Anda di halaman 1dari 6

Mandat Misi

Oleh

Kelompok I

Aki Yikwa (ketua)

Selvin arni mawati laia (moderator)

Hotma Rosnidar Ndruru

Santi Kalimantan

M. Kuliah Misisologo I

D. Pengampu Dr. Yulius Enisman Harefa

&

Pangkrasius Sanene S.Ag

Sekolah Bina Muda Wirawan Medan

T.H 2022-2023
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Misi merupakan suatu tugas yang gereja tanggapi sebagai amanat atau perintah
langsung dari Tuhan Yesus dalam rangka peranannya di dunia ini. Misi adalah inisiatif dari
Allah. Ia mengutus umatNya untuk memproklamasikan Injil secara jelas. Misi bukanlah
pilihan yang dapat dipertimbangkan tetapi misi adalah suatu perintah yang harus
dilaksanakan. Tujuan dari misi yaitu memulihkan hubungan manusia dengan Allah,
membawa orang mengenal satu-satunya Allah yang benar, dan memuliakan Allah. Misi juga
merupakan rancangan damai sejahtera dari Allah untuk menyelamatkan dan menyatakan
kerajaanNya di dunia, yang harus dikerjakan oleh setiap orang percaya lewat pelayanan
kepada sesama.

Hadirnya gereja di dalam dunia karena adanya tugas yang harus disampaikan kepada
dunia. Salah satu tugas gereja adalah untuk memberitakan kabar sukacita kepada dunia
tentang karya penyelamatan Allah kepada manusia. Alkitab telah banyak memberikan
catatan-catatan penting tentang bagaimana pergerakan para murid dan gereja mula-mula
dalam merespon hal ini. Sesuai dengan perintah yang diberikan Tuhan Yesus kepada murid-
murid-Nya pada waktu akan naik ke sorga yaitu “Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukaan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.” (Matius 28:19-20).
Amanat Agung Yesus ini bukan merupakan sebuah tantangan, melainkan suatu
tanggungjawab yang harus dipikul, dan diperuntukkan bagi semua orang percaya untuk pergi
ke seluruh dunia dalam memberitakan Injil kepada segala makhluk.1 Setiap orang percaya
mengemban amanat untuk membaktikan diri dalam membuat Injil menjadi perhatian seluruh
umat manusia, ini merupakan tanggung jawab yang tidak dapat diabaikan.
BAB II

PEMBAHSAN

Mandat Misi

Istilah mandat, atau “mandate” (inggris) yang berasal dari Bahasa Latin “mandatum”
yang berarti “ a change/commission,”dan “mandatus” “mandare” yang berarti “to command,
to comossion,” yang secara literal berarti “to put into one’s hand (manus=hand dare=ti give),
dapat dijabarkan sebagai suatu “perintah otoritaf yang di berikan kepada penerima mandate
dengan tujuan untuk mengelola tugas /pekerjaan tertentu atas nama pemberi mandate
dimaksud”. Berdasarkan pengertian ini, maka istilah mandate misi (mandatum mission) dapat
diartikan sebagai “perintahotoritaf misi Allah kepada umat-Nya untuk memenuhi bumi”
(dengan umat milik-nya), menguasai dan mengelola jagad dalam mewujudkan shalom bagi
manusia beserta dengan segenap ciptaan-Nya yang membawa kemuliaan bagi nam-Nya.
Menunjuk kepada mandat misi diatas, maka perlu ditandaskan sejak awal, bahwa hanya ada
satu mandat misi dari Allah yaitu, “mendat perjanjian” yang kekal, yang di berikaannya
kepada umat-Nya. Dilihat dari hakikatnya, dapat dikatakan bahwa mandat misi ini adalah
mandat perjanjian (vovenant mandate) dari Allah karena itu, dapatlah di tekankan disini
bahwa Allah adalah titik awal dari misi-Nya (misio dei). Disini terlihat jells bahwa mandat
misi yang satu ini di berikan oleh Allah kepada umat-Nya (kej. 1:28) dimana melalui dan di
dalam Adam, uamt Allah menerima mandate dimaksud. Adapun isi dari mandat misi meliputi
“memenuhi bumi dengan uamt Allah” (pergi- kepada segala bangsa- matius 28:19),
“menaklukan”(baptis- tanda penaklukan -matius 28:16, 19-20) dan ‘menguasai’ (ajar-
menata/mengatur/memelihara-matius 28;20) dengan maksud ilahi yang mulia, yaitu
membawa shalom (dari Allah) yang tertuju kepada tujuan agung, yaitu ‘kemuliaan bagi-Nya”
(bagi Allah).1

