Anda di halaman 1dari 16

Persepsi Mahasiswa S1 PGSD tentang Pelatihan Penerapan Metode Demonstrasi

i
Hal: 1 - 9 Pembelajaran IPA di kelas Tutorial

PROSIDING
Seminar Nasional

"Peningkatan Kompetensi Calon Guru Dalam Menghadapi Tantangan Global"

Sub tema:
Kebijakan Pendidikan Karakter
Problematika Pendidikan karakter di SD
Profesionalisme Calon Guru
Budaya Mutu di Sekolah
Pengembangan Kurikulum dan Pem belajaran di Sd
Pendidikan Inklusi
Sekolah Dasar Unggul

Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang

“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”


ii Prosiding Seminar Nasional 2017

PROSIDING
Seminar Nasional
Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global

Hak Cipta @ Prodi PGSD UMM, 2017


Hak Terbit pada UMM Press

Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang


Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144
Telepon (0341) 464318 Psw. 140
Hp 0877 0166 6388
Fax. (0341) 460435
E-mail: ummpress@gmail.com
http://ummpress.umm.ac.id
Anggota APPTI (Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia)
Anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia)

Cetakan Pertama, September 2017

ISBN : 978-979-796-284-5

vi; 201 hlm.; 210 x 297 mm

Setting & Design Cover : Arda Purnama Putra, M.Pd


Editor : Setiya Yunus Saputra, M.Pd
Cover Image :

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya


tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun, termasuk fotokopi,
tanpa izin tertulis dari penerbit. Pengutipan harap menyebutkan
sumbernya.

“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”


Persepsi Mahasiswa S1 PGSD tentang Pelatihan Penerapan Metode Demonstrasi
iii
Hal: 1 - 9 Pembelajaran IPA di kelas Tutorial

Sanksi Pelanggaran Pasal 113


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/
atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/
atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”


iv Prosiding Seminar Nasional 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia-Nya sehingga
Prosiding Seminar Nasional dapat diterbitkan. Seminar Nasional dengan tema
"Peningkatan Kompetensi Calon Guru Dalam Menghadapi Tantangan Global"
dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2017 di Basement Dome Universitas
Muhammadiyah Malang, dengan penyeleggara Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Seminar ini dilaksanakan dalam rangka jalinan kerjasama antara lembaga pendidikan
tinggi dalam disiplin ilmu yang sama. Penyelenggaraan seminar ini bertujuan sebagai
media bagi para akademisi dalam bidang pendidikan dasar untuk mensinergiskan dan
bertukar pikiran mengenai barbagai langkah strategis dalam peningkatan mutu pendidikan
sebagai garda depan generasi penerus bangsa.
Prosiding ini memuat hasil karya tulis dari berbagai hasil penelitian dan kajian ilmiah
meliputi, Kebijakan Pendidikan Karakter, Problematika Pendidikan karakter di SD,
Profesionalisme Calon Guru, Budaya Mutu di Sekolah, Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran di Sd, Pendidikan Inklusi dan Sekolah Dasar Unggul. Karya tulis tersebut
dari para tenaga pendidik dalam bidang pendidikan dasar.
Semoga penerbitan Prosiding ini dapat membawa manfaat bagi para peserta
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Akhir kata bagi semua pihak yang telah
membantu pelaksanaan seminar ini, kami ucapkan terima kasih.

“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”


Persepsi Mahasiswa S1 PGSD tentang Pelatihan Penerapan Metode Demonstrasi
v
Hal: 1 - 9 Pembelajaran IPA di kelas Tutorial

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................... iv
Daftar Isi .................................................................................................................... v

KEYNOTE SPEAKER ............................................................................................. v

MENYIAPKAN CALON GURU PROFESIONAL


Oleh: Dr. Endang Poerwanti, M.Pd
Universitas Muhammadiyah Malang ......................................................................... 1

JATI DIRI DAN KOMPETENSI GURU ABAD 21


Oleh: Prof. Dr. Suswandari, M.Pd
Universitas Muhamadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta .............................................. 11

PENULIS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OUTDOOR


LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V
SDN MENANGGAL 601 SURABAYA
Oleh: AF. Suryaning Ati MZ
Universitas Negeri Surabaya ..................................................................................... 21

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBANTUAN MEDIA


INTERAKTIF RAINBOW ALPHABET MELALUI LESSON STUDY
Oleh: Alvionita Widayanti, I Nyoman Sudana Degeng & Sugeng Utaya
Universitas Negeri Malang ........................................................................................ 27

KURIKULUM BERBASIS PROGRAM DI SD ISLAM BANI HASYIM


SINGOSARI MALANG
Oleh: Ari Dwi Haryono
SD Islam Bani Hasyim .............................................................................................. 34

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBENTUKAN


KARAKTER SEBAGAI JEMBATAN PENDIDIKAN GURU DAN ANAK
SEKOLAH DASAR
Oleh: Bahrul Ulum, Frendy Aru Fantiro & Setiya Yunus Saputra
Universitas Muhammadiyah Malang ......................................................................... 44

SISTEM FULL DAY SCHOOL DALAM PENANAMAN KARAKTER


SISWA SEKOLAH DASAR
Oleh: Beti Istanti Suwandayani & Ima Wahyu Putri Utami
Universitas Muhammadiyah Malang ......................................................................... 53

