Anda di halaman 1dari 17

PRE NURSERY

JURNAL

OLEH:
CINDY KATALINA BR TARIGAN
210308006
TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM-A

LABORATORIUM PERKEBUNAN : SAWIT DAN KARET

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS PERTANIAN

SUMATERA UTARA

MEDAN-2022

i
PRE NURSERY

JURNAL

OLEH:
CINDY KATALINA BR TARIGAN
210308006
TEKNIK PERTANIAN DA BIOSISTEM-A
Jurnal sebagai salah satu komponen penilian praktikum di
Laboratorium Perkebunan : Tanaman sawit dan karet Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diperika oleh:

(KHAIRUNISA)

NIP: 180301062

LABORATORIUM PERKEBUNAN 1: SAWIT DAN KARET

PRODI TEKNIK PERTAIANA DAN BIOSISTEM

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN-2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat yang tak terhingga kepada saya sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini.
Jurnal ini berjudul “Pre Nursery Kepala Sawit”. Jurnal ini dibuat dalam memenuhi
salah satu tugas Praktikum Perkebunan Kepala Sawit Program Studi Teknik Pertanian
dan Biosistem Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Dalam kesempatan ini izinkan saya mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada Dosen Pengampu Dr. Ir. Charlog, M. P saya dalam menyelesaikan
jurnal ini.
Akhirnya dengan penuh kesadaran bahwa dalam penyusunan jurnal ini masih
jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan-kekurangan dari penyusunan
jurnal ini. Namun harapan saya hendaknya jurnal ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Oleh karena itu saya mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk
kesempurnaan jurnal ini.

Medan, Oktober 2022

Penulis
Cindy Katalina Br Tarigan

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................

1.2 Tujuan Praktikum...................................................................................................................

1.3 Kegunaan Praktikum..............................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................4


BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................7
3.1 Tempat dan Waktu..................................................................................................................

3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................................................

3.3 Metode...................................................................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................9


4.1 Hasil.......................................................................................................................................

4.2 Pembahasan..........................................................................................................................

BAB V PENUTUP................................................................................................................13
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaeis guineensis.jacq) merupakan salah satu jenis tanaman yang

termasuk dalam golongan palma dari family Arecaceae sebagai penghasil minyak

nabati yang biasa digunakan dalam rumah tangga, industri makanan, kosmetik

maupun bahan bakar nabati (biodiesel) (Yuna dan Mardina, 2019; Rindarkoko, 2012).

Kelapa sawit sangat diminati untuk dikelola dan ditanam dalam skala kecil oleh

masyarakat maupun skala besar oleh perusahaan-perusahaan perkebunan (Surbakti

dkk, 2019).

Komoditi kelapa sawit memiliki andil besar dalam menghasilkan

pendapatan asli daerah (Sitorus dan Mardina, 2020), produk domestik bruto, dan

kesejahteraan masyarakat.

Lebih lanjut Siradjuddin (2015) menyatakan bahwa kegiatan perkebunan kelapa

sawit telah memberikan pengaruh eksternal yang bersifat positif bagi wilayah

sekitarnya terhadap aspek sosial ekonomi antara lain:

1) peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar

2) memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha;

3) memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah

1
Dalam usaha budidaya tanaman kelapa sawit, setiap perusahaan tidak

terlepas dari faktor - faktor yang menghambat perkembangan, pertumbuhan dan masa

produksi tanaman sawit, seperti salah prosedur dalam pemeliharan, pemupukan,

pengendalian serangan hama. Serangan hama pada tanaman kelapa sawit dapat

menyebabkan penurunan produksi bahkan kematian tanaman (Nasution dkk, 2019).

Hama dapat menyerang tanaman kelapa sawit mulai dari pembibitan hingga

tanaman menghasilkan (Fauzi, 2012)

1.2 Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui pengaruh pemeliharaan terhadap tanaman belum

menghasilkan (TBM) kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) .

1.3 Kegunaan Praktikum

Adapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

dapat memenuhi komponen penilaian praktikum perkebunan kelapa sawit Program

Studi Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kelapa Sawit merupakan komoditas perkebunan yang memberi kontribusi

penting terhadap perekonomian Indonesia. Produknya tidak hanya untuk menyuplai

kebutuhan industri di dalam negeri, tetapi permintaan pasar ekspor juga semakin

meningkat serta memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjaga ketahanan pangan serta

ketahanan energi. Kondisi ini menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan di

masa mendatang. Hal ini dapat dilihat dari keunggulan kelapa sawit itu sendiri

maupun permintaan pasar yang kian meningkat (Maruli, 2012).

Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit

merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber

penghasil devisa non migas bagi Indonesia. Prospek minyak kelapa sawit yang terus

meningkat dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong pemerintah

Indonesia untuk memacu pembangunan areal perkebunan kelapa sawit (Masykur,

2013).

