Anda di halaman 1dari 24

PERCOBAAN 4

ANALGETIK
Dibuat oleh:
Afia Katon Nurinda
(1032111002)
TUJUAN
Setelah menyelesaikan eksperimen ini mahasiswa:

1. Mengenal berbagai cara untuk mengevaluasi secara eksperimental


efek alagetik suatu obat
2. Memahami dasar-dasar perbedaan dalam daya analgetik berbagai
analgetika
3. Mampu memberikan pandangan yang kritis mengenai kesesuaian
khasiat yang dianjurkan untuk sediaan-sediaan farmasi analgetika
PENGERTIAN
Nyeri merupakan suatu kejadian sensori dan emosi yang tidak nyaman dan
berhubungan dengan kerusakan pada jaringan atau berpotensi terjadinya
kerusakan pada jaringan (Kurniawan, 2018). Nyeri dapat diobati dengan
menggunakan obat anti nyeri atau analgetik. Analgetik adalah bahas atau obat
yang digunakan untuk menekan atau mengurangi rasa sakit (nyeri) tanpa
menyebabkan hilangnya kesadaran.

Rangsangan nyeri bedakan menjadi empat jenis berupa rangsangan


kimia, mekanik, panas, dan dingin (Guyton dan Hall, 2011).
Selama ini efek alagesik didapatkan dari penggunaan obat jenis oploid
yang bekerja di sistem saraf pusat serta obat anti inflamasi non-steroid
(OAINS) yang bekerja di sistem saraf perifer. Salah satu jenis OAINS yaitu
aspirin memiliki efek sebagai antipiretik, anti iinflamasi dan analgetik
(Histize dan Nagle, 2012)
ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN

Split Injeksi (0,1-1 ml) Larutan CMC Na 0,5%


Jarum oral (Ujung tumpul) Bahan Obat: ibuprofen, Na
Beaker Glass diklofenak, Asam
Stopwatch mefanamat, paracetamol
Penangas air Penginduksi: Asam asetat
Neraca Ohaous
CARA KERJA
Tiap kelompok dibagi menjadi 4 kelompok yang
masing-masing mendapat 4 ekor hewan uji

Mencit dipuaskan dengan tetap diberikan


minum selama 18 jam

Masing-masing kelompok diberi perlakuan


secara peroral

Ibuprofen Na diklofenak
Kontrol negatif
3 hewan uji diberikan 3 hewan uji diberikan
3 hewan uji diberikan
suspensi ibuprofen dosis suspensi Na diklofenak dosisi
suspensi CMC Na 0,5%
200mg/ 50 kg BB manusia 50 mg/ 50 kg BB manusia

As mefanamant Paracetamol
3 hewan uji diberikan suspensi As. 3 hewan uji diberikan suspensi Pracetamol
mefanamant dosis 50mg/50 kg BB manusia dosis 50mg/50 kg BB manusia
Selang 15 menit setelah pemberian obat, semua mencit diberikan asam
asetat 1% ekor mencit secara intraperitonial kecuali kontrol negatif, asam
asetat dnegan dosisi 50 mg/kg

Respon geliat diamati dengan selang waktu 5 menit selama 1 jam

Tabelkan hasil-hasil pengamatan dengan sebaik-baiknya

Gambarkan suatu kurva yang merefleksikan pengaruh obat-obat yang


diberikan terhadap respon mencit untuk stimulus nyeri
DATA PENGAMATAN
BOBOT MENCIT SETELAH DIPUASKAN

Kelompok 1 Kelompok 2
Bobot mencit + tara Bobot tara Bobot Mencit Bobot mencit + tara Bobot tara Bobot Mencit

I 70,8 g 37,4 g 33,4 g I 67 g 37,4 g 29,6 g

II 71,5 g 37,3 g 34,2 g II 63,7 g 37,4 g 29,3 g

III 61,9 g 37,4 g 24,5 g III 69,3 g 37,6 g 31,7 g

IV 76 g 37,3 g 38,7 g IV 61,5 g 37,25 g 24,25 g


Kelompok 4
Kelompok 3
Bobot mencit + tara Bobot tara Bobot Mencit
Bobot mencit + tara Bobot tara Bobot Mencit
I 65,5 g 36,5 g 24,0 g

I 65,0 g 37,5 g 27,5 g


II 65,4 g 37,0 g 28,4 g

II 70,5 g 37,3 g 33,2 g


III 61,2 g 36,4 g 24,8 g

III 63,2 g 37,5 g 25,7 g

IV 66,3 g 36,3 g 30,0 g

IV 59,6 g 37,2 g 22,4 g

V 66,8 g 36,8 g 30,0 g


Waktu Pemberian Jumlah
Rerata % Daya
Kelompok Geliat
Geliat Analgetik
Obat Asam asetat 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 110 Mecit