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS MULTIPLE


INTELLEGENCES (MI) KELAS IV DI SD MUHAMMADIYAH 9 MALANG
Oleh: Dian Ika Kusumaningtyas & Maharani Putri Kumalasani
Universitas Muhammadiyah Malang ......................................................................... 64

“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”


vi Prosiding Seminar Nasional 2017

BUDAYA NUSANTARA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


DI PROGRAM STUDI PGSD FKIP UMM
Oleh: Dyah Worowirastri E, Dian ika K & Nawang Sulistyani
Universitas Muhammadiyah Malang ......................................................................... 70

PENGARUH MEDIA MIND MAP BERBASIS PENDEKATAN MATERNAL


REFLEKTIF UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PADA
ANAK TUNARUNGU DI SDLB SUMBER DHARMA MALANG
Oleh: Eni Rachmawati
Universitas Muhammadiyah Malang ......................................................................... 78

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT


MELALUI MEDIA PAPAN WAYANG PADA SISWA KELAS IV
SDN PUNTEN 01 BATU
Oleh: Gita Handayani, Erna Yayuk & Ari Dwi Haryono
Universitas Muhammadiyah Malang ......................................................................... 86

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS ANTARA SISWA YANG


BELAJAR MENGGUNAKAN LKS DENGAN SISWA YANG BELAJAR
MENGGUNAKAN BAHAN AJAR MODUL SISWA KELAS V SDN
KETAWANGGEDE 1 KOTA MALANG
Oleh: Handri Farisi & Delora Jantung Amelia
Universitas Negeri Malang ........................................................................................ 94

LESSON STUDY GERBANG PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN


DAN PROFESIONALISME GURU DI DAERAH PESISIR PULAU
TARAKAN
Oleh: Kadek Dewi Wahyuni Andari, Agustinus Toding Bua & Aidil Adhani
Universitas Borneo Tarakan ...................................................................................... 103

PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI MUATAN LOKAL DALAM


PEMBELAJARAN TEMATIK
Oleh: Kuncahyono & Innany Mukhlishina
Univeritas Muhammadiyah Malang ........................................................................... 111

ANALISIS PEMAHAMAN MATERI KONSEP DASAR IPA PESERTA PLPG


UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2016
Oleh: Maryani
Univeritas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta ............................................. 118

ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI


BUDAYA SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH 4 MALANG
Oleh: Maulida Ani Rahmawati, Endang Poerwanti & Sri Wahyuni
Univeritas Muhammadiyah Malang ........................................................................... 130

PENERAPAN MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH


BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA KELAS IV SD BERBASIS
LESSON STUDY
Oleh: Nawang Sulistyani
Universitas Negeri Malang ........................................................................................ 136

“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”


Persepsi Mahasiswa S1 PGSD tentang Pelatihan Penerapan Metode Demonstrasi
vii
Hal: 1 - 9 Pembelajaran IPA di kelas Tutorial

ANALISIS KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN


PADA GURU KELAS DI SDN KOTA TARAKAN
Oleh: Neni Novitasari, Mety Toding Bua, Sucahyo Mas’an Al-Wahid
Universitas Borneo Tarakan ...................................................................................... 144

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS YANG MENGGUNAKAN MODEL


TIME TOKEN DENGAN THINK PAIR AND SHARE SISWA KELAS IV
SDN TUGU UTARA 22 PAGI JAKARTA UTARA
Oleh: Rahmiati & Liani Eldawati
Universitas Muhamadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta .............................................. 163

MENJAWAB KENDALA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KARAKTER


Oleh: Rakyan Paranimmita S.K, Ganjar Setyo W & Hayumuti
Sekolah Tinggi Agama Buddha Kertarajasa .............................................................

PROFESIONALISME GURU HONORER RELEVANSI ANTARA TUNTUTAN


DAN KESEJAHTERAAN
Oleh: Ratih K. Dewi, & Reninda D.P
Universitas Abdurachman Saleh ................................................................................ 170

PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN PENDIDIKAN KARAKTER


TERHADAP SISWA SD DI KLATEN DALAM MENGHADAPI ERA
GLOBALMENJADI PRIBADI YANG BERKUALITAS
Oleh: Sri Suwartini,
Unwidha Klaten ......................................................................................................... 176

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN


TEMATIK MELALUI LESSON STUDY DI SDN MOJOREJO 01
Oleh: Sri Wahyuni
SD Negeri Junrejo II Batu ........................................................................................ 191

“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”


Prosiding Seminar Nasional 2017
ISBN : 978-979-796-284-5

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN


BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA PAPAN WAYANG
PADA SISWA KELAS IV SDN PUNTEN 01 BATU

Gita Handayani, Erna Yayuk, & Ari Dwi Haryono

PGSD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang


Email: Gita.hdyni@yahoo.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengukur, dan mendeskripsikan pelaksanaan
pembelajaran serta peningkatan hasil belajar penjumlahan bilangan bulat menggunakan media
papan wayang di SDN Punten 01 Batu. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh
siswa di kelas IV SDN Punten 01 Batu tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 30 siswa.
Pelaksanaan pembelajaran penjumlahan bilangan bulat melalui papan wayang dengan teknik
permainan menggunakan 5 tahapan pembelajaran yaitu: (a) orientasi permasalahan; (b) perencanaan
cara penyelesaian; (c) mengorganisasi siswa untuk belajar; (d) pemecahan masalah (eksplorasi);
(e) evaluasi/refleksi. Hasil belajar siswa meningkat pada indikator; (a) mengurutkan bilangan bulat;
(b) membandingkan bilangan bulat; (c) menjumlahkan bilangan bulat dengan hasil maksimal
bilangan 10 sampai bilangan -10. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil post test siklus I
yaitu 19 siswa atau 63,3% tuntas dan meningkat pada siklus II menjadi 26 siswa atau 86,7%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran penjumlahan bilangan bulat menggunakan media
papan wayang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Punten 01 Batu.

