Anda di halaman 1dari 1

Ciri anak IQ superior :

Perbendaharaan kata-kata yang luas, cepat menggunakan kalimat-kalimat yang majemuk dan ketepatan
dalam berbicara, minat terhadap kata-kata dan keinginan untuk bereksperimen dengan kata- kata
antara 1½- 3 tahun lebih merupakan indikator dari inteligensi anak yang superior.

Ingatan yang baik. Mulai dua tahun sudah nampak sikap kerja, yaitu dapat menyelesaikan tugas-tugas
yang ditentukan sendiri.

Rasa ingin tahu mereka, nyata dari tidak hentinya mengajukan pertanyaan, setelah cukup mcnguasai
bahasa. Pada umur 3½ tahun sudah ingin membaca dan sering dapat belajar sendiri dari buku-buku
serta mempunyai daya imajinasi yang kuat.

Di sekolah mereka sudah menangkap pelajaran dan umumnya juga senang belajar, terutama jika
pekerjaannya menarik tidak membosankan bagi mereka. Mereka lebih senang belajar dan bekerja
sendiri.

Mereka senang merencanakan dan mengorganisir; cenderung menjadi pemimpin dalam bermain dan
bekerja. Berhubung mereka lebih cepat dalam berfikir dan bahasa, sering mereka lebih senang bergaul
dengan anak-anak yang lebih tua.

Mereka lebih tidak bergantung independent dan tahu apa yang diinginkan, percaya pada diri sendiri,
kadang-kadang bisa keras hati, tidak mudah melepaskan pendapat mereka.

Dalam hubungan antar orang mereka mudah membuat kontak dengan orang lain, walaupun ada pula
yang lebih suka menyendiri dan tidak mudah bergaul.

Mereka peka terhadap perasaan-perasaan orang lain, dan dalam pemahaman diri self-insight mereka
juga lebih maju.

Kesulitan dalam hubungan dengan orang dewasa dapat terjadi karena anak-anak ini sangat kritis dan
mengamati ketidak konsekuenan dalam perilaku orang dewasa.

Mereka juga dapat mengajukan pertanyaan-- pertanyaan yang sulit dijawab oleh orang dewasa.

https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/kecerdasan-superior

Wakil kepala Sekolah TK-nya Naj yang bercerita tentang Naj di sekolah. “Di sekolah, gak ada yang gak
kenal si Naj. Mulai dari teman-teman sekolah, guru, office-boy (OB) sampai orang tua murid. Selain
dikenal berani dan pintar, suaranya Naj paling keras sendiri…”, cerita ipar saya.

Ya, tidak hanya urusan suara dan kevokalan, urusan polah memang Naj juga “jagonya”. Selain perangkat
alat tulisnya yang rutin hilang tanpa bekas hampir setiap hari, saya dulu juga sering mendapati laporan
dari pihak sekolah TK maupun TPA tentang Naj yang sering berjalan-jalan di kelas ketika kegiatan belajar
sedang berlangsung. Naj juga sering ngobrol sendiri. Mungkin juga ini terjadi karena Naj merasa mampu
menangkap pelajaran, kemudian bosan dan menggampangkan lalu berlaku 'seenaknya sendiri'.

https://www.kompasiana.com/khairunnisamusari/5500a526a33311c2715114ae/anakku-ber-iq-
superior-mmm-what-i-should-do

Anda mungkin juga menyukai