Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH NURSING HEALTH

Mata Kuliah: Management Patient Safety

Disusun Oleh:

BELLA NATALLIYA
NIM: PO6220122056
KELAS:25B

SEMESTER II
D-III KEPERAWATAN REGULER 25 B
Tahun Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karuna-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Management Patient Safety materi Nursing Health
semester 2.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun
penyajiannya. Hal ini disebabkan oleh kemampuan dan pengetahuan kami masih terbatas. Walaupun
demikian kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Akhir kata saya menyampaikan semoga makalah yang telah kami buat dan saya susun ini
dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya untuk kedepannya.

Palangka Raya, 16 Maret 2023

Penulis
Bella Natalliya

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………
1.2 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………….
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Konsep Nursing Health………………………………………………………………..
2.2 Aspek Pencegahan Penyakit…………………………………………………………..
2.3 Aspek Pemulihan Kesehatan…………………………………………………………..
2.4 Aspek Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien…………………………………………..
2.5 Body Alignment………………………………………………………………………...
2.6 Nutrisi………………………………………………………………………………….
2.7 Istirahat………………………………………………………………………………...
BAB III. Peran Perawat dalam Nursing Health
3.1 Implementasi Konsep Nursing Health oleh Perawat………………………………….
3.2 Identifikasi Faktor Risiko dan Edukasi Kesehatan……………………………………
3.3 Komunikasi yang Efektif dengan Pasien dan
Keluarganya………………………………
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….
4.2 Saran………………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN

Nursing health atau kesehatan keperawatan adalah sebuah bidang ilmu dan praktik yang berfokus
pada upaya pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan perawatan pasien yang sakit atau
membutuhkan perawatan kesehatan. Profesi keperawatan menjadi sangat penting dalam sistem
kesehatan karena para perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan pasien dan
keluarga mereka. Selain itu, perawat juga berperan penting dalam memberikan edukasi kesehatan
kepada pasien dan masyarakat, serta berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan
melalui penelitian dan pengembangan keperawatan. Dalam tugas sehari-hari, perawat dapat
memberikan pelayanan kesehatan secara mandiri atau bekerja sama dengan dokter dan profesional
kesehatan lainnya. Oleh karena itu, peran perawat dalam mempromosikan kesehatan dan
meningkatkan kualitas hidup pasien dan masyarakat sangatlah penting.

1.1 LATAR BELAKANG


Nursing Health atau kesehatan keperawatan adalah konsep yang sangat penting dalam bidang
kesehatan. Keperawatan sebagai suatu profesi memiliki peran yang sangat penting dalam
menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan seseorang. Konsep nursing health mengacu
pada cara perawat dapat membantu individu untuk mencapai kesehatan yang optimal melalui
perawatan yang holistik dan berpusat pada pasien.

Sebagai bagian dari sistem kesehatan, perawat bekerja dengan pasien dan keluarga mereka untuk
mempromosikan, mencegah, dan mengobati penyakit dan kondisi kesehatan. Perawat juga
membantu pasien untuk memahami penyakit dan kondisi kesehatan mereka, dan memberikan
dukungan emosional dan spiritual.

Konsep nursing health juga melibatkan penggunaan bukti ilmiah untuk merencanakan dan
memberikan perawatan yang efektif dan aman. Perawat harus memahami dasar-dasar ilmu
kesehatan, termasuk anatomi, fisiologi, farmakologi, dan patofisiologi.

Dalam makalah tentang nursing health, akan dibahas tentang peran perawat dalam
mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit, dan pengobatan kondisi kesehatan. Makalah ini
juga akan membahas tentang pentingnya bukti ilmiah dalam praktik keperawatan, dan bagaimana
perawat dapat terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk memberikan
perawatan yang lebih baik kepada pasien.

Makalah ini akan mempertimbangkan tantangan dan peluang dalam praktik keperawatan saat ini,
termasuk teknologi medis yang berkembang pesat, kompleksitas sistem kesehatan, dan kebutuhan
yang semakin kompleks dari populasi pasien yang semakin bertambah usia.
Secara keseluruhan, makalah tentang nursing health akan menyoroti pentingnya perawat sebagai
anggota tim kesehatan yang berdedikasi untuk memberikan perawatan yang optimal dan holistik
kepada pasien mereka.

1.2 TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan makalah nursing health adalah sebagai berikut:

1.Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep nursing health atau kesehatan
keperawatan, dan peran perawat dalam mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit.

2.Menjelaskan pentingnya bukti ilmiah dalam praktik keperawatan, dan bagaimana perawat dapat
menggunakan bukti ilmiah untuk meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien.

3.Mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam praktik keperawatan saat ini, dan membahas
strategi yang dapat digunakan oleh perawat untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan
peluang.

4.Menyoroti pentingnya perawat sebagai anggota tim kesehatan yang berdedikasi untuk
memberikan perawatan yang optimal dan holistik kepada pasien mereka.

5.Memberikan informasi tentang cara perawat dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
mereka, dan bagaimana mereka dapat terus belajar dan mengembangkan diri untuk memberikan
perawatan yang lebih baik kepada pasien.

Dengan demikian, tujuan penulisan makalah nursing health adalah untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang konsep nursing health, peran perawat dalam praktik
keperawatan, tantangan dan peluang dalam praktik keperawatan, dan cara perawat dapat
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Makalah ini juga bertujuan untuk
meningkatkan apresiasi terhadap peran penting perawat dalam menjaga kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Nursing Health mengacu pada bidang keperawatan yang memfokuskan pada promosi,
pencegahan, dan pengobatan masalah kesehatan fisik, mental, dan sosial individu, keluarga, dan
komunitas. Konsep ini terus berkembang seiring dengan perkembangan teori dan praktik
keperawatan.

Beberapa teori yang terkait dengan konsep Nursing Health adalah:

Teori Keperawatan Orem: Teori ini menekankan pada pentingnya promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit dengan meningkatkan kemampuan individu untuk merawat dirinya sendiri
dan menjadi mandiri dalam mengelola kesehatannya.

Teori Keperawatan Roy: Teori ini menekankan pentingnya interaksi individu dengan
lingkungannya dan bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi kesehatan dan penyakit.

Teori Keperawatan Neuman: Teori ini menekankan pada pentingnya mempertahankan stabilitas
fisik, mental, dan sosial individu, serta mencegah gangguan kesehatan melalui intervensi
keperawatan yang tepat.

Teori Keperawatan Watson: Teori ini menekankan pada pentingnya hubungan antara perawat dan
pasien dalam mendukung proses penyembuhan dan kesehatan secara menyeluruh.

Selain teori-teori tersebut, konsep Nursing Health juga terkait dengan prinsip-prinsip etika
keperawatan seperti otonomi, keadilan, kebajikan, dan kerahasiaan. Konsep ini juga
mempertimbangkan faktor-faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
individu, keluarga, dan komunitas.

Penerapan konsep Nursing Health dapat dilakukan melalui berbagai macam strategi seperti
promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan paliatif. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan individu, keluarga, dan komunitas
secara keseluruhan.

Dalam praktik keperawatan, perawat memiliki peran penting dalam menerapkan konsep Nursing
Health. Perawat bertindak sebagai pendamping pasien dalam mengelola kesehatannya,
memberikan edukasi dan dukungan emosional, serta melakukan intervensi keperawatan yang
tepat sesuai dengan kondisi pasien.

Dalam kesimpulannya, konsep Nursing Health merupakan salah satu aspek penting dalam bidang
keperawatan yang terus berkembang seiring dengan perkembangan teori dan praktik keperawatan.
Konsep ini memfokuskan pada promosi, pencegahan, dan pengobatan masalah kesehatan fisik,
mental, dan sosial individu, keluarga, dan komunitas dengan mempertimbangkan faktor-faktor
sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan.

2.2 ASPEK PENCEGAHAN PENYAKIT


Penyakit merupakan suatu kondisi atau gangguan yang terjadi pada tubuh yang dapat
menyebabkan ketidaknyamanan, keterbatasan, hingga kematian. Pencegahan penyakit menjadi
penting untuk dilakukan agar dapat meminimalisir risiko terjadinya penyakit dan menjaga
kesehatan tubuh. Dalam makalah nursing health, beberapa aspek pencegahan penyakit yang dapat
dibahas antara lain:

Menerapkan pola hidup sehat: Pola hidup sehat meliputi gaya hidup yang sehat, seperti
mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga secara teratur, tidak merokok dan
menghindari minuman beralkohol, serta menjaga kesehatan mental dengan beristirahat dan
mengelola stres.

Vaksinasi: Vaksinasi merupakan cara pencegahan penyakit dengan memberikan vaksin kepada
individu yang berisiko terkena penyakit tertentu. Vaksinasi dapat membantu menurunkan risiko
penyebaran penyakit yang dapat menular dan mengurangi dampaknya.

Higiene: Higiene yang baik dapat membantu mencegah infeksi dan penyebaran penyakit. Higiene
yang dianjurkan antara lain mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, membersihkan
dan mensterilkan peralatan makan dan minum, serta membersihkan lingkungan sekitar.

Menjaga lingkungan sekitar: Lingkungan yang bersih dan sehat dapat membantu mencegah
penyebaran penyakit. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar,
mengelola sampah dengan baik, serta menjaga kebersihan air dan sanitasi.

Deteksi dini: Deteksi dini penyakit dapat membantu meminimalisir risiko komplikasi dan
memungkinkan untuk melakukan tindakan yang lebih efektif dalam mengatasi penyakit. Deteksi
dini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, memantau gejala
penyakit, dan mengikuti program skrining yang ditawarkan.

Dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, dibutuhkan kerjasama dan partisipasi dari
seluruh individu dan masyarakat. Penting untuk menjaga kesadaran dan edukasi mengenai
pentingnya pencegahan penyakit sehingga dapat mencegah terjadinya penyebaran penyakit dan
menjaga kesehatan tubuh.
2.3 ASPEK PEMULIHAN KESEHATAN
Kesehatan Fisik: Kesehatan fisik adalah bagian penting dari pemulihan kesehatan pasien.
Keperawatan harus memantau dan mengevaluasi status fisik pasien, termasuk kebutuhan nutrisi,
pengobatan, dan aktivitas fisik. Hal ini dapat membantu dalam mempercepat pemulihan dan
mencegah komplikasi.

Kesehatan Psikologis: Aspek kesehatan psikologis harus diperhatikan dalam pemulihan


kesehatan. Keperawatan harus memperhatikan perubahan perilaku pasien, termasuk tanda-tanda
kecemasan, depresi, atau stres. Dalam hal ini, keperawatan dapat membantu pasien mengatasi
masalah psikologis dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kesehatan Sosial: Kesehatan sosial juga menjadi aspek yang penting dalam pemulihan kesehatan.
Keperawatan harus memperhatikan faktor-faktor sosial pasien, seperti dukungan keluarga dan
lingkungan sosial. Hal ini dapat membantu pasien dalam membangun kembali hubungan sosial
dan meningkatkan kesejahteraan psikologis pasien.

Edukasi Pasien: Edukasi pasien juga menjadi bagian penting dalam pemulihan kesehatan.
Keperawatan harus memberikan informasi yang akurat dan relevan tentang kondisi pasien,
termasuk pengobatan dan perawatan yang diperlukan. Hal ini dapat membantu pasien dalam
memahami kondisinya dan meningkatkan kemampuan untuk mengelola kesehatannya sendiri.

Kepatuhan Pasien: Kepatuhan pasien juga menjadi aspek penting dalam pemulihan kesehatan.
Keperawatan harus memastikan bahwa pasien mematuhi rencana perawatan dan pengobatan yang
telah ditetapkan. Hal ini dapat membantu mempercepat pemulihan pasien dan mencegah
komplikasi.

Pengelolaan Dampak Lingkungan: Lingkungan juga dapat mempengaruhi pemulihan kesehatan


pasien. Keperawatan harus memastikan bahwa lingkungan pasien aman dan nyaman, termasuk
pencahayaan yang baik, suhu yang tepat, dan kebersihan lingkungan.

Dalam pemulihan kesehatan pasien, keperawatan harus memperhatikan semua aspek di atas untuk
memberikan perawatan yang efektif dan holistik.

2.4 ASPEK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN


1.Pengelolaan gejala dan rasa nyeri: Pasien yang menderita penyakit kronis atau terminal sering
mengalami gejala fisik yang mengganggu seperti nyeri, kelelahan, sesak napas, dan lain sebagainya.
Pengelolaan gejala dan rasa nyeri yang efektif adalah penting untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien.

2.Perencanaan nutrisi yang tepat: Pasien yang sakit seringkali membutuhkan nutrisi yang tepat
untuk membantu tubuh mereka sembuh dan mempercepat proses penyembuhan. Asupan makanan
yang baik dan tepat dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempercepat proses
penyembuhan.

3.Pengelolaan stres dan kecemasan: Perawatan kesehatan yang baik harus melibatkan pengelolaan
stres dan kecemasan pasien. Stres dan kecemasan dapat memperburuk kondisi kesehatan pasien
dan mempengaruhi kualitas hidup mereka. Pengelolaan stres dan kecemasan dapat dilakukan
melalui meditasi, terapi perilaku kognitif, atau terapi obat.