Kata kunci : Hasil Belajar, Penjumlahan Bilangan Bulat, Papan Wayang

Abstract

This research aims to find out, measure, and describe the implementation and the
enchancement of learning outcomes through Papan Wayang media on the sum of the integers
material in mathematics course at SDN Punten 01 Batu. This research used by means of
Classroom Action Research (PTK) with qualitative approach. The subjects of study were all
student at 4th grade in SDN Punten 01 Batu 2016/2017 counted 30 students in total. The
implementation of Papan Wayang media in the sum of integers material using technique of
games with 5 steps namely: (a) problems orientation; (b) plan of finishing; (c) organizing
students to study; (d) problem solving (exploration); (e) evaluation/reflection. students learn-
ing outcomes increase on indicators; (a) sorting integers (b) comparing integers; (c) summing
integers with maximum result of 10 until -10. The enhancement can be seen from the result of
post-test cycle I which were 19 students in total or 63.3% passed and increasing in cycle II
become 26 students in total or 86.7% passed. The result shows that teaching process of the sum
of integers using Papan Wayang media is able to increase the learning outcomes of 4th grade
students in SDN Punten 01 Batu.

Key Words: The Enhancement of Learning Outcomes, Sum of Integers, Papan Wayang

PENDAHULUAN yang mendasari perkembangan teknologi


Matematika merupakan mata modern. Selain itu matematika juga
pelajaran yang wajib diajarkan pada memiliki peran penting dalam membekali
jenjang pendidikan dasar, menengah peserta didik dengan kemampuan berpikir
sampai dengan perguruan tinggi. Sebab logis, analitis, sistematis, kritis, dan
matematika merupakan ilmu universal mampu memanfaatkan informasi
“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”
Peningkatan Hasil Belajar Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Media Papan Wayang
Hal: 86 - 93 Pada Siswa Kelas IV SDN Punten 01 Batu

untuk bertahan hidup pada keadaan melakukan penelitian di SDN Punten 01


yang selalu berubah, tidak pasti, dan Batu.
kompetitif (Permendiknas, 2006). Masalah Paparan di atas menunjukkan bahwa
yang dihadapi dalam pembelajaran rendahnya hasil belajar siswa kelas IV
matematika di Indonesia adalah SDN Punten 01 Batu dalam materi
penguasaan materi yang masih sangat penjumlahan bilangan bulat disebabkan
kurang. Rendahnya penguasaan dua faktor, yaitu dari dalam diri siswa
materi matematika oleh para peserta didik (internal) dan dari luar diri siswa (eksternal).
tercermin dalam rendahnya prestasi Faktor pertama terjadi dikarenakan
peserta didik Indonesia baik di tingkat kurangnya pemahaman siswa terhadap
nasional maupun internasional. materi tersebut dan faktor kedua terkait
Menurut Anies (2012:2) keluhan dengan situasi belajarnya. Saat
tentang kesulitan belajar pada materi pembelajaran penjumlahan bilangan
matematika masih sering terdengar saat bulat, guru menggunakan media gambar
ini salah satunya pada materi operasi maupun video. Selain itu, guru juga
hitung penjumlahan bilangan bulat menggunakan metode diskusi dan teknik
sehingga menimbulkan rendahnya hasil permainan untuk meningkatkan minat
belajar siswa. Rendahnya hasil belajar belajar serta penguasaan materi siswa
siswa tersebut dikarenakan dalam kemudian dilanjutkan dengan pemberian
pembelajaran matematika guru masih latihan-latihan soal.
berkecimpung pada sesuatu yang abstrak Banyak hal yang dapat dilakukan
dan belum memperhatikan karakteristik untuk meningkatkan hasil belajar siswa
perkembangan siswa yang menurut Jean diantaranya dapat menggunakan media,
Piaget (Sunarto & Hartono, 2013:24) anak metode, atau strategi pembelajaran. Akan
usia sekolah dasar berada pada masa tetapi berkenaan dengan kekonkritan
operasional konkret. Selain itu, rendahnya siswa dalam pembelajaran penjumlahan
hasil belajar siswa juga disebabkan belum bilangan bulat yang dinilai sulit bagi siswa
adanya penggunaan media pembelajaran SDN Punten 01 Batu, maka yang sesuai
yang kreatif dan inovatif sehingga dalam hal tersebut adalah penggunaan
pemahaman siswa terhadap materi media pembelajaran yang bersifat rill/
tersebut tidak maksimal. nyata. Sadiman (Khasanat 2013:13)
Hasil observasi yang telah dilakukan menjelaskan media pembelajaran adalah
pada tanggal 9 Januari 2017 di SDN segala sesuatu yang dapat digunakan
Punten 01 Batu pada siswa kelas IV untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
khususnya pada materi penjumlahan penerima pesan. Dalam hal ini adalah
bilangan bulat menunjukkan dari 30 siswa proses merangsang pikiran, perasaan,
hanya 13 siswa saja atau 43,3% yang perhatian, dan minat serta perhatian
mendapat nilai 71 ke atas sedangkan 17 siswa sehingga proses belajar dapat terjalin.
siswa lainnya atau 56,6% mendapat nilai Menurut Heinich and Molenda
di bawah 71 atau di bawah Kriteria (Hamdani 2010:72) terdapat enam jenis
Ketuntasan Umum (KKM) yang telah dasar dari media pembelajaran diantaranya
ditentukan sekolah yaitu 71. Hal ini yang pertama adalah teks. jenis kedua
menandakan bahwa ketidakpahaman adalah audio seperti rekaman suara. Jenis
siswa dalam materi ini cukup tinggi. ketiga yakni visual seperti gambar, sketsa.
Berdasarkan banyaknya siswa yang Jenis keempat ialah media proyeksi gerak
mendapat nilai rendah dan kurangnya seperti film, program TV. Jenis kelima
media pembelajaran yang digunakan, adalah benda-benda tiruan seperti benda
sehingga peneliti merasa perlu untuk tiga dimensi yang dapat disentuh, diraba,
“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”
Prosiding Seminar Nasional 2017
ISBN : 978-979-796-284-5

