Anda di halaman 1dari 15

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR”

DOSEN PENGAMPU
RESTU NABILA, M.Ed.

DISUSUN
OLEH:

KELOMPOK 7
JIHAN RIZAL (212410319)
JULPIKAR (212410080)
FITRIA SAHRUL PUTRI (2I2410110)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM IAU
T.A. 2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN ...................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan .........................................................................................5

BAB II: PEMBAHASAN ....................................................................................................6


A. Pengertian belajar dan pembelajaran.............................................................6
B. Apa ciri-ciri belajar ..........................................................................................7
C. faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran ....................8
D. Apa prinsip-prinsip belajar..............................................................................11

BAB III: PENUTUP ............................................................................................................14


A. Kesimpulan ........................................................................................................14
B. Saran-Saran .......................................................................................................14

DAFTAR KEPUSTAKAAN ...............................................................................................15

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah melimpahkan

rahmatnya kepada kami sehingga bisa menyelesaikan makalah ini, sholawat dan salam

semoga selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW., makalah kami membahas tentang

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar”. Makalah ini dapat kami selesaikan melalui

studi kepustakaaan yang kami ambil dari berbagai sumber yang terperinci baik dari buku dan

jurnal-jurnal yang ada . Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu ibu Restu

Nabila, M.Ed. yang telah memberikan tugas ini kepada kami, selanjutnya kami ucapkan

terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Demikian makalah ini kami sajikan semoga dapat menambah wawasan serta pengetahuan

pembaca, makalah ini kami buat semaksimal mungkin sehingga kami yakin makalah yang

kami selesaikan ini sesuai dengan apa yang telah diberikan, sekian dan terimakasih.

Pekanbaru, 20 Maret 2023


Penulis,

Tim Penyusun Kelompok 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya berfungsi untuk membantu peserta didik dalam

pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karateristik

pribadinya kearah yang positif, baik bagi diri maupun lingkungannya. Proses pendidikan

agaknya tidak luput dari beberapa aktivitas diantaranya adalah belajar dan pembelajaran.

Pentingnya belajar dan pembelajaran untuk menjadikan insan yang kamil ditunjukkan

dari beberapa ayat dalam al-Qur’an yang menjelaskan pentingya belajar salah satunya

terdapat dalam al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5 selain itu terdapat beberapa hadits Nabi

Muhammad saw. yang juga membahas tentang pentingnya belajar.

Proses belajar banyak yang mempengaruhinya, secara umum dapat digolongkan

menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstren, faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan

Yakni, faktor intern dan faktor ekstren. Adapun faktor intern yaitu faktor yang ada dalam

diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstren adalah faktor yang ada di luar

individu.

B. Rumusan Masalah

Berikut ada beberapa Rumusan masalah yang kami bahas :

1. Apa pengertian belajar dan pembelajaran?

2. Apa ciri-ciri belajar?

3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran?

4. Apa prinsip-prinsip belajar?

4
C. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan masalah yang kami bahas :

1. Menjelaskan pengertian belajar dan pembelajaran.

2. Menjelaskan ciri-ciri belajar.

3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran.

4. Menjelaskan prinsip-prinsip belajar.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar Dan Pembelajaran

Pengertian Belajar Secara etimologis dalam kamus besar bahasa Indonesia, belajar

memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Dalam al- Qur’an banyak

ayat yang menunjukkan aktivitas belajar, di antaranya surat an-Nahl ayat 78:
ۡ ۡ
‫صـَٰر َوٱۡلَفـَِّد َة لَ َعله ُك ۡم‬ ۡ ‫ون أُمهـتِّ ُك ۡم ََل تـ ۡعلمون ش ۡي ً۬ٔـا وجعل لَ ُكم ٱلس ۡمع و ۡٱۡل‬
‫َب‬ ِّ ُ‫ٱَّلل أ َۡخرج ُكم ِّم ۢن بط‬
َ ََ ‫ه‬ ُ َ ََ َ َ َ ُ َ َ ٰ َ ‫ه‬ ُ َ َ ُ‫َو ه‬
ۡ
)٧٨( ‫تَش ُك ُرو َن‬
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui

sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu

bersyukur” (QS An-Nahl 14: 78).

Setiawan (2019) mengemukakan defenisi belajar menurut para ahli sebagai berikut:

a. Daryanto (2009:2) mengemukakan bahwa belajar sebagai suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan

lingkungnnya.

b. Suyono & Hariyanto (2014: 9) belajar merujuk kepada suatu proses perubahan

perilaku atau pribadi atau perubahan struktur kognitif seseorang berdasarkan praktik

atau pengalaman tertentu hasil interaksi aktifnya dengan lingkungan dan sumber-

sumber pembelajaran yang ada di sekitarnya.

c. M. Ngalim Purwanto (2014: 85) belajar merupakan suatu perubahan yang bersifat

internal dan relatif mantap dalam tingkah laku melalui latihan atau pengalaman yang

menyangkut aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.

d. Sanjaya Wina (2008: 229) belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan

6
perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek

pengetahuan, sikap, maupun psikomotor.

e. Winaputra, dkk (2007: 19) belajar adalah perubahan perilaku pada individu sebagai

buah dari pengalaman atau interasi fisik yang mana akan menghasilkan perubahan

yang bersifat relatif menetap.

Belajar merupakan aktivitas mental untuk memperoleh perubahan tingkah laku positif

melalui latihan atau pengalaman dan menyangkut aspek kepribadian. Belajar menjadi

suatu hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari, bahkan belajar dapat terjadi dimana

pun dan kapan pun, tetapi masih saja ada orang yang menyalah artikan belajar sebagai

suatu kegiatan yang bersifat umum (Setiawan, 2019).

B. Ciri-Ciri Belajar

Berbagai definisi tentang belajar sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya,

membawa kita pada batasan mengenai belajar, sesuatu yang menjadi ciri-ciri belajar.

Belajar jelas berbeda dengan kematangan. Belajar juga berbeda dengan perubahan fisik

dan mental. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku dan hasilnya relatif

menetap. Ciri-ciri belajar tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut.

a. Belajar berbeda dengan kematangan Pertumbuhan juga menyebabkan perubahan

tingkah laku. Bila tingkah laku berubah secara wajar tanpa adanya pengaruh latihan,

maka dikatakan bahwa dikatakan bahwa itu berkat kematangan (maturation), bukan

karena belajar. Proses perubahan tersebut terjadi karena pertumbuhan dan

perkembangan organisme-organisme secara fisiologis. Perubahan dalam sifat-sifat

fisik, misalnya tinggi dan berat badan tidak termasuk dalam belajar. Berjalan dan

berbicara pada manusia umumnya lebih banyak disebabkan oleh kematangan daripada

7
belajar. Namun demikian, seringkali terjadi interaksi yang cukup rumit antara

kematangan dan belajar dalam mengubah tingkah laku, misalnya dalam hal berbicara.

Setiap anak akan mengalami kematangan dalam berbicara, tetapi berkat pengaruh

percakapan keluarga atau orang-orang di lingkungannya anak dapat berbicara lebih

cepat, tepat waktu, atau agak terlambat.

b. Belajar berbeda dengan perubahan fisik dan mental Perubahan fisik dan mental juga

dapat menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku. Kondisi kelelahan mental,

stress, konsentrasi menurun, jenuh, dan galau dapat menyebabkan terjadinya

perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut tidak termasuk dalam belajar

karena bukan merupakan suatu hasil dari latihan dan pengalaman. Batasan tentang

pengalaman dan latihan inilah yang penting untuk dipahami sehingga kita bisa melihat

perubahan tingkah laku manakah yang sebenarnya merupakan akibat dari belajar.

c. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku dan hasilnya relatif menetap

Belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku yang relatif menetap (mantap) dan

sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Tingkah laku itu berupa performance

yang nyata dan dapat diamati. Tentu saja, perubahan akibat belajar itu membutuhkan

waktu. Apabila kita ingin melihat perubahan tingkah laku tersebut maka kita dapat

membandingkan cara seseorang bertingkah laku pada waktu A dengan caranya

bertingkah laku pada waktu B tetapi dalam suasana yang sama. Apabila tingkah laku

seseorang dalam suasana yang serupa itu berbeda, maka dapat dikatakan telah terjadi

"belajar" (Moshinsky, 2016).

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Dan Pembelajaran

Pada dasarnya belajar dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Seperti kita ketahui bersama bahwa faktor internal tentunya kaitanya

8
dengan dalam diri sedangkan ekternal kaitanya dengan hal luar. Berikut ini akan

dijelaskan secara detail mengenai dua faktor tersebut.

1. Faktor Internal Faktor internal yaitu faktor yang kaitannya dengan diri pribadi orang

tersebut selaku orang yang sedang belajar. Faktor internal tersebut menyangkut tiga

komponen utama yaitu jasmaniah, psikologis dan faktor kelelahan.