Tanaman kelapa sawit memiliki beberapa fase sebelum pasca panen yang

disebut masa tanaman belum menghasilakan. TBM ini berlangsung selama 2,5 tahun

atau 30 bulan yaitu sampai tanaman mulai panen. Pemeliharaan pada saat masa TBM

dibagi dalam 3 tahap yaitu pemeliharaan tahun 1 (12 bulan), tahun II (12 bulan), dan

tahun III (6 bulan). Selama 6 bulan kalender berikutnya,pada tahun ketiga, pekerjaan

dan pembiayaan dimasukan ke dalam kegiataan pemeliharaan tanaman menghasilkan

(Rahmadani,A.Juanda dan H.Sinaga 2017).

3
Periode waktu TBM pada tanaman kelapa sawit terdiri dari :

 TBM 0: Menyatakan keadaan lahan sudaditanami kacangan penutup tanah

dan kelapa sawit sudah ditanam pada tiap titik tanam.

 TBM 1: Tanaman pada tahun ke –I (0-12 bulan)

 TBM 2: Tanaman pada tahun ke –II (13-24 bulan)

 TBM 3: Tanaman pada tahun ke - III (25-30 atau 36 bulan) Pemeliharaan

TBM adalah untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam dan

berproduksi tinggi.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Adapun percobaan ini dilakukan di rumah saya sendiri Jl. Pasar 1 Sidomuliyo

Dusun III C ,Pelaksanaan percobaan inni dilakukan atau dimulai pada tanggal 14

Oktober 2022 pada pukul 10. 00 WIB dalam pelaksanaan praktikum pre nursery

kelapa sawit ini dilaksanakan saya secara daring(online) dengan pedoman pada

semua informasi yang dapat di akses, baik dari buku, internet, jurnal, dan lainnya.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu kamera digital, dan alat tulis menulis. Adapun

bahan yang digunakan adalah sampel pertanaman kelapa sawit, yang belum belum \

menghasilkan (TBM).

4
3.3 Metode

Adapun prosedur praktikum yang dilaksanakan secara virtual yaitu:

1. Dilakukan penelitian secara online yaitu dengan mengumpulkan informasi data

dan gambar dari internet. Dibuat penjelasan ke dalam bentuk jurnal. Adapun

prosedur praktikum yang dilaksanakan secara virtual yaitu:

2. Dilakukan penelitian secara online yaitu dengan mengumpulkan informasi data

dan gambar dari internet. Dibuat penjelasan ke dalam bentuk jurnal

5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
No Gambar Keterangan

1 Pemeliharaan piringan, jalan rintis,

dan gawangan.

2 Pengendalian gulma secara

manual

6
3 Pengendalian gulma secara

kimiawi

4 Pengendalian hama dan penyakit

5 Pemupukan

6 Pemberantansan lalang

7
7 Ksatrasi

4.2 Pembahasan
Pemeliharaan TBM adalah untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang

seragam dan berproduksi tinggi. Manfaat pemeliharaan TBM mengoptimalkan

pertumbuhan vegetatif tanaman sawit sebagai penunjang pertumbuhan generatif yang

berproduksi tinggi.

Peningkatan produktivitas menjadi alternatif untuk mengembangkan produksi

kelapa sawit di Indonesia. Produktivitas kelapa sawit dapat ditingkatkan dengan

berbagai cara, misalnya melalui kegiatan pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan

tanaman kelapa sawit meliputi sanitasi tanaman, pengendalian hama dan penyakit,

pengendalian gulma, konservasi tanah, penunasan, pengambilan contoh daun dan

pemupukan.

Pemupukan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan

tanaman.Tanaman menyerap unsur hara berasal dari tanah dan pupuk yang

diaplikasikan. Hal-hal yangmenjadi alasan dilakukan pemupukan yaitu tanah tidak

mampu menyediakan hara yang cukup bagi tanaman, tanaman kelapa sawit

membutuhkanhara yang banyak untuk mencapai produksi yang tinggi, penggunaan

8
varietas unggul memerlukan hara yang lebih banyak, unsur hara yang terangkut

berupa produksi tidak semua dikembalikan ke dalam tanah (Saputra, 2012).

Pada Kelapa Sawit Serangan hama ini cukup membahayakan pada TBM

apabila serangan mengenai titik tumbuh tanaman kelapa sawit maka akan

mengakibatkan penyakit busuk dan kematian sesuai dengan pendapat Susanto dkk

(2012), kerugian akibat serangan hama tertentu di perkebunan kelapa sawit dapat

terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerugian secara tidak langsung

adalah dengan rusaknya pelepah daun yang akan menurunkan produksi. Kerugian

secara langsung adalah matinya tanaman kelapa sawit akibat serangan hama ini yang

sudah mematikan pucuk tanaman.