4.Peningkatan aktivitas fisik: Aktivitas fisik yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
Kegiatan fisik seperti senam ringan, jalan kaki, atau yoga dapat membantu meningkatkan kondisi
fisik dan mental pasien.

5.Pemberian dukungan sosial: Pasien yang merasa terisolasi dan tidak memiliki dukungan sosial
yang memadai cenderung memiliki kualitas hidup yang buruk. Oleh karena itu, memberikan
dukungan sosial yang tepat, seperti kunjungan keluarga, kelompok dukungan pasien, atau
konseling, dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

6.Peningkatan kualitas perawatan kesehatan: Perawatan kesehatan yang berkualitas dapat


meningkatkan kualitas hidup pasien. Pemberian informasi yang jelas dan tepat, pengobatan yang
tepat dan efektif, serta perawatan yang tepat dapat membantu pasien merasa lebih baik dan
merasa lebih baik secara psikologis.

7.Pendidikan kesehatan: Pendidikan kesehatan yang tepat dan jelas dapat membantu pasien
memahami kondisi mereka dan mempelajari cara mengelola gejala serta kondisi kesehatan
mereka. Pendidikan kesehatan juga dapat membantu pasien mengambil keputusan yang tepat
dalam memilih perawatan dan mengelola kondisi kesehatan mereka.
2.5 BODY ALIGNMENT
Body alignment atau posisi tubuh yang baik adalah hal yang penting dalam praktek
keperawatan, karena dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan pasien. Body
alignment merujuk pada posisi tubuh yang baik yang dapat meminimalkan tekanan pada
jaringan tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan oksigen, serta meminimalkan kelelahan atau
cedera pada pasien.

Dalam makalah nursing health, body alignment sering kali menjadi topik penting karena
perawat harus memastikan pasien berada dalam posisi yang benar dan nyaman, terutama pada
pasien yang tidak dapat bergerak atau yang mengalami kecacatan. Selain itu, body alignment
juga dapat membantu dalam mencegah terjadinya komplikasi seperti ulkus dekubitus atau
pneumonia pada pasien yang terbaring terlalu lama di tempat tidur.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga body alignment adalah:

1.Posisi kepala dan leher: pastikan kepala dan leher pasien dalam posisi yang nyaman dan
tidak terlalu miring ke satu sisi.

2.Posisi bahu: bahu pasien harus sejajar dan tidak terangkat atau terjulur ke depan.

3.Posisi pinggul: pastikan pinggul pasien dalam posisi yang baik dan tidak terjulur ke satu sisi
atau terlalu menekuk.

4.Posisi lutut dan kaki: lutut dan kaki pasien harus ditekuk sedikit dan dalam posisi yang
nyaman.

5.Posisi kaki: pastikan kaki pasien tidak terjulur ke depan atau ke samping.

6.Posisi punggung: pastikan punggung pasien dalam posisi yang sejajar dan tidak terlalu
miring ke satu sisi.

Perawat juga perlu memperhatikan posisi pasien saat melakukan aktivitas seperti mengangkat
atau memindahkan pasien. Dalam hal ini, teknik yang baik harus digunakan untuk
menghindari cedera pada diri perawat dan pasien. Perawat juga perlu memberikan bantuan
kepada pasien dalam mengubah posisi tidur atau duduk agar pasien merasa nyaman dan
aman.
Dalam kesimpulannya, body alignment merupakan hal yang penting dalam praktek
keperawatan karena dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan pasien. Oleh karena itu,
perawat harus memperhatikan posisi tubuh pasien dengan baik dan memberikan bantuan jika
diperlukan untuk memastikan pasien berada dalam posisi yang nyaman dan tidak mengalami
cedera.

2.6 NUTRISI
Nutrisi adalah hal yang sangat penting bagi kesehatan seseorang. Nutrisi adalah zat yang
diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsi-fungsi fisiologis yang penting. Nutrisi
dibutuhkan dalam jumlah yang cukup dan seimbang agar tubuh bisa berfungsi dengan baik.

Ada beberapa jenis nutrisi yang harus dipenuhi oleh tubuh manusia, yaitu karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Karbohidrat, protein, dan lemak disebut sebagai
makronutrien, sedangkan vitamin dan mineral disebut sebagai mikronutrien.

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Makanan yang mengandung karbohidrat
meliputi nasi, roti, pasta, buah-buahan dan sayuran. Protein digunakan untuk membangun dan
memperbaiki jaringan tubuh, seperti otot dan organ. Sumber protein meliputi daging, ikan,
telur, dan produk susu.

Lemak juga merupakan sumber energi yang penting, namun harus dikonsumsi dalam jumlah
yang cukup, karena jika berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan berbagai penyakit
lainnya. Lemak juga dibutuhkan untuk membantu tubuh menyerap beberapa jenis vitamin.
Sumber lemak dapat ditemukan pada minyak, mentega, daging, dan produk susu.

Vitamin dan mineral dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, namun sangat penting untuk
menjaga kesehatan. Vitamin berperan dalam menjaga kesehatan kulit, rambut, dan gigi, serta
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Mineral seperti kalsium dan besi dibutuhkan untuk
menjaga kesehatan tulang dan darah.

Air juga merupakan nutrisi penting yang harus dipenuhi oleh tubuh. Air membantu menjaga
keseimbangan cairan dalam tubuh, serta membantu dalam proses pencernaan.
Perawat memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada pasien tentang
pentingnya nutrisi yang seimbang untuk kesehatan. Perawat dapat memberikan informasi
tentang jenis makanan yang sehat, serta cara mempersiapkan makanan dengan benar. Perawat
juga dapat membantu pasien untuk memilih makanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan
nutrisi mereka.

Dalam praktik perawatannya, perawat juga dapat membantu pasien yang memiliki masalah
nutrisi, seperti pasien dengan kekurangan gizi atau kelebihan berat badan. Perawat dapat
memberikan intervensi nutrisi yang tepat, serta memberikan dukungan kepada pasien untuk
mencapai tujuan nutrisi mereka.

Dalam kesimpulan, nutrisi sangat penting bagi kesehatan seseorang. Perawat memiliki peran
penting dalam memberikan edukasi kepada pasien tentang nutrisi yang seimbang dan
membantu pasien untuk mencapai tujuan nutrisi mereka.

2.7 ISTIRAHAT
Istirahat ini dapat diperlukan untuk mengurangi kelelahan atau kebosanan dalam menulis
makalah, sehingga penulis dapat memulai kembali dengan pikiran yang segar dan energi yang
lebih baik. Selain itu, istirahat juga dapat membantu penulis dalam mengumpulkan ide-ide
baru dan pengalaman yang dapat dijadikan referensi dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Selama istirahat, penulis dapat melakukan beberapa hal seperti membaca buku atau artikel
yang berkaitan dengan topik kesehatan dan perawatan, mengikuti seminar atau workshop,
atau melakukan kegiatan lain yang dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk kembali
menulis makalah.Dalam pembuatan makalah nursing health, penting untuk memperhatikan
prinsip-prinsip dasar perawatan kesehatan yang meliputi aspek fisik, psikologis, sosial, dan
spiritual. Selain itu, penulis juga harus memperhatikan etika dalam perawatan kesehatan,
termasuk privasi dan kerahasiaan pasien, serta kepatuhan pada standar praktik yang telah
ditetapkan.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, istirahat makalah nursing health dapat menjadi
kesempatan bagi penulis untuk memperdalam pemahaman tentang topik kesehatan dan
perawatan, sehingga dapat menghasilkan makalah yang berkualitas dan bermanfaat bagi
pembaca.
BAB III PERAN PERAWAT DALAM NURSING HEALTH
3.1 IMPLEMENTASI KONSEP NURSING HEALTH OLEH PERAWAT
Implemetasi keperawatan adalah kategori serangkaian perilaku perawat yang berkoordinasi
dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk membantu masalah kesehatan
pasien yang sesuai dengan perencanaan dan kriteria hasil yang telah ditentukan dengan cara
mengawasi dan mencatat respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
implementasi pelaksanaan kegiatan dibagi dalam beberapa kriteria yaitu: Dependen Interventions:
dilaksanakan dengan mengikuti order dari pemberi perawatan kesehatan lain, Collaborative
(interdependen): interpensi yang dilaksanakan dengan professional kesehatan lainnya, dan
Independent (autonomous) Intervention: intervensi dilakukan dengan melakukan nursing orders
dan sering juga digabungkan dengan order dari medis.

3.2 IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO DAN EDUKASI KESEHATAN


Perawat merupakan salah satu tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan, kesehatan
dan keselamatan perawat perlu mendapat perhatian lebih dibanding dengan komponen pelayanan
kesehatan lainnya. Karena tiap harinya mereka bertemu langsung dengan pasien dan bahaya-
bahaya yang ada di rumah sakit. Setiap hari perawat tidak pernah jauh dan selalu berinteraksi
dengan pasien. Hal tersebut yang membuat perawat selalu berhadapan langsung dengan bahaya
dan dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kerja perawat itu sendiri, maupun orang-orang
yang berada di sekitarnya seperti keluarga saudara maupun teman terlepas dari keberadaan
pasiennya. Karena keberadaan dan kepentingan mereka yang tidak hanya berada di rumah sakit,
tetapi juga terhadap lingkungan diluar rumah sakit. Maka dikhawatirkan, jika seorang perawat
secara tidak langsung dapat menjadi penyebab sumber penyakit, maupun sumber dari efek negatif
dari risiko profesi mereka menjadi perawat.

RISIKO

1. Definisi Risiko Risiko adalah gabungan dari kemungkinan atau frekuensi dan akibat atau
konsekuensi dari terjadinya bahaya tersebut penilaian risiko adalah penilaian menyeluruh untuk
mengidentifikasi bahaya dan menentukan apakah risiko dapat diterima. Manajemen risiko adalah
pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi penilaian dan pengendalian risiko. Manajemen
risiko terdiri dari tiga langkah pelaksanaan yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan
pengendalian risiko (Ramli ,2010).

Risiko adalah besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi korban manusia, kerusakan dan
kerugian ekonomi yang disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu daerah pada suatu waktu
tertentu.

2. Penilaian Risiko Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan pengendalian terhadap
tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Penilaian risiko adalah proses evaluasi
risiko risiko yang diakibatkan adanya bahaya-bahaya dengan memperhatikan kecukupan
pengendalian yang dimiliki, dan menentukan apakah risiko dapat diterima atau tidak (Puspitasari,
2010).

3. Pengendalian Risiko Menurut Hanafi dan Partawibawa 2016, pengendalian risiko terhadap
bahaya yang teridentifikasi dilakukan setelah dilakukan penilaian sebelumnya, sehingga
pengendalian risiko bahaya diprioritaskan pada bahaya dengan kategori paling tinggi ke rendah.
4. Identifikasi dan Analisa Risiko Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang secara
sistematis dan terus-menerus dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya risiko
atau kerugian terhadap kekayaan, hutang, dan personil perusahaan. Proses identifikasi risiko ini
mungkin adalah proses yang terpenting, karena dari proses inilah, semua risiko yang ada atau
yang mungkin terjadi pada suatu proyek, harus diidentifikasi. Proses identifikasi ini harus
dilakukan secara cermat dan juga komprehensif, sehingga tidak ada resiko yang terlewatkan dan
juga tidak teridentifikasi.

3.3 KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DENGAN PASIEN DAN KELUARGA NYA


Komunikasi adalah suatu proses diamana seseorang atau beberapa orang ,sekelompok,organisasi
dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain.Pengertian komunikasi yang lain adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau
informasi dari seseorang kepada orang lain melalui cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai informasi.
Komunikasi dengan pasien dan kelaurga adalah dimana petugas rumah sakit memberikan
informasi kepada pasien dan keluarga tentang jenis asuhan dan pelayanan serta akses untuk
membangun komunikasi yang terbuka dan terpercaya anatara pasien keluarga dan rumah sakit.
Yang pertama bisa dilakukan dengan tahapan komunikasi dalam keperawatan meliputi tahapan
pengakajian,perumusan diagnose,perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi.
Dalam menjalin komunikasi dengan pasien,perawat perlu memberikan perhatian
penuh,mendengarkan penuh dengan perhatian,selama interaksi dengan pasien perawat harus
mendengarkan semua yang disampaikan oleh pasien,memberikan ruang kepada pasien untuk
menyampaikan semua keluhan yang dirasakan oleh pasien.

BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien yaitu
kurang meliputi peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan,peran perawat sebagai
educator,peran perwat sebagai coordinator,peran perawat sebagai kolaborator,dan peran perawat
sebagai konsultan sedangkan peran perawat yang cukup dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
yaitu peran perawat sebagai advokat dan peran perawatsebagai pembaharu pemenuhan tidur dan
postur tubuh.

4.2 SARAN
Saran perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan sesuai kebutuhan pasien dan
memperhatikan patient safety nya.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/458407930/TUGAS-NURSING-HEALTH

Anda mungkin juga menyukai