Anda di halaman 1dari 4

‫أساس املنطق‬

)‫(املحارضات الثانية‬

‫جنس‬ ّ ِ ‫َذ‬
‫ات‬ ِّ‫ك‬
‫ُّل‬ ‫مفرد‬ ‫أقسام اللفظ‬

‫ن َْوع‬

‫َخاص‬ ‫َف ْصل‬ ‫ُج ْزئِ ّي‬ ‫ُم َؤ َّلف‬

‫ض‬ ِ
‫َعام‬ ‫العرض الالزم‬ ّ ‫َع َر‬

‫َخاص‬ ِ ‫العرض‬
‫املفارق‬

‫َعام‬

Bagian-bagian lafadz
Lafadz mufrod adalah lafadz yang bagiannya tidak menunjukkan kepada bagian
maknanya.

Termasuk bagian dari lafadz mufrod adalah:

1. Lafadz yang tidak mempunyai bagian, seperti lafadz (‫ )ق‬yang dijadikan


sebuah nama.
2. Lafadz yang mempunyai bagian tetapi maknanya tidak mempunyai bagian,
seperti lafadz (‫ )النقطة‬yang berarti titik.
3. Lafadz yang mempunyai bagian begitu juga maknanya akan tetapi bagian
dari lafadz tersebut tidak menunjukkan kepada bagian maknanya, seperti
lafadz (‫ )اإلنسان‬yang dimaksud adalah (‫)الحيوان الناطق‬. Sesungguhnya huruf (‫)إ‬
tidak menunjukkan kepada makna (‫ )الحيوان‬dan huruf (‫ )ن‬tidak menunjukkan
kepada makna (‫)الناطق‬.
4. Lafadz yang mempunyai bagian yang dapat menunjukkan makna akan
tetapi tidak kepada bagian dari makna yang dikehendaki, seperti lafadz ( ‫عبد‬
‫ )هللا‬yang dijadikan sebuah nama. Sesungguhya makna ‘ubudiyyah
[kehambaan]dan makna uluhiyah [ketuhanan] itu tidak menunjukkan
kepada seseorang yang dinamai tadi, karena yang dikehendaki dari nama
(‫ )عبد هللا‬adalah diri seseorang tersebut.
5. Lafadz yang mempunyai bagian yang menunjukkan kepada bagian makna
yang dikehendaki akan tetapi dalalah lafadz tersebut menjadi tidak sesuai
dengan makna ketika makna dari lafadz itu dikehendaki, sebagaimana
lafadz (‫ )الحيوان الناطق‬yang dijadikan sebagai nama. Karena lafadz (‫ )الحيوان‬dan
(‫ )الناطق‬yang keduanya merupakan bagian makna dari lafadz (‫ )اإلنسان‬itu
bukan merupakan bagian dari seseprang yang dinamai dengan ( ‫الحيوان‬
‫ )الناطق‬tadi ketika kita jadikan sebuah nama. Sesungguhnya yang
dikehendaki dengan lafadz (‫ )الحيوان الناطق‬adalah diri sesorang yang dinamai
dengan nama tersebut.

Lafadz mufrod dilihat dari segi jenisnya ada tiga:

1. Isim: yaitu lafadz yang menunjukkan arti benda, seperti rumah, kantor,
lemari, ranjang dan sebagainya.
2. Fi’il: yaitu lafadz yang menunjukan arti pekerjaan (kata kerja), seperti
membaca, makan, mencangkul dan sebagainya.
3. Huruf: yaitu lafadz yang tidak dapat menunjukkan suatu arti yang sempurna
secara mandiri, seperti min, ila, ‘an, ‘ala dll.

Lafadz muallaf adalah lafadz yang bagiannya menunjukkan kepada bagian


maknanya. Seperti lafadz (‫ )رامي الحجارة‬sesungguhnya lafadz (‫ )الرامي‬menunjukkan
keatas dzat yang muncul darinya sifat melempar, sedangkan lafadz (‫)الحجارة‬
menunjukkan keatas jism tertentu.
Lafadz mufrod kulli adalah lafadz yang mengandung beberapa afrad atau lafadz
yang tergambarkan dalam fikiran
Kuli dzati; lafadz yang menunjukkan kepada hakikat sepenuhnya. Contoh kata
“sayur mayur” sudah meliputi kata terong, gambas, lobak, kangkung dll.

Kulli aradhi: lafadz abstrak yang menifati benda, seperti kepala desa disamakan
dengan lurah.

Kulli wasithah: lafadz yang mencakup dua hakikat. Rokok (1. Tembakau bukan
linting, 2. Lintingan yang bukan tembakau)

Anda mungkin juga menyukai