Misi sebagai suatu mandat harus dilihat dari sisi penugasan pengutusan Allah, dimana
telah diungkapkan diatas, bahwa misi dimulai di hati Allha, sehingga misi dengan sendirinya
berpusat pada Allah. Dalam kaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab”mission”(misi) ini
maka Allah telah memberikan mandate-Nya secara jelas kepada Adam sebagai kepala umat
Allahdan umat manusia. Dapat dikatakan bahwa secara khusus Adam adalah kepala umat
Allah sebagai pemeran mandat misi (Adam sebelum jatuh ke dalam dosa). Dalam hal ini, kej
1
Dr. Yakub Tomatala “Teilogi Misi” Leadership Foundation” hal. 76
1:28 harus dilihat sebagai “mandat misi’ (mission) yang di genapkan secara baru,” dimana
didalamnya Allah membuka bapak baru dalam sejarah suci-Nya utnuk merahmati umat
manusia dengan shalom. Episode kejatuhan Adam kedalam dosa harus dilihat sebagai
ancaman serius atas pemandatan Allah, sehingga Allah sendiri menyiapkan jelan restorasi
dengan memberikan Protevangelium, yaitu “janji keselamatan Allah yang paling awal” dalam
kejadian 3:15 (ban Galatia 4:4, matius 1:21-22). Kebenaran ini menegaskan bahwa dosa
dengan sendiriannya merupakan ancaman serius bagi misi (mission dan missions) Allah,
tetapi Allah tetap membuktikan supremasi-Nya dengan menyelamatkan dan menyelamatkan
Ibrani 11:4. 2

Misi Sebagai Amanat Agung

Matius 28:19-20

Karena tu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa da Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala ssuatu ayng telah
kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir
zaman.

2
Dr. Yakob Tomata “Teilogi Misi” Leadership Foundation” hal 77 5 langakah amanat agung yaitu:

1. Beritakan
“pergilah’, artinya orang percaya harus pergi utnuk memberitakan Injil kepada banyak
orang.
2. Menangkan
“jadikanlah semua bangsa muridku” artinya orang belum percaya menjadi percaya
kepada Isa Alamsih dan dimenangkan.
3. Baptis
“baptislah mereka dalam nama Bapa Anak dan Roh Kudus”, artinya setelah mereka di
menangkan dalam nama Isa Almasih, mereka harus menerima baptisan.
4. Muridkan
“ajarlah mereka”, artinya setelah mereka menerima baptisan, harus terus dimuridkan
dalam pengajaran Firman Tuhan.
5. Utus
Melakuka amanat agung menjadi sangat penting bagi orang percaya, karena perintah
ini bukan hanya yntyk pendeta, gembala, pastor dan penginjil melainkan utnuk seluruh orang
yang percaya bahwa Isa Almasih adalah Tuhan dan Juruselamat.

“melakukan segala sesuatu yang telah ku perintahkan kepadamu”, artinya menjadi


orang percaya tidak boleh hanya diam saja tetapi harus bermultiplikasi dengan
melakukan bgi perintah amanat agung ini. 3

3
Chia Yadi, “penginjilan praktis + simulasi “ Al Hawariyyun Publishing. Hal 4-5
KESIMPULAN

Matius membawa kita pada perenungan mendalam ketika kita mengikrarkan janji dan
komitmen untuk melakukan. Amanat Agung sampai ke ujung bumi. Kita tidak mungkin
menginjili tanpa meninggalkan ajaran ajaran Tuhan Yesus, jika kita memahami bahwa setiap
orang percaya harus bertumbuh secara spiritual. Teologi Matius memiliki keyakinan
keselamatan universal yang dilakukan melalui pemuridan dan pengajaran. Jadi, kita orang-
orang yang sudah percaya harus melakukan tanggung jawab untuk memberitakan Injil
keselamatan (kabar baik) kepada orang-orang yang ada di sekitar kita yang masih belum
menerima kabar baik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai