Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Visi Misi, Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, Tujuan Organisasi Profit dan
Non Profit”

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:

Manajemen Strategi Pendidikan Islam

Dosen pengampu:

Moh. Zainal Fanani, M.Pd.I.

Disusun oleh:

1. Muhammad Burhannudin Al Mu’allif (20205040)


2. Uswatul Fitria Kamalin (20205069)
3. M Alfi Sabacha Yusuf (20205075)

KELAS A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt., atas rahmat dan hidayah-Nya.
Selawat beserta salam kepada tauladan kita Nabi Muhammad Saw., yang telah
memberikan pancaran keilmuan dan sentuhan keimanan kepada ummatnya sehingga
selamat dari kegelapan permasalahan dunia dan mampu menyelesaikan dan
mencegahnya. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Visi Misi,
Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, Tujuan Organisasi Profit dan Non Profit”.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses
penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-
rekan mahasiswa yangtelah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun
tidak langsung sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Tak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak M. Zainal Fanani, M.Pd.I.
selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Pendidikan yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya kepada kami, dan juga saya yang bisa menyelesaikan Makalah
ini.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang


penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah
kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain
yang lebih lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak
manfaat pembaca.

Kediri, 26 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................

A. Latar Belakang .......................................................................................................


B. Rumusan Masalah .................................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................

A. Pengertian Visi Misi, Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, Tujuan Oragnisasi Profit
dan Non Profit .......................................................................................................
B. Mendesain Visi Misi, Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, Tujuan Oragnisasi Profit
dan Non Profit .......................................................................................................
C. Mendesain Rancangan Program Organisasi Profit dan Non Profit .......................

BAB III PENUTUP .........................................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Visi, misi, keyakinan dasar, nilai dasar, dan tujuan organisasi adalah elemen
penting yang harus dimiliki oleh organisasi, baik profit maupun non-profit.Visi adalah
pandangan jangka panjang tentang tujuan utama organisasi. Visi yang jelas akan
membantu organisasi memahami arah yang ingin dicapai dan memberikan panduan
dalam mengambil keputusan strategis. Visi juga dapat membantu organisasi untuk
memotivasi dan menginspirasi karyawan serta stakeholder lainnya. Contoh visi yang baik
adalah “Menjadi perusahaan teknologi terdepan di dunia” (Apple) atau “Mengubah dunia
melalui transportasi berkelanjutan” (Tesla).Misi adalah pernyataan tentang tujuan jangka
pendek dan cara-cara yang akan dilakukan untuk mencapai visi organisasi. Misi yang
jelas dan terukur akan membantu organisasi mengarahkan aktivitas dan program yang
dibuat. Misi juga dapat membantu organisasi untuk memotivasi karyawan dan
stakeholder lainnya serta membantu dalam membuat keputusan operasional. Contoh misi
yang baik adalah “Menghasilkan dan menjual produk berkualitas tinggi dengan harga
yang terjangkau” (Unilever) atau “Membuat dunia lebih terhubung” (Facebook).
Keyakinan dasar adalah prinsip-prinsip atau keyakinan yang menjadi landasan organisasi
dalam menjalankan kegiatannya. Keyakinan dasar ini dapat menjadi panduan bagi
organisasi dalam mengambil keputusan dan menjalankan kegiatan. Keyakinan dasar juga
dapat membantu organisasi untuk memotivasi dan menginspirasi karyawan serta
stakeholder lainnya. Contoh keyakinan dasar yang baik adalah “Berorientasi pada
pelanggan” (Amazon) atau “Membuat keputusan berdasarkan fakta” (Intel).Nilai dasar
adalah prinsip-prinsip moral atau etika yang menjadi panduan bagi organisasi dalam
menjalankan kegiatan dan berinteraksi dengan para stakeholder-nya. Nilai dasar yang
jelas akan membantu organisasi membangun reputasi yang baik dan menjalin hubungan
yang positif dengan para stakeholder. Nilai dasar juga dapat membantu organisasi untuk
mengambil keputusan etis dan membangun budaya kerja yang positif. Contoh nilai dasar
yang baik adalah “Integritas” (Microsoft) atau “Keberlanjutan” (Patagonia). Tujuan
organisasi profit adalah untuk menghasilkan keuntungan bagi pemilik atau investor.
Untuk mencapai tujuan ini, organisasi harus fokus pada aktivitas yang menghasilkan
pendapatan dan meminimalkan biaya. Organisasi profit juga harus mempertimbangkan

