Anda di halaman 1dari 4

*KEKUATAN YAKIN*

By. Gusni Syiba’i

“Apakah engkau mengira dirimu sebagai mahluk yang tak berharga ? sebagai
manusia yang diciptakan dengan kesempurnaan akal dan pikiran. Ingat, getaran
gelombang pikiran bisa mengembara ke mana-mana dan tidak terikat oleh ruang dan
waktu”.
Tengoklah kanan dan kiri dilingkungan sekitar kita hidup, betapa banyaknya orang
yang sedang mendapat cobaan seperti di masa pandemik covid-19 sekarang ini. Disetiap
rumah pasti ada yang merintih, dan setiap pipi manusia pasti pernah basah oleh air mata
kepedihan yang tak diinginkan oleh siapapun. Namun kita harus fahami bahwa setiap
kepedihan dan kebahagiaan adalah ujian agar manusia bersabar dalam menghadapi
permasalahan kehidupan, untuk membuat manusia itu semakin tumbuh menjadi manusia
yang dewasa, dan meninggikan derajatnya untuk orang-orang yang bersabar, maka para
malaikat pun akan merasa iri dengan orang-orang yang bersabar dalam meghadapi cobaan
hidup. Mereka akan saling berkata untuk memuji manusia yang bersabar dalam menghadapi
lika - liku kehidupan sebagai ujian hidup dari Allah SWT.
Jika kita berpikir bahwa tertawa kemudian menangis adalah tanda-tanda adanya
permaslahan Psikologi pada diri seseorang, lalu apa yang kita pikirkan tentang kehidupan
ini ? terjadinya proses fertilisasi dalam rahim seorang perempuan yang berkembang menjadi
zigot dan terus berkembang sampai menjadi jasad manusia utuh selama sembilan bulan dalam
kandungan. Terjadinya siang dan malam, pergantian cuaca yang sangat cerah, tiba-tiba langit
bergemuruh menandakan akan terjadi hujan, dan kemudian matahari bersinar lagi dengan
senyumnya dan langit pun seketika dihiasi dengan indahnya warna-warni pelangi yang sangat
memanjakan mata kita saat dipandang. Terjadinya proses metamorfosis pada kupu-kupu yang
berawal dari seeokor ulat dan berakhir dengan menjadi se-ekor kupu-kupu cantik dengan
warna corak tubuh yang sangat beragam, bahkan sebelum menjadi seekor kupu-kupu, ulat
tersebut menghasilkan helai benang yang dapat diproses oleh manusia untuk dijadikan kain
sutera yang berkualitas tinggi dan sangat mahal harganya. Inilah keadaan alam yang Allah
SWT ciptakan sebagai pelajaran dan peringatan, untuk itu perhatikanlah alam yang begitu
kompleks dengan semua proses kehidupan mahluk yang ada disekitarnya. Alam mengajarkan
sekaligus membuktikan bahwa dalam kehidupan selalu ada proses yang harus kita lalui
sebelum menikmati kebahagiaan.
“Dan, Telah nyata bagimu bagaimana Kami berbuat terhadap mereka dan telah
Kami berikan beberapa perumpamaan”. (QS. Ibrahim: 45)
Mulai saat ini, sebaiknya kita mempersiapkan diri sebagaimana seekor ulat yang
mempertaruhkan masa hidupnya dalam sebuah proses panjang metamorfosis untuk masa
depannya yang lebih indah, berani mengambil keputusan besar dalam hidupnya untuk
berubah menjadi seekor kupu-kupu, dengan semua resiko besar yang akan dihadapinya, ia
mengambil resiko untuk menjadi kepongpong demi kelanjutan hidupnya. Bandingkan
penderitaan kita saat ini dengan penderitaan dan kepedihan orang-orang yang berada di
sekitar kita dan orang-orang terdahulu sebelum kita, yang berjuang hidup dengan banyaknya
keterbatasan, niscaya kita akan sadar bahwa saat ini lebih beruntung dibanding mereka,
bahkan kita akan merasa bahwa penderitaan sekarang hanyalah duri-duir kecil yang sangat
mudah untuk dihindari dan dihadapi.
Saya teringat dengan pemaparan seorang Dosen dimasa belajar di Universitas dulu,
beliau memaparkan bahwa kehidupan yang kita jalani saat ini akan sangat bergantung pada
pola pikir kita, pikiran adalah produk dari kerja otak dan akal dalam berfikir yang dapat
menghasilkan ide, opini dan konsep atau sebuah teori yang dapat dikembangkan secara tak
terbatas. Menurut beberapa ahli di bidang Fisika, bahwa pikiran adalah benda yang tidak
kasat mata, bergetar dengan frekuensi tertentu, dan akan menghasilkan energi besar baik
positif maupun negatif. Getaran gelombang pikiran yang kita ciptakan bisa mengembara
bebas ke mana-mana, serta tidak terikat oleh ruang dan waktu. Kekuatan pikiran dapat
dimanipulasi, pikiran positif yang kita ciptakan akan menghasilkan perilaku dan sikap yang
positif untuk tubuh kita. Journal of Biological Chemistry 158 yang ditulis oleh Mitchell,
menjelaskan bahwa organ-organ dalam tubuh kita seperti otak dan jantung manusia terdiri
dari 73 persen air, paru-paru sekitar 83 persen air. Kulit mengandung 64 persen air, otot dan
ginjal 79 persen, dan bahkan tulangnya pun mengandung 31 persen air. Itu artinya lebih dari
60 persen tubuh kita terdiri dari air.
Dalam sumber lain dijelaskan oleh seorang ilmuan asal jepang yaitu Dr. Masaru
Emoto, beliau menguraikan hasil temuannya yang ditulis dalam bukunya “The Hidden
Message in Water” bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau
compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan atau pemberi doa, maka semakin
dalam pula pesan yang akan tercetak di dalam molekul-molekul air tersebut. Kemudian
molekul-molekul air yang sudah diberi pesan itu bisa mentransfer pesan yang diucapkan oleh
kita melalui molekul-molekul air yang lain. Temuan ini telah membuktikan, mengapa air
yang di doakan oleh para ulama-ulama atau para Kiayi dapat menyembuhkan orang-orang
yang sakit. Molekul air yang di doakan dengan kalimah-kalimah Allah SWT akan membuat
tubuh kita memiliki energi yang positif yang akan ditransfer keseluruh organ dalam tubuh
kita melalui pembuluh darah dalam tubuh. Dengan izin Allah, pesan tadi akan dilaksanakan
tubuh tanpa kita sadari.

Dalam surat Shaad disebutkan, “Maka apabila telah Aku sampaikan kejadian
dan Aku tiupkan kepadanya ruh-Ku”. QS. Shaad ayat 72.
Tidak ada yang tidak bisa untuk kita lakukan, semua bisa kita lakukan dan kita
wujudkan, itu namanya “Keyakinan”. Kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari perhitungan,
meskipun tidak semua yang ada di dunia ini bisa kita perhitungkan. Saya meyakini bahwa
orang tercerdas di dunia ini sekalipun tidak dapat menyebutkan suatu bilangan yang memiliki
nilai “Paling” atau “Sangat” besar di dunia. Tidak ada seorang pun yang dapat menghitung
berapa banyak karunia Allah yang sudah diberikan kepada setiap mahluk-Nya yang ada di
dunia, ini menunjukan secara matematis bahwa adanya “Ketidakberhinggaan” di dunia, dan
ini pun membuktikan dengan sangat jelas bahwa betapa Maha Pengasihnya Sang penguasa
jagad raya ini terhadap setiap hamba-Nya. Pada hakikatnya, Allah lah yang bisa melakukan
segalanya, bukan kita. Maka saat kita memiliki persepsi yang kuat atau “Yakin pasti bisa”
untuk melakukan apapun yang kita fikirkan dan kita inginkan, itu merupakan bentuk leburnya
kita dalam dimensi ketuhanan yang serba bisa. Itu semua merupakan bentuk dari keyakinan
atau iman kita yang membawa mukjizat. Iman yang dapat mengubah dunia kita.
It’s all about power, baik muslim atau kafir. Ingat dengan kisah tukang sihir Firaun
yang memiliki power untuk menciptakan ular saat menghadapi nabi Musa, power tukang
sihir itu juga dari Allah, namun iblis sebagai inter variabel-nya. Nabi Musa juga memiliki
power yang sama untuk mnciptakan ular yang lebih besar untuk mengalahkan ular-ular yang
dibuat dari penyihir yang diutus oleh Firaun, sebab musa juga mengambil power Allah
melalui wasilah “Nur Muhammad”.
Banyak sekali motivator diluaran sana yang berbicara bahwa sugesti pribadi itu
sungguh luar biasa. Karena sesungguhnya motivator terbaik bagi kita adalah diri kita sendiri.
Falsafah ini akan terus terngiang di telinga saya, sehingga setiap keinginan yang saya
impikan selalu diyakini di dalam hati, bahwa saya bisa mencapainya. Jika kita tidak yakin,
tentu apa yang kita inginkan akan sulit atau bahkan tidak tercapai. Kebanyakan orang telah
merumuskan dirinya sebagai tubuh yang terbatas, tetapi pada dasarnya kita bukanlah sebuah
tubuh yang terbatas. Bahkan di bawah mikroskop, kita adalah sebuah ladang energi. Jika anda
berfikir bahwa kita hanya seonggok daging yang berlarian kesan-kemari, coba perhatikan
lagi. Kita adalah mahluk spiritual! Kita adalah ladang energi, yang berputar dan bekerja di
lingkaran energi yang lebih besar yaitu Allah SWT.
Syafi’i Antonio dalam bukunya “Sukses besar dengan Intervensi Allah” telah
mengilustrasikan dalam sebuah skema bagaimana keterhubungan antara manusia dan
intervensi/akselerasi Allah saat kita berdoa dalam mempengaruhi tercapainya tujuan hidup
manusia. intervensi Allah untuk mewujudkan keinginan, harapan, atau cita-cita yang sedang
diusahakan. Dengan demikian berdoa merupakan upaya pelipatgandaan potensi manusia itu
sendiri untuk mengejar target hidupnya.