Faktor jasmaniah mencakup (1) kesehatan. Sehat merupakan kondisi dimana

seseorang terhindar atau bebas dari segala macam penyakit. Kesehatan akan sangat

berpengaruh terhadap belajar seseorang, bila dalam kondisi sehat tentunya orang

tersebut akan mampu dan sanggup dalam mengikuti proses belajar dengan baik,

berbeda dengan orang dalam keadaan tidak sehat. Tentunya dalam kegiatan belajar

akan banyak mengalami kendala karena penyakit yang sedang di deritanya. (2) cacat

tubuh. Cacat tubuh merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki bagian tubuh

yang kurang sempurna, dan cacat tubuh terjadi bisa karena kecelakaan ataupun

memang bawaan dari lahir. Cacat dapat berupa bentuk buta, tuli, patah bagian

tubuhnya, lumpuh, dll. Cacat yang dialami seseorang akan berpengaruh dan

mengganggu dalam belajar seseorang. Dan bila kecacatan memang dimiliki oleh

seseorang harapanya bisa mengikuti belajar pada lembaga yang sesuai dengan

kekurangan yang dimilikinya.

Faktor psikologis, Psikologis kaitannya dengan (1) intelegensi (kecakapan

menghadapi, menyesuaikan situasi baru dengan cara efektif, mengunakan konsep

abstrak secara efektif dan mengetahui relasi dan mepelajarinya dengan cepat), (2)

perhatian sebagai keaktifan jiwa (suatu objek) yang dipertinggi, (3) minat sebagai

kecenderungan seseorang untuk tetap memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan, kegiatan tersebut disenangi dan diperhatikan secara kontinyu, (4) bakat

(aptitude) adalah kemampuan untuk belajar, dan kemampuan akan terealisasi menjadi

9
kecakapan nyata setelah belajar. (5) motiv kaitannya dengan tujuan, dimana tujuan

terbentuk karena adanya dorongan. (6) kematangan merupakan suatu tingkat

perkembangan seseorang dimana bagian tubuhnya siap untuk melaksanakan

kecakapan baru. (7) Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi reaksi. Kesediaan

terkait dengan kematangan, dan ketika matang maka akan siap melaksanakan

kecakapan tertentu.

Faktor kelelahan, Kelelahan yang dialami seseorang adalah suatu hal yang

wwajar terjadi. Kelelahan dalam diri seseorang terbagi atas dua yaitu kelelehan

jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terjadi ketika ada suatu kekacauan

sistem pembakaran dalam tubuh seseorang sehingga peredaraan darahnya tidal lancar,

sedangkan kelelahan rohani dapat terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan

sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan menghilang (Setiawan, 2019).

2. Faktor eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu

tersebut. Faktor eksernal yang berpengaruh terhadap belajar terdiri atas faktor

keluarga, sekolah dan masyarakat.

Faktor keluarga, Keluarga merupakan tempat pertama dimana seorang anak

mulai belajar. Keluarga mempunyai peranan dan pengaruh yang sangat penting dalam

membentuk belajar dari seornang anak. Berikut pengaruh keluarga dalam belajar (1)

cara orang tua mendidik, (2) relasi antar anggota keluarga, (3) suasana rumah, (4)

keadaan ekonomi keluarga, (5) pengertian orang tua, dan (6) latar belakang

kebudayaan (tingkat pendidikan dan kebiasaan dari keluarga).

Faktor sekolah, Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi untuk

membantu peserta didik mendapatkan pendidikan sesuai dengan perkembangannya.

Dalam pendidikan tentunya tidak terlepas dari proses belajar. Belajar sebagai salah

satu kegiatan yang terstruktur dalam pendidikan. Berikut beberapa hal yang

10
mempengaruhi belajar, diantaranya yaitu: (1) metode mengajar, (2) kurikulum

(sejumlah kegiatan yang diberikan kepada peserta didik), (3) hubungan guru dengan

siswa, (4) hubungan peserta didik dengan guru, (5) disiplin sekolah, (6) alat

pengajaran, (7) warktu sekolah, (8) standar pelajaran di atas ukuran, (9) keadaan

bangunan, (10) metode belajar, (11) tugas rumah.

Faktor masyarakat, Masyarakat merupakan salah satu faktor luar yang

berpengaruh terhadap belajar. Berikut faktor-faktor yang berpengaruh diantaranya

yaitu: (1) kegiatan peserta didik dalam masyarakat (mengikuti kegiatan masyarakat

berdampak baik tetapi bila terlalu banyak akan mengganggu belajar), (2) media massa

(bioskop, TV, radio, majalah, buku, dll), (3) bentuk kehidupan masyarakat (beragama,

jujur, tidak terpelajar, penjudi, pencuri, dsb) (Setiawan, 2019).

D. Prinsip-Prinsip Belajar

Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak

dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan prinsip-prinsip belajar dan

pembelajaran tertentu agar bisa bertindak secara tepat. Prinsip belajar dan pembelajaran

diharapkan menentukan langkah demi langkah yang bisa memberi arah prioritas- prioritas

dalam tindakan guru.

Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat mengungkap batas-

batas kemungkinan dalam pembelajaran dalam melaksanakan pengajaran, pengetahuan

dan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran dapat membantu guru dalam memilih

tindakan yang tepat. Selain itu dengan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran ia

memiliki dan mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan

belajar peserta didik secara efektif dan efesien (Muis, 2013).

1. Prinsip Kesiapan (Readiness)

11
Proses belajar di-pengaruhi kesiapanpeserta didik, yang dimaksud dengan ke-

siapan atau readiness ialah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar.

Berkenaan dengan hal itu terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk

suatu tugas khusus. Seseorang peserta didik yang belum siap untuk melaksanakan

suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa. Yang

termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar

belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-

faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.

2. Prinsip Motivasi (Motivation)

Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi

adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah

kegiatan itu dan memelihara ke-sungguhan.

3. Prinsip Persepsi dan keaktifan

Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaimana ia memahami

situasi. Persepsi adalah interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu

melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini

mem-pengaruhi perilaku individu. Seseorang guru akan dapat memahami peserta

didiknya lebih baik bila ia peka terhadap bagaimana cara se-seorang melihat suatu

situasi tertentu.

4. Prinsip Tujuan dan keterlibatan langsung

Tujuan harus ter-gambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh para pelajar

pada saat proses belajar terjadi. Tujuan ialah sasaran khusus yang hendak dicapai

oleh seseorang. Prinsip keterlibatan langsung merupakan hal yang penting dalam

pembelajaran.

5. Prinsip Perbedaan Individual

12
Proses belajar bercorak ragam bagi setiap orang. Proses pengajaran

seyogianya memperhatikan perbedaan indiviadual dalam kelas sehingga dapat

memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar yang setinggi- tingginya.

6. Prinsip Belajar Kognitif

Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan.Belajar

kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah,

dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya mem- bentuk perilaku

baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi me-rupakan aktivitas mental

yang berkaitan dengan proses belajar kognitif.

7. Prinsip Belajar Afektif

Proses belajar afektif seseorang menentukn bagaimana ia meng-hubungkan

dirinya dengan pengalaman baru.Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan,

minat dan sikap. Dalam banyak hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar

afektif.

8. Proses Belajar Psikomotor

Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu

mengendalikan aktivitas ragawinya. Belajar psikomotor mengandung aspek

mental dan fisik.

9. Prinsip Pengulangan, Balikan, Penguatan dan Evaluasi.

Prinsip pembelajaran yang menekankan penting-nya pengulangan yang

barangkali paling tua seperti yang dikemukakan oleh teori psikologi daya.

Menurut teori ini bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia

yang terdiri dari daya mengamat, menangkap, mengingat, menghayal, merasakan,

berpikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya

tersebut akan berkembang.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Belajar merupakan aktivitas mental untuk memperoleh perubahan tingkah laku

positif melalui latihan atau pengalaman dan menyangkut aspek kepribadian. Belajar

menjadi suatu hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari, bahkan belajar dapat

terjadi dimana pun dan kapan pun, tetapi masih saja ada orang yang menyalah artikan

belajar sebagai suatu kegiatan yang bersifat umum. Ciri-ciri belajar yaitu perubahan

tingkah laku, perubahan fisik dan mental dan belajar berhubungan dengan perubahan

tingkah laku dan hasilnya relatif menetap. Adapun faktor yang mempengaruhi belajar

ada dua yaitu faktor internal dan eksternal, serta prinsip-prinsip belajar terbagi lagi

menjadi bebrapa sehingga untuk tercapainya tujuan pembelajaran maka diharapkan

kita mengetahui prinsip-prinsip tersebut.

.
B. Saran-Saran

Dengan selesainya makalah ini penulis berharap dapat menambah wawasan

dan pengetahuan baik penulis maunpyn pembaca, penulis masih menyadari banyak

kekurangan dalam makalah ini sehingga penulis mengharapkan saran dari para

pembaca.

14
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Moshinsky, M. (2016). Belajar dan Pembelajaran. In Nucl. Phys. (Vol. 13, Issue 1).
Muis, A. A. (2013). Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran. Istiqra: Jurnal Pendidikan
Dan Pemikiran Islam, I(1), 29–30.
Setiawan, A. (2019). Belajar Dan Pembelajaran Tujuan Belajar Dan Pembelajaran. Book,
09(02), 193–210. https://www.coursehero.com/file/52663366/Belajar-dan-
Pembelajaran1-convertedpdf/
Silviana Nur Faizah. (2017). Hakikat Belajar dan Pembelajaran. At-Thullab: Jurnal
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Volume, 1(2).

15

Anda mungkin juga menyukai