Pengendalian gulma pada prinsipnya yaitu mengendalikan pertumbuhan

gulma yang tumbuh di areal tanaman kelapa sawit untuk menekanadanya kompetisi.

Adanya pengendalian gulmadiharapkan dapat melemahkan daya saing gulma

terhadap tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan. Kegiatan garukpiringan pada

TBM selain membersihkan piringan dari gulma dan kotoran, gulma yangmerambat

seperti Micrania micranta juga diberantas. Sesuai dengan pendapat Adriadi et al.

(2012) menyebutkan Micrania micranta merupakan tumbuhan yang mudah menyebar

dan berkembang biak dengan cepat. Tumbuhan ini juga memiliki daya yang cepat

untuk tumbuh di lingkungan apa saja seperti lahan lembab dan lahan kering, sehingga

tumbuhan ini merupakan ancaman yang besar bagi tanaman pertanian karena

mengancam dalam pengambilan unsur hara.

9
Kegiatan kastrasi umumnya dilakukan dengan dodos panen standar, dengan

ketentuan lebar dodos maksimal 8 cm agar mengurangi resiko kerusakan pelepah saat

kastrasi dilakukan. Kegiatan kastrasi dan sanitasi membutuhkan keahlian khusus,

karena kegiatan ini sangat beresiko terjadinya luka pada pelepah segar. Perlu

diketahui bahwa pada TBM bunga betina dan jantan yang muncul sangat kecil dan

terjepit diantara pelepah segar, sehingga harus perlu ekstra hati-hati dalam melakukan

kastrasi (Wahyudi, Rony. 2013).

10
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Benih yang digunakan merupakan benih yang berasal Pusat Penelitian Kelapa

Sawit , varietas Tenera (persilangan antara tetua Dura dengan Psifera)

2. Penanaman kecambah dilakukan di pembibitan awal (prenursery) terlebih dahulu

menggunakan polybag kecil sampai usia bibit 3 – 4 bulan.

3. Pemeliharaan terdiri atas dua kegiatan yaitu penyiraman, dan pengendalian OPT.

4. Selama tiga bulan di prenursery biasanya bibit tidak dipupuk. Namun, jika tampak

gejala kekurangan hara dengan gejala sepertidaun menguning, bibit perlu dipupuk

menggunakan pupk N dalam bentuk cair.

5. Seleksi bibit dilakukan sebelum bibit dipindahkan ke main nursery dengan tujuan

untuk mencari bibit yang menyimpang dan yang berkualitas.

11
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Y., Yustina E.Widyastuti.,Iman S., Rudi H. Paeru. 2012. Analisis dan

Pemasaran Pemanfaatan Hasil Limbah Kelapa Sawit. Jakarta: Penebar Swadaya

Masykur. 2013. Pengembangan industri kelapa sawit sebagai penghasil energi bahan

bakar alternatif dan mengurangi pemanasan global (studi di Riau sebagai penghasil

kelapa sawit terbesar di Indonesia. Jurnal Reformasi. 3(2):96-107.

Nasution, A; Mardina, V; Wibowo S.G. 2021. Diagnosis makroskopik penyakit

tanaman yang disebabkan mikroorganisme patogen. Serambi journal of agricultural

technology, 1(1):1-7.

Saputra, R.A., 2011. Evaluasi pemupukan pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

di Kebun Radang Seko Banjar Balam, PT Tunggal Perkasa Plantations, Indragiri

Hulu, Riau. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sitorus Y.R dan Mardina, V. 2020. Karakteristik kimia dari pengolahan limbah cair

kelapa sawit PTPN Y. Jurnal Enviroment Science, 4 (2): 58 – 66

Surbakti, B.J., Mardina V, Fadhliani. 2020. Karakteristik limbah cair hasil pengolahan

sistem lumpur aktif pada pabrik kelapa sawit PTPN II Tanjung Morawa, Kebun Sawit

Seberang. Jurnal Biologica Samudra, 2 (2): 95 – 102

Susanto. 2012. Pengendalian Terpadu Oryctes rhinocerosdi Perkebunan Kelapa sawit.

PPKS Medan

12
Rahmadani,A.Juanda dan H.Sinaga. 2017. Kajian Biaya Tanaman Belum

Menghasilkan Kelapa Sawit (elaeis gulneensis jacq) di Afdeling II Kebun Tanjung

Selamat PT. Indo Sepandaya jaya

Rindarkoko, Y. 2012. Intensitas Serangan Hama Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis

quineensis Jacq) Pada Beberapa Umur Tanaman Di Perkebunan Rakyat Desa

Panggungrejo Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar.Skripsi.Jurusan Hama dan

Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Wahyudi, Rony. 2013. Pengertian-kastrasi.www.mentari-dunia.com. Diakses Pada

hari Selasa, 2 Mei 2017 jam 09:30 WIB.

13

Anda mungkin juga menyukai