serta di mainkan langsung oleh peserta dasar dalam muatan materi matematika
didik. Jenis terakhir adalah media manusia kelas IV semester 2. Alur yang digunakan
yang termasuk didalamnya adalah guru, adalah model yang dikemukakan oleh
peserta didik, pakar ahli dibidang atau Kemmis & Taggart (Erawati, 2015). Pada
materi tertentu. Namun dalam membantu model ini terdapat 4 model kegiatan dalam
mengajarkan siswa yang sesuai dengan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
materi operasi penjumlahan bilangan bulat terjadi di setiap siklus yaitu : Perencanaan
adalah media benda tiruan, yaitu Papan (plan), Pelaksanaan (act), Pengamatan
Wayang. (Observe), dan Refleksi (Reflect). Bentuk
Papan wayang adalah sebuah papan penelitian tindakan kelas yang digunakan
garis bilangan bulat dengan panjang adalah penelitian kolaboratif.
±80cm dan tinggi ±45cm yang Pelaksanaannya dilakukan dengan
dikembangkan lebih menarik dan kerjasama antara peneliti dan wali kelas
dilapisi oleh kain batik dari Jawa Timur IV SDN Punten 01 Batu serta teman
berbahan dasar kayu atau papan. Dalam sejawat.
garis bilangan bulat terdapat bilangan Pada penelitian ini, kehadiran peneliti
positif dan negatif, pada papan ini peneliti bersifat mutlak yang artinya sangat
menggunakan tokoh perwayangan dari diperlukan karena berperan aktif dalam
Ramayana yang berfungsi sebagai simbol proses penelitian. Peneliti bertindak
atau penanda dari bilangan positif dan sebagai guru model, perencana, pelaksana,
tokoh perwayangan Mahabarata sebagai pengumpul data, penganalisis data,
simbol atau penanda dari bilangan dan pelapor hasil penelitian dalam
negatif. Beberapa keunggulan dari papan pembelajaran. Dalam penelitian ini,
wayang ini diantaranya dapat meningkatkan peneliti berkolaborasi dengan wali kelas
pemahaman siswa terhadap materi IV SDN Punten 01 Batu yang bertindak
penjumlahan bilangan bulat. Selain itu sebagai observer dan teman sejawat yang
untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam membantu mencatat semua hal yang terjadi
belajar, dimana media tersebut dapat selama proses pembelajaran berlangsung.
langsung dimainkan oleh siswa. Hal ini dilakukan agar semua data yang
Tujuan penelitian adalah: (1) bersifat penting tidak terlewatkan.
Mengetahui dan mendeskripsikan Penelitian dilaksanakan di SDN
pelaksanaan pembelajaran penjumlahan Punten 01 Batu tepatnya di Jalan Raya
Bilangan Bulat melalui media papan Punten No. 24 desa Punten Kecamatan
wayang pada siswa kelas IV SDN Bumiaji kota Batu. Penelitian dilaksanakan
Punten 01 Batu. (2) Mengukur dan pada tanggal 07 Maret – 17 Maret 2017.
mendeskripsikan peningkatan hasil Penentuan waktu penelitian mengacu pada
penjumlahan Bilangan Bulat melalui kalender akademik SDN Punten 01
media papan wayang pada siswa kelas IV Batu. Subjek dalam penelitian ini adalah
SDN Punten 01 Batu. seluruh siswa kelas IV SDN Punten 01
Batu tahun ajaran 2016/2017. Jumlah
METODE PENELITIAN seluruh siswa adalah 30 dengan rincian 13
Peneliti menggunakan pendekatan siswa laki-laki dan 17 Siswa perempuan.
kualitatif.Jenis penelitian yang digunakan Data dalam penelitian ini berupa
adalah penelitian tindakan kelas data kuantitatif dan kualitatif. Data-data
(Classroom Action Research). Penelitian tersebut diambil dari: (1) Skor hasil tes
ini akan melaksanakan beberapa siklus siswa yaitu pada hasil post test di akhir
dimana setiap siklusnya terdiri dari dua siklus. (2) Hasil lembar observasi, catatan
pembelajaran yang mencakup kompetensi lapangan, dan dokumentasi pada setiap
“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”
Peningkatan Hasil Belajar Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Media Papan Wayang
Hal: 86 - 93 Pada Siswa Kelas IV SDN Punten 01 Batu

tindakan pembelajaran materi penjumlahan menyelesaikan permasalahan yang


bilangan bulat. Pelaksanaan pembelajaran dihadapi. Termasuk dalam proses
dengan media papan wayang dikatakan pembelajaran yaitu mengerjakan soal.
berhasil jika nilai rata-rata hasil belajar b. Perencanaan cara penyelesaian
siswa klasikal mengalami peningkatan Pada tahap ini, guru memberikan
dengan kriteria 78% dari total rata-rata beberapa soal mengenai bilangan bulat
siswa dalam kelas atau tergolong dalam yang terkandung di dalam gambar maupun
klasifikasi BAIK. Penelitian juga dikatakan teks bacaan. Siswa diminta untuk mencoba
berhasil apabila siswa yang belum tuntas mengerjakan soal tersebut berdasarkan
maksimal 7 orang. pengalamannya. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman siswa dan
HASIL DAN PEMBAHASAN membuat pembelajaran lebih bermakna.
Penelitian tindakan kelas ini Siswa juga tidak akan mudah lupa
dilaksanakan sebanyak dua siklus. terhadap konsep-konsep penting yang telah
Kegiatan penelitian dilakukan dengan ia peroleh. Hal ini sesuai dengan pendapat
model kolaborasi antara peneliti dan guru Riyanto (2009:88) yang mengatakan
kelas IV SDN Punten 01 Batu. Peneliti bahwa konsep-konsep penting akan
bertindak sebagai perencana dan guru tertanam lebih lama dalam benak siswa
kelas bertindak sebagai pelaksana. manakala ia mengkontruksi pemecahan
Pelaksanaan pembelajaran bilangan masalahnya sendiri tidak berdasarkan
bulat menggunakan media papan wayang pemberitahuan orang lain.
di kelas IV SDN Punten 01 Batu melalui
c. Mengorganisasi siswa untuk belajar
5 tahapan pembelajaran yaitu :
Pada tahap ini, guru membantu siswa
a. Orientasi permasalahan
untuk mendefinisikan bilangan bulat dan
Pada tahap ini, Guru menyajikan menjelaskan bilangan apa saja yang ada
permasalahan melalui gambar maupun teks di dalamnya. Setelah itu, guru membentuk
bacaan yang berkaitan dengan bilangan kelompok diskusi dan meminta siswa untuk
bulat. Siswa diminta untuk menentukan saling bertukar pendapat mengenai
hal-hal apa saja yang ia ketahui dalam permasalahan yang diberikan oleh guru.
gambar ataupun teks tersebut, dan bertanya Pembagian kelompok dilakukan oleh
apabila terdapat hal-hal yang tidak guru agar siswa dapat memperoleh
dipahami. Hal tersebut akan menjadi pengalaman belajar yang lebih. Hal ini
arahan pemecahan masalah. Siswa sesuai dengan pendapat Satyasa (2008:3),
menuliskannya ke dalam tabel pada lembar mengatakan bahwa karakteristik
kerja individu, hal ini berguna untuk pembelajaran matematika yang baik
mempermudah dalam memahami adalah memberikan tanggung jawab penuh
permasalahan dan mendapat gambaran kepada siswa dalam mengalami secara
umum cara penyelesaiannya. langsung proses belajarnya sendiri melalui
Pemberian permasalahan di awal kelompok-kelompok diskusi.
pembelajaran dilakukan agar siswa
d. Pemecahan masalah (eksplorasi)
termotivasi untuk menerima tantangan
yang ada pada soal. Hal ini sesuai dengan Berdasarkan permasalahan yang
pendapat Ismail (2009:11) yang diberikan oleh guru, siswa diminta untuk
mengatakan bahwa pemecahan masalah membuktikan hasil jawaban sementaranya
merupakan suatu model pembelajaran. menggunakan media papan wayang. Guru
Sebagai model pembelajaran, tindakan juga membagikan buku panduan
yang perlu dilakukan guru adalah penggunaan media yang dapat membantu
membuat siswa termotivasi dalam siswa dalam mengerjakan soal. Penggunaan
“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”
Prosiding Seminar Nasional 2017
ISBN : 978-979-796-284-5

media ini akan menimbulkan suasana Siswa diberikan penguatan materi


diskusi menjadi lebih aktif. Media yang bilangan bulat guna mempertegas
belum pernah digunakan oleh siswa akan pengalaman belajar yang telah didapatkan.
menimbulkan banyak pertanyaan terhadap Kolb (dalam Muhammad,2015:128)
guru, dalam hal ini guru akan bertindak telah mengemukakan bahwa model
sebagai fasilitator. pembelajaran berbasis masalah merupakan
Siswa diminta untuk bereksplorasi proses mengkontruksi pengetahuan melalui
secara mandiri melalui media tersebut transformasi pengalaman.
dengan cara memainkannya langsung. Hasil belajar penjumlahan bilangan
Media yang bersifat rill/konkret akan lebih bulat pada siswa kelas IV SDN Punten
menyenangkan untuk digunakan dalam 01 Batu mengalami peningkatan melalui
pembelajaran matematika. Hal ini sesuai media papan wayang. Peningkatan tersebut
dengan pendapat Jean Piaget (Sunarto & berupa tingkah laku yang berdampak pada
Hartono, 2013:24) yang menyatakan meningkatnya hasil belajar siswa selama
bahwa anak usia sekolah dasar berada proses pembelajaran berlangsung. Hal
pada masa operasional konkret, dimana ini sejalan dengan pendapat Nana Sudjana
anak sudah mampu berpikir secara rasional (2009:3) yang mendefinisikan hasil
seperti penalaran untuk menyelesaikan belajar siswa pada hakikatnya adalah
suatu permasalahan yang konkret (aktual). perubahan tingkah laku sebagai hasil
e . Proses evaluasi/refleksi belajar dalam pengertian yang lebih
Pada tahap akhir, siswa melakukan luas mencakup aspek kognitif, afektif,
refleksi bersama guru. Berdasarkan dan psikomotorik. Pada penelitian ini,
jawaban sementara/hipotesis yang peneliti memfokuskan pada aspek
diperoleh siswa di awal pembelajaran, kognitif. Menurut Bloom (Dimyati &
guru membimbing siswa untuk bersama- Mudjiono,2012:7), aspek Kognitif
sama melakukan pembuktian terhadap adalah kemampuan yang berkaitan
hasil pemecahan masalah melalui dengan aspek-aspek intelektual atau secara
media papan wayang. Dalam hal ini, logis yang biasa diukur dengan pikiran
guru meminta masing-masing atau nalar.
kelompok untuk mempresentasikan hasil Kemampuan belajar siswa dalam
diskusinya dengan menjelaskan proses penjumlahan bilangan bulat meningkat, hal
yang ditempuh dalam pemecahan ini akan diuraikan pada tabel berikut ini:
masalahnya melalui papan wayang.
Tabel 4.7 Peningkatan hasil belajar penjumlahan bilangan bulat
No Pra Tindakan Setelah Tindakan
1. Siswa belum mampu mengurutkan bilangan bulat Siswa mampu mengurutkan bilangan bulat dari
dari bilangan 10 hingga bilangan -10. Contoh : bilangan 10 hingga bilangan
a. MMengurutkan bilangan dari yang terkecil : 8, -10. Contoh:
5, -10, 10, -3, -7. Hasil siswa yaitu -3, 5, -7, 8, a. MMengurutkan bilangan dari yang terkecil : 8,
-10, 10. 5, -10, 10, -3, -7. Hasil siswa yaitu -10, -7, -3,
b. MMengurutkan bilangan dari yang terbesar : 5, 8, 10.
5, 8, -1, 0, 6, -3. Hasil siswa yaitu 8, 6, 5, -3, - b. MMengurutkan bilangan dari yang terbesar :
1, 0 5, 8, -1, 0, 6, -3. Hasil siswa yaitu 8, 6, 5, 0, -
1, -3

2. Siswa belum mampu membandingkan bilangan Siswa belum mampu membandingkan bilangan
positif dan negatif. Contoh: positif dan negatif. Contoh:

a. NNilai bilangan -8 … 4. Hasil siswa yaitu -8 > a. NNilai bilangan -8 … 4. Hasil siswa yaitu -8 <
4. 4.
b. NNilai bilangan 5 … -6. Hasil siswa yaitu 5 < b. NNilai bilangan 5 … -6. Hasil siswa yaitu 5 > -
-6 6

“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”


Peningkatan Hasil Belajar Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Media Papan Wayang
Hal: 86 - 93 Pada Siswa Kelas IV SDN Punten 01 Batu

-6 6
3. Siswa belum mampu menjumlahkan bilangan Siswa belum mampu menjumlahkan bilangan
negatif dengan bilangan negatif. Contoh: negatif dengan bilangan negatif. Contoh:
a. (-5) + (-2) = 3 (-5) + (-2) = -7
b. (-7) + (-1) = -6 (-7) + (-1) = -8
4. Siswa belum mampu menjumlahkan bilangan Siswa belum mampu menjumlahkan bilangan
positif dengan bilangan negatif, maupun positif dengan bilangan negatif, maupun
sebaliknya. Contoh: sebaliknya. Contoh:
10 + (-2) = -12 10 + (-2) = 8
-1 + 8 = 9 -1 + 8 = 7

Peningkatan hasil belajar siswa 2013:19) yang menjelaskan bahwa motivasi


berdasarkan data nilai awal siswa, dimana belajar sangat ditentukan oleh lingkungan
terdapat 13 siswa tuntas atau 43,3% dan keluarga. Untuk mewujudkan suasana
17 siswa belum tuntas atau 56,7% dan belajar yang menyenangkan bagi anak,
nilai rata-rata siswa adalah 60 dengan orang tua harus mampu menciptakan
KKM 71. Lalu mengalami peningkatan keadaan yang harmonis serta waktu yang
pada siklus I menjadi 19 siswa tuntas atau cukup untuk memberi perhatian kepada
63,3% dan 11 siswa belum tuntas atau anak. Sebaliknya, jika hubungan dalam
36,7% dan nilai rata-rata siswa adalah 72. keluarga tidak harmonis dan waktu yang
Dapat dikatakan pembelajaran pada diberikan kepada anak berkurang, hal
siklus I cukup berhasil, namun belum tersebut akan berdampak pada turunnya
memenuhi indikator keberhasilan yang motivasi untuk belajar dan mengakibatkan
ingin dicapai yakni 78% sehingga hasil belajarnya yang rendah.
diadakan tindakan lanjut pada siklus II. Ketiga siswa lainnya yang berinisial
Pada siklus II terjadi peningkatan dari AG, FRL, dan OR merupakan siswa
siklus sebelumnya menjadi 26 siswa tuntas lamban belajar (slow learner). Hal ini
atau 86,7% dan empat siswa belum tuntas berdasarkan hasil wawancara guru kelas,
atau 13,3% dan nilai rata-rata 81,7. dimana ketiga siswa tersebut sama-sama
Keempat siswa tersebut tidak belum tergolong dalam slow learner tingkat
mengalami ketuntasan dari siklus I hingga rendah.
siklus II.
Hasil catatan lapangan dan wawancara SIMPULAN
terhadap guru menjelaskan bahwa ada 2 Pelaksanaan pembelajaran penjumlahan
faktor penyebab belum tuntasnya keempat bilangan bulat melalui media papan wayang
siswa tersebut yakni internal dan eksternal. untuk meningkatkan hasil belajar siswa
siswa dengan inisial MAP merupakan anak menggunakan 5 tahapan pembelajaran
yang berasal dari keluarga yang tidak yaitu (1) orientasi permasalahan, pada tahap
utuh. Dimana ia tinggal dengan ayahnya ini guru menyajikan sebuah permasalahan
yang bekerja sebagai penjual sayur di pasar melalui gambar atau teks bacaan.;
dari pagi hingga malam. Kurangnya (2) mengorganisasi siswa untuk belajar
waktu untuk bertemu dengan anak, yaitu guru membimbing untuk
menyebabkan MAP kurang terbimbing mendefinisikan bilangan bulat dan
dalam pembelajaran yang telah ia membentuk kelompok diskusi;
dapatkan di sekolah. Ia juga terlihat (3) Perencanaan cara penyelesaian, guru
sering menyendiri dan kurang aktif memberikan sebuah permasalahan yang
berkomunikasi dengan teman sekelasnya. diselesaikan secara mandiri oleh siswa
Hal ini menyebabkan kurangnya motivasi tanpa pemberitahuan orang lain;
belajar siswa tersebut. Sesuai dengan (4) pemecahan masalah (eksplorasi),
pendapat Skinner (Sunarto & Hartono, pada tahap ini guru membagikan media
“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”
Prosiding Seminar Nasional 2017
ISBN : 978-979-796-284-5

papan wayang beserta buku panduannya DAFTAR PUSTAKA


untuk digunakan siswa dalam memecahkan Akbar, Sa’dun. 2013. Penelitian Tindakan
permasalahan dan menjawab hipotesis Kelas. Jakarta: Cipta Media Aksara
atau jawaban sementara siswa; (5) proses Aminuddin, Muhammad. 2013. Skripsi
evaluasi/refleksi, pada tahap ini guru dan “Meningkatkan Hasil Belajar
siswa melakukan refleksi. Berdasarkan Matematika pada Materi Pecahan
jawaban sementara/hipotesis siswa, guru melalui Penerapan Pendekatan
membimbing siswa untuk melakukan Pakem Siswa Kelas V SDN 01
Pengasih Kabupaten Kulon Progo”.
pembuktian terhadap hasil pemecahan
Yogyakarta. Universitas Negeri
masalah dengan mempresentasikan hasil
Yogyakarta.
diskusinya di depan kelas. Arif, Nur. 2014. Skripsi “Pengembangan
Pembelajaran matematika materi Games berbasis Uniti 3D sebagai
penjumlahan bilangan bulat melalui media Media Evaluasi Pembelajaran Musik
papan wayang dapat meningkatkan hasil di SMPN 4 Purworejo”. Yogyakarta.
belajar siswa kelas IV SDN Punten 01 UNY.
Batu. Peningkatan tersebut disebabkan Astuty, Dwiji. 2007. Strategi Belajar
karena saat pelaksanaan pembelajaran, Mengajar. Surakarta
media papan wayang digunakan melalui Badan Penelitian dan pengembangan
teknik permainan. Peningkatan hasil Pusat Penelitian Pendidikan. 2012.
belajar siswa dapat dilihat dari Indonesian National Assesment
meningkatnya pemahaman siswa pada Program (PISA). Jakarta:
mengurutkan, membandingkan, serta Kementerian Pendidikan dan
menjumlahkan bilangan bulat positif dan Kebudayaan.
negatif dengan hasil maksimal bilangan 10 Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta
sampai bilangan -10. Dibuktikan pula
Erawati, Desi. 2015. Skripsi “Upaya
dengan meningkatnya nilai rata-rata
Hasil Belajar Matematika Materi
maupun persentase ketuntasan belajar Pecahan Sederhana melalui Media
klasikal siswa dari pra tindakan, siklus I Kartu Pecahan dikelas III SDN Kyai
dan siklus II. Nilai rata-rata siswa pada Majo Yogyakarta”. Yogyakarta.
pra tindakan adalah 60,2 dan meningkat Universitas Negeri Yogyakarta.
pada siklus I menjadi 72,1. Kemudian Farid, Muhammad. 2013. Skripsi
semakin meningkat pada siklus II menjadi “Peningkatan Hasil Belajar Operasi
81,7. Persentase ketuntasan belajar klasikal Hitung Bilangan Bulat melalui Model
siswa pada pra tindakan adalah 43,3% Pembelajaran Matematika Realistik
atau 13 siswa tuntas dan tergolong Berbasis Teori Belajar Bruner pada
klasifikasi kurang, lalu meningkat pada Siswa Kelas IV SDN Kaligayam 02
siklus I menjadi 63,3% atau 19 siswa Kabupaten Tega;”. Semarang.
tuntas dengan klasifikasi cukup. Semakin Universitas Negeri Semarang.
meningkat pada siklus II menjadi 86,7% Fathurrohman, Pupuh. 2011. Strategi
atau 26 siswa tuntas dengan klasifikasi Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta.
sangat baik. Berdasarkan data-data Hamdani. 2010. Strategi Belajar
Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
tersebut membuktikan bahwa penggunaan
Heruman. 2007. Model Pembelajaran
media papan wayang pada materi
Matematika. Bandung: remaja Rosda
penjumlahan bilangan bulat dapat Karya
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Jauhar, Muhammad. 2013. Implementasi
SDN Punten 01 Batu. Paikem dari Behavioristik sampai
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”
Peningkatan Hasil Belajar Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Media Papan Wayang
Hal: 86 - 93 Pada Siswa Kelas IV SDN Punten 01 Batu