I 11.15 11.30 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3
II 11.17 11.32 0 1 1 6 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 12
Na diklofenak 21,25 -
III 11.18 11.33 5 5 8 6 3 12 8 2 2 3 1 1 2 2 0 0 1 1 1 1 2 1 0 0 67

3
IV 11.19 11.34 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

I 11.04 11.19 2 9 10 15 2 3 4 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39
II 11.14 11.29 0 6 3 3 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16
Kontrol Negatif 16,75 -
III 10.58 11.13 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6

6
IV 11.05 11.20 0 0 1 1 0 0 0 3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

I 11.15 11.30 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4
II 11.14 11.29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
Paracetamol 14,5 -
III 11.13 11.28 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5

6
IV 11.20 11.35 0 0 0 1 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

I 11.35 11.50 0 2 2 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7
II 11.36 11.51 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ibuprofen 9 -
III 11.38 11.53 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1
IV 11.39 11.54 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Data yang dipencil
Kelompok X SD Range Kelompok I II III IV

Na diklofenak 21,25 30,79 (-9,54) -52, 84 Na diklofenak 3 12 67 3

Kontrol Negatif 16,75 15,56 1,19-32,31 Kontrol Negatif 39 16 6 6

Paracetamol 4,75 0,9574 3,7926 - 5,7074 Paracetamol 4 4 5 6

Ibuprofen 1,79 2,21 (-0,47) - 3,95 Ibuprofen 7 1 0 1

Kontrol Negatif Na diklofenak Paracetamol Ibuprofen

16 3 4 1

6 12 4 0

6 3 5 1
Na diklofenak Kontrol Negatif Paracetamol Ibuprofen

Perhitungan Stastika Anova 1 Jalan 3 3 4 1

Kelompok X SD Range 12 12 4 0

Na diklofenak 6 5,1961 00,8039 - 11,1961 3 3 5 1

Kontrol Negatif 9,33 5,7735 3,5565 - 15,1035 n=3 n=3 n=3 n=3

Paracetamol 4,33 0,5773 3,7525 - 4,9073 x=6 x = 9,33 x= 4,33 x= 0,66

Ibuprofen 0,66 0,5773 0,0827 - 1,2373 Σx = 18 Σx = 28 Σx = 13 Σx = 2

Σx² = 162 Σx² = 328 Σx² = 57 Σx² = 2


A. Jumlah kuadrat keseluruhan B. Jumlah kuadrat antar kelompok
ΣX² T= (ΣX² T - ΣXT
2
ΣX ΣX2 2
ΣX 3 2
ΣX4 2
ΣXT 2

(
1 2

( ( (
( ( ( (
( (
( ΣX² b =
( + + + -

N N1 N2 N3 N4 N
2 2
28 2 13
2
2 2 61 2
( ( (
(
(
( ( (
( ( + (
= 549 - 61 ( = 18 + + -

12 3 3 3 3 12
= 549 - 25,8064 = ( 36 + 87,0489 + 18,7489 + 0,43567) - 25,8064
= 523,1935 = 142,2334 - 25,8064
= 116,4269

C. Jumlah kuadrat dalam kelompok E. Rerata Jumlah Kuadrat dalam Kelompok (RJKW)
ΣX² W = ΣX² T - ΣX² b ΣX² W 406,7666
=
= 523,1935 - (116,4269) N-K 12-4
= 406,7666
(
=
406,7666 ( = 50,8458
8
D. Rerata Jumlah kuadrat antar kelompok RJK b 38,8089
JKB ΣX² b F hitung = = = 0,76
= RJK w 50,8458 Kesimpulan:
K-1 K-1
F Tabel = K-1 --> 4 - 1 = 3 F hitung < F tabel,

(
116,4269 (
(
116,4269 ( < 4,07 tidak ada perbedaan
= = = 38,8089 F Tabel = N-K --> 12-4 = 8 signifikan artinya sama.
4-1 3
Perhitungan % Proteksi Analgetik

(
% Proteksi = 100 -
P (
x 100%
K
Keterangan :
P = Jumlah Geliat kelompok perlakuan
K = Rata-rata geliat kelompok kontrol negatif

Na Diklofenak Na Diklofenak

( (
I. 100 -
P (
x 100% = 100 - 32,15% II. 100 -
P (
x 100% = 100 - 128,61%
K K

( (
= 100 -
3
x 100%
( = 67,85% = 100 -
12
x 100%
( = -28,61%
9,33 9,33

Na Diklofenak Na Diklofenak

(
IV. 100 -
P
x 100%
( = 100 - 32,15% x̄ = 67,85% + 67,85% + (-28,61%)
K 3
x̄ = 107,09
(
= 100 -
3
x 100%
( = 67,85% = 35,69%
9,33 3
Perhitungan % Proteksi Analgetik

(
% Proteksi = 100 -
P
x 100%
(
K
Keterangan :
P = Jumlah Geliat kelompok perlakuan
K = Rata-rata geliat kelompok kontrol negatif

