Emosi
Emosi pula bermaksud perasaan jiwa, gerak hati, tindak balas fisiologi dan
penyataan emosi. Contoh emosi ialah gembira, sedih, takut, marah, malu
dan lain-lain. Dalam perkembangan kanak-kanak, hal ini penting untuk
mengetahui kepelbagaian tahap emosi anak dalam menerima interaksi dan
komunikasinya dalam kehidupan harian.
Maksud Sosio-emosi
Perkembangan Sosio-emosi amat ditekankan untuk kanak-kanak bagi
memberi mereka pemahaman hubungan sosial dengan individu-individu di
persekitaran mereka. Ini secara tidak langsung membentuk personaliti anak
sepanjang mereka membesar dan mencapai umur dewasa. Ahli
psikologi Erik Erikson telah membahagikan perkembangan
psikososial kepada 8 peringkat namun kita akan merungkai sehingga
peringkat 6 sahaja iaitu sehingga anak berumur 18 tahun.
Semua ini berkait rapat dengan cara anak membuat keputusan sendiri untuk
memenuhi kehendaknya. Keputusan tersebut akan membawa kepada
penilaian dari anak itu sendiri sama ada ia adalah keputusan yang baik atau
buruk. Jika keputusan baik, ia akan memberi kesan positif terhadap emosi
mereka, jika ia keputusan buruk, ia akan memberi kesan negatif kepada
emosi mereka.
Peringkat 4: Industri vs Rendah Diri (6 –
11Tahun)
Peringkat keempat ini penting untuk anak-anak membina sifat keyakinan
diri. Anak berada di sekolah dan belajar bersosial, menerima pujian dan
mula untuk melakukan perkara yang melibatkan perhatian seperti membaca,
menulis, melukis dan menyelesaikan masalah.
Kekeliruan pula adalah rasa tidak yakin sama ada mengenal diri sendiri atau
tidak dan tidak tahu untuk menyesuaikan diri dalam kelompok sosial. Anak
akan sering rasa kecewa dengan diri sendiri dan keliru dengan tempat diri
dalam masyarakat.
Kesimpulan
Perkembangan sosio-emosi anak ialah kebolehan anak untuk bersosial
dengan orang orang lain, dalam masyarakat dan diri sendiri berdasarkan
peringkat perkembangan psikososial. Kita sebagai ibubapa perlu
mengenalpasti perkembangan sosio-emosi anak supaya anak dapat
membesar dalam persekitaran yang positif bagi membina keyakinan diri
anak dan kebolehan mereka menyesuaikan diri dalam masyarakat
Matilda merupakan film bergenre komedi fantasi asal Amerika yang dirilis pada tahun
1996.
Film ini disutradarai oleh Danny DeVito, yang juga diproduksi bersama Michael
Shamberg, Stacey Sher, dan Lucy Dahl.
Denny DeVito ikut berperan bersama sang istri yaitu Rhea Perlman.
Keduanya melakoni peran sebagai orangtua Matilda, yaitu Harry Wormwood dan
Zinnia Wormwood.
Film ini ditulis oleh Nicholas Kazan dan Robin Swicord.
Matilda dibuat berdasarkan novel karya Roald Dahl dengan judul yang sama.
Film ini dibintangi oleh Mara Wilson, DeVito, Rhea Perlman, Embeth Davidtz, dan
Pam Ferris.
Matilda bercerita tentang seorang anak jenius bernama Matilda, yang mampu
menggunakan telekinesis untuk berurusan dengan orang tuanya, yang tidak
menghargai pendidikan.
Ia pun juga menggunakan kekuatannya untuk melawan Agatha Trunchbull, kepala
sekolah, yang menindas dari Sekolah Dasar Hall Crunchem.
Matilda adalah seorang anak yang lahir di lingkungan keluarga yang buruk dalam
mengurus anak.
Keluarga Wormwood tak menyadari bahwa mereka telah dianugerahi seorang putri
yang begitu istimewa.
Meski begitu, mereka sepertinya memang terlalu acuh untuk menyadari kelebihan
yang ada pada putri mereka.
Padahal Matilda telah menunjukan perkembangan yang jauh lebih cepat dari anak
seumurannya.
Sayangnya hal tersebut selalu luput dari pandangan orangtuanya bahkan tak acuh.
Sangat disayangkan anak seperti dirinya harus terlahir di lingkungan keluarga yang
seperti itu.
Ayahnya adalah seorang penipu yang menjual mobil bodong.
Beruntung dibalik tubuh kecilnya, Matilda memiliki pemikiran yang jauh melebihi
anak seumurannya.
Di usia yang terbilang masih sangat kecil, ia memiliki pemikiran yang sangat kritis
dalam membedakan mana yang salah dan benar.
Ia pun memiliki kemampuan untuk menolak terbawa dalam didikan jelek
orangtuanya.
Selain itu dibalik kejeniusannya, Matilda memiliki kemampuan telekinesis yang
mungkin ia dapatkan karena terlalu jenius.
Pada suatu hari, Matilda dimasukan ke SD Crunchem Hall yang dikepalai oleh
Agatha Trunchbull.
Ketimbang kepala sekolah, penampilan Nona Trunchbull lebih mirip sosok sipir
penjara wanita yang sangar.
Meski mengepalai sekolah dasar yang didominasi oleh anak-anak rentang usia 6
hingga 12 tahun, Agatha sebenarnya begitu membenci anak-anak.
Sekolah yang dibinanya jauh dari kesan menyenangkan untuk anak umur segitu.
Ia tak segan menghukum anak-anak yang dianggap menyebalkan olehnya.
Di tengah suasana sekolah yang begitu mencekam, Jennifer Honey selaku wali
kelas Matilda hadir memberi suasana hangat ke dalam kelas.
Nona Honey menyadari kejeniusan Matilda saat gadis kecil itu mampu menghitung di
luar kepala.
Dibalik sosok lembut Nona Honey tersimpan pula masa kecil yang kelam antara
dirinya dengan Nona Trunchbull.
Persamaan nasib yang dialami Nona Honey membuatnya begitu peduli
terhadap Matilda.
Ia pun akhirnya berjuang untuk mengambil hak asuh Matilda.
Matilda Wormwood adalah seorang jenius, tetapi orang tuanya, Harry dan Zinnia, dan
saudaranya Michael mengabaikan dan memperlakukannya dengan buruk. Sejak bayi,
Matilda telah menunjukkan kemampuan belajar yang luar biasa dan mengembangkan
rasa kemandirian yang kuat karena dia sering ditinggal sendirian di rumah setiap hari
ketika ayahnya sedang bekerja, ibunya bermain bingo, dan Michael di sekolah. Untuk
menghabiskan waktu, Matilda mempelajari rute ke perpustakaan umum untuk
membaca buku dan menemukan hiburan di dunia fantasi yang disediakan buku-buku
itu.
Pada usia enam setengah tahun, Matilda mulai kehilangan kesabaran dengan orang
tuanya. Dia kemudian menyatakan keinginannya untuk bersekolah, namun orang
tuanya menolak dengan terang-terangan dan menghinanya. Sebagai balasan atas
ayahnya yang terus menerus mencaci-makinya, dia memutuskan untuk menghukum
ayahnya beberapa kali, pertama dengan menambahkan hidrogen peroksida ke tonik
rambut ayahnya untuk mengubah rambutnya menjadi pirang yang tidak sehat, dan
kemudian menempelkan topinya ke kepalanya setelah mengetahui kecurangan yang
dilakukan ayahnya dalam bisnis mobilnya. Secara kebetulan, hal-hal sial pun mulai
terjadi di sekitar Harry ketika Matilda marah kepadanya. Sebagai contoh, ketika
Matilda sedang membaca salinan buku yang dipinjamnya dari perpustakaan Moby-
Dick (yang Harry anggap jorok karena judulnya), Harry pun merobek buku tersebut
dan memaksanya menonton televisi sebagai gantinya, amarahnya yang meningkat
menyebabkan televisi tersebut tiba-tiba meledak.
Tidak lama berselang, Harry pun akhirnya mengalah dan membiarkan Matilda pergi
ke sekolah setelah menjual mobil ke Agatha Trunchbull, kepala sekolah yang kejam
dari sekolah dasar yang kumuh, Crunchem Hall. Di sana, Matilda berteman dengan
beberapa anak dan menyaksikan sifat kasar Trunchbull juga hukumannya yang terlalu
keras terhadap para siswa yang melanggar peraturannya. Syukurlah, guru Matilda,
Jennifer Honey, adalah seorang wanita baik yang mencintai murid-murid di kelasnya
dan langsung menyukai sifat Matilda yang lembut dan rendah hati selain karena
kejeniusannya yang luar biasa. Dia meminta kepada Trunchbull agar Matilda
dipindahkan ke kelas yang lebih tinggi, tetapi Trunchbull menolak. Malam itu, Ibu
Honey mengunjungi keluarga Wormwood untuk memberi tahu mereka tentang
kejeniusan Matilda dan menyarankan agar ia ditempatkan di kelas tingkat yang lebih
tinggi. Namun, keluarga Wormwoods mengusir Ibu Honey dan mencibir gagasannya
soal putri mereka yang cukup pintar untuk kuliah. Sementara itu, Matilda menyadari
ternyata keluarganya ada di bawah pengawasan dua agen FBI yang bernama Bob dan
Bill dikarenakan ayahnya yang melakukan transaksi ilegal, tapi orang tuanya menolak
mempercayainya karena kedua agen tersebut telah membodohi Zinnia dengan
mengatakan bahwa mereka adalah penjual perahu motor dan Harry beranggapan
bahwa Zinnia sedang berselingkuh darinya dengan dua pria.
FBI akhirnya menemukan cukup bukti untuk menuntut Harry dan keluarga
Wormwood pun bersiap untuk melarikan diri ke Guam. Mereka mampir ke rumah Ibu
Honey untuk menjemput Matilda, tetapi dia menolak untuk pergi bersama mereka dan
menyarankan Ibu Honey untuk mengadopsinya. Pada saat itu, Zinnia dengan penuh
sesal meratapi ketidakpahamannya akan putrinya dan menyesal karena dia tidak
memperlakukannya lebih baik. Dia pun menandatangani surat adopsi yang telah
disimpan Matilda sejak dia masih kecil, dan meyakinkan Harry untuk
menandatanganinya juga. Mereka melarikan diri dan Matilda menjalani kehidupan
yang bahagia dengan Ibu Honey, yang menjadi kepala sekolah baru Crunchem Hall.
Matilda akhirnya masuk ke kelas tingkat yang lebih tinggi, dan sekarang tidak pernah,
hampir tidak pernah, menggunakan kekuatan telekinesisnya.