Anda di halaman 1dari 2

Penghambat Hubungan kita dengan Tuhan

Shalom temen-temen semua, gimana kabarnya yang, pasti lagi pada


menikmati liburan akhir semester , Happy banget buat temen-temen yang
masih nyempetin buat hadir di AYT, selalu setia terus yaa !, Nah, hari ini ini kita
akan sharing bersama-sama, apa aja sih yang jadi Penghambat hubungan kita
dengan Tuhan?
Idealnya dalam proses pertumbuhan Iman kita, memiliki hubungan pribadi
dengan Tuhan adalah hal yang harus kita maintain setiap waktu. Memiliki
hubungan pribadi dengan Allah berarti kita harus melibatkan Allah dalam
kehidupan kita sehari-hari. dan merenungkan firman-Nya dalam upaya untuk
mengenal Dia dengan lebih baik.
Namun seringkali kita merasa hubungan kita tetap stagnant, tidak konsisten
menjalin hubungan bersamanya, bahkan di kala terus kegereja, berdoa, pelayanan
terlihat diluar, namun dalam hatinya yang tidak dilihat manusia, ia jauh dari Tuhan
, (1 Sam 16 : 7 B)… Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat
apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
1. Mari sharingkan-lah, pengalam pribadimu apa yang jadi penghambatmu dalam
menjalin hubungan kita dengaNya.
2. Bagaimana cara kalian mengatasi hambatan tersebut?
Nah, dari sharing sebelumnya, mari kita bahas beberapa hal yang dapat
menjadi hambatan bagi kita untuk menjalin hubungan pribadi kita dengan-Nya ,
mari kita belajar bersama.

a. Masih adanya pergumulan dengan dosa


(Yesaya 59:1-2) Dosa atau kejahatan adalah pelanggaran terhadap hukum
Allah. Dosa seberapapun ukurannya dan apapun bentuk atau alasannya
tetaplah dosa yang bisa memutuskan hubungan kita dengan Tuhan. Ketika
dosa tersebut nikmati dan kita terus mandi berlumpur terus menerus dalam
dosa terebut, disaat yang sama kita juga terus menjauh dan melukai hati
Tuhan. (Yesaya 1:16)
b. Tidak melibatkan Tuhan dalam hidup kita
(Hagai 1:9) Dalam ayat ini nabi hagai menjelaskan keterpurukan yang
dialami bangsa Israel, mereka hidup dalam kesengsaraan dengan
hubunganya terputus dari tuhan, disitu terjadi karena Israel sibuk dengan
perkara-perkara duniawi, Sehingga hubungan dengan Allah menjadi jauh.
Dahulukan dan libatkanlah Tuhan dalam setiap hal yang kita lakukan, ia
akan terus menyertai kita di setiap Langkah kehidupan kita (Matius 6:33-
34)
c. Kepahitan/Kebencian terhadap sesama
(Efesus 4:31-32) Mengampuni bukanlah yang mudah dilakukan, ketika
dipendam , munculah kepahitan, sering kali kepahitan mulai ada karena
perkataan, tindakan, atau perbuatan yang kurang baik dari seorang lain
terhadap kita. Kepahitan ini berakar dari ketidak mampuan kita untuk
melakukan pengampunan terhadap orang tersebut, semua ini akan
berujung kepada hati kita yang penuh kedengkian yang tentunya
menghambat hubungan kita kepadaNya, Allah bekehendak supaya umat-
Nya hidup dalam kasih, sukacita, damai, dan kekudusan - bukan kepahitan.

Dengan kita terus belajar dan berusaha untuk lebih lagi menjalin hubungan
kita dengan-Nya, kita akan bertumbuh di dalam segala hal kearah Dia (Efesus 4:13-
15) , karena dari situ kita akan lebih mengenal Ia secara pribadi, dan kita akan
bertumbuh dalam kasih karunia dalam pengenalan lebih kepada Tuhan. Dengan
bertumbuh akan pengenalan terhadapnya, kita akan berbuah dan nama-Nya akan
dipermuliakan (Yoh 15 :8).
.

Anda mungkin juga menyukai