Paracetamol Paracetamol

(
P (
(
I. 100 - x 100% = 100 - 42,87% II. 100 -
P (
x 100% = 100 - 42,83%
K K

(
4 (
(
= 100 - x 100% = 57,13% = 100 -
4
x 100%
( = 57,13%
9,33 9,33

Paracetamol Paracetamol

(
III. 100 -
P
x 100%
( = 100 - 53,59% x̄ = 57,13% + 57,13% + 46,41%
K 3
x̄ = 160,67%
(
= 100 -
5
x 100%
( = 46,41% = 53,55%
9,33 3
Perhitungan % Proteksi Analgetik

(
% Proteksi = 100 -
P
x 100%
(
K
Keterangan :
P = Jumlah Geliat kelompok perlakuan
K = Rata-rata geliat kelompok kontrol negatif

Ibuprofen Ibuprofen

(
P (
(
I. 100 - x 100% = 100 - 10,71% II. 100 -
P (
x 100% = 100 - 10,71%
K K

(
4 (
(
= 100 - x 100% = 89,29% = 100 -
1
x 100%
( = 89,29%
9,33 9,33

Ibuprofen Ibuprofen

(
III. 100 -
P
x 100%
( = 100 - 0% x̄ = 89,29% + 89,29% + 100%
K 3
x̄ = 278,58%
(
= 100 -
0
x 100%
( = 100% = 92,86%
9,33 3
Rerata %Proteksi Analgetik

Kelompok No. Hewan Uji SD Range

Na diklofenak I 67,85% 35,69%

Kesimpulan
II 67,85% 35,69%

IV -28,61% 35,69%
% Proteksi analgetik yang paling baik
adalah hasil dari ibuprofen,
Paracetamol I 57,13% 53,55%
paracetamol, dan Na diklofenak

II 57,13% 53,55%

III 46,41% 53,55%

Ibuprofen I 89,29% 92,86%

III 89,29% 92,86%

IV 100% 92,86%
PEMBAHASAN
Pada parktikum farmakologi kali ini melakukan pengujian analgetik
dengan menggunakan metode geliat. Adapun tujuan dari
percobaan uji analgetik ini, yaitu untuk memahami dasar-dasar
perbedaan dalam daya analgetik berbagai analgetika dengan obat
Na Diklofenak, Paracetamol, Ibuprofen, dan kontrol negatif.
Penginduksi dari pengujian ini, yaitu menggunakan Asam Asetat 1%.
Penginduksi diberikan kepada hewan uji dengan jarak waktu 5
menit setelah pemberian masing-masing obat.
Uji analgetik yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
metode rangsang kimia. Dalam metode ini, senyawa penginduksi
nyeri, yaitu asam asetat diinjeksikan secara intraperitoneal.
Orientasi dosis asam asetat dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan dosisi optimal. Hal ini dibuktikan dengan reksi yang
terlihat pada mencit setelah dilakukan induksi pada saat percobaan
praktikum dengan dua kaki depan di depan dan kaki belakang ke
belakang dengan perut menyentuh bawah jadi dapat dikatakan
sesuai dengan teori yang ada.
Ibuprofen yang memiliki analgetik-antipiretik ini bekerja dengan cara
menghambat enzim cdx pada biosintesis prostaglandin sehingga
konversi asam arakidonat menjadi prostaglandin terganggu, sehingga
menyebabkan iritasi pada lambung dan lebih parahnya dapat
menyebabkan ulkus gaster apabila dikonsumsi dalam jangka panjang
(Mediansyah dan Rahmanisa, 2017)

Dari penjelasan tersebut, pada obat ibuprofen didapatkan data rerata


% proteksi analgesik 92,86% dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa
obat ibuprofen memiliki daya analgetik paling tinggi dan efektif.
Untuk Paracetamol dan Na diklofenak dapat rerata % proteksi analgetik
pracetamol 53,55% dan Na dikolfenak 35,69%. Dari hasil tersebut
dapat dikatakan bahwa Na diklofenak memiliki hasil % proteksi
analgetik paling rendah dan kurang efektif.

Setelah mendapatkan data dari masing-masing bahan obat data diolah


dengan anova (Jalan dan didapatkan hasil F hitung, yaitu 0,76
kemudian F tabel dengan hasil 4,07, jadi F hitung < F tabel, tidak ada
perbedaan signifikan, artinya sama.
KESIMPULAN

Dari penjelasan analgesik ini dapat disimpulkan bahwa


obat Ibuprafen memiliki rerata % diproteksi paling
tinggi dengan hasil 92,86%. Kemudian untuk hasil dari
perhitungan data statistik Anova 1 jalan didapatkan
atau dapat disimpulkan bahwa F hitung <F tabel, tidak
ada perbedaan signifikan, artinya sama.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai