Bapak Faizun
Bapak Faizun
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Faizun,M.Pd.I
Disusun Oleh :
1. Faizah Saadatin Ni’mah ( 12140014 )
2. Muflikatin Ngazizah ( 12110146 )
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALISEMBILAN SEMARANG
(SETIA WS) TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Kata Pengantar
Sebelum membahas mengenai dalil naqli dan aqli, terlebih dahulu dibahas tentang pengertian
dalil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalil adalah keterangan yang dijadikan bukti
atau ulasan suatu kebenaran, terutama berdasarkan ayat Al-Qur’an.Melansir dari laman
Dream, secara bahasa dalil adalah petunjuk. Sedangkan menurut istilah, dalil adalah bukti
yang dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk menyatakan sesuatu itu benar atau salah.Selain
itu, dalil juga diartikan sebagai sebuah keterangan yang dijadikan sebagai bukti atau alasan
mengenai suatu kebenaran terutama yang didasarkan pada Al-Qur’an. Kebenaran atau
kesalahan dapat diyakini jika ada alasan yang kuat. Alasan yang kuat dan bukti tersebutlah
yang dinamakan sebagai dalil. Adapun mengutip pendapat dari Imam Al-Amidy dalil adalah
sesuatu yang dengannya memungkinkan untuk sampai kepada pengetahuan yang bersifat
berita. Dalil dibagi menjadi dua yaitu dalil murni (aqli) dan dalil sam’i (naqli).
Melansir dari laman Dream.co.id, dalil naqli menurut bahasa berarti nash Al-Qur’an atau hadits.
Sedangkan menurut istilah dalil naqli adalah bukti-bukti atau alasan tentang kebenaran atau
ketidakbenaran berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Dalam artian lain, naqli juga memiliki arti
mengambil sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Artinya mereka menuliskan hadits-hadits,
menyalinnya, dan menyandarkannya pada sumber-sumber aslinya. Ada juga yang mengartikan dalil
naqli sebagai tanda bukti atas petunjuk dari teks ayat Al-Qur’an, dan dalil naqli tersebut memiliki
kebenaran yang mutlak dan hakiki. Meskipun dalil naqli bersumber pada Al-Qur’an dan hadits, akan
tetapi masing-masing mujtahid memiliki penafsiran yang berbeda-beda atas teks yang ada.
Perbedaan penafsiran tersebut biasanya berlaku dalam teks tentang akidah, fikih, akhlak, dan lain
sebagainya.
Setelah mengetahui pengertian dalil naqli, Anda juga perlu mengetahui contoh dalil naqli.
Berikut ini adalah contohnya :
1. Surat Al Ikhlas
Artinya: “Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia.
2. Perintah Puasa
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S. Al Baqarah: 183)
Melansir dari laman Dream.co.id, dalil Aqli menurut bahasa adalah petunjuk yang didasarkan
pada akal. Sedangkan menurut istilah, dalil aqli adalah bukti-bukti atau alasan tentang sesuatu
itu benar atau salah yang didasarkan atas pertimbangan akal sehat manusia. Irena Dwi
Fetraningtyas dalam artikel jurnalnya juga mengartikan bahwa dalil aqli adalah dalil yang
dapat dinalar oleh akal fikiran. Dalil aqli juga bisa diartikan sebagai dalil yang rasional. Yaitu
dalil yang didapatkan dari pemikiran logis. Menurut laman NU Online, dalil aqli atau dalil
logis ini tidak hanya diakui sebagai hujjah (argumentasi) dalam agama, akan tetapi justru
kebenaran dalil naqli sering bergantung pada penalaran yang disebut sebagai dalil aqli.Dalil
aqli ini terbagi menjadi tiga macam. Pertama: wajib aqli, yaitu kepastian akal sehat menerima
kepastian tertentu. Kedua: mustahil aqli, yaitu akal sehat mengingkari sesuatu yang terjadi.
Ketiga: jaiz aqli, yaitu akal sehat mungkin menerima juga mungkin menolak atau
mengingkari sesuatu.
Melansir dari laman NU Online, berikut ini adalah contoh dalil aqli:
Jika Anda melihat seorang anak, tentu Anda mengetahui bahwa anak itu pasti mempunyai
seorang ibu meskipun Anda tidak pernah melihat ibunya. Keberadaan ibu itu disimpulkan
oleh akal sehat bahwa seorang anak pasti dilahirkan oleh seorang ibu.
2. Alam semesta
Ketika Anda melihat alam semesta, tentu kita tahu bahwa alam semesta ini tentu memiliki
pencipta. Alam semesta yang sangat teratur, luas, dan indah ini tidak mungkin tercipta
dengan sendirinya. Pasti ada Tuhan semesta alam yang menciptakan dan mengatur alam
semesta.
BAB lll
PENUTUP
Kesimpulan
dalil naqli menurut bahasa berarti nash Al-Qur’an atau hadits. Sedangkan menurut istilah
dalil naqli adalah bukti-bukti atau alasan tentang kebenaran atau ketidakbenaran
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. dalil Aqli menurut bahasa adalah petunjuk yang
didasarkan pada akal. Sedangkan menurut istilah, dalil aqli adalah bukti-bukti atau alasan
tentang sesuatu itu benar atau salah yang didasarkan atas pertimbangan akal sehat manusia.
DAFTAR PUSAKA
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,
Bandung:
PT Sigma Examedia Arkanleema, 2009.