Untuk mewujudkan sebuah target dalam hidup, kita perlu adanya keyakinan diri
terhadap apa yang diinginkan. Keyakinan yang kuat terlahir dengan sendirinya seiring dengan
kehendak-Nya, bisa terbentuk dari dorongan lingkungan, dan terinisiasi dari dalam diri
sendiri. Akan tetapi, juga tidak menutup kemungkinan jika keyakinan yang kuat muncul dari
selain ketiga hal tersebut diatas. Kekuatan yakin tumbuh didalam hati nurani yang mewujud
dalam bentuk iman, fitrahnya bisa yaziidu karena ketaatan kepada perintah Allah SWT dan
yanquushu akibat maksiat yang dilakukannya. Artinya, kita sebagai manusia harus selalu
ikhtyar dalam membangun keyakinan karena kekuatan yakin tidak bisa ujug-ujug mak
bedunduk hadir disetiap problematika hidup yang kita hadapi.
Berbagai teori yang diungkapkan oleh para ilmuan telah membuktikan bahwa
keterlibatan Allah dalam kehidupan adalah hal mutlaq yang patut kita yakini untuk mencapai
apa yang kita inginkan. Kita semua memiliki kekuatan besar yang bisa menggetarkan langit,
yaitu Doa. Ucapan yang baik dari diri kita akan menjadi energi yang positif, karena setiap
molekul air yang ada dalam tubuh kita akan menerima pesan yang akan ditransfer sebagai
energi positif ke otak kita dan akan menghantarkan setiap tindakan, perilaku dan pola pikir
kita menjadi lebih positif. Ini adalah bukti ikhtyar kita untuk selalu berfikir bahwa “La
Quwwata illa billah” itu nyata. Menjadikan seluruh kejadian yang terjadi pada kehidupan
kita sebuah Ibroh dan Hikmah. Saya selalu mengandalkan hadis qudsi untuk membangun
kekuatan yakin yang berbunyi “Ana ‘inda dzonni ‘Abdi bi” yang artinya “Aku (Allah) sesuai
dengan prasangka hambaku”. Guru saya dipesantren juga sering berkata, “Ojo mikir sing
aneh-aneh” kalimat tersebut sebenarnya bukan hal yang klenik. Karena memang benar setiap
pikiran yang terkirim melalui perkataan adalah Do’a, jika pikiran kita buruk tidak mustahil
Allah akan mengiyakan hal yang buruk yang ada di pikiran kita.
Kerja keras, didukung dengan kerja yang cerdas, ditambah dengan Do’a yang
memelas, tentunya sudah menjadi ramuan yang cukup baik untuk menjadi asbab Allah SWT
mempermudah dan mengijabahi semua hajat yang kita inginkan. Tetapi, harus diperkuat
kembali dengan keyakinan penuh atas kemahakuasaan Allah mengabulkan segala
permohonan kita. Semoga kita selalu bisa untuk mengupayakan menjaga ucapan dan pola
pikir kita berada di dalam lingkaran energi positif, Amiin.

“Manusia adalah jagad raya, namun jagad raya adalah juga manusia
Melihat satu persatu akan terlihat banyak, melihat keseluruhan akan terlihat satu
Barang siapa yang melihat, merasakan setiap unsur, dialah yang melihat yang satu
Unsur adalah Dia, yang satu juga adalah Dia”
-Usgur Kosar-

Wallahu a’lam.

Ciasem, 10 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai