Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBELAJARAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengembangan Kurikulum PAI

Dosen Pengampu : Dr.H. HERMAN, M.Pd.I

Oleh:
Muhammad Agus Sr
2022040202032

PASCA SARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR
‫الر حيم‬
ّ ‫الر حمن‬
ّ ‫بسم هلل‬

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. penulis dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini yang berjudul “Pembelajaran Kecakapan hidup(life

skill)”. Shalawat serta salam penyusun kepada baginda Muhammad SAW. Nabi yang

telah berhasil melakukan ekspansi besarnya yakni menyebarkan roda islam dari

belahan dunia timur hingga belahan dunia barat sehingga menghantarkan manusia

kepada zaman yang cendekia.

Penyusun sadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan, baik dari segi isi maupun metedologi. Hal ini disebabkan keterbatasan

penyusun pada pengetahuan, waktu maupun tenaga. Oleh karena itu, penyusun

harapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya

kepada dosen kami Dr.H. Herman, M.Pd.I yang telah membimbing kami dalam

menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................2

1.3.Tujuan ............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. konsep Pendidikan kecakapan hidup (Life Skill)...........................................3

2.2. Implementasi pembelajaran kecakapan hidup (life Skill) .............................6

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan

pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan

budaya kehidupan. Pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh

seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat

hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman, dkk., 1992).

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara teknis

operasional yang dilakukan melalui pembelajaran. Program pembelajaran yang baik

yang akan menghasilkan efek berantai pada kemampuan peserta didik atau individu

untuk belajar secara terus menerus melalui lingkungannya (lingkungan alam dan

lingkungan sosial) sebagai sumber belajar yang tak terbatas (Anwar, 2006).

Berbagai macam metode pendidikan seperti home schooling, privat, maupun

yang secara langsung di sekolah telah tersedia di Indonesia. Pendidikan yang telah

diterapkan di Indonesia sebenarnya sudah sangat berkualitas, namun ada beberapa hal

yang dilupakan sehingga metode pengajaran dirasakan kurang efektif. Salah satunya

yang terpenting namun sering dilupakan adalah life skill atau kecakapan hidup.

Saat ini masalah life skills melalui pendidikan formal menjadi aktual untuk

dibahas karena berbagai alasan yang sangat rasional seperti meningkatnya lulusan

pendidikan dasar yang tidak melanjutkan ke jenjang sekolah menengah, lulusan

1
sekolah menengah yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Kecakapan hidup erat

kaitannya dengan kecakapan atau kemampuan yang diperlukan sesorang agar menjadi

independen dalam kehidupan. Pendidikan kecakapan hidup mengorientasikan siswa

untuk memiliki kemampuan dan modal dasar agar dapat hidup mandiri dan survive di

lingkungannya (Ayu Nur Shaumi, 2015)

Pendidikan kecakapan hidup diperlukan dan mendesak untuk diterapkan di

Indonesia karena muatan kurikulum di Indonesia cenderung memperkuat kemampuan

teoritis akademik (academic skills). Pendidikan kecakapan hidup merupakan salah

satu alternatif sebagai upaya mempersiapkan peserta didik agar memiliki sikap dan

kecakapan hidup sebagai bekal bagi kehidupannya kelak melalui sebuah kegiatan

pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep pendidikan kecakapan hidup

2. Bagaimana implementasi pembelajaran kecakapan hidup (life skill) melalui

proses pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui konsep pendidikan kecakapan hidup

2. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran kecakapan hidup melalui

proses pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. konsep Pendidikan kecakapan hidup (Life Skill)

Kecakapan hidup yaitu kecakapan untuk melakukan adaptasi dan perilaku

positif yang memungkinkan individu untuk melakukan reaksi secara efektif dalam

menghadapi kebutuhan dan tantangan sehari-hari (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan,

2007). Kecakapan hidup pada intinya lebih menekankan pada penguasaan kecakapan

yang memungkinkan seseorang untuk memperoleh mental yang memadai dan

kompetensi bagi kelompok remaja dalam menghadapi kenyataan kehidupan sehari-

hari. Pada esensinya kecakapan hidup adalah keterampilan siswa untuk memahami

dirinya dan potensinya dalam kehidupan, antara lain mencakup penentuan tujuan,

memecahkan masalah dan hidup bersama orang lain.

Konsep atau pengertian kecakapan hidup, lebih luas dari keterampilan untuk

bekerja, Orang yang tidak bekerja, orang pensiunan, siswa, mahasiswa, dan

sejenisnya tetap memerlukan kecakapan hidup. Seperti orang yang bekerja, mereka

juga menghadapi berbagai masalah yang harus dipecahkan di dalam hidupnya. Hal itu

jelas, karena hidup dan kehidupan ini merupakan masalah yang bersambung-

sambung, selesai satu masalah, akan muncul masalah baru yang perlu dipecahkan dan

diselesaikan. Oleh sebab itu, pembelajar kita perlu dibekali dengan kecakapan hidup.

Pendidikan berlangsung pada setiap saat dan di setiap tempat. Setiap orang

mengalami proses pendidikan melalui yang dijumpai dan dikerjakannya. Pendidikan

3
berlangsung secara alamiah walau tanpa kesengajaan. Anak-anak sampai orang

dewasa berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan sosial, lingkungan budaya,

dan lingkungan alam, memberinya pendidikan.

Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup dilaksanakan untuk

memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik memperoleh bekal keterampilan

dan keahlian yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya. Pelaksanaan

pendidikan kecakapan hidup dirancang dengan mengakomodasi berbagai kepentingan

dan kebutuhan masyarakat serta mengimplementasikannya ke dalam program

pendidikan di madrasah, kurikulum yang merefleksikan kebutuhan masyarakat dan

pembelajaran yang khas dan terukur sehingga kompetensi lulusannya dapat

memenuhi standart yang dapat dipertanggungjawabkan.

Konsep pendidikan life skills merupakan salah satu fokus analisis dalam

pengembangan kurikulum pendidikan yang menekankan pada kecakapan hidup atau

bekerja. Pendidikan life skills memiliki makna yang luas dari employablity skills dan

vcational skills. Keduanya merupakan bagian dari program life skills. Dengan

demikian skills dapat dinyatakan sebagai kecakapan untuk hidup. (Satori, 2002).

Program pendidikan life skills adalah pendidikan yang dapat memberikan bekal

keterampilan yang praktis terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang

usaha dan potensi ekonomi atau industri yang ada di masyarakat, Life skills ini

memiliki cakup yang luas, berinteraksi antara pengetahuan yang dinyakini sebagai

unsur penting untuk hidup lebih mandiri.

4
Ciri pembelajaran life skills adalah: (1) terjadi proses identifikasi kebutuhan

belajar, (2) terjadi proses penyadaran untuk belajar bersama, (3) terjadi keselarasan

kegiatan belajar untuk mengembangkan diri, belajar, usaha mandiri, usaha bersama,

(4) terjadi proses penguasaan kecakapan personal, sosial, vokasional, akademik,

menajerial, kewirahusahaan, (5) terjadi proses pemberian pengalaman dalam

melakukan pekerjaan dengan benar, menghasilkan produk bermutu, (6) terjadi proses

interaksi saling belajar dari ahli, (7) terjadi proses penilaian kompetensi, dan (8)

terjadi pendampingan teknis untuk bekerja atau membentuk usaha bersama

(Depdiknas, 2003).

Pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk membantu manusia untuk

memenuhi kebutuhan agar manusia yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan

yang dihadapi dalam kehidupan. Dengan memberikan peluang pada peserta belajar

untuk mengembangkan keterampilan mereka bisa mengarahkan diri untuk lebih

berhasil dalam mengghadpi kehidupan dan permasalahan. Pendidikan kecakapan

hidup pada akhirnya bertujuan membantu peserta belajar untuk lebih berdaya serta

pada saat yang sama mampu mengembangkan kapasitasnya (Tim Pengembang Ilmu

Pendidikan, 2007).

Pendidikan kecakapan hidup pada sisi lain bertujuan untuk merangsang peserta

belajar dalam mengembangkan ketrampilan yang diperlukan kehidupan dan belajar.

Kegiatan belajar berikutnya yang sangat dibutuhkan yaitu kemampuan untuk

menghadapi peluang dan meningkatkan kualitas hidup dan serta dapat memfungsikan

diri secara lebih baik.

5
2.2. Implementasi pembelajaran kecakapan hidup (life Skill)

a. Berkelanjutan; mengandung makna bahwa proses pengembangan life skill

merupakan sebuah proses panjang, dimulai dari awal peserta didik masuk

sampai selesai .

b. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah

Pengembangan life skill dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu melalui

integrasi dalam semua mata pelajaran , mata pelajaran tersendiri,

pengembangan diri, dan program kerja di setiap level atau jurusan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika program life skill digulirkan yaitu:

Program life skill harus dipastikan tidak terjebak pada muatan materi yang sifatnya

massal dan seragam dan implementasi program life skill harus bertumpu pada isu-isu

lokal yang bersifat kontekstual (berdasarkan muatan lokal). Salah satu contohnya

adalah Melalui Proses Pembelajaran, Proses pembelajaran secara aktif dan

menyenangkan. Prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan yang menuju pada

life skill dilakukan secara menyenangkan dengan penerapan pendekatan dan metode

pembelajaran yang mampu memberikan penguasaan life skill kepada peserta didik.

Berikut ini disajikan pendekatan/metode metode yang dapat mengaktikan peserta

didik dalam menunjang life skill yaitu: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching

and Learning/CTL) dan Program Pengembangan Diri.(parjono, 2003)

Life Skill Education atau pendidikan kecakapan hidup diberikan secara tematis

mengenai masalah-masalah kehidupan nyata sehari-hari. Tema-tema yang ditetapkan

6
harus betul-betul bermakna bagi siswa, baik untuk saat ini maupun untuk kehidupan

kelak di kemudian hari.( L. Phoebe Adhiambo, 2013).

Kecakapan hidup atau life skills terdiri dari beberapa cangkupan yang harus

dikuasai, diantaranya adalah:

1. Kecakapan Personal (personal skills)

yang mencakup kecakapan mengenal diri (self awareness) yaitu penghayatan

diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan warga Negara,

serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus

menjadikannya sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang

bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan. Kecakapan lain yang termasuk pada

cakupan kecakapan personal adalah kecakapan rasional merupakan kecakapan

mengolah informasi dan mengambil keputusan serta memecahkan masalah secara

kreatif (Anwar, 2006).

2. Kecakapan Sosial (social skills)

yaitu kecakapan komunikasi dengan empati, dan bekerja sama. Yang dimaksud disini

adalah kemampuan individu untuk berinteraksi atau berkomunikasi dengan

lingkungan dan masyarakat, serta mampu untuk melakukan kegiatan timbal balik dan

mencari solusi atas permasalahan yang terjadi pada masyarakat maupun

lingkungannya

3. Kecakapan Akademik (academic skills)

yaitu kemampuan berpikir ilmiah pada dasarnya merupakan pengembangan dari

kecakapan berfikir rasional yang masih bersifat umum, kecakapan akademik sudah

7
lebih mengarah kegiatan yang bersifat akademik atau keilmuwan(Athfin Rizqi

Syafiq,2016)

4. Kecakapan vokasional atau kecakapan kejuruan yang pada umumnya diterapkan

di SMK. Program kecakapan hidup di SMKmerupakan kelanjutan dari

programkecakapan hidup yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama

(SMP). SMKharus menyusun rencana pelaksanaan program kecakapan hidup

yang terintegrasi dalam topik pembelajaran instruksional atau pada program

ekstrakurikuler (Pedoman KTSP, 2004).

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kecakapan hidup adalah
kecakapan perilaku adaptif dan positif yang memungkinkan individu untuk merespon
secara efektif terhadap kebutuhan dan tantangan sehari-hari. Pada hakekatnya,
kecakapan hidup adalah kemampuan siswa untuk memahami diri sendiri dan
peluangnya dalam hidup, termasuk menetapkan tujuan, memecahkan masalah, dan
hidup bersama orang lain. Konsep pengajaran kecakapan hidup menekankan pada
kecakapan hidup atau kerja. Pendidikan keterampilan hidup secara luas dipahami
sebagai kemampuan kerja dan keterampilan kejuruan. Pendidikan kecakapan hidup
bisa dilaksanakan melalui berbagai cara. Hal ini disesuaikan dengan konteks sekolah
dan peserta didik. Pendidikan kecakapan hidup disesuaikan dengan kebutuhan peserta
didik. Pelaksanaanya dapat diintegrasikan melalui pembelajaran setiap mata
pelajaran, berdiri sendiri sebagai mata pelajaran muatan lokal, atau melalui
pengembangan diri

9
DAFTAR PUSTAKA

Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup Konsep dan Aplikasi. Alfabeta.


Bandung.
Ayu Nur Shaumi, 2015. Pendidikan kecakapan hidup (life skill) dalam pembelajaran
SAINS di SD/MI. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. Volume 2
Nomor 2
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pendidikan Kecakapan Hidup-Life Skill.
Depdiknas. Jakarta.
N., Sudirman dkk. 1992. Ilmu Pendidikan. Remaja Rosda Karya. Bandung.
Pardjono, Kecakapan Hidup (Life Skills) dan Urgensinya Bagi Sekolah Menengah
Kejuruan. (Dimuat dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan edisi Mei
2003 oleh LPM-UNY, 2003)
Satori. D. 2002. Implementasi Life Skill DalamKonteksPendidikan Di Sekolah.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No.34 (8) Januari 2002
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian IV .
PT Imperial Bhakti Utama. Bandung
L. Phoebe Adhiambo. “Implementation of Life Skills Education in Secondary
School in Uriri and Awendo Districts Migori County Kenya”, Journal
Information Bulletin, No. 9 (2013),
Athfin Rizqi Syafiq, Implementasi Kebijakan Pendidikan Kecakapan Hidup
(Lifeskill)Di Smk Negeri 1 Trucuk Klaten,Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5
Vol. V Tahun 2016
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2004). Pedoman KTSP. Jakarta:
Direktorat Sekolah Menegah.

10

Anda mungkin juga menyukai