat dari bahan kertas disebut uang ….
3 4
7 6
16
KUNCI JAWABAN TEKA TEKI
K A R T A L
G I R A L
K U
C E K
R A
T R
S E N T R A L
17
NILAI MATA UANG RUPIAH
KELAS 3 (MATEMATIKA)
Jadi, satu lembar uang lima ribu rupiah setara dengan lima lembar uang
seribu rupiah.
18
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 1)
MATERI NILAI UANG (MATEMATIKA KELAS 3 SD)
Dibaca : ……………………
Dibaca : ……………………
Dibaca : ……………………
Dibaca : ……………………
Dibaca : ……………………
19
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 2)
MATERI KESETARAAN NILAI MATA UANG (MATEMATIKA KELAS 3 SD)
20
LAMPIRAN II
PETUNJUK
Baca dengan cermat Rancangan PKR yang akan digunakan olehguru/mahasiswa untuk
praktik PKR dikelasnya sendiri. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam
rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini.
21
b) Menentukan alokasi waktu pembelajaran kelas rangkap √
c) Menentukan cara-cara memotivasi siswa √
Nilai APKG I = R
4,90
R = =
R = Rata-rata butir
22
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU II (APKG II)
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
PETUNJUK
1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung
2. Pusatkan perhatian anda pada kemampuann guru dalam mengelola pembelajaran serta
dampaknya pada diri siswa
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut
4. Khusus untuk butir 3, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran, pilih salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang
sedang diajarkan
1. Melakukan Pembelajaran 1 2 3 4 5
a) Melaksanakan tugas rutin kelas √
b) Memulai kegiatan pembelajaran √
c) Menggunakan ragam kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan/tujuan/indikator, siswa, situasi, dan √
lingkungan
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individual,
√
kelompok, atau klasikal.
e) Menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan
kemampuan/tujuan/indikator, siswa, situasi, dan √
lingkungan
f) Menggunakan media belajar yang sesuai dengan tujuan,
√
siswa, situasi, dan lingkungan
23
g) Menggunakan waktu pembelajaran secara efisien √
h) Mengakhiri kegiatan pembelajaran √
Rata-rata butir 1 = A 4,9
2. Mengelola interaksi kelas
a) Menunjukkan perhatian serta sikap bersahabat, terbuka,
√
dan penuh pengertian kepada siswa
b) Memicu dan memelihara keterlibatan siswa √
c) Melakukan komunikasi secara efektif √
24
c) Keefektifan pembelajaran kelas rangkap √
Rata-rata butir 5 = F 4,7
Catatan singkat pengamat tentang kekuatan dan kelebihan kemampuan mengajar guru
dalam pembelajaran kelas rangkap, serta saran perbaikan.
Nilai APKG II = K
K = = 4,60
K = Rata-rata butir
25
LAMPIRAN III
PETUNJUK
Baca dengan cermat Rancangan PKR yang akan digunakan olehguru/mahasiswa untuk
praktik PKR dikelasnya sendiri. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam
rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini.
26
b) Menentukan alokasi waktu pembelajaran kelas rangkap √
c) Menentukan cara-cara memotivasi siswa √
Nilai APKG I = R
4,86
R = =
R = Rata-rata butir
27
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU II (APKG II)
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
PETUNJUK
1) Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung
2) Pusatkan perhatian anda pada kemampuann guru dalam mengelola pembelajaran serta
dampaknya pada diri siswa
3) Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut
4) Khusus untuk butir 3, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran, pilih salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang
sedang diajarkan
1. Melakukan Pembelajaran 1 2 3 4 5
28
h) Mengakhiri kegiatan pembelajaran √
Rata-rata butir 1 = A 4,8
2. Mengelola interaksi kelas
a) Menunjukkan perhatian serta sikap bersahabat, terbuka,
√
dan penuh pengertian kepada siswa
b) Memicu dan memelihara keterlibatan siswa √
c) Melakukan komunikasi secara efektif √
29
Rata-rata butir 5 = F 4,7
Catatan singkat pengamat tentang kekuatan dan kelebihan kemampuan mengajar guru
dalam pembelajaran kelas rangkap, serta saran perbaikan.
Nilai APKG II = K
K = = 4,81
K = Rata-rata butir
30
LAMPIRAN IV
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti 1
Kegiatan Inti 2
Kegiatan Penutup
31