Khasanat, Mushohihul. 2013. Skripsi Media Wayang Kartun dijalan


“Peningkatan Minat Belajar Bilangan di SD”. Surabaya.
Matematika Melalui Penggunaan Universitas Negeri Surabaya.
Media Bangun Ruang pada Peserta Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil
Didik Kelas IV A MI Sultan Agung Belajar. Bandung: Rosda Karya
Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
2013”. Yogyakarta. Universitas Islam Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Negeri Sunan Kalijaga. Sukardi. 2016. Metode Pendidikan
Kusnandar. 2009. Matematika untuk Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Sunarto & Hartono. 2013. Perkembangan
Perbukuan Departemen Pendidikan Peserta Didik.Jakarta:Rineka Cipta
Nasional. Ligasari, Ike. 2011. Jurnal Susetya, Wawan. 2008. Ramayana.
“Penggunaan Media Garis Bilangan Yogyakarta: Narasi
untuk Meningkatkan Kemampuan Suyatno. 2009. Menjelajah
Berhitung Bilangan Bulat pada Siswa Pembelajaran Inovatif. Surabaya:
Kelas IV SDN 1 Karangduren Klaten Kencana Prenada Media grup
Tahun Ajaran 2010/2011”. Trianto. 2007. “Model- model Pembelajaran
Surakarta. Universitas 11 Maret. Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Mulyanti, Yulis. 2012. Skripsi “Upaya Jakarta: Prestasi Pustaka.
Meningkatkan Prestasi Belajar Untari, Tri. 2014. Skripsi “Meningkatkan
Matematika pada Materi Penjumlahan Pemahaman Konsep Penjumlahan
melalui Penggunaan Alat Peraga dan Pengurangan Bilangan Bulat
dikelas IIB MI GUPPI 01 Jembangan Menggunakan Model Pembelajaran
Banjar Negara”. Yogyakarta. Quantum Teaching pada Siswa Kelas
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. IV SDN Kulwaru Kulon”. Yogyakarta.
Mulyasa, 2009. Kurikulum Berbasis Universitas Negeri Yogyakarta.
Kompetensi. Bandung: Rosdakarya Wahyunuhari, Fajar. 2013. Skripsi
Muslich, Mastur. 2012. Melaksanakan “Pemanfaatan Media Pembelajaran
PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara dalam Pembelajaran Pendidikan
Narayan. 2009. Ramayana Mahabharata. Jasmani Olahrga dan Kesehatan di
Yogyakarta: Bentang SDN Se-Kecamatan Tepus
Nuh, Muhammad. 2012. Tesis “Strategi Kabupaten Gunung Kidul”.
Pembelajaran Bilangan Bulat dengan Yogyakarta. Universitas Negeri
Pendekatan Garis Bilangan”. Yogyakarta.
Samarinda. Universitas Mulawarman. Zurismiati. 2013. Skripsi “Upaya
Nurul, Anis. 2012. Skripsi “Studi Meningkatkan Pemahaman Siswa
Komparasi Kemampuan Ranah pada Operasi Penjumlahan &
Kognitif Bidang Studi Al-Qur’an Pengurangan Bilangan Bulat Negatif
Hadist antara Lulusan MI dan SD melalui Metode Demonstrasi dengan
Kelas VI di MTS Ihyaululum menggunakan Alat Peraga”. Jakarta.
Wedarijaksa Pati tahun Ajaran Universitas Islam Negeri Syarif
2011/2012”. Semarang. Institut Agama Hidayatullah
Islam Negeri Walisongo.
Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi. Jakarta.
Sinaga, Mangatur dkk. 2007. Terampil
Berhitung Matematika untuk SD
kelas IV Jakarta: Erlangga.
Sudiman, Budiyono. 2013. Jurnal
“Peningkatan Hasil Belajar Operasi
Penjumlahan Bilangan Bulat dengan
“Peningkatan Kompetensi Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Global”

Anda mungkin juga menyukai