4
kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam mengembangkan produk atau layanan yang
berkualitas. Tujuan organisasi non-profit adalah untuk menyediakan layanan atau produk
yang bermanfaat bagi masyarakat atau lingkungan, bukan untuk menghasilkan
keuntungan bagi pemilik atau investor. Organisasi non-profit biasanya memiliki tujuan
sosial, kemanusiaan, atau lingkungan. Untuk mencapai tujuan ini, organisasi non-profit
harus fokus pada aktivitas yang mendukung misi dan mengumpulkan dana dari donor
dan sponsor.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Visi Misi, Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, Tujuan Oragnisasi Profit
dan Non Profit ?
2. Bagaimana Mendesain Visi Misi, Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, Tujuan Oragnisasi
Profit dan Non Profit ?
3. Bagaimana Mendesain Rancangan Program Organisasi Profit dan Non Profit ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Visi Misi, Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, Tujuan
Oragnisasi Profit dan Non Profit
2. Untuk mengetahui Mendesain Visi Misi, Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, Tujuan
Oragnisasi Profit dan Non Profit
3. Untuk mengetahui Mendesain Rancangan Program Organisasi Profit dan Non Profit

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Visi Misi, Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, Tujuan Oragnisasi Profit
dan Non Profit
1. Pengertian visi misi Organisasi Profit dan Non Profit

Kata visi berasal dari bahasa inggris, Vision yang berarti penglihatan, daya lihat,
pandangan, impian atau bayangan. Secara etimologis bisa juga pandangan disertai
pemikiran mendalam dan jernih yang menjangkau jauh kedepan. Visi mengandung arti
kemampuan untuk melihat pada inti persoalaan. Menurut Said Budairy, visi adalah
pernyataan cita-cita, bagaimana wujud masa depan, kelanjutan dari masa sekarang dan
berkaitan erat dengan masa lalu. Dengan demikian secara sederhana kata visi mengacu
kepada sebuah cita-cita, keinginan, angan-angan, hayalan dan impian ideal yang ingin
dicapai pada masa depan yang dirumuskan secara sederhana, singkat, padat dan jelas
namun mengandung makna yang luas, jauh dan penuh makna.

Dalam merumuskan visi harus menjawab pertanyaan “what do we want to


become?” Vision statement thinking about “what is our business in the future?”, or about
“our mission in the future, spoken or written today; it is a process of managing the present
from a stretching view of the future. Sehingga visi adalah pernyataan yang diucapkan
atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau ke
depan. Selain itu, the vision must be able to give strong sense of what are the areas of
business focus (Beyond the Boundary-D. Dtace, D. Dunphy), yang artinya visi harus
dapat memberi kepekaan yang kuat tentang area fokus bisnis.

Menurut Drohan (dalam Cardani,2000:1), “a vision statement pushes the


association toward some future goal or achievement”, sedangkan mission statement
diartikan sebagai, “guides current, critical, strategic decision making”. Menurut penulis
lain, Abraham (dalam Cardani, 2000:1), “a mission statement is an enduring statement
of purpose for an organization that identifies the scope it operations in product and market
terms, and reflects its values and priorities”. Selanjutnya dikatakan Abraham, perusahaan
besar maupun kecil memerlukan pernyataan misi sebagai sumber arah, sebagai kompas,
yang membuat para pekerja, pelanggan, juga pemilik saham mengetahui mengapa
mereka berada di situ dan mau menuju ke mana. Sedangkan menurut Stone (dalam
cardani, 2000:1), corporate mission statement …are the operational, ethical, and financial

6
guiding lights of companies. They are not simply mottoes or slogans; they articulates the
goals, dreams, behavior, culture, and strategies of companies”.

Misi merupakan sebuah guidelines yang lebih pragmatis dan konkrit yang dapat
dijadikan acuan pengembangan strategi dan aktivitas dalam lembaga atau organisasi.
Secara umum misi menurut Sharplin (1985) adalah „alasan keberadaan‟, misi sebagai
deskripsi tentang apa yang hendak dicapai dan untuk siapa. Sementara itu Pearce dan
Robinson (1988) menyebutkan bahwa misi organisasi disebutkan sebagai tujuan
fundamental dan unik yang menunjukkan perbedaan suatu organisasi dengan organisasi
lain yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan (scope) organisasinya. Bertitik tolak dari
pandangan tersebut misi adalah alasan bagi keberadaan sebuah organisasi, dalam hal ini
yaitu alasan keberadaan sekolah, karena itu sekolah sebagai organisasi memiliki
kebutuhan khusus untuk mengkomunikasikan misi dan mengartikulasikan tujuan, target
dan ukuran yang menjadi dasar penilaian kinerjanya.

Misi sekolah adalah aspirasi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, dan masyarakat sekolah lainnya yang akan dijadikan elemen fundamental
penyelenggaraan program sekolah dalam pandangan sekolah dengan alasan yang jelas
dan konsisten dengan nilainilai sekolah. Kotler (1987) mengatakan bahwa misi adalah
pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan
yang dapat ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang
dilayani, nilai-nilai yang dapat diperoleh, serta aspirasi dan cita-cita di masa depan.1

2. Keyakinan Dan Nilai Dasar Visi Dan Misi Organisasi Profit Atau Nonprofit
Menurut Cristopher Bart (dalam Cardani, 2000:1) pernyataan visi dan misi yang
baik menyajikan keunikan organisasi, alasan keberadaan, dan mendorong berbagai
stakeholder bergerak untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu pernyataan misi yang
baik memungkinkan pengalokasian sumber daya organisasi yang terfokus yang
mengharuskan organisasi untuk menyampaikan pertanyaan sulit yang ditujuakan
kepada dirinya sendiri: apa bisnis kita? Mengapa kita mesti ada? Apa yang ingin kita
capai?
Menurut Mary Campbell (2000:1), terdapat beberapa prinsip dasar yang mesti
diterapkan dalam setiap organisasi (bisnis). Tujuan, atau alasan keberadaan yang sering

1
Pramitha, D. (2017). Urgensi perumusan visi, misi dan nilai-nilai pada lembaga pendidikan Islam. Tarbawi:
Jurnal Studi Pendidikan Islami 1.1 (2017): 45-52.

7
disebut dengan misi atau visi, adalah salah satu di antara prinsip itu. Jika organisasi
berusaha dengan sungguh-sungguh berusaha untuk mencapai misinya maka ia akan
memiliki identitas organisasi. Jika sebuah bank umpamanya, menyatakan bahwa
misinya untuk “melayani kebutuhan finansial customernya”, namun jarang
memberikan pinjaman kepada customernya, maka pada bank tersebut telah terjadi
kesenjangan antara misi dan identitasnya.
Bagi Campbell, merumusakan pernyataan misi adalah, “is simply a matter of
expressing why you do what you do in 50 words or less”. Langkah awal untuk
membuatnya yaitu bekerjasama dengan para karyawan, customer, dan kelompok
lainnya untuk mengetahui sebera besar nilai produk yang dimiliki organisasi. Menurut
Campbell organisasi perlu pernyataan misi karena beberapa alasan. Pertama, to serve
as basis for making decisions. Jika organisasi tahu siapa dirinya, organisasi akan dengan
percaya diri membuat keputusan. Kedua, to unite your team. Dengan misi organisasi
memiliki alat pemersatu. Ketiga, misi sebagai daya tarik dan alat untuk memperhanakan
customer. Terakhir, pernyataan misi adalah untuk membentuk mitra sejati, karena misi
memperlihatkan komitmen sekaligus integritas organisasi. Menurut Bailey (dalam
Cardani, 2000:2) pernyataan visi yang dikembangkan dengan baik akan mendatangkan
beberapa keuntungan potensial bagi organisasi meliputi pemberian arah, fokus,
kebijakan, makna, tantangan, dan daya hidup (gairah).
Visi dan misi akan selalu memberi petunjuk kepada organisasi arah mana yang
harus ditempuh. Karena itu jalannya organisasi akan lebih pasti dan mengurangi
tindakan-tindakan coba-coba. Dengan visi dan misi yang baik organisasi juga diberi
kekuatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang fokus sehingga rangkaian kegiatan
yang dilakukannya berakumulasi pada hasil yang signifikan. Visi misi yang baik
memberikan batasan-batasan pembuatan kebijakan mengenai apa yang dapat dan tidak
dapat ditempuh oleh para pemimpin organisasi. Dengan demikian kesalahan membuat
kebijakan yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi akan jauh berkurang. Visi misi
yang baik akan memberikan makna terhadap apa yang dilakukan oleh orang-orang
dalam organisasi. Sebagaimana diketahui manusia yang menggerakkan organisasi pada
dasarnya bukan mesin. Mereka dapat bekerja sepenuh hati jika memahami apa makna
tindakan-tindakan itu bagi organisasi dan bagi keyakinan-keyakinan mereka sendiri.
Visi yang baik memberikan makna terhadap setiap tindakan yang mereka lakukan.
Selain itu, visi misi yang dikembangkan dengan benar memberikan tantangan
bagi setiap individu untuk berprestasi. Visi yang baik selalu menjadi inspirasi untuk

8
lahirnya ide-ide baru, temuan-temuan baru, dan hal-hal kreatif lainnya. Terakhir, visi
misi yang baik menghadirkan suasana organisasi yang kondusif untuk hadirnya
semangat hidup dan kegairahan berorganisasi. Suasana seperti ini akan mendorong
warga organisasi menjadi lebih produktif tanpa harus merasakan adanya tekanan.2

3. Tujuan Visi Dan Misi Organisasi Profit Dan Nonprofit


Menurut Hax dan Majluf, beberapa tujuan adanya visi dan misi pada organisasi profit
dan nonprofit antara lain:
a. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas
pokok;
b. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholder
(sumber daya manusia organisasi, konsumen/ citizen, pihak lain yang terkait; dan
c. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan
perkembangan. Pernyataan visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu
menjadi tema yang mempersatukan semua unit dalam organisasi, menjadi media
komunikasi dan motivasi semua pihak, serta sebagai sumber kreativitas dan inovasi
organisasi.3
B. Mendesain Visi Misi, Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, Tujuan Oragnisasi Profit
dan Non Profit
Mendesain visi, misi, keyakinan dasar, nilai dasar, tujuan organisasi profit dan
non-profit adalah proses penting dalam menentukan arah dan tujuan jangka panjang
organisasi. Visi, misi, keyakinan dasar, nilai dasar, dan tujuan yang jelas dapat membantu
organisasi dalam memfokuskan upaya dan sumber daya mereka pada tujuan yang sama
dan meningkatkan kinerja organisasi.4Berikut adalah pembahasan rinci tentang visi, misi,
keyakinan dasar, nilai dasar, dan tujuan organisasi profit dan non-profit:

1) Visi Organisasi
Visi adalah pernyataan tentang cita-cita organisasi yang ingin dicapai dalam
jangka panjang. Visi haruslah jelas, terukur, dan inspiratif sehingga dapat memotivasi

2
Hamdan, Y. (2001). Pernyataan visi dan misi perguruan tinggi MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan,
17(1), 90-103.
3
Pramitha, D. (2017). Urgensi perumusan visi, misi dan nilai-nilai pada lembaga pendidikan Islam. Tarbawi:
Jurnal Studi Pendidikan Islami 1.1 (2017): 45-52.
4
Aminudin, Nurfitri. Desain Visi dan Misi Perguruan Tinggi dalam Menyongsong Era Globalisasi. (Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 7, No. 2, 2018)

9
semua anggota organisasi untuk bekerja menuju tujuan yang sama. Contoh visi
organisasi:

 Visi Organisasi Profit: Menjadi perusahaan terbaik dalam industri kami


dan memberikan nilai tambah yang luar biasa bagi pelanggan kami.
 Visi Organisasi Non-Profit: Membangun masyarakat yang berdaya dan
berkeadilan melalui pendidikan, kesehatan, dan pengembangan
ekonomi.
2) Misi Organisasi
Misi adalah pernyataan tentang tujuan jangka pendek organisasi. Misi haruslah
terukur dan spesifik, sehingga dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan jangka
pendek mereka dengan lebih efektif. Contoh misi organisasi:
 Misi Organisasi Profit: Menyediakan produk berkualitas tinggi dan
layanan pelanggan yang terbaik untuk memuaskan kebutuhan dan
harapan pelanggan kami.
 Misi Organisasi Non-Profit: Memberikan akses pendidikan, kesehatan,
dan dukungan ekonomi untuk masyarakat yang membutuhkan, dengan
fokus pada anak-anak dan perempuan.
3) Keyakinan Dasar
Keyakinan dasar adalah prinsip-prinsip atau pandangan hidup yang dipegang
oleh organisasi dan membentuk landasan moral mereka. Keyakinan dasar dapat
membantu organisasi dalam menentukan keputusan strategis dan taktis. Contoh
keyakinan dasar organisasi:
 Keyakinan Dasar Organisasi Profit: Berkomitmen untuk memberikan
produk dan layanan berkualitas tinggi dengan integritas,
profesionalisme, dan tanggung jawab sosial yang kuat.
 Keyakinan Dasar Organisasi Non-Profit: Percaya bahwa setiap orang
berhak atas pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi yang
setara, dan berkomitmen untuk mencapai tujuan ini dengan adil dan
efektif.
4) Nilai Dasar
Nilai dasar adalah prinsip-prinsip atau norma-norma yang dipegang oleh
organisasi dan membentuk budaya organisasi mereka. Nilai dasar dapat membantu

10
organisasi dalam memperkuat identitas mereka dan memandu perilaku dan keputusan
karyawan. Contoh nilai dasar organisasi:

 Nilai Dasar Organisasi Profit: Keunggulan, Inovasi, Tanggung Jawab,


Integritas, dan Kolaborasi.
5) Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi adalah hasil konkret yang ingin dicapai oleh organisasi dalam
jangka waktu tertentu. Tujuan haruslah spesifik, terukur, terjangkau, relevan, dan terbatas
waktu. Contoh tujuan organisasi:5
 Tujuan Organisasi Profit: Meningkatkan penjualan sebesar 20% pada
tahun depan dengan memperluas pasar ke wilayah baru dan
meningkatkan kualitas produk.
 Tujuan Organisasi Non-Profit: Membangun 10 sekolah baru di daerah
terpencil dalam 5 tahun ke depan untuk meningkatkan akses pendidikan
bagi anak-anak yang kurang mampu.
C. Mendesain Rancangan Program Organisasi Profit dan Non Profit

Program-program pembangunan yang diinisiasi oleh lembaga pemerintahan


atau melalui lembaga swadaya/ non-goverment organization (NGO) telah banyak
dilakukan di Indonesia. Program-program ini dilakukan dalam upaya untuk mendorong
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mendirikan suatu organisasi yang bergerak
dalam pelayanan tidaklah mudah, acapkali program tersebut dinilai gagal atau tidak
sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.

Banyak faktor yang mempengaruhi ketidak berhasilan suatu program dalam


sebuah organisasi. Salah satu diantaranya adalah desain program yang tidak mencangkup
permasalahan kemasyarakatan yang ternyata lebih kompleks dibandingkan dengan apa
yang telah diprediksi. Dan akibatnya, organisasi tidak dapat memenuhi target yang
dicapai dan visi dan misi yang diharapkan tidak terpenuhi.

Adanya program yang baik dan perencanaan yang matang menunjukkan tingkat
efektifitas, profesionalisme dan komitmen yang kuat dari suatu organisasi. Sehingga
program tersebut dapat meyakinkan para donatur, komunitas hingga pemerintah untuk

5
Suryanto Aris, Desain Visi Misi Organisasi yang Berkelanjutan dalam Perspektif Manajemen Strategi. (Jurnal
Bisnis dan Manajemen, Vol. 8, No. 1, 2017)

11
berinvestasi dalam berbagai aspek yang berpengaruh pada peningkatan kinerja suatu
organisasi. Suatu program kerja yang baik akan memberikan panduan secara efektif
dalam penggunan sumber daya baik itu manusia, material, keuangan, hingga manajemen
risiko dan jangka waktu sehingga dapat mengontrol dan mengevaluasi berbagai
kemajuan sesuai dengan target yang diharapkan.

Sebelum mendesain sebuah program dalam suatu organisasi, perlu diketahui


bahwa suatu program selalu mempunyai suatu siklus yang dikenal dengan istilah Life
Cycle of Management. Siklus ini bersifat berulang dalam pelaksaanan, pengelolaan,
hingga berakhirnya suatu program, sebagai berikut:

1) Starting a Project Step


2) Initiating a Project Step
3) Runing a Project (Execution and Control)
4) Close Out

Dengan memahami siklus manajemen dalam suatu program organisasi ini, kita
dapat membuat perencanaan yang disesuaikan dengan jenis program yang akan
dilakukan, termasuk probabilitas/kemungkinan terjadinya kegagalan dan
konsekuensinya. Desain program merupakan langkah awal untuk menganalisis situasi,
merencanakan strategi dan struktur, serta menghasilkan persiapan rencana kerja yang
matang

Berikut merupakan langkah-langkah untuk membuat desain program dalam


sebuah organisasi, yaitu:

1. Identifikasi Program (Program Identification) Langkah pertama dalam


mendesain suatu program adalah dengan mengidentifikasi program yang
dikenal dengan istilah metode analisis situasi. Metode ini terdiri beberapa
analisis yang memungkinkan untuk mengembangkan ide utama program.
Sehingga dapat dibentuk kerangka skala prioritas untuk target program
organisasi bahkan untuk perencanaan jangka panjang. Secara singkat, analisis
situasi bertujuan untuk memecahkan permasalahan tertentu dengan
memperhatikan berbagai aspek seperti memahami kondisi yang ada di
lapangan, masalah yang harus dibenahi, penyebab dan konsekuensi, siapa saja
yang terlibat, dan hal-hal lain yang mempengaruhi masalah tersebut.

12
2. Formulasi Program (Program Formulation) Langkah selanjutnya adalah
formulasi program, langkah ini didasarkan pada pemahaman yang diperoleh
selama analisis situasi. Formulasi program menggambarkan kerangka konsep
yang jelas dan terorganisir meliputi hal apa saja yang harus dicapai, bagaimana
hal itu dapat dicapai, sumber daya apa saja yang harus tersedia, dan jangka
waktu pelaksanaanya.
3. Perencanaan Kerja (Implementation Planning) Dalam pembuatan desain
program, rencana kerja (implementation planning) mutlak diperlukan. Hal ini
menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana, dapat
dipantau, dan dapat dipertanggungjawabkan dari sisi jadwal pelaksanaan,
mencantumkan sumber daya yang diperlukan, dan anggaran biaya yang akan
dikeluarkan. Rencana kerja biasanya disesuaikan sebelum pelaksanaan program
dan selama pelaksanaan program.
4. Perencanaan Monitoring dan Evaluasi (Planning of Monitoring and Evaluation)
Langkah terakhir dalam pembuatan desain program pada suatu organisasi
adalah Monitoring dan Evaluasi. Secara singkat, monitoring adalah metode
untuk membandingkan rencana awal dengan apa yang sebenarnya terjadi
selama pelaksanaan program. Hal ini dibuktikan dengan melihat kemajuan pada
setiap tingkat dari kerangka konsep berupa perbandingan, pengukuran,
verifikasi, dan tindakan untuk program yang dilakukan. Sedangkan evaluasi
merupakan tes untuk menilai penting atau tidaknya suatu program yang
dilakukan dengan memperhatikan efisiensi, efektivitas, dampak, hingga
keberlanjutan dan relevansi dari program yang dilaksanakan. 6

Pengenalan hal dasar dalam pembuatan desain program organisasi ini


diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan rencana pelaksanaan program kerja
secara efektif. Adanya rencana yang matang dan jelas diperlukan oleh organisasi untuk
mendukung keberhasilan visi dan misi, beserta tujuan organisasi tersebut sehingga
memberi nilai yang positif sebagai agent of change untuk kesejahteraan masyarakat.

6
Khusuma, Ari. Mengenal Desain Program dalam Sebuah Organisasi.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Visi adalah gambaran masa depan yang diinginkan oleh organisasi, sedangkan misi
adalah tindakan atau strategi yang dilakukan untuk mencapai visi tersebut. Keyakinan
dasar dan nilai dasar merupakan prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam menjalankan
visi dan misi organisasi. Pada organisasi profit dalam bidang pendidikan, tujuan utama
adalah untuk mencapai keuntungan finansial. Namun, organisasi profit tetap harus
memperhatikan kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa agar dapat memberikan
keuntungan jangka panjang bagi organisasi. Sedangkan pada organisasi non-profit dalam
bidang pendidikan, tujuan utama adalah memberikan pelayanan atau manfaat yang
terbaik bagi siswa dan masyarakat tanpa memperhatikan keuntungan finansial. Oleh
karena itu, organisasi non-profit harus memperhatikan kualitas pendidikan yang
diberikan kepada siswa dan memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai. Dalam hal ini,
nilai dasar seperti kejujuran, integritas, inovasi, keberagaman, dan kepedulian terhadap
siswa dan masyarakat harus dijunjung tinggi dan dijadikan dasar dalam menjalankan visi
dan misi organisasi baik profit maupun non-profit dalam bidang pendidikan.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna baik dalam segi isi
materiataupun yang lainnya maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik & saran
dari pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Pramitha, D. (2017). Urgensi perumusan visi, misi dan nilai-nilai pada lembaga
pendidikan Islam. Tarbawi: Jurnal Studi Pendidikan Islami 1.1 (2017): 45-52.
Hamdan, Y. (2001). Pernyataan visi dan misi perguruan tinggi MIMBAR: Jurnal Sosial
dan Pembangunan, 17(1), 90-103.
Pramitha, D. (2017). Urgensi perumusan visi, misi dan nilai-nilai pada lembaga
pendidikan Islam. Tarbawi: Jurnal Studi Pendidikan Islami 1.1 (2017): 45-52
Aminudin, Nurfitri. Desain Visi dan Misi Perguruan Tinggi dalam Menyongsong Era
Globalisasi. (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 7, No. 2, 2018)
Suryanto Aris, Desain Visi Misi Organisasi yang Berkelanjutan dalam Perspektif
Manajemen Strategi. (Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 8, No. 1, 2017)
Khusuma, Ari. Mengenal Desain Program dalam Sebuah Organisasi.

15

Anda mungkin juga menyukai